Laporan KP
Laporan KP
Laporan KP
KERJA PRAKTEK
PADA :
PT.ANGKASA PURA II
Oleh :
1710015410110
PADANG
2020
LEMBARAN PENGESAHAN
KERJA PRAKTEK
PADA :
PT.ANGKASA PURA II
Oleh :
HENTI PUTRI RAMA DHANI
1710015410110
Diketahui oleh,
Jurusan TeknikEkonomiKonstruksi
Ketua,
i
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis hadiahkan kepada ALLAH SWT, karena atas
Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek
(KP). Adapun kerja praktek ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan dalam
melaksanakan Jenjang Pendidikan Diploma (D-III) di Universitas Bung Hatta,
Jurusan Teknik Ekonomi Konstruksi atau yang biasa dikenal Quantity Surveying.
Kerja Praktek yang penulis laksanakan lebih kurang selama 5 (lima)
minggu pada semester Genap 2019/2020, yang dimulai pada tanggal 9 Maret 2020
sampai dengan tanggal 17 April 2020. Menyadari akan keterbatasan ilmu
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, maka dalam penyusunan
laporan kerja praktek ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan saran dan
kritik dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih yang setulus-tulusnya atas segala bimbingan dan dorongan,
bantuan dan kerja sama kepada:
1. Bapak Dr. Zulherman, S.T., M.Sc. selaku Ketua Jurusan Teknik Ekonomi
Konstruksi.
2. Ibu Dr. Dwifitra Y Jumas, S.T., MSCE.selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak membantu penulisan laporan.
3. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Ekonomi Konstruksi.
4. Andre Kurniawan selaku Pembimbing Lapangan.
5. Karyawan/Karyawati PT. Angkasa Pura II yang selalu senantiasa
membimbing dalam kegiatan kerja praktek.
6. Keluarga tercinta, terutama kedua orang tua penulis yang telah memberikan
dukungan moril maupun material kepada penulis.
7. Dan Rekan-rekan Mahasiswa/Mahasiswi sesama almamater 2017 Teknik
Ekonomi Konstruksi (Quantity Surveying) yang selalu bersama dalam proses
belajar dan mengajar dan kegiatan didalam dan diluar kampus.
ii
Penulis menyadari ada banyak kekurangan dari penulisan laporan kerja
praktek ini, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis
sendiri serta para pembaca, baik yang berada di lingkungan teknik ekonomi
konstruksi maupun yang berada diluar lingkungan teknik ekonomi konstruksi.
iii
DAFTAR ISI
SURAT PENGESAHAN......................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR BAGAN...................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1
iv
3.1. Pendahuluan...................................................................................14
3.2. Lingkup Pekerjaan Perusahaan......................................................14
3.2.1. Penunjukan penyedia jasa (perencana dan kontraktor)......14
3.2.2. Pengawasan Pelaksanaan Proyek.......................................15
3.2.3. Pelaporan Pengawasan Pelaksanaan Proyek......................16
3.3. Kegiatan Selama Kerja Praktek ....................................................21
3.3.1. Melakukan Pengawasan di Lapangan (Mapping/Monitoring
Lapangan).......................................................................................21
3.3.2. Membuat Progres Pekerjaan Kantor Administrasi BIM.....23
3.3.3. Merencanaan Ruang Sterill................................................26
3.3.4. Maintanance Pada Bangunan dan Fasilitas BIM................26
5.1. Kesimpulan.......................................................................................59
5.2. Saran..................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................61
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 4.23 Analisa harga satuan pekerjaan............................………………….55
Tabel 4.24 Rancangan anggaran biaya...... ............................................57
Tabel 4.25 Rekapitulasi rencana anggaran biaya.......................…………..58
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RekapitulasiBiaya
Lampiran 2 : Rencana Anggaran Biaya
Lampiran 3 : Daftar Upah dan Bahan
Lampiran 4 : Analisa Harga Satuan
Lampiran 5 : Rekapitulasi Volume
Lampiran 6 : Quantity Take Off
Lampiran 7 : Gambar Detail Proyek
Lampiran 8 : Kartu Asistensi
Lampiran 9 : Surat Keterangan selesai Kerja Praktek
Lampiran 10 :Nilai Perusahaan
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
perusahaan memberikan persetujuan dengan membalas surat pengantar yang
dikirim oleh jurusan/mahasiswa untuk melakukan kerja praktek ini. Maka
mahasiswa dapat melaksanakan kerja praktek selama 5 (lima) minggu atau kurang
lebih 35 (tiga puluh lima) hari kerja.
Pada kesempatan ini penulis berkesempatan kerja praktek di PT. Angkasa
Pura II, dimana PT. Angkasa Pura II merupakan penyedia jasa (owner) dan
sebagai Project Management pada proyek pembangunan kantor administrasi dan
fasilitas penunjangBandara Internasional Minangkabau yang beralamat di
Katapiang, Kec. Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Adapun maksud dari kerja praktek iniadalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa/mahasiswi dapat memahami penyelenggaraan sebuah proyek
konstruksi sebagai aplikasi dari teori yang diperoleh dalam perkuliahan.
2. Mengetahui permasalahaan apa saja yang terjadi saat pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.
3. Mahasiswa/mahasiswi dapat memperdalam wawasan terhadap sistem
kerja interdisiplin secara profesional.
4. Agar mahasiswa/mahasiswi memenuhuhi persyaratan akademik untuk
melanjutkan tugas akhir.
Adapun yang menjadi tujuan kerja praktek iniadalah sebagai berikut :
1. Sebagai sarana latihan dan keterampilan untuk berbagai bidang sesuai
dengan jurusan masing-masing mahasiswanya terutama dibidang Teknik
Ekonomi Konstruksi.
2. Mahasiswa dapat memperdalam wawasan terhadap sistem kerja
interdisiplin secara profesional.
3. Mengetahui manajemen proyek yang dilakukan pada proyek ditempat
mahasiswa kerja praktek.
4. Mempelajari dan memahami gambar rencana dan gambar pelaksanaan
(shop drawing).
2
5. Mengetahui proses pengendalian dan pengawasan proyek yang sedang
dikerjakan berupa pengendalian waktu, pengendalian mutu, dan
pengendalian biaya.
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek
Kegiatan Kerja praktek pada PT. Angkasa Pura II dilakukan selama 2 bulan
kurang atau 5 minggu hitungan setelah program kerja praktek dimulai. PT.
Angkasa Pura II merupakan perusahaan yang bergerak sebagai penyedia jasa
(owner) dan juga berperan sebagai Project Management.
Pada saat memulai kerja praktek,instruksi yang diberikan adalah :
1. Mengawasi pekerjaan gedung kantoradministrasi bandara internasional
minangkabau.
2. Mengecek progress pekerjaan yang terlaksanakan di proyek kantor
gedung administrasi bandara internasional minangkabau.
