Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Kug

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG (KUG)

3.21. Menerapkan prosedur pembuatan gambar instalasi ducting air condition (AC)

4.21. Membuat gambar instalasi ducting air condition (AC)

Disusun Oleh :

Nama Siswa : Wahyu Khalimi


Kelas : XII DPIB 2
Semester : Genap
Tahun Pelajaran : 2021/2022

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 KEMLAGI
Jl. Pakutomo No. 1 Ds. Mojogebang Kemlagi  (0321) 3670629
DESAIN PERMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN
2022

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung i


ABSTRAK

Air Conditioning (AC) adalah alat yang berfungsi sebagai penyejuk dan pengatur suhu udara
pada ruangan. Penggunaan AC pada ruangan dimaksudkan untuk memperoleh udara yang
bersih, temperatur yang diinginkan serta nyaman bagi tubuh. Penelitian ini mengkaji dan
menganalisis langkah-langkah perancangan untuk sistem pengkondisian udara yang sesuai
dengan situasi dan kondisi pada ruangan, tepatnya pada meeting room pada PT. Mega
Internasional Sejahtera Kp. Nangela Kec. Jawilan-Tangerang, Meeting room terdiri dari satu
lantai, dimana ruangan yang digunakan untuk meeting oleh departemen produksi ataupun
tempat pertemuan dengan client. Dengan demikian penggunaan pendingin ruangan sangatlah
dibutuhkan demi kenyamanan pengguna ruangan. Sehubungan dengan hal tersebut terdapat
beberapa langkah yang harus diketahui seperti kapan dan dimana terjadinya beban puncak
pada sistem mengkondisian udara itu sendiri.

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung ii


ABSTRACT

Air Conditioning (AC) is a tool that works as a conditioner and regulator of air temperature
in the room. Use of AC on The room is intended to obtain clean air, a temperature that is
desirable and comfortable for the body. This research examines and analyzes the design steps
for air conditioning systems that are in accordance with the situation and conditions at room,
precisely in the meeting room at PT. Mega Internasional Prosperous Kp. Nangela district.
Jawilan-Tangerang, Meeting room consists of one floor, where a room used for meetings by
the production department or meeting place with clients. Thus the use of coolers room is
needed for the convenience of room users. in relation With this, there are several steps that
must be known, such as when and where the peak load occurs on the air conditioning system
alone.

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung iii


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
konstruksi dan utilias gedung air conditioner ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan
kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.

Mojokerto, 24 Januari 2022


Penyusun

Wahyu Khalimi

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung iv


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
ABSTRAK.......................................................................................................................... ii
ABSTRACT....................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR....................................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR/FOTO............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 1
A. Sajian Abstrak............................................................................................................. 1
B. Pembahasan Masalah.................................................................................................. 1
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 1
A. Kesimpulan................................................................................................................. 1
B. Saran............................................................................................................................ 1
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 1
LAMPIRAN....................................................................................................................... 1
A. Foto pelaksanaan pembuatan makalah........................................................................ 1
DATA DIRI PENULIS...................................................................................................... 1

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung v


DAFTAR GAMBAR/FOTO
Gambar 1: Gambar Kusen pintu.......................................................................................... 5
Gambar 2. Gambar kusen jendela........................................................................................ 6
Gambar 3. Gambar bovenlight............................................................................................. 7
Gambar 4. Gambar detail kusen pintu dan jendela.............................................................. 7
Gambar 5. Gambar pintu kamar mandi............................................................................... 8
Gambar 6: Gambar denah perletakan kusen pintu dan jendela........................................... 8
Gambar 7: Gambar detail bovenlight................................................................................... 10

