Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Bahan Ajar KD 3.7 Dinamika Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 68

BAHAN AJAR

PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI

A. IDENTITAS SEKOLAH
Satuan Pendidikan : SMA Negeri
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X / II
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Pokok : Dinamika Hidrosfer dan dampaknya terhadap
Kehidupan
Alokasi Waktu : 12x45menit (4 PT)

B. Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4
3.7 Menganalisis dinamika hidrosfer dan 4.7 Menyajikan proses dinamika hidrosfer
dampaknya terhadap kehidupan menggunakan peta, bagan, gambar,
tabel, grafik, video, dan/atau animasi.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.7.1 Menjelaskan asal-usul air di muka 4.7.1 Membuat gambar siklus hidrologi
bumi (panjang, sedang, pendek)

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
3.7.2 Menjelaskan potensi air di muka
bumi
3.7.3 Menjelaskan siklus hidrologi (panjang,
sedang, pendek)
3.7.4 Mengklarifikasi 2 jenis air di
permukaan bumi
3.7.5 Mengklasifikasikan pembagian
perairan laut
3.7.6 Menjelaskan persebaran biota laut
3.7.7 Menjelaskan pemanfaatan biota laut
3.7.8 Mengidentifikasi jenis-jenis
pencemaran laut
3.7.9 Mengklasifikasikan jenis-jenis danau
3.7.10 Mengemukakan manfaat danau
3.7.11 Membedakan jenis-jenis rawa
3.7.12 Mengemukakan pemanfaatan rawa
dalam kehidupan
3.7.13 Menjelaskan sungai dan
pemanfaatannya
3.7.14 Menjelaskan air tanah dan upaya
menjaga kelestariannya
3.7.15 Menganalisis Daerah Aliran Sungai
(DAS) dan pemanfaatannya
3.7.16 Menyebutkan lembaga-lembaga yang
berkaitan dibidang hidrologi

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali
informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah
informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar
berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritikserta dapat mendeskripsikan dinamika hidrosfer dan
terapannya dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menyajikan contoh dinamika
hidrosfer dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 2


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
PERTEMUAN 1

Indikator Pencapaian KD :

3.7.1 Menjelaskan asal-usul air di muka bumi


3.7.2 Menjelaskan potensi air di muka bumi
3.7.3 Menjelaskan siklus hidrologi (panjang, sedang, pendek)
3.7.4 Mengklarifikasi 2 jenis air di permukaan bumi

SIKLUS HIDROLOGI
A. Pengertian Air dan Asal mulanya
1. Asal usul air di muka bumi
Bumi jika dilihat dari luar angkasa tampak berbeda dengan benda-benda
langit lainnya. Pantulan warna biru yang sangat dominan merupakan ciri khas
planet bumi. Warna biru tersebut terpantul kebumi karena tiga perempat bagian
permukaanya tetutup air dalam bentuk samudra dan laut. Adanya air dibumi
adalah sesuatu keajaiban, dengan air berbagai proses kehidupan dimuka bumi
berlangsung. Air itu sendiri merupkan zat yang ajaib, karena di dalamnya
mengandung sifat-sifat yang memungkinkan bereaksi dan berinteraksi, baik
secara fisik maupun kimia dari benda-benda lain.

Gambar 1.1
Sumber:www.nasa.gov
Air menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benda cair yang biasa
terdapat disumur, sungai, danau, dan yang mendidih pada suhu 100% C. Air
dalam bentuk cair hanya dijumpai dibumi, sedangkan di luar bumi berbentuk gas.
Jarak antara orbit bumi dengan matahari yang sedemikian rupa sehingga mulekul-
mulekul air bumi sebagian besar selalu tersedia dalam fase air.

a. Hipotesis asal mula air di muka bumi


Air terbentuk dari oksigen dan hydrogen. Hidrogen sering ditemukan
dalam tiga bentuk yang disebut isotop: hidrogen normal, deuterium, dan tritium.
Air yang terbentuk oleh oksigen dan deuterium disebut air berat. Dengan
mempelajari komposisi benda-benda yang berbeda di tata surya, para peneliti
menemukan bahwa benda-benda tersebut cenderung memiliki rasio yang sangat
berbeda antara air biasa dan air berat. Komet menunjukkan secara signifikan rasio
lebih tinggi dari air berat daripada air normal.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 3


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Para peneliti tidak serta merta mengabaikan teori komet dan asteroid
dalam kehadiran air di Bumi. Dr. Lydia Hallis, penulis utama studi, kepada
IFLScience. " mengatakan bahwa air dari mantel yang dalam sangat tidak
mungkin telah bertambah akibat hantaman komet, karena dampak komet dan
asteroid tidak akan cukup kuat untuk mempengaruhi mantel sedalam ribuan
kilometer di bawah permukaan. Data geokimia sebelumnya juga menunjukkan
bahwa daerah sumber batuan yang kami gunakan untuk peneiltian belum
terganggu selama sekitar 4,5 miliar tahun. "Penelitian yang dipublikasikan di
jurnal ilmiah Science ini memberikan petunjuk penting dalam keberadaan air yang
meluas di planet kita.

b. Teori asal mula air di bumi


1) Adam Sarafian
Dari manakah asal muasal air di bumi? Kini pertanyaan itu sudah terjawab
melalui sebuah penelitian yang dipimpin Adam Sarafian dari Woods Hole
Oceanographic Institution (WHOI). Penelitian ini mendapati bahwa lautan telah
ada jauh lebih lama daripada perkiraan sebelumnya ketika tata surya sedang
terbentuk. Ilmuwan menduga bahwa bumi dahulunya kering tanpa air. Kemudian
saat usia bumi masih muda suatu energi membuat permukaan mencair. Ada pula
anggapan bahwa tabrakan dengan kometlah yang membuat air mengalir di
bumi.“Beberapa orang berpendapat bahwa molekul air di bumi karena proses
penguapan atau tiupan angin dari ruang angkasa,” ujar Horst Marschall, ahli
geologi dari WHOI.
Untuk memastikan kebenaran hadirnya air di bumi, peneliti pun
menganalisis meteorit. Pertama mereka melihat kandungan chondrite carbon
pada meteror yang terbentuk bersamaan dengan matahari. Asteroit Vesta berusia
sekitar 14 juta tahun, hampir sama dengan kelahiran tata surya tak luput dari
penelitian. “Ini meterorit primitif yang komposisinya menyerupai tata surya,” ujar
Sune Neilsen dari WHOI. “Mereka mempunyai banyak air di dalamnya dan kami
menduganya sebagai calon asal air bumi,” tambahnya.
2) Horst Marschaall
Peneliti memeriksa kandungan karbon chondrite pada asteroid Vesta dan
batuan di bumi. Ternyata batuan bumi pun mempunyai kandungan serupa asteroid
Vesta. Horst Marschall, ahli geologi WHOI berpendapat bahwa studi ini
menunjukkan bumi menjadi planet yang basah karena munculnya air di
permukaan. Sementara Neilsen memaparkan dengan mengetahui asal muasal air
di bumi, maka manusia pun menyadari bahwa mungkin saja planet lain sedang
terjadi pembentukan air. (Sumber: National Geographic dan Science Daily)

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 4


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
3) Rossetta

Rosetta mengungkap air di Bumi bukan berasal dari komet. Air di Bumi
diduga keras berasal dari asteroid yang jatuh ke permukaan Bumi sekitar 4 milyar
tahun lalu. Peneliti Eropa menyatakan, dugaan semula bahwa air di bumi berasal
dari komet terbukti salah. Air dari komet umurnya jauh lebih tua dan lebih berat
ketimbang air yang eksis saat ini. Sementara kandungan isotop hidrogen pada air
di asteroid mirip dengan levelnya pada air bumi saat ini.

Gambar 1.2.air berasal dari


asteroid Sumber:www. Nasa
gov
c. Teori asal mula air di bumi menurut Al Quran
Sejak 14 abad silam Allah SWT menyebutkan dalam Al Quran bahwa
Allah telah menurunkan air dari langit dalam firmannya yang artinya: “Dan Kami
turunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap
dibumi dan pasti Kami berkuasa melenyapkannya.” (QS. Al Mu’minun 18) dan
QS. as Zukhruf, 41:11 yang artinya: Dialah yang menurunkan air dari langit
dengan takaran sempurna” Maksud ayat diatas: di alam wujud ini terdapat tiga
makhluk ciptaan Allah yang paling tua. Yaitu, “singgasana” Tuhan (‘arasy), buku
rahasia kejadian (lauh mahfudh), dan air (maa’). Dikatakan paling tua karena
ketiga makhluk tadi sudah ada sebelum segala sesuatu diciptakan artinya sebelum
jagad raya diciptakan air sudah ada serta dalam Alquran, QS. Hud/11: 7,
menyebutkan, “Dan (Allah-lah) yang menciptakan langit dan bumi dalam enam
masa, sementara itu ‘arasy-Nya di atas air, (yang demikian itu dimaksudkan)
untuk menguji siapakah di antara kamu yang paling baik amalnya”. Dari ayat ini
jelas bahwa sebelum ilmuwan meneliti dan mengetahui darimana asal mula air
dibumi Allah lebih dahulu dalam Al Quran bahwa bumi dahulunya kering barulah
Allah SWT menurunkan air dari langit. Sungguh Maha Benar Allah dengan segala
firmannya.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 5


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
B. Potensi air di muka bumi
1. Potensi sumber daya air di Indonesia
Secara nasional, ketersediaan air di Indonesia mencapai 694 milyar meter
kubik per tahun. Jumlah ini pada dasarnya adalah potensi yang dapat
dimanfaatkan, namun faktanya saat ini baru sekitar 23 persen yang sudah
termanfaatkan, dimana hanya sekitar 20 persen yang dimanfaatkan tersebut
digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku. rumah tangga, kota dan industri,
80 persen lainnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi.
Indonesia memiliki lebih dari 5.590 sungai yang sebagian besar di
antaranya memiliki kapasitas tampung yang kurang memadai sehingga tidak bisa
terhindar dari bencana alam banjir, kecuali sungai-sungai di Pulau Kalimantan
dan papua.
Secara umum sungai-sungai yang berasal dari gunung berapi (volcanic)
mempunyai perbedaan slope dasar sungai yang besar antara daerah hulu
(upstream), tengah (middlestream) dan hilir (downstream) sehingga curah hujan
yang tinggi dan erosi di bagian hulu akan menyebabkan jumlah sedimen yang
masuk ke sungai sangat tinggi.
2. Pemanfaatan Sumber daya air
a. Bidang pertanian: irigasi hanya dilakukan untuk tanaman pertanian yang
menguntungkan, atau untuk meningkatkan hasil. Diperkirakan 69%
penggunaan air di seluruh dunia untuk irigasi.
b. Bidang industri: di bidang industri diperkirakan bahwa 15% air di seluruh
dunia dipergunakan untuk industri. Banyak pengguna industri yang
menggunakan air, termasuk pembangkit listrik yang menggunakan air untuk
pendingin atau sumber energi, pemurnian bahan tambang dan minyak bumi
yang menggunakan air untuk proses kimia, hingga industri manufaktur yang
menggunakan air sebagai pelarut
c. Air juga digunakan untuk membangkitkan energi.
d. Bidang Pariwisata: sebagai tempat rekreasi
e. Rumah tangga: kebutuhan sehari-hari seperti, mandi, minum, dll.

C. Siklus Hidrologi
Terjadinya siklus air disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti
gejala meteorology dan klimatologis antara lain sebagai berikut :
1. Evaporasi, adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses
perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari
penguapan air laut.
2. Transpirasi, adalah proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan
melalui stomata atau mulut daun.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 6


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
3. Evapotranspirasi, adalah proses gabungan antara evaporasi dan
transpirasi.
4. Kondensasi, merupakan proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat
pendinginan.
5. Sublimasi, Perubahan wujud secara langsung dari air padat (salju atau es)
untuk uap air.
6. Presipitasi, merupakan segala bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang
meliputi hujan air, hujan es, dan hujan salju.
7. Intersepsi, Hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak sampai ke
tanah, akibat intersepsi, air hujan tertahan oleh daun-daunan dan batang
pohon.
8. Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam permukaan tanah
melalui pori tanah.
9. Perkolasi, yaitu proses bergeraknya air melalui profil tanah karena tenaga
grafitasi.
10. Run off (aliran permukaan), merupakan pergerakan aliran air dipermukaan
tanah melalui sungai dan anak sungai.

