Ilovepdf Merged
Ilovepdf Merged
Ilovepdf Merged
Week 1
The Basics of SME
1. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan teori UKM, konsep dan prinsip akuntansi
sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi UKM
(LO1).
1. The Definition
2. Criteria of SME
3. Classification and Characteristic of SME
4. SME in Indonesia
5. The Opportunities and Challenges in Indonesia
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,
UMKM didefinisikan sebagai berikut:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
4. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah,
yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing
yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya
dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang
berkeadilan.
3. Sektor Pertanian
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilaksanakan oleh
manusia agar dapat menghasilkan bahan pangan, bahan baku industry atau sumber
energi serta mengelola lingkungan hidupnya. Sektor pertanian mencakup berbagai
subsector seperti tanaman pangan, hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias),
tanaman perkebunan, perikanan serta peternakan.
4. Sektor Perkebunan
Perkebunan ialah kegiatan mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media
tumbuh lain pada ekosistem sesuai, mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil
tanaman, dengan manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha
perkebunan dan masyarakat. menurut komoditasnya, perkebunan terdiri atas 127 jenis
tanaman tahunan dan semusim dari dataran rendah sampai tinggi. Menurut bentuk
usaha, perkebunan meliputi perkebunan besar negara, swasta, dan perkebunan rakyat.
5. Sektor peternakan
6. Sektor Perikanan
Perikanan adalah Semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau
membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk kegiatan
menyimpan, mendinginkan, pengeringan atau mengawetkan ikan dengan Tujuan untuk
menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersial).
7. Sektor Jasa
Usaha jasa (service business) merupakan suatu usaha yang kegiatannya dilakukan
dengan cara memberikan jasa kepada konsumen dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan. Sektor jasa mencakup jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi individu
(kuliner, pengiriman barang, perawatan tubuh, transportasi,dll) serta jasa untuk
memenuhi kebutuhan usaha lainnya (keuangan, pelatihan, penyedia outsourcing, jasa
konsultan, jasa advokat, perbengkelan, restoran jasa konstruksi, jasa transportasi, jasa
telekomunikasi, jasa pendidikan, jasa simpan pinjam, dll)
Karakteristik UMKM adalah sifat atau kondisi faktual yang melekat pada aktivitas usaha
maupun perilaku pengusaha yang bersangkutan di dalam menjalankan bisnisnya.
Karakteristik ini yang menjadi ciri pembeda di antara pelaku usaha sesuai dengan skala
usaha. Menurut Bank Dunia, UMKM dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu usaha
mikro (jumlah karyawan 10 orang), usaha kecil (jumlah karyawan 30 orang), serta usaha
menengah (jumlah karyawan hingga 300 orang).
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM, sebuah
perusahaan yang digolongkan Sebagai UMKM adalah perusahaan kecil yang dimiliki dan
dikelola olah seseorang atau dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah
Kekayaan dan pendapatan tertentu.
1. Usaha Mikro,
memiliki karakteristik sebagai berikut
a. Jenis barang/komoditi tidak selalu tetap; sewaktu-waktu dapat berganti.
b. Tempat usahanya tidak selalu menetap; sewaktu-waktu dapat pindah tempat
c. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun
d. Tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha
e. Sumber daya manusia (pengusaha) belum memiliki jiwa wirausaha yang
memadai
f. Tingkat Pendidikan rata-rata relatif rendah
g. Umumnya belum mempunyai akses kepada perbankan, tetapi Sebagian besar
sudah mempunyai akses kepada lembaga keuangan non-bank
2. Usaha Kecil
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang
berubah
b. Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah
c. Umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walaupun masih sederhana
d. Keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga
e. Sudah membuat rencana usaha
f. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP
g. Sumber daya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwirausaha
h. Sebagian besar sudah mempunyai akses kepada perbankan untuk keperluan
modal
i. Sebagian besar belum dapat menjalankan manajmene usaha dengan baik seperti
perencanaan bisnis
j. Misalnya: pedagang di pasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya
3. Usaha Menengah
a. Memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik dengan pembagian tugas
yang jelas antara bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi
b. Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi
secara teratur sehingga memudahkan untuk melakukan audit dan penilaian atau
pemeriksaan termasuk oleh perbankan.
c. Telah melakukan aturan atau Pengelolaan dan organisasi perburuhan
d. Sudah memiliki persyaratan legalitas antara lain izin tetangga
e. Sudah memiliki akses kepada sumber pendanaan perbankan
f. Umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik
g. Misalnya, usaha pertambangan batu gunung untuk konstruksi dan marmer
buatan
1. Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah, UMKM didefinisikan sebagai berikut:
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
d. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha
Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan,
dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
2. Terdapat tujuh sektor bisnis UMKM, yaitu sektor perdagangan, sektor industry
pengolahan, sektor pertanian, sektor perkebunan, sektor peternakan, sektor perikanan,
sektor jasa.
3. Kriteria UMKM dan Usaha Besar berdasarkan Aset dan Omzet
Ukuran Usaha Kriteria
Aset Omset
Usaha Mikro Maksimal Rp50 juta Maksimal Rp300 juta
Usaha Kecil > Rp50 juta – Rp500juta > Rp300 juta – Rp2,5 milyar
Usaha Menengah > Rp500juta – Rp10 milyar > Rp 2,5milyar – Rp50milyar
Usaha Besar > Rp 10milyar > Rp50 milyar
David Wijaya, S.E., M.M. (2018). Akuntansi UMKM. Penerbit Gava Media. Yogyakarta.
ISBN: 9786025568299
V. Wiratna Sujarweni. (2020). Akuntansi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Pustaka
Baru Press. Yogyakarta. ISBN 9786023763122
Week 2
Accounting and SME
1. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan teori UKM, konsep dan prinsip akuntansi
sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi UKM
(LO1).
- What is Accounting?
- Financial Statements
What is Accounting?
Didalam akutansi terdapat tiga aktifitas, yaitu identifikasi, pencatatan dan komunikasi terkait
kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
1. Identifikasi (Identification)
Perusahaan melakukan identifikasi atau memilih kejadian-kejadian ekonomi
(economic events) yang relevant dengan bisnisnya. Kejadian ekonomi adalah kejadian
yang memiliki nilai moneter (monetary value). Contoh: Menjual produk/jasa ke
pembeli, membayar gaji karyawan, membeli mesin pabrik dan sebagainya.
2. Pencatatan (Recording)
Proses pencatatan dari kejadian ekonomi ke dalam jurnal secara sistematis, kronologis
sesuai urutan kejadian, dan dapat diukur dalam satuan mata uang.
3. Komunikasi (Communication)
Mengumpulkan informasi kepada pihak yang berkepentingan dalam bentuk laporan
akuntansi (Laporan keuangan). Elemen terpenting dalam mengkomunikasikan
kejadian ekonomi tersebut adalah kemampuan dalam menganalisis dan
menginterpretasikan informasi yang terdapat didalam laporan
Pengguna laporan keuangan terdiri dari internal user dan external user.
✓ Internal user ialah individu atau unit yang berada di dalam perusahaan yang
memerlukan informasi akuntansi untuk merencanakan, mengorganisasikan, dan
menjalankan bisnis. Contoh dari Internal User beserta kegunaannya yaitu:
✓ External User ialah individu dan organisasi lain diluar perusahaan yang memerlukan
informasi keuangan perusahaan tertentu. Contoh dari External User adalah investor,
kreditor, tax authorities, badan pemerintah, konsumen, dan serikat pekerja.
Masih banyak informasi keuangan lain yang bisa dihasilkan melalui akuntansi. Oleh
karena itu, kalau kita menganggap bahwa akuntansi itu tidak penting, maka
sebenarnya kita mengambil risiko bahwa berbagai keputusan yang kita buat
sebenarnya justu akan merugikan UMKM, atau bahkan menempatkan cita-cita kita
pada situasi yang terjadi karena mengalami kegagalan yang disebabkan karena
masalah keuangan, bukan hanya masalah kehebatan kita dalam berbisnis UMKM.
Etika memegang peranan penting dalam mengelola informasi keuangan sehingga yang tersaji
adalah laporan keuangan yang dapat dipercaya oleh pembacanya. Etika adalah perbuatan
yang baik/tidak baik, adil/tidak adil, jujur/tidak jujur. Sebagai seorang akuntan yang beretika
maka laporan keuangan yang disajikan harus dapat diandalakan dan dipercaya. Telah terjadi
berbagai skandal pelanggaran etika misalnya kasus Enron di Amerika Serikat, AIG di
Amerika Serikat, Permalat di Italia, Satyam Computer Services di India.
Dalam memilih salah satu prinsip diatas, maka terdapat dua kualifikasi utama yang membuat
informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan yaitu Relevance dan Faithful
Representation.
Maka, prinsip pengukuran yang banyak dianut(yang juga disarankan IFRS) adalah prinsip
nilai wajar (Fair Value Principle).
Asumsi
Jika ada transaksi pasti ada bukti yang digunakan untuk membuktikan bahwa transaksi itu
terjadi, bukti tersebut disebut bukti transaksi. Bukti transaksi dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Bukti transaksi internal usaha
adalah bukti transaksi yang dibuat dan beredar di lingkungan dalam usaha yaitu:
a. Bukti kas masuk, adalah bukti UMKM menerima uang tunai atau secara tunai
b. Bukti kas keluar, adalah tanda bukti UMKM mengeluarkan uang tunai, misalnya
pembayaran gaji, pembayaran utang.
c. Memo, adalah bukti pencatatan antarbagian atau manager dengan bagian-bagian
yang ada di lingkungan yang lainnya.
Disebutkan equation karena sisi debit dan kredit harus sama (balance). Di akuntansi
menganut asas dual/double entry artinya sisi debit dan kredit harus sama jumlahnya dan
Asset adalah kekayaan atau sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang
memberi manfaat dimasa yang akan datang.
Liabilities adalah hak/klaim dari para kreditor atas kekayaan perusahaan. Liabilities ini
adalah hutang/kewajiban. Perusahaan harus membayar, mengeluarkan kas dimasa yang akan
datang.
Ekuitas adalah modal. Yaitu nilai yang tersisa dari kekayaan perusahaan setelah semua
kewajiban dibayarkan.Bisa juga disebut net asset/asset bersih.
Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan aset dan ekuitas. Peningkatan aset dan ekuitas
dapat dilakukan melalui pendapatan (revenue) dan investasi. Sedangkan aset dan ekuitas
dapat berkurang melalui transaksi dividen, prive dan expense. Sehingga persamaan diatas
dapat dikembangkan menjadi:
Transaksi (transaksi bisnis) adalah kejadian ekonomi yang dicatat oleh akuntan. Perusahaan
harus menganalisis setiap kejadian tersebut yang berdampak ke persamaan akuntansi diatas.
