BIOGAS Energi Terbarukan
BIOGAS Energi Terbarukan
BIOGAS Energi Terbarukan
ELISABET ANAM
180202003
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadiratTuhan Yang Maha Esa,yang mana dengan rahmat dan
penyertaan-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini seiring dengan tujuan untuk memenuhi
tugas matakulia energi terbarukan.
Kepada para pembaca saya ucapakan selamat belajar dan manfaatkan makalah ini sebaik-
baiknya.Saya menyadari bahwa makalah ini masih perlu ditingkatkan mutunya, oleh karena itu,
kritik dan saran sangat saya harapkan.
DAFTAR ISI
CoVER
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................7
Energi memiliki peran penting dan tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan manusia.
Terlebih, saat ini hampir semua aktivitas manusia sangat tergantung pada energi. Berbagai
alat pendukung, seperti alat penerangan, motor penggerak, peralatan rumah tangga, dan
mesin-mesin industri dapat difungsikan jika ada energi. Pada dasarnya, pemanfaatan energi,
seperti energi matahari, energi air, energi listrik, energi nuklir, energi minyak bumi dan gas,
serta energi mineral dan batubara memang sudah dilakukan sejak dahulu.
Kelangkaan energi tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara lain.
Pasalnya, populasi manusia yang terus bertambah setiap tahun mengakibatkan permintaan
terhadap energi juga meningkat. Karena kelangkaannya, harga minyak mentah di dunia pun
setiap tahun terus meningkat. Hal ini secara tidak langsung akan berdampak terhadap
perekonomian negara, terutama bagi negara miskin dan sedang berkembang, termasuk
Indonesia.
a. Asap Kendaraan Bermotor Gas CO2 yang dihasilkan dari polusi asap kendaraan
bermotor dapat menjadi penghalang pemantulan panas bumi. Diperkirakan, pencemaran
udara karena kegiatan industri dan polusi kendaraan bermotor akan meningkat pada tahun
2020.
b. Alih Fungsi Lahan Penebangan pohon secara besar-besaran oleh para pelaku illegal
logging semakin menambah permasalahan lingkungan. Pasalnya, pohon yang berperan
dalam menyerap gas CO2 dan menyuplai udara segar kini keberadaannya semakin
berkurang. Selain aksi illegal logging, areal hutan saat ini juga banyak beralih fungsi
menjadi lahan perkebunan komersial, lahan pertambangan, dan industri.
c. Limbah Ternah yang Tidak Terolah dengan Baik Kegiatan peternakan juga termasuk
salah satu penghasil gas rumah kaca. Berdasarkan laporan FAO tahun 2006, salah satu
penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar berasal dari sektor peternakan, sebesar
18%. Gas yang dihasilkan terdiri dari karbondioksida (9%), metana (37%), dinitrogen
oksida (65%), dan amonia (64%). Gas-gas tersebut dihasilkan dari limbah ternak dan
mengganggu kesehatan manusia, terutama metana yang memiliki potensi pemanasan
global 21 kali lebih tinggi dibandingkan dengan CO2. Karena itu, dibutuhkan upaya
untuk mengolah limbah tersebut sehingga lebih bermanfaat dan mengurangi pencemaran
lingkungan, di antaranya melalui teknologi biogas dengan konsep zero waste (tidak
dihasilkan limbah). Upaya tersebut diharapkan dapat membantu memperlambat laju
pemanasan global.
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian dari biogas
Biogas merupakan sumber energy alternatif berupa gas, yang dihasilkan dari fermentasi
bahan organic atau limba organik, seperti kotoran manusia, atau kotoran hewan. Biogas
merupakan sumber energy alternative yang biayanya murah, serta lebih ramah lingkungan
untuk dijadikaan sebagai bahan bakar sehari-hari. Biogas ini mulai dikembangkan dibeberapa
Negara, termasuk Negara maju yang menggunakan biogas sebagai energy alternatif untuk
listrik.
Energy alternative ini biasaanya bisa dijadikan sebagai pengganti energy batu bara,bisa
juga digunakaan untuk mengganti energi fosil. Karena batubara berpotensi merusak
lingkungan, karena tidak menyebabkan polusi udara. Biogas sangat baik digunakan untuk
mengurangi efek rumah kaca atau pemanasan global.
Prinsip dasar teknologi biogas adalah proses penguraian bahan-bahan organik oleh
mikroorganisme dalam kondisi tanpa udara (anaerob) untuk menghasilkan campuran dari
beberapa gas, di antaranya metan dan CO2. Biogas dihasilkan dengan bantuan bakteri
metanogen atau metanogenik. Bakteri ini secara alami terdapat dalam limbah yang
mengandung bahan organik, seperti limbah ternak dan sampah organik. Proses tersebut
dikenal dengan istilah anaerobic digestion atau pencernaan secara anaerob. Umumnya, biogas
diproduksi menggunakan alat yang disebut reaktor biogas (digester) yang dirancang agar
kedap udara (anaerob), sehingga proses penguraian oleh mikroorganisme dapat berjalan
secara optimal. Berikut beberapa keuntungan yang dihasilkan dari digester anaerob.
d). Keuntungan Ekonomi Ditinjau dari siklus ulang proses, digester anaerobik lebih
ekonomis dibandingkan dengan proses lainnya.
