Kelompok 11
Kelompok 11
Kelompok 11
OLEH :
KELOMPOK 11
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR
Penulis,
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat saat ini, membuat pelaku bisnis
meningkatkan kinerja perusahaan untuk mempertahankan dalam persaingan usaha yang terjadi.
Selain mempertahankan didunia usaha, perusahaan dapat membuat suatu laporan keuangan yang
dapat digunakan sebagai informasi kepada pengguna laporan. Laporan keuangan yang
dikeluarkan tersebut harus sesuai dengan Satandar Akuntansi Keuangan yang telah diatur oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Banyak perusahaan yang kurang memperhatikan terhadap laporan keuangan tersebut
apakah sudah sesuai atau kurang sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Untuk itu, perusahaan dapat menggunakan jasa audit yang dianggap independen dalam
memeriksa laporan keuangan tersebut, jasa audit yang dimaksud adalah dengan menggunakan
jasa auditor eksternal yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik.
Adanya ketidakyakinan manajemen akan laporan keuangan yang telah disusun, ketika
komite audit mempertanyakan laporan tersebut, manajemen merasa tidak yakin sehingga pihak
manajemen menggunakan jasa auditor ekternal. Manfaat dari jasa audit adalah memberikan
informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan
yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya. Kepercayaan yang
besar dari pemakai laporan keuangan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik harus
memperhatikan Kualitas Audit yang dihasilkan. Para pemakai informasi tersebut adalah pihak
manajemen sebagai pemakai internal dan pemakai ekstenal seperti pemerintah, kreditur, stake
holder, dan kreditur. Kualitas Audit ini penting karena dengan Kualitas Audit yang tinggi maka
akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan.
Kualitas Audit yang baik, yaitu sesuai dengan Standar Auditing dalam Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (Haryono, 2002), yang
meliputi :
1.Standar Umum
2.Standar Pekerjaan Lapangan
1
3.Standar Pelaporan
Kualitas Audit yang dihasilkan auditor juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor,
antara lain Kompetensi diri auditor, Tekanan Waktu dalam pelaksanaan audit, Pengalaman Kerja
yang dimiliki auditor, Etika yang harus dipatuhi oleh auditor dan Independensi yang tinggi dari
auditor.
Kusharyanti (2003) dalam Siti Nur Mawar Indah (2011) mengatakan bahwa untuk
melakukan tugas pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan pengauditan (umum dan
khusus), pengetahuan mengenai bidang auditing dan akuntansi serta memahami industri klien.
Dalam melaksanakan audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi
dan auditing. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya melalui
pengalaman dan praktik audit (SPAP, 2001). Selain itu auditor harus menjalani pelatihan teknis
yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum. Adanya pelatihan khusus
bagi auditor bertujuan untuk meningkatkan mutu personal dan untuk meningkatkan keahlian
khusus di salah satu bidang untuk auditor menghasilkan Kualitas Audit yang baik. Dalam
kegiatan audit yang dilakukan, banyak auditor menghadapi kendala tentang batasan waktu yang
sering diberikan oleh klien untuk membuat laporan yang dengan waktu yang singkat. Adanya
batasan waktu tersebut, auditor merasa adanya
Tekanan Waktu dalam menemukan temuan audit sebagai bukti laporan audit. Menurut
Suryanti dalam Amalia Yuliana, dkk (2009), Assurance Service yang merupakan jasa
independen dari seorang auditor diharapkan mampu meningkatkan kualitas informasi sehingga
dapat meningkatkan kepercayaan pemakai laporan keuangan tetapi fakta di lapangan tidak sama.
2
B. RUMUSAN MASALAH
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. STANDAR PELAPORAN
Seperti dijelaskan pada bab 2 ( jilid 1 ),GAAS mencakup empat standar pelaporan yang berlaku
umum. Standar ini berkaitan dengan GAAP, konsistensi, pengungkapan yang memadai, dan
pernyataan pendapat. Masing-masing standar akan dibahas dalam bagian berikut.
