Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Gejala Jiwa Campuran - Kelompok 5 (Psikologi)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

GEJALA JIWA CAMPURAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum
Dosen Pengampu :
Intan Nuramalia, S.Psi., MM.

Disusun oleh :
Kelompok 5
Iim Rohimah: 21.03.2904
Sudirman Baligu: 21.03.2963
Muamar Hidayat: 21.03.2593
Muhammad Muzaki: 21.03.2900
Amila Agustina Rasyida: 21.03.2983

SEMESTER 1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAI PERSIS BANDUNG
2021 M / 1443 H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “GEJALA KEJIWAAN CAMPURAN”. Salam dan shalawat
kami kirimkan kepada junjungan kita baginda Rasulullah Muhamammad SAW,
keluarga para sahabatnya serta kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran
beliau.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “PSIKOLOGI
UMUM” yang wajib di tempuh di Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam
(STAIPI) Bandung.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada pemakalah. Pemakalah menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik
penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman pemakalah.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat pemakalah harapkan.

Bandung, Desember 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………. 2


Daftar Isi ………………………………………………………………… 3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………….... 4
B. Rumusan Masalah …………………………………………………... 4
C. Tujuan ………………………………………………………………... 5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Perhatian ……………………………………………………………… 6
1. Pengertian Perhatian …………………………………………………… 6
2. Keterangan-keterangan yang berkaitan dengan perhatian ……………... 6
3. Syarat- Syarat Agar Perhatian Mendapat Manfaat …………………….. 6
4. Macam-macam Perhatian ………………………………………………. 7
B. Kelelahan ……………………………………………………………… 9
1. Gejala Kelelahan pada Manusia ………………………………………... 9
2. Sebab Kelelahan ………………………………………………………... 9
3. Macam-macam Kelelahan ……………………………………………... 9
4. Hubungan Kelelehan Jasmani dan Rohani …………………………….. 9
C. Sugesti ………………………………………………………………… 10
1. Pengertian sugesti ……………………………………………………… 10
2. Sugestif dan Sugestibel ………………………………………………… 10
3. Cara-cara untuk menyugesti ………………………………………….... 11
4. Alat-alat sugesti ………………………………………………………... 11
5. Peranan sugesti ………………………………………………………… 11
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………… 13
B. Saran ………………………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa, dan “Ligos” berarti
ilmu. Jadi secara istilah, psikologi berarti ilmu yang mempelajari tentang
gejala-gejala kejiwaan. Ilmu jiwa atau psikologi merupakan salah satu study
ilmiah yang memperhatikan tingkah laku makhluk hidup yang beraneka ragam
di dunia. Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan
antara nyawa dan jiwa. Dimana nyawa adalah daya jasmanilah yang adanya
tergantung pada hidup jasmani yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses
belajar, misalnya insting, refleks dan nafsu. Sedangkan jiwa adalah daya hidup
rohaniah yang menjadi penggerak dan penyalur bagi sekalian perbuatan
pribadi.
Pada umumnya manusia tak mungkin lepas dari kondisi lingkungan.
Tanpa disadari kondisi lingkungan tersebut dapat mengakibatkan pergeseran
atau terjadinya kejiwaan dan apabila manusia bisa mengendalikan kejiwaannya
pastilah aktivitasnya dapat berjalan dengan baik. Tetapi dalam kenyataan,
banyak yang menggunakan nafsunya. Maka, sebaiknya manusia bisa
menggunakan kejiwaannya dengan baik dan menggunakan ilmunya agar hidup
lebih terarah. Tentang jiwa ini dibahas dalam ilmu psikologi.
Di dalam psikologi ada gejala-gejala yang harus kita ketahui, diantaranya
adalah gejala perasaan, gejala kemauan dan gejala campuran. Namun yang
akan kami bahas disini adalah gejala-gejala campuran. Gejala campuran terdiri
dari perhatian, sugesti, kelelahan dan ditambah dengan kelupaan. Kami
paparkan mulai dari pengertian, maksud dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan gejala-gejala campuran yang sudah disebutkan itu.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan penjelasannya tentang perhatian?
2. Bagaimana pengertian dan penjelasannya tentang kelelahan?
3. Bagaimana pengertian dan penjelasannya tentang sugesti?

