Bahan Ajar KD 3.7 Dinamika Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
Bahan Ajar KD 3.7 Dinamika Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
Bahan Ajar KD 3.7 Dinamika Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
A. IDENTITAS SEKOLAH
Satuan Pendidikan : SMA Negeri
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X / II
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Pokok : Dinamika Hidrosfer dan dampaknya terhadap
Kehidupan
Alokasi Waktu : 12x45menit (4 PT)
B. Kompetensi Inti :
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali
informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah
informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar
berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritikserta dapat mendeskripsikan dinamika hidrosfer dan
terapannya dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menyajikan contoh dinamika
hidrosfer dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.
Indikator Pencapaian KD :
SIKLUS HIDROLOGI
A. Pengertian Air dan Asal mulanya
1. Asal usul air di muka bumi
Bumi jika dilihat dari luar angkasa tampak berbeda dengan benda-benda
langit lainnya. Pantulan warna biru yang sangat dominan merupakan ciri khas
planet bumi. Warna biru tersebut terpantul kebumi karena tiga perempat bagian
permukaanya tetutup air dalam bentuk samudra dan laut. Adanya air dibumi
adalah sesuatu keajaiban, dengan air berbagai proses kehidupan dimuka bumi
berlangsung. Air itu sendiri merupkan zat yang ajaib, karena di dalamnya
mengandung sifat-sifat yang memungkinkan bereaksi dan berinteraksi, baik
secara fisik maupun kimia dari benda-benda lain.
Gambar 1.1
Sumber:www.nasa.gov
Air menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benda cair yang biasa
terdapat disumur, sungai, danau, dan yang mendidih pada suhu 100% C. Air
dalam bentuk cair hanya dijumpai dibumi, sedangkan di luar bumi berbentuk gas.
Jarak antara orbit bumi dengan matahari yang sedemikian rupa sehingga mulekul-
mulekul air bumi sebagian besar selalu tersedia dalam fase air.
Rosetta mengungkap air di Bumi bukan berasal dari komet. Air di Bumi
diduga keras berasal dari asteroid yang jatuh ke permukaan Bumi sekitar 4 milyar
tahun lalu. Peneliti Eropa menyatakan, dugaan semula bahwa air di bumi berasal
dari komet terbukti salah. Air dari komet umurnya jauh lebih tua dan lebih berat
ketimbang air yang eksis saat ini. Sementara kandungan isotop hidrogen pada air
di asteroid mirip dengan levelnya pada air bumi saat ini.
C. Siklus Hidrologi
Terjadinya siklus air disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti
gejala meteorology dan klimatologis antara lain sebagai berikut :
1. Evaporasi, adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses
perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari
penguapan air laut.
2. Transpirasi, adalah proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan
melalui stomata atau mulut daun.
Perairan
darat
Air tanah
Sungai
Danau
Rawa
Gletser
Perairan
Berdasarkan kedalaman
laut dapat dibedakan
menjadi:
Zona Litoral
Zona neritik
Zona batial
Zona Abisal
Perairan
Laut
Berdasarkan
kejadian/perubahan
yang dialami laut dapat
dibedakan menjadi:
Laut transgresi
Laut regresi
Laut ingresi
Berdasarkan
kejadian/perubahan
yang dialami laut dapat
dibedakan menjadi:
Laut tepi
Laut petengahan
Laut pedalaman
Indikator Pencapaian KD :
PERAIRAN LAUT
A. PESISIR DAN LAUT
Pesisir adalah bagian permukaan bumi yang terletak antara pasang naik
dan pasang surut. Pada waktu pasang naik, pesisir tertutup oleh air laut dan pada
waktu surut nampak berupa daratan. oleh karna itu pesisir sama panjangnya Pantai
adalah bagian daratan yang terdekat dengan laut. Perbatasan dataran dengan laut
seolah-olah membentuk suatu garis yang disebut garis pantai. Keadaan dan bentuk
pantai berbeda pada setiap tempat
Laut adalah tubuh air asin yang sangat luas dan saling berhubungan antara
lautan yang satu dan lautan lainnya. Sebesar 70% permukaan bumi merupakan
lautan sehingga jika dilihat dari angkasa luar, bumi didominasi oleh warna biru.
