Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Print Model Konseptual Keperawatan Gerontik Adaptasi Roy

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN GERONTIK ADAPTASI ROY

Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Abdulloh Azzam Arrasyid (A0020051)
2. Adelia Eka Novariani (A0020052)
3. Adly Afrian (A0020053)
4. Akmad Munawwar (A0020054)
5. Akhmad Sayuti (A0020055)
6. Alifiana Hidayah D (A0020056)
7. Anggun Lusiana (A0020057)
8. Asfi Rakhmawati (A0020058)
9. Balqis Madinati (A0020059)
10. Bella Rizky A.H (A0020060)

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya saya dapat
menyelesaikan tugas makalah Model Konseptual Keperawatan Geromtik Adaptasi
Roy yang diberikan oleh bapak Ramadhan Putra Satria,S.Kep.,Ns.,M.Kep. sebagai
dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Gerontik. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari Teknik penulisan maupun materi
mengingat kemampuan yang kami miliki. oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Sebelumnya, saya mohon maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Semoga dengan penyusunan makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca sehingga
dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri.

Slawi, April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
A. Pendahuluan..................................................................................... 1
B. Tujuan Model Konsep...................................................................... 3
C. Aplikatif Model Konsep................................................................... 7
D. Penerapan Kepada Layanan Lansia.................................................. 8
E. Referensi.......................................................................................... 9

ii
A. PENDAHULUAN

Model Adaptasi Roy berasumsi bahwa dasar ilmu keperawatan adalah


pemahaman tentang proses adaptasi manusia dalam menghadapi situasi hidupnya. Roy
mengidentifikasikan 3 aspek dalam model keperawatannya yaitu: pasien sebagai
penerima layanan keperawatan, tujuan keperawatan dan intervensi keperawatan.
Masing-masing aspek utama tersebut termasuk didalamnya konsep keperawatan,
manusia, sehat-sakit, lingkungan dan adaptasi. Konsep adaptasi diasumsikan bahwa
individu merupakan sistem terbuka dan adaptif yang dapat merespon stimulus yang
datang baik dari dalam maupun luar individu.
Keperawatan menurut Roy adalah sebagai proses interpersonal yang diawali
karena maladaptasi terhadap perubahan lingkungan. Tindakan keperawatan diarahkan
untuk menguragi atau menghilangkan dan meningkatkan kemampuan adaptasi
manusia. Maka keperawatan menurut teori Roy adalah disiplin ilmu bidang
humanistik yang memberikan penekanan pada kemampuan seseorang untuk mengatasi
masalahnya. Peran perawat dalam hal ini mempasilitasi potensi klien untuk
beradaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya. Sedangkan tujuan
keperawatan adalah untuk meningkatkan respons adaptasi yang meliputi 4 model
adaptasi, yaitu fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Dalam asuhan
keperawatan, menurut Roy sebagai penerima asuhan keperawatan adalah individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang dipandang sebagai ” holistic adatif system”
dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan. System adalah suatu kesatuan
yang dihubungkan untuk beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari setiap
bagian-bagiannya. System terdiri dari proses input, output, kontrol dan umpan balik.

Sistem adaptasi menurut roy :

a. Infut (masukan)
Menurut Roy & Andrews (1999), infut sebagai stimulus, merupakan kesatuan
informasi, bahan-bahan atau energi dari lingkungan yang dapat menimbulkan
respons, dimana dibagi dalam tiga tingkatan yaitu: stimulasi fokal yang merupakan
stimulasi yang langsung berhadapan dengan seseorang dan menimbulkan efek
segera, stimulasi kontekstual yaitu semua stimulasi lain yang dialami seseorang
baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi,
diukur, secara subjektif dilaporkan. Rangsangan ini muncul secara bersamaan
1
dimana dapat menimbulkan respon negatif pada stimulasi fokal. Stimulasi residual
merupakan ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan situasi yang ada tetapi
sukar untuk diobservasi meliputi : sikap, kepercayaan dan lain-lain.
b. Kontrol
Proses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme koping yang
digunakan. Mekanisme kontrol ini dibagi atas regulator dan kognator. Subsistem
regulator mempunyai komponen-komponen: infut-proses dan output. Infut
stimulasi berupa internal atau ekstenal. Transmiter regulator system adalah kimia,
nueral atau endokrin. Refleks otonom adalah respon neural dan brain, spinal cord
yang diteruskan sebagai prilaku output dari regulator sistem, banyak proses
fisiologi yang dapat dinilai sebagai prilaku regulator subsisytem.Subsystem
kognator dapat internal maupun eksternal, prilaku output dari regulator subsytem
dapat menjadi stimulasi umpan balik untuk kognator subsystem. Kognator kontrol
proses berhubungan dengan fungsi otak dalam memproses informasi, penilaian dan
emosi. Persepsi atau proses informasi berhubungan dengan proses internal dalam
memilih atensi, mencatat dan mengingat.
c. Output (keluaran)
Output dari suatu system menurut Roy & Andrew (1999) adalah prilaku yang dapat
diamati, diukur atau secara subjektif dapat dilaporkan baik dari dalam maupun dari
luar. Prilaku ini merupakan umpan balik untuk system. Roy mengkategorikan
output system sebagai respons yang adaptif atau respon yang tidak mal adaptif.