Ada tiga macam siklus hidrologi, yaitu:


1.Siklus pendek, terjadi jika air laut menguap,
mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan,
lalu jatuh ke laut

Gambar 1.3. siklus hidrologi besar


Sumber: Geografi, Murnaria
manalu,
2004
2.Siklus sedang, Air laut mengalami penguapan,
kemudian terjadi kondensasi dan membentuk
awan. Awan tertiup angin dan terbawa ke
daratan kemudian terjadi hujan di daratan.
Sebagian air hujan akan meresap ke dalam
tanah, mengalir ke permukaan, dan akhirnya
menuju ke laut. Siklus air seperti ini disebut Gambar 1.4. siklus sedang
siklus air sedang. Sumber: Geografi, Murnaria
manalu, 2004
3.Siklus panjang, Air laut mengalami
penguapan, lalu terjadi kondensasi dan
membentuk awan. Awan ini terbawa ke daratan
dan terjadi hujan berupa hujan salju dan es.
Salju
dan es kemudian mengendap di permukaan

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 7


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
tanah dan pada musim semi mulai mencair. Air

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 8


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
tersebut kemudian sebagian akan meresap ke Gambar 1.5. siklus panjang
dalam tanah dan sebagian lagi akan mengalir ke Sumber: Geografi, Murnaria manalu,
2004
permukaan tanah, dan akhirnya menuju ke laut.
Siklus air seperti ini disebut siklus air panjang
D. Klasifikasi jenis-jenis perairan di permukaan bumi

Perairan
darat

Air tanah
Sungai
Danau
Rawa
Gletser

Perairan

Berdasarkan kedalaman
laut dapat dibedakan
menjadi:
Zona Litoral
Zona neritik
Zona batial
Zona Abisal
Perairan
Laut

Berdasarkan
kejadian/perubahan
yang dialami laut dapat
dibedakan menjadi:
Laut transgresi
Laut regresi
Laut ingresi

Berdasarkan
kejadian/perubahan
yang dialami laut dapat
dibedakan menjadi:
Laut tepi
Laut petengahan
Laut pedalaman

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 9


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
PERTEMUAN 2

Indikator Pencapaian KD :

3.7.5 Mengklasifikasikan pembagian perairan laut


3.7.6 Menjelaskan persebaran biota laut
3.7.7 Menjelaskan pemanfaatan biota laut
3.7.8 Mengidentifikasi jenis-jenis pencemaran laut

PERAIRAN LAUT
A. PESISIR DAN LAUT
Pesisir adalah bagian permukaan bumi yang terletak antara pasang naik
dan pasang surut. Pada waktu pasang naik, pesisir tertutup oleh air laut dan pada
waktu surut nampak berupa daratan. oleh karna itu pesisir sama panjangnya Pantai
adalah bagian daratan yang terdekat dengan laut. Perbatasan dataran dengan laut
seolah-olah membentuk suatu garis yang disebut garis pantai. Keadaan dan bentuk
pantai berbeda pada setiap tempat
Laut adalah tubuh air asin yang sangat luas dan saling berhubungan antara
lautan yang satu dan lautan lainnya. Sebesar 70% permukaan bumi merupakan
lautan sehingga jika dilihat dari angkasa luar, bumi didominasi oleh warna biru.
Laut yang luas disebut dengan samudra. Ada lima samudra di bumi, yaitu
samudera Antartika, Samudera Artik, Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan
Samudera Pasifik (Sindhu P, 2013:282),
Oceanografi adalah ilmu yang mempelajari lautan yang meliputi arus laut,
pasang surut laut, temperatur, kedalaman, kehidupan yang ada di laut, geologi
laut, dan bentukan-bentukan yang ditimbulkan oleh proses kelautan, Pantai.

Gambar 4.1 Pantai Gambar 4.2 Pesisir Gambar 4.3 Laut


Sumber: Sumber: Sumber:
https://kantinilmu.com/pen https://kantinilmu.com/penj https://kantinilmu.com/penj
jelasan-tentang-pantai- elasan-tentang-pantai-dan- elasan-tentang-pantai-dan-
dan-pesisir-beserta-gambar pesisir-beserta-gambar pesisir-beserta-gambar

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 10


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
B. Klasifikasi Pembagian Perairan Laut
1. Pembagian Perairan Laut
a. Berdasarkan luas dan bentuknya
1) Teluk adalah bagian laut yang
menjorok ke darat
2) Selat adalah laut yang relative
sempit dan terletak antara dua pulau
3) Laut adalah perairan yang terletak di
antara pulau-pulau yang relative
lebih luas dibandingkan dengan selat
4) Samudera adalah laut yang sangat
luas dan terletak diantara benua
Gambar 4.4 Teluk
Sumber:
https://kantinilmu.com/penjelasan-
tentang-pantai-dan-pesisir-beserta-
gambar

b. Berdasarkan proses terjadinya


1) Laut trangresi laut yang terjadi karena ada genangan air laut terhadap
daratan pada waktu berakhirnya zaman es
2) Laut Regresi laut yang menyempit yang terjadi pada zaman es karena
penurunan permukaan air laut sebagai akibat adanya
3) penurunan
4) Laut Ingresi laut yang terjadi karena dasar laut mengalami gerakan
menurun
c. Menurut kedalamannya
1) Zona Litoral atau jalur pasang surut
Zona litoral atau zona pesisir laut terletak diantara garis pasang dan
garis surut. Ketika air pasang zona ini akan tergenang oleh air, ketika air
surut zona ini akan kering menjadi pantai. Kedalamannya zona ini adalah 0
meter.
2) Zona Neritik ( laut dangkal )
Zona ini adalah zona laut dangkal yang terletak pada kedalaman 0
m – 200 m. ciri-ciri zona neritik :
a) Sinar matahari masih menembus dasar laut
b) Kedalamannya 200 m
c) Bagian banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut
3) Zona Batial ( laut dalam )
Zona batial adalah laut yang terletak pada kedalaman 200 m –
1.0 m. Zona ini merupakan batas antara daratan dan perairan, ditandai
dengan lereng yang curam.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 11


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Ciri-ciri zona batial :
a) Sinar matahari tidak dapat menembus sampai dasar laut
b) Kedalaman antara 200 m – 1.000 m
c) Tumbuh-tumbuhan jumlahnya terbatas, tumbuhan yang
dapat tumbuh hanya tumbuhan autotrof
4) Zona Abisal ( laut sangat dalam / palung laut )
Zona Abisal Adalah laut yang terletak pada kedalaman lebih dari
1.000 m -6.000m
Ciri – ciri zona abisal :
a) Sinar matahari tidak ada lagi
b) Kedalaman antara 1.000 m –
6.000 m
c) Suhu sangat rendah sudah
mencapai titik beku air
d) Tekanan tinggi
e) Tumbuh-tumbuhan tidak ada
lagi
f) Hewan yang berada di sini Gambar: 4.5 Klasifikasi
adalah hewan Predator, Laut Berdasarkan
detritivor (pemakan sisa Kedalamannya Sumber:
organisme) dan hewan http://geograph88.blogspot.co.id/2013/0
pengurai, hewan pada zona 4/zona-laut-berdasarkan-
ini mampu menghasilkan kedalaman.html
cahaya sendiri untuk bertahan
hidup

2. Morfologi laut
Morfologi dasar laut seperti halnya daratan, tidaklah datar,
panorama permukaan dasar laut disebut juga morfologi dasar laut.
Gambaran Morfologi dasar laut didapatkan dari rekaman alat getaran
suara atau echo sounding. Morfologi dasar laut adalah hasil dari
peristiwa tektonik.
Morfologi dasar laut terdiri atas :

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 12


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Gambar: 4.6 Morfologi Dasar Laut
Sumber:http://cimolcendol9f.blogspot.co.id/2015/01/penampang-
melintang-bentuk-muka-bumi.html)

a. Paparan Benua (Continental Shelf)


Paparan benua (continental shelf) merupakan Wilayah laut yang
dangkal disepanjang pantai dan merupakan kelanjutan wilayah benua
(kontinen). Kedalamannya ±200 m. Lebar rata-rata Paparan Benua adalah
sekitar 80 km (50 mil). Kedalaman Paparan Benua juga bervariasi, tetapi
umumnya terbatas pada air dangkal dari 150 m (490 kaki). Kemiringannya
biasanya cukup rendah, pada urutan 0,5 °; bantuan vertikal juga minim,
kurang dari 20 m (66 kaki).
Paparan benua merupakan suatu sistem dinamik yang dikontrol oleh
tiga faktor:
1) Laju sedimentasi bahan-bahan yang dari daratan ke laut
2) Laju energi yang cukup untuk menggerakkan sedimen ke, di
sekitar dan keluar paparan
3) Erosi dan naik-turunnya muka laut.
Contoh paparan benua adalah Paparan Siberia di Samudera
Arktik dan Dangkalan Sunda.
b. Dangkalan (Plat)
Merupakan perluasan dari landas kontinen dengan kedalam lebih
kurang 200 meter dan masih merupakan kelanjutan benua.
c. Lereng Benua (Continental Slope)
Merupakan kelanjutan dangkalan dan merupakan relief yang
membatasi continental shelf dengan dasar laut yang hampir rata, kemiringan
relief ini curam dengan sudut kemiringan lereng 4% hingga 6%. Batas
antara continental shelf dan continental slope merupakan batas dari lautan.
Continental slope juga dikenal dengan sebutan kaki benua.
d. Dasar Samudera (Ocean Floor)
Dasar Samudera terdiri atas
1) Dasar Samudera Landai (Deep Sea Plain)
Dasar laut dengan kedalaman lebih dari 1000 meter, bentuk dasar
laut landai.
2) Laut Dalam (The Deeps)
Dasar laut dalam yang berbentuk palung laut.
e. Palung laut (trench)
Palung laut (trench/trough), merupakan dasar laut yang menyerupai
lembah yang dalam dan memanjang. Contoh palung adalah palung
Mindanau yang dalamnya 11.165 meter.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 13


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
f. Punggungan dasar samudra /Guyot (mid oceanic ridge)
Gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi
bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik
g) Gunung api dibawah laut (Sea mount)

Gambar 4.7 Gunung api bawah laut di Bengkulu bentuk dari gunung api
yang tidak mucul ke permukaan
Sumber:http://cimolcendol9f.blogspot.co.id/2015/01/penampang-
melintang-bentuk-muka-bumi.html
Gunung api bawah laut adalah sebuah gunung yang naik dari dasar
laut yang tidak sampai naik hingga permukaan air (permukaa laut), dan
dengan demikian bukanlah juga sebuah pulau. Umumnya ditemukan
terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada
kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut.
h) Ambang laut
Ambang Laut (Dremple) adalah relief dasar laut berupa bukit dalam
laut yang memisahkan dua buah pulau. Contohnya Ambang Laut Sulu, yang
sebagian dikelilingi pulau-pulau dan laut dangkal di Sulawesi yang
dipisahkan oleh ambang yang ada di Kepulauan Talaud.
i) Lubuk laut (basin)
Depresi laut yang bentuknya bulat atau lonjong. Contoh: Lubuk laut di
Eropa, Lubuk laut Banda, Lubuk laut Sulawesi, Lubuk laut Sulu, Lubuk laut
Canary, Cape Verde Mediterania, dan Teluk Meksiko.
j) Punggung laut
Punggung Laut adalah rangkaian perbukitan di dalam laut dan
kadang-kadang muncul di permukaan laut. Punggung laut terjadi karena
tenaga endogen yang berupa proses tekanan vertical. Contohnya Punggung
Laut Sibolga.

3. Gerakan Air Laut


a) Pasang surut air laut
Terjadinya pasang surut air laut karena pengaruh gaya tarik bulan
dan matahari terhadap bumi.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 14


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
1) Pasang purnama: terjadinya pasang naik dan pasang surut tertinggi
(besar), biasanya terjadi pada tanggal 1 dan 14 (saat bulan purnama)
disaat posisi bumi-bulan-matahari berada pada satu garis (konjungsi).
2) Pasang perbani : pasang naik dan pasang surut terendah (kecil), terjadi
pada tanggal 7 dan 21 kalender bulan disaat posisi matahari-bulan-
bumi membentuk sudut 90o.

Gambar: 4.8 Pasang Surut Air Laut


Sumber:http://cimolcendol9f.blogspot.co.id/2015/01/penampang-
melintang-bentuk-muka- bumi.html

4. Gelombang Laut
Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut
sebagai berikut :
“Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya)
bergesekan satu sama lain, maka pada bidang gerakannya akan terbentuk
gelombang
Gelombang terjadi karena :
a. Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di
permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah
angina
b. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan
terjadi hempasan dan pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus
balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan
berlawanan dengan arah datangnya gelombang
c. Karena gempa bumi, terjadi karena adanya gempa di dasar
laut.Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar disebut dengan
gelombang “tsunami”.
Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan:
a. Gerak osilasi,
Gerak gelombang akibat molekul air bergerak melingkar (di laut
lepas). Gelombang ini memiliki tinggi dan lembah gelombang.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 15


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Puncak gelombang akan pecah di dekat pantai yang disebut breaker
atau gelora.
b. Gerak translasi,
Gelombang osilasi yang telah pecah lalu seperti memburu garis
pantai, bergerak searah dengan gerak gelombang tanpa diimbangi
gerakan mundur. Gelombang ini tidak memiliki puncak dan lembah
dikenal dengan istilah surf. Gelombang ini dimanfaatkan untuk olah
raga surfing.
c. Gerak swash dan back swash
Gelombang ini merupakan gelombang yang telah menyentuh garis
pantai. Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan ketika
kembali disebut back swash.

Gambar: 4.9 Gelombang


Sumber:http://cimolcendol9f.blogspot.co.id/2015/01/gelombang laut.html

5. Arus Laut
a. Arus Laut
Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu
tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerakan ke atas) maupun secara
horizontal (gerakan ke samping).
Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain:
a) arah angin
b) perbedaan tekanan air
c) perbedaan densitas air
d) gaya Coriolis dan arus ekman
Gaya Corriolis memengaruhi aliran massa air, di mana gaya
ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus.
e) upwelling
f) Upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang
lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar dari dasar laut
bergerak ke permukaan akibat pergerakan angin di atasnya.
g) Downwelling

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 16


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Gerak massa air permukaan turun ke dasar laut.
1) Pembagian arus laut
a) Arus laut menurut letaknya
1) Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut.
2) Arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan
laut.
b) Menurut suhunya kita mengenal adanya arus panas dan arus
dingin.
1) Arus panas adalah arus yang bila suhunya lebih panas dari
daerah yang dilalui.
2) Arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari
daerah yang dilaluinya.
c) Menurut terjadinya
1) Arus laut karena pengaruh tiupan angin
2) Arus laut karena perbedaan kadar garam/berat jenis
3) Arus laut karena perbedaan tinggi rendah permukaan air
laut yang disebabkan oleh pasang surut
4) arus laut karena pengaruh daratan/benua.