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung vi


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guna menciptakan kondisi yang nyaman bagi tubuh, manusia berusaha membuat
sebuah bangunan yang dapat melindungi dari iklim yang ekstrim, misalnya udara yang panas
dan sengatan matahari, atau udara yang sangat dingin. Pengkondisian udara yang dikenal
sekarang yang terdapat disetiap ruangan pada gedung adalah Air Conditioning (AC). Air
Conditioning (AC) sebuah alat yang berfungsi untuk mengkondisikan udara. Bisa dikatakan
bahwa Air Conditioning (AC) adalah alat yang berfungsi sebagai penyejuk dan pengatur suhu
udara pada ruangan. Penggunaan AC pada ruangan dimaksudkan untuk memperoleh udara
yang bersih, temperatur yang diinginkan serta nyaman bagi tubuh. Penelitian ini mengkaji dan
menganalisis langkah-langkah perancangan untuk sistem pengkondisian udara yang sesuai
dengan situasi dan kondisi pada ruangan, tepatnya pada meeting room pada PT. Mega
Internasional Sejahtera Kp. Nangela Kec. Jawilan-Tangerang, Meeting room terdiri dari satu
lantai, dimana ruangan yang digunakan untuk meeting oleh departemen produksi ataupun
tempat pertemuan dengan client. Dengan demikian penggunaan pendingin ruangan sangatlah
dibutuhkan demi kenyamanan pengguna ruangan. Sehubungan dengan hal tersebut terdapat
beberapa langkah yang harus diketahui seperti kapan dan dimana terjadinya beban puncak
pada sistem mengkondisian udara itu sendiri. Agar memperoleh pengoperasian sistem tata
udara yang efisien tanpa harus mengorbankan kenyamanan dan lingkungan maka diperlukan
perancangan guna mendapatkan efisiensi energi dan ekonomi dengan optimasi kapasitas
sistem penyejuk udara tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari AC?
2. Apa saja komponen dalam AC?
3. Bagaimana kinerja AC yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari hari?
4. Bagaimana prinsip kerja dan komponen komponen pada system AC?
5. Jelaskan tujuan AC dirancang?
6. Siapa penemu AC?
7. Apa yang dimaksud dengan chiller?

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung vii


C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian AC.
2. Agar kita dapat mengetahui sejarah AC ditemukan.
3. Untuk memenuhi tugas Kontruksi Utilitas Gedung (KUG).
4. Mengetahui kinerja AC ruangan.
5. Untuk mengetahui sejarah AC dan penemunya.

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung viii


BAB II
PEMBAHASAN
A. Sajian Abstrak

Air Conditioning (AC) sebuah alat yang berfungsi untuk mengkondisikan udara.
Bisa dikatakan bahwa Air Conditioning (AC) adalah alat yang berfungsi sebagai penyejuk dan
pengatur suhu udara pada ruangan. Penggunaan AC pada ruangan dimaksudkan untuk
memperoleh udara yang bersih, temperatur yang diinginkan serta nyaman bagi tubuh. Secara
umum Air Conditioning (AC) dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: AC comfort (untuk
kenyamanan manusia) dan AC industri (untuk kebutuhan-kebutuhan khusus) (ASHRAE
handbook, 1987). Sesuai namanya, AC comfort dipergunakan untuk keperluan kenyamanan
manusia seperti di perumahan, perkantoran, pertokoan, supermarket, sekolah, bioskop,
gelanggang olahraga, dan tempat-tempat lainnya yang ditempati oleh manusia. Sedangkan AC
industri dipergunakan untuk keperluan-keperluan khusus di industri seperti untuk pendinginan
peralatan, bahan-bahan bio-kimia, mesin-mesin dan keperluan- keperluan industri lainnya
yang memerlukan penanganan khusus baik skala kecil maupun besar.

Air Conditioning (AC) adalah proses pengkondisian udara suatu ruangan melalui
pengaturan temperatur, kelembaban, aliran, dan kebersihannya sehingga diperoleh 3kondisi
udara yang diinginkan. Sistem air conditioning (AC) merupakan salah satu aplikasi
darisistem refrigrasi. Prinsip dasar dari sistem air conditioning ini adalah memindahkan
panas dari suatu ruangan ke ruangan lain. Udara dari ruangan yang akan dikondisikan
disirkulasikan melewati evaporator, karena temperatur fluida (refrigeran) yang ada di
dalamevaporator lebih rendah daripada temperatur udara ruangan, maka panas dari
udaratersebut diserap oleh refrigeran. Selanjutnya refrigeran yang bersirkulasi dalam
sistem refrigrasi ini akan membuang panas dari evaporator tadi di kondensor ke ruangan
lain.

B. Pembahasan Masalah

1. Jenis-jenis Air Conditioning

Berdasarkan jenisnya air conditioning di bedakan menjadi beberapa macam yaitu:

a. AC Window

Tipe AC ini sudah jarang digunakan, karena unit tersebut memerlukan lobang
di dinding sebesar unitnya dimana dibelakang dinding harus menghadap kearah luar
gedung untuk pelepasan panas buang dari kondensor. Dengan demikian tidak

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung 9


memungkinkan untuk menempatkan unit tersebut dimana belakang dindingnya
adalah ruangan yang terpakai, apalagi yang juga dikondisikan. Pada umumnya tipe
AC ini di bawah 2 PK.

