Studi Islam Dalam Pendekatan Tafsir Baru
Studi Islam Dalam Pendekatan Tafsir Baru
Studi Islam Dalam Pendekatan Tafsir Baru
MAKALAH
Disusun oleh memenuhi tugas mata kuliah
Oleh kelompok 5 :
Kirohman :2021000100059
PRODI TARBIYAH
2021
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT , Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Individu Keluarga Masyarakat Dan Integrasi Sosial
Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada Nabi agung Muhammad SAW ,
yang telah membawa perubahan peradaban manusia dari jaman jahiliyah menuju jaman
islamiyah seperti yang kita rasakan saat ini
Meskipun telah berusaha menyelesaikan makalah ini sebaik mungkin , penulis menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para dosen dan mahasiswa guna menyempurnakan segala
kekurangan kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan serta menjadi tambahan khazanah keilmuan. Aamiin Ya
Rabbal’alamiin.
Penulis
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Studi islam dalam pendekatan tafsir................................................................................................5
B. Metode Metode................................................................................................................................5
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
AL – QURAN menjadi salah satu mukjizat nabi Muhammad SAW , sebab turun
nya AL – QURAN melalui perantara beliau mempunyai , Al quran mempunyai peranan
penting untuk keberlangsungan umat manusia di dunia betapa tidak , semua persoalan
manusia di dunia sebagian besar dapat ditemukan jawabannya pada AL QURAN oleh
karenanya kemudian AL QURAN diyakini sebagai firman ALLAH yang menjadi sumber
ajaran islam pertama sebelum hadist
Banyaknya persoalan manusia yang berkembang di masyarakat pada akhir akhir ini,
salah satu penyebabnya di tengarai banyak manusia yang sudah mulai meninggalkan dan
melupakan AL QURAN kalau begini maka yang salah adalah kita semua bukan AL QURAN
nya , di dalam AL QURAN banyak ayat ayat yang mengandung makna untuk menyelesaikan
persoalan manusia baik dalam hubungan muammalah ataupun ubudiah, namun justru semua
ini belum tergali guna memeberikan pencerahan pada umat manusia
B. Rumusan Masalah
B.Metode-metode apa saja yang di gunakan pada studi islam dalam pendekatan tafsir ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
B. Metode Metode
1.Metode Ijmali (Global)
Metode Ijmali yaitu tafsir Al-Qur’an yang menjelaskanya masih bersifat global
bedasarkan urutan-urutan ayat dengan suatu urutan yang ringkas dan dengan bahasa yang
sederhana, sehingga dapat di konsumsi oleh semua kalangan baik yang awam maupun
intelek.
Sistematik dalam penulisan tafsir metode ini mengikuti susunan ayat-ayat Al-
Qur'an.Selain itu mufasir juga meneliti, mengkaji dan menyajikan sebab-sebab turunya
ayat melalui penelitian dengan menggunakan hadits-hadits terkait.
Ciri-ciri yang Nampak pada metode ijmali adalah mufasirnya langsung menafsirkan
Al-Qur’an dari awal sampai akhir tanpa perbandingan dan penetapan judul.Selain itu
tidak terdapat ruang atau kesempatan untuk menjelaskan secara rinci namun tafsirnya
ringkas dan umum.
5
2.Metode Tahlily
1. Pendekatan Bi al–Matsur
2. Pendekatan bi Al-Ra’yu
6
dalil-dalil yang shahih, kaidah yang murni dan tepat, bisa diikuti serta sewajarnya
digunakan oleh orang yang hendak mendalami tafsir Al Qur’an atau
mendalamipengertiannya.Maksud Ra’yu disini bukanlah menafsirkan Al Qur’an
berdasarkan kata hati atau kehendaknya. Al-Qurtubi mengatakan ;”barangsiapa
yang menafsrkan Al-Qur’an berdasarkan imajinasinya (yang tepat menurut
pendapatnya) tanpa berdasarkan kaidah-kaidah, maka ia adalah termasuk orang-
orang yang keliru dan tercela.[3]
Terdapat banyak perdebatan (pro dan kontra) mengenai boleh atau tidaknya
menafsirkan Al Qur’an dengan pendekatan al-Ra’yu (akal).Diantara sekian banyak
’ulama yang ada, mayoritas ’ulama enggan menafsirkan Al Qur’an dengan
pendekatan al Ra’yu. Karena hal ini berdasarkan pada hadis yang diriwayatkan
oleh Abi Daud dari Jundab, yang artinya :barang siapa yang menafsirkan Al
Qur’an dengan Ra’yunya kebetulan tepat, niscaya ia telah melakukan kesalahan.