2
B. Tujuan Model Konsep Adaptasi Roy
Pada teori Roy, tujuan intervensi keperawatan adalah untuk mempertahankan dan
meningkatkan perilaku adaptif dan merubah perilaku inefektif, sehingga pasien dapat
beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependensi dalam rentang sehat-sakit (Potter & Perry, 2005).
Perubahan lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang
karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya, yang menyediakan sumber
dukungan sosial positif agar lansia merasa bahagia, dan terhindar dari stress dan
depresi (Indriana, Desiningrum, & Kristiana, 2011; Jamil, 2012).
Penyesuaian diri yang baik dapat diukur dari cara mengatasi setiap perubahan yang
terjadi dalam hidupnya (Isnawati & Suhariadi, 2012). Kurangnya kemampuan dalam
beradaptasi secara psikologis terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya,
mengakibatkan seringkali terjadi permasalahan psikososial.
Konsep pada adaptasi Roy,sebagai berikut:

1. Keperawatan

Menurut Roy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek.


Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan
menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keperawatan
menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan bagi orang-
orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan kesehatan,
jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu
keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari
tujuan perawat dan aktifitas perawat.

Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya,


peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri,
fungsi peran dan interdependensi. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus fokal
berada dalam wilayah dengan tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi membebaskan
energi dari upaya koping yang tidak efektif dan memungkinkan individu untuk
merespon stimulus yang lain, kondisi seperti ini dapat meningkatkan penyembuhan dan
kesehatan.

3
2. Manusia

Roy menyatakan bahwa penerima jasa asuhan keperawatan adalah individu, keluarga,
kelompok, komunitas atau sosial. Masing-masing dilakukan oleh perawat sebagai
system adaptasi yang holistic dan terbuka. Interaksi yang konstan antara individu dan
lingkungan dicirikan oleh perubahan internal dan eksternal. Dengan perubahan tersebut
individu harus mempertahankan intergritas dirinya, dimana setiap individu secara
kontinyu beradaptasi.Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem
adaptif. Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai
satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan balik. Lebih
khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan
regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu fungsi
fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai sistem yang adaptif
mausia digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat sebagai satu
kesatuan yang saling berhubungan antar unit secara keseluruhan atau beberapa unit
untuk beberapa tujuan.

3. Kesehatan

Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu continuum dari meninggal sampai tingkatan
tertinggi sehat. Dia menekankan bahwa sehat merupakan suatu keadaan dan proses
dalam upaya dan menjadikan dirinya secara terintegrasi secara keseluruhan, fisik,
mental dan social. Integritas adaptasi individu dimanifestasikan oleh kemampuan
individu untuk memenuhi tujuan mempertahankan pertumbuhan dan reproduksi.

Sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk beradapatasi terhadap


rangsangan yang berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit sangat
individual dipersepsikan oleh individu. Kemampuan seseorang dalam beradaptasi
(koping) tergantung dari latar belakang individu tersebut dalam mengartikan dan
mempersepsikan sehat-sakit, misalnya tingkat pendidikan, pekerjaan, usia, budaya dan
lain-lain.

