Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Kimia Klinik LL (Pemeriksaan Kolestrol)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KIMIA KLINIK
“ PEMERIKSAAN KOLESTROL (TG , HDL , LDL )

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. FERDINAND BERRY LIMAHELUW P07172320055

2. FERGOS DEVTRI PATTIKAWA P07172320056

3. INTAN DJAMALUDIN P07172320057

4. IRMA UMASUGI P07172320058

5. JIHAN MAMANG P07172320059

6. JINGGA NURAMI TUALEKA P07172320060

7. JOHAN YORDAN HELAHA P07172320061

8. JUAN LEONARD LOUHENAPESSY P07172320062

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


POLTEKKES KEMENKES MALUKU
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga Tugas dengan
judul " PEMERIKSAAN KOLESTEROL (TG, HDL DAN LDL )" ini dapat
diselesaikan.

Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang ada. Materi-
materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa. Serta
mahasiswa juga dapat memahami nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir
dan bertindak.

Ambon, 2022

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................6
1.3. Tujuan..............................................................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................7
A. Pengertian kolesterol...........................................................................................................7
B. Jenis kolesterol.....................................................................................................................8
C. Penyebab kolesterol.............................................................................................................9
D. Faktor resiko penyakit jantung dan stroke akibat kolesterol...........................................11
E. Cara mencegah kolesterol..................................................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................13
PEMBAHASAN............................................................................................................................13
A. Pemeriksaan trigliserida....................................................................................................13
B. Pemeriksaan HDL.............................................................................................................15
C. Pemeriksaan LDL..............................................................................................................17
BAB IV..........................................................................................................................................20
PENUTUP.....................................................................................................................................20
A. Kesimpulan........................................................................................................................20
B. Saran..................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, diproduksi
oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi kolesterol berlebih akan
menimbulkan masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Kolesterol
yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL (High Density Lipoprotein)
dan MUR kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein). Bila kolesterol LDL (Low
Density Lipoprotein) jumlahnya berlatih, di dalam darah akan diendapkan pada
dinding pembuluh darah dan membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh
darah, sedangkan kolesterol HDL berfungsi membersihkan pembuluh darah dari
kolesterol LDL yang berlebihan .
Mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak dan kolesterol bila tidak
diimbangi dengan olah raga akan terjadi penimbunan lemak di tubuh, bila keadaan ini
terus berlangsung dalam kehidupan sehari-hari maka akan berdampak kurang baik
bagi kesehatan. Peningkatan kadar kolesterol dapat menimbulkan beberapa penyakit,
seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, dan penyumbatan pembuluh darah Kadar
kolesterol yang tinggi merupakan 56% faktor yang berkontribusi besar dalam
penyebab terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2007, menunjukkan
penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbesar ke 9 dan ke 11 dengan 5.1%
dari semua kematian yang diakibatkan penyakit jantung iskemia (penyumbatan parsial
aliran darah ke jantung) dan 4,6% disebabkan penyakit jantung. Angka kejadian PJK
di Indonesia ada sebanyak 7,2%.
Pemeriksaan kolesterol darah dapat dilakukan dengan alat seperti. Point of
Care Test (POCT) dan Fotometer. Pemeriksaan dengan alat POCT umum digunakan
oleh masyarakat karena Kemudahan cara pemeriksaannya dan dapat dilakukan
dirumah, sedangkan pemeriksaan menggunakan alat Fotometer umumnya dilakukan
di laboratorium yang ada di fasilitas kesehatan dengan pengawasan mutu meliputi
kalibrasi alat, quality control dan penggunaan standar. POCT digunakan di Puskesmas
karena alat dan reagen yang terjangkau, kemudahan pengadaan dan penggunaan alat,
keefisienan waktu serta sampel darah yang sedikit dan hasil lebih cepat di dapat.
Fotometer dan reagennya lebih mahal, pengadaan dan penggunaan alat lebih rumit
serta memakan waktu lebih lama juga membutuhkan sampel yang lebih banyak
Kedua alat tetap digunakan namun penggunaannya sesuai ketersediaan dan stok
reagen di Puskesmas.
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia, hal ini dimaksudkan agar dapat
menjaga kelangsungan hidup secara normal manusia harus makan makanan yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh, tidak boleh ada kekurangan dan tidak pula berlebihan
Susunan kimia dalam makanan yang berguna bagi kesehatan tubuh dikenal dengan zat
gizi. Pengelompokan gizi meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Lemak dan minyak merupakan zat makanan penting untuk menjaga kesehatan tubuh
manusia. Selain itu lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif
dibandingkan karbohidrat dan protein. Suatu minyak atau lemak dapat menghasilkan
9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak
dan lemak dapat berfungsi sebagai sumber pelarut bagi vitamin-vitamin A, D, E, dan
K.
Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol. sedangkan
lemak nabati banyak mengandung fitosterol dan lebih banyak mengandung asam
lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair. Lemak hewani ada yang
berbentuk padat (lemak) yang biasanya berasal dari lemak hewan darat seperti lemak
susu, lemak babi, lemak sapi. Lemak nabati yang berbentuk padat adalah minyak
coklat dan bagian "stearin" dari minyak kelapa sawit .
Istilah lipid kadang-kadang diartikan sama dengan lemak, yang dikenal
sebagai bahan makanan adalah mentega, margarin, minyak tumbuhan, minyak daging
sapi kulit ayam, lemak yang terdapat di dalam susu, kuningtelur,daging. dan kacang-
kacangan. Keperluan mutlak lipid dalam makanan adalah sekitar 1% masukan kalori
harus ada dalam bentuk lemak essensial. Akan tetapi dalam prakteknya antara 20%
sampai 40% masukan kalori makanan adalah lipid. Sebagian besar masukan lipid
makanan berupa trigliserida, tetapi sejumlah kecil fosfogliserida, ester kolesterol dan
kolesterol juga termasuk. Lipid-lipid ini akan diemulsikan dalam usus, dan dicernakan
oleh enzim hidrolitik, serta diserap kedalam selmukosa usus.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah kadar kolesterol trigliserida, HDL, dan LDL dalam pasien normal atau tidak
normal ?
2. Bagaimana cara pemeriksaan kolesterol darah, trigliserida, HDL, dan LDL ?