Laut yang luas disebut dengan samudra. Ada lima samudra di bumi, yaitu
samudera Antartika, Samudera Artik, Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan
Samudera Pasifik (Sindhu P, 2013:282),
Oceanografi adalah ilmu yang mempelajari lautan yang meliputi arus laut,
pasang surut laut, temperatur, kedalaman, kehidupan yang ada di laut, geologi
laut, dan bentukan-bentukan yang ditimbulkan oleh proses kelautan, Pantai.
2. Morfologi laut
Morfologi dasar laut seperti halnya daratan, tidaklah datar,
panorama permukaan dasar laut disebut juga morfologi dasar laut.
Gambaran Morfologi dasar laut didapatkan dari rekaman alat getaran
suara atau echo sounding. Morfologi dasar laut adalah hasil dari
peristiwa tektonik.
Morfologi dasar laut terdiri atas :
Gambar 4.7 Gunung api bawah laut di Bengkulu bentuk dari gunung api
yang tidak mucul ke permukaan
Sumber:http://cimolcendol9f.blogspot.co.id/2015/01/penampang-
melintang-bentuk-muka-bumi.html
Gunung api bawah laut adalah sebuah gunung yang naik dari dasar
laut yang tidak sampai naik hingga permukaan air (permukaa laut), dan
dengan demikian bukanlah juga sebuah pulau. Umumnya ditemukan
terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada
kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut.
h) Ambang laut
Ambang Laut (Dremple) adalah relief dasar laut berupa bukit dalam
laut yang memisahkan dua buah pulau. Contohnya Ambang Laut Sulu, yang
sebagian dikelilingi pulau-pulau dan laut dangkal di Sulawesi yang
dipisahkan oleh ambang yang ada di Kepulauan Talaud.
i) Lubuk laut (basin)
Depresi laut yang bentuknya bulat atau lonjong. Contoh: Lubuk laut di
Eropa, Lubuk laut Banda, Lubuk laut Sulawesi, Lubuk laut Sulu, Lubuk laut
Canary, Cape Verde Mediterania, dan Teluk Meksiko.
j) Punggung laut
Punggung Laut adalah rangkaian perbukitan di dalam laut dan
kadang-kadang muncul di permukaan laut. Punggung laut terjadi karena
tenaga endogen yang berupa proses tekanan vertical. Contohnya Punggung
Laut Sibolga.
4. Gelombang Laut
Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut
sebagai berikut :
“Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya)
bergesekan satu sama lain, maka pada bidang gerakannya akan terbentuk
gelombang
Gelombang terjadi karena :
a. Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di
permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah
angina
b. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan
terjadi hempasan dan pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus
balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan
berlawanan dengan arah datangnya gelombang
c. Karena gempa bumi, terjadi karena adanya gempa di dasar
laut.Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar disebut dengan
gelombang “tsunami”.
Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan:
a. Gerak osilasi,
Gerak gelombang akibat molekul air bergerak melingkar (di laut
lepas). Gelombang ini memiliki tinggi dan lembah gelombang.
5. Arus Laut
a. Arus Laut
Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu
tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerakan ke atas) maupun secara
horizontal (gerakan ke samping).
Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain:
a) arah angin
b) perbedaan tekanan air
c) perbedaan densitas air
d) gaya Coriolis dan arus ekman
Gaya Corriolis memengaruhi aliran massa air, di mana gaya
ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus.
e) upwelling
f) Upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang
lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar dari dasar laut
bergerak ke permukaan akibat pergerakan angin di atasnya.
g) Downwelling
3) Di Samudera Pasifik
a) Di sebelah utara khatulistiwa
a. Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis
khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat
timur laut.
b. Arus Kuroshio, lanjutan arus khatulistiwa utara dari
Filipina, arahnya menuju ke utara, menyusur sebelah timur
Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara
(terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.
c. Arus Kalifornia,Mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika
Utara ke arah selatan menuju kekhatulistiwa. Arus ini
merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus
menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.
d. Arus Oyashio, Merupakan arus dingin yang didorong oleh
angin timur dan mengalir dari selat Bering menuju ke selatan
dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang, dan bertemu
dengan arus Kuroshio
b) Di sebelah selatan khatulistiwa
a. Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa.
b. Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari
sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat
Amerika Selatan menyusur ke arah utara, merupakan arus
b. Nekton
Nekton adalah sekelompok
organisme yang hidup di kolam air
baik air tawar maupun air laut.