2) Arus Laut Diberbagai Belahan Bumi

Gambar: 4.10 Arus Laut diberbagai Belahan Bumi


Sumber:http://cimolcendol9f.blogspot.co.id/2015/01/Arus laut.html

Arus Laut Diberbagai Belahan Bumi


Belahan bumi Samudera pasifik Samudera atlantik Samudera
hindia
Sebelah utara 1. Arus 1. Arus 1. Arus Musim
khatulistiwa Khatulistiwa Khatulistiwa Barat Daya
Utara Utara 2. Arus Musim
2. Arus Kuroshio 2. Arus Teluk Timur Laut
3. Arus Kalifornia, Gulfstream
4. ArusOyashio, 3. Arus Tanah

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 17


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Hijau Timur
atau Arus
Greenland
Timur
4. Arus Labrador
5. Arus Canari
Sebelah selatan 1. Arus 1. Arus -
khatulistiwa Khatulistiwa Khatulistiwa
Selatan Selatan
2. Arus Humboldt 2. Arus Brazilia
atau Arus Peru 3. Arus Benguela,
3. Arus Australia 4. Arus Angin
Timur Barat,
4. Arus Angin
Barat
Tabel. 4.1 Arus Laut Diberbagai Belahan Bumi
Sumber:http://cimolcendol9f.blogspot.co.id/2015/01/Arus laut.html)

3) Di Samudera Pasifik
a) Di sebelah utara khatulistiwa
a. Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis
khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat
timur laut.
b. Arus Kuroshio, lanjutan arus khatulistiwa utara dari
Filipina, arahnya menuju ke utara, menyusur sebelah timur
Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara
(terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.
c. Arus Kalifornia,Mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika
Utara ke arah selatan menuju kekhatulistiwa. Arus ini
merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus
menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.
d. Arus Oyashio, Merupakan arus dingin yang didorong oleh
angin timur dan mengalir dari selat Bering menuju ke selatan
dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang, dan bertemu
dengan arus Kuroshio
b) Di sebelah selatan khatulistiwa
a. Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa.
b. Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari
sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat
Amerika Selatan menyusur ke arah utara, merupakan arus

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 18


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
menyimpang, didorong oleh angin pasat tenggara, termasuk
arus dingin.
c. Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa
selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur
dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).
d. Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus
Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang
30 ° - 40 °LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini
didorong oleh angin barat.
4) Di Samudera Atlantik
a) Di sebelah utara khatulistiwa
a. Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa.
Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.
b. Arus Teluk Gulfstream, merupakan arus menyimpang yang
merupakan arus panas dari Arus khatulistiwa utara (ditambah
dengan sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke
Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini
melalui Selat Florida(sebagai Arus Florida). Arus Florida
yang segera bercampur dengan Arus Antillen merupakan arus
besar yang mengalir di sepanjang pantai timur Amerika
Serikat ke arah Timur. Arus inilah yang disebut arus teluk
sebab sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko
c. Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur,
merupakan arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara
ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini
didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).
d. Arus Labrador, berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir
ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini
didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang
pada umumnya membawa “gunung es” yang ikut
dihanyutkan.
e. Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk
arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk
yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol
dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika
Utara
b) Di sebelah selatan khatulistiwa
a. Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 19


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Sebagian dari arus ini masuk ke utara ke Laut Karibia)
sedangkan yang sebagian lagi membelok ke selatan. Arus ini
ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.
b. Arus Brazilia, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin
barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur
Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk
arus menyimpang dan merupakan arus panas.
c. Arus Benguela, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin
barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat
Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang
akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.
d. Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian Arus
Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 30 o – 40
oLS) sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh
angin barat dan merupakan arus dingin.
5) Di Samudera Hindia
a) Di sebelah utara khatulistiwa
Arus laut samudera ini keadaannya berbeda dengan
samudera lain, sebab arah gerakan arus tak tetap dalam setahun
melainkan berganti arah dalam ½ tahun, sesuai dengan gerakan
angin musim yang menimbulkannya.
Terdiri dari:
a. Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk
Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin
musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab
mendapat hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.
b. Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan
Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin
musim timur laut.

6. Batas Wilayah Laut


Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh
PBB tahun 1982,maka wilayah laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam,
yaitu:

a. Zona Laut Teritorial


Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut
dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih
menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut,

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 20


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara
tersebut.
b. Zona Landas Kontinen
Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun
morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman
lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan
kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar,
yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai
lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama
jauh dari garis dasar masingmasing negara.
Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai
kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di
dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas
damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh
Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.

c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)


Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke
arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif
ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber
daya laut.
Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan
pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai
dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen,
dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga
saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan
titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai
batasnya.

C. POTENSI SUMBER DAYA LAUT DAN PEMANFAATANNYA


1. Keanekaragaman Biota Laut Indonesia
Biota laut adalah semua mahluk hidup yang ada di laut baik hewan
maupun tumbuhan ataupun karang. Secara umum Biota laut dibagi menjadi
tiga kelompok besar yaitu plankton, Nekton dan Bentos.
a. Plankton
Plankton adalah sejenis organisme hanyut yang hidup dalam zone bagian
atas samudera, laut dan air tawar (Danau,Sungai). Plankton menjadi
makanan utama kebanyakan mahluk laut dan biasanya terdiri dari sisa-sisa
hewan dan tumbuhan laut. Walaupun termasuk sejenis mahluk hidup dan

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 21


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
ukurannya kecil plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan
kekuatan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya. Plankton
hidup dipesisir pantai dimana dia mendapat garam mineral dan cahaya
matahari yang mencukupi.
Plankton sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu:
a) Fitoplankton yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan
b) Zooplankton yang berasal
dari hewan. Hewan yang
memangsa plankton selain
Ikan adalah Koral atau
karang, Kerang dan Paus

Gambar 5.3: Plankton


Sumber: anne-
manopo.blogspot.co.id

b. Nekton
Nekton adalah sekelompok
organisme yang hidup di kolam air
baik air tawar maupun air laut.
Nekton berasal dari bahasa Yunani
yang artinya berenang. Nekton adalah
hewan-hewan laut yang dapat
bergerak sendiri kesana kemari seperti
Ikan bertulang rawan, Ikan bertulang Gambar 5.4: Nekton
sejati, Kelomang, Molusca, sotong, Sumber: anne-
cumi-cumi , kuda laut dan semua jenis manopo.blogspot.co.id
invertebrata laut lainnya. Nekton
merupakan organisme laut yang
sangat bermanfaat bagi manusia
terutama untuk perbaikan gizi dan
peningkatan ekonomi.

c. Bentos
Bentos merupakan sebuah
organisme yang tinggal didalam atau di
dasar laut dan dikenal sebagai zone
Bentik. Mereka tinggal didekat laut atau
endapan lingkungan dari pasang surut
disepanjang tepi kolam dan pantai, dan
kemudian ke zone Neritis, zone Bathial
Gambar 5.5:
dan zone kedalaman laut yaitu
Bentos
Abysal.Karena cahaya tidak menembus
Sumber:anne-
ke dasar laut , sumber energi yang
manopo.blogspot.co.id

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 22


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
mendalam untuk ekosistem bentik
memiliki organik yang lebih tinggi pada
air yang letaknya jauh di kedalaman.
Contoh kehidupan bentos yang sering
kita lihat adalah jenis kelomang dan
Kepiting laut, ubur-ubur, bintang laut
dan Koral

d. Perikanan
Sumber daya perikanan laut adalah
salah satu potensi sumber daya laut di
indonesia yang sejak dulu telah
dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia
memiliki angka potensi lestari yang besar,
yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang
dimaksud dengan potensi lestari adalah
potensi penangkapan ikan yang masih Gambar 5.6: Lokasi
memungkinkan bagi ikan untuk potensi beberapa jenis
melakukan regenerasi hingga jumlah ikan ikan
yang ditangkap tidak mengurangi populasi Sumber:
ikan. Umumnya, perikanan dimaksudkan http://catalogue.nla.gov.a
untuk kepentingan penyediaan pangan u
bagi manusia. Selain itu, tujuan lain dari
perikanan meliputi olahraga, rekreasi
(pemancingan ikan), dan mungkin juga
untuk tujuan membuat perhiasan atau
mengambil minyak ikan.

e. Hutan Mangrove
Hutan mangrove (hutan bakau)
adalah tipe hutan yang berada di daerah
pasang surut air laut. Saat air pasang,
hutan mangrove digenangi oleh air laut,
sedangkan pada saat air surut, hutan
mangrove bebas dari genangan air laut.
Umumnya hutan mangrove berkembang
baik pada pantai yang terlindung, muara Gambar 5.7: Hutan
sungai, atau laguna mangrove
Ada dua fungsi hutan mangrove Sumber:
sebagai potensi sumber daya laut di rinialestari1.blogspot.com
indonesia yaitu fungsi ekologis dan
ekonomis.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 23


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
f. Terumbu karang
Terumbu karang adalah terumbu
(batuan sedimen kapur di laut) yang
terbentuk dari kapur yang sebagian besar
dihasilkan dari koral (binatang yang
menghasilkan kapur untuk kerangka
tubuhnya)
Manfaat Terumbu Karang Bagi Gambar 5.8 : Terumbu
Manusia karang
1. Sumber ikan dan makanan laut Sumber:
lainnya yang mengandung protein rinialestari1.blogspot.com
tinggi.
2. Melindungi pantai dan penduduk
dari hantaman ombak dan arus.
3. Sumber penghasilan bagi nelayan
(tangkapan ikan).
4. Kekayaan pariwisata bahari yang
berdaya jual tinggi (memancing,
menyelam, snorkeling).
5. Sumber kekayaan laut yang bisa
digunakan sebagai obat-obatan
alami.
6. Sebagai laboratorium alam untuk
pendidikan dan penelitian.
Manfaat Terumbu Karang Bagi Biota Laut
1. Secara alami, terumbu karang merupakan habitat bagi banyak spesies laut
untuk melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, makan dan
mencari makan (feeding & foraging), terutama bagi sejumlah spesies yang
memiliki nilai ekonomis penting.
2. Banyaknya spesies makhluk hidup laut yang dapat ditemukan di terumbu
karang menjadikan ekosistem ini sebagai gudang keanekaragaman hayati
laut.
3. Saat ini, peran terumbu karang sebagai gudang keanekaragaman hayati
menjadikannya sebagai sumber penting bagi berbagai bahan bioaktif yang
diperlukan di bidang medis dan farmasi.

g. Rumput Laut
Indonesia mempunyai potensi
besar dalam memanfaatkan berbagai
jenis rumput laut yang hidup di
perairannya. Berbagai jenis rumput laut
telah dikenal memiliki manfaat baik
sebagai bahan pembuat agar-agar,
keragian, maupun alginat. Berbagai jenis Gambar 5.9: Rumput laut

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 24


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
rumput laut pun telah berhasil Sumber:
dibudidayakan di berbagai wilayah rinialestari1.blogspot.com
Indonesia
Berikut adalah manfaat rumput laut.
a) Penghasil agar-agar; manfaat yang paling dikenal ini berasal dari
rumput laut jenis Gracilaria spp, Gelidium spp., dan Gelidiopsis
spp.
b) Penghasil Peragian; proses kimia peragian dapat memanfaatkan
rumput laut dari jenis Eucheuma spp.
c) Penghasil algin atau alginat; alginat dapat dihasilkan dari rumput
laut berjenis seperti Sargassum spp.
d) Manfaat lainnya, antara lain sebagai obat tradisional, bahan
makanan dan sayuran, bahan kosmetik dan kecantikan, penyerap
karbondioksida.

D. Manfaat Laut Bagi Kehidupan Manusia


Laut memiliki banyak fungsi/peran/manfaat bagi kehidupan manusia
dan makhluk hidup lainnya karena di dalam dan di atas laut terdapat
kekayaan sumber daya alam yang dapat kita manfaatkan. Berikut beberapa
manfaat laut bagi kehidupan manusia.
1. Tempat Rekreasi dan Hiburan
Indonesia memiliki banyak sekali
laut yang indah dan berpotensi untuk
pariwisata, salah satu contohnya adalah
Laut Bunaken. Laut Bunaken memiliki
pemandangan bawah laut yang sangat
menakjubkan, karena masih terjaganya Gambar: 4.10 Laut
terumbu karang yang menjadi tempat sebagai tempat
hidup ikan. Rekreasi Sumber:
www.atlantisthepalm.co
m

2. Pembangkit Listrik
Laut juga dapat dimanfaatkan
sebagai tenaga alam pembangkit listrik,
dengan tenaga yang sangat besar (tenaga
ombak, pasang surut air, angin, dan
sebagainya) akan bisa menghasilkan listrik
yang besar pula.Ini sangat bermanfaat Gambar: 4.12 Laut
sekali bagi manusia karena bisa sebagai Tenaga Alam
mengerjakan pekerjaan sehari hari dengan Sumber: cikalnews.com
menggunakan tenaga listrik

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 25


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
3. Tempat Hidup Sumber Makanan
Sebagian besar penduduk pesisir
pantai menggantungkan hidupnya kepada
hasil laut sebagai seorang nelayan. Setiap
hari mereka pergi menangkap ikan setelah
itu hasilnya mereka jual untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Ikan termasuk salah
Gambar: 4.13 Tempat
satu bahan makanan yang sangat
Hidup Sumber
bermanfaat bagi manusia karena
Makanan Sumber:
mengandung protein hewani yang sangat
mimbarislam.com
tinggi dibandingkan dengan sumber
protein yang lain.

4. Tempat Budidaya
Dengan perairan yang sangat indah,
alami dan masih banyak ditumbuhi
terumbu karang maka laut yang seperti ini
akan menarik perhatian ikan-ikan untuk
hidup.
Para nelayan dapat memanfaatkan
laut untuk tempat budidaya, seperti
Gambar 4. 14 Laut
budidaya kerang mutiara, rumput laut, dan
sebagai Tempat
lain-lain.
Budidaya
Sumber:
bbapsitubondo.com

5. Sebagai Jalur Transportasi Air


Laut juga digunakan sebagai jalur
transportasi air. Kita bisa menuju ke benua
manapun dengan melewati jalur laut, hal
ini karena laut bisa diumpamakan sebagai
jalan penghubung. Pada jaman dulu, laut
di gunakan oleh para pedagang, pelaut,
sebagai jalur menuju tempat tujuan karena Gambar 4.15
masih belum ada kendaraan udara. Laut sebagai
Indonesia memiliki letak yang strategis sarana
sebagai tempat persinggahan para transportasi
pedagang karena terletak diantara dua Sumber:
samudera, yaitu Samudera Hindia dan rezafitrasandi.blogspot.c
Pasifik om

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 26


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
6. Laut Sebagai Tempat Pertahanan dan Keamanan
Pemanfaatan laut sebagai tempat pertahanan dan keamanan terutama bagi
negara-negara yang dikelilingi lautan atau negara yang bersifat maritim.