3. Mengecek Kerusakan yang terjadi pada bangunan terminal Bandara
Internasional Minangkabau, yang mana dari hasil laporan maintenance
tersebut akan di proses oleh divisi perawatan gedung.
Selanjutnya kegiatan selama kerja praktek akan dibahas pada BAB III
(Laporan Kegiatan) yang disusun berdasarkan buku log dan dilaporkan setiap
harinya kepada pembimbing kerja praktek.
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja Praktek ini dilaksanakan selama 5 (lima) minggu atau kurang lebih
selama 2 (dua) bulan lamanya dan mulai kerja tanggal 9 maret 2020. Peserta kerja
praktek harus hadir dan melakukan kegiatan kerja praktek minimal 8 (delapan)
jam perhari selama 60 hari kerja yang dibuktikan dengan buku log yang diketahui
pembimbing lapangan.
Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek ini yaitu di PT. Angkasa Pura II sebagai
Owner yang berlokasi di Katapiang, Kec. Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman, Sumatra Barat.
1.5 Sistematika Penulisan Laporan
Laporan kerja praktek ini disusun menjadi 5 bab, dengan bahasan masing-
masing bab sebagai berikut:
3
BAB I. Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang diadakannya kerja praktek
pada mahasiswa Teknik Ekonomi Bangunan (Quantity Surveying)
Universitas Bung Hatta, maksud dan tujuan dari kerja praktek, ruang
lingkup kerja praktek, waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek
serta sistematika penulisan laporan.
BAB II. Profil Perusahaan
Pada bab ini memuat latar belakang organisasi atau perusahaan,
sejarah dan struktur organisasi, instansi, tanggung jawab struktural,
jenis atau klasifikasi usaha kegiatan, tenaga ahli dan pengalaman
proyek perusahaan.
BAB III. Laporan Kegiatan dan Data Proyek
Pada bab ini menjabarkan semua bentuk kegiatan yang dilakukan
selama kegiatan kerja praktek (Sesuai dengan yang ditulis dalam
buku log) dimulai dengan bentuk atau jenis kegiatan, teknis
pelaksanaan atau apa yang dikerjakan, tujuan, serta menceritakan
semua masalah yang dihadapi selama kegiatan kerja praktek, serta
solusi yang di ambil dalam memecahkan masalah tersebut.
BAB IV. Studi Kasus
Bab ini menjelaskan tentang data proyek seperti latar belakang
pelaksanaan proyek, maksud dan tujuan proyek itu dibangun, data -
data proyek yang mencakup data umum dan teknis dari proyek
tersebut dan data konstruksi proyek. Pada bab ini juga menjabarkan
mengenai data proyek secara terperinci dalam dokumen lengkap
yang terdiri dari Quantity Take Off (menggunakan Taking Off Paper
Tradisional), Rencana Anggaran Biaya (RAB), Harga bahan/upah
tukang, analisa harga satuan, BQ, dan Rekapitulasi Data. Pada bab
ini juga menjelaskan studi kasus perhitungan biaya untuk item
pekerjaan yang dipilih sesuai dengan proyek tempat kerja praktek
untuk satu lantai bangunan.
4
BAB V.Kesimpulan dan Saran
Pada babini kesimpulan diangkat dari Bab III Dan Bab IV,
sementara saran dibuat untuk pemecahan masalah di lapangan
tempat kerja praktek dan untuk kegiatan kerja praktek.
Daftar Pustaka
Untuk referensi yang berisikan daftar bacaan yang dikutip dalam
laporan kerja praktek yang dapat berupa buku, wawancara dan
lainnya.
Lampiran
Lampiran ini berisi kartu asistensi, surat keterangan telah
menyelesaikan kerja praktek, gambar kerja dan Perhitungan.
5
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
6
Udara Tabing. BIM merupakan bandara satu-satunya di dunia yang memakai
nama etnis. Pembangunan bandara ini mulai dilakukan pada tahun 2001 dengan
menghabiskan biaya sekitar 9,4 miliar Yen, dengan 10% di antaranya (sekitar 97,6
miliar Rupiah) merupakan pinjaman lunak dari Japan Bank International
Coorporation (JICB). Konstruksinya melibatkan kontraktor Shimizu dan
Marubeni J.O. dari Jepang, dan Adhi Karya dari Indonesia.
Bandar Udara Internasional Minangkabau berdiri di atas tanah seluas 4,27 km²
dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter dengan lebar 45 meter. Penerbangan
domestik dan internasional dilayani oleh terminal seluas 20.568 m², yang
berkapasitas sekitar 2,3 juta penumpang setiap tahunnya. Pada tahun 2017,
bandara ini akan diperluas dua tahap hingga mencapai 49.000 m². Dengan
pengembangan itu nantinya akan bisa menampung sekitar 5,9 juta penumpang per
tahun.
ARTI LOGO
7
3. Kuning melambangkan kemakmuran sebagai buah keberhasilan yang akan
didapat dari kerja keras PT Angkasa Pura II untuk para pemegang saham,
manajemen, karyawan, dan Indonesia.
4. Hijau melambangkan arah kepemimpinan yang tegas, berintegritas, dan
terarah menuju pertumbuhan perusahaan yang sehat.
2.1.2 Profil Perusahaan
a. Nama Perusahaan : PT. ANGKASA PURA II
b. Alamat Perusahaan : Katapiang, Kec. Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman, Sumatra Barat 25586.
c. Nomor telepon / Fax : +62751 819123, Fax. : +62751 819040
d. Email : pga_ap2pdg@yahoo.com
e. Website : www.angkasapura2.co.id
f. Kegiatan Usaha : Bandar Udara
8
o Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung
perkembangan ekonomi Indonesia melalui konektivitas antar daerah
maupun negara
o Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten, dan
menyenangkan kepada seluruh pelanggan dengan teknologi modern
o Mengembangkan kemitraan untuk melengkapi kemampuan dan memperluas
penawaran perusahaan
o Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari setiap karyawan
perusahaan
o Menjunjung tinggi tanggung jawab sosial perusahaan
2.3 Ruang Lingkup Perusahaan
Lingkup jasa yang di berikan PT. Angkasa Pura II bergerak di bidang
pengelolaan dan pengusahaan Bandar udara di Indonesia yang memfokuskan pada
pelayanan penerbangan dan juga fasilitas-fasilitas penunjang lainnya demi
tercapainya kenyamanan dan keamanan para pengguna jasa penerbangan.
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
9
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura II BIM
10
3. Asst. Man of Procurement and legal
Asst. Man of procurement and legal merupakan unit yang bertugas untuk
membuatperaturan dan memberikan sangsi atau hukuman yang berlaku di sekitar
kawasan terminal Bandara International Minangkabau.