4
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dan penjelasannya tentang perhatian.
2. Mengetahui definisi dan penjelasannya tentang kelelahan.
3. Mengetahui arti, maksud dan penjelasannya tentang sugesti.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perhatian
1. Pengertian Perhatian
Perhatian yaitu konsentrasi atau aktifitas jiwa yang diarahkan
kepada suatu objek, baik didalam maupun diluar dirinnya, seperti,
pengamatan, pengertian, dan sebagainya yang lain daripada itu.Menurut Dr.
Aryan Ardhana, Perhatian adalah suatu kegiatan jiwa. Perhatian dapat di
defenisikan sebagai proses-proses pemusatan fase-fase atau unsur-unsur
pengalaman dan mengabaikan yang lainnya. Sedangkan menurut Drs.Dakir,
keaktifan peningkatan kesadaran dalam pemusatannya kepada barang
sesuatu baik di dalam maupun di luar kita.
Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap
sesuatu objek yang di reaksi suatu waktu terang tidaknya kesadaran kita
terhadap sesuatu objek tertentu tidak tetap, ada yang kalanya kesadaran kita
meningkat (menjadi terang), adakalanya menurun(menjadi sama-samar).
Taraf kesadaran kita meningkat kalau jiwa kita dalam mereaksi
sesuatu meningkat. Apa bila taraf kekuatan kesadaran kita naik atau menjadi
giat karena suatu sebab, maka kita berada di permulaan perhatian. Perhatian
timbul dengan adanya pemusatan kesadaran kita terhadap sesuatu.
2. Keterangan-keterangan yang berkaitan dengan perhatian:
a. pemusatan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek berarti tidak semua
unsur/objek yang bersamaan timbul menjadi sasaran kesadaran, tetapi
ada sebagian unsur-unsur/objek yang di kesampingkan.
b. Makin kuat konetrasi jiwa, makin cepatnya lenyapnya unsur-unsur yang
tidak menjadi sasaran dari lingkungan kesadaran.
c. Objek yang menjadi sasaran mungkin hal-hal yang ada dalam dirinya
sendiri, misalnya: keadaan alam, keadaan masyarakat, sosial ekonomi
dan sebagainya.
3. Syarat- Syarat Agar Perhatian Mendapat Manfaat Sebanyak-Banyaknya:

6
a. Inhibisi (Pembatasan Lapangan Kesadaran)
Yaitu pelanggaran atau penyingkiran isi kesadaran yang tidak di perlukan
atau menghalang-halangi masuk kedalam lingkungan kesadaran.
Misalnya: kita sedang giat bersiap diri untuk menempuh ujian, supaya
perhatian kita tetap terarah pada tugas-tugas sekolah, maka hendaknya
segala apa yang mengganggu harus dicegah jangan sampai masuk
kedalam suasana belajar.
b. Appersepsi
Yaitu pengerahan dengan sengaja semua isi kesadaran termasuk
tanggapan, pengertian dan sebagainya yang telah dimiliki dan
berhubungan dengan oblek pengertian. Tujuan supaya jiwa kita lebih
memahami objek yang menjadi sasaran. Misalnya: kita mempelajari
sejarah perkembangan agama hindu di indonesia, supaya terjadi peristiwa
appersepsi yang sebaik-baiknya, maka kita perlu punya pengertian-
pengertian tentang barang-barang peninggalan yang ada hubungannya
dengan itu, misalnya candi-candi, arca- arca dan sebagainya.
c. Adaptasi (Penyesuaian Diri)
Dalam gejala perhatian, orang-orang kita baik jasmani maupun rohani
yang diperlukan untuk menerima objek harus bekerja dengan sungguh-
sungguh, dalam memperhatikan sesuatu, orang-orang kita giat
menyesuaikan diri dengan tujuan, jadi perlu ada penyesuaian diri antara
subjek dan objek. Peristiwa penyesuaian diri ini di sebut dengan adaptasi.
Apabila ketiga syarat tersebut (inhibisi, appersepsi, dan adaptasi)
dapat di penuhi, maka cukuplah perhatian seseorang terhadap sesuatu,
akibatnya pekerjaan yang di lakukan dapat berjalan tanpa ganguan.
4. Macam-macam Perhatian
a. Perhatian Spontan dan Disengaja
Perhatian spontan disebut juga perhatian asli atau perhatian langsung,
yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik pada
sesuatu dan tidak didorong oleh kemauan. Perhatian disengaja yakni

