Print Model Konseptual Keperawatan Gerontik Adaptasi Roy
Print Model Konseptual Keperawatan Gerontik Adaptasi Roy
Print Model Konseptual Keperawatan Gerontik Adaptasi Roy
Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Abdulloh Azzam Arrasyid (A0020051)
2. Adelia Eka Novariani (A0020052)
3. Adly Afrian (A0020053)
4. Akmad Munawwar (A0020054)
5. Akhmad Sayuti (A0020055)
6. Alifiana Hidayah D (A0020056)
7. Anggun Lusiana (A0020057)
8. Asfi Rakhmawati (A0020058)
9. Balqis Madinati (A0020059)
10. Bella Rizky A.H (A0020060)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya saya dapat
menyelesaikan tugas makalah Model Konseptual Keperawatan Geromtik Adaptasi
Roy yang diberikan oleh bapak Ramadhan Putra Satria,S.Kep.,Ns.,M.Kep. sebagai
dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Gerontik. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari Teknik penulisan maupun materi
mengingat kemampuan yang kami miliki. oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Sebelumnya, saya mohon maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Semoga dengan penyusunan makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca sehingga
dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
A. Pendahuluan..................................................................................... 1
B. Tujuan Model Konsep...................................................................... 3
C. Aplikatif Model Konsep................................................................... 7
D. Penerapan Kepada Layanan Lansia.................................................. 8
E. Referensi.......................................................................................... 9
ii
A. PENDAHULUAN
a. Infut (masukan)
Menurut Roy & Andrews (1999), infut sebagai stimulus, merupakan kesatuan
informasi, bahan-bahan atau energi dari lingkungan yang dapat menimbulkan
respons, dimana dibagi dalam tiga tingkatan yaitu: stimulasi fokal yang merupakan
stimulasi yang langsung berhadapan dengan seseorang dan menimbulkan efek
segera, stimulasi kontekstual yaitu semua stimulasi lain yang dialami seseorang
baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi,
diukur, secara subjektif dilaporkan. Rangsangan ini muncul secara bersamaan
1
dimana dapat menimbulkan respon negatif pada stimulasi fokal. Stimulasi residual
merupakan ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan situasi yang ada tetapi
sukar untuk diobservasi meliputi : sikap, kepercayaan dan lain-lain.
b. Kontrol
Proses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme koping yang
digunakan. Mekanisme kontrol ini dibagi atas regulator dan kognator. Subsistem
regulator mempunyai komponen-komponen: infut-proses dan output. Infut
stimulasi berupa internal atau ekstenal. Transmiter regulator system adalah kimia,
nueral atau endokrin. Refleks otonom adalah respon neural dan brain, spinal cord
yang diteruskan sebagai prilaku output dari regulator sistem, banyak proses
fisiologi yang dapat dinilai sebagai prilaku regulator subsisytem.Subsystem
kognator dapat internal maupun eksternal, prilaku output dari regulator subsytem
dapat menjadi stimulasi umpan balik untuk kognator subsystem. Kognator kontrol
proses berhubungan dengan fungsi otak dalam memproses informasi, penilaian dan
emosi. Persepsi atau proses informasi berhubungan dengan proses internal dalam
memilih atensi, mencatat dan mengingat.
c. Output (keluaran)
Output dari suatu system menurut Roy & Andrew (1999) adalah prilaku yang dapat
diamati, diukur atau secara subjektif dapat dilaporkan baik dari dalam maupun dari
luar. Prilaku ini merupakan umpan balik untuk system. Roy mengkategorikan
output system sebagai respons yang adaptif atau respon yang tidak mal adaptif.
2
B. Tujuan Model Konsep Adaptasi Roy
Pada teori Roy, tujuan intervensi keperawatan adalah untuk mempertahankan dan
meningkatkan perilaku adaptif dan merubah perilaku inefektif, sehingga pasien dapat
beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependensi dalam rentang sehat-sakit (Potter & Perry, 2005).
Perubahan lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang
karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya, yang menyediakan sumber
dukungan sosial positif agar lansia merasa bahagia, dan terhindar dari stress dan
depresi (Indriana, Desiningrum, & Kristiana, 2011; Jamil, 2012).
Penyesuaian diri yang baik dapat diukur dari cara mengatasi setiap perubahan yang
terjadi dalam hidupnya (Isnawati & Suhariadi, 2012). Kurangnya kemampuan dalam
beradaptasi secara psikologis terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya,
mengakibatkan seringkali terjadi permasalahan psikososial.