Asst. Man of safety and risk management merupakan unit yang bertugas
untukmemberikan pelayanan keselamatan dan memperkecil resiko apabila terjadi
sesuatu yang berbahaya di sekitaran bandara international minangkabau.
5. Officer in charge
11
1. Manager of finance & Human Resources (Manajer Keuangan dan Sumber
DayaManusia)
Tugas dari asst man of hr & general affairs (devisi pengelola perangkat
kedinasan) ini adalah melakukan pengelolaan perangkat kedinasan, seperti
melakukan pengelolaan kendaraan dinas, pengadaan kendaraan dinas, perawatan
gedung, perawatan lingkungan kantor, kebersihan lingkungan kerja, semua bentuk
perizinan, alat-alat kerja mengurusi karyawan outsourcing, berhubungan dengan
pihak eksternal, dan sebagainya.
12
- Asst. Man of Community Development ( Devisi Pengembangan Masyarakat,
CSR)
Tugas dari asst. Man of airside (dinas pelayanan operasi Bandara) ini adalah
melaksanakan pengaturan pelayanan sisi udara di darat (air side), terminal dan
fasilitas sisi darat (land side) komunikasi umum dan pelayanan penerangan,
pariwisata untuk pemakai jasa bandar udara serta pengrusan izin masuk.
13
- Asst. Man of Airport Security (Dinas Pengamanan Bandar Udara)
Tugas dari asst. Man of airport security (dinas Pengamanan bandar udara)
ini adalah melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengamanan di
sekitar wilayah bandara.
Tugas dari asst. Manager of terminal & landside services (dinas pelayanan
terminal dan kawasan bandara) ini adalah menyangkut tentang ruang lingkup
pelayanan baikdi sekitaran terminal bandara, maupun di kawasan sekitaran
bandara international minangkabau tersebut.
- Asst. Man of Elektronics Facility & It (Dinas Fasilitas Elektronika dan It)
Tugas dari Ass man of elektrinics facility & it (dinas fasilitas elektronika dan
it) ini adalah merangkum segala fasilitas yang berkaitan dengan elektronika dan it
di Bandara International Minangkabau, seperti komputer, papan iklan digital
pemberitahu delay dan jadwal keberangkatan, dan sebagainya.
- Asst. Man of Eme & Facility (Dinas Pembuatan atau Perbaikan Fasilitas
Listrik danMekanik)
14
Tugas dari Ass man of eme & facility (dinas pembuatan atau perbaikan
fasilitas listrik dan mekanik) ini adalah memastikan keadaan listrik di kawasan
bandara international minangkabau baik, serta memiliki mekanik yang siap
berjaga selama 24 jam apabila terjadi gangguan terhadap sistem kelistrikan yang
berada di kawasan bandara international minangkabau.
- Asst. Man of Terminal & General Building (Dinas Terminal dan Bangunan
Umum)Tugas dari asst man of terminal & building (dinas terminal dan bangunan
umum) ini adalah mengelola terminal dan bangunan-bangunan umum yang ada di
sekitaran kawasan bandara international mingkabau.
Tugas dari asst man of airport infrasructur & acessibility (dinas infrastuktur
dan aksesibilitas bandara) ini adalah berkaitan dengan infratruktur dan
aksessibilitas bandara seperti, jalan ke bandara, bus antar jemput bandara, akses
ke stasiun kereta api bandara dan sebagainya.
Tabel. 2.1 Daftar Proyek yang pernah dan sedang ditangani PT. Angkasa Pura II BIM
NO PROYEK LOKASI TAHUN
15
2.6 Prestasi Perusahaan
16
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
3.1 Pendahuluan
Dalam sebuah proyek, ada salah satu profesi yang mungkin bagi sebagian
dari kita asing, yaitu Konsultan Quantity Surveyor (QS). QS adalah sebuah
profesi yang mempunyai keahlian dalam perhitungan volume, penilaian pekerjaan
konstruksi, administrasi kontrak sedemikian sehingga suatu pekerjaan dapat
dijabarkan dan biayanya dapat diperkirakan, direncanakan, dianalisa, dikendalikan
dan dipercayakan (Iamalvin, 2015).
Jasa QS dapat mewujudkan accountability terhadap proyek, memberikan
good value for money kepada pemilik proyek yang dapat dipertanggungjawabkan
dan memiliki ruang lingkup kerja mulai dari tahap pra tender, tender dan pasca
tender. QS akan lebih bermanfaat apabila dilibatkan sejak tahap awal
proyek/pekerjaan (Iamalvin, 2015).
Untuk peran QS di owner dalam proyek yaitu memberikan saran yang
berkaitan dengan pengendalian biaya pembangunan/proyek agar tidak melampaui
rencana anggaran yang ditetapkan oleh pemilik proyek(owner), menangani aspek
legal pelaksanaan proyek, dan membantu pekerjaan kontraktor sebagai estimator
atau manajer kontrak (Iamalvin, 2015).
17
3. Memberikan fasilitas baik sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
4. Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
5. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia
jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah
bangunan.
6. Ikut mengawasi jalanya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang
untuk bertindak atas nama pemilik.
7. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
8. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang
dikehendaki.
9. Memberikan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing
kontraktor.
10. Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara
memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi
hal-hal di luar kontrak yang ditetapkan (Ervianto, 2005)
Pada ‘tempat penulis kerja praktek’ owner sebagai pemilik proyek sekaligus
menjabat sebagai Project Management. Tugas dan kewajibannya adalah
menyediakan dana untuk perncanaan dan pelaksanaan proyek, menyediakan lahan
atau tanah yang akan digunakan sebagai tempat pembangunan proyek dan
memberikan wewenang kepada pihak pihak tertentu untuk mengelola bangunan
sesuai dengan perjanjian yang telah di sepakati serta ikut mengawasi dalam
pelaksanaan pembangunan proyek.
PT. Angkasa Pura II berperan sebagai owner dalam proyek kantor
administrasi Bandara Internasional Minangkabau. Pihak owner mempunyai
timProject Management sendiri melalui divisi Airport Maintenance (divisi
teknik). Peran divisi Airport Maintenance adalahmengurusi bidang pemeliharaan,
perbaikan dan pembangunan maupun Pengembangan fasilitas bandara. Dalam
18
proyek secara garis besar yaitu melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yang
terkait dalam pelaksanaan proyek, mulai dari perencanaan, persiapan kontrak,
hingga pelaksanaan. Pihak ini juga berperan dalam tender untuk mengundang atau
memberi masukan kepada owner untuk menentukan kontraktor yang akan
ditunjuk.
19
pendaftarannya hingga tanggal 12 November 2019 (surat terlampir). Dari
pengumuman pelelangan tersebut terdapat 3 PT. yang mendaftar yaitu: (1) PT.