7
perhatian yang timbulnya didorong oleh kemauan karena adanya tujuan
tertentu.
b. Perhatian Statis dan Dinamis
1) Perhatian statis adalah perhatian yang tetal terhadap sesuatu. Ada
orang yang dapat mencurahkan kepada sesuatu seolah-olah tidak
berkurang kekuatannya. Dengan perhatian yang tetap itu maka dalam
waktu yang agak lama orang dapat melakukan sesuatu dengan
perhatian yang kuat.
2) Perhatian dinamis adalah perhatian yang mudah berubah-ubah, mudah
bergerak, mudah berpindah dari objek yang satu ke objek yang lain.
Supaya pertian kita tetap terhadap sesuatu tetap kuat, maka tiap-tiap
kali perlu diberi perangsang baru.
c. Perhatian Konsentratif dan distributif
1) Perhatian konsentratif (perhatian yang memusat) adalah perhatian
yang hanya ditujukan kepada suatu objek (masalah) tertentu.
2) Perhatian distributif (perhatian terbagi-bagi). Dengan sifat distributif
ini orang dapat membagi-bagi perhatiannya kepada beberapa arah
dengan sekali jalan/ dalam jangka waktu bersamaan.
d. Perhatian Sempit dan Luas
1) Perhatian Sempit: orang yang mempunyai perhatian sempit dengan
mudah dapat memusatkan perhatiannya kepada suatu objek yang
terbatas, sekalipun ia berada dalam lingkungan ramai. Dan lagi orang
semacam itu juga tidak mudah memindahkan perhatiannya ke objek
lain.
2) Perhatian luas: orang yang mempunyai perhatian luas mudah sekali
tertarik oleh kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatiannya tidak dapat
mengarah hal-hal tertentu, mudah terangsang dan mudah
mencurahkan jiwanya kepada hal yang baru.
e. Perhatian Fiktif dan Fluktuatif
1) Perhatian fiktif (perhatian melekat), yakni perhatian yang mudah
dipusatkan suatu hal dan boleh dikatakan bahwa perhatiannya dapat

8
melekat lama pada objeknya. Biasanya teliti sekali dalam mengalami
sesuatu.
2) Perhatian Fluktuatif (bergelombang). Pada umumnya dapat
memperhatikan bermacam-macam hal sekaligus, tetapi tidak seksama.
Yang melekat hanya hal yang dirasa penting.

B. Kelelahan
1. Gejala Kelelahan pada Manusia
Sejak lahir sampai menjelang meninggal dunia manusia
mempunyai dorongan untuk bergerak dan melakukan bcrmacam-macam
kesibukan. Semua gerak dan kesibukan itu mempunyai arti bagi manusia.
Tetapi pada suatu saat kekuatan untuk berbuat itu makin lama makin
berkurang. Berkurangnya kekuatan bergerak (baik jasmani maupun rohani),
akan memberi pengaruh mengurangkan prestasi-prestasi yang akan dicapai.
Gejala berkurangnya manusia untuk melakukan sesuatu disebut kelelahan,
keletihan, kelesuan/ kepenataan. Bahwa tenaga manusia ada batasnya, batas
itulah yang menunjukkan datangnya kelelahan.
Sebenamya kelelahan itu adalah sesuatu keadaan atau kondisi, baik
jasmani atau psikis, bukan suatu dorongan tertentu. Namun demikiaan
kelelahan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan manusia.
Karena alasan itulah kelelahan dimasukkan di dalam gejala campuran.
2. Sebab Kelelahan
Kelelahan disebabkan karena berlangsungnya suatu aktifitas atau
pekerjaan, baik aktifitas jasmani ataupun rohani
3. Macam macam Kelelahan
a. Kelelahan jasmani : kekuatan jasmani berkurang, sehingga tidak dapat
melalukan sesuatu dengan semestinya maka itu mengalami kelelahan
jasmani
b. Kelelahan rohani : kekuatan jiwa berkurang, sehingga tidak dapat
melakukan pekerjaan psikis dengan semestinya, maka itu dikatakan
mengalami kelelahan rohani atau kelelahan jiwa
4. Hubungan Kelelehan Jasmani dan Rohani