Laporan harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
Standar pelaporan pertama mengharuskan auditor untuk secara eksplisit menyatakan apakah
laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan GAAP. Standar ini
mengharuskan pernyataan suatu pendapat, bukan pernyataan tentang fakta. Untuk tujuan standar
ini, GAAP tidak hanya mencakup prinsip-prinsip akuntansi,seperti prinsip biaya, tetapi juga
metode penerapannya, seperti metode masuk pertama, keluar pertama ( FIFO ) dan masuk akhir,
keluar pertama ( LIFO ) untuk persediaan, serta metode penyusutan garis lurus dan jumlah angka
angka tahun
4
Prinsip akuntansi yang dipilih dan diterapkan telah diterima secara umum.
Prinsip akuntansi telah sesuai dengan situasi yang dihadapi
Laporan keuangan,termasuk catatan yang bertalian,bersifat informatif atas hal-hal yang
dapat mempengaruhi penggunaan,pemahaman,dan interpretasinya.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan telah diklasifikasikan dan di
ikhtisarkan dengan cara yang layak ( yakni,tidak terlalu rinci atau pun terlalu ringkas )
Laporan tersebut mencerminkan peristiwa dan transaksi yang mendasari dengan cara
menyajikan posisi keuangan,hasil operasi,serta arus kas dalam batas-batas yang layak dan
praktis.
Butir ketiga dan keempat berkaitan langsung dengan kecukupan pengungkapan informasi,yang
diuraikan secara terpisah dalam standar pelaporan ketiga seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
Sumber-sumber GAAP
Frasa prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) meliputi pedoman yang luas serta
ketentuan, aturan dan prosedur yang spesifik. Tidak ada kompilasi tunggal dari seluruh prinsip
akuntansi yang telah ditetapkan. Akan tetapi, Auditing Standards Board telah menetapkan
hirarki GAAP seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1.
(Gambar 1)
5
diterbitkan oleh staf FASB, diakui dan berlaku secara luas.
termasuk praktik industri
yang diakui dan berlaku
secara luas.
Literatur E Literatur akuntansi lainnya, Literatur akuntansi lainnya, termasuk
Akuntansi termasuk FASB Concepts GASB Concepts Statements,
Lainnya Statements; AICPA Issues pengumuman dalam kategori (a) sampai
Papers; International (d) dari hirarki untuk entitas
Accounting Standards nonpemerintah jika tidak berlaku secara
Committe Statements; GASB khusus untuk pemerintah negara bagian
Statements, Interpretations, dan lokal; FASB Concepts Statements;
and Technical Bulletins; AICPA Issues Papers; International
pengumuman asosiasi Accounting Standards Committe
profesional atau lembaga Statements; pengumuman asosiasi
pengatur lainnya; AICPA profesional atau lembaga pengatur
Technical Practice Aids; dan lainnya; AICPA Technical Practice Aids;
buku teks, buku pegangan, dan buku teks, buku pegangan, dan
dan artikel akuntansi. artikel akuntansi.
Hirarki ini mengkategotrikan sumber-sumber prinsip akuntansi untuk dua jenis entitas: (1)non-
pemerintah serta (2) pemerintah negara bagian dan lokal. Sumber-sumber prinsip itu kemudian
diklasifikasikan menjadi empat subkategori (A-D) dari prinsip akuntansi yang ditetapkan dan
satu kategori (E) yang menyajikan semua literatur akuntansi lainnya. Apabila prinsip-prinsip dari
satu atau lebih subkategori B,C, dan D tampak relevan dalam situasi tertentu, maka prinsip dari
kategori yang lebih tinggi harus diterapkan, kecuali auditor dapat menarik kesimpulan bahwa
penerapan prinsip dari kategori yang lebih rendah menyajikan dengan lebih baik substansi
transaksi bersangkutan dalam situasi ini.
Peraturan dan pengumuman interpretasi dari SEC mempunyai otoritas yang sama dengan
pengumuman kategori A bagi para pendaftar SEC. Persyaratan akuntansi yang digunakan oleh
lembaga pengatur tertentu untuk laporan yang diajukan kepada SEC mungkin berbeda dengan
GAAP dalam hal-hal tertentu. Pedoman bagi auditor yang melaporkan laporan keuangan yang
disiapkan sesuai dengan dasar akuntansi komprehensif selaian dari GAAP akan dibahas dalam
bab berikut.