Contoh dari tafsir ayat Al Qur’an dengan pendekatan Ra’yu adalah pada Q.S.
al Isra : 72) kalau memahami ayat tersebut secara tekstual, tentunya akan terdapat
kekeliruan dalam memahaminya. Sebab dalam ayat itu menjelaskan bahwa setiap
orang yang buta adalah celaka dan rugi serta akan masuk neraka jahanam. Padahal
yang dimaksud dengan buta pada ayat tersebut adalah bukanlah buta mata, akan
tetapi buta hati. Hal ini kemudian didukung dengan penjelaasan ayat lainnya.
Yakni Q.S. Al Hajj : 46. pada ayat ini dijelaskan dengan tegas ”bukanlah matanya
yang buta, akan tetapi yang buta ialah buta hati.
7
sebelumnya dipahami secara sempit oleh mufassir, menjadi luas dan dinamis, seperti halnya kata
qalam yang awalnya hanya di artikan sebagai pena, dapat di artikan sebagai teknologi di zaman
modern seperti mesin ketik atau komputer.yakni ruang lingkup yang luas dan dapat menampung
berbagai ide yang ada.
Menjadikan petunjuk ayat al Qur’an yang ada bersifat parsial. Hal ini
menimbulkan kesan seakan-akan Al Qur’an memberikan pedoman tidak utuh
dan konsisten karena adanya perbedaan, akibat dari tidak diperhatikannya ayat-
ayat yang mirip.
Masuknya pemiiran israiliat. Hal ini terjadi akibat dari terlalu lemahnya dalam
membatasi pemikiran-pemikiran yang ada.
Menafsirkan satu surat dalam Al Qur’an secara menyeluruh dan utuh dengan
menjelaskan tujuannya yang bersifat umum dan khusus, serta menjelaskan korelasi antara
persoalan-persoalan yang beragam dalam surat terebut, sehingga satu surat tersebut
dengan berbagai masalahnya merupakan satu kesatuan yang utuh.
8
Dalam menafsirkan ayat Al Qur’an dengan metode Maudhu’i ada beberapa langkah
yang harus dilewati oleh para mufasir, antara lain :
Menghimpun ayat-ayat yang berkenaan dengan judul yang sesuai dengan kronologi
urutan turunnya ayat tersebut. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kemungkinan
adanya ayat Al Qur’an yang mansukh.
Meneliti dengan cermat semua kata atau kalimat yang dipakai dalam ayat tersebut,
terutama adalah kosa kata yang menjadi pokok permasalahan pada ayat tersebut. Setelah
itu ayat tersebut dikaji dari berbagai aspek yang masih berkaitan dengannya seperti
bahasa, budaya, sejarah dan munasabat.
Metode tafsir ayat Al Qur’an secara tematik sangat membantu masyarakat agar semua
persoalan yang ada dapat dipecahkan berdasarkan Al Qur’an, selain itu juga guna
membimbing masyarakat Muslim kejalan yang benar.Metode ini pun tak luput dari adanya
kelebihan dan kekurangan.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Studi islam dalam pendekatan tafsir yaitu mengkaji agama islam dengan menafsirkan
Alqur’an.
Adapun kelebihan dari metode-metode tersebut ialah. Metode ijmali : Praktis dan mudah di
pahami. Metode Tahlili :
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12