Suci Alif Nur
Suci Alif Nur
Suci Alif Nur
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Islam (S. Pd) Pada Program Studi Manajemen pendidikan Islam Pada Fakultas
Tarbiyah & Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Oleh:
2017
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 20300112077
adalah hasil karya penulis sendiri dan jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini
merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat atau dibantu oleh orang lain secara
keseluruhan, maka skripsi dan gelar yang diperoleh siap untuk dicabut demi ilmu
Penulis
NIM : 20300112077
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis lantunkan kehadirat Allah Rabbul Izzati atas segala
ini. Salam dan shalawat tetap tercurah kepada Rasulullah saw., karena berkat
tantangan karena keterbatasan penulis baik dari segi kemampuan ilmiah, waktu,
biaya, dan tenaga. Tetapi dengan komitmen yang kuat serta adanya petunjuk dan
saran-saran dari berbagai pihak, semua rintangan dan tantangan dapat diminimalkan.
Karena itu saya mempersembahkan karyaku ini buat kedua orang tuaku Ayahanda
Nurdin dan Ibunda Mardiana serta teman-teman seperjuangan yang tiada henti-
hentinya mencurahkan do’a, kasih sayang serta motivasinya sehingga saya dapat
menyelesaikan studi dengan baik. Serta semua pihak yang telah memberikan
1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si. selaku Rektor UIN Alauddin Makassar atas
penulis belajar di fakultas ini mulai dari awal sampai pada penyelesaian studi.
v
vi
3. Drs. Baharuddin, M.M. dan Ridwan Idris, S.Ag. M.Pd. masing-masing Ketua dan
4. Dr. Hj. St. Syamsudduha, M.Pd & Dra. Mahirah B., M.Pd. Selaku pembimbing I
petunjuk, nasehat, dan bimbingannya sejak awal sampai rampungnya skripsi ini.
5. Para Dosen dan Staf di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan keguruan yang telah
studi.
2012 beserta kawan-kawan dari berbagai macam organisasi yang pernah penulis
Makassar yang penulis kenal karena berkat motivasi dan doanya sehingga penulis
Polombangken Selatan (Ikram, Pangeran Mahmud, Wahyu, Irna Sari) atas segala
9. Spesial buat Awalluddin, A.Md, buat sahabat PMG (Siska Dewi Kartika, S.Pd,
Nurhasana, S.Pd, Hardianti, S.Pd, Nurlindah, Andi Walang Absal, S.Pd, Andi Nur
vii
Asma, S.Pd, Rabiatul Adawiyah, S. Pd.I, Ummi Kalsum, S. Pd), dan khusus
kepada tante Bengnga, S.P terimah kasih atas segala motivasinya selama ini.
namanya. Semoga semua karya kita bernilai ibadah di sisi Allah swt., dan semoga
Penulis,
viii
ix
A. Kesimpulan .............................................................................................. 58
B. Implikasi ................................................................................................... 58
C. Saran ......................................................................................................... 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................
Tabel
Tabel 3.1 Jumlah mahasiswa manajemen pendidikan Islam angkatan 2013 ...... 40
Tabel 4.1 Keadaan mahasiswa manajemen pendidikan Islam angkatan 2013 ... 46
Tabel 4.2 Data dosen manajemen pendidikan Islam berdasarkan jabatan tahun 2016
............................................................................................................................. 47
Tabel 4.3 Fasilitas fisik dan nonfisik jurusan manajemen pendidikan Islam .... 48
Tabel 4.9 Pengaruh faktor lingkungan non sosial mahasiswa manajemen pendidikan
Nim : 20300112077
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kepada manusia untuk menyongsong hari esok yang lebih cerah dan lebih
manusia. Melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki skill, sikap hidup
yang baik. Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntugan sosial dan pribadi
dengan membimbing dan mengasah anak atau peserta didik agar dapat meyakini,
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum pada BAB II
pasal 3 memuat dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional dinyatakan bahwa :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
1
Abd. Rahman Getteng, Tantangan Pendidikan Islam Dalam Menghadapi Era Teknologi dan
Globalisasi, dalam Lentera edisi Perdana (Ujung Pandang, Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin
Makassar) h. 8.
2
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 1.
3
Zakia Darajat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah (Jakarta: Ruhama, 1995), h.
11.
1
2
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4
Terjemahannya :
mahasiswa, dosen, dsb. Keberhasilan suatu pendidikan bisa dilihat dari tingkat
dari bahasa Inggris “management” yang diambil dari kata manage. Sebenarnya kata
manage, berasal dari bahasa Italia yaitu kata maneggio. Kata maneggio pun berasal
dari bahasa latin “mannaggiare” yang diambil dari kata manus yang berarti tangan.
4
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 http://www.jdih.kemenkeu.go-
.id/fulltext/2003/20TAHUN2003UU.html
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: CV. Penerbit Jumanatul
Ali, 2004), h. 544.
3
Ramayulis dalam Saefullah menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat
kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Qur’an seperti firman Allah
SWT :6
Artinya :
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya
dalam satu hari yang kadarnya adlah seribu tahun menurut perhitunganmu (Al
Sajdah: 05).
Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt adalah
pengatur alam (manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran
Allah swt dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah
SWT telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan
mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini.7
tertentu. Menurut Hasibun, manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut GR Terry dalam
Mohamad Mustari, manajemen adalah suatu proses yang mempunyai ciri khas yang
6
Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012), h.1.
7
Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, h.1.
4
masih muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak yang belum mengenal. Istilah
pula didefenisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk
Belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik
Aktifitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang
disadari.11
Dari observasi awal yang peneliti lakukan, bahwa memang benar tingkat
“kurang”. Hal ini didukung oleh pengalaman Bapak Drs. Baharuddin, M.M selaku
8
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan (Cet; I; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014),
h.1.
9
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, h.1.