Neocelindo Intibeton (2) PT. Daya Samudera Cipta Mandiri dan (3) PT. Adikarya
Prima Perkasa. Setelah batas waktu pendaftaran habis, dilakukan evaluasi
administrasi dan teknis oleh unit panitia pelelangan. Hasil dari evaluasi tersebut
diumumkan pada tanggal 03 Desember 2019 dengan nomor:
PEN.06.02/06/12/2019/0050 (suratterlampir), peserta yang memenuhi syarat
hanya PT. Daya Samudera Cipta Mandiri, yang kemudian akan dilakukan
pembukaan dan evaluasi harga oleh pemenang. Surat pengumuman pemenang
pelelangan diterbitkan pada tanggal 31 Desember 2019 dengan nomor:
PEN.06.02/06/12/2019/0054 dimana PT. Daya Samudera Cipta Mandiri sebagai
pemenangnya.
20
Ruang Penyemprotan Desinvektan dan Maintanance Pada Bangunan dan Fasilitas
Bandara Internasional Minangkabau.
Pada gambar di atas kami melakukan pengurasan air tanah dan kami
mengecek dari mana sumbr rembesan air / kebocoran dari coran lantai ground
water tank, setelah selsai pengurasan maka akan dilakukan pekerjaan
waterproofing agar tidak ada lagi kbocoran air tanah k struktuur ground water
21
tank yang mana rembesan air tanah ke struktur ini nantinya akan berpngaruh pada
kekuatan dan umur struktur.
Pada gambar di atas merupakan proses penggalian pondasi bor pile, setelah
pengeboran selesai maka akan terlebih dahulu di lakukan pengukuran kedalama
pengalian apakah sudah sesuai dengan kedalaman yang di tentukan.
22
Pada gambar di atas merupakan proses pengukuran kedalaman bor pile,
pengukuran dilakukan mengunakan tali yang di masukan kedalam galian, setelah
mencapai dasar tanah maka tali akan diangkat dan di ukur mnggunakan meteran.
Pada gambar di atas merupakan pekerjaan perakitan besi untuk bor pile.
Seblum pembesian pondasi di masukan ke titik pondasi terlebih dulu pembesian
di pasang beton tahu agar pembesian tidak menyentuh langsung ke bekisting.
d. Melakukan Tes Slump
Tujuan dari tes slump yaitu untuk mendapatkan karakteria beton yang di
inginkan atau untuk mengontrol mutu beton dengan caramengetahui seberapa baik
pencampuran adukan beton tersebut yang diproduksi di batching plant beton
setelah sampai di lokasi pemesanan, sebelum digunakan adukan beton tersebut di
uji slump beton terlebih dahulu. Uji slump yang dilakukan atas adukan beton
memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui seberapa banyak kemerosotan yang
23
terjadi akibat proses pengadukan beton sewaktu di uji dengan alat tes khusus
bernama kerucut Abrams.
24
Gambar 3.5Hasil tes slump beton
Gambar di atas merupakan hasil dari tes slump beton dengan hasil tes 10 cm
maka di nyatakan memenuhi kerakteria beton yang di minta untuk digunakan
dalam pengecoran bor pile.
25
Setelah dirasakan umur beton cukup maka beton akan dilakukan tes di
laboratorium beton dengan menggunakan alat tes beton. Beton yang sudah di
cetak sebagai sampel tadi akan diletakan ke alat tes beton dan akan keluar hasil
dari kekuatan beton tersebut.
Gambar di atas merupakan hasil dari tes slump beton dengan Menggunakan
alat concrete control dan hasil dari tes tersebet adalah 546,5 KN – 24,2 MPa. Dari
hasil tersebut akan dihitung berdasarkan umur beton dan luas permukaan sampel.
26
2. Input hari pada kolom D dengan mengurangkan (b) - (a)
3. Input Mass yaitu berat beton di udara (Weight in Air).
4. Input luas penampang sampel kubus yaitu =15*15
5. Input volume benda uji kubus yaitu =15*15*15
6. Berat Isi Beton (kolom H) dicari dengan rumus (Mass (Kgs)*10⁶ / Volume
(cm³)). Mass dikalikan dengan 10⁶ untuk mengubah satuan Kgs/cm³
menjadi Kgs/m³
7. Isi kolom AGE FACTOR sesuai dengan umur tekan benda uji. Bila umur
beton 7 hari, maka masukkan 0,65.
8. Input nilai Beban Maksimum (kN) pada kolom MAXIMUM LOAD
9. Pada kolom STRESS, input dengan rumus yang tertera pada gambar, yaitu
Nilai Maximum Load dikalikan 10 dan dibagi luas penampang (inilah yang
dimaksud rumus fc' = P / A). Dalam hal ini, nilai maksimum load di kalikan
10 untuk mengonversi satuan kN/cm² menjadi N/mm².
10. Pada kolom CUBE STRENGTH 7 DAYS, input dengan membagi nilai
STRESS dengan AGE FACTOR, kemudian kalikan dengan 10,2. 10,2 adalah
konversi dari N/mm² atau MPa menjadi Kg/cm².
11. Cari nilai 1,64 * Standar Deviasi dengan memasukkan rumus
=1,64*STDEV(blokkolom yang berisi data kuat tekanv ); misalnyapada
tabel diatas rumusnya adalah =1,64*STDEV( M8 :L11 ).
12. Pada baris AVERAGE STRENGTH 7 Days adalah Kuat Tekan Rata-
Rata dikurangi dengan (1,64 x Standar Deviasi); (ini yang dimaksud rumus
f'cr = f'c - 1,64 Sr). Dengan demikian, nilai yang muncul adalah nilai "Kuat
Tekan Karakteristik atau Kuat Tekan Rata-rata Perlu".
27
Tabel 3.2 Progres Pekerjaan Struktur Kantor Administrasi BIM
28
Gambar perencanaan berisi gagasan seorang perencana yang bertujuan
sebagai perangkat komunikasi perencana untuk owner atau si pemberi tugas
sampai-sampai dia tau sejauh mana bangunan yang bakal direncanakan itu
memenuhi kemauan dan kebutuhanya.
Pada gambar 3.8 adalah gambar sketsa yang di berikan pembimbing kerja
praktek ke penulis, lalu dari gambar sketsa tersbut di buatkan gambar auto cad
nya yang mana dari gambar tersbut nanti akan dihitung volum material yang di
gunakan.
29
Tabel 3.3 Perhitungan volume ruang sterill / desinvektan
volume Matrial Ruang Deksin Vektan
No Uraian Satuan Banyak Panjang Lebar Volume
1 Besi Hollow 30 x30 ,17 mm P= 6 m M 24,20
Yang dimaksud dengan Harga Pekerjaan adalah harga dari suatu pekerjaan
yang berasal dari penjumblahan volume pekerjaan dengan analisa satuaan
pekerjaan. Harga bahan didapat dari pasaran, dikumpulkan dalam suatu daftar
yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan, sedangkan upah tenaga kerja
didapatkan di lokasi dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan
Daftar Harga Satuan Upah.