1.3. Tujuan
Cara pemeriksaan untuk mengetahui kadar kolesterol trigliserida, HDL dan LDL
dalam darah pasien ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian kolesterol

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL,
HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu
komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang
sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lam seperti karbohidrat, protein,
vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan
kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak
atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga
merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita
butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang
tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari
lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol
dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan
menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau
pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit
jantung dan stroke.

Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low
Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke
sel otot jantung. otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High
Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan
lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL
mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di
dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B).
LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan
kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang
"baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol. dari dinding
pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang
membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan
lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.

Lemak di dalam darah terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam
lemak bebas. Tiga fraksi (unsur) lemak yang pertama berikatan dengan protein khusus
yang bernama apoprotein menjadi kompleks lipid-protein atau lipoprotein. Ikatan
itulah yang menyebabkan lemak bisa larut, menyatu dan mengalir di peredaran darah.
Unsur lemak yang terakhir, yaitu asam lemak bebas berikatan dengan albumin
(Dalimartha, 2008).

Lipoprotein terbagi menjadi 5 fraksi sesuai dengan berat jenisnya yang


dibedakan dengan cara ultrasentrifugasi. Kelima fraksi tersebut adalah kilomikron,
very low density lioprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low
density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Lipoprotein juga bisa
dibedakan dengan cara elektroforesis menjadi beta lipoprotein (LDL), pre-beta
lipoprotein (VLDL), broad beta (beta VLDL), dan alpha lipoprotein (HDL)
(Dalimartha, 2008).

B. Jenis kolesterol

Ada beberapa jenis kolesterol yang penting untuk diketahui.