Gambar 1. AC Window

b. AC Mini Split
Jenis ac ini termasuk Split Wall Mounted, AC Cassette, AC Floor, AC Ceilling
Concealed (duct), dll. Karena kompresor dan kondensor berada dalam satu unit
diluar gedung, sedangkan evaporator dan Fan (blower) berada didalam ruangan.
Untuk menghubungi kedua unit terpisah hanya diperlukan 2 pipa dengan lobang
didinding relatif kecil, Evaporator dan blower dalam satu unit dapat ditempatkan
dengan bebas, baik untuk segi teknisnya maupun segi estetikanya. Untuk tipe ini
dapat dirancang 1 unit luar (outdoor) dan dua atau lebih unit dalam (indoor).
Selanjutnya disebut
dengan multi split.

Gambar 2. AC Mini Split

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung 10


Unit outdoor dapat ditempatkan di atas lantai atau ditempelkan didinding gedung,
sedangkan unit indoor, ada unit untuk duduk dilantai dan aa unit yang ditempel
didinding. Dalam perkembangan mini split, maka salah satu jenis split terbaru
menggunakan sistim Inverter, dan dapat memberi penghematan energi listrik
sampai 70% dibandingkan mini split konvensional yang ada dipasaran Indonesia.
Pengembangan tipe ini pada kompresor yang menggunakan DC Inverter dimana
putaran kompresor dapat menyesuaikan kebutuhan beban pendinginan. Pada
umumnya tipe AC ini 1/2 ~ 5 PK
c. AC Split Duct
Sesuai dengan sebutannya tipe AC ini juga memisahkan unit utama, yang
terdiri dari kelima komponen utama, dengan penyaluran udara dingin menggunakan
terowongan udara dingin yang disebut dengan ducting. Ducting ini dihubungkan
dengan ruangan-ruangan yang mau dikondisikan, masuk ruangan melalui pengatur
yang disebut dengan
diffuser. Sistim
ini di Indonesia
disebut sebagai
sentral AC.

Gambar 3. AC Split Duct

Kebocoran udara dingin di ducting menjadi salah satu penyebab utama


kerugian energi di tipe Split duct AC ini. Dalam desain gedung dengan sistem ini
harus perlu didesain alur dari ducting, sehingga jangan sampai ducting ini banyak
berbelok ataupun harus menembus kolom-kolom beton. Pada umumnya tipe AC ini
5 PK sampai 25 PK.

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung 11


d. VRV System
Sistem VRV atau VRF (variable refrigerant flow) yang telah diperkenalkan di
Jepang lebih dari 20 tahun yang lalu, dan menjadi sangat popular dibanyak negara.
Teknologi ini secara bertahap diperluas pemasarannya dan menjangkau benua
Eropa pada tahun 1987, dan terus meningkatkan pangsa pasarnya diseluruh dunia.
Di Jepang sendiri, sistem ini penggunaannya sekitar 50% dari ukuran medium
gedung komersial (sampai 6500 m2) dan sepertiga dari gedung komersial yang
besar (lebih dari 6500 m2). Sistem konvensional membuang udara dari ruangan
yang diserap oleh refrigerant dengan cara mensirkulasikan udara (pada sistem duct)
atau air (pada chiller) ke seluruh bangunan. Sistem VRV keunggulannya adalah
dalam hal kapasitas yang lebih besar, versi yang lebih rumit dalam sistem multisplit
dengan penggunaan duct yang lebih sedikit, dengan kemampuan tambahan dari
hubungan antara duct dengan fan coil unit.
Menurut LG HVAC Total Solution Provider, sistem VRV pada dasarnya
mengurangi kerugian saluran (duct) yang diperkirakan antara 10% - 20% dari total
aliran udara pada sistem duct. Sistem VRV atau VRF biasanya dilengkapi dengan
dua atau tiga 7 buah kompresor dan jam operasi dari sistem HVAC biasanya pada
kisaran 40% - 80% (menurut LG HVAC Total Solution Provider) dari kapasitas
maksimum. Terdapat beberapa kelebihan dalam sistem VRV ini. Kelebihan
tersebut antara lain:
1) Fleksibilitas desain single condensing unit bisa dihubungkan ke banyak unit
indoor dengan beban yang bervariasi (misalnya 1,75 – 14 kW) dan berbagai
konfigurasi (ceiling, wall mounted, floor console). Produk terkini memungkinkan
pemasangan 20 unit indoor yang ditangani oleh satu condensing unit.
2) Pemeliharaan VRV termasuk kedalam jenis DX system, sehingga biaya
pemeliharaan untuk sistem VRV menjadi lebih rendah dibandingkan dengan
sistem chiller dengan pendingin air. Pemeliharaan secara normal untuk sebuah
VRV hampir sama dengan sistem DX yang lain, utamanya terdiri dari penggantian
filter dan pembersihan koil.
3) Kenyamanan Banyak area yang memungkinkan dikontrol secara individu, karena
sistem VRV menggunakan variable speed compressor dengan kapasitas yang
besar. Sistem tersebut dapat mempertahankan temperatur secara presisi, biasanya
dalam ±10F(±0,60C) (menurut LG HVAC Total Solution Provider).