9
Manusia adalah suatu psikoaomatis, selamanya tidak dapat
diadakan pemisahan antara jiwa dan raganya. Oleh karena itu kelelahan
jasmani tadak dapat dipisahkan pula dengan kelelahan rohani, dan
sebaliknya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa antara jasmani dan
rohani, antara kelesuan jasmani dan kelesuan faham mempunyai hubungan
timbal balik dan sahng mempengaruhi.

C. Sugesti
1. Pengertian sugesti
Sugesti adalah rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan
seorang individu kepada individu lainnya, sehingga orang yang diberi
sugesti tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang disugestikan itu tanpa
berpikir secara rasional lagi.Sugesti merupakan pengaruh yang diterima oleh
jiwa, sehingga perbuatannya tidak lagi berdasarkan cipta, rasa dan karsa,
juga tanpa pertimbangan yang mendalam.
Dengan demikian perasaan, pikiran serta kemauan benar-benar
dikesampingkan dan lebih mengutamakan desakan dari keyakinan yang
diterima dari seseorang. Contohnya, seorang pasien yang menderita suatu
penyakit berupaya mengobati penyakitnya dengan menemui dokter yang
menurutnya paling cocok dan manjur dalam menangani penyakitnya. Ia
merasa tidak akan sembuh apabila ia berobat selain dokter tersebut.
2. Sugestif dan Sugestibel
a. Sugestif: orang yang punya pengaruh sugesti yang besar. contohnya
kecakapan, kedudukan, kekayaan, kejujuran dan sebagainya.
b. Sugestibel: sifat-sifat yang mudah terkena saran atau sugesti.
Sugesti tidak selalu datang dari orang lain. Banyak yang datang
dari diri sendiri. Dan itu disebut dengan auto sugesti. Ini berguna untuk
memberi cambuk supaya tidak lekas putus asa. Dan biasanya dapat
memberi kepuasan dalam mengusahakan sesuatu. Misalnya :
1) Dalam menghadapi hidup yang sulit, orang tersebut harus bisa
meyakinkan dirinya bahwa usahanya akan berhasil. Misalnya “ Aku
akan berhasil”.

10
2) Sudah beberapa jam anak itu tidak menyelesaikan soal stereometri itu,
lalu ia berbisik kepadanya sendiri, sebentar lagi sampai. Dsb.

3. Cara-cara untuk menyugesti:


a. Dengan membujuk
b. Dengan memuji
c. Dengan menakut-nakuti
d. Dengan menunjukan kekurangan dan kelebihan.

4. Alat-alat sugesti
a. Mata: pandangan tajam, pandangan lemah lembut.
b. Roman muka: manis, kasih saying.
c. Teladan: tingkah laku, sopan santun, kejujuran.
d. Gambar: gambar majalah-majalah, mingguan, buku-buku.
e. Suara: merdu, sinis, komando, perintah.
f. Warna: reklame, sandiwara.
g. Slogan atau semboyan: dalam pmbangunan, demontrasi dan sebagainya.

5. Peranan sugesti
Sugesti mempunyai peranan penting, baik dalam kehidupan pada
umumnya, maupun disekolah, dengan adanya sifat-sifat sugestif dalam
kepemimpinan, maka akan terjadi:
a. Pimpinan banyak disegani oleh anak buahnya.
b. Adanya kepercayaan besar kepada pimpinannya.
c. Pimpinan akan dihormati, dituruti dan diperhatikan segala perintahnya.
Berpengaruhnya sugesti dilingkungan sekolah, akan member
kemungkinan :
a. Anak-anak hormat kepada pimpinan/gurunya.
b. Anak-anak memperhatikan pelajaran yang diberikan.
c. Anak-anak sungguh-sungguh melaksanakan perintah yang diberikan oleh
gurunya.
d. Nasehat dan petunjuk guru akan dituruti oleh anak-anak.