Perumusan GAAP
6
Prinsip-prinsip yang berasal dari sumber ini disebutkan dalam Rule 203 dari AICPA Code of
professional Conduct sebagai prinsip akuntansi yang dirumuskan (promulgated accounting
principles). Sesungguhnya AICPA menyatakan bahwa setelah prinsip-prinsip yang dirumuskan
berlaku untuk laporan keuangan entitas, maka prinsip itu harus diikuti guna memenuhi standar
pelaporan pertama.
Rule 203 juga memberikan suatu pengecualian. Jika terdapat situasi yang tidak biasa
sehingga ketaatan terhadap prinsip yang dirumuskan akan mengakibatkan laporan keuangan
menjadi menyesatkan, maka prinsip dari satu kategori lainnya dapat digunakan. Situasi tidak
biasa yang dikemukakan dalam Rule 203 terutama terdiri dari peraturan perundangan baru atau
evolusi dari bentuk transaksi bisnis yang baru.
Laporan yang harus menunjukkan situasi di mana prinsip-prinsip tersebut belum diterapkan
secara konsisten selama periode berjalan dalam kaitannya dengan periode sebelumnya.
Dengan demikian, kecuali jika laporan itu memuat bahasa spesifik yang bertentangan, pembaca
dapat menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip akuntansi telah diterapkan secara konsisten.tujuan
dari standar ini adalah (1) untuk memberikan keyakinan bahwa komparabilitas laporan
keuangan diantara periode-periode akuntansi tidak dipengaruhi secara material oleh prinsip
akuntansi, dan (2) untuk mempersyaratkan pelaporan yang tepat oleh auditor apabila
komparabilitas telah dipengaruhi secara material oleh perubahan semacam itu.
Standar konsistensi tidak berlaku dalam audit tahun pertama atas suatu perusahaan yang
baru berdiri. Akan tetapi, standar itu berlaku dalam audit pertama atas perusahaan yang telah
mapan.
Perubahan prinsip akuntansi dapat disebabkan oleh penggunaan GAAP yang berbeda dari yang
telah digunakan sebelumnya dalam penyiapan laporan keuangan. AU 420, Consistency
7
Application of Generally Accepted Accounting Principles (SAS 1 dan SAS 88) memberikan
pedoman profesional tentang pelaporan perubahan akuntansi.
Perubahan dalam prinsip itu sendiri, seperti perubahan dari dasar penjualan ke dasar
produksi ketika mencatat pendapatan pertanian.
Perubahan metode penerapan prinsip ; seperti perubahan dari metode penyusutan garis
lurus ke metode jumlah-angka-tahun
Perubahan entitas yang melaporkan,seperti penyajian laporan konsolidasi yang
menggantikan laporan masing-masing perusahaan,atau perubahan anak perusahaan
tertentu yang termasuk dalam kelompok konsolidasi. Suatu penggabungan usaha yang
diperhitungkan dengan metode penyatuan kepentingan juga menghasilkan entitas
pelaporan yang berbeda.
Perubahan prinsip yang tidak dapat dipisahkan dari perubahan estimasi,seperti
perubahan dari mengkapitalisasi dan mengamortisasi biaya atau harga pokok menjadi
mencatatnya sebagai beban pada saat terjadinya karena sekarang manfaat masa depannya
meragukan.
Standar konsistensi tidak mencakup pengaruh terhadap komparabilitas dari hal-hal berikut ;
Namun hal-hal ini mungkin memerlukan pengungkapan menurut standar pelaporan ketiga.
8
Standar pelaporan ketiga menyatakan :
Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan dianggap cukup memadai kecuali dinyatakan
lain dalam laporan audit.
Jadi, jika tidak ada kata-kata eksplisit dalam laporan auditor yang bertentangan,pembaca dapat
menyimpulkan bahwa standar pelaporan pengungkapan telah dipenuhi.
Laporan yang harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan,atau asersi yang menjelaskan bahwa suatu pendapat tidak dapat dinyatakan. Apabila
suatu pendapat scara keseluruhan tidak dapat diberikan,maka alasannya harus disebutkan. Dalam
semua kasus dimana nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan,laporan audit harus
memuat petunjuk yang jelas tentang sifat pekerjaan auditor,kalau ada,dan tingkat tanggung
jawabnya.