7. Laut Sebagai Pengatur Iklim


Perbedaan sifat fisik air laut dan sifat fisik daratan dapat menimbulkan
gerakan udara (angin). Bersama-sama dengan angin tersebut maka uap air
laut terbawa dan dapat menyejukkan atau memanaskan tempat yang
dilalui, serta dapat menimbulkan turun hujan

E. Pencemaran perairan laut


Pencemaran lingkungan laut adalah suatu pencemaran yang
disebabkan karena masuknya zat, bahan atau komponen tertentu ke laut
yang dapat menyebabkan potensi yang berbahaya. Pada beberapa kasus
pencemaran yang ada di laut, sebagian terjadi karena bahan kimia yang
berbahaya yang berbentuk kecil. Bahan kimia tersebut dimakan oleh
plankton dan binatang lainnya. Karena zat tersebut dimakan oleh plankton,
dan plankton dimakan oleh binatang lainnya hingga akhirnya dimakan
oleh manusia, akan membuat manusia yang memakannya dapat
mengalami keracunan. Jika kadar yang ada dalam ikan tinggi, maka
potensi keracunan menjadi lebih besar dan serius.

Gambar 5.1: Pencemaran laut


Sumber: rinialestari1.blogspot.com

1. Sumber Pencemaran laut dan pantai


Bahan-bahan kimia yang kehadirannya dalam lingkungan hidup
dapat menyebabkan terganggunya kesejahteraan hidup manusia, hewan
maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan pencemar. Pencemaran laut
dibedakan dalam lima kategori, yaitu sebagai berikut:
a. Pencemaran laut akibat adanya aktivitas manusia. Contohnya,
penggunaan berbagai macam jenis bahan kimia untuk pertanian,

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 27


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
pelepasan logam-logam berat akibat proses industri, dan
pengotoran atmosfer oleh penggunaan minyak bumi untuk
menghasilkan energi.
b. Pencemaran yang disebabkan oleh limbah domestik atau limbah
industri pantai
c. Pencemaran laut karena kegiatan-kegiatan radioaktif alam dari
berbagai macam kegiatan manusia
d. Pencemaran yang disebabkan oleh kapal laut
e. Kegiatan penambangan dasar laut.
f. Pencemaran oleh minyak
g. Pencemaran oleh logam berat
Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5
gram atau lebih untuk setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang
dari 5 gram adalah logam ringan. Logam berat, seperti merkuri (Hg),
timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), kromium (Cr), seng (Zn), dan
nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang sering
menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan.

Jenis-Jenis Industri Pembuang Limbah yang Mengandung Logam Berat :

No Jenis Industri Logam Berat


1 Kertas Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn
2 Petro-chemical Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn
3 Pengelantang Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn
4 Pupuk Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn
5 Kilang minyak Cd, Cr, Cu, Pb, Ni, Zn
6 Baja Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Sn, Zn
7 Logam bukan besi Cr, Cu, Hg, Pb, Zn
8 Kendaraan bermotor, pesawat terbang Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Sn, Zn
9 Gelas, semen, keramik Cr
10 Tekstil Cr
11 Industri kulit Cr
12 Pembangkit listrik tenaga uap Cr, Zn
Tabel. 5.1 Jenis-Jenis Industri Pembuang Limbah yang
Mengandung Logam Berat
h. Pencemaran oleh sampah
Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang
dibuang, terapung dan terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari
sampah di laut adalah plastik, sebuah komponen yang telah dengan cepat
terakumulasi sejak akhir Perang Dunia II. Massa plastik di lautan
diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 28


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut
berbahaya untuk satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat
terancam akibat terbelit, sesak napas, maupun termakan.
i. Pencemaran oleh Pestisida
Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat
akumulatif. Mereka sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan
tujuan untuk mengontrol hama tanaman atau organisme-organisme lain
yang tidak diinginkan. Idealnya pestisida ini harus mempunyai spesifikasi
yang tinggi yaitu dapat membunuh organisme -organisme yang tidak
dikehendaki tanpa merusak hewan lainnya, tetapi pada kenyataannya
pestisida bisa membunuh biota air yang ada di laut.
j. Pencemaran akibat proses Eutrofikasi
Peristiwa Eutrofikasi adalah kejadian peningkatan/pengkayaan
nutrisi, biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam
ekosistem. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas primer
(ditandai peningkatan pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan
cenderung cepat membusuk). Efek lebih lanjut termasuk penurunan kadar
oksigen, penurunan kualitas air, serta tentunya menganggu kestabilan
populasi organisme lain.
k. Pencemaran akibat polusi kebisingan
Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau
suara dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi
minyak, dan frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di
laut daripada di udara.

F. Dampak Pencemaran Laut dan Pantai


Pencemaran pantai dan pesisir membawa dampak buruk bagi
lingkungan di sekitar pantai. Beberapa dampak dari pencemaran pantai yang
telah terjadi yaitu :
a. Kerusakan ekosistem mangrove dan terumbu karang
Pusat Informasi Mangrove (PIM), penyebab utama pencemaran
hutan mangrove adalah ketidak pahaman masyarakat akan manfaat dari
pohon yang daerah pasang surut tersebut. Ketidakpahaman tersebut juga
terjadi pada ekosistem terumbu karang
b. Kerusakan pantai
Pencemaran tidak hanya merusak atau mematikan komponen biotik
(hayati) perairan, tetapi dapat pula membahayakan kesehatan atau bahkan
mengancam nyawa manusia yang memanfaatkan biota atau perairan yang
tercemar. Selain itu pencemaran juga dapat mengurangi keindahan
perairan laut dan pesisir yang terkena pencemaran

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 29


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
c. Kematian sumber daya hayati
Sedikitnya terdapat 4 lokasi perairan yang mengalami kasus kematian
sumber daya hayati seperti ikan dan penyu hijau. Penyebab utama kasus
kematian tersebut adalah pencemaran, eksploitasi berlebihan dan kenaikan
suhu permukaanlaut.(http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/pencemaran-
pantai/laut)

G. KONSERVASI AIR LAUT


Salah satu cara untuk mencegah pencemaran laut adalah dengan
melakukan konservasi laut. Konservasi laut adalah upaya yang dilakukan untuk
melindungi dan mengembangkan sumber daya yang ada di laut sehingga
tercipta kelestarian ekosistem laut. Berikut upaya-upaya yang dapat dilakukan:
1. Konservasi ekosistem pantai yaitu dengan menanam tanaman
bakau untuk mencegah abrasi dan melakukan pemeliharaan
terumbu karang.
2. Konservasi hutan mangrove. Hal ini dapat dilakukan dengan
penataan kembali wilayah mangrove, melakukan gerakan
kesadaran pendidikan dini melalui riset dan penelitian lintas
disiplin keilmuan, serta rehabilitas wilayah mangrove

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 30


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
PERTEMUAN 3
Indikator Pencapaian KD :

3.7.9 Mengklasifikasikan jenis-jenis danau


3.7.10 Mengemukakan manfaat danau
3.7.11 Membedakan jenis-jenis rawa
3.7.12 Mengemukakan pemanfaatan rawa dalam kehidupan

DANAU DAN RAWA


A. DANAU
1. Karakteristik Danau
Menurut Forel (dalam Handarni : 2016) danau adalah suatu tubuh air
tergenang yang menempati suatu cekungan (basin) yang sangat kecil
hubungannya dengan laut. Suatu genangan air dapat dianggap sebagai danau
apabila memiliki ciri-ciri:
a. Air cukup dalam dan menunjukkan adanya perbedaan temperatur antara
permukaan dan lapisan air di bawahnya.
b. Tumbuhan mengapung tidak dapat menutupi seluruh permukaan danau.
c. Ukuran genangan cukup luas yang ditunjukkan dengan adanya
gelombang dan arus.
Sedangkan Menurut Wardiyatmoko (2012 :204) danau adalah
kumpulan air pada suatu bentang alam berbentuk cekungan. Danau
mendapatkan air dari curah hujan, aliran sungai, mata, air dan air tanah.
Keempat sumber tersebut memberikan suplai pada danau. Dengan kondisi
tersebut, air danau akan bersifat permanen, artinya tetap terisi sepanjang
tahun. Sebaliknya, bila air danau hanya berasal dari salah satu unsure saja,
misalnya curah hujan, danau itu umumnya bersifat temporer atau periodik.
Jadi dapat disimpulkan pengertian danau adalah sejumlah air (tawar
atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat
terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena mata air.
Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi , dan olahraga
Beberapa ciri khusus yang dimiliki danau adalah sebagai berikut:
a) Mempunyai air yang cukup dalam
b)Terdapat beberapa tumbuhan air
yang menutupi sebagian tepi danau
saja
c) Terdapat gelombang kecil yang
ada di permukaan danau
d)Mempunyai permukaan yang lebih Gambar 3.2 : Danau Gunung Tujuh
Kabupaten Kerinci
tinggi daripada permukaan air laut Sumber :
https://galeriwisata.wordpress.com/wisata-
sumatera/wisata-jambi/danau-kerinci/

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 31


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Adapun karakteristik danau diantaranya :
1. Daerah cekungan tertutup, dengan air tergenang (lentic waters)
2. Retensi/daya simpan air (waktu rata2 molekul2 air untuk tersimpan
dalam danau) bervariasi : (1) hanya beberapa hari sampai dengan
ratusan tahun, tergantung dariukuran danau &laju inflow/outflow
3. Stratifikasi stratifikasi termal
jenis Lake: (1) danau Beriklim: danau Tropical: air tidak pernah
mendingin di bawah 4 ° C & stratified (2) danau Polar: suhu tidak
pernah naik di atas 4 ° C dan air adalah terbalik (3) bertingkat dengan
periode tunggal sirkulasi musim panas. (Berliana : 2014)

Sumber air danau dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain:

a. Air sungai yang mengalir ke dalam basin dan sebagai inflow.


b. Air yang berasal dari hasil pencairan salju dan es/gletser.
c. Air hujan yang tertangkap langsung oleh basin danau tersebut.
d. Air dari aliran permukaan (over land flow)yang berasal dari air hujan
yang berasal dari dari air hujan yang jatuh.
e. Air yang berasal dari dalam tanah (air tanah) yang permukaannya lebih
tinggi dari pada permukaan air danau sehingga air mengalir ke dalam
danau.
f. Air yang berasal dari mata air atau spring yang masuk ke danau tersebut

2. Klasifikasi Danau
1) Berdasarkan Jenis Airnya
a) Danau Air Asin, Danau air asin biasanya ditemukan di daerha
semi arid dan Arid. Daerah semiarid. Di daerah arid, proses
penguapan yang terjadi sangat kuat dan danau bersifat tertutup
sehingga air yang ada tidak berganti. Ketika danau mongering ada
lapisan garam di dasar danau. Contoh Danau air asin Great Salt
Lake dan danau Merah dekat laut asam
b) Danau Air Tawar, Danau air tawar ditemukan di daerah humid
(basah) dengan curah hujan yang tinggi. Pada umunya sumber air
danau air tawar adalah hujan. Danau ini selalau mengalirkan
airnya ke laut. Contoh Danau di Indonesia kebanyakan Danau Air
Tawar.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 32


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
2) Berdasarkan Proses Terbentuknya
a) Danau Alami, Danau yang terbentuk secara alami akibat pergerakan
lempeng atau pun vulkanik tanpa campur tangan manusia.
b) Danau Tektonik, Danau yang terbentuk dari proses-proses tektonik
seperti lipatan, patahan, dan gerakan kulit bumi. Hal ini
mengakibatkan bentuk sebagian permukaan bumi menjadi lebih tinggi
atau rendah. Di wilayah yang lebih rendah, air akan terkumpul dan
menggenang sehingga terbentuklah danau. Contoh: Danau Singkarak,
Danau Poso, Danau Towuti, Danau Atas, Danau Bawah-Danau
Bawah, Danau Kakaban, Danau Tempe. Danau Talang, Danau
Kerinci, Danau Gunung Tujuh dan danau Laut Tawar di Aceh Tengah

Gambar 3.4 : Danau Singkarak


Sumber: www.universalindonesia.com

c) Danau Vulkanik, Danau danau yang terjadi akibat adanya erupsi


gunung api

Gambar 3.5 : Danau kelimutu


Sumber: www.suaramerdeka.com

Danau vulkanik dapat dibagi menjadi :

a. Danau kepundan / kawah, yaitu kepundan atau kawah gunung api


yang dapat menampung air hujan, sehingga menjadi danau.
Misalnya danau kepundan gunung Kelud, danau Kepundan
Kalimutu di Pulau Flores.
b. MAAR (Renu), yaitu lubang berbentuk corong yang terjadi
sesudah satu letusan kemudian mati. Bila cekungan itu menampung

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 33


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
air hujan, terjadi danau, misalnya danau Klakah, Ranu Belai, dan
Ranu Grati di Jawa Timur
d) Danau Tekto-Vulkanik, Danau yang terbentuk adanya kegiatan
tektonik dan vulkanik yang bersamaan, Bisa saja suatu lempeng
tektonik bergeser oleh karena aktivitas vulkanik yang dahsyat
(seperti gunung meletus). Pergeseran lempeng tersebut
menimbulkan suatu celah, yang ketika terisi oleh air membentuk
suatu genangan air. Contoh: Danau Toba yang terbentuk karena
letusan Gunung Toba Purba yang membuat patahan-patahan
kemudian terisi oleh air dan Danau Batur di Bali

Gambar 3.6 : Danu Toba


Sumber: lifeistravelling.wordpress.com

e) Danau Karts, Danau yang terbentuk karena proses erosi dan


pelarutan (solusi) di daerah kapur, contoh: Dolina, Dolin, Loka,
Polje yang banyak terdapat di Gunung Kidul, Yogjakarta. Danau-
daau kecil yang terdapat di daerah pegunungan Kapur. Danau-
danau itu disebut Lokva. Lokva terjadi bila suatu lolina (suatu
cekungan yang tertutup oleh kubah-kubah) dapat menampung air
hujan. Di pegunungan kapur jumlah lokva ini banyak sekali.
Misalnya lokva di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul.

Gambar 3.7 : Danau Karst Gunung Kidul


sumber: tiwule69.freevar.com

f) Danau Hempangan Alam/Bendungan Alami, Danau yang


terbentuk dari sungai yang terbendung karena tebing longsor atau
gempa bumi

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 34


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Danau bendungan alami terbentuk karena adanya longsoran dari
tebing, sehingga menutupi aliran sungai. Contoh: Danau Pengilon
di Dieng dan Telaga Sarangan di perbatasan Jawa Tengah dan
Jawa Timur.