4. Lingkungan

4
Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan
eksternal, yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dari perilaku
seseorang dan kelompok. Lingkunan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun
psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman.Sedangkan
lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa
pengalaman, kemampuan emosioanal, kepribadian) dan proses stressor biologis (sel
maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.manifestasi yang tampak
akan tercermin dari perilaku individu sebagai suatu respons. Dengan pemahaman yang
baik tentang lingkungan akan membantu perawat dalam meningkatkan adaptasi dalam
merubah dan mengurangi resiko akibat dari lingkungan sekitar.Sistem adaptasi
memiliki empat model adaptasi yang akan berdampak terhadap respon adaptasi
diantaranya, yaitu : Fungsi Fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependen.Sistem adaptasi fisiologis terkait dengan kebutuhan dasar manusia
diantaranya adalah oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit,
indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan endokrin.Konsep diri merupakan
bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan dengan
orang lain.Fungsi peran adalah proses penyesuaian yang berhubungan dengan
bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi sosial dalam
berhubungan dengan orang lain. Model adaptasi terakhir adalah interdependen yaitu
Kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan
melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat individu maupun
kelompok.Melalui empat model adaptasi, Roy menyatakan terdapat dua hasil akhir dari
respon adaptasi yaitu respon yang adaptif dimana terminologinya adalah manusia dapat
mencapai tujuan atau keseimbangan sistem tubuh manusia, dan respon yang tidak
adaptif dimana manusia tidak dapat mengontrol dari terminologi keseimbangan sistem
tubuh manusia, atau tidak dapat mencapai tujuan yang akan diraih.Respon tersebut
selain menjadi hasil dari proses adaptasi selanjutnya akan juga menjadi umpan balik
terhadap stimuli adaptasi.Roy mampu mengembangkan dan menggabungkan beberapa
teori sehingga dapat mengembangkan model perpaduannya. Yang hingga kini masih
menjadi pegangan bagi para perawat. Keeksistensiannya tentu memiliki sifat kuat atau
memiliki kelebihan dalam penerapan konsepnya dibanding dengan konsep
lainnya.Kelebihan dari teori dan model konseptualnya adalah terletak pada teori
praktek dan modeladaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat bisa mengkaji respon

5
perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis, konsep diri, mode
fungsi peran dan mode interdependensi. selain itu perawat juga bisa mengkaji stressor
yang dihadapi oleh pasien yaitu stimulus fokal, konektual dan residual, sehingga
diagnosis yang dilakukan oleh perawat bisa lebih lengkap dan akuratMelalui penerapan
dari teori adaptasi Roy, perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat
mengetahui dan lebih memahami individu, tentang hal-hal yang menyebabkan stress
pada individu, proses mekanisme koping dan effektor sebagai upaya individu untuk
mengatasi stress.

6
C. Aplikatif Model Konsep

1. Keperawatan

Tindakan yang dilakukan dalam keperawatan yaitu perawat memberikan asuhan


keperawatan mengenai layanan kesehatan kepada lansia baik lansia yang sehat
maupun yang sakit dengan memberi perawatan, pencegahan, membantu
mempertahankan semangat hidup lansia.

2. Manusia

Peran keluarga memberikan dukungan terhadap kesembuhan lansia dengan cara


medampingi dan memberikan proses kesehatan yang baik bagi lansia. Selain itu
keluarga juga memberikan proses interaksi yang baik antara yang satu dengan lainnya
untuk membantu proses adaptasi.

3. Kesehatan

Menjaga kesehatan sangat penting terutama pada lansia, karena pada kondisi lansia ini
sudah rentan terhadap penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang menurun. Jadi
alangkah baiknya lansia dibeirkan edukasi dan saran terkait kondisi kesehatan.

4. Lingkungan

Dalam lingkungan dapat diberikan pendidikan kesehatan terhadap lansia mengenai


tanda gelaja,faktor penyebab,resiko dan nutrisi yang harus dipenuhi.

7
D. Penerapan Kepada Pelayanan Lansia

1. Keperawatan

a) Membina kegiatan senam lansia


b) Pemeriksaan status gizinya lansia
c) Pemeriksaan kondisi mentalnya

2. Manusia

a) Menyediakan tempat tinggal yang layak


b) Pemenuhan kebutuhan dan kondisi kesehatan lansia
c) Menciptakan lingkungan yang aman bagi lansia

3. Kesehatan

a) Kegiatan olahraga seperti gerak jalan santai


b) Kegiatan gerakan senam lansia

4. Lingkungan

a) PMT (Pemberian makanan tambahan) untuk lansia


b) Pospindu

8
E. Referensi

Gunde,Y. 2020. Penerapan Teori Adaptasi Calista Roy Dalam Pemberian Asuhan
Keperawatan. http://www.koran-metro.com/2020/01/08/penerapan-teori-adaptasi-calista-roy-
dalam-pemberian-asuhan-keperawatan/. diakses:19 april 2022

Penulis.2015.Pendekatan Teori Keeperawatan Pada Asuhan Keperawatan Model Adaptasi


Roy.http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/Pendekatan-Teori-keperawatan-pada-asuhan-
keperawatan-model-adaptasi-roy/. diakses:19 april 2022

Anda mungkin juga menyukai