Tujuan dari standar keempat adalah untuk mencegah misinterpretasi atas tingkat tanggung jawab
yang diemban auditor apabila namanya dikaitkan dengan laporan keuangan. Standar ini secara
langsung mempengaruhi bentuk,isi,dan bahasa dalam laporan auditor.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disebutkan dalam standar ini berlaku untuk laporan tunggal,seperti
neraca,dan juga untuk seperangkat laporan dasar ( neraca,laporan laba rugi,laporan laba
ditahan,dan laporan arus kas ). Dalam beberapa kasus,laporan dasar dapat disertai dengan
laporan perubaahn akun ekuitas pemegang saham. Laporan keuangan dapat berupa laporan
perubahan tersendiri,laporan konsolidasi,dan laporan dari satu atau lebih periode sebelumnya
yang disajikan atas dasar komparatif dengan periode berjalan. Pendapat auditor harus dinyatakan
( atau menolak memberikan pendapat ) dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang
diidentifikasi dalam paragraf pendahuluan dari laporan auditor.
Referensi pada standar pelaporan keempat untuk kata-kata “ secara keseluruhan “ adalah
penting bagi auditor atas beberapa hal. Pertama hal itu berarti bahwa pendapat auditor harus
bersangkutan dengan apa yang disajikan oleh masing-masing laporan secara keseluruhan. Kedua
“ secara keseluruhan “ tidak berarti bahwa auditor dilarang untuk menyatakan pendapat yang
berbeda atas laporan yang termasuk dalam seperangkat lengkap laporan keuangan.
Sifat Audit
Paragraf ruang lingkup juga menunjukkan bahwa audit mencakup ( 1 ) pemeriksaan bukti
atas dasar pengujian dan ( 2 ) penilaian prinsip akuntansi yang digunakan,estimasi signifikan
yang dilakukan oleh manajemen,sertaa penyajian keseluruhan laporan keuangan.
10
Seorang akuntan publik ( CPA ) bersangkutan dengan laporan keuangan yang telah diaudit
apabila ia ditugaskan mengaudit laporan sesuai dengan GAAS dan menerapkan prosedur audit
pada laporan-laporan tersebut. Kaitan ini juga ada bila seorang CPA setuju atas penggunaan
namanya dalam suatu laporan,dokumen,atau komunikasi tertulis yang memuat laporan keuangan
yang telah diaudit.
Persyaratn terakhir dalam standar pelaporan keempat adalah bahwa auditor harus menunjukkan
tingkat tanggung jawab yang diembannya atas audit tersebut dan pendapatnya. Apabila lebih dari
satu auditor yang terlibat dalam audit dan masing-masing hanya memikul tanggung jawab atas
pekerjaan atau pendapatnya,maka laporan audit harus menunjukkan tanggung jawab terpisah
yang ada.
B. LAPORAN AUDITOR
Keempat standar audit yang berlaku umum untuk pelaporan dipenuhi dengan menerbitkan suatu
laporan auditor dalam bentuk yang sesuai. Meskipun laporan standar diterbitkan dalam sebagian
besar audit, namun sejumlah variasi yang terbatas atau penyimpangan dari laporan standar
disyaratkan untuk digunakan dalam situasi-situasi tertentu.
LAPORAN STANDAR
Laporan standar (standard report) terdiri dari paragraf pendahuluan (atau permulaan), paragraf
ruang lingkup (atau tengah), paragraf pendapat (atau kesimpulan), dan bahasa standar. Bahasa
laporan agak bervariasi tergantung pada apakah auditor melaporkan laporan keuangan untuk satu
tahun atau laporan keuangan komparatif. Laporan standar untuk satu tahun ditunjukkan pada
Gambar 2 (AU 508.08)
Laporan itu lazimnya dialamatkan ke pribadi-pribadi atau kelompok yang ditunjuk oleh
auditor. Untuk klien berbentuk korporasi, laporan dialamatkan kepada dewan komisaris dan /
atau pemegang saham ; untuk klien bukan korporasi, alamatnya adalah partner atau pemilik
perseorangan. Lapoiran standar auditor harus diberi tanggal per penyelesaian pekerjaan
11
lapangan. Tandatangan yang dicantumkan pada laporan itu umumnya adalah nama kantor
akuntan karena kantor itulah yang memikul tanggung jawab atas pekerjaan dan temuan dari staf
profesionalnya.