1. Kolesterol LDL (low density lipoprotein)


Kolesterol LDL ini adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak
kolesterol di dalam darah. LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, karena kadar
LDL yang tinggi akan menyebabkan mengendapnya kolesterol dalam arteri.
Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan
merupakan target utama dalam pengobatan.
 Tabel klasifikasi kadar LDL

Kadar LDL Kategori


< 100 mg/dl Optimal
100 – 129 mg/dl Hampir optimal
130 – 159 mg/dl Batas atas
160 – 189 mg/dl Tinggi
>190 mg/dl Sangat tinggi

2. Kolesterol HDL (high density lipoprotein)


Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit. HDL sering disebut
kolesterol baik, karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah
arteri kembali ke hati untuk diproses dan dibuang. Jadi HDL mampu mencegah
kolesterol mengendap di arteri dan melindungi (proteksi) dari aterosklerosis
(terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah). Selain LDL dan HLD ada lagi satu
jenis lemak yang berbahaya, yakni trigliserida. Trigliserida adalah salah satu jenis
lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organi dalam tubuh. Meningkatnya
kadar trigliserida dalam darah dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor
dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, minum
alkohol, makan gula, makan lemak. Kadar triglisenda yang tinggi banyak dikaitkan
dengan pankreatitis atau radang pankreas.

 Tabel klasifikasi Kadar HDL

Kadar HDL Kategori


< 40 mg/dl Rendah
≥ 60 mg/dl Tinggi

C. Penyebab kolesterol
1. Makanan sehari-hari
Kolesterol umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging kambing,
meski tidak sedikit yang berasal dan lemak nabati seperti santan dan minyak kelapa.
Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, juga banyak
mengandung kolesterol.
Makanan yang terlalu banyak lemak jenuh bisa menyebabkan kolesterol
tinggi. sehingga disarankan untuk bijak mengonsumsi makanan sehari-hari agar tidak
berlebih. Mulailah menata makanan seperti daging sapi, kambing, susu, telur,
mentega dan keju karena mengandung lemak jenuh.
Makanan yang mengandung minyak kelapa, minyak kelapa sawit atau
mentega juga memiliki banyak lemak jenuh. Lemak jenuh juga sering didapati pada
makanan ringan yang mengandung margarin, yang menggunakan minyak goreng dan
kue-kue.
2. Berat badan
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak
efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan
menurunkan HDL (kolesterol baik).
3. Kurang bergerak
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan
untuk banyak bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat)
dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
4. Umur dan jenis kelamin
Setelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya cenderung naik.
Pada pria, kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia 50 tahun.
Pada wanita, kadar kolesterol tinggal akan turun saat menopause, setelah itu
kolesterolnya cenderung tinggi seperti pada pria.

Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi pada
setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika
ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240 mg karena
bisa menyebabkan stroke.

D. Faktor resiko penyakit jantung dan stroke akibat kolesterol


Jika kadar kolesterol. Di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko
terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan kolesterol
dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh darah yang
menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai
aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah).

Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan


suplai darah ke otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada yang
disebut sebagai angina. Dan bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot
jantung yang disebut infark miokard. Jika infark miokard meluas, maka akan
timbullah gagal jantung.

Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya


penyakit jantung adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl), memiliki
penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam pengobatan).
Selain itu penyakit jantung berisiko lebih tinggi pada usia 45 tahun (pria) dan 65
tahun (wanita), yang diketahui memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit
jantung.

Adapun gejala penyakit jantung adalah:

1. Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar ) di dada yang dapat
menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung.
2. Tercekik atau sesak
3. Berlangsung lebih dari 20 menit.
4. Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan
5. Gejala akan berkurang dengan istirahat dan bertambah berat dengan aktivitas

E. Cara mencegah kolesterol

Kolesterol ditengarai sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti


hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Seberamya kolesterol adalah unsur yang
dibutuhkan oleh tubuh, kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan
berbagai penyakit. Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar
kolesterol dalam darah.