10
Ahmadi H. Syukran Nafis, Manajemen Pendidikan Islam (Yogyakarta: LaksBang
PRESSindo, 2011), h. 35
11
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Kencana Prada Media Grup,
2008), h. 229.
5
itu, pemaparan Ibunda Dra. Kasmawati, M.M dosen yang mengajar di bidang
keseluruhan mahasiswa.”13
dasarnya mereka berada di ruang lingkup manajemen. Tetapi faktanya ada beberapa
Oleh karena itu, maka penelitian ini mencoba mengkaji lebih jauh faktor-faktor yang
12
Baharuddin, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Wawancara, Makassar, 03
Oktober 2016.
13
Kasmawati, Dosen Manajemen Pendidikan Islam, Wawancara, Makassar, 04 Oktober 2016.
6
B. Rumusan Masalah
melalui proses pengumpulan data.14 Dalam penelitian ini data yang dimaksud penulis
adalah informasi hasil penelitian yang berupa skala angka maupun naratif. Berangkat
dari penjelasan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah tentang tingkat
jelas tentang variabel yang diteliti sehingga tidak terjadi perbedaan penafsiran antara
penulis dan pembaca. Adapun pengertian operasional variabel dalam penelitian ini
ini terkait dengan tingkat kemampuan dalam hal pemahaman mahasiswa. Pemahaman
mahasiswa terhadap teori-teori manajemen yang terdiri dari teori klasik, teori neo
14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cet.
XIV; Bandung, 2012), h. 55.
7
pendidikan Islam angkatan 2013 dalam penelitian ini terdiri dari 2 faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari diri
individu itu sendiri meliputi faktor fisiologis (keadaan jasmani dan keadaan fungsi
jasmani) dan faktor psikologis (kecerdasan, motivasi, ingatan, minat, sikap, bakat,
rasa percaya diri, cita-cita) . Selanjutnya faktor eksternal yaitu faktor di luar diri
D. Kajian Pustaka
literatur yang berkaitan dengan pokok masalah yang akan diteliti. Tujuan dari kajian
pustaka ini adalah untuk menunjukkan originalitas penelitian dan untuk menjelaskan
Namun ada jurnal yang ditemukan hampir ada kemiripan dalam pembahasan
secara individual disimpulkan bahwa terdapat nilai TKPM mahasiswa yang mencapai
lebih atau sama dengan 65 sebanyak 54,38% dari keseluruhan mahasiswa. Adanya
perbedaan ketuntasan pada kelompok mahasiswa berdasarkan tingkat kemampuan
tinggi, sedang dan rendah dimana masing-masing memperoleh rata-rata
84,7714;65,7500;47,1395. Mahasiswa dengan kemampuan tinggi dan sedang
mencapai ketuntasan lebih dari 65 sedangkan untuk yang berkemampuan rendah
belum tuntas. 15
(Studi pada Mahasiswa Akuntansi S-1Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau).” Adapun kesimpulan dalam dari jurnal tersebut adalah tidak terdapat
perbedaan secara signifikan antar variabel. Ketiga objek yaitu mahasiswa yang
berasal dari SMK jurusan akuntansi (SMEA Akuntansi), SMA IPS dan Madrasah
Aliyah Umum Jurusan Sosial adalah identik dan menyatakan bahwa terdapat
persamaan pemahaman akan konsep dasar akuntansi yang terdiri dari aktiva,
menengah.16
Jurnal Mursalin dan Edduar Hendri yang membahas tentang “Analisis Tingkat
dan Ekuitas”. Adapun kesimpulan dari jurnal tersebut adalah pengukuran perbedaan
Cita Dwi Rosita dkk, “Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Mahasiswa pada Mata
15
Kuliah Aljabar Linier 1 ”, Jurnal Euclid 1, no. 2. Diakses tanggal 1 Oktober 2016.
16
Andri Novius, “Analisis Pemahaman Mahasiswa Akuntansi dalam Menghadapi Mata
Kuliah Dasar-Dasar Akuntansi”, Jurnal Fokus Ekonomi 5, no. 2 (2010): h. 44 – 60. Diakses pada
tanggal 4 Oktober 2016
9
tingkat pemahaman mahasiswa terhadap konsep aset, liabilitas dan ekuitas yang
berasal dari SMK jurusan akuntansi, SMU jurusan IPS dan SMU jurusan IPA,
perbedaan pemahaman tentang aset, liabilitas, dan ekuitas antara mahasiswa jurusan
pemahaman aset, liabilitas dan ekuitas antara mahasiswa jurusan akuntansi dan
manajemen.17
akan diperoleh dalam penelitian tersebut. Demikian pula dengan penulisan skripsi ini,
penulis mengharapkan adanya manfaat, baik terhadap pribadi maupun orang lain.
1. Tujuan Penelitian
manajemen.
2. Kegunaan Penelitian
17
Mursalin dan Edduar Hendri, “Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa Akuntansi dan
Manajemen tentang Konsep Aset. Liabilitas, dan Ekuitas”, Jurnal Media Wahana Ekonomika 12, No.3
(2015): h. 1-17. Diakses pada tanggal 4 November 2016.
10
a. Secara Ilmiah
b. Secara Praktis
1) Bagi ketua jurusan sebagai input bagi pimpinan untuk mengetahui tingkat
3) Bagi peneliti menambah wawasan dan menerapkan ilmu yang diperoleh selama
TINJAUAN TEORETIS
menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerrjakan beragam tugas dalam suatu
adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu itu diketahui
dan diingat. Menurut B.S Bloom dalam Winkel pemahaman mencakup kemampuan
dipelajari dan disampaikan dalam ingatan. Secara teoritis, tujuan instruksional B.S
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).2 Berikut
ini adalah jenjang ranah kognitif menurut Bloom dkk dalam Anas Sudijono:
1
Winkel, Psikologi Pengajaran (Yogyakarta: Media Abadi, 2004), h. 274.
2
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 2001), h. 49.
11
12
baru.