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung 12


4) Penggunaan Sistem VRV bisa digunakan untuk bermacam-macam gedung yang
memiliki area banyak dan memerlukan kontrol tersendiri, seperti gedung
perkantoran, rumah sakit, atau hotel.

2. Prinsip kerja pendingin ruangan


a. Siklus Aliran Refrigeran
Mesin pendingin udara ruangan (Air Conditioning) adalah alat yang
menghasilkan dingin dengan cara menyerap udara panas sekitar ruangan. Proses
udara menjadi dingin adalah akibat dari adanya perpindahan panas. Sedangkan bahan
yang digunakan sebagai bahan pendingin dalam mesin pendingin disebut refrigeran.
Di dalam Air Conditioning dibagi menjadi 2 ruang. Ruang dalam dan ruang luar.
Dibagian ruang dalam udaranya dingin karena adanya proses pendinginan. Dibagian
ruang luar digunakan untuk melepaskan panas ke udara sekitar. Secara umum
gambaran mengenai prinsip kerja AC adalah:
1) Penyerapan panas oleh evaporator
2) Pemompaan panas oleh kompresor
3) Pelepasan panas oleh kondensor

Gambar 4. Siklus Aliran Refrigeran

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung 13


Prinsip kerja AC tidak berbeda jauh dengan prinsip pada kulkas, hanya saja
pada AC pemindahan panas diperlukan energi tambahan yang ekstra besar karena
yang udara dinginkan skalanya lebih besar dan banyak. Di dalam mesin Air
Conditioning (AC) bentuk refrigeran berubah-ubah bentuk dari bentuk gas ke bentuk
cairan. Pada kompresor refrigeran masih berupa uap, tekanan dan 9 panasnya
dinaikkan dengan cara dimampatkan oleh piston dalam silinder kompresor.
Kemudian uap panas tersebut didinginkan pada saluran pipa kondensor agar menjadi
cairan. Pada saluran pipa kondenser diberi kipas untuk mempercepat proses
pendinginan. Proses pelapasan panas ini disebut teknik pengembunan. Selanjutnya
cairan refrigeran dimasukkan ke dalam evaporator dan dikurangi tekanannya
sehingga menguap dan menyerap panas udara sekitar. Di dalam AC bagian dalam
ruangan, udara dingin disebarkan menggunakan kipas blower. Dalam bentuk uap
(gas) refrigeran dihisap lagi oleh kompresor. Demikian proses tersebut berulang
terus sampai gas habis terpakai dan harus diisi kembali.

b. Siklus Aliran Udara


Ruangan yang
dikondisikan
akan menjadi dingin
akibat dari adanya
perpindahan
panas dari ruangan
atau produk ke
evaporator
yang lebih dingin.
Proses sirkulasi udara
di ruang
pendingin yaitu ketika udara panas dari produk bisa manusia, computer, lampu,
motor dan lain sebagainya akan naik karena berat jenis udara panas lebih ringan di
banding udara dingin. Udara panas naik maka udara dingin akan menggantikan
tempat udara panas tersebut, sehingga semakin lama seluruh ruangan akan menjadi
dingin.