Nekton berasal dari bahasa Yunani
yang artinya berenang. Nekton adalah
hewan-hewan laut yang dapat
bergerak sendiri kesana kemari seperti
Ikan bertulang rawan, Ikan bertulang Gambar 5.4: Nekton
sejati, Kelomang, Molusca, sotong, Sumber: anne-
cumi-cumi , kuda laut dan semua jenis manopo.blogspot.co.id
invertebrata laut lainnya. Nekton
merupakan organisme laut yang
sangat bermanfaat bagi manusia
terutama untuk perbaikan gizi dan
peningkatan ekonomi.
c. Bentos
Bentos merupakan sebuah
organisme yang tinggal didalam atau di
dasar laut dan dikenal sebagai zone
Bentik. Mereka tinggal didekat laut atau
endapan lingkungan dari pasang surut
disepanjang tepi kolam dan pantai, dan
kemudian ke zone Neritis, zone Bathial
Gambar 5.5:
dan zone kedalaman laut yaitu
Bentos
Abysal.Karena cahaya tidak menembus
Sumber:anne-
ke dasar laut , sumber energi yang
manopo.blogspot.co.id
d. Perikanan
Sumber daya perikanan laut adalah
salah satu potensi sumber daya laut di
indonesia yang sejak dulu telah
dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia
memiliki angka potensi lestari yang besar,
yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang
dimaksud dengan potensi lestari adalah
potensi penangkapan ikan yang masih Gambar 5.6: Lokasi
memungkinkan bagi ikan untuk potensi beberapa jenis
melakukan regenerasi hingga jumlah ikan ikan
yang ditangkap tidak mengurangi populasi Sumber:
ikan. Umumnya, perikanan dimaksudkan http://catalogue.nla.gov.a
untuk kepentingan penyediaan pangan u
bagi manusia. Selain itu, tujuan lain dari
perikanan meliputi olahraga, rekreasi
(pemancingan ikan), dan mungkin juga
untuk tujuan membuat perhiasan atau
mengambil minyak ikan.
e. Hutan Mangrove
Hutan mangrove (hutan bakau)
adalah tipe hutan yang berada di daerah
pasang surut air laut. Saat air pasang,
hutan mangrove digenangi oleh air laut,
sedangkan pada saat air surut, hutan
mangrove bebas dari genangan air laut.
Umumnya hutan mangrove berkembang
baik pada pantai yang terlindung, muara Gambar 5.7: Hutan
sungai, atau laguna mangrove
Ada dua fungsi hutan mangrove Sumber:
sebagai potensi sumber daya laut di rinialestari1.blogspot.com
indonesia yaitu fungsi ekologis dan
ekonomis.
g. Rumput Laut
Indonesia mempunyai potensi
besar dalam memanfaatkan berbagai
jenis rumput laut yang hidup di
perairannya. Berbagai jenis rumput laut
telah dikenal memiliki manfaat baik
sebagai bahan pembuat agar-agar,
keragian, maupun alginat. Berbagai jenis Gambar 5.9: Rumput laut
2. Pembangkit Listrik
Laut juga dapat dimanfaatkan
sebagai tenaga alam pembangkit listrik,
dengan tenaga yang sangat besar (tenaga
ombak, pasang surut air, angin, dan
sebagainya) akan bisa menghasilkan listrik
yang besar pula.Ini sangat bermanfaat Gambar: 4.12 Laut
sekali bagi manusia karena bisa sebagai Tenaga Alam
mengerjakan pekerjaan sehari hari dengan Sumber: cikalnews.com
menggunakan tenaga listrik
4. Tempat Budidaya
Dengan perairan yang sangat indah,
alami dan masih banyak ditumbuhi
terumbu karang maka laut yang seperti ini
akan menarik perhatian ikan-ikan untuk
hidup.
Para nelayan dapat memanfaatkan
laut untuk tempat budidaya, seperti
Gambar 4. 14 Laut
budidaya kerang mutiara, rumput laut, dan
sebagai Tempat
lain-lain.