6) Evaluasi: mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai
belajar. Evaluasi hasil belajar dapat dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur baik
berupa tes maupun nontes. Tes hasil belajar merupakan salah satu jenis tes yang
setelah mengikuti proses pembelajaran. Tes ini dapat dibedakan dalam dua bentuk
yaitu:
1) Tes hasil belajar bentuk uraian (essay test) yaitu salah satu bentuk tes yang
memiliki karakteristik:
uraian.
3
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, h.49-52.
13
2) Tes hasil belajar berbentuk tes objektif yang dikenal dengan jawaban pendek
(short answer test). Dari kedua bentuk test tersebut salam pelaksanaannya dapat
diselenggarakan secara tertulis (tes tulis), secara lisan (tes lisan) dan dengan tes
perbuatan. Dalam melaksanakan tes tulis, soal-soal tes dituangkan dalam bentuk
tertulis dengan jawaban tes juga tertulis.4 Selanjutnya dalam pelaksanaan tes lisan
soal tes diajukan secara lisan dan dijawab secara lisan pula.
1) Menerjemahkan (translation)
Menerjemahkan bisa diartikan sebagai pengalihan arti dari bahasa yang satu ke
bahasa yg lain.
2) Menafsirkan (interpretation)
Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan, ini adalah kemampuan untuk
berikutnya.
4
Anonymous. “Pengembangan Perangkat Penilaian Aktif”. (Online) http://akhmad-
sudrajat.wordpress.com/2008/08/15/pengertian-fungsi-dan-mekanisme-penetapan-kriteria-ketuntasan-
minimal-kkm/. Diakses tanggal 24 Oktober 2016
5
Winkel, Psikologi Pengajaran (Yogyakarta: Media Abadi, 2004), h. 280.
14
3) Mengekstrapolasi (interprelation)
Ranah afektif merupakan bentuk emosional seperti perasaan, minat, sikap, dan
kepatuhan terhadap moral yang dipengaruhi oleh kesadaran siswa terhadap nilai yang
dalam pembelajaran maka akan berdampak pada pencapaian terhadap aspek kognitif
dan psikomotorik.6 Oleh karena itu ranah afektif memegang peranan pokok dalam
Ranah afektif menjadi lebih rinci ke dalam lima jenjang menurut taksonomi
terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penialian itu. Mulai dibentuk
6
Mei Linda, “Proses Penilaian Ranah Afektif Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di Sekolah
Dasar Inti Kecamatan Piyungan, Skripsi (Yogyakarta: Fak. Ilmu Pendidikan, 2013), h.23-24.
15
pedoman dan pegangan dalam kehidupan. Nilai-nilai yang diakui dan diterima
ditempatkan pada suatu skala nilai: mana yang pokok dan selalu harus selalu
atau perceptual-motor. Ranah psikomotor erat kaitannya dengan kerja otot yang
menjadi penggerak tubuh dan bagian-bagiannya, mulai dari gerak yang paling
kompleks seperti gerakan-gerakan dalam praktik manasik ibadah haji. Ada beda
antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Cet. V; Jakarta: Bina Aksara, 1989),
h.53.
16
keterampilan yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancer, tepat dan
efisien.
yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Hanya sosok
orang yang berketerampilan tinggi dan berani berfikir kreatif akan mampu
8
Winkel, Psikologi Pengajaran, h. 273.
17
a. Tujuan
Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam
Perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru
sekaligus mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini tujuan yang
dimaksud adalah pembuatan tujuan pembelajaran khusus (TPK) oleh guru yang
khusus (TPK) ini dinilai sangat penting dalam proses belajar mengajar, dengan
alasan:
yang dicapai.9
b. Guru
Guru adalah tenaga pendidik yang diberikan sejumlah ilmu pengetahuan pada
peserta didik di sekolah. Guru adalah seorang yang berpengalaman dalam bidang
profesinya. Di dalam suatu kelas peserta didik yang satu berbeda dengan yang
9
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Cet;V; Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h.109.
18
lainnya, untuk itu tetap individu berbeda pula keberhasilan belajarnya. Pandangan
guru terhadap anak didik akan mempengaruhi kegiatan mengajar guru di kelas. Guru
yang memandang anak sebagai makhluk individual dengan segala perbedaan dan
persamaannya, akan berbeda dengan guru yang memandang anak didik sebagai
makhluk sosial.
Dengan keadaan yang demikian ini seorang guru dituntut untuk memberikan
suatu pendekatan atau belajar yang sesuai dengan kedaaan peserta didik, sehingga
semua peserta didik akan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.10
c. Peserta didik.
Peserta didik adalah orang yang sengaja datang ke sekolah untuk belajar
bersama guru dan teman sebayanya. Mereka memiliki latar belakang yang berbeda,
bakat, minat dan potensi yang berbeda pula. Sehingga dalam satu kelas pasti terdiri
Hal ini berakibat pada berbeda pula cara penyerapan materi atau tingkat
pemahaman setiap peserta didik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa peserta
d. Kegiatan pengajaran
Kegiatan pengajaran adalah proses terjadinya interaksi antara guru dan peserta
didik dengan bahan sebagai perantaranya. Kegiatan pengajaran ini merujuk pada
proses pembelajaran yang diciptakan guru dan sangat dipengaruhi oleh bagaimana
10
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h.112.
11
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h.113.
19
guru, dan sarana prasarana pendukung. Semuanya itu akan sangat menentukan
kualitas belajar siswa dimana hal-hal tersebut jika dipilih dan digunakan secara tepat,
maka akan menciptakan suasana belajar yang PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif
mengajar. Hasil pengajaran yang dihasilkan dari penggunaan metode ceramah tidak
sama dengan hasil pengajaran yang dihasilkan dari penggunaan metode tanya jawab
atau metode diskusi. Demikian juga halnya dengan hasil pengajaran yang dihasilkan
dari penggunaan metode problem solving berbeda dengan hasil pengajaran yang
Bahan dan alat evaluasi adalah salah satu komponen yang terdapat dalam
memberikan butir soal bentuk benar – salah (true-false), pilihan ganda (multiple-
Dalam penggunaannya, guru tidak harus memilih hanya satu alat evaluasi tetapi bias
Dapat dipahami bahwa prestasi adalah kemampuan maksimal yang dicapai seseorang
sebagai akibat dari kegiatan yang telah melalui proses belajar. Prestasi belajar adalah
12
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h.114-116.