Gambar 3.8 Danau Longsoran


sumber: rovicky.wordpress.com

g) Danau Aliran, terdiri dari


1) Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake),
Sungai yang sudah besar dan tua
biasanya membentuk kelokan aliran
sungai, yang disebut meander.
contoh: Danau Tapal Kuda di Hilir
Sungai Mahakam. Contoh danau ini Gambar 3.9 Danau Tapal
banyak ditemukan disepanjang Kuda
Sungai Missisipi Sumber:
geoenviron.blogspot.com

2)Danau Lateral, Danau yang


terbentuk akibat sedimentasi yang
besar sehingga menutup muara anak
sungai dan terbentuk genangan di
muara anak sungai.
Gambar 3.10 Danau Lateral
Sentarum
Sumber:
www.bekamsteriljakarta.com

3)Danau Delta, Danau yang


terbentuk akibat sedimentasi yang
besar sehingga menutup muara anak
sungai dan terbentuk genangan di
daerah delta sungai
Gambar 3.11 Danau Delta
Athabasca
Sumber: www.britannica.com

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 35


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
h) Danau Pantai (Laguna), Danau yang terbentuk dari teluk yang
terpotong oleh copy paste dari fuat cepat endapan pasir nehrung di
mulut pantai

Gambar 3.12 : Danau Laguna di Ternate


Sumber: cobodoe.wordpress.com

i) Danau Glasial, Danau yang terbentuk karena erosi dan


pengendapan tenaga es (glasial) di lereng bukit/pegunungan.
Danau glasial ini merupakan danau yang terjadi karena adanya
proses erosi glasial, yakni erosi yang terjadi pada gletser.
Biasanya, danau jenis ini banyak dijumpai di daerah sekitar
kawasan iklim kutub. Contoh dari danau ini antar lain adalah
danau Michigan di Amerika Serikat, Danau St. Laurence di
Kanada, Danau Superior, dan Danau Mc. Kanzie.(Fatma : 2016)

Gambar 3.13 Danau Huron, USA


Sumber: tahuilmu.wordpress.com

j) Danau Erosi, Danau yang terbentuk karena adanya erosi atau


pendalaman dasar lembah oleh gletser dengan massa es yang
besar. Contoh: Danau Great (The Great Lake) di Amerika Utara,
Danau Finger di New York.

Gambar 3.14 danau Great Lake Amerika Utara


Sumber : tahuilmu.wordpress.com

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 36


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
3) Danau Buatan
Danau buatan adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia.
Danau buatan lebih dikenal sebagai waduk. Contoh: Waduk Jatiluhur
(Jawa Barat), Waduk Cirata, Waduk Kedungombo (Jawa Tengah), Waduk
Riam Kanan dan Waduk Panglima Besar Jenderal Sudirman. (Nasyifa:
2014)

3. Manfaat Danau Bagi Kehidupan


Secara umum danau dapat dimanfaatkan sebagai Pengendali
banjir,Irigasi, Perikanan,Pembangkit tenaga listrik, Rekreasi dan .Sumber air
bersih. Sebagai sumber air atau penyedia air yang ada di Bumi, tentu saja
danau ini mempunyai beragam manfaat. Beberapa manfaat yang dimiliki oleh
danau sebagai salah satu sumber air di Bumi antara lain adalah:
a) Sumber air yang memenuhi kebutuhan akan air sehari- hari.
b) Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air
c) Sarana macam-macam irigasi
d) Salah satu sarana rekreasi bagi keluarga
e) Tempat budidaya tanaman atau hewan tertentu
f) Membantu proses pembuatan suatu barang yang
membutuhkan banyak air
g) Untuk pengembangan nilai budaya
h) Salah satu sarana transportasi publik yang mendukung
mobilitas penduduk
i) Salah satu sarana pendidikan atau edukasi yang menunjang
proses belajar mengajar
j) Pengatur keanekaragaman hayati yang berupa hewan
maupun tumbuhan
k) Membantu peresapan air, sehingga mencegah terjadinya
banjir, erosi, maupun kekeringan saat musim kemarau
datang
l) Membantu proses pembentukan tanah
m) Membantu menjada siklus zat- zat tertentu yang berguna
bagi makhluk hidup lainnya (seperti zooplankton dan
fitoplankton). (Fatma : 2016)
Danau buatan disamping bertujuan mengendalikan bahaya banjir
juga bermanfaat bagi kepentingan manusia, misalnya Untuk keperluan
irigasi, Untuk pembangkit tenaga listrik, Untuk pengembangan perikanan
darat, Untuk pengembangan pariwisata dan sekaligus menciptakan
lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 37


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
B. RAWA
1. Pengertian
Rawa adalah lahan di dataran rendah pada cekungan relative
dangkal yang tergenang air karena lapisan batuan di bawahnya merupakan
batuan yang Impermiable. Hal ini terjadi secara ilmiah dan terus-menerus
atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri
khusus secara fisika, kimiawi dan biologis. Dengan sumber air dari air
hujan, air laut dan atau berhubungan atau tidak berhubungan dengan sungai.
2. Jenis - Jenis Rawa
1) Rawa berdasarkan sifat airnya
a) Rawa air tawar adalah rawa
yang airnya tawar karena letaknya
di pinggiran sepanjang sungai

Gambar 3.14 Rawa Air Tawa


(Taman Nasional Tanjung Puting
,Kalimantan Tengah)
Sumber : www.google.com

b) Rawa air payau, adalah rawa


yang airnya percampuran antara
tawar dan asin, biasanya letaknya
di muara sungai menuju laut.

Gambar 3.15 Rawa Air Payau


Sumber : Sumber : www.google.com

c) Rawa air Asin adalah rawa


yang airnya asin dan letaknya di
daerah pasang surut laut.

Gambar 3.16 Rawa Air Asin


(Lombok)
Sumber : Sumber : www.google.com

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 38


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
2) Rawa berdasarkan keadaan airnya
a) Rawa yang airnya selalu tergenang, Tidak
dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian,
karena tertutup tanah gambut yang tebal, sulit
terdapat bentuk kehidupan binatang karena
airnya sangat asam dengan warna air
kemerah-merahan. Banyak terdapat di pantai
timur sumatera. Ciri-ciri tanah rawa yang Gambar 3.17 Rawa Air
dapat digunakan untuk tanah pertanian adalah Tergenang
: apabila rumba tumbuh di rawa tersebut. Sumber :
Daerah rawa di Indonesia terdapat di daerah http://geoenviron.blogspot.co.id/
pantai landai seperti pantai timur Sumatra, 2011/12/hidrosfer.html
pantai Kalimantan tengah, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Barat, Pantai Utara,
Barat, dan Selatan Irian Jaya. Juga di daerah
pantai yang tidak begitu luas, yaitu pantai
Barat Sumatra, pantai Utara Jawa, pantai
Sulawesi Selatan dan Utara.pasang surut laut.

b) Rawa yang airnya tidak selalu tergenang


adalah rawa yang menampung air tawar
dilimpahkan air sungai pada saat air laut
pasang dan airnya relatif mengering pada saat
air laut surut.
Gambar 3.18 Rawa tidak
Tergenang Air
Sumber : www.google.com

3) Berdasarkan Letak
a) Rawa Pantai , Rawa pantai adalah jenis
rawa yang terdapat di pinggir pantai. Rawa ini
selalu dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Pasang surut ini terjadi dua kali dalam sehari
sehingga terbentuklah rawa pantai. Rawa ini
banyak ditumbuhi oleh pohon bakau.

Gambar 3.19 Rawa Pantai


Sumber :
http://akhwat1cinta.blogspot.co.
id/2014/06/tugas-hidrosfer.html

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 39


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
b) Rawa Pinggiran , Terjadi akibat
meluapnya air sungai. Rawa
sungai ini dapat juga terbentuk
pada daerah bekas aliran yang
terpotong akibat proses
meandering sungai

Gambar 3.20 Rawa Pinggiran


Sumber :
http://akhwat1cinta.blogspot.co.id/20
14/06/tugas-hidrosfer.html

c) Rawa Abadi , Rawa yang


airnya terjebak dalam sebuah
cekungan dan tidak memiliki
pelepasan ke laut. Air hujan yang
tertampung dalam rawa hanya
dapat menguap tanpa ada aliran
yang berarti.
Gambar 3.21 Rawa Abadi
Sumber :
http://akhwat1cinta.blogspot.co.id/201
4/06/tugas-hidrosfer.html

3. Manfaat Rawa
1) Sumber daya alam, merupakan habitat (sumber kehidupan)
karena terdapat udara (produsen O2 terbesar sepanjang tahun),
air, dan makanan
2) Kebudayaan, sebagaian besar pusat kebudayaan biasanya
terletak pada daerah lowland
3) Ekonomi, sebagai penghubung perekonomian lowland dan
upland (laut dan darat)
4) Ketatanegaraan
5) Lingkungan, daerah tropis bisa terecovery dengan cepat
terhadap perubahan iklim (climate change)
6) Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan
kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan mengeluarkan
cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya kering;
7) Mencegah terjadinya banjir;
8) Mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai
9) Sumber energi
10) Sumber makanan nabati maupun hewani

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 40


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
11) Rawa yang terdapat pergantian air tawar dapat untuk areal
sawah
12) Rawa yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah
perikanan
13) Sebagai sumber pembangkit listrik
14) Sebagai objek pariwisata.

C. GLETSER
Gletser menyimpan cadangan air tawar yang besar dalam
bentuk es. Gletser berasal dari bahasa Prancis yakni glace yang berarti es.
Gletser terbentuk dari penimbunan salju yang mengeras selama bertahun-
tahun. Gletser dapat terjadi ketika jumlah salju yang terbentuk pada musim
dingin lebih besar daripada penguapan yang terjadi pada musim panas.
Sebanyak 99 % es berada di Antartiak dan Grennland. Sejkitar 75 % dari
gletser adalah air tawar. Gletser juga berada di puncak pegunungan dengan
ketinggian lebih dari 4000 m dpl dan berada di daerah dengan musim dingin
bersalju dan musim panas yang pendek. Gletser bergerak perlahan laha
menuruni lereng atau lembah kemudian menyebar di permukaan tanah.

1. Terjadinya Gletser
Gletser adalah massa besar es yang terbentuk dari penimbunan salju
dan bergerak menuju ke bawah akibat gravitasi bumi, sambil menguap
ataupun meleleh. Timbunan salju lama kelamaan menjadi sangat tebal,
sehingga akan terbentuk lapisan es di atas permukaan bumi. Lapisan es
yang tebal menjadi materi yang plastis dan mempunyai gaya gravitasi yang
sangat besar, sehingga es tersebut secara perlahan-lahan bergerak menyebar
ke daerah yang lebih luas atau turun melalui lereng pegunungan. Massa es
yang bergerak itulah yang disebut gletser.

Gambar 3.22. Gletser


Sumber : http//:wikipedia.com

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 41


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
2. Manfaat Gletser

a. Adanya gletser menyebabkan terbentuknya danau-danau glasial seperti


di lereng pegunungan Alpen dan di Amerika Utara.
b. Adanya gletser menyebabkan terbentuknya pantai fyord sebagai hasil
erosi glasial. Seperti di Norwegia pantai fyord digunakan untuk tempat
berlindung perahu dan kapal pada waktu badai dan merupakan tempat
penangkapan ikan yang aman.
c. Sebagai tempat penelitian ahli glasiologi.
d. Daerah padang salju merupakan tempat berolah raga musim dingin
(ski).
e. Sebagai sumber air bagi sungai di bawahnya.
f. Daerah yang tertutup es daratan dapat menyebabkan lahirnya
kebudayaan yang khas, misalnya budaya Eskimo dengan rumah iglo,
dan alat transportasi slide yang ditarik anjing. (Faisal : 2014)

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 42


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
PERTEMUAN 4

Indikator Pencapaian KD :

3.7.13 Menjelaskan sungai dan pemanfaatannya


3.7.14 Menjelaskan air tanah dan upaya menjagakelestariannya
3.7.15 Menganalisis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan pemanfaatannya
3.7.16 Menyebutkan lembaga-lembaga yang berkaitan dibidang hidrologi

A. Sungai
1. Pengertian Sungai
Sungai adalah aliran air yang mengalir memanjang mulai dari
sumber atau hulu sungai sampai ke muara atau hilir sungai. Sungai
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai
umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air,
limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu juga berasal dari
lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari tiga jenis limpasan,
yaitu limpasan yang berasal dari hujan, limpasan anak sungai, dan limpasan
air tanah.

2. Bagian-bagian Sungai
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir:
a) Hulu
Hulu sungai terletak di wilayah dataran tinggi. Gradien kemiringan lereng
cukup tinggi dan badan sungai sempit. Kecepatan aliran cukup tinggi
sehingga mampu membawa partikel yang berukuran besar untuk di
endapkan ke bagian tengah atau hilir sungai. Hal ini juga menyebabkan
tingkat erosi pada bagian dasar sungai lebiih tinggi dari pada erosi di
bagian tepi sungai. Kondisi ini membuat sungai menjadi lebih cepat
dalam daripada melebarnya
Gambar3.1 bagian-
bagian sungai
Sumber:
https://www.google.co
m/search?
q=bagian+s ungai

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 43


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
b) Tengah
Pada bagian tengah sungai, kecepatan airnya mulai berkurang karena
terletak di kawasan dataran yang relatif landai sehingga energi aliran juga
berkurang. Oleh karena itu partikel dengan ukuran besar mulai
diendapkan pada bagian tepi sungai.
c) Hilir
Pada hilir sungai, mengalir sangat lambat sehinggapartikel yang masih
mampu mengalir hanyalah partikel yang berukuran kecil. Ujung sebuah
sungai adalah danau atau laut. Banyak dijumpai sungai yang berkelok-
kelok dan terdapat kali mati. Bentuk lembah sangat lebar. Mulut sungai
membentuk delta, astuaria, dan gosong pasir.