Sumber bahan baku biogas dapat berasal dari berbagai limbah yakni :
Limbah peternakan seperti kotoran padat dan cair dapat dijadikan bahan baku
biogas yang akan menghasilkan energi dan pupuk organik. Umumnya, kebutuhan energi
untuk memasak satu keluarga rata-rata 2000 liter per hari, sedangkan produksi biogas
dari seekor sapi berkisar 600―1000 liter biogas per hari. Dengan demikian, untuk
memenuhi kebutuhan energi untuk memasak satu keluarga dibutuhkan 2—3 ekor sapi
Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang sampai saat ini belum
dapat ditangani dengan tepat dan cepat. Kemampuan pengelola kebersihan dalam
menangani sampah belum seimbang dengan akumulasi sampah yang dihasilkan. Padahal,
sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menurunkan etika dan estetika lingkungan,
menimbulkan bau tidak sedap, dapat menjadi tempat berkembangnya berbagai macam
penyakit, dan dapat memicu pemanasan global. Pengolahan sampah yang benar
mensyaratkan adanya keterpaduan dari berbagai aspek, mulai dari hulu sampai hilir. Di
tempat yang pengolahannya terpadu, tiap jenis sampah ditempatkan sesuai dengan
jenisnya, sehingga bak sampah yang digunakan ada dua macam, sampah organik dan
sampah anorganik. Pemisahan ini memudahkan dalam pengelolaan sampah selanjutnya.
Sampah organik dapat dijadikan bahan untuk pembuatan biogas dan pupuk organik.
Sementara itu, sampah anorganik dapat didaur ulang, sehingga menambah nilai guna
seperti dijadikan bahan kerajinan tangan.
Limbah lain yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biogas berasal
dari kotoran manusia. Kandungan nutrisi kotoran manusia tidak jauh berbeda dibanding
dengan kotoran ternak. Kotoran manusia memiliki keunggulan dari segi nutrisi, dimana
imbangan C dan N jauh lebih rendah daripada kotoran ternak.
Biogas memang pilihan yang tepat untuk dijadikan sebagai energi alternatif. Selain
murah, biogas juga sangat ramah lingkungan. Limbah yang dihasilkan selama proses produksi
biogas juga masih dapat dimanfaatkan. Hasil samping biogas yang berupa lumpur atau yang
lebih dikenal dengan sebutan sludge mengandung banyak unsur hara yang dapat dimanfaatkan
menjadi pupuk untuk tanaman.
Pupuk organik yang dihasilkan dari alat keluaran biogas sudah dapat digunakan dan
berkualitas prima. Kandungan unsur haranya yang tinggi sehingga dapat meningkatkan
kesuburan tanah dengan memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Proses pembuatan
pupuk organik dengan memanfaatkan hasil keluaran biogas ini lebih efisien dibandingkan
dengan pembuatan kompos yang memerlukan lahan yang lebih luas serta proses yang lebih
lama. Selain itu, digester yang didesain kedap udara juga mengurangi tingkat kegagalan
proses dekomposisi sehingga pupuk organik yang dihasilkan berkualitas maksimal.
Daya tahan tergantung Daya tahan kuat, tahan Daya tahan sangat
saat pembuatan segala cuaca , tahan 10 -15 kurang mudah rusak
thn
Dalam penerapan memerlukan SDM yang terampil. Untuk itu perlu pelatihan dan
pendampingan , sehingga pengguna terampil dalam pengoperasian digester dan mampu
mengatasi hambatan.
Bila Biogas dan pupuk diposisikan sebagai sumber pendapatan, Pengguna harus dilatih
bagaimana membangun kelembagaan, membina jaringan dan kewirausahaan.
Pesaing utama biogas adalah minyak tanah, kayu bakar dan biomass lainnya.
Agar masyarakat tertarik menggunakan biogas , berbagai kegiatan yang perlu dilakukan
yakni pemasaran dan promosi terutama oleh pemerintah.
3. Sosial Budaya
Kotoran masih dianggap sesuatu yang menjijikan dan belum dimanfaatkan terutama
sebagai bahan biogas
Persepsi ini perlu dihapus secara perlahan, Kotoran ternak memiliki nilai ekonomi, baik
sebagai energi maupun pupuk organik yang potensial sebagai pendapatan tambahan
peternak.
Kebijakan pemerintah yang jelas dan konsisten terutama dalam penyediaan anggaran
yang memadai pada tahap pemasyarakatan biogas.