Kami telah mengaudit neraca terlampir dari Perusahaan X pada tanggal 31 Desember 20X2 dan
20X1, serta laporan laba rugi, laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung
jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang berlaku umum. Standar tersebut
mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan
dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan
dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan Perusahaan X pada 31 Desember 20X2 dan 20X1, dan
hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
[Tanda tangan]
[Tanggal]
Penyimpangan dari laporan standar (departures from the standard report) terjadi apabila
auditor menyimpulkan bahwa (1) bahasa penjelasan harus ditambahkan pada laporan itu
walaupun masih menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atau (2) jenis pendapat yang
berbeda harus dinyatakan pada laporan keuangan itu.
12
Dapat saja terjadi situasi di mana bahasa penjelasan (explanatory language) ditambahkan pada
laporan tetapi auditor masih menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan
keuangan bersangkutan. Tujuan dari informasi penjelasan adalah untuk memberi tahu pemakai
laporan itu tentang satu atau lebih fakta material berkenaan dengan audit atau laporan keuangan
yang telah diaudit.
Berikut ini adalah daftar situasi yang dapat mengakibatkan penambahan informasi
penjelasan pada laporan standar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian :
Informasi penjelasan dapat disajikan dalam paragraf penjelasan atau informasi itu dapat
ditambahkan pada satu atau lebih paragraf standar. Pada umumnya, tidak boleh ada referensi ke
informasi penjelasan dalam paragraf pendapat.
Auditor dapat menyimpulkan bahwa pendapat wajar tanpa pengecualian tidak dapat diberikan.
Dalam kasus itu, AU 508.10 menunjukkan bahwa auditor dapat menyatakan salah satu dari jenis
pendapat lain adalah :
13
Pendapat tidak wajar (adverse opinion) yang menyatakan bahwa laporan keuangan
tidak menyajikan secara wajar.....sesuai dengan GAAP.
Penolapkan memberikan pendapat (disclaimer opinion) yang menyatakan bahwa
auditor tidak menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan.
Disamping berisi salah satu dari pedapat tersebut di atas, laporan auditor juga harus memuat satu
atau lebih paragraf penjelasan sebelum paragraf pendapat yang memberikan alasan-alasan
substantif atas pendapat yang diberikan. Selain itu, dalam paragraf pendapat, referensi juga harus
dibuat untuk paragraf penjelasan.
Apakah bukti yang mencukupi telah diperoleh dalam audit guna mendapatkan dasar yang
layak untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan?
Apakah laporan keuangan telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas sesuai dengan GAAP?
Materialitas merupakan hal yang penting dalam menjawab kedua pertanyaan tersebut.
Apabila pengaruh dari suatu hal di mana bukti yang tidak mencukupi yang telah diperoleh adalah
tidak material, atau apabila ketidak sesuaian dengan GAAP mempunyai pengaruh yang tidak
material terhadap laporan keuangan, maka jawaban yang mengiyakan (afirmatif) dapat diberikan
kepada setiap pertanyaan dalam menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian. Jawaban
negatif atas pertanyaan pertama berarti ada pembatasan ruang lingkup (scope limitation)
dalam pelaksanaan audit. Demikian pula, jawaban negatif atas pertanyaan kedua berarti ada
ketidaksesuaian yang material dengan GAAP.
Opsi pelaporan dari kedua jenis penyimpangan ini adalah sebagai berikut :
14
Ketidaksesuaian dengan GAAP: Pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat
tidak wajar.
Pilihan di antara kedua pendapat audit untuk masing-masing jenis penyimpangan merupakan
pertimbangan audit. Apabila pengaruh pembatasan ruang lingkup atau ketidaksesuaian dengan
GAAP terhadap laporan keuangan sangat material, maka auditor kemungkinan besar akan
menerbitkan pernyataan penolakan memberikan pendapat atau pendapat tidak wajar. Apabila
pengaruhnya tidak sangat material, maka pendapat wajar dengan pengecualian mungkin tepat.