11
Karena besarnya peranan sugesti didalam pergaulan, maka
pelaksanaan sugesti ini dijalankan diberbagai lapangan, misalnya: dirumah
sakit, didalam organisasi, dunia perdagangan, dan sebagainya.

6. Bahaya dari sugesti


a. Sugesti yang negative. Orang yang memberi sugesti semacam ini dapat
membunuh orang yang disugesti.
b. Sugesti yang tidak tepat. Misalnya seorang guru yang memerintahkan
kepada muridnya dengan segala kekerasan. Sedang ia sendiri tida
melakukan seperti apa yang ia perintahkan. Guru inilah sebenarnya
merusak jiwa anak.
c. Autosugesti yang berlebih-lebihan. Dalam autosugesti kadang orang lupa
kepada kesanggupan sebenarnya yang ada padanya. Kemudian ternyata
ia tidak berhasil, ia mudah sekali masuk kelembah putus asa.
d. Masa sugesti yang berlebih-lebihan. Para demonstrasi misalnya,
berkobar-kobar rasa binatangnya, terhadap orang yang didemonstrasi.
Apabila salah seorang dari demonstran ini berbuat sesuatu mungkin
hanya pura-pura, maka seluruh demonstran akan berbuat semacam itu
yang lebih bersungguh-sungguh. Karena itulah tidak jarang terjadi
pembunuhan dalam demonstrasi-demonstrasi.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gejala campuran merupakan kombinasi dari gejala pengenalan, perasaan
dan kemauan. Gejala campuran dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
perhatian, kelelahan dan sugesti. Perhatian merupakan pemusatan tenaga psikis
terhadap suatu objek atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu
aktivitas atau pengalaman batin. Sedangkan kelelahan adalah menurunnya
keaadaan fisik dan psikis seseorang setelah melakukan suatu aktifitas, atau
berkurangnya energi tubuh seseorang sebagai akibat terkurasnya energi dalam
menyelesaikan pekerjaan. Sementara sugesti adalah rangsangan, pengaruh atau
stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya, sehingga
orang yang diberi sugesti tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang
disugestikan itu tanpa berpikir secara rasional lagi.
Jadi sebuah kondisi kejiwaan sangatlah fluktuatif, yang dapat tercipta
karna adanya suasana dalam diri dan lingkungan, dan sebuah kondisi sangatlah
berperan dalam sikap dan emosional, yang pada akhirnya dapat mengarahkan
manusia kepada hal yang bersifat positif ataupun negative, tergantung tingkat
kesadaran manusia itu sendiri.
Peranan kesadaran ini sangat di perlukan dalam pengarahan sebuah
psikologi. Karna dengan kesadaran akan sebuah hal yang baik pastilah dapat
menuntun manusia untuk mencapai hal yang baik pula.
Namun peraanan keilmuan juga berpengaruh untuk menentukan arah dan
tujuan dalam menjalankan setiap aktifitas. Dan dapat pula menjadi penyaring
dalam menentukan baik dan buruknya suatu hal.

B. Saran
Sebaiknya kita terus belajar untuk mempelajari segala hal mengenai
gejala-gejala campuran agar kita bisa memahaminya dan kita bisa mengontrol
maupun mengantisipasinya ketika kita terjun di masyarakat.

13
Dalam pembuatan paper ini, tentunya masih terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna
memperbaiki penyusunan paper selanjutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Romlah.2010.psikologi pendidikan.Bandung:Universitas Muhammadiyah


Malang,
Rio Mahendra.2012.Resume Buku Abu Achmadi(Psikologi Umum).
Dewi Prasetia Danarjati dkk, pengantar psikologi Umum, Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013
Agus Suyanto. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi asih,2012
Intan nur Amelia,2021, Psikologi umum, Bandung STAIPI

15

Anda mungkin juga menyukai