Contoh
Selama Bulan Desember 2017, Bapak Tulus membuka kantor konsultan pajak:
2 Perlengkapan = Utang
3 Kas = Pendapatan
4 Kas = Utang
Kewajiban = Rp 25.000.000
Modal = Rp 49.000.000
Rp 74.000.000 = Rp 74.000.000
Berdasarkan contoh soal persamaan dasar akuntansi tersebut bis akita lihat dengan jelas
bahwa untuk tiap transaksi, ada 2 jurnal yang dibuat. Untuk akhir dalam transaksi, apabila
dijumlahkan akan memperoleh kondisi keuangan yang seimbang (balance) antara aset,
kewajiban dan modal.
Financial Statements
Di dalam akuntansi kita mengenal lima jenis laporan keuangan yang harus disusun oleh
perusahaan, yaitu laporan laba rugi, retained earnings statement, laporan posisi keuangan,
laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Namun dalam UMKM, laporan keuangan
yang wajib dibuat adalah minimal laporan laba rugi, laporan posisi keuangan dan catatan atas
laporan keuangan.
I. PENJUALAN BERSIH
Penjualan XXXX
Retur Penjualan dan potongan harga XXXX -
Penjualan Bersih XXXX
Biaya administrasi:
Biaya perlengkapan kantor XXX
Biaya asuransi bagian Adm dan umum XXX
Biaya listrik dan telepon bagian umum XXX
Biaya penyusutan bangunan bagian umum XXX
Biaya penyusutan peralatan kantor XXX
Biaya rupa-rupa bagian umum XXX +
Total Biaya Adm dan umum XXX +
TOTAL BIAYA OPERASIONAL XXX -
LABA USAHA BERSIH XXXX
a. Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang memberikan laporan kepada berbagai
pemakai atau pembuat keputusan mengenai aktifitas bisnis.
b. Pengguna laporan keuangan terdiri dari pihak internal perusahaan maupun pihak
eksternal perusahaan.
c. Akuntan harus memegang teguh kode etik dalam menjalankan profesinya. Karena
pengguna menaruh kepercayaan kepada informasi keuangan yang disampaikan.
d. Setiap transaksi keuangan harus mempunyai efek ganda dalam persamaan akuntansi.
Misalnya, jika asset naik, maka harus adaefek dengan ada asset lain yang turun,
liabilitas naik, atau stockholder’s equity naik.
e. Dalam setiap transaksi terdapat sisi debit dan kredit. Debit ada di sebelah kiri
sedangkan kredit di kanan.
f. Laporan Keuangan (Financial Statements) pada UMKM adalah output akuntansi yang
terdiri atas Income Statement/ Laporan Laba Rugi, laporan neraca dan catatan atas
laporan keuangan
Week 3
The Accounting Standard for SME
1. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan teori UKM, konsep dan prinsip akuntansi
sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi UKM
(LO1).
OUTLINE MATERI(Sub-Topic):
1. Type of Accounting Standards
2. SAK ETAP and SAK EMKM
3. Components of financial statements that must be disclosed
Penyajian wajar laporan keuangan mensyaratkan entitas untuk menyajikan informasi untuk
mencapai tujuan:
a. relevan: informasi dapat digunakan oleh pengguna untuk proses pengambilan
keputusan
Standar Akuntansi Keuangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (SAK UMKM)
mensyaratkan laporan keuangan yang disajikan UMKM terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan (CALK) yang bertujuan untuk
memudahkan suatu entitas dalam mengungkapkan informasi keuangan dan non-
keuangannya.
SAK EMKM tidak menentukan format atau urutan terhadap pos-pos yang disajikan.
Meskipun demikian, entitas dapat menyajikan pos-pos aset berdasarkan urutan likuiditas dan
pos liabilitas berdasarkan urutan jatuh tempo.
2. Laporan Laba/Rugi
Informasi kinerja keuangan entitas terdiri dari informasi mengenai penghasilan dan beban
selama periode pelaporan dan disajikan dalam laporan laba rugi. Unsur-unsur tersebut
didefinisikan Sebagai berikut:
a. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomik selama periode pelaporan
dalam bentuk arus kas masuk atau kenaikan aset atau penurunan liabilitas yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Contoh penghasilan : penjualan, imbalan, Bunga, dividen, royalty dan sewa.
b. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomik selama periode pelaporan dalam
bentuk arus kas keluar atau penurunan aset atau kenaikan liabilitas yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak disebabkan oleh distribusi kepada penanam modal. Beban
mencakup beban yang timbul dalam Pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan
kerugian.
• Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang normal misalnya
beban pokok penjualan, upah dan penyusutan
• Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban namun tidak
termasuk dalam kategori beban yang timbul dari Pelaksanaan aktivitas entitas yang
normal, misalnya kerugian dari pelepasan aset.
Biaya transaksi (transaction cost) adalah biaya yang terkait langsung dengan perolehan aset
dan liabilitas keuangan. Biaya transaksi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi.
Misalnya, entitas menerima pinjaman dari bank dan sebagai syarat untuk memperoleh
pinjaman tersebut, bank membebankan biaya tertentu. Entitas mencatat biaya transaksi atas
pinjaman tersebut sebagai beban dalam laporan laba rugi.
Pada akhir periode pelaporan, entitas mengukur aset dan liabilitas keuangannya pada:
a. harga transaksi dan
Pada akhir periode pelaporan, entitas tidak mengakui penurunan nilai pada aset keuangan.
Namun, entitas yang berada dalam pengawasan otoritas di bidang jasa keuangan dapat
mengakui penyisihan atas pinjaman yang diberikan sesuai dengan ketentuan dari otoritas
tersebut.
Penghentian Pengakuan
Entitas menghentikan pengakuan aset keuangannya hanya ketika:
a. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir; atau
b. ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan akan diperoleh dari
kepemilikan atau pelepasan aset keuangan tersebut.
Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangannya (atau bagian dari liabilitas
keuangannya) hanya ketika liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang
ditetapkan dalam kontrak dilepaskan, dibatalkan, atau jatuh tempo.
Entitas mengakui keuntungan atau kerugian atas penghentian pengakuan aset dan liabilitas
keuangan dalam laporan laba rugi ketika akun tersebut dihentikan pengakuannya.
1. Entitas dapat mengakui pendapatan dari suatu penjualan barang atau penyediaan jasa
ketika barang atau jasa tersebut telah dijual atau diberikan kepada pelanggan.
a. Jika pembeli membayar sebelum barang atau jasa tersebut diberikan, maka entitas
mengakui penerimaan tersebut sebagai liabilitas, yaitu pendapatan diterima
dimuka.
b. Jika pembeli belum membayar ketika barang atau jasa tersebut telah diberikan,
maka entitas mengakui adanya aset, yaitu piutang usaha.
2. Entitas mengakui pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan
kontrak konstruksi masing-masing sebagai pendapatan dan beban sebesar jumlah
tagihan.
3. Entitas dapat mengakui pendapatan bunga dan dividen ketika pendapatan tersebut
diterima selama periode.
➢ Pembayaran sewa diakui sebagai beban sewa berdasarkan metode garis lurus selama
masa sewa.
➢ Seluruh biaya pinjaman diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi pada periode
terjadinya.
Penyajian
Pendapatan disajikan dalam kelompok pendapatan dalam laporan laba rugi dan Beban
disajikan dalam kelompok beban dalam laporan laba rugi.
Pada tahun 2009, DSAK IAI telah menerbitkan SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP) yang juga diintensikan untuk digunakan oleh entitas kecil dan menengah.
Namun seiring perkembangannya, terdapat kebutuhan mengenai ketersediaan standar
akuntansi yang lebih sederhana karena keterbatasan sumber daya manusia. SAK EMKM
merupakan standar akuntansi keuangan yang lebih sederhana dibandingkan dengan SAK
ETAP karena mengatur transaksi yang umum dilakukan oleh EMKM. Dasar pengukurannya
murni menggunakan biaya historis, sehingga EMKM cukup mencatat aset dan liabilitas
sebesar biaya perolehannya. Kehadiran SAK EMKM ini diharapkan dapat membantu pelaku
UMKM di Indonesia dalam menyusun laporan keuangan sehingga memudahkan para pelaku
UMKM untuk mendapatkan akses pendanaan dari berbagai lembaga keuangan.
Dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP),
laporan keuangan yang lengkap terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan laba rugi,
laporan Perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Perkembangan
SAK ETAP kurang sederhana dalam menyusun laporan keuangan UMKM, sehingga pada
akhir tahun 2016 IAI menerbitkan SAK EMKM.
Penyajian wajar laporan keuangan mensyaratkan entitas untuk menyajikan informasi untuk
mencapai Tujuan relevan, representasi tepat, keterbandingan, keterpahaman.
Standar Akuntansi Keuangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (SAK UMKM)
mensyaratkan laporan keuangan yang disajikan UMKM terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan (CALK) yang bertujuan untuk
memudahkan suatu entitas dalam mengungkapkan informasi keuangan dan non-
keuangannya.
Ikatan Akuntan Indonesia (2016). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah.
V. Wiratna Sujarweni. Akuntansi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), Chapter IV
Week 4
The Accounting Cycle part 1
1. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan teori UKM, konsep dan prinsip akuntansi
sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi UKM
(LO1).
1. The Account
1. Timing Issues
4. Financial Statements
Pada bab Accounting and SME sudah kita pelajari mengenai penyajian informasi keuangan
yang sebatas berdasarkan elemen persamaan dasar akuntansi namun kurang informatif karena
elemen dapat terdiri atas beberapa komponen yang bervariasi sifatnya, misalnya terdapat dua
UMKM, yaitu UMKM A dan B dengan nilai total aset sama besar. UMKM A Sebagian besar
asetnya berupa persediaan barang dan piutang usaha itu mudah diubah menjadi uang tunai,
sebaliknya dengan aset berupa mesin dan Gedung. Oleh karena itu, akuntansi menggunakan
dasar yang lebih spesifik dalam pencatatan atas transaksi yang terjadi. Dalam hal ini,
akuntansi menggunakan dasar akun dalam proses pencatatannya.
The Account
Dalam sistem informasi akuntansi, perubahan dalam asset, liability, equity, revenue, atau
expense dicatat dalam akun (account). Akun atau rekening atau perkiraan merupakan nama-
nama komponen yang terdapat dalam elemen laporan keuangan.
ELEMEN-ELEMEN
ASET BIAYA
AKUN-AKUN
Account digunakan untuk merekam kenaikan dan penurunan pada asset, liability, equity,
revenue, or expense. Debit pada "Kiri", Credit pada "kanan"
Sistem double entry berarti setiap transaksi harus mempengaruhi dua atau lebih akun untuk
menjaga persamaan akuntansi dasar agar seimbang.
DEBIT = CREDIT
Bentuk yang sederhana dari account adalah T account yang terdiri dari judul, bagian kiri
disebut debit, dan bagian kanan disebut kredit.