Akibat wajar dari konsep materialitas adalah penyebaran (pervasiveness) , yang berkaitan
dengan jumlah pos-pos laporan keuangan yang dipengaruhi oleh situasinya. Apabila jumlah pos
yang dipengaruhi kecil, auditor biasanya akan memberikan pendapat wajar dengan
pengecualiankarena pengaruhnya dapat dijelaskan secara memeadai dalam paragraf penjelasan,
dan keseluruhan laporan keuangan masih berguna. Sebaliknya, jika jumlah pos yang dipengaruhi
besar, maka tidaklah praktis untuk berusaha menjelaskan semua pengaruh dalam paragraf
penjelasan, dan penolakan memberikan pendapat atau pendapat tidak wajar akan diterbitkan.
Berikut ini adalah daftar situasi yang dapat mengakibatkan penerbitan pendapat wajar
dengan pengecualian, pendapat tidak wajar, atau penolakan memberikan pendapat :
15
Untungnya, situasi-situasi ini jarang terjadi dalam praktik. Meskipun demikian, auditor harus
dapat mengenali hal itu dan mengetahui bagaimana hal itu mempengaruhi laporan auditor.
Dalam bagian-bagian berikut, pertimbangan akan diberikan pada pengaruh situasi terhadap
laporan auditor yang memerlukan penyimpangan dari laporan standar. Laporan – laporan
ilustratif akan disajikan dalam banyak situasi.
Apabila auditor tidak dapat melaksanakan prosedur yang diperlukan atau prosedur itu tidak
memberikan bukti yang mencukupi, auditor dikatakan mempunyai pembatasan ruang lingkup.
Pembatasan ruang lingkup dapat ditentukan oleh klien atau berasal dari berbagai situasi.
Contoh – contoh pembatasan yang diajukan oleh klien adalah penolakan untuk (1)
memperkenankan konfirmasi piutang, (2) menandatangani surat representasi klien, atau (3)
memberi auditor akses ke catatan rapat dewan komisaris. Contoh pembatasan yang berasal dari
berbagai situasi adalah penetapan waktu prosedur, seperti perjanjian yang terlalu lambat untuk
dapat melakukan prosedur yang dianggap perlu dalam situasi-situasi itu, dan catatan klien yang
memadai.
Auditor dapat diminta untuk mengaudit satu laporan keuangan dasar, seperti neraca, tetapi bukan
yang lainnya. Penugasan seperti itu tidak melibatkan pembatasan ruang lingkup selama auditor
dapat menerapkan semua prosedur yang dianggap perlu dalam situasi tersebut. sebaliknya, jenis
penugasan ini melibatkan tujuan pelaporan yang terbatas. Sebagai contoh, auditor dapat diminta
untuk mengaudit neraca saja sebagai bagian dari perjanjian merger. Bahasa dalam setiap paragraf
16
dimodifikasi untuk mengacu hanya pada neraca saja. Misalnya, kalimat pertama dari paragraph
pendahuluan adalah :
Kami telah mengaudit neraca terlampir dari X Company per 31 Desember, 20XX
Kalimat pertama dari paragraf pendapat juga akan dimodifikasi sebagai berikut:
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan X Company per 31 Desember 20X2, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Seperti telah ditunjukkan di atas, pematasan ruang lingkup akan mengharuskan auditor untuk
menyatakan baik pendapat wajar dengan pengecualian atau penolakan memberikan pendapat atas
laporan keuangan. Pendapat yang tepat tergantung pada sifat dan besarnya pengaruh potensial
dari hal-hal yang dipertanyakan dan signifikansinya terhadap laporan keuangan. Jika pengaruh
potensialnya berkaitan dengan banyak pos laporan keuangan, maka signifikansi mungkin sekali
akan lebih besar daripada jika hanya sejumlah pos yang terbatas terlibat. Pengaruhnya terhadap
laporan auditor tergantung pada jenis yang terbatas terlibat. Pengaruhnya terhadap laporan
auditor tergantung pada jenis pendapat yang dinyatakan.
Kata-kata dalam paragraph pendapat harus mengacu pada pengaruh potensial terhadap pos-pos
laporan keuangan di mana auditor tidak mendapatkan kepuasan audit, bukan pada pembatasan
ruang lingkup itu sendiri, karena pendapat auditor berkaitan dengan laporan keuangan.
17
(Gambar 3 : laporan auditor dengan pendapat wajar dengan pengecualian karena
pembatasan ruang lingkup )
18
Paragraf penjelasan disertakan setelah paragraph pendahuluan yang menjelaskan alasan-
alasan penolakan memberikan pendapat
Paragraf ketiga dan kesimpulan berisi penolakan memberikan pendapat.