1. Mengetahui kadar kolesterol


Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter
menyarankan agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL,
dengan kadar LDL (kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik) berada
di atas 40.
2. Menjaga keseimbangan berat badan
Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara untuk
mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat
badan yang berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak.
Sehingga sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat penurunan
kadar kolesterol yang berarti. Mengurangi 2,5 4,5 kg dapat memperbaiki kadar
kolesterol. Namun tak perlu melakukan diet ketat. Upayakan saja penurunan berat
sebanyak 0,3 0,51 kg dalam seminggu.
3. Aktivitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara
rutin. Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara rutin, akan
membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda berolahraga 30
menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu.
4. Mengonsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh
kita kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli
kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk
mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit jantung dan
stroke. Pilihlah multivitamin yang mengandung asam folat, vitamin B6 dan vitamin
B12, karena ketiganya memiliki manfaat penting menjaga kesehatan jantung.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Pemeriksaan trigliserida
 Definisi

Trigliserida adalah salah satu jenis lemak utama yang mengalir di dalam darah
manusia yang berfungsi untuk menyimpan kalori dan menyediakan energi untuk
tubuh. Trigliserida dihasilkan tubuh dari sumber energi lainnya, yaitu karbohidrat dan
dari pencernaan lemak yang terdapat dalam makanan.

Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Jenis ini
merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap makanan yang mengandung lemak
dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ke tubuh, serta juga dibentuk di hati.
Setelah mengalami proses didalam tubuh trigliserida ini diserap oleh usus dan masuk
kedalam plasma darah untuk kemudian disalurkan ke jaringan-jaringan tubuh,
trigliserida juga merupakan lemak darah. yang dibawa oleh serum lipoprotein.
Trigliserida adalah penyebab utama penyakit-penyakit arteri dan biasanya
dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila
terjadi peningkatan trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL yang menyebabkan
hiperlipoproteinemia

 Tujuan pemeriksaan

Untuk mengetahui kadar glukosa darah seseorang dalam mg/dl.

 Prinsip pemeriksaan

Trigliserida diukur setelah hidrolisa enzimatik dengan enzim lipase. Indikator


quinoneimine dibentuk dari reaksi hidrogen peroksida, 4-aminoantipyrine dan 4
klorofenol dibawah pengaruh katalisator peroksida, sehingga warna merah violet yang
dihasilkan dapat diukur secara fotometrik.

 Dasar teori

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat dalam darah dan memiliki 3
macam asam lemak yang kemudian menyatu menjadi suatu molekul yang disebut
dengan molekul glycerol. Trigliserida ini bisa bersumber dari tubuh kita sendiri atau
yang paling banyak adalah berasal dari uraian makanan terutama makanan yang
mengandung lemak. Jadi, sebagian besar dari lemak yang ada di dalam tubuh kita
merupakan jenis lemak yang biasa disebut dengan trigliserida ini .

Metode pemeriksaan trigliserida yang dijadikan sebagai standar pemeriksaan


di laboratorium klinik yaitu metode spektrofotometri. Hal ini disebabkan karena
pemeriksaan trigliserida metode spektrofotometri mempunyai tingkat kesalahan yang
lebih kecil. Pemeriksaan trigliserida metode spektrofotometri dapat dikontrol,
digunakan menggunakan serum kontrol. Oleh karena itu pemeriksaaan menggunakan
spektrofotometri mempunyai tingkat kesalahan lebih kecil .

 Alat & bahan


1) Tabung reaksi
2) Mikropipet
3) Blue tip dan yellow tip
4) Tisu
5) Larutan standar
6) Rak tabung
7) Sentrifuge
8) Spektrofotometer
9) Reagen trigliserida
10) Sampel serum
 Prosedur

Tahap pra-analitik

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Melakukan persiapan sampel dengan melakukan sampling darah
vena sesuai dengan SOP (sampel tidak boleh hemolisis)
3. Mencentrifuge sampel darah selama 5 menit dengan kecepatan 3000
rpm.
4. Tidak ada persiapan khusus untuk reagen.

Tahap Analitik

1. Di pipet reagen blanko Sebanyak 1000 µl, masukkan kedalam


tabung.
2. Pipet larutan standar sebanyak 10 ul dan masukkan ke dalam tabung
reaksi selanjutnya.
3. Pipet sampel serum sebanyak 10 µl dan masukkan ke dalam tabung
reaksi berikutnya.
4. Kemudian tambahkan 1000 µl reagen blanko dan masukan kedalam
tabung reaksi yang berisi sampel serum dan larutan standar.
5. Setelah itu, di inkubasi selama 10 menit pada suhu 20-25 ° C.
6. Membaca absorbansi setelah selesai inkubasi dengan
spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.