Sistem Informasi Akuntansi menganut Double entry system. Dalam system ini, setiap
transaksi harus mempengaruhi dua atau lebih account untuk tetap menjaga keseimbangan
dalam persamaan akuntansi. Pencatatan akuntansi dilakukan dengan mendebit minimal satu
account dan mengkredit yang lain.
Dalam suatu account, jika debit lebih besar dari pada kredit, akun tersebut bersaldo
debit. Demikian juga sebaliknya, jika suatu akun bersaldo kredit lebih dari pada debitnya,
Pengidentifikasian Transaksi
Ilustrasi proses pencatatan akuntansi dapat dilihat pada buku text halaman 63-68. Berikut
contohnya:
1. Pada tanggal 1 Januari, Ibu Agnes menyerahkan uang tunai Rp 10.000.000 sebagai
setoran modal ke UMKM Maju Terus. Penjurnalan dan pemindahbukuannya adalah:
Modal Rp 10.000.000
(setoran modal)
Modal Rp 5.000.000
(setoran modal)
Kas Rp 1.000.000
(setoran modal)
On January 1, shareholders’ invested $15,000 cash in the corporation in exchange for share of
stock, and Sun Co. purchased computer equipment for $7,000 cash.
Journal:
3. General ledger
Selanjutnya diposting ke buku besar sesuai dengan account sejenis. Bisa dilihat pada
proses berikut ini :
Setelah proses posting selesai, di akhir periode akuntansi, perusahaan akan mengikhtisarkan
seluruh transaksi dalam periode tersebut dengan membuat trial balance (neraca saldo) Trial
balance merupakan daftar seluruh accounts dan saldo masing-masing pada periode tertentu.
Kegunaannya adalah untuk memastikan bahwa saldo debit sama dengan saldo kreditnya dan
juga memverifikasi keseimbangan dua sisi dari persamaan akuntansi.
✓ Bila kesalahan berjumlah $1,$10,$100 atau $1.000 maka lakukan pengulangan hitung
semua akun
✓ Jika jumlah kesalahan bisa dibagi 2, maka cari akun di neraca saldo yang merupakan
setengah dari kesalahan tersebut, mungkin telah terjadi salah posting misalnya
seharusnya diposting disisi kredit tetapi diposting di sisi debit.
✓ Jika jumlah kesalahan dapat dibagi 9, maka cari angka yang mirip-mirip, biasanya
hanya salah urutan angka, misalnya seharusnya $12 tetapi ditulis $21 maka selisihnya
$9.kesalahan ini disebut transposition error.
1. Account (akun) merupakan bagian rinci dari asset, liabilities, atau stockholder’s
equity yang mengalami perubahan karenatransaksi-transaksi keuangan yang terjadi.
2. Dalam setiap transaksi terdapat sisi debit dan kredit. Debit ada di sebelah kiri
sedangkan kredit di kanan.
3. Tahap-tahap dalam proses akuntansi:
a. Analisa setiap transaksi atas pengaruhnya terhadap akun-akun terkait
b. Mencatat transaksi tersebut ke dalam jurnal
c. Memposting jurnal-jurnal tersebut ke dalam buku besar
4. Suatu jurnal merupakan:
a. Penyajian suatu transaksi yang lengkap
b. Menyediakan catatan yang kronologis atas transaksi
c. Mencegah dan mengidentifikasi kesalahan dalam pencatatan
5. Ledger atau buku besar merupakan akumulasi dari pengaruh transaksi yang telah
dijurnal pada akun-akun terkait
6. Posting adalah prosedur akuntansi untuk memindahkan jurnal ke buku besar
7. Trial balance merupakan daftar saldo akun secara lengkap. Kegunaannya adalah
untuk membuktikan keseimbangan persamaanbakuntansi secara matematis.
Terdapat tiga contoh prinsip yang berlaku di akuntansi atau PABU (Prinsip Akuntansi
Berterima Umum) antara lain:
1. Pencatatan berbasis akrual
2. Penandingan biaya dengan pendapatan
3. Analisis biaya dan manfaat
Selama periode berjalan, pencatatan akuntansi mungkin belum sepenuhnya telah mengikuti
PABU, oleh karena itu, UMKM dituntut melakukan pencatatan penyesuaian (adjusting
entries) yang pada umumnya dilakukan pada akhir periode. Dengan demikian, pencatatan
penyesuaian dimaksudkan agar laporan keuangan menyajikan informasi sesungguhnya
menurut PABU. Selain itu perlunya pencatatan terjadi karena kejadian kesalahan pencatatan
selama periode berjalan ada. Salah satu pencatatan yang diketahui selama periode berjalan
akan dikoreksi sesegera mungkin. Pada periode akhir, UMKM itu melaksanakan kebenaran
yang berlangsung selama periode transaksi pencatatan. Jika terdeteksi kesalahan pencatatan,
maka UMKM akan melaksanakan pencatatan pengoreksi terhadap kesalahan. Pencatatan
pengoreksi yang dilaksanakan pada akhir periode dilakukan bersamaan pencatatan sehingga
pencatatan penyesuaian. Berikut contoh akun-akun yang perlu dilakukan penyesuaian
diantaranya:
a. Biaya yang masih harus dibayar;
b. Pendapatan masih harus diterima;
c. Beban dibayar di muka;
d. Pendapatan diterima di muka;
e. Pemakaian/biaya persediaan;
f. Penyusutan aset tetap.
Prinsip pengakuan pendapatan ini menyatakan kapan suatu pendapatan (revenue) diakui atau
dicatat. Secara umum, pendapatan diakui dan dicatat pada saat pendapatan tersebut diperoleh.
Pada perusahaan jasa, revenue dikatakan diperoleh ketika jasa sudah dilakukan.
Expense Recognition
Perusahaan akan mengakui biaya dikaitkan dengan revenue yang diperoleh, sehingga
dikatakan bahwa “Let the expenses follow the revenues”. Pada contoh revenue di atas, jika
terdapat biaya gaji yang terjadi pada bulan Juni, maka biaya gaji tersebut akan dicatat pada
bulan Juni. Titik kritisnya adalah biaya harus diakui pada periode saat pendapatan yang
diperoleh atas dikeluarkannya biaya tersebut dicatat. Prinsip pengakuan biaya ini juga dikenal
dengan matching principle.
Di dalam akuntansi dikenal pencatatan berbasis akrual (accrual basis accounting) dan
berbasis kas (cash basis accounting). Asumsi dasar kas mencatat transaksi pendapatan dan
beban ketika penerimaan atau pembayaran kas telah dilakukan, sedangkan asumsi dasar
akrual mencatat transaksi pada saat terjadinya. Dasar akrual menghasilkan laporan keuangan
yang mengaitkan pendapatan dengan biaya yang terjadi dalam periode yang sama.
Entitas yang menyusun laporan keuangan dengan menggunakan asumsi dasar kas
mengubah laporan keuangan tersebut menjadi akrual dengan melakukan penyesuaian pada
akhir periode pelaporan. Penyesuaian pada prinsipnya merupakan jurnal transaksi yang
bersifat khusus terhadap akun-akun yang memerlukan dan hanya dilakukan pada akhir
periode pelaporan keuangan.
Untuk memastikan bahwa accrual basis digunakan dalam pencatatan (yaitu revenue
diakui pada saat diperoleh dan expenses diakui pada saat dikeluarkan untuk memperoleh
revenue) dilakukan proses adjusting. Adjusting entries (jurnal penyesuaian) diperlukan agar
balance sheet dan income statement dapat disusun dengan menggunakan accrual basis. Di
akhir periode akuntansinya setelah trial balance dibuat, perusahaan menganalisa transaksi-
transaksinya agar dapat membuat adjusting entries yang diperlukan untuk pembuatan laporan
keuangan.
Adjusting entries diperlukan karena dalam trial balance mungkin sekali terdapat data
yang tidak up to date/ lengkap, karena:
a. Beberapa transaksi tidak dicatat setiap hari karena akan menjadi tidak efisien kalau
dicatat setiap hari, misalnya penggunaan perlengkapan kantor (supplies), dan
gajipegawai.
b. Beberapa jenis biaya belum dicatat pada periode akuntansi yang bersangkutan
karenabiaya-biaya ini terjadi seiring berlalunya waktu misalnya asuransi, biaya sewa,
dan gedung.
c. Beberapa item mungkin belum dicatat contohnya biaya listrik karena biaya tersebut
akan ditagihkan pada periode akuntansi yang akan datang.
a. Defferals;
1) Prepaid expense(biaya dibayar dimuka) adalah biaya-biaya yang telah dibayar
dan dicatat sebagai asset sebelum biaya itu digunakan atau dikonsumsi.
Contoh Supplies, Prepaid Insurance.
2) Unearned revenues(Pendapatan diterima dimuka): adalah penerimaan cash
yang dicatat sebagai liabilities karenarevenue belum bisa diakui (belum
diperoleh).
b. Accruals:
1) Accrued Revenue (pendapatan yang masih harus diterima): adalah revenue
yang telah diperoleh namun cash belumditerima/dicatat.
Contoh:
✓ Prepaid Expense
Pada tanggal 1 Agustus 2013, UMKM ABC membeli asuransi kebakaran dari PT
Aman Selalu Rp 12.000.000 dengan masa pertanggungan 1 tahun terhitung dari 1
Agustus 2013. Pada saat UMKM ABC ingin membuat laporan keuangan akhir tahun
pada tanggal 31 Desember 2013, maka UMKM ABC harus membuat ayat jurnal
penyesuaiannya. Berikut adalah urutan-urutan jurnalnya adalah sebagai berikut:
1 Agustus 2013 Prepaid Expense 12,000,000
Cash 12,000,000
31 December 2013 Insurance Expense 5,000,000
Prepaid Expense 5,000,000
✓ Unearned Revenue
Menggunakan contoh diatas kita membuat jurnal dari sisi perusahaan asuransi PT
Aman Selalu. Maka urutan jurnalnya adalah sebagai berikut:
1 Agustus 2013 Cash 12,000,000
Unearned Revenue 12,000,000
31 December 2013 Unearned Revenue 5,000,000
Insurance Revenue 5,000,000
Setelah AJP diposting maka saldo Unearned Revenue akan Rp 7.000.000. Seperti kita
ketahui Unearned Revenue adalah kewajiban perusahaan karena perusahaan telah
menerima uang kas dimuka sebesar Rp 12.000.000 tetapi jasanya belum dibeerikan ke
UMKM ABC.