Harga Satuan Pekerjaan akan berbeda antara daerah satu dengan daerah yang
lain, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan harga pasaran bahan dan harga /
upah tenaga kerja yang berlaku di setiap daerah. Jadi dalam menghitung dan
menyusun Anggaran Biaya suatu proyek, harus berpedoman pada harga satuan
bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan di lokasi pekerjaan yang akan dibuat.
30
Tabel 3.4Biaya Pekerjaan Ruang Sterill / Desinvektan
2 Plastik Bening
0,005 Mandor 124.000,00 620,00
0,010 Kepala Tukang 124.000,00 1.240,00
0,100 Tukang Kayu 109.230,00 10.923,00
0,100 Pekerja 89.370,00 8.937,00
1,100 M3 Plastik Bening 8.000,00 8.800,00
21.720,00 8.800,00 30.520,00
3 ACP 0,21 mm
0,005 Mandor 124.000,00 620,00
0,010 Kepala Tukang 124.000,00 1.240,00
0,100 Tukang Kayu 109.230,00 10.923,00
0,100 Pekerja 89.370,00 8.937,00
1,100 M2 Besi Hollow 156.000,00 171.600,00
21.720,00 171.600,00 193.320,00
Pada Tabel 3.3 di atas merupakan analisa harga satuan dari Angkasa pura II.
Dari analisa pekerjaan di atas akan di kalikan dengan volume pekerjaan maka
akan mendapatkan biaya pekerjaan ruang deksinvektan pada gambar di bawah ini.
Pada tabel 3.4 merupakan hasil dari rancangan angaran biaya ruang
desinvektan, untuk biaya pkrjaan ruang sbsar Rp. 2.570.326 rupiah sebelum PPn.
31
3.3.4 Maintanance Pada Bangunan dan Fasilitas Bandara Internasional
Minangkabau
32
BAB IV
STUDI KASUS
4.1 Pendahuluan
Pada studi kasus ini akan menjelaskan tentang data umum proyek serta
proses perhitungan volume dan biaya pekerjaan struktur untuk proyek kantor
administrasi angkasa pura II dengan penjelasan sebagai berikut.
33
9. Lingkup Pekerjaan : Struktur, Arsitektur, MEP
10. Luas Bangunan : 3.072 M2 ( lt 1=536 M2 dan lt 2=1.536 M2)
11. Tinggi bangunan : 8.5 m( lt 1 4.5 m dan lt 2 4 m)
12. Jenis Kontrak : Lumpsump
13. Uang Muka : 20% (dari nilai proyek)
14. Jaminan Uang Muka : 10% (dari nilai proyek)
15. Retensi : 5% (dari nilai proyek)
Quantity take off atau taking off paper merupakan alat bantu manual yang
digunakan oleh seorang Quantity surveyor dalam menghitung volume dan
memudahkan bagi pembaca untuk memahami apa yang telah dihitung oleh
Quantity surveyor.
34
Adapun fungsi dan kegunaan dari masing-masing kolom yang terdapat pada
format Taking Off Paper adalah sebagai berikut :
a. Job / Project
Berfungsi mengisi nama proyek yaitu memudahkan untuk mengetahui
proyek yang dihitung dan supaya mudah mencari apabila bercampur dengan
hitungan proyek yang lain.
b. Taker Off
Berfungsi untuk memudahkan mengetahui QS yang menghitung taking off
tersebut.
c. Element
BerBfungsi untuk memudahkan orang lain mengetahui pekerjaan apa yang
sedang dihitung.
d. Sheet Number
BerBfungsi untuk memudahkan mencari halaman yang diperlukan dan
apabila terjadi kesalahan yang memungkinkan taking menjadi berantakan, maka
dengan sheet number akan sangat mudah untuk disusun kembali.
e. Date
BeBrfungsi untuk memudahkan melihat waktu kapan kita melakikan
perhtitungan tersebut.
Utuk memulai perhitungan harus membuat taking off list dari pekerjaan
yang akan dihitung, taking off list dibuat berdasarkan item dari pekerjaan yang
akan dihitung, fungsinya supaya dalam proses perhitungan tidak terjadinyan
kesalahan. Untuk menghitung pekerjaan struktur diperlukan gambar detail, denah,
dan potongan.
Untuk mempermudah dalam hitungan volume quantity take off terdiri dari
empat kolom yaitu Timesing, Dimention, Squaring dan Description. Timesing
berfungsi untuk menempatkan jumlah atau banyak dari item yangb akan di
kalikan. Dimention merupakan hasil dari penjumlahan dari bentangan atau total
keliling dari item yang telah dihitung. Dimention juga dapat berupa total panjang,
lebar atau tinggi dari item yang dihitung. Sedangkan Squaring merupakan total
35
dari pengalian atau penjumlahan yang terdapat dalam tabel Timesing dan
Dimention. Pada kolom ini terdapat beberapa cara pembacaan tabel yang benar
Squaring juga berfungsi untuk melihat total dari penjumlahan yang telah di
buat.Pada tabel Description, tabel ini dapat berisi tentang gambar serta cara
perhitungan yang dibuat.Pada tabel ini juga akan terlihat titik mana atau item
mana yang telah dihitung atau yang belum di hitung.
PadaStudi kasus ini yang dihitung adalah pekerjaan struktur pada lantai 2
saja, dan Item pekerjaan yang akan dihitung pada lantai 2 meliputi:
4.2.1 Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom memegang peranan penting dari suatu bangunan. Dan
juga berfungsi sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi, kolom juga
berfungsi agar bangunan tidak mudah roboh.
Tabel diatas merupakan taking off list dari pekerjaan kolom, pekerjaan
kolom kita dapat menghitung kebutuhan matrialnya dengan menggunakan rumus
sebagai berikut ini :
Beton(M3) = Panjang X Lebar XTinggi
36
Pembesian(KG) = Total Panjang Besi X Berat Jenis Besi X
BanyakBesi
a. Pekerjaan pembesian
a) Besi Utama 12 D 22
b) Besi Sengkang D 13
v = ( panjang x 4 ) + ( 2 x bend ) - ( 8 x sb )
38 v= ( 0,5 x 4 )+( 2 x 0,06 x 0,0130 )
34 - ( 8 x 0,03 )
1,76 v= 1,76 M
2.275,94
37
Sketsa Kolom Type K1
Pada gambar 4.2 di atas menerangkan tipe kolom K1 500 x 500 mm, dengan
besi utama 12 D 22 dan besi sengkang D13- 100 dan 150. Banyak kolom k1 pada
denah lantai 2 sebanyak 38 buah, tinggi kolom di ambil dari tinggi as lantai 2
setinggi 4 meter.