Budidaya
Sumber:
bbapsitubondo.com
Sumber air danau dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain:
2. Klasifikasi Danau
1) Berdasarkan Jenis Airnya
a) Danau Air Asin, Danau air asin biasanya ditemukan di daerha
semi arid dan Arid. Daerah semiarid. Di daerah arid, proses
penguapan yang terjadi sangat kuat dan danau bersifat tertutup
sehingga air yang ada tidak berganti. Ketika danau mongering ada
lapisan garam di dasar danau. Contoh Danau air asin Great Salt
Lake dan danau Merah dekat laut asam
b) Danau Air Tawar, Danau air tawar ditemukan di daerah humid
(basah) dengan curah hujan yang tinggi. Pada umunya sumber air
danau air tawar adalah hujan. Danau ini selalau mengalirkan
airnya ke laut. Contoh Danau di Indonesia kebanyakan Danau Air
Tawar.
3) Berdasarkan Letak
a) Rawa Pantai , Rawa pantai adalah jenis
rawa yang terdapat di pinggir pantai. Rawa ini
selalu dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Pasang surut ini terjadi dua kali dalam sehari
sehingga terbentuklah rawa pantai. Rawa ini
banyak ditumbuhi oleh pohon bakau.
3. Manfaat Rawa
1) Sumber daya alam, merupakan habitat (sumber kehidupan)
karena terdapat udara (produsen O2 terbesar sepanjang tahun),
air, dan makanan
2) Kebudayaan, sebagaian besar pusat kebudayaan biasanya
terletak pada daerah lowland
3) Ekonomi, sebagai penghubung perekonomian lowland dan
upland (laut dan darat)
4) Ketatanegaraan
5) Lingkungan, daerah tropis bisa terecovery dengan cepat
terhadap perubahan iklim (climate change)
6) Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan
kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan mengeluarkan
cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya kering;
7) Mencegah terjadinya banjir;
8) Mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai
9) Sumber energi
10) Sumber makanan nabati maupun hewani
C. GLETSER
Gletser menyimpan cadangan air tawar yang besar dalam
bentuk es. Gletser berasal dari bahasa Prancis yakni glace yang berarti es.
Gletser terbentuk dari penimbunan salju yang mengeras selama bertahun-
tahun. Gletser dapat terjadi ketika jumlah salju yang terbentuk pada musim
dingin lebih besar daripada penguapan yang terjadi pada musim panas.
Sebanyak 99 % es berada di Antartiak dan Grennland. Sejkitar 75 % dari
gletser adalah air tawar. Gletser juga berada di puncak pegunungan dengan
ketinggian lebih dari 4000 m dpl dan berada di daerah dengan musim dingin
bersalju dan musim panas yang pendek. Gletser bergerak perlahan laha
menuruni lereng atau lembah kemudian menyebar di permukaan tanah.
1. Terjadinya Gletser
Gletser adalah massa besar es yang terbentuk dari penimbunan salju
dan bergerak menuju ke bawah akibat gravitasi bumi, sambil menguap
ataupun meleleh. Timbunan salju lama kelamaan menjadi sangat tebal,
sehingga akan terbentuk lapisan es di atas permukaan bumi. Lapisan es
yang tebal menjadi materi yang plastis dan mempunyai gaya gravitasi yang
sangat besar, sehingga es tersebut secara perlahan-lahan bergerak menyebar
ke daerah yang lebih luas atau turun melalui lereng pegunungan. Massa es
yang bergerak itulah yang disebut gletser.
Indikator Pencapaian KD :
A. Sungai
1. Pengertian Sungai
Sungai adalah aliran air yang mengalir memanjang mulai dari
sumber atau hulu sungai sampai ke muara atau hilir sungai. Sungai
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai
umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air,
limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu juga berasal dari
lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari tiga jenis limpasan,
yaitu limpasan yang berasal dari hujan, limpasan anak sungai, dan limpasan
air tanah.
2. Bagian-bagian Sungai
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir:
a) Hulu
Hulu sungai terletak di wilayah dataran tinggi. Gradien kemiringan lereng
cukup tinggi dan badan sungai sempit. Kecepatan aliran cukup tinggi
sehingga mampu membawa partikel yang berukuran besar untuk di
endapkan ke bagian tengah atau hilir sungai. Hal ini juga menyebabkan
tingkat erosi pada bagian dasar sungai lebiih tinggi dari pada erosi di
bagian tepi sungai. Kondisi ini membuat sungai menjadi lebih cepat
dalam daripada melebarnya
Gambar3.1 bagian-
bagian sungai
Sumber:
https://www.google.co
m/search?
q=bagian+s ungai
3. Klasifikasi Sungai
Sungai yang ada di permukaan Bumi ini tidak semuanya sama. Oleh karena
itu, sungai dibedakan menjadi beberapa jenis :
1) Berdasarkan Sumber Airnya
a) Sungai hujan adalah sungai yang sumber
airnya berasal dari resapan air hujan,
kemudian keluar sebagai mata air melalui
celah batuan dan mengalir ke sungai.