✓ Accrued Revenue
Pada tanggal 28 Desember 2013, UMKM Makmur Sejahtera mengirim pesanan Toko
Selalu Maju sebesar Rp 10.000.00. Atas pesanan ini belum dicatat maka AJP nya
pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut
31 December 2013 Account Receivable 10,000,000
Sales 10,000,000
Untuk Accrued Revenue ini biasanya jasa/barang telah diberikan tetapi belum dicatat
atau uang nya kasnya belum diterima. Maka misalanya pada tanggal 12 Januari 2014
Toko Selalu Maju membayar tagihannya maka jurnalnya adalah sebagai berikut:
12 Januari 2014 Cash 10,000,000
Account Receivable 10,000,000
✓ Accrued Expense
Toko Keramik Bagus membayar upah buruh mingguan sebesar Rp 30.000/hari/orang.
Buruh tetap bekerja sabtu dan minggu, jumlah buruh di Toko Keramik Bagus 500
buruh. Hari terakhir pembayaran gaji jatuh pada tanggal 28 Desember 2013. Maka
pada tanggal 31 Desember 2013 Toko Keramik Bagus seolah-olah mempunyai hutang
Setelah seluruh jurnal penyesuaian (adjusting entries) dibuat dan diposting, kemudian disusun
Adjusted Trial Balance yang merupakan dasar untuk pemyusunan laporan keuangan. Dari
Adjusted Trial Balance tersebut, akun-akun diklasifikasikan ke dalam masing-masing
laporan. Account Revenue dan Expenses akan masuk ke dalam LaporanKeuangan “Income
Statement” sehingga dapat diperoleh Net Income.
Sedangkan Account Asset, Liabilities, dan Owner’s Equity akan membentuk “Balance
Sheet”. Revenue, expenses, dan dividends merupakan akun-akun terkait periode akuntansi
tertentu sehingga disebut temporary accounts sedangkan semua balance sheet account akan
terbawa terus ke periode berikutnya sehingga disebut permanent account.
Financial Statement
Setelah debet kredit yang ada di trial balance telah sama(balanced) maka kita dapat membuat
Laporan Keuangan yang terdiri dari Income Statement, Statement of Retained Earning,
Statement of Financial Position dan Statement of Cash Flow.
Week 5
The Accounting Cycle part 2
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan teori UKM, konsep dan prinsip akuntansi
sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi UKM (LO1).
OUTLINE MATERI(Sub-Topic):
1. Using a Worksheet
Using Worksheet
1. Siapkan semua akun yang ada di Trial Balance, masukkan saldonya (rupiah/$) sesuai
saldo normalnya. Pastikan jumlahnya balance. Untuk membuat Worksheet pastikan
ada judul worksheetnya yang terdiri dari: nama PT perusahaan, Judul Laporan,
tanggal periode laporannya. Ditahap 1 ini adalah kolom 1 dan 2.
Penjelasannya adalah Supplies mempunyai saldo awal Rp 2.500 (dr.) dan AJP nya Rp
1.500 (cr) sehingga Adjusted Trial Balance yang ada dikolom 5 adalah Rp 1.000 (dr.).
4. Untuk kolom ke 7 dan 8 adalah semua akun Revenue dan Expenses. Angka diambil
langsung dari kolom 5 dan 6. Sehingga kolom 7 dan 8 hanya berisi perkiraan Income
Statement. Kemudian dijumlah ke bawah, Jumlah debet dan kredit selalu tidak sama
karena menunjukkan profit or loss selama periode pelaporan. Bila kredit lebih besar
ketimbang debet artinya profit karena revenue mempunyai saldo normal di kredit.
Demikian juga sebaliknya bila debet lebih besar ketimbang kredit artinya loss karena
expenses mempunyai saldo normal di debet. Untuk kolom 9 dan 10 berisi perkiraan
neraca(Statement of Financial Position). Perkiraan neraca mencakup asset, kewajiban
dan ekuitas. Semua yang belum masuk di kolom 7,8 dimasukkan ke kolom 9 dan 10
termasuk juga Dividen. Bila kolom 9 dan 10 dijumlahkan maka jumlah debet dan
kreditnya juga tidak akan sama, selisihnya harus sama dengan selisih yang ada di
kolom 7 dan 8. Bila selisihnya tidak sama, harap kertas kerjanya di cek kembali
mungkin ada kesalahan hitung atau salah posting posisi. Bila di kolom 7 dan 8 posisi
Laba rugi yang dihasilkan UMKM selama 1 periode merupakan bagian dari akun ekuitas
sehingga setelah penyusunan laporan laba rugi UMKM memindahkan laba rugi ke akun
ekuitas. UMKM juga memperhitungkan pengembalian ekuitas (di dalam UMKM yang
berbadan hukum perusahaan perseorangan ditampung di akun Pribadi) ke akun ekuitas
dengan cara memindahkan akun pengembalian ekuitas yang dilakukan selama periode
Pada akhir periode, perusahaan akan mentransfer temporal account ke permanent account
yaitu stockholder’s equity – retained earnings accounts dengan membuat jurnal penutup
(closing entries). Net Income/Loss dan dividend akan dipindahkan ke Retained Earnings
sehingga saldo Retainded Earnings dalam Balance sheet akan sama dengan saldo
Retained Earnings dalam Statement of Retained Earnings. Perusahaan biasanya membuat
jurnal penutup (closing entries) dengan tujuan untuk mempersiapkan semua akun siap
digunakan untuk periode akuntansi berikutnya.
Ada 2 jenis akun yaitu akun sementara (temporary) dan akun permanen (permanent).
Akun Sementara (Temporary) Akun Permanen (Permanent).
Semua akun revenues Semua akun assets
Setelah closing entries tersebut diposting ke ledger maka semua akun revenue,
expenses dan dividen menjadi nol, dan saldo akhir Retained Earnings telah sesuai dengan
saldo akhir Retained Earnings setelah pembagian dividen, kita membuat Neraca Saldo
Setelah Penutupan (Post-Closing Trial Balance). Tujuan dari pembuatan Post-Closing Trial
Balance adalah untuk memastikan saldo debet dan kredit di Neraca telah balanced untuk awal
periode berikutnya.
Dalam laporan keuangan terdapat bermacam-macam akun disajikan. Namun demikian, akun-
akun tersebut pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis kelompok.
Klasifikasi dilakukan berdasarkan karakteristik ekonomi yang sama. Contohnya di dalam
Asset terdapat Intangible Assets, Property, Plant and Equipment, Long Term Investments dan
Current Assets. Didalam Equity dan Liabilities terdapat Equity, Non Current Liabilities dan
Current Liabilities.
Asset
Elemen Asset meliputi beragam bentuk dana yang mencerminkan sumber daya yaitu bentuk
dana yang masih memberi manfaat dimasa datang. Asset terbagi lagi menjadi 2 yaitu asset
lancar (current asset) dan asset tidak lancar (non current asset). Asset disebut lancar bila
sumberdaya tersebut dapat dikonversi menjadi kas atau memiliki masa manfaat kurang dari 1
tahun periode akuntansi.Asset disebut tidak lancar bila sumberdaya tersebut dikonversi
menjadi kas atau memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun periode akuntansi. Contoh akun-
akun yang ada di current asset adalah cash, short-term investments, account receivable, notes
receivable, inventory, supplies, prepaid insurance.
Liabilities
1. Worksheet atau kertas kerja adalah alat bantu kerja dalam melakukan proses
pencatatan akuntansi. Sifat dari worksheet ini tidak wajib namun penggunaan
worksheet ini dapat meminimalkan resiko salah hitung yang terjadi.
2. Dalam worksheet kita memasukkan komponen AJP agar saldo akun mencerminkan
jumlah yang sebenarnya. Setelah Worksheet selesai kita membuat laporan keuangan(3
laporan) sebelum closing, setelah laporan keuangan ini selesai kita membuat ayat
jurnal penutup dimana ayat jurnal penutup ini hanya meng nol kan saldo
revenue,expenses dan dividen siap digunakan ditahun mendatang. Karena saldo
revenue,expenses dan dividen tidak dibawa ke tahun mendatang. Berbeda dengan
akun yang ada di neraca selalu dibawa ke tahun mendatang sehingga tidak diperlukan
ayat jurnal penutup.
3. Bila ada kesalahan, saldo dapat dikoreksi dengan jurnal koreksi, jurnal yang salah
tidak boleh dihapus atau dihilangkan tetapi harus diperbaiki melalui jurnal koreksi.
4. Diawal periode baru, kita boleh membalik semua AJP yang dibuat tahun sebelumnya.
Tetapi jurnal pembalik adalah optional.
5. Terdapat 9 tahap dalam siklus akuntansi, yaitu:
a. Analisa transaksi
b. Menjurnal transaksi
c. Posting jurnalnya ke Ledger
d. Buat Trial Balance
e. Membuat AJP dan diposting AJP nya
f. Membuat Adjusted Trial Balance
g. Membuat Laporan Keuangan yang terdiri dari Income Statement, Statement of
retain Earning dan Statement of Financial Position.
h. Membuat Closing Entries
i. Membuat Post-Closing Trial Balance
1. Weygandt, Kimmel, Kieso. (2015). Financial Accounting, IFRS Edition. 3rd Edition. JWS. New
Jersey. Chapter 4
Week 6
Accounting for Merchandising and
Service SME
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan aktivitas akuntansi pada perusahaan dagang, jasa
dan manufaktur sesuai dengan Standar Akuntansi UKM (LO2).
1. Merchandising Operations
Merchandising Operations
a. Operating Cycles
Terkait siklus operasi, perusahaan dagang mempunyai sikus operasi yang lebih
panjang dari perusahaan jasa. Salah satu yang membedakannya adalah adanya
merchandise inventory (persediaan barang dagangan). Berikut siklus operasi
perusahaan dagang:
b. Flow of Costs
Arus biaya untuk persediaan barang dagangan dapat digambarkan sebagai berikut:
Ada dua system pencatatan persediaan yang dapat digunakan perusahaan, yaitu:
perpetual inventory system dan periodic inventory system.
✓ Perpetual Inventory System
Dalam perpetual inventory system, perusahaan memelihara catatan yang rinci
mengenai setiap transaksi dan perubahan pada inventory. Perusahaan
menentukan cost of goods sold (harga pokok penjualan) setiap transaksi
penjualan terjadi.
Berikut ini adalah contoh perbandingan jurnal pada perpetual dan periodic inventory
system
Pembelian barang dagangan dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Pada umumnya saat
pencatatan pembelian barang dagangan adalah pada saat barang dagangan tersebut diterima.
Dokumen purchase invoice (tagihan dari supplier) merupakan dokumen dasar untuk mencatat
transaksi pembelian.
Biaya angkut atas pembelian barang dagangan dapat menjadi beban penjual atau beban
pembeli sesuai dengan kesepakatan. Dua istilah yang dikenal umum yaitu FOB Shipping
Point dan FOB Destination. FOB singkatan dari Free On Board
Artinya penjual tidak menanggung biaya angkut barang dagangan. Pembeli harus
membayar biaya angkutnya. Pada catatan pembeli, biaya angkut ini dimasukkan
dalam perhitungan persediaan.