Post Analitik

1. Baca hasil Absorbansi


2. Catat hasilnya

 Nilai normal
< 150 mg/dl

B. Pemeriksaan HDL
 Definisi

Pemeriksaan kolesterol HDL merupakan pemeriksaan darah yang mengukur


konsentrasi kolesterol HDL dalam darah. High density lipoprotein (HDL) seringkali
disebut sebagai "kolesterol baik" karena bertugas untuk membawa kelebihan
kolesterol yang tertinggal di pembuluh darah lalu membawanya ke hati untuk diproses
lebih lanjut.

 Tujuan pemeriksaan

Untuk mengetahui kadar HDL kolesterol dalam darah pasien.

 Prinsip

Serum ditambah presipitan, kemudian di sentrifugasi. LDL dan VLDL-


kolesterol diendapkan sedangkan HDL-kolesterol tetap dalam supernatant, dan
kadarnya dapat ditentukan dengan CHOD-PAP.
 Dasar teori

HDL (High Density Lipoprotein) atau lipoprotein densitas tinggi merupakan


kompleks lipid dan protein yang didominasi protein dan berfungsi mengikat kolesterol
dan trigliserida dalam sistem sirkulasi darah. Kolesterol yang berikatan dengan HDL
sebagai pembawa memiliki efek positif bagi tubuh, sehingga disebut "kolesterol
balk", HDL-kolesterol dapat membersihkan plak yang berada di arteri dan
membawanya ke hati untuk dikeluarkan dan digunakan kembali oleh tubuh. Apabila
kadar HDL-kolesterol menurun dapat meningkatkan resiko penyakit jantung koroner.

 Alat dan bahan


1) Mikropipet
2) Tip kuning dan biru
3) Spektrofotometer
4) Reagen HDL dan cholesterol
5) Rak tabung
6) Timer
7) Centrifuge
8) Tabung reaksi

 Prosedur kerja

Tahap pra-analitik

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Melakukan persiapan sampel dengan melakukan sampling darah
vena sesuai dengan SOP (sampel tidak boleh hemolisis)
3. Mencentrifuge sampel darah selama 5 menit dengan kecepatan 3000
rpm.
4. Tidak ada persiapan khusus untuk reagen.

Tahap Analitik

1. Pipet 50 µl reagen HDL, masukkan kedalam tabung reaksi.


2. Setelah itu, pipet 500 µl serum dan masukkan kedalam tabung reaksi
yang berisi reagen HDL, Homogenkan.
3. Setelah itu inkubasi selama 10 menit.
4. Apabila telah selesai inkubasi, kemudian selanjutnya di centrifuge
selama 15 menit sampai presipitat terpisah.
5. Setelah selesai di centrifuge kemudian angkat dan letakkan di atas
rak tabung.
6. Kemudian selanjutnya pipet reagen cholesterol sebanyak 1000 µl dan
masukkan kedalam tabung selanjutnya.
7. Pipet 25 µl presipitat dan masukkan kedalam tabung reaksi yang
sudah berisi reagen cholesterol, dan di inkubasi selama 10 menit.
8. Membaca hasil absorbansi pada alat spektrofotometer.

Tahap pasca analitik

1. Baca hasil pada alat spektrofotometer


2. Catat hasilnya

 Nilai normal
≥ 45 mg/Dl

C. Pemeriksaan LDL
 Definisi

LDL biasa disebut sebagai “kolesterol jahat” karena berperan dalam proses
penimbunan lemak pada pembuluh darah. Masalahnya, LDL itu merupakan kemasan
kimiawi yang tidak stabil sehingga mudah buyar. Begitu ia memasuki dinding arteri
dan buyar, kolesterol yang tidak terpakai akan lepas dan menumpuk pada pembuluh
darah yang rentan.