1. Pembesian (Kg)
- Besi utama 12 D22
V = tingi x banyak besi x banyak kolom
= 4 M x 12 buah Besi Utama x 38 Titik
= 1.824M
38
Panjang Besi
V = ( panjang x 4 ) + ( 2 x bend ) - ( 8 x sb ) x banyak sengkang x
banyak kolom
= ( 0,5 x 4 ) + ( 2 x 0,006 x 0,013 ) - ( 8 x 0,03 ) x 34 x 38
= 2.275,94 M
Untuk berat besi mengunakan rumus berat besi
Berat besi utama
V= (panjang besi x diameter besi x diameter besi x 0,074) / 12
= (1.824M x 22 x 22 x 0,074)/ 12
= 5.444,03 Kg
2. Pekerjaan bekisting
Merupakan konstruksi bersifat sementara yang merupakan cetakan untuk
menentukan bentuk dari konstruksi beton pada saat beton masih segar.
Perhitungan volume bekisting dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini :
38
13,60 v = ( tingi x lebar ) - ( 2 x lebar balok ) x 4 sisi
516,80 v= ( 4,00 x 4 )-( 2 x 0,30 )
x 4
2
v= 13,60 M
39
3. Pekerjaan Beton
Beton merupakan bahan yang diperoleh dari mencampur semen, pasir,
kerikil, dan air yang menjadi padat. Perhitungan volume beton dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Tabel 4.5 Perhitungan volume beton pada kolom
Timesing Dimension Squaring Description
3
3 ) Beton M
38
0,91 v = ( tingi x lebar x panjang ) - ( panjang kolom x lebar balok x tinggi balok )
34,58 v= ( 4,00 x 0,50 x 0,50 ) - ( 0,50 x
0,30 x 0,60 )
v= 0,91 M3
40
516,80 m2. Dari pekerjaan kolom K1 pada lantai 2 di dapatkan rasio besi sebesaar
227,03 kg/ m3
4.2.2 Balok
Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok
merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat
kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan
akan beban-beban.
Tabel 4.7 Taking off list pekerjaan balok
Timesing Dimension Squaring Description
Taking Off List
1) Pembesian Kg
2
2) Bekisting M
3
3) Beton M
Tabel diatas merupakan taking off list dari pekerjaan Balok, pekerjaan
kolom kita dapat menghitung kebutuhan matrialnya dengan menggunakan rumus
sebagai berikut ini :
Beton (M3) = Panjang X Lebar XTinggi
41
Berikut ini adalah perhitungan volume balok meliputi :
a. Pekerjaan pembesian
Tabel 4.8 Perhitungan pembesian pada balok
Timesing Dimension Squaring Description
1 ) Pembesian Kg
- Balok Type B1 600 x 300
- Bentangan 8000
- Horizontal
1,5 / a-b,b-c,c-d,d-e,e-f,f-g = 12 Buah
- vertikat
A,A',B,F,G / 1-2,2-3,3-4,4-5 = 25 Buah
B',C,C',D,D',E,E',F / 1-2,4-5 = 16 Buah
B',C,E,E' / 2-3 = 4 Buah
57 Buah
Gambar di atas merupakan detail dari beton balok B1 600 x 300 mm pada
lantai 2 dengan besi utama D22, 4 buah pada besi utama dan 3 buabuah pada
tumpuan-lapangan, besi sengkang dan pinggang D10.
42
terdapat 57 buah pada as 1,5 / a-b,b-c,c-d,d-e,e-f,f-g dan lainya yang lebih
detailnya ada pada lampiran perhitungan balok.
1. Pembesian (Kg)
- Besi utama 4 D22
V = (panjang + bengkokan) x banyak besi x banyak asbalok 8000
= (8 M + (2 x 0.06x 0.022))x 4buah Besi Utama x 57 buah
= 1.870,51M
- Besi tumpuan3 D22
V = (panjang + bengkokan + over laping) x banyak besi x banyak balok
= ((8 M : 1/4) + (2 x 0.06x 0.022)+ (40x0,022)x 3buah Besi Utama x
57 buah x 2 tumpuan
= 1.054,73M
- Besi lapangan 3 D22
V = (panjang + bengkokan + over laping) x banyak besi x banyak balok
= ((8 M : 1/2) + (2 x 0.06x 0.022)+ (40x0,022)x 3buah Besi Utama x
57 buah
= 869,36M
- Besi sengkang D10 100
Banyak besi sengkang =Panjang:0.10 jarak sengkang
= 8 m : 0.10
= 80 buah
Panjang Besi
V = ( (p + l) x 2 ) + ( 2 x bend ) - ( 8 x sb ) x banyak sengkang x banyak
balok bentangan 8 m
= ( (0,6 x 0,3)x2 ) + ( 2 x 0,006 x 0,013 ) - ( 8 x 0,03 ) x 80 x 357
= 7.113,60 M
Untuk berat besi mengunakan rumus berat besi
Berat besi utama
V= ( panjang besi x diameter besi x diameter besi x 0,074 ) / 12
43
= (3.794,60 x 22 x 22 x 0,074 )/ 12
= 11.325,63 Kg
b. Pekerjaan bekisting
Tabel 4.9 Perhitungan bekisting pada balok
2 ) Bekisting M2
● bentangan 600
57 Tinggi Panjang
2 600 8000
0,48 less Plat lantai 120
8,00 480
437,76
● bentangan 300
57 Lebar Panjang
0,30 300 8000
8,00
136,80
574,56
c. Pekerjaan beton
44
Tabel di atas merupakan perhitungan dari Beton balok B1 pada lantai 2,
dengan hasil luasan bekisting sebesar 65,66 M3 dan cara perhitungannya sebagai
berikut :
B. Balok Type B2
1. Pembesian
'- Besi Ø 22 Kg 5.689,47
'- Besi Ø 13 Kg 2.269,75
2
2. Bekisting M 191,52
3
3. Beton K- 400 M 21,89
C. Balok Type B3
1. Pembesian
'- Besi Ø 22 Kg 1.485,53
'- Besi Ø 13 Kg 836,45
2
2. Bekisting M 100,80
3
3. Beton K- 400 M 25,34
3
rasio besi Kg/M 251,70
Tabel diatas merupakan rekapitulasi volume dari balok B1, B2, B3 dengan
volume beton 112,89 m3, volume pembesian utama diameter 22 adalah 18.500,63
kg dan besi sengkang diameter 13 adalah 9.915,46 kg dan untuk volume bekisting
866,88 m2.
45
lain. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom
bangunan.