13
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h.116-117.
20
hasil yang dicapai oleh seseorang yang telah diusahakan terlebih dahulu secara
maksimal sebagai hasil kemampuan yang telah dicapai dalam belajar. Faktor-faktor
yang memengaruhi prestasi belajar siswa. Adapun secara garis besar faktor-faktor
a. Faktor internal yakni faktor yang timbul dari diri individu itu sendiri. Faktor-faktor
terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau
sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena
keadaan tonus jasmani sangat mempengaruhi proses belajar, maka perlu ada
peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar,
pendengaran siswa yang sangat renda, akan menyulitkan dalam menyerap item-
item informasi yang bersifat bunyi dan gambar. Adapun akibar negatif
tersebut.14
14
Imamsyah Ratu Prawira, “Analisis Pencapaian Taksonomi Bloom Dalam Penerapan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Peserta Didik SMK Neg.6 Bima”, Skripsi
(Makassar, Fak. Tarbiyah Dan Keguruan UIN Alauddin, 2015), h.29.
21
dan bakat.
a) Kecerdasan/inteligensi siswa
belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya orang yang intelegensinya
belajar siswa, karena itu menenentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat
inteligensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses
dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat inteligensi individu, semakin sulit
individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar
dari orang lain, seperti guru, orangtua, dan lain sebagainya. Sebagai faktor psikologis
yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman
tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru atau guru profesional,
b) Motivasi
Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu
tujuan.16 Motivasi salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar
siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para
ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang
15
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta,2009), hlm. 56.
16
Djali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal, 101
22
aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi juga
dan arah perilaku seseorang. Dari sudut sumbernya, motivasi dibagi menjadi dua,
yairu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua
faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk
melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu
motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang lebih efektif, karena motivasi intrinsik
relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik). Motivasi
ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh
terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru
orangtua, dan lain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungan secara positif akan
c) Ingatan
yakni: menerima kesan, menyimpan kesan, dan memproduksi kesan. Mungkin karena
sentral peranannya dalam belajar. Melalui kecakapan inilah, subjek didik mampu
digunakan pendidik. Teknik pembelajaran yang disertai dengan alat peraga kesannya
d) Minat
menerus yang disertai rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian
sifatnya sementara dan belum tentu diikuti dengan rasa senang, sedangkan minat
selalu diikuti dengan rasa senang dan dari situlah diperoleh kepuasan.17
minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh
terhadap aktivitas belajar. Karena jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar,
ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam
konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik lainnya perlu membangkitkan
minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan dipelajarinya.
Untuk membangkitkan minat belajar siswa tersebut, banyak cara yang bisa
digunakan. Antara lain, dengan membuat materi yang akan dipelajari semenarik
mungkin dan tidak membosankan, baik dari bentuk buku materi, desain pembelajaran
yang membebaskan siswa untuk mengeksplor apa yang dipelajari, melibatkan seluruh
domain belajar siswa (kognitif, afektif, psikomotorik) sehingga siswa menjadi aktif,
jurusan atau bidang studi. Dalam hal ini, alangkah baiknya jika jurusan atau bidang
17
Slameto, Belajar dan Faktor - faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2003), hal. 57
24
e) Sikap
kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang
untuk menjadi guru yang profesional dan bertanggung jawab terhadap profesi yang
yang empatik, sabar, dan tulus kepada muridnya; berusaha untuk menyajikan pelajar-
an yang diampunya dengan baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat
mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan; meyakinkan siswa bahwa
f) Bakat
Faktor psikologis lain yang mempengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Berkaitan
dengan belajar, bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki seorang siswa untuk
belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah
satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat
seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan
Pada dasarnya, setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai
prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu, bakat juga
diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa
tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu yang telah memiliki bakat tertentu,
akan lebih mudah menyerap segala informasi yang berhubungan dengan bakat yang
dimilikinya. Misalnya, siswa yang berbakat di bidang bahasa akan lebih mudah
Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan
berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya
pengakuan dari lingkungan. Dalam proses belajar diketahui bahwa unjuk prestasi
merupakan tahap pembuktian “perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan rekan
memperoleh pengakuan umum, dan selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat.
Begitupun sebaliknya kegagalan yang berulang kali dapat menimbulkan rasa tidak
percaya diri. Bila rasa tidak percaya diri sangat kuat, maka diduga siswa akan
h) Cita-cita siswa
adakalanya “gambaran yang jelas” tentang tokoh teladan bagi siswa belum ada.
perlu dididikkan. Didikan memiliki cita-cita harus dimulai sejak sekolah dasar. Di
sekolah menengah didikan pemilikan dan pencapaian cita-cita sudah semakin terarah.
26
Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan emansipasi diri siswa. Didikan pemilikan
b. Faktor eksternal
dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
1) Lingkungan sosial
a) Lingkungan sosial keluarga.
Lingkungan sosial di sekolah adalah seluruh warga sekolah, baik itu guru,
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di
sekolah. Maka para pendidik, orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan
memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya, antara
27
anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak
2) Lingkungan nonsosial.
a) Lingkungan alamiah
didalamnya. Dalam hal ini keadaan suhu dan kelembaban udara sangat
berpengaruh dalam belajar anak didik. Anak didik akan belajar lebih baik
cenderung akan lebih nyaman belajar ketika pagi hari, selain karena daya
serap ketika itu tinggi. Begitu pula di lingkungan kelas. Suhu dan udara
b) Faktor instrumental
18
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: CV Rineka Cipta, 2002), hal. 143-144.