3. Klasifikasi Sungai

Sungai yang ada di permukaan Bumi ini tidak semuanya sama. Oleh karena
itu, sungai dibedakan menjadi beberapa jenis :
1) Berdasarkan Sumber Airnya
a) Sungai hujan adalah sungai yang sumber
airnya berasal dari resapan air hujan,
kemudian keluar sebagai mata air melalui
celah batuan dan mengalir ke sungai.
Sungai-sungai di Indonesia sebagian besar
termasuk ke dala sungai hujan. Sungai hujan
dpat mengalami kekeringan apabila bagian
hulu sungai tidak dijaga kelestariannya,
terutama kelestarian hutan dan vegetasinya
Gambar 3.2 : sungai hujan
sehingga daya resap tanah tetap tinggi
Sumber:www.google.com

b) Sungai gletser adalah sungai yang


sumber airnya berasal dari gletser. Sungai
gletser hanya terdapat pada wilayah bersalju
atau es. Di indonesia, hanya di Papua yang
memiliki jenis sungai ini, yaitu terdapat di
bagian hulu Sungai Memberamo dan Sungai
Digul. Gambar 3.3 : sungai gletser
Sumber:www.google.com

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 44


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
c) Sungai campuran adalah jenis sungai
gletser yang mendapat tambahan air hujan,
seperti sungai di bagian tengah dan hilir di
Papua. , sumber airnya berasal dari air hujan
dan gletser. (membramo-papua)

Gambar 3.4 : sungai campuran


Sumber:www.google.com

2) Berdasarkan Sifat Airnya


a) Sungai Permanen (Parenial)
Tipe sungai yang mengalir sepanjang tahun
yaitu sungai yang debit airnya sepanjang
tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini
adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan
Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi,
Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
Gambar 3.5. sungai Kapuas
Sumber:www.google.com

b) Sungai Periodik (Intermitten)


Tipe sungai ini ada airnya berperiode,
tergantung kepada musim saat musim hujan
debit airnya ada. Sedangkan pada saat
musim kemarau debit alirannya berkurang
dan bahkan bisa sampai kering (debit airnya
nol). Contohnya Sungai jenis ini banyak
terdapat di pulau Jawa misalnya sungai
Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa
Tengah.

Gambar 3.6 : Sungai Begawan


Solo saat kemarau dan Sungai
Begawan Solo saat musim hujan

c) Sungai Episodik (Ephemeral)


Tipe sungai episodik, debit airnya bergantung kepada hari hujan (airnya hanya ada
pada saat hujan saja). Tidak tergantung kepada musim. Contohnya sungai kalada
di Pulau Sumba.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 45


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
3) Berdasarkan Arah Aliran yang Dilaluinya
a) K, Sungai Konsekuen yaitu sungai yang mengalirnya sesuai dengan
kemiringan batuan daerah yang dilaluinya. Contoh: Sungai Indragiri
menuruni Bukit Barisan di Riau.
b) Sungai Subsekuen yaitu sungai yang alirannya tegak lurus pada sungai
konsekuen dan bermuara pada sungai konsekuen Contoh: Sungai
Opak di Yogyakarta.
c) Sungai Obsekuen, yaitu sungai yang mengalirnya berlawanan dengan
arah kemiringan lapisan batuan dan merupakan anak sungai
subsekuen.
d) Sungai Resekuen, yaitu sungai yang alirannya searah dengan sungai
konsekuen dan merupakan anak sungai subsekuen.
e) Sungai Insekuen, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur dan
tidak terikat dengan lapisan batuan yang dilaluinya.

Gambar 3.7: sungai berdasarkan arah alirannya


sumber:www.google.com

4) Berdasarkan Struktur Lapisan Batuan yang Dilaluinya


a) Sungai Anteseden, sungai ini dapat
mengimbangi pengangkatan daerah lapisan
batuan yang dilaluinya. Jadi, setiap terjadi
pengangkatan, air sungai mengikisnya.
Contoh: Kali Madiun berhasil mengikis
Pegunungan Kendeng (Jawa Timur), Sungai
Oyo mengikis Plato Wonosari
(Yogyakarta).

Gambar 3.8 sungai anteseden


Sumber:www.google.com

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 46


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
b) Sungai Epigenesa, Sungai ini secara
terus-menerus mengikis batuan yang
dilaluinya sehingga dapat mencapai daerah
batuan asli atau batuan induknya. Contoh:
Sungai Kolorado di Amerika Serikat
Gambar 3.9 Sungai Kolorado di
AS
Sumber:www.google.com
4. Pola Aliran Sungai
Kombinasi sungai-sungai utama dan anak-anak sungainya akibat pengaruh
struktur batuan, resistensi batuan, dan topografi membentuk desain geometris
yang pasti di daeah aliran sungai. Jaringan sungai utama dan anak sungai
digambarkan sebagai pola aliran sungai. Ada berbagai pola aliran sungai, di
antaranya sebagai berikut:
a) Pola Aliran Radial (Menjari)
Pola aliran ini berbentuk seperti jari, dibedakan menjadi dua yaitu radial
sentrifugal terdapat didaerah sekitar pegunungan dan radial sentripetal
terdapat didaerah lembah, cekungan atau basin.

Gambar 3.10. Pola radial sentrifugal dan radial sentripetal.


Sumber : www.wikipedia.com
b) Pola Aliran Dendritik
Pola dendritik daerah aliran sungainya luas, aliran sungai konsekwen,
dan anak-anak sungainya yang mirip cabang atau akar pohon. Pola ini
terbentuk pada daerah dengan kemiringan struktur batuan yang hampir
horizontal dan memiliki tingkat resistensi batuan yang seragam.

Gambar3.11: Pola denritik


sumber : www.wikipedia.com

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 47


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
c) Pola Aliran Trelis
Pola aliran sungai yang umumnya ditemukan di daerah yang memiliki
struktur perlipatan di daerah pesisir. Pola trelis terbentuk di area bidang
perlapisan yang tersingkap panjang dan sejajar. Pola ini menunjukkan
desain geometris berbentuk persegi dari jaringan konsekuen dan anak-
anak sungainya. Anak-anak sungai hampir membentuk sudut 90 derjat
terhadap sungai iinduknya.

Gambar 3.12 Pola trellis


Sumber: www.wikipedia.com
d) Pola Aliran Rektanguler
Terbentuk akibat adanya patahan atau rekahan pada permukaan suatu
area. Pola ini juga memiliki geometri berbentuk persegi dengan sudut 90
derjad. Perbedaan dengan pola trelis, pola ini sangat dipengaruhi oleh
keberadaan struktur batuan sehingga terkadang tidak ada jaringan antar
sungai. Ruang sungai pada pola rektangular memiliki jarak lebih lebar
antara sungai dan sungai berikutnya.

Gambar 3.13 Pola Rektangular


sumber : www.wikipedia.com
e) Pola aliran Pinate
Merupakan pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk
sudut lancip, terdapat didaerah yang memiliki kemiringan lereng curam.

Gambar 3.14 : Pola Pinnate


sumber : www.wikipedia.com

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 48


Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
f) Pola aliran Anular
Pola anular meingkar menunjukkan aliran konsentrasi sungai di sekitar
dataran tinggi. Pola seperti ini umum terjadi ketika batuan keras dan
lunak tersusun dalam bentuk konsentris di sebuah struktur seperti kubah

Gambar 3.15 : Pola annular


sumber : www.wikipedia.com

Sifat-sifat Sungai-sungai di Indonesia

Pola sungai di Indonesia mempunyai sifat yang berbeda dengan


sungai yang terdapat di negara lain. Perbedaan tersebut adalah sebagai
berikut.:

1) Sungainya sungai hujan; pada musim penghujan volum air besar


dan pada musim kemarau kecil.
2) Banyak mengandung lumpur karena terdapat di daerah tropis yang
banyak hujan.
3) Sungai di Pulau Jawa alirannya deras, sungainya pendek, daya
erosi besar, banyak mengangkut hasil erosi, dan tidak berfungsi
untuk lalu lintas air.
4) Sungai di Sumatera dan Kalimantan alirannya tenang, sungainya
panjang, daya erosi kecil, dan muara sungai berbentuk estuarium
(corong).

5. Meander
a) Pengertian Meander
Meander dapat didefinisikan sebagai aliran sungai yang berbelok-
belok secara teratur dengan arah pembelokan lebih atau kurang 180%.
Meander merupakan bentuk aliran sungai pada daerah datar yang berliku-
liku. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu.
Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil.
Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang
paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi
pengendapan sebut berpindah disebut undercut
Meander dapat digolongkan menjadi 5 macam, yaitu:
1)Meander mendalam
Meander mendalam adalah meander
yang terjadinya disebabkan adanya erosi
vertical dan erosi lateral, sehingga
erosinya melebar dan mendalam.

Gambar 3.16 : meander mendalam


sumber :www.wikipedia.com

2)Meander berteras
Meander berteras adalah meander yang
terjadinya karena adanya pengangkatan
yang bertingkat-tingkat, sehingga pada
tepi-tepi lembah pada sisi kiri dan kanan
terjadai teras-teras yang bertingkat
Gambar 3.17 : meander berteras
sumber : www.wikipedia.com

3) Meander lembah
Meander lembah adalah meander yang terdapat pada lembah yang sudah
mencapai stadium dewasa, ketika lebar dari meander lembah ini 20x lebar
saluran.

4) Meander bebas
Meander bebas adalah meander yang
jalur meandernya tidak tertentu.
Meander ini terjadi pada sungai yang
sudah mencapai stadium tua dan banyak
sekali bekas-bekas yang telah
Gambar 3.18 : meander bebas ditinggalkan.
Sumber :www.wikipedia.com

6. Oxbow lake
Oxbow lake atau Danau tapal kuda merupakan danau yang dihasilkan
dari suatu meander atau sungai yang berkelok-kelok dengan sifat airnya
meluber melintasi daratan mengambil jalan pintas dan meninggalkan potongan-
potongan yang akhirnya membentuk danau tapal kuda. Oxbow lake terbentuk
dari waktu ke waktu sebagai akibat dari erosi dan sedimentasi dari tanah
disekitar sungai meander.
Proses pembentukan oxbow lake diawali oleh meander yang terbentuk
oleh pengikisan dan pengendapan. Dalam jangka waktu yang panjang, cut
bank pada meander akan melebar ke arah luar dan juga point bar akan
melebar ke arah sungai. Karena pengendapan yang terus terjadi, akan
terbentuk lekukan yang semakin tajam. Lekukan tersebut lama-lama akan
membentuk neck, yaitu ujung dari lekukan yang seperti akan terhubung
dengan ujung lekukan yang lain.

Gambar 3.19 : oxbow lake


sumber : www.wikipedia.com
7. Gosong sungai
Gosong sungai adalah kumpulan-kumpulan sedimen (pasir atau kerikil)
yang telah diendapkan oleh aliran sungai pada tubuh sungai. Jenis-jenis
gosong sungai antara lain Gosong Tengah (sering disebut sebagai gosong
bercabang, ditemukan pada tipe sungai teranyam), Gosong Tepi (ditemukan
pada tipe sungai meander), dan mulut delta (dapat ditemukan pada sungai
yang membentuk delta sungai). Gosong sungai umumnya ditemukan pada
bagian sungai yang memiliki aliran air yang tenang dan lambat dan pada
bagian yang terdangkal, gosong sungai umumnya terletak saling sejajar
terhadap tepian sungai dan menempati area terjauh dari meander sungai.

8. Delta
Delta yaitu tanah datar hasil pengendapan yang dibentuk oleh sungai,
muara sungai, dimana timbunan sediment tersebut mengakibatkan propagradasi
yang tidak teratur pada garis pantai (Coleman, 1968; Scott & Fischer, 1969).
Sungai akan mengendapkan bebannya di daratan jika tidak mampu lagi
mengangkutnya. Ini dapat terjadi pada lekuk lereng, sisi dalam meander,
pertemuan antara dua aliran sungai, dan pada perubahan graden. Tetapi endapan
juga terjadi jika sungai masuk ke dalam danau atau laut, maka akan terbentuk
delta.

Gambar 3.20 : delta


sumber:www.wikipedia.com
Syarat – syarat untuk terbentuknya suatu delta, antara lain 1) Ada sungai
yang menuju ke laut atau danau, 2) Lautnya dangkal, 3) Gelombang atau arus
laut yang ada sangat kecil 4) Tidak ada gerakan tektonik yang menyebabkan
penurunan dasar laut atau danau di tempat muara sungai tersebut, 5) Arus
pasang surut tidak kuat, 6) Dari waktu ke waktu material batuan yang
diendapkan di laut atau danau cukup besar.

9. Point bar
Point bar merupakan proses sedimentasi yang dominan di dalam alur
sungai yang terdapat pada tepi alur sungai. Bentuk dan ukuran point bar
bervariasi tergantung pada besarnya alur sungai serta berkembang pada
bagian lengkung dalam (inner band) alur sungai.

Gambar 3.21 : point bar


Sumber:www.wikipedia.com

10. Tanggul alam


Tanggul alam terbentuk pada waktu terjadi banjir, akibatnya material-
material dari air sungai meluap di kanan kiri sungai. Ketika banjir mereda,
material tersebut terendapkan di kanan kiri sungai dan lama-kelamaan
semakin tinggi menyerupai tanggul.Banjir mereda meninggalkan endapan di
kanan kiri sungai.Endapan semakin tinggi membentuk tanggul alam.