✓ FOB Destination
Artinya penjual menanggung biaya angkut barang sampai dengan barang tersebut
sampai di gudang pembeli.
Jika barang yang diterima rusak, atau tidak sesuai permintaan pembeli dapat mengajukan
pengembalian atau pengurangan biaya (purchases return and allowances). Jika pembeli
mengembalikan barang kepada penjual disebut purchase return, sedangkan jika pembeli
memutuskan tetap mengambil barang tersebut dan meminta pengurangan harga karena
barang tersebut kualitasnya tidak sesuai dengan yang dipesan disebut purchase
allowances.
c. Purchase Discounts
Pada pembelian barang secara kredit, penjual dapat memberikan pengurangan harga
(purchase discount) jika pembeli membayar lebih cepat dari Credit Terms. Credit terms
berisikan jumlah cash discount dan periode waktu pembayaran yang ditawarkan
kekonsumen. Credit terms tersebut antara lain:
✓ 2/10, n/30 artinya penjual akan memberikan diskon sebesar 2% jika pembayaran
dilakukan dalam 10 hari setelah tanggal invoice. Sedangkan jatuh tempo
pembayaran tanpa dikenai bunga adalah pada hari ke-30.
Jika pembeli mendapat discount, karena telah membayar pada jangka waktu discount,
pencatatan discount tersebut akan mengurangi nilai persediaan.
Perusahaan mencatat penjualan pada saat pendapatan atas penjualan itu diperoleh. Pada
umumnya pendapatan dianggap diperoleh ketika kepemilikan barang telah dipindahkan dari
penjual kepada pembeli. Penjualan dapat secara kredit maupun secara tunai. Dokumen
sumber yang diperlukan untuk mencatat sales revenuea dalah Sales Invoice.
Jika perusahaan menggunakan periodic inventory system, dalam transaksi penjualan dibuat
dua buah jurnal yaitu jurnal untuk mencatat penjualan itu sendiri dan jurnal untuk mencatat
COGS. Dengan demikian, akun inventory akan selalu menunjukkan saldo persediaan yang
tersisa.
Ketika pembeli mengembalikan barangnya karena rusak, atau tidak sesuai spesifikasi,
penjual akan mencatat transaksi tersebut yang merupakan kebalikan/sisi sebaliknya dari
transaksi pembeli.
b. Sales Discounts
Jika pelanggan membayar sesuai dengan jangka waktu discount (credit terms) yang
telah ditetapkan, transaksi dicatat dari sisi sebaliknya seperti ketika pembeli
memperoleh discount.
a. Adjusting Entries
b. Closing Entries
Untuk closing entries pada usaha dagang sama seperti closing entries untuk usaha jasa.
Closing entries yang diperlukan adalah menutup semua akun yang berakibat pada net
income.
a. Income Statement
Di bawah ini adalah contoh UMKM yang bergerak dalam usaha jasa bengkel pengecatan
mobil.
1. Tahap awal: transaksi yang timbul dari UMKM jasa bengkep pengecatan mobil.
Tahap awal sebelum menyusun laporan keuangan pada usaha jasa, dilakukannya
pencatatan transaksi bisnis secara teratur. Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomis
dari suatu perusahaan yang secara langsung mempengaruhi kondisi keuangan maupun
hasil operasi perusahaan tersebut. setiap transaksi dalam UMKM merupakan informasi
awal yang harus dicatat, sehingga nantinya dapat menghasilkan laporan keuangan. Usaha
bengkel pengecatan mobil mempunyai transaksi selama satu bulan sebagai berikut:
Tgl Transaksi Rp
01/01/2019 Saldo kas per 1 Januari 2018 10.000.000
• Buku kas umum
• Buku pembantu kas harian
• Buku Modal
Modal yang ada bank 5.000.000
• Buku kas umum
• Buku pembantu bank
• Buku Modal
07/01/2018 Membeli perlengkapan cat secara utang 5.000.000
• Buku utang usaha
• Buku perlengkapan
08/01/2018 Menerima perlengkapan cat secara 6.000.000
utang
• Buku utang usaha
• Buku perlengkapan
09/01/2018 Menerima pendapatan jasa pengecatan 22.000.000
mobil
Pada akhir bulan aset didepresiasi umur ekonomis 5 tahun dengan metode garis lurus
• Buku inventaris
• Buku biaya/beban
• Buku perlengkapan
• Buku biaya/beban
2. Tahap kedua: transaksi yang timbul dari UMKM bergerak di bidang jasa bengkel
pengecatan mobil kemudian dibukukan
BUKU PERLENGKAPAN
No Tgl Jenis Barang Jumlah barang Satuan (Rp) Total (Rp)
1 10/01/2018 Perlengkapan 5,000,000
2 31/10/2018 Perlengkapan sudah terpakai - 4,000,000
1,000,000
BUKU INVENTARIS
No Tgl Jenis Barang Jumlah barang Satuan (Rp) Total (Rp)
1 10/01/2018 Perlengkapan 1 10,000,000 10,000,000
2 31/10/2018 Akumulasi depresiasi - 166,000
9,834,000
BUKU BIAYA/BEBAN
BUKU MODAL
SAK EMKM mensyaratkan dalam pembuatan laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi,
laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan (CALK).
Laporan Keuangan
Januari 2018
Daftar Isi
Pendapatan
Beban
Rp 19.834.000
UMKM Bengkel X
Laporan Posisi Keuangan
Untuk Periode Berakhir Januari 2018
ASET
Kas Rp 24.000.000
Bank Rp 5.000.000
Perlengkapan Rp 1.000.000
Peralatan Rp 9.834.000
LIABILITAS
EKUITAS
1. INFORMASI UMUM
Entitas didirikan di Yogyakarta berdasarkan tanggal 12 Maret 2017 yang
mempunyai ijin usaha PIRT No. 1090
2. Service SME (usaha jasa) adalah perusahaan yang sumber pendapatannya berasal dari
penjualan jasa
3. Perhitungan nilai persediaan barang dagangan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
4. Terdapat dua system pencatatan persediaan yang dapat digunakan perusahaan, yaitu:
perpetual inventory system dan periodic inventory system.
5. Dengan menggunakan perpetual inventory system, pada saat pembelian barang,
perusahaan akan langsung mencatatnya dengan mendebit account inventory.
6. Pada transaksi penjualan menggunakan perpetual inventory system, perusahaan mencatat
dua jurnal yaitu untuk mencatat Sales dan mencatat Cost of Goods Sold.
7. Salah satu faktor yang menentukan profitability adalah gross profit yang biasanya diukur
menggunakan gross profit rate.
8. Gross profit rate dihitung dengan gross profit dibagi dengan net sales
Week 7
Accounting for Manufacturing SME
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan aktivitas akuntansi pada perusahaan dagang, jasa
dan manufaktur sesuai dengan Standar Akuntansi UKM (LO2).
- Manufacturing Operations
- Recording Sales
Inventories
Untuk perusahaan manufaktur, perhatikan bahwa barang jadi hanyalah sebagian kecil dari
keseluruhan persediaan. Barang jadi adalah biaya yang diberikan untuk produk jadi yang
menunggu penjualan ke pelanggan. Namun, perusahaan ini memiliki jumlah bahan baku yang
lebih signifikan (yaitu komponen yang akan digunakan di unit produksi yang belum dimulai)
dan dalam proses. Work in process adalah akun yang paling membutuhkan klarifikasi. Akun
ini untuk harga pokok produksi tetapi belum selesai; berisi akumulasi uang yang dihabiskan
untuk bahan langsung (yaitu, bahan mentah yang telah dimasukkan ke dalam produksi),
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang diterapkan.
Biaya Produksi
Selain itu pada usaha manufaktur, kita akan menemukan istilah harga pokok produksi (HPP).
Laporan HPP merupakan salah satu laporan yang penting untuk dipersiapkan karena berisi
mengenai biaya yang dibutuhkan untuk sebuah produksi barang. Sebagian besar perusahaan
manufaktur membagi biaya produksi ke dalam tiga kategori besar bahan langsung (direct
1. Bahan Langsung
Adalah bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi disebut bahan baku
atau bahan mentah (raw material), yaitu bahan baku yang berkaitan dengan semua
jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan produk jadi; dan produk jadi suatu
perusahaan dapat menjadi bahan baku di perusahaan lainnya. Sebagai contoh, plastik
yang diproduksi oleh DuPont adalah bahan baku yang digunakan oleh Hewlett-
Packard dalam pembuatan komputer. Bahan baku terbagi lagi menjadi bahan baku
langsung dan bahan baku tidak langsung. Bahan baku langsung (direct material)
adalah bahan baku yang menjadi bagian utama dari produk jadi dimana biayanya
dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Misalnya, kursi yang dibeli oleh
Airbus yang akan dipasang di pesawat, dan motor penggerak kecil yang digunakan
Panasonic dalam pemutar DVD-nya. Adanya biaya bahan baku yang tidak
berpengaruh signifikan dalam produk jadi. Bahan-bahan tersebut misalnya solder
yang digunakan untuk menghubungkan rangkaian dalam TV Sony atau lem yang
digunakan untuk membuat kursi Ethan Allen, Bahan baku seperti solder dan lem
tersebut disebut bahan baku tidak langsung (bahan tidak langsung) dan dimasukkan
ke dalam overhead pabrik yang akan didiskusikan dalam bagian ini.
3. Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya selain bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung yang mempunyai kaitan dengan produksi barang misalnya biaya bahan
penolong. Biaya bahan penolong merupakan bahan yang diperlukan untuk proses
produksi, tetapi hanya dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi saja. Bedanya
dengan bahan tak langsung adalah jika bahan tak langsung tidak tersedia, maka proses
produksi bisa terganggu sedangkan jika bahan penolong yang tidak tersedia, proses
produksi barang masih bisa dilakukan yang menyebabkan penurunan kualitas barang.
Contoh: jika Anda membuat ayam goreng tepung, contoh bahan baku yang diperlukan
adalah ayam, tepung, bumbu dan minyak goreng dan bahan penolongnya adalah tisu
untuk mengelap minyak dan koran Sebagai alas untuk mendinginkan sebelum
dibungkus). BOP yang lain adalah biaya listrik untuk produksi, biaya reparasi, dan
pemeliharaan mesin, biaya tenaga kerja tidak langsung. Overhead pabrik
(manufacturing overhead) merupakan elemen ketiga dari biaya produksi yang
mencakup seluruh biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan baku langsung
dan tenaga kerja langsung. Misalnya, bahan baku tidak langsung; Tenaga kerja tidak
langsung; pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi; listrik dan gas, pajak
properti, depresiasi, dan asuransi fasilitas produksi. Perusahaan juga mengeluarkan
biaya listrik dan gas, pajak properti, asuransi, penyusutan, dan lain-lain yang
berkaitan dengan fungsi penjualan dan administrasi. Akan tetapi, biaya-biaya tersebut
tidak termasuk dalam biaya overhead pabrik. Hanya biaya yang berhubungan dengan
operasi pabrik termasuk dalam overhead pabrik. Ada beberapa nama lain yang
digunakan untuk overhead pabrik, yaitu biaya produksi tidak langsung, overhead
pabrik, dan beban pabrik.