28
kebisingan atau jalan ramai, lalu bangunan itu harus memenuhi syarat-
itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas
belajar siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai
c) Bimbingan
belajar. Karena ini dapat mencegah kesalahan yang bisa timbul dan
berlebihan, karena hal ini akan merusak tujuan. Apabila orang yang
terhambatnya inisiatif, hingga tidak ada kemauan lagi untuk berusaha. Dan
sebaliknya apabila bimbingan diberikan terlalu sedikit, maka perhatian
akan hilang dan kepercayaan terhadapa diri sendiri akan menjadi lemah.
a. Faktor Lingkungan
tinggalnya dan sekolah tempat belajar serta lingkungan sosial budaya, berupa system
b. Faktor Instrumental
belajar bukan hanya berdiri sendiri akan tetapi terlepas dari faktor lain seperti
peserta didik dimana peserta didik yang dalam keadaan segar jasmani akan
berbeda belajarnya dari orang yang ada dalam keadaan lelah, begitupula dengan
anak yang kekurangan gizi dan vitamin, memiliki kemampuan belajar yang lebih
rendah dibandingkan anak yang memiliki gizi dan vitamin yang lebih baik.
pengetahuan dan pemahaman anak ditopang banyak oleh komunikasi dengan orang
lain yang menghimbau untuk maju sedikit lebih jauh. Suatu problem tidak dapat
dipecahkan bila anak bekerja sendirian tetapi mungkin dapat diselesaikan bila orang
lain memberikan sedikit petunjuk dan dengan demikian menggali potensi anak.19
peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami apa yang
dia pelajari. Ada yang mampu memahami materi secara menyeluruh dan ada pula
yang sama sekali tidak dapat mengambil makna dari apa yang telah dia pelajari,
C. Teori-teori Manajemen
Kata manajemen berasal dari perancis kuno yang berarti ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Kata manajemen berasal dari bahasa
Italia yaitu maneggio berarti pengurusan. Selain itu, kata Manajemen berasal dari
bahasa Latin ,yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agree (melakukan).
terjemahkan ke bahasa inggris to manage (kata kerja), management (kata benda) dan
19
Winkel, Psikologi Pengajaran, h.21.
31
sumber lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Efektif
berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sedangkan efesien berarti
tugas yang ada dilaksanakan secara terorganisir dan sesuai dengan jadwal.
peluang karier.
Ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan
dengan adanya piramida di Mesir. Piramida t1ersebut dibangun oleh lebih dari
100.000 orang selama 20 tahun. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776 ketika Adam Smith menerbitkan sebuah
pembagian kerja yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan
menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan
penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja. Peristiwa penting kedua yang
manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju
ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan,
digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun
1950 dan terus berlangsung hingga sekarang. Ahli sosilogi Jerman Max Weber,
menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi bentuk
organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan
jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal.
Weber menyadari bahwa bentuk “birokrasi yang ideal” itu tidak ada dalam realita.
kelompok besar.
melahirkan ilmu riset operasi yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan
bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946 Peter F. Drucker sering disebut sebagai
Bapak Ilmu Manajemen menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen
terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide
34
Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang
organisasi
hal yang harus dikerjakan secara efektif untuk menjadi seorang manajer. Terdapat
tiga aliran manajemen yang mengikuti evolusinya, yaitu: Teori Klasik, Teori Neo-
Tabel 2.1
Waktu
memotivasi pekerja.
modern.
Abraham Maslow,
Mc. Gregor
bagian-bagian yang
saling berkaitan.
berbeda.
a. Teori Klasik
Teori klasik berasumsi bahwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional,
berfikir logika dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Oleh karena itu, teori
klasik berangkat dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan
rasional dengan pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut struktur atau anatomi
Henry L. Gantt, Frank Bunker Gillberth, dan Lilian Gillberth adalah tokoh-
(b)Seleksi ilmiah untuk karyawan agar para karyawan dapat diberikan tugas
melalui studi gerak dan waktu (time and motion studies), pengawasan fungsional,
sistem tarif berbeda yaitu karyawan yang lebih produktif dan efesien mendapatkan
klasik sebagai dampak adanya organisasi yang kompleks. Henry Fayol ada 5
20
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Cet;III; Bandung: Alfabeta,
2012), h. 96-97.
37
bersifat luwes.
b. Teori Neo-Klasik
Teori ini dikenal dengan teori manajemen hubungan manusia atau aliran
perilaku timbul sebagian karena para manajer terdapat berbagai kelemahan dengan
pendekatan klasik. Teori ini berasumsi bahwa manusia itu makhluk sosial dengan
EltonMayo dengan studi hubungan antar manusia, atau tingkah laku manusia dalam
situasi kerja terkenal dengan studi Hawthorne. McGregor memandang perlu adanya
menunjukkan dua kategori manusia yaitu manusia X dan manusia Y atau lebih
dikenal dengan teori X dan teori Y. Manusia tipe X adalah manusia yang harus selalu
diawasi agar mau melakukan usaha dalam pekerjaan mereka. Sedangkan manusia Y
juga aliran perilaku organisasi yang memandang bahwa hubungan hubungan manusia
21
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Cet;III; Bandung: Alfabeta,
2012), h. 97
38
3. Manajemen tidak dapat sebagai suatu proses teknis secara ketat (peranan,
c. Teori Modern
Teori ini menggunakan pendekatan system (system approach). Pendekatan
aktifitas managing.
membutuhkn, dan menentukan. Oleh karena itu harus disadari bahwa perubahan satu
demikin berpikir dan bertindak system berarti tidak memandang komponen secara
parsial tetapi saling terpadu satu sama lain secara sinergi. Sinergi berarti bahwa
keseluruhan lebih besar daripada jumlah dari bagian-bagiannya. Sistem yang sinergi
adalah tiap-tiap unit atau bagin bekerja dengan serius dengan tatanannya dan
39
menyadari secara penuh dan bertanggung jawab terhadap kemajuan sistem secara
umum. 22
22
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Cet;III; Bandung: Alfabeta,
2012), h. 98.