 Tujuan pemeriksaan

Untuk mengetahui kadar HDL kolesterol dalam darah pasien.

 Prinsip pemeriksaan

LDL-kolesterol Dengan penambahan presipitan, dan kadarnya dapat


ditentukan dengan CHOD-PAP .
 Dasar teori

LDL (Low Density Lipopritein) atau lipoprotein densitas rendah merupakan


kolesterol yang dapat menyebabkan terjadinya penimbunan plak didalam saluran
pembuluh darah. LDL berfungsi untuk mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan
tubuh, sehingga disebut "kolesterol jahat" Apabila kadar LDL meningkat dapat
menyebabkan resiko penyakit jantung koroner.

 Alat dan bahan


1) Spektrofotometer
2) Mikropipet
3) Tip kuning dan biru
4) Tabung reaksi
5) Rak tabung
6) Sampel serum
7) Larutan standar
8) Reagen LDL
9) Aquades

 Prosedur pemeriksaan
Tahap pra-analitik
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Melakukan persiapan sampel dengan melakukan sampling darah
vena sesuai dengan SOP (sampel tidak boleh hemolisis)
3. Mencentrifuge sampel darah selama 5 menit dengan kecepatan
3000 rpm.
4. Tidak ada persiapan khusus untuk reagen.

Tahap analitik

1. Pipet 25 µl aquades ke dalam reagen kalibrator, homogenkan.


2. Setelah itu pipet 600 µl reagen LDL ke dalam tabung reaksi atau
R1 (pada tabung label C dan T) .
3. Lalu, tambahkan 5 µl reagen kalibrator dan masukkan kedalam
tabung (label C ) dan dihomogenkan.
4. Kemudian pipet 5 µl sampel serum dan masukkan kedalam tabung
(label T),dan dihomogenkan.
5. Diinkubasi selama 5 menit dengan suhu 37 o C
6. Setelah selesai diinkubasi , kedua tabung ditambahkan 200 µl
reagen R2 kedalam tabung C dan tabung T, homogenkan dan
diinkubasi selama 5 menit
7. Membaca hasil absorbansi pada alat spektrofotometer.

Tahap pasca analitik

1. Baca hasil pada alat spektrofotometer


2. Catat hasilnya

 Nilai normal
< 100 mg/dl
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL,
HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan
salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah
satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lam
seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah
satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping
sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya
kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita
terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.
 Trigliserida adalah salah satu jenis lemak utama yang mengalir di dalam
darah manusia yang berfungsi untuk menyimpan kalori dan menyediakan
energi untuk tubuh. Trigliserida dihasilkan tubuh dari sumber energi
lainnya, yaitu karbohidrat dan dari pencernaan lemak yang terdapat dalam
makanan.
 Pemeriksaan kolesterol HDL merupakan pemeriksaan darah yang
mengukur konsentrasi kolesterol HDL dalam darah. High density
lipoprotein (HDL) seringkali disebut sebagai "kolesterol baik" karena
bertugas untuk membawa kelebihan kolesterol yang tertinggal di
pembuluh darah lalu membawanya ke hati untuk diproses lebih lanjut.
 LDL biasa disebut sebagai “kolesterol jahat” karena berperan dalam proses
penimbunan lemak pada pembuluh darah. Masalahnya, LDL itu
merupakan kemasan kimiawi yang tidak stabil sehingga mudah buyar.
Begitu ia memasuki dinding arteri dan buyar, kolesterol yang tidak
terpakai akan lepas dan menumpuk pada pembuluh darah yang rentan.
B. Saran
Saran kami yaitu agar kita semua dapat menjaga kolestrol dalam tubuh kita agar
tidak terkena penyakit stroke dan jantung
DAFTAR PUSTAKA

Sacher, R.A. dan Mc Pherson, R.A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Edisi XI. Jakarta: Buku: Kedokteran EGC

Soeharto, 2001. Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Koroner. Jakarta: Pustaka


Utama Jantung PT. Gramedia

Irianto, K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Bandung:
CV. Yrama Widya

Anda mungkin juga menyukai