Konsep pada adaptasi Roy,sebagai berikut:
1. Keperawatan
3
2. Manusia
Roy menyatakan bahwa penerima jasa asuhan keperawatan adalah individu, keluarga,
kelompok, komunitas atau sosial. Masing-masing dilakukan oleh perawat sebagai
system adaptasi yang holistic dan terbuka. Interaksi yang konstan antara individu dan
lingkungan dicirikan oleh perubahan internal dan eksternal. Dengan perubahan tersebut
individu harus mempertahankan intergritas dirinya, dimana setiap individu secara
kontinyu beradaptasi.Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem
adaptif. Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai
satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan balik. Lebih
khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan
regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu fungsi
fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai sistem yang adaptif
mausia digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat sebagai satu
kesatuan yang saling berhubungan antar unit secara keseluruhan atau beberapa unit
untuk beberapa tujuan.
3. Kesehatan
Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu continuum dari meninggal sampai tingkatan
tertinggi sehat. Dia menekankan bahwa sehat merupakan suatu keadaan dan proses
dalam upaya dan menjadikan dirinya secara terintegrasi secara keseluruhan, fisik,
mental dan social. Integritas adaptasi individu dimanifestasikan oleh kemampuan
individu untuk memenuhi tujuan mempertahankan pertumbuhan dan reproduksi.
4. Lingkungan
4
Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan
eksternal, yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dari perilaku
seseorang dan kelompok. Lingkunan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun
psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman.Sedangkan
lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa
pengalaman, kemampuan emosioanal, kepribadian) dan proses stressor biologis (sel
maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.manifestasi yang tampak
akan tercermin dari perilaku individu sebagai suatu respons. Dengan pemahaman yang
baik tentang lingkungan akan membantu perawat dalam meningkatkan adaptasi dalam
merubah dan mengurangi resiko akibat dari lingkungan sekitar.Sistem adaptasi
memiliki empat model adaptasi yang akan berdampak terhadap respon adaptasi
diantaranya, yaitu : Fungsi Fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependen.Sistem adaptasi fisiologis terkait dengan kebutuhan dasar manusia
diantaranya adalah oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit,
indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan endokrin.Konsep diri merupakan
bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan dengan
orang lain.Fungsi peran adalah proses penyesuaian yang berhubungan dengan
bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi sosial dalam
berhubungan dengan orang lain. Model adaptasi terakhir adalah interdependen yaitu
Kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan
melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat individu maupun
kelompok.Melalui empat model adaptasi, Roy menyatakan terdapat dua hasil akhir dari
respon adaptasi yaitu respon yang adaptif dimana terminologinya adalah manusia dapat
mencapai tujuan atau keseimbangan sistem tubuh manusia, dan respon yang tidak
adaptif dimana manusia tidak dapat mengontrol dari terminologi keseimbangan sistem
tubuh manusia, atau tidak dapat mencapai tujuan yang akan diraih.Respon tersebut
selain menjadi hasil dari proses adaptasi selanjutnya akan juga menjadi umpan balik
terhadap stimuli adaptasi.Roy mampu mengembangkan dan menggabungkan beberapa
teori sehingga dapat mengembangkan model perpaduannya. Yang hingga kini masih
menjadi pegangan bagi para perawat. Keeksistensiannya tentu memiliki sifat kuat atau
memiliki kelebihan dalam penerapan konsepnya dibanding dengan konsep
lainnya.Kelebihan dari teori dan model konseptualnya adalah terletak pada teori
praktek dan modeladaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat bisa mengkaji respon
5
perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis, konsep diri, mode
fungsi peran dan mode interdependensi. selain itu perawat juga bisa mengkaji stressor
yang dihadapi oleh pasien yaitu stimulus fokal, konektual dan residual, sehingga
diagnosis yang dilakukan oleh perawat bisa lebih lengkap dan akuratMelalui penerapan
dari teori adaptasi Roy, perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat
mengetahui dan lebih memahami individu, tentang hal-hal yang menyebabkan stress
pada individu, proses mekanisme koping dan effektor sebagai upaya individu untuk
mengatasi stress.
6
C. Aplikatif Model Konsep
1. Keperawatan
2. Manusia
3. Kesehatan
Menjaga kesehatan sangat penting terutama pada lansia, karena pada kondisi lansia ini
sudah rentan terhadap penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang menurun. Jadi
alangkah baiknya lansia dibeirkan edukasi dan saran terkait kondisi kesehatan.
4. Lingkungan
7
D. Penerapan Kepada Pelayanan Lansia
1. Keperawatan
2. Manusia
3. Kesehatan
4. Lingkungan
8
E. Referensi
Gunde,Y. 2020. Penerapan Teori Adaptasi Calista Roy Dalam Pemberian Asuhan
Keperawatan. http://www.koran-metro.com/2020/01/08/penerapan-teori-adaptasi-calista-roy-
dalam-pemberian-asuhan-keperawatan/. diakses:19 april 2022