BAB III
METODE PENELITIAN
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
yang terjadi saat sekarang. Selanjutnya penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan
memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
B. Pendekatan Penelitian
pedagogis. Pendekatan ini menuntut kita untuk berpandangan bahwa manusia adalah
makhluk Tuhan yang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan rohaniah
kependidikan.
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
1
Rully Indrawan dan Poppy Yaniawati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Campuran untuk Manajemen, Pembangunan dan Pendidikan, (Cet;I; Bandung: Refika Aditama,2014),
h.93.
39
40
mahasiswa manajemen pendidikan Islam angkatan 2013 yang masih aktif berjumlah
72 orang. Dalam penelitian ini yang diambil sebagai sampel yaitu mahasiswa
sampling jenuh ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang
mengemukakan bahwa: “apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
Tabel 3.1
Kelas Mahasiswa
Jumlah 72 orang
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h.
117.
41
penelitian yang merupakan langkah penting metode ilmiah, oleh karena itu
adalah:
a. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan ganda dengan jumlah
soal 10 butir. Dalam hal ini bentuk tes pilihan ganda, dimana setiap item dilengkapi
dengan 4 pilihan, salah satu dari ke dua pilihan tersebut adalah merupakan kunci
sedangkan pilihan jawaban yang lain merupakan jawaban salah. Responden yang
menjawab benar diberi skor 1, Sedangkan responden yang menjawab salah diberi
skor nol untuk masing-masing item.3 Penggunaan tes dalam penelitian ini untuk
b. Angket
memahami teori manajemen. Untuk pengolahan data dari hasil angket yang telah
Prestasi Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas VI MI As’adiyah 170 Layang Makassar”, Skripsi
(Makassar, Fak.Tarbiyah Dan Keguruan UIN Alauddin, 2011), h. 35-36.
42
dijawab oleh responden diberi angka/bobot nilai mengadaptasi skala likert, dimana
Tabel 3.2
Kategori Penilaian
Sangat Sesuai SS 4
Sesuai S 3
Tidak Sesuai TS 2
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu cara untuk memperoleh data yang relevan
dari tempat penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu pengambilan gambar atau foto
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut mudah dan
sistematis.
yang dilakukan dengan cara memberi soal tes pilihan ganda dan angket kepada
analisis data kuantitatif digunakan bantuan statistik deskriptif, dengan tujuan untuk
Dimana:
F = Frekuensi
b) Rentang data
Rentang data (range) dapat diketahui dengan jalan mengurangi data yang terbesar
dengan data terkecil yang ada dalam kelompok itu. Rumusnya adalah:
R = xt - xr
Dimana:
R= Rentang
K =1 + 3,3 log n
Dimana:
Log = logaritma
d) Panjang kelas
Dimana:
P = panjang kelas
R = Rentang
e) Standar Deviasi
∑(𝑥𝑖− 𝑥̅ )2
s=√ (𝑛−1)
f) Persentase
𝑓
P = 𝑁 × 100 %
Dimana:
P = angka persentase
N = jumlah siswa
BAB IV
2018.
Informasi.
2. Struktur Organisasi
45
46
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Makassar dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.1
Laki-laki Perempuan
1. MPI 1-2 15 24 39
2. MPI 3-4 10 23 33
Negeri Makassar
visi dan misi yang ditetapkan oleh program studi. Dosen terdiri dari atas dosen tetap,
dosen tidak tetap, dan dosen tamu. Jenis dan jenjang kepangkatan dosen diatur sesuai
kepada mahasiswa dalam rangka memenuhi kebutuhan dan minat mahasiswa dalam
proses pendidikan.
Saat ini jurusan Manajemen Pendidikan Islam memiliki 16 orang dosen dari
Laki-laki Perempuan
1. Guru Besar 1 0 1
2. Lektor Kepala 6 3 9
3. Lektor 5 1 6
Negeri Makassar.
Tabel di atas menunjukkan jumlah dosen yang ada pada jurusan Manajemen
Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Jumlah dosen yang
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah dosen yang ada pada jurusan Manajemen
Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sudah memadai sesuai dengan
Tabel 4.3
masing 3 gedung.
Pao-pao)
Gedung CBP
Kantin
Gedung IT
Gedung TC
IslamNegri Makassar
Tabel di atas merupakan daftar sarana dan prasarana yang ada di jurusan
sekarang ini yang terdiri dari berbagai macam ruangan baik itu ruanagan kelas,
gedung pusat kegiatan mahasiwa dll. Dengan melihat tabel di atas maka dapat
dikatakan bahwa jumlah ruangan atau jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki
jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negri Makassar sudah cukup
memadai dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik dan tenaga
kependidikan.
data melalui soal tes pilihan ganda yang diisi oleh semua mahasiswa manajemen
pendidikan Islam angkatan 2013, yang kemudian diberikan skor pada masing-masing
Pada tabel 4.4 dibawah ini menunjukkan hasil analisis deskriptif data tingkat
Tabel 4.4
TK 72 1 10 4.88 2.556
Valid N (listwise) 72
Output pada tabel 4.4 di atas dengan analisis SPSS Versi 20, dapat diketahui
Manajemen Pendidikan Islam Angkatan 2013 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
maximum 10 dan nilai minimum 1. Sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar
buku Saifuddin Azwar, dimana kategorisasi untuk antribut psikologi terbagi atas tiga
kategori yaitu kategori rendah, sedang dan tinggi.1 Sehingga berdasarkan data pada
1
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007), h. 149.
