Makalah Ingkar Sunnah
Makalah Ingkar Sunnah
Makalah Ingkar Sunnah
(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ulumul Hadist)
Disusun oleh:
Aditya Saputra
Amalia
Ivan N A
Tia Sulistiani
Lia
FAKULTAS TARBIYAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (STAINU)
TASIKMALAYA
2019
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah sistem nilai dan ajaran illahiyah yang bersifat transendental.
Sebagai suatu sistem universal, Islam akan selalu hadir dinamis dan
menyegarkan serta akan selalu mampu menjawab berbagai tantangan zaman.
Hal ini didasarkan pada sumber ajaran Islam yang kokoh yaitu Alquran,
Hadits, dan Ijtihad.
Al-Quran adalah firman Allah SWT yang di dalamnya terkandung ajaran
pokok untuk keperluan seluruh aspek kehidupan. Sunnah adalah segala
sesuatu yang diidhafah-kan kepada Muhammad Saw yang berisi petunjuk
(pedoman) untuk kemaslahatan hidup umat manusia.
Karena keberadaannya sebagai sumber ajaran Islam. Alquran dan Sunnah
telah menjadi fokus perhatian umat Islam sejak zaman Nabi sendiri sampai
sekarang. Namunberbeda dengan Alquran, perkembangan Sunnah tidak
semulus Alquran. Berbagai keraguan bahkan penolakan muncul seiring
pertumbuhan studi terhadap Sunnah itu sendiri.
Keraguan tersebut lebih memuncak ketika munculnya golongan yang
mengingkari Sunnah (inkarussunnah). Kelompok ini memiliki argumentasi
sendiri atas sikap mereka itu.
Dalam tulisan ini, Anda akan diarahkan untuk memahami tentangsunnah
menurut para pengingkarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Inkar Sunnah?
2. Bagaimana sejarah dari Inkar Sunnah?
3. Apa saja pokok-pokok ajaran Inkar Sunnah?
4. Apa saja argumen para Pengingkar Sunnah?
5. Siapa kelompok-kelompok Pengingkar Sunnah?
6. Apa kelemahan Inkar Sunnah?
7. Bagaimana dalil-dalil Inkar Sunnah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Inkar Sunnah.
2. Untuk memahami sejarah Inkar Sunnah.
3. Untuk mengetahui pokok-pokok ajaran Inkar Sunnah.
4. Untuk mengetahui argument para Pengingkar Sunnah.
5. Untuk mengetahui siapa kelompok-kelompok Pengingkar Sunnah.
6. Untuk mengetahui apa kelemahan Inkar Sunnah.
7. Untuk mengetahui bagaimana dalil-dalil Inkar Sunnah.
BAB II
PEMBAHASAN
Seperti itulah ajaran pokok Inkar sunnah yang intinya menolak ajaran
sunnah yang dibawa Rasulullah SAW dan hanya menerima Alquran secara
terpotong-potong.
A. Kesimpulan
1. Faham Inkar sunnah adalah paham yang mengingkari keberadaan hadits-
hadits Rasulullah SAW .
2. Inkar sunnah mulai muncul pada zaman sahabat usai perang sahabat
setelah wafatnya Nabi SAW, Tokoh-tokoh inkar sunah zaman dahulu
diantaranya adalah golongan Khawarij, golongan Mu'tajilah serta
golongan Syi’ah, sedang pada zaman modern tokoh inkar sunnah yang
muncul diantaranya adalah Rasyad Khalifa dari Mesir, Ghulam Ahmad
Parwes dari India, Taufiq Shidqi dari Mesir,Kasim Ahmad dari Malaysia
dan empat orang dari Indonesia yaitu Abdul Rahman, Moh. Irham,
Sutarto, dan Lukman Saad.
3. Sebab peng-Inkaran mereka terhadap sunnah Nabi SAW diantaranya:
a) Pemahaman yang tidak terlalu mendalam tentang Hadits Nabi saw.
Dan kedangkalan mereka dalam memahami Islam, juga ajarannya
secara keseluruhan.
b) Kepemilikan pengetahuan yang kurang tentang bahasa arab, sejarah
Islam, sejarah periwayatan, pembinaan hadits, metodologi penelitian
hadits, dan sebagainya.
c) Keraguan yang berhubungan dengan metodologi kodifikasi hadits,
seperti keraguan akan adanya perawi yang melakukan kesalahan atau
muncul dari kalangan mereka para pemalsu dan pembohong.
d) Keyakinan dan kepercayaan mereka yang mendalam kepada al-Qur'an
sebagai kitab yang memuat segala perkara.
e) Keinginan untuk memahami Islam secara langsung dari al-Qur'an
berdasarkan kemampuan rasio semata dan merasa enggan melibatkan
diri pada pengkajian hadits, metodologi penelitian hadits yang
memiliki karakteristik tersendiri.
B. Saran
Untuk mengetahui yang berkaitan dengan sunnah, dituntut tersedianya
sejumlah kitab, minimal kitab-kitab yang berkaitan dengan musthalah,
kaidah, pengajian matan, dan pengkajian sanad. Tanpa tersedianya fasilitas
kitab-kitab yang diperlukan, maka upaya mendalami pengetahuan sunnah
akan banyak mengalami kesulitan.