Gambar 3. 22: tanggul alam


sumber:www.wikipedia.com

11. Dataran banjir


Pengertian dataran banjir adalah dataran rendah di kanan kiri sungai yang
terbentuk dari material hasil pengendapan banjir aliran sungai. Pada saat
banjir datang, air meluap ke kanan kiri alur sungai. Luapan air ini membawa
material sedimen yang kemudian diendapkan di kanan kiri sungai. Proses ini
berlangsung lama, hingga terbentuk dataran banjir. Dataran banjir disebut
juga flood plain

Gambar 3.24 : dataran banjir


sumber :www.wikipedia.com

12. Manfaat sungai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:


a) Penampung air, Manfaat pertama dari sungai adalah sungai
dapat menampung debit air yang turun ke tanah melalui hujan.
Air hujan yang turun biasanya akan berkumpul dan mengalir ke
suatu tempat. Tempat tersebut yang menjadi penampungan dari
air hujan adalah sungai dan juga danau.
b) Mengalirkan air ke hilir, Air memiliki sifat bergerak dari
tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah. Dengan
berdasarkan sifat air inilah, sungai dapat mengalirkan air dari
hulu atau sumber air menuju ke hilir, alias tempat dimana sungai
itu bermuara. Hal ini dapat mencegah terjadinya penumpukan air
pada hulu, yang dapat berakibat meluapnya air sungai.
c) Pembangkit listrik, Manfaat sungai yang lain, yang tidak kalah
penting dari manfaat lainnya adalah sungai dapat menjadi salah
satu energy yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
d) Irigasi, Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk
mengairi lahan pertaniannya.
e) Pusat dari ekosistem, Ekosistem merupakan suatu kumpulan
tempat tinggal dari makhluk hidup dan segala pendukungnya.
Dari segi biologis, sungai dapat menjadi rumah bagi segala
makhluk hidup yang tinggal dalam ekosistemnya. Jenis ikan –
ikan dan tanaman air merupakan salah satu contoh manfaat sungai
sebagai pusat dari ekosistem yang ada
f) Sumber mata pencaharian, Sungai juga sering dimanfaatkan
sebagai sumber nafkah dari berbagai kalangan masyarakat.
Berikut ini beberapa jenis mata pencaharian yang memanfaatkan
sungai :
o Nelayan pencari ikan
o Tambak ikan (berternak ikan)
o Penambang batu kali
o Penambang pasir
o Penambang emas
o Penambang mineral – mineral bumi lainnya, seperti
timah
o dan sebagainya.
g) Sumber bahan konsumsi
Selain sebagai salah satu sumber mata pencaharian, beberapa
keanekaragaman hayati yang ada di sungai dapat menjadi bahan
konsumsi, baik bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Banyak
sekali manusia dan hewan yang menggantungkan konsumsi
sehari-hari dengan menggunakan sungai
h) Tempat rekreasi
Selain fungsi hutan bakau, anda juga dapat memanfaatkan
sungai jika anda merasa bosan dan penat dengan aktivitas anda
sehari-hari.
i) Lokasi mencari ketenangan dan relaksasi
Beberapa orang memanfatkan sungai sebagai lokasi yang
tepat untuk mencari ketenangan dan mendapatkan pencerahan.
Hal ini disebabkan oleh suara air sungai dan juga suara aliran
sungai yang dapat memberikan efek relaksasi bagi tubuh anda.
suara aliran sungai ini juga memiliki manfaat untuk
Menghilangkan stress dan depresi serta Relaksasi.
j) Untuk kebutuhan sehari – hari
Sungai juga memiliki manfaat yang sangat penting untuk
pemenuhan kebutuhan sehari–hari. Selain seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya, yaitu sungai dapat menjadi sumber mata
pencaharian dan sumber bahan konsumsi, manfaat lain dari
sungai terdapat pada pemenuhan kebutuhan sehari – hari, seperti
Mandi, Mencuci dan membersihkan, Untuk keperluan MCK,
Diambil airnya untuk keperluan air minum dan keperluan rumah
tangga sehari-hari.
k) Mencegah banjir
Sungai merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat
mengatur munculnya banjir atau air bah. Apabila sungai memiliki
kedalaman tertentu yang baik dan terawatt, maka kondisi ini
dapat mengurangi resiko banjir pada suatu daerah. Sudah banyak
sekali kasus banjir yang terjadi sebagai akibat dari meluapnya
sungai. Maka dari itu kondisi sungai yang baik dan terawat dapat
membantu mencegah banjir.
l) Sebagai saluran Eko-Drainase (Drainase Ramah
Lingkungan)
Konsep alamiah eko-drainase adalah bagaimana membuang
air kelebihan selambat-lambatnya ke sungai. Dengan konsep
pembuangan secepat-cepatnya ini, akan terjadi akumulasi debit di
bagian hilir dan rendahnya konservasi air untuk ekologi di
hulu,sehingga tidak menyebabkan terjadinya masalah kesehatan
dan banjir di sungai yang terkait (akibat kenaikan debit puncak
dan pemendekan waktu mencapai debit puncak).

B. AIR TANAH

1. Pengertian Air Tanah


Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah dan
menempati rongga-rongga batuan/tanah. Volume rongga-rongga batuan/tanah
disebut porositas, sedangkan kemampuan batuan/tanah untuk melepaskan
kembali air tersebut disebut permeabilitas. Besar kecilnya jumlah air yang
dapat tersimpan dalam tanah tergantung pada volume rongga batuan/tanah.
Cabang ilmu hidrologi yang khusus mempelajari air tanah disebut
Geohidrologi
2. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Air Tanah
a) Bahwa daerah yang berlereng curam akan mempengaruhi muka air
tanah setempat
b) Lereng yang landai akan mempunyai kedudukan muka airtanah
dangkal
c) Daerah yang bergelombang menyebabkan muka airtanah akan
menyesuaikan dengan gelombangnya
d) Daerah lembah dan cekungan merupakan daerah pengumpul air

3. Macam-Macam Air Tanah


1) Air Tanah Berdasarkan Letaknya
a. Air Tanah Dangkal (Phreatis Water)
Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air
tidak jauh dari permukaan tanah. Air freatis sangat dipengaruhi oleh
resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis
berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan
bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.
b. Air Tanah Dalam (Artesian Water)
Air Artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di
antara dua lapisan kedap air (lapisan akuifer).
Lapisan Akuifer adalah lapisan batuan dibawah permukaan tanah
yang mengandung air dan dapat dirembesi air. Akuifer adalah formasi
geologi atau grup formasi yang mengandung air dan secara signifikan
mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Batasan lain yang
digunakan adalah reservoir air tanah, lapisan pembawa air.

Gambar 3.1. Lapisan akuifer


sumber: http://www.seputarilmu.com/2016
Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa
macam - macam akuifer berdasarkan bahan penyusunnya / struktur
batuannya sebagai berikut:

a) Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer)


Yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air
dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada akuifer
ini disebut dengan water table (preatik level), yaitu permukaan air
yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.

b) Akuifer Tertekan (Confined Aquifer)


Yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh
lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta
mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.

Berdasarkan permeabelitas tanah :

(1) Akuifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer)


Yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian
atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya
merupakan lapisan kedap air.

(2) Akuifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer)


Yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan
lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material
berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih
memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini
merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi
tertekan.

c. Air tanah lokal (Perched groundwater)


Air tanah jenis ini terjadi pada akuifer-akuifer setempat (perched
akuifer). Letaknya pada lajur jenuh air atau di zona freatik dan
dibawahnya terdapat lapisan kedap air dengan luas yang terbatas.
Sama dengan air tanah dangkal, cuma sebaran akuifernya tidak luas
(bersifat lokal atau setempat).
d. Air tanah daerah karst
Air tanah jenis ini biasanya membentuk sungai bawah tanah. Sifat
batuan karst yang mudah mengalami pelarutan akan membentuk
bidang-bidang retakan (diaklas) di bawah tanah hingga membentuk
gua-gua atau lorong-lorong. Lorong atau media mengalirnya suangai
bawah tanah. Stalakmit-stalakmit yang menggantung yang sering
dijumpai pada dinding dan langit-langit gua terbentuk karena aktivitas
air tanah karst, dimana tetesan-tetesan air yang jatuh itu mengikis
(memahat) dinding dan langit-langit gua karst.

2) Air Tanah Berdasarkan Asalnya


a) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric
water, yaitu air tanah berasal dari hujan dan pencairan salju.
b) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah
turbir (yaitu air tanah yang tersimpan di dalam batuan
sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah yang naik dari
magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.

3) Air Tanah Berdasarkan Jenis


a) Air tanah Vados (Meteoric water), Air tanah yang berasal dari
air hujan dan terdapat pada lapisan tanah yang tak jenuh yang
tersimpan dibatuan sedimen.
b) Air tanah Magma (Juvenil Water), Air tanah yang berasal dari
air yang naik dari magma
c) Air Tanah Fosil (Fossil water), Air tanah yang terperangkap
dalam rongga rongga batuan endapan sejak pengendapan itu
terjadi termasuk juga air yang terperangkap pada rongga-
rongga batuan beku leleran (lelehan) sewaktu magma
tersembur kepermukaan bumi
d) Air Pelikular/Ari (Pellicular Water), Air yang tersimpan dalam
tanah karena tarikan molekul-molekul tanah.
e) Air Freatis (Phreatic Water)
f) Air Artesis (Artesian Water)

3. Manfaat Air Tanah


Air tanah yang melimpah mempunyai banyak manfaat bagi makhluk hidup
terutama bagi kelangsung hidup manusia. Beberapa manfaat air tanah bagi
kehidupan manusia yaitu:

a. Pemenuh kebutuhan hidup, Kehidupan manusia tak bisa lepas dari air.
Manusia bisa saja tidak makan dalam kurun waktu tertentu, tapi manusia
bisa mati jika tidak minum air. Manusia biasa memanfaatkan air tanah
untuk keperluan air minum, mandi, mencuci, memasak dan kebutuhan
lainnya. Pada umumnya, setiap rumah dilengkapi dengan sumur air
tanah. Warga dapat membuat sumur tanah yang berkedalaman 5 hingga
15 meter. Kedalaman tersebut sesuai dengan daerah tempat tinggal atau
kondisi tanah daerah yang akan dibuat sumur.
b. Sebagai irigasi, Irigasi merupakan hal yang penting dalam bidang
pertanian. Jika curah hujan rendah, para petani membutuhkan sistem
irigasi untuk mengairi sawah. Sistem irigasi tersebut harus didukung
dengan ketersedian air yang cukup. Salah satu solusi dari permasalahan
ketersediaan air untuk irigasi adalah keberadaan air tanah. Para petani
dapat membuat sumur bor kemudian memompa air dari dalam sumur
menuju ke permukaan tanah untuk kemudian di alirkan ke sawah- sawah
mereka.
c. Penyedia air bersih, Manfaat lain dari air tanah adalah sebagai penyedia
air bersih secara alami. Air tanah tertutup di dalam lapisan tanah dan
terlindungi oleh batu- batuan. Jenis Janis Batuan Penyusun Lapisan
Bumi). Lokasinya yang berada di dalam tanah, serta telah melewati
beberapa batuan menjadikan air tanah sebagai sumber air yang tidak
perlu di filter lagi karena bebatuan di dalam tanah sudah menjadi
penyaring alami bagi tanah, sehingga kebersihan air tanah pun
terjamin. Ciri ciri air tanah yang baik dan bersih yaitu airnya tidak keruh
(jernih), tidak berasa dan tidak berwarna, mempunyai PH netral,
kesadahan air rendah dan tidak mengandung bakteri yang berbahaya
seperti bakteri E coli. Sementara itu, air permukaan lebih rentan
terhadap pencemaran air karena tidak terlindungi oleh media lain. Meski
demikian bukan berarti air tanah tidak bisa tercemar. Air tanah tetap bisa
tercemar jika manusia tidak bijak dalam merawat lingkungan.
d. Sebagai pembangkit listrik. Seperti kita ketahui bahwa air merupakan
salah satu pembangkit listrik, atau lebih sering disebut dengan PLTA
(Pembangkit Listrik Tenaga Air). Pada umumnya, PLTA memanfaatkan
air tanah permukaan yaitu berupa waduk, danau atau sungai. Akan tetapi
ada juga PLTA yang memanfaatkan air tanah sebagai sumber
pembangkit listrik. Contohnya di daerah Gombong Selatan.
Masyarakatnya memanfaatkan air sungai bawah tanah untuk membuat
sumber listrik sendiri.
e. Sebagai laboratorium alam, Lokasi air tanah yang dapat dilihat dengan
jelas adalah gua. Keberadaan sungai bawah tanah di dalam gua dapat
dijadikan laboratorium alam oleh para peneliti. Letaknya yang agak
terbuka, membuat sumber air tanah di gua cukup mudah untuk diteliti.
Banyak hal yang dapat dieksplor oleh para ahli. Hal itu dikarenakan
terdapat banyak organisme unik yang mendiami sungai bawah tanah.

C. DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

1. Pengertian DAS
DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan
tertampung dan tempat di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut.
DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus :
a) DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya
tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini, airnya
cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.
b) DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya
tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini luapan
airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan
lebat.

Wilayah DAS dapat dibagi menjadi 3 bagian,yaitu :

a) DAS bagian hulu adalah daerah terdekat dengan aliran sungai


yang merupakan tempat tertinggi dalam suatu DAS. Hulu DAS
dicirikan oleh hal-hal sebagai berikut: merupakan daerah
konservasi, mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi,
merupakan daerah dengan kemiringan lereng besar (lebih besar
dari 15%), bukan merupakan daerah banjir, pengaturan
pemakaian air ditentukan oleh pola drainase, dan jenis vegetasi
umunya merupakan tegakan hutan.
b) DAS bagian tengah adalah daerah yang terletak diantara daerah
hulu dan daerah hilir.
c) DAS bagian hilir adalah daerah yang dekat dengan jalan keluar
air bagi setiap DAS. Daerah hilir DAS dicirikan oleh hal-hal
sebagai berikut : merupakan daerah pemanfaatan, kerapatan
drainase lebih kecil, merupakan daerah dengan kemiringan
lereng kecil sampai dengan sangat kecil (kurang dari 8%), pada
beberapa tempat merupakan daerah banjir (genangan),
pengaturan pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi, dan
jenis vegetasi didominasi tanaman pertanian kecuali daerah
estuaria yang didominasi hutan bakau/gambut.