51
Jumlah 72 100%
2,324 7,436
sedang. Hal ini dibuktikan ada 31 jumlah mahasiswa yang tingkat pemahamannya
berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 43.05%. Ada 13 jumlah
Manajemen
data melalui angket yang diisi oleh semua mahasiswa manajemen pendidikan Islam
angkatan 2013, yang kemudian diberikan skor pada masing-masing item soal dan
disajikan dalam bentuk tabel. Data mengenai faktor-faktor tersebut di jabarkan dari
mahasiswa.
52
1. Faktor Internal
Faktor internal pada penelitian ini meliputi keadaan fisiologis dan kondisi
Faktor Keadaan Fisiologis yang diteliti meliputi keadaan jasmani dan fungsi
jasmani. Pengaruh faktor jasmani terhadap tingkat kemampuan pemahaman
Tabel 4.6
2013
2. Setuju 30 41,66 %
Jumlah 72 100 %
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman mereka. Hal ini juga didukung dengan
hasil observasi peneliti yang menunjukkan bahwa mahasiswa yang sering sakit dan
53
b. Faktor Psikologis
ingatan, minat, sikap, bakat, rasa percaya diri dan cita-cita siswa. Pengaruh faktor
Angkatan 2013
2. Setuju 33 45,83 %
Jumlah 72 100 %
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman mereka. Hal ini juga didukung dengan
hasil observasi peneliti yang menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki daya
ingat yang kuat serta kecerdasan yang dimilikinya maka dalam pemahaman materi
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal pada penelitian ini meliputi lingkungan sosial dan lingkungan
Tabel 4.8
Angkatan 2013
2. Setuju 31 43,05 %
Jumlah 72 100 %
Sumber: Hasil pengolahan data angket no. 19, 20, 21, 22 dan 23.
terhadap tingkat pemahaman mereka. Hal ini juga didukung dengan hasil observasi
Faktor lingkungan non sosial yang diteliti meliputi lingkungan alamiah, faktor
instrumental dan bimbingan. Pengaruh faktor lingkungan non sosial terhadap tingkat
Tabel 4.9
Pengaruh Faktor Lingkungan Non Sosial Mahasiswa Manajemen Pendidikan
1. Sangat Setuju 36 50 %
2. Setuju 33 45,83 %
Jumlah 72 100 %
Sumber: Hasil pengolahan data angket no. 24, 25, 26 dan 27.
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman mereka. Hal ini juga didukung dengan
hasil observasi peneliti yang menunjukkan bahwa lingkungan alamiah yaitu dengan
ruangan kelas yang panas akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam belajar dalam
Dari pemaparan yang telah dijelaskan di atas dapat diketahui bahwa faktor-
manajemen yang sangat menonjol terdapat pada faktor fisiologis yaitu keadaan
D. Pembahasan
pertimbangan pada observasi pertama yang dilakukan pada dosen jurusan manajemen
pendidikan Islam. Serta melihat pengetahuan atau pemahaman peneliti sendiri
memang kurang.
dengan menghintung persentase frekuensi dari jumlah responden yang menjawab soal
tersebut. Adapun pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan
pemberian soal tes pilihan ganda yang terdiri dari 10 item pertanyaan mengenai teori-
berada pada ketegori sedang. Hal ini menandakan mahasiswa yang memahami teori-
teori manajemen pada jurusan manajemen pendidikan islam angkatan 2013 berada
teknik analisis data deskriptif dengan menghitung persentase dari 72 orang jumlah
57
responden memilih opsi sangat setuju. Dalam hal ini faktor-faktor yang sangat
berpengaruh yaitu yang memiliki hasil persentase yang lebih tinggi terdapat pada
faktor fisiologi yang terdiri dari kesehatan jasmani dan fungsi jasmanani. Seperti
kemampuan pemahaman secara garis besar yaitu diantaranya faktor internal yang
terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis serta faktor eksternal yang terdiri
dari lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. Begitupun dalam penelitisn ini
Jadi setelah analisis data sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tingkat
oleh faktor fisiologis yaitu faktor kesehatan jasmani dan keadaan fungsi jasmani.
Faktor kesehatan jasmani dan fungsi jasmani dalam hal ini yaitu fungsi panca indera.
Misalnya fungsi alat pendengaran jika tidak bias berfungsi dengan baik maka akan
Salah satu dari kajian pustaka dalam skripsi ini yang memperoleh data tentang
Begitupun dari hasil pengolahan data dalam skripsi ini memperoleh data tentang
PENUTUP
A. Kesimpulan
manajemen pendidikan Islam angkatan 2013 berada dalam kategori sedang yang
dianalisis oleh data 13 atau 18,05% responden yang berada dalam kategori rendah,
31 atau 93,05% responden yang berada dalam kategori sedang, 18 atau 25%
responden yang berada dalam kategori tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan
teori manajemen yang sangat menonjol terdapat pada faktor fisiologis yaitu
B. Implikasi
C. Saran
58
59
kemampuan mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. “Pengembangan Perangkat Penilaian Aktif”. (Online) http://akhma-d-
sudrajat.wordpress.com/2008/08/15/pengertian-fungsi-dan-mekanisme-
penetapan-kriteria-ketuntasan-minimal-kkm/. Diakses tanggal 24 Oktober
2016.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Cet. V; Jakarta: Bina
Aksara, 1989.
_______. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006.
Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007.
Darajat, Zakia. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: Ruhama,
1995.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: CV. Penerbit
Jumanatul Ali, 2004.
Djali, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. Cet;V; Jakarta:
Rineka Cipta, 2013.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: CV Rineka Cipta. 2002.
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2012
Getteng, Abd. Rahman. Tantangan Pendidikan Islam Dalam Menghadapi Era
Teknologi dan Globalisasi, dalam lentera edisi Perdana Ujung Pandang,
Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Makassar.
Gazahali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005.
Hamdana. “Efektivitas Pemberian Latihan Di Akhir Pelajaran Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas VI MI As’adiyah 170 Layang
Makassar”, Skripsi. Makassar, Fak.Tarbiyah Dan Keguruan UIN Alauddin,
2011.