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung 14


Gambar 5. Siklus Aliran Udara

3. Precision Air Conditioning

Pada tempat-tempat seperti ruang komputer (computer room atau data centre), ruang
telekomunikasi (telecommunication equipment), ruang terkondisi bersih (clean room),
ruang obat-obatan (pharmaceutical manufacturing), dan ruang pengujian (test room)
terdapat peralatan-peralatan elektronik yang sensitif dan memiliki respon yang sangat
tinggi, sehingga memerlukan pengaturan suhu, kelembaban, dan kebersihan udara yang
sesuai dengan spesifikasi dan tingkat akurasi yang tinggi. Oleh sebab itu, pengkondisian
udara untuk industri pada tempat-tempat seperti yang disebutkan di atas lebih dikenal
dengan sebutan AC Presisi (Precision Air Conditioning). Kelebihan ac presisi adalah
sebagai berikut:

1) Keakuratan dalam pengontrolan temperatur & kelembaban ruangan dalam AC


presisi, tidak hanya temperatur yang dikontrol, tapi kelembaban juga harus
dikontrol sesuai dengan spesifikasi perangkat yang dikondisikan. Oleh karena
itu, dalam sebuah AC presisi dilengkapi dengan humidifier dan heater. Hal ini
dilakukan karena bila ruangan terlalu lembab, maka akan terjadi pengembunan
pada PCB alat elektronik & komputer, sedangkan bila terlalu kering maka
akan11 menempel debu-debu halus yang bermuatan statis, dan lama kelamaan
akan terjadi hubungan singkat pada Card. Berbeda dengan AC comfort,
dimana pengontrolan dilakukan hanya terhadap temperatur saja, sedangkan
kelembaban (relative humidity) akan berubah ketika terjadi proses cooling
tanpa ada pengontrolan kelembaban secara langsung.

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung 15


2) Kualitas udara yang disirkulasikan precision air conditioning beroperasi
dengan aliran udara yang tinggi, biasanya 160 cfm/kW atau lebih besar. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan distribusi udara yang bergerak melalui
ruangan. Peralatan teknologi modern biasanya membutuhkan sekitar 160 cfm
aliran udara untuk setiap kW konsumsi daya listrik, sehingga jumlah supply
udara dingin ini harus tersedia di saluran inlet peralatan. Jika tidak, hal ini
dapat menyebabkan peralatan dalam ruangan menjadi overhead. Distribusi
udara (cfm/Kw) yang tinggi pada AC presisi juga menyebabkan lebih banyak
udara yang bergerak melalui air filter sehingga menghasilkan suatu
lingkungan bersih. Hal ini penting karena bila ada debu-debu halus yang
bermuatan statis yang menempel pada peralatan komputer dan elektronik,
maka lama kelamaan akan terjadi hubungan singkat pada Card.
3) Jam operasi unit ruangan-ruangan seperti data centre dan ruang
telekomunikasi harus bekerja selama 24 jam. Oleh karena itu, AC presisi
dirancang agar dapat beroperasi selama 24 jam tanpa henti. Kecuali bila
terjadi kerusakan dan dilakukan perbaikan. Idealnya suatu ruangan data centre
harus memiliki AC back-up untuk menanggulangi hal tersebut. Berbeda
dengan AC comfort yang bekerja hanya ketika ada orang dalam ruangan yang
dikondisikan.
a. Fungsi Precision Air Conditioning
Secara umum, AC Presisi memiliki empat fungsi utama. Diantaranya :
1. Cooling (pendinginan) Proses pendingin terjadi ketika
temperatur ruangan lebih tinggi daripada temperature set
point diluar batas sensitivitinya. Proses pendinginan ini
dilakukan oleh koil evaporator dalam suatu siklus
pendinginan.
2. Heating (pemanasan) Proses pemanasan terjadi ketika
temperature ruangan lebih rendah daripada temperature
setpoint diluar batas sensitivitinya. Proses pemanasan ini
dilakukan oleh heater.
3. Dehumidifying (Pengeringan) Proses dehumidifying terjadi
ketika kelembaban ruangan lebih tinggi daripada humidity
setpoint diluar batas sensitifitinya. Proses ini dilakukan oleh
koil evaporator dalam siklus pendinginan saat terjadi proses
pendinginan. Artinya ketika kompresor bekerja, selain