Berikut ini adalah contoh laporan auditor yang menyatakan penolakan memberikan pendapat
karena pembatasan ruang lingkup.
Apabila laporan keuangan klien mengandung ketidaksesuaian dengan GAAP, maka pegaruhnya
terhadap laporan auditor akan berbeda atas dasar apakah hal itu merupakan ketidaksesuaian yang
diperlukan dengan GAAP yang dirumuskan atau ketidaksesuain lain dengan GAAP.
Apabila auditor sepakat bahwa karena keadaan yang tidak biasa, ketidaksesuaian denga prinsip
akuntansi yang dirumuskan diperlukan untuk menjaga agar laporan keuangan klien tidak
19
menyesatkan, maka laporan standar dengan bahasa penjelasan akan diterbitkan. Secara khusus,
laporan itu berisi:
Karena, seperti disebutkan sebelumnya, Rule 203 memerlukan situasi yang tidak biasa untuk
membenarkan ketidaksesuaian tersebut, maka jenis laporan ini jarang ditemukan dalam praktik.
Sebagian besar ketidaksesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan yang
dirumuskan lainnya yang akan mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan
menghasilkan penerbitan baik pendapat wajar dengan pengecualian atau pun pendapat tidak
wajar. AU 508.36 menyatakan bahwa dalam memutuskan pendapat yang tepat, auditor harus
mempertimbangkan faktor-faktor seperti (1) besar jumlah mata uang dari pengaruh itu, (2)
signifikansi pos itu bagi klien, (3) penyebaran salah saji (jumlah pos laporan yang dipengaruhi),
dan (4) pengaruh salah saji terhadap laporan secara keseluruhan. Penerbitan pendapat tidak wajar
biasanya terjadi hanya bila ketidaksesuaian dengan GAAP mempunyai pengaruh yang sangat
material terhadap laporan keuangan.
20
Memberikan pendapatwajar dengan pengecualian dalam paragraph pendapat dengan
referensi ke paragraph penjelasan.
Berikut ini adalah contoh laporan yang diberikan pendapat wajar dengan pengecualian
Pengaruh penerbitan pendapat tidak wajar serupa tetapi tidak sama dengan pengaruh pendapat
wajar dengan pengecualian terhadap laporan auditor. Dalam kasus ini, (1) paragraph penjelasan
harus menunjukkan alasan substantif pemberian pendapat tidak wajar dan pengaruh utama dari
hal yang menjadi pokok pendapat tidak wajar, jika memungkinkan, dan (2) paragraph pendapat
harus menyatakan bahwa karena pengaruh hal-hal yang diuraikan dalam paragraph penjelasan,
maka laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar. AU 808.60 memuat kata-kata ilustratif
berikut untuk paragraph pendapat:
Menurut pendapat kami, karena pengaruh hal-hal yang dibahas dalam paragraph terdahulu, maka
laporan keuangan tersebut di atas tidak menyajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip
21
akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan X Company per 31 Desember 2012 dan 2011,
atau hasil operasi dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.
Di samping situasi yang langsung mengakibatkan pendapat tidak wajar, ada pembatasan ruang
lingkup lainnya atau ketidaksesuaian dengan GAAP, yang juga harus dijelaskan dalam paragraph
penjelasan terpisah.
Pengaruh perubahan prinsip-prinsip akuntansi terhadap laporan audit tergantung pada apakah
perubahan itu telah dipertanggungjawabkan sesuai dengan GAAP. Suatu perubahan prinsip
dilakukan sesuai dengan GAAP bila (1) prinsip baru itu merupakan prinsip akuntansi yang
berlaku umum; (2) perubahan itu dipertanggungjawabkan dengan tepat dan diungkapkan dalam
laporan keuangan; serta (3) manajemen dapat member alas an bahwa prinsip yang baru lebih
baik.
Apabila perubahan dilakukan sesuai dengan GAAP, maka auditor harus menyatakan pendapat
wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan dan menjelaskan perubahan dalam paragraf
tambahan sesudah paragraf pendapat. Pengaruhnya terhadap laporan standar, dan contoh kata-
kata peragraf penjelasan, diperlihatkan Gambar 6.