Kompri. Manajemen Pendidikan Jilid 1. Cet. I; Bandung: Alfabeta CV. 2015.
Linda, Mei. “Proses Penilaian Ranah Afektif Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Iv Di
Sekolah Dasar Inti Kecamatan Piyungan, Skripsi Yogyakarta: Fak. Ilmu
Pendidikan, 2013
Mursalin dan Edduar Hendri, “Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa Akuntansi
dan Manajemen tentang Konsep Aset. Liabilitas, dan Ekuitas”, Jurnal Media
Wahana Ekonomika 12, No.3 (2015): h. 1-17. Diakses pada tanggal 4
November 2016.
Mustari, Mohamad. Manajemen Pendidikan. Cet; I; Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2014.
Nafis, Ahmadi H. Syukran, Manajemen Pendidikan Islam. Yogyakarta: LaksBang
PRESSindo, 2011.
60
61
A. Pendahuluan
Jawaban responden adalah informasi yang sangat berharga bagi penelitian ini.
Oleh sebab itu atas kesediaan saudara/saudari diucapkan banyak terima kasih.
B. Identitas Responden
Nama :
Nim :
Jenis kelamin :
Jurusan :
C. Petunjuk Pengisian
pendapat saudara/saudari yang paling sesuai pada lembar jawaban dengan memberi
tanda silang (X) pada symbol yang tersedia pada kolom jawaban.
Keterangan :
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai
…..SELAMAT MENGERJAKAN…..
Jawaban
No. Pernyataan
SS S TS STS
bunyi.
akan baik.
minat belajar.
7.
Motivasi dari dalam diri memiliki pengaruh
belajar.
8.
Teknik pembelajaran yang disertai dengan alat
dipahami.
9.
Dengan daya ingat yang kuat akan lebih
yang lalu.
10.
Dengan adanya minat yang tinggi untuk
kemampuan mahasiswa.
11.
Seseorang yang memiliki minat untuk belajar
minat belajar.
13.
Perasaan senang dalam belajar akan
mempengaruhi tingkat kemampuan
pemahaman mahasiswa.
14.
Bakat yang dimiliki mahasiswa sesuai dengan
pendidikan.
22.
Pendidik yang teladan akan memberi pengaruh
berusaha sendiri.
Kisi-kisi intrumen faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kemampuan pemahaman mahasiswa
dipahami.
yang lalu.
mahasiswa.
dalam belajar.
mahasiswa.
1) Bakat yang dimiliki mahasiswa
mempengaruhi tingkat
Bakat 2
kemampuan pemahaman
mahasiswa.
dimilikinya.
belajar.
Rasa Percaya Diri 2
2) Kecerdasan yang dimiliki
semakin tinggi.
pendidikan.
2. Faktor
Eksternal 1) Pendidikan seorang anak sangat
(Lingkungan dipengaruhi oleh pendidikan
Sosial)
Lingkungan Sosial 3 orang tua.
Keluarga
2) Perhatian orang tua akan memberi
proses belajar.
a. Frederick W. Taylor
b. Henry L. Gantt
c. Henry Fayol
d. Elton Mayo
3) Teori yang berasumsi bahwa para pekerja atau manusia itu 6
a. Teori Klasik
b. Teori Neo-Klasik
c. Teori Modern
adalah . . . .
a. Max Weber
b. Vilfredo Paretpo
c. William J. Dickson
d. Hawthome Study
Fungsi-fungsi Mampu 1
manajemen menjelaskan 1) Fungsi manajemen menurut Henry Fayol adalah . . . . 7
fungsi-fungsi a. Planning, Organizing, Actuating, Controlling
manajemen
dengan tepat b. Planning, Organizing, Comanding, Coordinating,
Controlling
c. Planning, Organizing, Motivating, Conditioning,
Controlling
1. 20300113001 Riskawati
3. 20300113004 JasmanJalil
5. 20300113006 Nurkahfi R.
8. 20300113010 Aswan
9. 20300113011 Mu’inah
Tabel 4.2
Data DosenManajemen Pendidikan IslamberdasarkanJabatanTahun 2016
RUANG
Mahmud. MA
M. Ag.
M.Hum
M. Ag
Pd
Ag
M. Th. I
M. Th. I
Pd. I
Ph.D
Makassar.
JumlahSkorJawabanSetiap Item
Frequencies
Notes
[DataSet0]
Statistics
FK TK
Valid 72 72
N
Missing 0 0
Frequency Table
TK
DESCRIPTIVES VARIABLES=FK
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
Descriptives
Notes
[DataSet0]
DESCRIPTIVES VARIABLES=TK
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
Descriptives
Notes
[DataSet0]
Descriptive Statistics
TK 72 1 10 4.88 2.556
Valid N (listwise) 72
BIOGRAFI PENULIS
SDN 276 Abbatireng, Desa Abbatireng, Kec. Gilireng, Kab. Wajo, Provinsi Sulawesi
Selatan, Indonesia dan selesai pada tahun 2006. Pada tahun yang sama melanjutkan
jenjang pendidikan di SMP Negeri 1 Gilireng dan selesai pada tahun 2009. Ditahun
1. Nama Mahasiswa/NlM/Jurusan
2. Tempat, Tgl. Lahir/Jenis kelamin
3. Hari/Tgl. Ujian
4. Judul Skripsi
5. Ketua/Sekretaris Sidang
6. Pembimbing
7. Penguji d
Keterangan Perbaikan :
III
IV
Xeterangan Surat P : Lingkari poin c dan d. Pada poin a dan b dilingkari salah 6atu atau
keduanya sesuai kriteria kelulusan tersebut diatas (kotak ll). Yang dilingkari, dlbacakan oleh Mahasiswa.
Tanda Tangan :
V Ketua/Sekretaris
Penguji 1,
Pembimbing :1,ffi