Apabila harga jual barang > harga pokok penjualan makan akan diperoleh laba
Usaha Dagang:
Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang Dagangan + Pembelian Bersih – Persediaan
Barang Jadi (Akhir)
Usaha Manufaktur:
Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang Jadi (awal) + Harga Pokok Produksi –
Persediaan Barang Dagangan (Akhir)
Pembelian bahan
baku Persediaan bahan
baku
Tenaga Kerja Bahan baku
langsung yang
Langsung digunakan
dalam produksi
Persediaan barang
Overhead pabrik dalam proses
Produk yang
selesai dikerjakan
(Harga Pokok
Laporan Laba Rugi
Produksi)
Harga Pokok Penjualan
Penjualan dan
administrasi Persediaan barang jadi
Sebagai tambahan, asumsikan bahwa selama April, Usaha R mengakui adanya pajak property
sebesar $13.000 dan asuransi Gedung dan peralatan yang dibayar di muka sebesar $7.000
telah habis dibebankan. Jurnal berikut ini mencatat transaksi tersebut:
Selain itu, asumsikan bahwa perusahaan mengakui penyusutan peralatan pabrik sebesar
$18.000 selama Bulan April. Jurnalnya adalah:
5. Biaya non-produksi
Asumsikan bahwa usaha R memiliki biaya penjualan dan administrasi sebesar $30.000
selama Bulan April. Berikut jurnalnya:
Asumsikan bahwa penyusutan peralatan kantor selama Bulan April adalah $7.000. Jurnal
yang dibutuhkan adalah:
Asumsikan bahwa biaya periklanan adalah $42.000 dan beban penjualan dan administrasi
selama Bulan April adalah $8.000. Jurnalnya adalah
Asumsikan bahwa pesanan A telah diselesaikan selama Bulan April. Jurnal berikut
menunjukkan biaya atas pesanan A dari Barang dalam Proses ke Barang Jadi:
Di bawah ini adalah contoh UMKM yang bergerak dalam usaha produksi konveksi.
Pada akhir bulan aset didepresiasi umur ekonomis 5 tahun dengan metode garis lurus
peralatan dan mesin jahit
• Buku inventaris
• Buku biaya/beban
No Tgl Uraian Jumlah barang Harga satuan Pembelian Pemakaian Saldo (Rp)
1 03/03/2018 Pembelian benang 20 roll 20,000 400,000 400,000
2 12/03/2018 Pemakaian 80 roll 20,000 200,000 200,000
BUKU INVENTARIS
No Tgl Uraian Jumlah barang Harga satuan Pembelian Pemakaian Saldo (Rp)
1 12/03/2018 Pemakaian
- Kain kaos 80m 10,000 1,000,000 1,000,000
- Benang 100 roll 20,000 500,000 500,000
BTKL, BOP dibebankan 120,000 120,000
2 25/03/2018 230 kaos (kain kaos, BTKL, BOL 80m 10,000 1,000,000
dibebankan) -
100 roll 20,000 500,000
120,000
No Tgl Uraian Jenis Barang Jumlah Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 31/03/2018 Penjualan ke toko Mirota Kaos polos 197 25,000 4,925,000
No Tgl Nama Barang Jumlah Barang Harga satuan (Rp) Total (Rp)
1 27/03/2018 Penjualan konsumen Ali kaos polos 5 25,000 125,000
Berkurang Saldo
No Tgl Uraian Bertambah (Rp)
(Rp) (Rp)
1 27/03/2018 Penjualan konsumen Ali kaos polos 125,000 125,000
2 31/03/2018 Dibayar konsumen Ali kaos polos 125,000 -
BUKU HPP
Harga Total
No Tgl Uraian Jumlah
Rp Rp
1 27/01/2018 Kaos polos 5 7,043 35,217
2 31/01/2018 Kaos polos 197 7,043 1,387,568
Total 1,422,785
Harga pokok kaos satuan (lihat pada Buku Harga Pokok Dalam Proses)
= Rp 7.043, 49
HPP terjual 202 (lihat jumlah terjual di buku penjualan tunai dan kredit) = 202 barang yang
terjual x harga pokok Rp 7.043, 49 = Rp 1.422.785
BUKU MODAL
= Rp 20.000.000 + Rp 3.028.215
= Rp 23.028.215
Beban
Jenis informasi tambahan dan rincian yang disajikan bergantung pada jenis kegiatan
usaha yang dilakukan oleh entitas. Catatan atas laporan keuangan disajikan secara
sistematis sepanjang hal tersebut praktis. Setiap akun dalam laporan keuangan
merujuk-silang ke informasi terkait dalam catatan atas laporan keuangan.
Week 8
Inventories
Menjelaskan konsep dan metode yang berkaitan dengan persediaan dan kecurangan serta
pengendalian internal.
1. Classifying inventory
3. Inventory costing
Classifying Inventory
Merchandising Inventory
Manufacturing Inventory
Yaitu persediaan yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur (manufacturing company)
Karakteristik dari persediaan ini adalah:
1) Beberapa jenis inventory belum siap untuk dijual kepada customer. Inventory
ini terdiri dari:
a. Raw material inventory: bahan dasar yang akan digunakan untuk
produksi
b. Work in process: barang belum selesai diproduksi
c. Finished goods inventory: yaitu barang yang telah selesai diproduksi
dansiap untuk dijual
2) Dalam laporan keuangan disajikan secara detail sehingga pembaca
laporankeuangan dapat memperoleh pemahaman mengenai rencana produksi
perusahaan.
Sistem yang dipakai dalam inventory terdiri dari periodic system dan perpetual system.
Namun apa pun inventory system yang dipakai oleh perusahaan, perusahaan harus melakukan
perhitungan fisik persediaan untuk menentukan jumlah persediaan akhir pada akhir periode
akuntansi.
1) Perpetual System
Dalam perpetual system, perusahaan melakukan perhitungan fisik persediaan
pada akhir periode untuk:
✓ Mengecek keakuratan pencatatan persediaan menggunakan perpetual
✓ Menentukan jumlah inventory yang hilang karena rusak atau dicuri baik oleh
pelanggan maupun karyawan.
Dalam perpetual system, Cost of Good Sold (COGS) diperoleh setiap terjadi transaksi
penjualan.
2) Periodic System
Pada periodic system, perusahaan melakukan perhitungan fisik persediaan pada akhir
periode untuk:
✓ Menentukan saldo akhir persediaan secara fisik pada akhir periode
✓ Menentukan “cost of Goods Sold” pada periode tersebut.
Berikut ini adalah contoh perbandingan jurnal pada perpetual dan periodic inventory
system:
Dalam menentukan kuantitas persediaan yang dimiliki oleh perusahaan, maka ada 2 hal yang
harus diperhatikan, yaitu:
b. Consigned goods
Barang konsinyasi (consigned goods) adalah barang yang ada dalam gudang
perusahaan namun bukan milik perusahaan karena merupakan barang titipan.
Barang konsinyasi ini dikecualikan dalam perhitungan persediaan akhir.
Inventory Costing
Untuk menentukan harga per unit dari 550 tergantung dari asumsi arus biaya yang ditentukan
oleh manajemen.
• FIFO
FIFO mengasumsikan bahwa barang yang dibeli pertama adalah barang yang pertama
kali dijual. Sehingga berdasarkan FIFO, barang yang dijual sebanyak 550 tersebut
mempunyai harga masing-masing:
100 unit dengan harga per unit $10
200 unit dengan harga per unit $11
250 unit dengan harga per unit $12
Total COGS adalah $6,200
Saldo ending inventory $5,800
• Average cost
Average cost method mengalokasikan harga pokok ke COGS dan persediaan akhir
secara rata-rata. Dalam kasus di atas, total cost of goods available for sale adalah
$12,00 dan total units-nya 1,000 units. Dengan demikian, harga pokok per unit
berdasarkan average cost adalah $12.
COGS sebesar 550 x $12 yaitu $6,600
Ending inventory 450 x $12 yaitu $5,400
✓ Efek perpajakannya
Dari tiga metode di atas, metode yang menghasilkan efek pajak paling besar adalah
metode FIFO, sedangkan metode LIFO menghasilkan net income paling kecil
sehingga pajak yang dibayarkan menjadi lebih kecil dibandingkan metode yang lain.
a. Pagar dan kunci gudang. Kontrol inventaris yang paling penting hanyalah mengunci
gudang. Ini berarti pemilik usaha perlu membangun pagar di sekitar inventory dan
mengunci gerbang, dan hanya mengizinkan personel yang berwenang masuk ke
gudang.
b. Mengatur inventory. Dasar fundamental untuk pengendalian internal persediaan barang
dagangan adalah memberi nomor pada semua lokasi, mengidentifikasi setiap item
inventory, dan melacak item-item ini berdasarkan lokasi.
c. Hitung semua inventory yang masuk. Jangan hanya menerima informasi dari pemasok
bahwa kuantitas yang tertera pada pengiriman adalah benar. Hitung persediaan sebelum
mencatatnya saat diterima. Ini mencegah kesalahan dimasukkan ke dalam catatan
inventaris.
d. Periksa inventory yang masuk. Verifikasi bahwa semua inventaris yang masuk adalah
jenis yang benar dan tidak rusak. Semua barang yang gagal dalam pemeriksaan harus
dikembalikan sekaligus, dan staf bagian hutang memberitahu bahwa barang yang
dikembalikan tidak boleh dibayar.
e. Beri tag semua inventory. Setiap sisa persediaan di gudang harus diidentifikasi dengan
tag, yang menyatakan nomor bagian, deskripsi, satuan ukuran, dan kuantitas. Jika tidak,
item persediaan pasti akan salah diidentifikasi.
f. Pisahkan inventory milik pelanggan. Jika ada inventory di lokasi yang dimiliki
pelanggan, staf gudang kemungkinan akan menghitungnya seolah-olah itu milik
perusahaan, jadi siapkan prosedur untuk memberi label barang-barang ini sebagai milik
pelanggan ketika mereka tiba, dan pisahkan dalam satu bagian terpisah dari gudang.
g. Standarisasi pencatatan untuk pengambilan inventory. Saat item diambil dari rak di
gudang, untuk digunakan di area produksi atau untuk dijual ke pelanggan, miliki
Soal 1
Buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 2018
sehubungan dengan saldo persediaan barang dagangan dan hitunglah berapa besarnya harga
pokok penjualan serta laba kotor, apabila metode penilaian persediaan yang digunakan adalah
metode FIFO (first in, first out) sedangkan metode pencatatannya adalah periodic/physical
inventory system. Berikut ini adalah data yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan.