Sungai-sungai di Indonesia sebagian besar
termasuk ke dala sungai hujan. Sungai hujan
dpat mengalami kekeringan apabila bagian
hulu sungai tidak dijaga kelestariannya,
terutama kelestarian hutan dan vegetasinya
Gambar 3.2 : sungai hujan
sehingga daya resap tanah tetap tinggi
Sumber:www.google.com
5. Meander
a) Pengertian Meander
Meander dapat didefinisikan sebagai aliran sungai yang berbelok-
belok secara teratur dengan arah pembelokan lebih atau kurang 180%.
Meander merupakan bentuk aliran sungai pada daerah datar yang berliku-
liku. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu.
Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil.
Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang
paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi
pengendapan sebut berpindah disebut undercut
Meander dapat digolongkan menjadi 5 macam, yaitu:
1)Meander mendalam
Meander mendalam adalah meander
yang terjadinya disebabkan adanya erosi
vertical dan erosi lateral, sehingga
erosinya melebar dan mendalam.
2)Meander berteras
Meander berteras adalah meander yang
terjadinya karena adanya pengangkatan
yang bertingkat-tingkat, sehingga pada
tepi-tepi lembah pada sisi kiri dan kanan
terjadai teras-teras yang bertingkat
Gambar 3.17 : meander berteras
sumber : www.wikipedia.com
3) Meander lembah
Meander lembah adalah meander yang terdapat pada lembah yang sudah
mencapai stadium dewasa, ketika lebar dari meander lembah ini 20x lebar
saluran.
4) Meander bebas
Meander bebas adalah meander yang
jalur meandernya tidak tertentu.
Meander ini terjadi pada sungai yang
sudah mencapai stadium tua dan banyak
sekali bekas-bekas yang telah
Gambar 3.18 : meander bebas ditinggalkan.
Sumber :www.wikipedia.com
6. Oxbow lake
Oxbow lake atau Danau tapal kuda merupakan danau yang dihasilkan
dari suatu meander atau sungai yang berkelok-kelok dengan sifat airnya
meluber melintasi daratan mengambil jalan pintas dan meninggalkan potongan-
potongan yang akhirnya membentuk danau tapal kuda. Oxbow lake terbentuk
dari waktu ke waktu sebagai akibat dari erosi dan sedimentasi dari tanah
disekitar sungai meander.
Proses pembentukan oxbow lake diawali oleh meander yang terbentuk
oleh pengikisan dan pengendapan. Dalam jangka waktu yang panjang, cut
bank pada meander akan melebar ke arah luar dan juga point bar akan
melebar ke arah sungai. Karena pengendapan yang terus terjadi, akan
terbentuk lekukan yang semakin tajam. Lekukan tersebut lama-lama akan
membentuk neck, yaitu ujung dari lekukan yang seperti akan terhubung
dengan ujung lekukan yang lain.
8. Delta
Delta yaitu tanah datar hasil pengendapan yang dibentuk oleh sungai,
muara sungai, dimana timbunan sediment tersebut mengakibatkan propagradasi
yang tidak teratur pada garis pantai (Coleman, 1968; Scott & Fischer, 1969).
Sungai akan mengendapkan bebannya di daratan jika tidak mampu lagi
mengangkutnya. Ini dapat terjadi pada lekuk lereng, sisi dalam meander,
pertemuan antara dua aliran sungai, dan pada perubahan graden. Tetapi endapan
juga terjadi jika sungai masuk ke dalam danau atau laut, maka akan terbentuk
delta.
9. Point bar
Point bar merupakan proses sedimentasi yang dominan di dalam alur
sungai yang terdapat pada tepi alur sungai. Bentuk dan ukuran point bar
bervariasi tergantung pada besarnya alur sungai serta berkembang pada
bagian lengkung dalam (inner band) alur sungai.