Tabel 4.12 Taking off list pekerjaan kolom
Timesing Dimension Squaring Description
Taking Off List
1) Pembesian Kg
2) Bekisting M2
3
3) Beton M
Tabel diatas merupakan taking off list dari pekerjaan plat lantai pada
lantai 2, pekerjaan kolom kita dapat menghitung kebutuhan matrialnya dengan
menggunakan rumus sebagai berikut ini :
46
a. Pekerjaan pembesian
Tabel di atas merupakan perhitungan dari pembesian plat lantai S1pada lantai
2, dengan hasil berat besi D10 34.498,80 Kg.
Gambar di atas merupakan detail dari pembesian plat lantai S1 pada lantai 2
dengan besi utama D10-100 4. Pada pekerjaan plat lantai dengan mengunakan
ukuran per-ruangan dengan ukuran 8000x4000 mm sebanyak 44 buah.
47
Cara perhitunganya sebagai berikut :
1. Pembesian (Kg)
- Besi utama D 10 – 100 bentangan 8000
Vv = ( Panjang + add band ) x banyak besi x banyak bentangan
= ( 8 + (2 x 0.06 x 0,01 ) x 2 x 44 buah
= 714,56 M
48
b. Pekerjaan bekisting
Tabel 4.14 Perhitungan bekisting pada plat lantai
Timesing Dimension Squaring Berat besi = Description
55.944,00 x 10 x 10 x 0,074
2
2 ) Bekisting M
- Ruangan 8000 x 4000 = 44 buah
44 Panjang Lebar
7,70 8000 4000
3,70 less 2 x 1/2 balok 300 300
1.253,56 7700 3700
49
c. Pekerjaan Beton
Tabel 4.15 Perhitungan volume beton pada plat lantai
Timesing Dimension Squaring Description
3
3 ) Beton M
- Ruangan 8000 x 4000 = 44 buah
44 7,70 Panjang Lebar Tebal
3,70 8000 4000 120
0,12 less 2 balok 300 300
150,43 7700 3700
Tabel di atas merupakan perhitungan dari beton plat lantai pada lantai 2,
dengan hasil luasan bekisting sebesar 146,12 M3 dan cara perhitungannya sebagai
berikut :
50
Tabel 4.16 rekapitulasi volume pada plat lantai
Tabel diatas merupakan rekapitulasi volume dari plat lantai dengan volume
beton 146,12 m3, volume pembesian diameter 10 adalah 34.498,80 kg, dan untuk
volume bekisting 1.217,67 m2.
4.2.4 Tangga
Tangga merupakan bagian struktur yang berguna sebagai penghubung
antara lantai di dalam bagunan.
Tabel 4.17 Taking off list pekerjaan kolom
Timesing Dimension Squaring Description
Taking Off List
1 ) Pembesian Kg
2
2 ) Bekisting M
3 ) Beton M3
Tabel diatas merupakan taking off list dari pekerjaan kolom, pekerjaan
kolom kita dapat menghitung kebutuhan materialnya dengan menggunakan rumus
sebagai berikut ini :
51
o Pengambilan hitungan : Untuk panjang anak tangga
diambil dari ukuran yang ada pada gambar, kemudian
dikalikan dengan tebal beton
a. Pekerjaan pembesian
Tabel 4.18 Perhitungan pembesian pada plat tangga
Timesing Dimension Squaring Description
1) Pembesian Kg
a) Plat tangga
2 - Vertikal 16 - 150
11 Panjang Panjang
4,35 Plat 1 4156 Plat 2 4798
95,66 add ben 192 add bend 192
4348 4990
2
11 banyak besi = 1580 = 10,53 = 11,00 buah
4,99 150
109,78
205,44
Berat besi = 205,44 x 16 x 16 x 0,074
12
= 324,31 kg
Tabel di atas merupakan perhitungan dari pembesian plat tangga pada lantai 2,
setelah di hitung total panjang masing-masing panjang besi maka lalu dikalikan
dengan rumus besi ( panjang besi x diameter x diameter x 0,074 :12 )maka
52
mendapatkan berat besi dengan hasil berat besi D16 -150 adalah 205,44 Kg.
dengan cara perhitungan sebagai berikut.
-Plat tangga
Banyak besi tangga vertical = 1.58 / 0,15 = 11 buah
V vertical = (Panjang + bengkokan) x Banyak besi x banyak tangga
V vertical 1= (4,156+ (2 x 0.06 x 0,016) x 11x 2
V vertical 1= 99,66 m
b. Pekerjaan bekisting
Tabel 4.19 Perhitungan bekisting pada tangga
Timesing Dimension Squaring Description
2
2) Bekisting M
2 a) Plat tangga
8,95 Panjang Lebar
1,58 Plat 1 4156 1580
28,29 Plat 2 4798
8954
b) Anak tangga
2 Panjang Lebar
26 1580 175
1,58
0,18
7,19
c) Bordes
Panjang Lebar
2 4000 1725
3,70 less 1 balok 300 less 1/2 balok 150
1,58 3700 1575
11,66
47,14
53
Tabel di atas merupakan perhitungan dari bekisting tangga pada lantai 2,
dengan hasil luasan bekisting sebesar 47,14 M2 dengan rincina bekisting plat
tangga 28,29 M2 , bekisting anak tangga 7,19 M2 dan bekisting bordes 11,66 M2.
cara perhitungannya sebagai berikut :
b) Anak tangga
Panjang Lebar Tebal
2 1580 175 300
26
1,58
0,18
0,30
4,31
c) Bordes
2 Panjang Lebar Tebal
3,70 3700 1575 150
1,58
0,15
1,75
10,31
54
Rekapitulasi volume tangga :
B. Anak tangga
1. Pembesian
'- Besi Ø 16 Kg 83,49
'- Besi Ø 10 Kg 54,51
2
2. Bekisting M 7,19
3
3. Beton K- 400 M 4,31
C. Bordes
1. Pembesian
'- Besi Ø 16 Kg 158,83
'- Besi Ø 13 Kg 105,86
2
2. Bekisting M 11,66
3
3. Beton K- 400 M 1,75
3
rasio besi Kg/M 91,61
55
dari harga pekerjaan selanjutnya dirangkumkan ke dalam Rekapitulasi Rencana
Anggaran Biaya.
Perhitungan rencana anggaran biaya dibedakan berdasarkan oleh siapayang
membuat dan kapan dibuat. Untuk menjawab oleh siapa rencana anggaran biaya
dibuat, perlu diingat bahwa pihak utama yang terlibat dalam suatu proyek adalah
pemilik dan kontraktor. Pemilik proyek (owner) biasanya dibantu atau diwakili
oleh konsultan, baik konsultan perencana maupun konsultan pengawas.
1) Pembesian Kg
a) Besi Utama 12 D 22
56
b. Menghitung Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Menghitung analisa setiap item pekerjaan. Contoh : Pekerjaan pematangan
lahan dibutuhkan 0,1 pekerja OH (orang per hari) dan 0,05 mandor OH untuk
setiap meter persegi. Dalam menghitung analisa harga satuan ini, harus memacu
pada aturan SNI tentang “Kumpulan Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung
dan Perumahan”. Setelah itu mengalikan dengan harga tenaga.