1. Persediaan awal 1 Januari sebanyak 15.200 unit @Rp 3.000
2. Pembelian tanggal 5 Februari sebanyak 44.000 unit @Rp 3.100
3. Pembelian tanggal 9 Juli sebanyak 55.000 unit @Rp 3.200
4. Pembelian tanggal 8 Desember sebanyak 26.800 unit @Rp 3.250
5. Penjualan selama tahun 2018 adalah 125.000 unit @Rp 4.640
6. Retur penjualan yang terjadi dalam tahun 2018 adalah 1.600 unit @Rp 4.640
7. Potongan pembelian yang diperoleh selama tahun 2018 sebesar Rp 9.000.000
8. Ongkos angkut masuk yang dikeluarkann selama tahun 2018 sebesar Rp 9.000.000
JAWABAN
Sales Revenue:
Sales 580.000
Purchases 399.500
Freight in 9.000
SOAL 2
Berikut ini merupakan transaksi jual beli yang dilakukan oleh PD. PALUGADA selama
Bulan Juni 2019. Sistem pencatatan barang dagangan yang digunajan adalah sistem
perpetual.
8 Juni Dibeli barang dagangan dari PD. Palugada sebanyak 10 unit dengan harga @Rp
2.000.000, syarat 2/10, n/30 FOB shipping point. Dibayar ongkos angkut oleh PD.
Palugada sebesar Rp 500.000
9 Juni Dijual barang dagangan senilai Rp 10.000.000 kepada PD. Casablanca dengan
syarat 1/15, n/30 FOB shipping point. Dibayar ongkos angkut oleh PD. Palugada
sebesar Rp 350.000. Harga pokok barang yang dijual adalah sebesar Rp 7.500.000.
11 Juni Dikembalikan Sebagian barang dagangan kepada PD. Palugada atas pembelian
barang dagangan yang telah dilakukan pada tanggal 8 Juni yang lalu sebesar Rp
5.200.000 karena rusak.
15 Juni Dijual abrang dagangan kepada PD. Calasca sebesar Rp 27.550.000 dengan syarat
1/10, n/60 FOB destination point. PD Palugada membayar ongkos angkut sebesar
Rp 750.000. harga pokok barang yang dijual adalah sebesar Rp12.000.000
17 Juni Dilunasi utang usaha yang timbul atas transaksi pembelian barang dagangan secara
18 Juni Diterima pengembalian Sebagian barang dagangan dari PD. Casablanca atas
transaksi penjualan barang dagangan yang telah dilakukan pada tanggal 9 Juni yang
lalu karena rusak sebesar Rp 3.000.000. Harga pokok barang yang dikembalikan
adalah sebesar Rp 2.250.000
23 Juni Diterima pembayaran dari PD. Casablanca atas transaksi penjualan barang
dagangan yang telah dilakukan pada tanggal 9 Juni yang lalu.
Diminta: buatlah ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi di atas pada
pembukuan PD. Palugada selama Bulan Juni 2018.
JAWABAN
2. https://www.accountingtools.com/articles/2017/5/8/inventory-
controls#:~:text=A%20company's%20investment%20in%20inventory,not%20run%2
0short%20of%20materials.
Week 9
Fraud and Internal Control
Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan metode yang berkaitan dengan persediaan dan
kecurangan serta pengendalian internal (LO3).
Usaha kecil dan menengah paling rentan terhadap penipuan karena mereka seringkali tidak
memiliki kontrol internal yang efektif yang berujung dengan usaha akan mengalami kerugian
dan terancam tutup. Namun dengan menghilangkan peluang dan motivasi aktivitas
kecurangan seperti penipuan, pencurian, usaha perlu memiliki sistem untuk mencegah
kesalahan dan mengidentifikasi kesalahan dengan cepat. Materi ini akan membahas mengenai
pemilik usaha kecil melihat secara kritis bisnis mereka dan memeriksa apakah prosedur
mereka meminimalkan risiko secara memadai dan mempromosikan praktik terbaik dalam
perusahaan. Bisnis kecil memiliki sumber daya yang terbatas, dan pemilik harus aktif dan
waspada dalam melindungi sumber daya tersebut. Kontrol internal yang baik membantu
usaha mengelola sumber daya dan memastikan operasi yang efisien dan efektif.
Bisnis kecil dikenal memiliki kontrol internal yang lemah dan materi ini bertujuan untuk
memfokuskan perhatian pemilik pada apa yang harus dicari saat mengulas bisnis. Pemilik /
manajer memegang kunci untuk memerangi kegagalan pengendalian internal dan harus
memperhatikan konsep dan masalah pengendalian internal untuk memaksimalkan potensi
bisnis dan meminimalkan risiko penipuan, kesalahan dan kerugian.
Fraud dalam akuntansi adalah tindakan tidak jujur yang dilakukan oleh pegawai
untukmemperoleh keuntungan pribadi dan kerugian bagi pemberi kerja. Contohnya: kasir
menggelapkan uang kas untuk keperluan dirinya.
Tiga faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya fraud dikenal dengan fraud triangle,
yaitu:
a. Opportunity (kesempatan)
Seseorang melakukan fraud karena ada kesempatan untuk melakukannya.
b. Financial Pressure (tekanan keuangan)
Karyawan melakukan fraud karena mempunyai masalah keuangan dan terbelit hutang
c. Rationalization (rasionalisasi)
Pengendalian Intern
Pengendalian intern adalah semua metode dan ukuran yang diadopsi dalam suatu organisasi
yang tujuannya adalah untuk:
1. Mengamankan asset perusahaan dari pencurian, perampokan, dan penggunaan yangtidak
diotorisasi.
Pengendalian ini bertujuan untuk melindungi aset fisik dan non fisik serta meminimalkan
kerugian baik dari internal maupun eksternal usaha. Aset fisik termasuk uang tunai,
saham dan peralatan, dan aset non-fisik dapat mencakup debitur, intelektual properti atau
daftar pelanggan. Jenis teknik pengendalian yang digunakan untuk melindungi aset
meliputi:
a. Keamanan fisik, seperti mengunci tempat, kantor pribadi, lemari arsip dan brankas,
dll.
b. Menggunakan kamera keamanan.
c. Membatasi akses ke area dan database.
d. Menetapkan dan mengubah kata sandi komputer, kode akses dan kombinasi aman
secara teratur.
e. Menghindari memberikan kendali total kepada satu karyawan atas proses utama.
f. Memastikan hutang dagang didukung oleh faktur (asli) yang dinaikkan dengan
benar.
g. Memastikan ada pemeriksaan independen pada proses dan prosedur.
h. Memiliki firewall dan perangkat pelindung pada sistem komputer.
i. Memiliki pedoman yang jelas tentang penggunaan pribadi atas aset.
j. Memastikan pengawasan manajemen yang tepat.
c. Pengendalian aktivitas
yaitu bagaimana manajemen mendesain kebijakan, aturan,dan prosedur untuk
memastikan aktivitas-aktivitas telah dilaksanankan untukmencapai tujuan perusahaan
dan mengurangi risiko terjadinya fraud.
d. Informasi dan Komunikasi
yaitu bahwa pengendalian intern harus memastikanbahwa informasi dan struktur
komunikasi telah didesain sedemikian sehinggainformasi dan komunikasi
tersampaikan dengan baik, baik internal maupun eksternal
e. Pemantauan
yaitu bahwa pengendalian intern harus dipantau secara periodik untukmemastikan
bahwa pengendalian intern tersebut cukup untuk perusahaan. Kelemahanpengendalian
intern dilaporkan ke top manajemen untuk ditindaklanjuti.
3. Keputusan yang salah dibuat oleh orang yang tidak memiliki perlengkapan untuk
menghadapi suatu situasi
Orang-orang tanpa izin dapat mengizinkan pembayaran uang tunai kecil tanpa mengikuti
prosedur dan berakhir dengan pencairan uang tunai untuk pengeluaran non-bisnis atau
tidak memiliki tanda terima yang sesuai untuk tujuan perpajakan.
4. Tidak mengambil tindakan yang tepat pada waktunya untuk memperbaiki kesalahan
Contohnya adalah kegagalan mengambil tindakan untuk mengumpulkan dana ketika
faktur dibayar dua kali.
5. Tidak mengalokasikan sumber daya bisnis dengan benar atau sangat efisien
Kesalahan/kecurangan dapat dicegah dan dihindari jika prosedur kerja lebih jelas dan lebih
teliti
Untuk mengurangi kecurangan, pemilik bisnis harus ingat bahwa penipuan membutuhkan
dua elemen untuk berhasil – peluang dan motivasi. Jadi, untuk mencegah kecurangan agar
berhasil kita perlu memahami kedua elemen ini. Pemilik bisnis harus menerima bahwa
kecurangan bisa terjadi dalam bisnis jika pemilik tidak waspada.
Sekali lagi, budaya dan lingkungan yang pemilik usaha siapkan dalam bisnis sangat penting
untuk mengurangi penipuan.
Kas dikeluarkan untuk membayar beban/biaya dan utang atas pembelian aset perusahaan
Uang tunai dan kemudahan akses menjadi masalah. Pengendalian yang efektif akan
mengurangi risiko penyalahgunaan di area ini dan poin-poin berikut harus dipertimbangkan.
✓ Apakah semua pembayaran kecuali uang tunai kecil dilakukan dengan cek?
✓ Apakah cek sudah diberi nomor sebelumnya dan semua nomor sudah dihitung?
✓ Apakah semua cek dicatat saat dikeluarkan?
✓ Apakah semua cek yang tidak digunakan dilindungi, dengan akses terbatas? Adalah
pelindung cek mekanis yang digunakan untuk menulis jumlah sebagai tindakan
pencegahan terhadap perubahan?
✓ Apakah cek yang dibatalkan disimpan dan dipotong?
Penggunaan bank
➢ Penggunaan jasa perbankan untuk transaksi pengeluaran kas sangat
membantuterciptanya pengendalian intern yang baik.
➢ Perusahaan akan memperoleh laporan bank (bank statement) setiap akhir bulan
atastransaksi-transaksi yang telah terjadi dalam bulan tersebut, namun dengan kaca
matabank (kebalikan dari perusahaan). Hal-hal yang terdapat dalam bank statement
adalah:
✓ Seluruh check yang dibayarkan dan pengurangan lainnya
✓ Seluruh deposit / setoran yang terjadi dan penambahan dana lainnya.