B. AIR TANAH
a. Pemenuh kebutuhan hidup, Kehidupan manusia tak bisa lepas dari air.
Manusia bisa saja tidak makan dalam kurun waktu tertentu, tapi manusia
bisa mati jika tidak minum air. Manusia biasa memanfaatkan air tanah
untuk keperluan air minum, mandi, mencuci, memasak dan kebutuhan
lainnya. Pada umumnya, setiap rumah dilengkapi dengan sumur air
tanah. Warga dapat membuat sumur tanah yang berkedalaman 5 hingga
15 meter. Kedalaman tersebut sesuai dengan daerah tempat tinggal atau
kondisi tanah daerah yang akan dibuat sumur.
b. Sebagai irigasi, Irigasi merupakan hal yang penting dalam bidang
pertanian. Jika curah hujan rendah, para petani membutuhkan sistem
irigasi untuk mengairi sawah. Sistem irigasi tersebut harus didukung
dengan ketersedian air yang cukup. Salah satu solusi dari permasalahan
ketersediaan air untuk irigasi adalah keberadaan air tanah. Para petani
dapat membuat sumur bor kemudian memompa air dari dalam sumur
menuju ke permukaan tanah untuk kemudian di alirkan ke sawah- sawah
mereka.
c. Penyedia air bersih, Manfaat lain dari air tanah adalah sebagai penyedia
air bersih secara alami. Air tanah tertutup di dalam lapisan tanah dan
terlindungi oleh batu- batuan. Jenis Janis Batuan Penyusun Lapisan
Bumi). Lokasinya yang berada di dalam tanah, serta telah melewati
beberapa batuan menjadikan air tanah sebagai sumber air yang tidak
perlu di filter lagi karena bebatuan di dalam tanah sudah menjadi
penyaring alami bagi tanah, sehingga kebersihan air tanah pun
terjamin. Ciri ciri air tanah yang baik dan bersih yaitu airnya tidak keruh
(jernih), tidak berasa dan tidak berwarna, mempunyai PH netral,
kesadahan air rendah dan tidak mengandung bakteri yang berbahaya
seperti bakteri E coli. Sementara itu, air permukaan lebih rentan
terhadap pencemaran air karena tidak terlindungi oleh media lain. Meski
demikian bukan berarti air tanah tidak bisa tercemar. Air tanah tetap bisa
tercemar jika manusia tidak bijak dalam merawat lingkungan.
d. Sebagai pembangkit listrik. Seperti kita ketahui bahwa air merupakan
salah satu pembangkit listrik, atau lebih sering disebut dengan PLTA
(Pembangkit Listrik Tenaga Air). Pada umumnya, PLTA memanfaatkan
air tanah permukaan yaitu berupa waduk, danau atau sungai. Akan tetapi
ada juga PLTA yang memanfaatkan air tanah sebagai sumber
pembangkit listrik. Contohnya di daerah Gombong Selatan.
Masyarakatnya memanfaatkan air sungai bawah tanah untuk membuat
sumber listrik sendiri.
e. Sebagai laboratorium alam, Lokasi air tanah yang dapat dilihat dengan
jelas adalah gua. Keberadaan sungai bawah tanah di dalam gua dapat
dijadikan laboratorium alam oleh para peneliti. Letaknya yang agak
terbuka, membuat sumber air tanah di gua cukup mudah untuk diteliti.
Banyak hal yang dapat dieksplor oleh para ahli. Hal itu dikarenakan
terdapat banyak organisme unik yang mendiami sungai bawah tanah.
1. Pengertian DAS
DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan
tertampung dan tempat di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut.
DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus :
a) DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya
tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini, airnya
cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.
b) DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya
tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini luapan
airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan
lebat.
Jadi bencana alam adalah adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah
longsor. Kejadian bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat
berdasarkan tempat kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun
kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melkalian lebih dari
satu wilayah maka dihitung sebagai suatu kejadian.