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung 16


terjadi proses pendinginan pada evaporator, juga terjadi
proses dehumidifying. Uap air yang terkandung dalam udara
yang bersirkulasi menyentuh koil evaporator yang memiliki
suhu lebih rendah daripada udara tersebut. Sehingga uap air
akan mengembun pada dinding evaporator dan mengurangi
kandungan uap air dalam udara.
4. Humidifying (Pelembaban) Proses humidifying terjadi ketika
kelembaban ruangan lebih rendah daripada humidity setpoint
di luar batas sensitivitinya. Proses ini dilakukan oleh suatu
humidifier.
5. Filtering (Pembersihan udara) Selain pengaturan suhu, PAC
Liebert juga dilengkapi dengan air filter yang berfungsi
untuk menyaring kotoran yang masuk bersama udara.
Sehingga udara yang keluar dari sistem akan lebih bersih.
b. Jenis-jenis PAC
1. Jenis PAC berdasarkan sistem kerjanya
a. DX (Direct Expansion) tipe air cooled system
Direct expansion merupakan sistem pengkondisian udara dimana
pengambilan panas dari udara dilakukan oleh refrigerant yang bersirkulasi
dalam suatu siklus pendinginan. Direct expansion system ini dapat dibagi
lagi menjadi :
- Air Cooled
- Water Cooled
- Glycool (Chilled Glycol Cooling)
System Pada air cooled system, pembuangan panas di kondensor dilakukan
oleh udara. Sehingga condensing unit harus diletakkan di tempat yang
sirkulasi udaranya baik. Biasanya, ditempatkan di luar ruangan sehingga
sering disebut outdoor unit. Pada water cooled system, pembuangan panas
pada kondensor dilakukan oleh air. Kondensor diletakkan dalam satu unit
dengan komponen utama lainnya. Namun, unit ini memerlukan cooling
tower untuk mendinginkan kembali air yang keluar dari kondensor. Sistem
Glycool memiliki semua fitur sistem kompresi baik air maupun udara, plus
sebuah koil pendingin kedua (second cooling coil) yang dihubungkan pada
saluran air. Proses pendinginan terjadi dengan mengsirkulasikan fluida
melewati koil pendingin kedua (alirannya dikontrol oleh sebuah motorized

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung 17


valve). Koil ini merupakan sumber pendingin utama, sehingga dapat
mengurangi kerja kompresor.

b. Chilled Water Chilled


Chilled water chilled merupakan sistem pengkondisian udara dimana
pengambilan panas dari udara dilakukan oleh air yang telah didinginkan
terlebih dahulu dalam suatu chiller dan air tersebut bersirkulasi dalam suatu
koil pendingin.
c. Dual Cooling System
Dual cooling system menggunakan sistem direct expansion yang dilengkapi
dengan koil pendingin kedua (second cooling coil) yang disebut Econ-o-coil.
Koil pendingin kedua ini menggunakan air dingin yang disuplai dari chiller
gedung. Ketika beban pendinginan ruangan berada dibawah 25% dari beban
puncak, maka second cooling coil (chiller) akan bekerja, sedangkan system
kompresi akan mati. Bila beban ruangan mulai tinggi, maka system kompresi
akan bekerja untuk mendinginkan ruangan.

2. Jenis PAC berdasarkan arah alirannya


a. Up Flow
Pada PAC jenis ini, udara dalam unit dialirkan dari bawah ke atas oleh
blower, sehingga blower ditempatkan di bagian atas unit.
b. Down flow
Pada PAC jenis ini, udara dalam unit dialirkan dari atas ke bawah oleh
blower, sehingga blower ditempatkan di bagian bawah unit.
c. Prinsip kerja Precision Air Conditioning

Precision Air Conditioning bekerja mendinginkan ruangan data center dengan


menjaga tingkat keakuratan tinnggi, supaya temperature ruangan dingin dan kering.
Oleh karena itu temperature ruangan di jaga antara 18oC – 20oC dengan 55% RH-
60% RH. Jika terjadi temperature telalu tinggi maka akan terjadi alarm yang
memberitahukan bahwa ada kesalahan pada system, yang di sebabkan oleh berbagai
hal. Alarm alakan berbunyi sampai masalah ditemukan, dan di reset ulang. Jika
ruangan data center memiliki RH nya yang kurang dari set point, maka unit akan
melakukan proses humidifyng sampai RHnya sesuai set point, begitupun sebaliknya
Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung 18
jika ruangan terlalu banyak RH maka unit PAC akan melakukan proses
dehumidifying sampai RHnya tercapai.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Makalah Konstruksi dan Utilitas Gedung 19

Anda mungkin juga menyukai