✓ Saldo akhir setiap periode
✓ Karena antara bank dan perusahaan mempunyai catatan sendiri-sendiri,
makakemungkinan terdapat perbedaan anatara catatan bank dan catatan perusahaan.
d. Bank Service Charge. Untuk mencatat biaya administrasi bank yang biasanya
belumdicatat oleh perusahaan. Oleh perusahaan akan dicatat dalam Miscellaneous
Expense
Soal 2
Informasi berikut tersedia untuk McCarthy Corp. pada tanggal 30 Juni:
a. Saldo kas seperti yang dilaporkan pada laporan bank tanggal 30 Juni adalah $5,654,98.
b. McCarthy melakukan setoran $865 pada 30 Juni yang tidak termasuk dalam bank
statement.
c. Perbandingan antara cek yang dibatalkan dikembalikan dengan rekening koran dan catatan
McCarthy menunjukkan bahwa dua cek belum dikembalikan ke bank untuk pembayaran.
Jumlah dari dua cek tersebut adalah $ 236,77 dan $116,80.
d. Akun Kas di pembukuan perusahaan melaporkan saldo pada tanggal 30 Juni sebesar
$4.165,66.
e. McCarthy menyewa beberapa ruang penyimpanan berlebih di salah satu gudangnya, dan
penyewa membayar sewa bulanannya langsung ke bank untuk disimpan di rekening
McCarthy. Pernyataan bank menunjukkan bahwa setoran $1.500 dilakukan selama bulan
Juni.
f. Bunga yang diperoleh dari rekening koran dan ditambahkan ke rekening McCarthy selama
bulan Juni adalah $11.75.
Diminta:
Siapkan rekonsiliasi bank untuk bulan Juni dalam format yang baik.
JAWABAN
McCarthy Corp.
Bank Reconciliation
June 30
Reporting Cash
Cash budget
Kas sangat penting dan perencanaan akan kebutuhan kas merupakan kunci keberhasilan
suatuperusahaan. Perencanaan kas atau cash budget menunjukkan perencanaan cash flows
dalam duaatau tiga periode. Cash budget terdiri dari:
Penyusunan cash budget harus dilakukan dalam periode yang berurutan, karena setiap cash
budget saldo kas awal diperoleh dari saldo kas akhir periode sebelumnya. Data penyusunan
cash budget diperoleh dari budget lain dan informasi-informasi yang diperoleh dari
manajemen.
1. Pembentukan dana
a. Tahapan pembentukan dana terdiri dari dua langkah penting yaitu
i. Penunjukkan pengelola petty cash yang akan bertanggung jawab
terhadappetty cash
ii. Penentuan besarnya dana yang akan dibentuk
1. Fraud adalah tindakan tidak jujur yang dilakukan karyawan yang menghasilkan
keuntunganpribadi dan merugikan perusahaan. Segitiga fraud terdiri dari kesempatan,
tekanan keuangan,dan rasionalisasi. Pengendalian intern merupakan metode dan
prosedur yang diadopsiorganisasi untuk mengamankan assetnya dan mendorong
keakuratan dan keandalaninformasi keuangan yang dihasilkan, meningkatkan
efisiensi, dan menjamin kepatuhanterhadap hukum dan perundang-undangan.
2. Prinsip-prinsip pengendalian intern yaitu: penetapan tugas dan tanggung jawab,
pemisahantugas, prosedur pendokumentasian, pengendalian fisik, verifikasi internal
yang dindependen,dan pengendalian sumber daya manusia.
3. Penerapan pengendalian intern atas penerimaan kas meliputi: (1) penetapan personel
sebagaipemegang kas, (2) pemisahan tugas antara personel yang menerima kas,
mencatat kas, danmenyimpan kas, (3) prosedur dokumentasi penerimaan kas antara
lain remittance advices dandeposits slips, (4) penggunaan safe deposit dan bank untuk
penyimpanan kas dan membatasiaksesnya, (5) verifikasi secara periodik, (6)
background check dan perikatan dengankaryawan.
4. Penerapan pengendalian intern atas pengeluaran kas meliputi: (1) penetapan personel
sebagaibendahara untuk menandatangani pengeluaran check, (2) pemisahan tugas
antara yangmenyetujui pembayaran, yang melakukan pembayaran, dan yang mencatat
pembayaran, (3)menggunakan dokumen yang prenumbered, (4) menyimpan buku
check dan dokumenpenting lainnya pada tempat yang aman, (5) membandingkan
check dengan invoice yangsudah disetujui sebelum mengeluarkan check serta
melakukan rekonsiliasi bank secaraperiodik, (6) perikatan dengan karyawan,
mensyaratkan karyawan untuk mengambil cuti, danmelakukan background checks.
5. Dalam rekonsiliasi bank, yang perlu diperoleh adalah penentuan deposit in
transit,outstanding checks, dan kesalahan baik catatan perusahaan maupun bank, serta
informasibank dari bank memoranda
6. Cash disajikan pada current assets di neraca. Pada umumnya perusahaan menyajikan
kasbersama kas ekuivalen dalam seksi cash and cash equivalents.
1. Weygandt, Kimmel, Kieso. (2015). Financial Accounting, IFRS Edition. 3rd Edition. JWS. New
Jersey. Chapter 7
Week 10
Financial Statement Analysis
OUTLINE MATERI
- Ratio Analysis
- Quality of Earnings
Laporan keuangan melaporkan transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi di dalam suatu
periode tertentu. Transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi yang terjadi dituangkan dalam
bentuk angka-angka. Untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaannya, angka-
angka yang ada di dalam laporan keuangan akan menjadi lebih bermakna jika angka-angka
tersebut saling diperbandingkan.
Analisis Horizontal
Analisis horizontal, yang juga disebut analisis tren (trend analysis) adalah sebuah teknik
untuk mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode waktu tertentu.
Tujuannya adalah untuk menentukan kenaikan atau penurunan yang telah terjadi. Perubahan
ini dapat dinyatakan dengan baik dalam jumlah maupun persentase.
Analisis vertical (vertical analysis), juga disebut analisis ukuran umum (common size
analysis), adalah sebuah teknik untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang menyatakan
setiap pos dalam sebuah laporan keuangan sebagai persentase dari jumlah dasar.
Tahun 2017
Analisis Rasio
Rasio keuangan merupakan alat analisis laporan keuangan yang menghitung rasio dengan
menggunakan laporan keuangan yang berfungsi Sebagai alat ukur guna menilai kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan. Analisis rasio (ratio analysis) menyatakan hubungan di
antara pos-pos tertentu dari data laporan keuangan. Sebuah rasio menyatakan hubungan
matematika antara kuantitas dengan yang lainnya. Hubungan tersebut dinyatakan dalam
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas dapat dipandang dari dua sisi. Di satu sisi rasio likuiditas yang tinggi
menunjukan kuatnya kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan semacam ini akan
cenderung untuk melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas kepada pihak
luar. Tetapi di pihak lain, likuiditas dapat juga dipandang sebagai ukuran kinerja
manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan. Semakin tinggi tingkat likuiditas
di suatu perusahaan maka semakin baik pula perusahaan tersebut dalam memenuhi
kewajibannya.
𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
a. Current ratio = 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Dalam rasio ini persediaan barang dagang tidak dihitung meskipun termasuk dalam
aktiva lancar, karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang sulit diubah
menjadi kas. Agar lebih terlihat seberapa besar aset yang likuid untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek perusahaan.
Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu.
365 𝑑𝑎𝑦𝑠
Days in inventory = 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟
2. Rasio Profitabilitas
Contoh :
Jika nilai ROA sebesar 0,64%, diartikan bahwa setiap Rp1 total aset turut
berkontribusi menciptakan Rp0,64 laba bersih. Hal ini menunjukkan tingkat kesehatan
usaha cukup baik karena nilainya berada di bawah 1.
3. Rasio Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan membayar semua utang kepada pihak ketiga, pada
saat tanggal jatuh tempo, dengan perhitungan bahwa nilaiharta perusahaan lebih tinggi
daripada nilai semua kewajiban”. Struktur modal merupakan perbandingan atau proporsi dari
total hutang dengan modal sendiri dalam perusahaan. Keputusan struktur modal berkaitan
dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar, sangat
mempengaruhi nilai perusahaan. Sumber dana perusahaan dari internal berasal dari laba
ditahan. Dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari para
kreditur dan pemilik perusahaan. Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari kreditur
meupakan utang bagi perusahaan.
(1) memperoleh dana melalui utang membuat pemegang saham dapat mempertahankan
pengendalian atas perusahaan dengan investasi yang terbatas,
(2) kreditur melihat ekuitas, atau dana yang disetor pemilik, untuk memberikan margin
pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya memberikan sebagian kecil dari total
pembiayaan, maka risiko perusahaan sebagian besar ada pada kreditur;
(3) jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar atas investasi yang dibiayai
dengan dana pinjaman dibanding pembayaran bunga, maka pengembalian atas modal
pemilik akan menjadi lebih besar. Akan tetapi, jika pengembalian yang diperoleh atas
investasi yang dibiayai dengan dana pinjaman dibandingkan dengan bunga, maka
pengembalian atas modal pemilik semakin kecil.
Bunga yang diperoleh (juga disebut interest coverage ratio) adalah rasio laba sebelum
bunga dan pajak ( EBIT ) bisnis terhadap beban bunga selama periode tertentu. Ini adalah
rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutangnya.
Dengan rasio ini dapat juga digunakan untuk membandingkan kemampuan pembayaran utang
dari perusahaan.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Debt to total assets =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Rasio ini dinyatakan dalam persentase, dan dapat diartikan sebagai proporsi aset
perusahaan yang dibiayai oleh utang. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula resiko
keuangan dalam perusahaan.
Debt to equity ratio adalah perhitungan lain yang menentukan utang jangka panjang
perusahaan. Debt to equity menggambarkan kemampuan perusahaan melunasi semua utang-
utangnya menggunakan pendanaan yang berasal dari ekuitas. Debt to Equity Ratio (DER)
diperoleh dengan cara:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
DER =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Summary of Ratio
Soal 1
Santo Groceries mengalami kebakaran pada tanggal 31 Desember 2017 yang menyebabkan
sebagian catatan keuangannya hancur namun telah mampu menyelamatkan beberapa catatan
dan telah memastikan saldo berikut.
Informasi tambahan:
Diminta:
Hitunglah:
JAWABAN
Net sales(credit)
(b) Accounts receivable turnover =9.4 =
$84,000 + $126,000
2
Net income
$400,000 + $130,000 + $400,000 + $101,000
2
$92,790
Average assets = = $579,938
.16
Soal 2
Item berikut diambil dari laporan keuangan UD. Makmur Selalu, selama periode empat
tahun:
Diminta:
Dengan menggunakan analisis horizontal dan 2015 sebagai tahun dasar, hitung persentase
tren untuk penjualan bersih, harga pokok penjualan, dan laba kotor. Jelaskan apakah tren
tersebut menguntungkan atau tidak menguntungkan untuk setiap item.
JAWABAN
1. Weygandt, Kimmel, Kieso. (2015). Financial Accounting, IFRS Edition. 3rd Edition. JWS. New
Jersey. Chapter 14