JENIS PEKERJAAN : A.4.1.1.12 Membuat Lantai kerja beton mutu f3c = 32,6 Mpa (K 400),
slump (12 ± 2) Cm, w/c 0,48
SATUAN : M3
HARGA SATUAN PEKERJAAN : Rp 1.067.261,03
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 2,100 89.370,00 187.677,00
Tukang L.02 OH 0,350 109.230,00 38.230,50
Kepala tukang L.03 OH 0,035 124.000,00 4.340,00
Mandor L.04 OH 0,105 124.000,00 13.020,00
JUMLAH TENAGA KERJA 243.267,50
B BAHAN
Semen Portland Kg 448,000 1.139,20 510.361,60
Pasir beton Kg 667 124,60 83.108,20
Kerikil (Maks 30 mm) Kg 1000 133,50 133.500,00
Air Liter 215 - -
JUMLAH HARGA BAHAN 726.969,80
C PERALATAN
c. Menghitung RAB
Menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya) dengan cara mengalikan
volume pekerjaan dengan analisa harga satuan yang telah di hitung sebelumnya,
tujuan dari perhitungan RAB iyalah supaya kita mengetahui berapa biaya
pekerjaan peritem kerja, berikut ini adalah tabel RAB:
Tabel 4.24 Rancangan angaran biaya
57
DEPARTEMENT OF QUANTITY SURVEYING
CIVIL ENGINEERING AND PLANNING FACULTY
BUNG HATTA UNIVERSITY
2 Balok Rp 1.240.280.919
A. Balok Type B1
1. Pembesian
'- Besi Ø 22 Kg 11.325,63 Rp 29.017 Rp 328.638.978
'- Besi Ø 13 Kg 6.809,26 Rp 29.017 Rp 197.586.180
2. Bekisting M2 574,56 Rp 340.571 Rp 195.678.284
3
3. Beton M 65,66 Rp 1.067.261 Rp 70.080.628
B. Balok Type B2
1. Pembesian
'- Besi Ø 22 Kg 5.689,47 Rp 29.017 Rp 165.092.889
'- Besi Ø 13 Kg 2.269,75 Rp 29.017 Rp 65.862.060
2. Bekisting M2 191,52 Rp 340.571 Rp 65.226.095
3
3. Beton M 21,89 Rp 1.067.261 Rp 23.360.209
C. Balok Type B3
1. Pembesian
'- Besi Ø 22 Kg 1.485,53 Rp 29.017 Rp 43.105.998
'- Besi Ø 13 Kg 836,45 Rp 29.017 Rp 24.271.411
2. Bekisting M2 100,80 Rp 340.571 Rp 34.329.524
3
3. Beton M 25,34 Rp 1.067.261 Rp 27.048.664
4 Tangga Rp 53.248.653
A. Plat Tangga
1. Pembesian
'- Besi Ø 16 Kg 324,31 Rp 29.017 Rp 9.410.740
'- Besi Ø 13 Kg 217,10 Rp 29.017 Rp 6.299.773
2. Bekisting M2 28,29 Rp 315.120 Rp 8.916.215
3
3. Beton M 4,24 Rp 1.067.261 Rp 4.529.665
B. Anak tangga
1. Pembesian
'- Besi Ø 16 Kg 83,49 Rp 29.017 Rp 2.422.543
'- Besi Ø 10 Kg 54,51 Rp 29.017 Rp 1.581.829
2. Bekisting M2 7,19 Rp 315.120 Rp 2.265.400
3
3. Beton M 4,31 Rp 1.067.261 Rp 4.603.524
C. Bordes
1. Pembesian
'- Besi Ø 16 Kg 158,83 Rp 29.017 Rp 4.608.714
'- Besi Ø 13 Kg 105,86 Rp 29.017 Rp 3.071.684
2. Bekisting M2 11,66 Rp 315.120 Rp 3.672.727
3
3. Beton M 1,75 Rp 1.067.261 Rp 1.865.839
58
Menjumlahkan semua item pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan,
pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi, pekerjaan dinding hingga pekerjaan finishing.
Sehingga didapatkan estimasi biaya dari proyek tersebut untuk menghitung setiap
bobot pekerjaan, maka diperlukan sebuah acuan/indeks yang sudah ditetapkan
oleh pemerintah.
Tabel 4.25 rekap rencana anggaran biaya.
REKAPITULASI BIAYA
NO URAIAN PEKERJAAN HARGA
1 Kolom Rp 437.852.946,87
2 Balok Rp 1.240.280.919,04
3 Plat Lantai Rp 1.727.555.901,22
4 Tangga Rp 53.248.652,79
Total Rp 3.458.938.419,93
PPN 10 % Rp 345.893.841,99
TOTAL Rp 3.804.832.261,92
PMBULATAN Rp 3.804.832.262,00
BAB V
59
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Selama melaksanakan Kerja Praktek (KP) di PT. Angkasa Pura II. Berbagai
macam pekerjaan dan kegiatan yang telah di lakukan serta mendapatkan
pengalaman di dunia kerja yang sangat bermanfaat. Pengalaman dan pelajaran
yang di peroleh ini dituangkan dalam Laporan Kerja Praktek agar dapat
menambah wawasan para pembaca.
Berdasarkan laporan kegiatan selama menjalani Kerja Praktek dan tercantum
pada BAB III dan BAB IV, Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai
seberikut:
60
Proses perbaikan tergantung pada besar kecilnya kerusakan, apabila
kerusakan ringan dan sedang, maka bisa diperbaiki sendiri oleh unit AMTG
(airport maintance terminal & general building). Sedangkan perbaikan berat
dengan nilai dibawah 300 juta akan di lakukan penunjukan langsung kepada
kontraktor. Dan untuk perbaikan berat dengan nilai diatas 300 juta maka akan
dilakukan proses lelang.
4. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana anggaran biaya akan di dapatkan setelah semua perhitungan
volume pekerjaan sudah dihitung dan di perlukannya Analisa Harga Satuan
beserta Harga Satuan, Upah, dan Bahan.
1.2 Saran
Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ini, ada banyak kekurangan yang
terjadi di proyek. Untuk itu pada kesempatan ini diharapkan agar dapat
memberikan saran yang dapat bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan:
DAFTAR PUSTAKA
61
Chandra. 2003. Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Definisi Proyek Konstruksi.
Indonesia. Universitas Sumatera Utara
Delvario, Rahmayudy. 2016. Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang masalah 1.2
Rumusan Masalah. Jakarta.Fakultas Teknik Sipil UI
Kusuma, Orchid. 2013. Bab I Pendahuluan – Kerja Praktek Teknik Sipil. Jakarta.
Academia.edu
62