Gambar 3.25 Daerah Aliran Sungai


Sumber : www.wikipedia.com
2. Fungsi DAS
a. DAS bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola
untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak
terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan
vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit),
dan curah hujan.
b. DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai
yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan
sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari
kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan
ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan
seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
c. DAS bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang
dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial
dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air,
kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait
untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS


Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS:
a. Iklim
b. Jenis batuan yang dilalui DAS
c. Banyak sedikitnya air hujan yang jatuh ke alur DAS
d. Lereng
e. Bentukan alam (mender,dataran banjir dan delta)
f. Penggunaan lahan

4. Pemanfaatan perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (DAS)


a. Daerah hulu sebagai daerah tangkapan air hujan
b. Daerah tengah dimanfaatkan untuk pertanian dan daerah ladang dan
permukiman
c. Daerah muara dimanfaatkan untuk pertanian, pemukiman dan pusat
pusat kota
d. Daerah cekungan dimanfaatkan untuk deposit air tanah
e. Daerah objek wisata
f. Lahan disekitar DAS banyak dimanfaatkan penduduk sebagai lahan
pertanian dan non-pertanian
g. Sebagai sumber air minum (air tanah)
h. Tempat mencuci
i. Mandi
j. Transportasi
k. Dll

5. Pelestarian perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (DAS)

a. Tidak membuang sampah di sungai. Kebiasaan masyarakat


membuang sampah di sungai harus benar-benar dihentikan. Selain
dapat mencemari sungai, sampah yang dibuang ke sungai juga dapat
membuat hewan-hewan yang hidup di sungai mati.
b. Tidak buang air di sungai. Kebiasaan buang air kecil atau besar di
sungai harus dihentikan, karena dapat menimbulkan bibit penyakit.
c. Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri ke sungai.
Memang, sungai dianggap sebagai tempat paling mudah untuk
membuang limbah cair dari rumah tangga maupun industri. Tapi
perlu diingat bahwa limbah tersebut mengandung bahan-bahan kimia
yang dapat mencemari air sungai. Untuk itu, limbah yang ingin
dibuang ke sungai harus melalui proses tertentu sehingga aman dan
tidak mencemari air sungai.
d. Melestarikan hutan di hulu sungai. Pohon-pohon yang ada di sekitar
hulu sungai sebaiknya tidak digunduli atau ditebangi secara
sembarangan agar tidak menimbulkan erosi tanah. Erosi dapat
mengakibatkan tanah, pasir dan benda-benda lain dapat terbawa
aliran air sehingga membuat sungai menjadi dangkal .

D. POTENSI BENCANA YANG BERASAL DARI AIR

Masih ingatkah kalian dengan meteri tentang Litosfer? Disana di jelaskan


bahwa bumi memiliki 2 tenaga litosfer yaitu endogen dan eksogen. Kedua tenaga
tersebut mengakibatkan perubahan relief permukaan bumi. Pada tenaga endogen
terdapat tiga tenaga yaitu tektonik, vulkanik dan seisme. Indonesia merupakan
daerah yang diapit oleh tiga lempeng tektonik sehingga Indonesia merupakan
daerah rawan bencana baik dari pulau sumatera maupun papua. Oleh sebab itu,
Indonesia sering terjadi bencana seperti gempa, tsunami, gunung meletus, banjir,
tanah longosor. Bencana tersebut bisa saja terjadi karena faktor alam sendiri
maupun ulah dari pada aktivitas manusia. Pada modul ini akan dibahas jenis
bencana alam dan cara mitigasi serta adaptasi bencana alam.

Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.


Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis. Defenisi tersebut menyebutkan bahwa
bencana disebabkan oleh faktor alam (natural disaster), non alam maupun
manusia (man-made disaster). Oleh karena itu, UU No. 24 Tahun 2007 tersebut
mendefenisikan mengenai bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial.

Jadi bencana alam adalah adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah
longsor. Kejadian bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat
berdasarkan tempat kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun
kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melkalian lebih dari
satu wilayah maka dihitung sebagai suatu kejadian.

1. Banjir
Adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau
daratan karena volume air yang meningkat. Banjir bandang adalah banjir
yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang disebabkan
terbendungnya aliran sungai pada alur sungai. Contohnya, Daerah hilir sungai
Bengawan Solo (Bojonegoro), daerah Pacitan, daerah hilir sungai Ciliwung
(Jakarta), Bandung dan lain-lain. Banjir memiliki ciri-ciri dan akibat sebagai
berikut :
a) Banjir biasanya terjadi saat hujan deras yang turun terus menerus
sepanjang hari
b) Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu
c) Banjir dapat mengakibatkan hanyutnya rumah-rumah, tanaman, hewan
dan pohon
d) Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di
tempat-tempat yang rendah
e) Banjir dapat mengkalianlkan sungai, kolam atau danau
f) Sesudah banjir, lingkungan menjadi kotor oleh endapan tanah dan
sampah
g) Banjir dapat mengakibatkan korban jiwa, luka berat, luka ringan atau
hilangnya orang
h) Banjir dapat menyebabkan kerugian yang besar baik secara moril dan
materil;
Penyebab banjir :

a) Curah hujan tinggi


b) Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan permukaan air laut
c) Terletak pada suatu cekungan yang di keliligi perbukitan dengan
pengaliran air keluar sempit
d) Daya serap tanah rendah
e) Banyak permukinman yang dibangun pada dataran sepanjang bantaran
sungai
f) Drainase tidak lancar
g) Kurangnya vegetasi di daerah luhu sungai

2. Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa jepang yaitu stu berarti lautan dan nami
berarti lautan. tsunami dapat di artikan sebagai gelombang ombak lautan.
Jadi, tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul
karena adanya pergeseran di dasar lat akibat gempa bumi. Berdasarkan
catatan sejarah gempa bumi, Indonesia sering dilkalian tsunami. Setelah
meletusnya Gunung Krakatau yang menimbulkan tsunami besar tahun 1883,
setidaknya telah terjadi 19 kali bencana tsunami besar di Indonesia selama
lebih dari satu abad (1990-2006).
Karena tsunami terjadi ketika air laut masuk kedaratan, maka wilayah
rawan tsunami adalah sepanjang pantai. Di Indonesia, pantai yang rawan
bencana tsunami adalah pantai yang menghadap ke zona tumbukan lempeng
dan pantai yang menghadap ke gunung api yang berada di lepas pantai,
misalnya pantai yang menghadap Gunung Krakatau. Direktorat Vulkannisme
dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral menyatakan bahwa ada 28 wilayah di Indonesia yang
dinyatakan rawan gempa dan tsunami. Diantaranya Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Jawa Timur bagian Selatan, Bali, NTB, dan NTT. Kemudian
Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak, Yapen dan Fak-
fak di Papua serta Balikpapan Kaltim. Ciri-ciri Tsunami
a. Kecepatan tsunami tergantung pada kedalaman laut dan percepatan
grafitasi di tempat tersebut.
b. Ketinggian gelombang tsunami berbanding terbalik dengan kecepatan,
artinya Jika kecepatan tsunami besar, tetapi ketinggian gelombang
tsunami hanya beberapa puluh centi meter saja sebaliknya untuk di
daerah pantai, kecepatan tsunaminya kecil sedangkan ketinggian
gelombangnya cukup tinggi bisa mencapai puluhan meter (Sumber :
Forum.UPI. edu)
3. Abrasi (erosi pantai), adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga
gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak.
4. Bencana Gelombang Pasang, Gelombang pasang adalah gelombang air laut
yang melebihi batas normal dan dapat menimbulkan bahaya baik di lautan ,
maupun di darat terutama daerah pinggir pantai. Umumnya gelombang
pasang terjadi karena adnya angin kencang/ topan, perubahan cuaca yang
sangat cepat dank arena ada pengaruh dari gravitasi bulan maupun matahari.
Kecepatan gelombang pasang sekitar 10-100 km/ jam. Gelombang pasang
sangat berbahaya bagi kapal-kapal yang sedang berlayar pada suatu wilayah
yang dapat menenggelamkan kapal-kapal tersebut. Jika terjadi gelombang
pasang di laut akan menyebabkan tersaounya daerah pinggir pantai atau di
sebut dengan abrasi. Gelombang pasang akibat kenaikan muka air laut yang
disebabkan oleh pasang surut disamping itu juga diakibatkan oleh factor-
faktor eksternal force seperti dorongan air, swell (gelombang yang
ditimbukan dari jarak jauh), badai dan badai tropis yang merupakan fenomena
yang sering terjadi di laut. Gabungan atau interaksi dari itu semua
menimbulkan anomaly muka air laut yang menyebabkan banjir rob. Contoh
daerah laut di indonesia, daerah laut jawa bagian selatan serta perbatasan
Sulawesi dengan Kalimantan, daerah Samudera Hindia bagian Selatan
Lombok, selatan Pelabuhan Ratu Cilacap, Selatan Karang Bolong, Selatan
Pacitan, Selatan Popoh, Selatan Nusa Barung dan lain-lain.

E. PENYEBAB KERUSAKAN DAN UPAYA KONSERVASI


PERAIRAN DARAT
1) Penyebab kerusakan periran darat
a) Limbah industry dan rumah tangga yang dibuang kesungai,
danau
b) Gundulnya hutan dihulu sungai
c) Pemanfaatan danau sebagai sarana peternakan ikan KJA
menyebabkan air danau tercemar oleh zat kimia pakan ikan
(makanan ikan)
2) Upaya Konservasinya Perairan Darat
a) Konservasi Air Tanah
Konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara
teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan cara
pelestarian. Konservasi air tanah adalah upaya pemeliharaan keberadaan
air tanah secara berkelanjutan dilihat dari keadaan, sifat, dan fungsi air
tanah. Tujuannya agar air tanah senantiasa tersedia dalam kualitas dan
kuantitas yang baik untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup, baik pada
waktu sekarang maupun yang akan dating. Konservasi air tanah antara
lain mencakup kegiatan sebagai berikut :
a. Perlindungan Air Tanah
Upaya perlindungam air tanah dapat dilakukan dengan menetapkan
kawasan lindung air tanah pada suatu wilayah cekungan air tanah atau
kawasan sempadan mata air

b. Pelestarian air tanah


Upaya-upaya pelestarian air tanah dapat berupa kegiatan pelestarian
fungsi daerah imbuhan air tanah dengan vegetasi (Reboisasi,
pembuatan hutan kota, dan pembuatan jalur hijau) serta membuat
peraturan tentang luasan lahan bangunan.

c. Pengawetan Air Tanah


Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk pengawetan air tanah,
antara lain menghemat penggunaan air tanah, sosialisasi gerakan
hemat air, pemanfaatan air tanah untuk air minum menjadi prioritas
utama.

b) Konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS)


Kerusakan aliran sungai dapat diakibatkan oleh banyak faktor,
seperti penebangan hutan secara berlebihan, penutupan danau dan
kantong-kantong air lainnya, berubahnya saluran draenase dan sungai,
serta pembuangan limbah ke sungai. Oleh karena itu, para ahli mulai
menyelidiki sifat-sifat aliran sungai untuk mengurangi kerusakan.
Pengendalian kerusakan aliran sungai dilakukan melalui upaya-upaya
konservasi daerah aliran sungai.
Konservasi aliran sungai bertujuan untuk melindungi badan sungai, baik
bantaran maupun sempadan sungai dari pencemaran. Upaya-Upaya yang
dilakukan antara lain adalah sebagai berikut
a. Konservasi secara vegetatife, yaitu penghutanan kembali,
penutupan lahan terbuka, dan melakukan penanaman mengikuti
garis kontur.
b. Konservasi secara mekanik , yaitu pembuatan saluran air,
terasering, di lereng curam, dan membuat sumur resapan.

c) Upaya Pelestarian Danau, yaitu:


a. Kelestarian hutan dan penghijauan daerah di sekitar sungai yang
menuju ke suatu sungai
b. Pencegahan masuknya polutan , misalnya polutan yang berasal
dari pabrik ke aliran sungai yang menuju danau sehingga tidak
terjadi pencemaran danau.
c. Pembinaan masyarakat yang menangkap ikan di danau agar tidak
menggunakan bahan peledak dan racun
d. Pembinaan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang menuju
ke danau agar tidak membuang sampah ke sungai
e. Pembinaan masyarakat di sekitar danau agar menjaga kelestarian
lingkungan hidup

F. Lembaga Yang Menyediakan Dan Memanfaatkan Data Hidrologi


Data hidrologi dapat dimanfaatkan sebagai data dasar dalam
melakukan penelitian hidrologi, seperti perencanaan kegiatan pengelolaan
sumber daya air di wilayah sungai, perencanaan bangunan irigasi,
bangunan air, dan pengendalian banjir. Tedapat beberapa lembaga yang
menyediakan dan memanfaatkan data hidrologi, antara lain sebagai
berikut:
a. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Sumber Daya Air
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Badan penelitian ini bertugas melaksanakan penelitian,
pengembangan seta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
sumber daya air
b. Balai besar wilayah sungai, kementerian pekerjaan umum dan perumahan
rakyat
Lembaga ini bertugas mengelola seluruh sungai yang ada di
Indonesia. Misalnya Balai Besar Wilayah Sungai Citarum bertugas
mengelola Citarum dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung bertugas
mengelola Ciliwung.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Buku Lahan Rawa. www.litbang.pertanian.go.id .Jakarta :


Pers.
Maulana.Reza Hartono. 2009.Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta
: untuk Kelas X, Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah. Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Sindhu, Yasinto.2016. Geografi Kelas X Kurikulum Nasional. Jakarta :
Erlangga
Wardiyatmoko K,. 2012. Geografi Kelas X . Jakarta : Erlangga
Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi Kelas X. Jakarta : Erlangga
Handarni, Deti dan Retni Kinteki. 2016. Modul Pelatihan Guru Geografi
SMA Kelompok Kompetensi C (Modul Elektonik).Jakarta :
Kementrian Kebudayaan dan Pendidikan.
Anonimus. http://diantokomang.blogspot.co.id
Anonumis http://en.wikipedia.org./wiki/asal usul air
Auranuranti.2015. Potensi Sumber Daya Laut.
http://auranuranti.blogspot.co.id/2015/09/potensi-sumber-daya-
laut-dan.html (Online) diakses 20 Februari 2017
Anonimus.2014. Pencemaran Air Laut.
https://himka1polban.wordpress.com/chemlib/makalah/pencemaran
-air-laut/(Online) diakses 20 Februari 2017
Anonimus. 2014. Pencemaran Air Laut. http://ilmugeografi.com/ilmu-
bumi/laut/pencemaran-pantai-laut.html (Online) diakses 20
Februari 2017
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut
(http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_19_99.htm)

Anda mungkin juga menyukai