1. Banjir
Adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau
daratan karena volume air yang meningkat. Banjir bandang adalah banjir
yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang disebabkan
terbendungnya aliran sungai pada alur sungai. Contohnya, Daerah hilir sungai
Bengawan Solo (Bojonegoro), daerah Pacitan, daerah hilir sungai Ciliwung
(Jakarta), Bandung dan lain-lain. Banjir memiliki ciri-ciri dan akibat sebagai
berikut :
a) Banjir biasanya terjadi saat hujan deras yang turun terus menerus
sepanjang hari
b) Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu
c) Banjir dapat mengakibatkan hanyutnya rumah-rumah, tanaman, hewan
dan pohon
d) Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di
tempat-tempat yang rendah
e) Banjir dapat mengkalianlkan sungai, kolam atau danau
f) Sesudah banjir, lingkungan menjadi kotor oleh endapan tanah dan
sampah
g) Banjir dapat mengakibatkan korban jiwa, luka berat, luka ringan atau
hilangnya orang
h) Banjir dapat menyebabkan kerugian yang besar baik secara moril dan
materil;
Penyebab banjir :
2. Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa jepang yaitu stu berarti lautan dan nami
berarti lautan. tsunami dapat di artikan sebagai gelombang ombak lautan.
Jadi, tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul
karena adanya pergeseran di dasar lat akibat gempa bumi. Berdasarkan
catatan sejarah gempa bumi, Indonesia sering dilkalian tsunami. Setelah
meletusnya Gunung Krakatau yang menimbulkan tsunami besar tahun 1883,
setidaknya telah terjadi 19 kali bencana tsunami besar di Indonesia selama
lebih dari satu abad (1990-2006).
Karena tsunami terjadi ketika air laut masuk kedaratan, maka wilayah
rawan tsunami adalah sepanjang pantai. Di Indonesia, pantai yang rawan
bencana tsunami adalah pantai yang menghadap ke zona tumbukan lempeng
dan pantai yang menghadap ke gunung api yang berada di lepas pantai,
misalnya pantai yang menghadap Gunung Krakatau. Direktorat Vulkannisme
dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral menyatakan bahwa ada 28 wilayah di Indonesia yang
dinyatakan rawan gempa dan tsunami. Diantaranya Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Jawa Timur bagian Selatan, Bali, NTB, dan NTT. Kemudian
Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak, Yapen dan Fak-
fak di Papua serta Balikpapan Kaltim. Ciri-ciri Tsunami
a. Kecepatan tsunami tergantung pada kedalaman laut dan percepatan
grafitasi di tempat tersebut.
b. Ketinggian gelombang tsunami berbanding terbalik dengan kecepatan,
artinya Jika kecepatan tsunami besar, tetapi ketinggian gelombang
tsunami hanya beberapa puluh centi meter saja sebaliknya untuk di
daerah pantai, kecepatan tsunaminya kecil sedangkan ketinggian
gelombangnya cukup tinggi bisa mencapai puluhan meter (Sumber :
Forum.UPI. edu)
3. Abrasi (erosi pantai), adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga
gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak.
4. Bencana Gelombang Pasang, Gelombang pasang adalah gelombang air laut
yang melebihi batas normal dan dapat menimbulkan bahaya baik di lautan ,
maupun di darat terutama daerah pinggir pantai. Umumnya gelombang
pasang terjadi karena adnya angin kencang/ topan, perubahan cuaca yang
sangat cepat dank arena ada pengaruh dari gravitasi bulan maupun matahari.
Kecepatan gelombang pasang sekitar 10-100 km/ jam. Gelombang pasang
sangat berbahaya bagi kapal-kapal yang sedang berlayar pada suatu wilayah
yang dapat menenggelamkan kapal-kapal tersebut. Jika terjadi gelombang
pasang di laut akan menyebabkan tersaounya daerah pinggir pantai atau di
sebut dengan abrasi. Gelombang pasang akibat kenaikan muka air laut yang
disebabkan oleh pasang surut disamping itu juga diakibatkan oleh factor-
faktor eksternal force seperti dorongan air, swell (gelombang yang
ditimbukan dari jarak jauh), badai dan badai tropis yang merupakan fenomena
yang sering terjadi di laut. Gabungan atau interaksi dari itu semua
menimbulkan anomaly muka air laut yang menyebabkan banjir rob. Contoh
daerah laut di indonesia, daerah laut jawa bagian selatan serta perbatasan
Sulawesi dengan Kalimantan, daerah Samudera Hindia bagian Selatan
Lombok, selatan Pelabuhan Ratu Cilacap, Selatan Karang Bolong, Selatan
Pacitan, Selatan Popoh, Selatan Nusa Barung dan lain-lain.