(Gambar 6 : laporan audit standar dengan paragraf penjelasan karena inkonsistensi dalam
prinsip akuntansi sesuai dengan GAAP)
Apabila perubahan prinsip-prinsip akuntansi dilakukan tidak sesuai dengan GAAP, maka auditor
harus mengeluarkan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar, tergantung
22
pada materialitas perubahan itu. Selain itum auditor juga harus menambahkan suatu paragraf
penjelasan segera sebelum paragraf pendapat untuk menjelaskan ketidaksesuaian dengan GAAP.
Pengaruhnya terhadap laporan standar dan contoh kata-kata paragraf penjelasan apabila
manajemen tidak dapat membenarkan perubahan prinsip akuntansi,dapat dilihat paga Gambar 7.
Jika laporan keuangan dan catatan yang meyertainya tidak dapat mengungkapkan informasi yang
disyaratkan oleh GAAP, maka laporan itu tidak disajikan secara wajar. Dalam kasus demikian,
auditor harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar karena
ketidaksesuaian dengan GAAP, dan ada penyimpangan dari laporan standar. Jika perusahaan
mengeluarkan laporan keuangan yang bertujuan menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi
tetapi meniadakan laporan arus kas yang bertalian, maka auditor lazimnya akan menyimpulkan
bahwa peniadaan itu memerlukan pendapat dengan pengecualian.
Jika memungkinkan, informasi penting tersebut harus diberikan dalam satu atau lebih
paragraph penjelasan pada laporan auditor, kecuali jika tidak dimasukkannya hal itu dalam
laporan diakui menurut SAS. Ada dua penghilangan yang diakui: auditor tidak diwajibkan untuk
23
menyajikan (1) laporan arus kas apaila laporan itu ditiadakan oleh klien atau (2) informasi
segmen yang dihilangkan. Akan tetapi, dalam kedua contoh itu auditor harus menunjukkan data
yang dihilangkan dalam paragraph penjelasan dan menyatakan pendapat wajar dengan
pengecualian atau pendapat tidak wajar atas laporan keuangan.
Penyimpangan dari laporan standar auditor dapat dilakukan karena pengungkapan yang
tidak memadai tidak sering terjadi. Dalam kebanyakan kasus, karena data yang diperlukan akan
diungkapkan dalam laporan standar auditor, maka manajemen biasanya lebih suka membuat
pengungkapan yang memungkinkan laporan standar dibuat.
Dalam suatu audit, biasanya entitas diasumsikan merupakan perusahaan yang berkelanjutan
(going concern) yang akan terus ada. Meskipun dmeikian, auditor mempunyai tanggung jawab
untuk mengevaluasi apakah dala kenyataan entitas itu mempunyai kemampuan akan terus
melanjutkan usaha selama periode waktu yang layak, yaitu tidak melebihi satu tahun sesudah
tanggal laporan keuangan yang telah diaudit. Seperti telah dibahas dalam bab terdahulu, auditor
tidak perlu merancang prosedur audit khusus untuk tujuan ini. Bisanya, prosedur audit yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan audit lainnya harus cukuo guna mengidentifikasi kondisi-
kondisi dan peristiwa yang, bila diperhitungkan secara agregat, menunjukkan bahwa ada
24
keraguan yang substansial mengenai kemampuan entitas tersebut untuk melanjutkan usahanya.
AU 341,06, The Auditor Consideration of an Entity’s Ability to Continue as a Going Concern
(SAS 59), menunjukkan bahwa informasi yang bertentangan dengan asumsi kelangsungan usaha
mencakup:
Tren negatif seperti kerugian operasi yang berulang, kekurangan modal kerja, arus kas
negatif dari aktivitas operasi, dan rasio keuangan kunci yang buruk.
Petunjuk lain dari kemungkinan kesulitan keuangan seperti dapat membaar hutang atau
perjanjian pinjaman, penunggakan pembayaran deviden, restrukturisasi hutang, dan
ketidaktaatan terhadap persyaratan modal dasar.
Masalah internal seperti penghentian kerja, ketergantungan yang besar pada keberhasilan
proyek tertentu, dan komitmen jangka panjang yang tidak ekonomis.
Masalah eskternal seperti kerugian pada franchise atau waralaba yang penting; kerugian
yang tidak diasuransikan dari gempa bumi atau banjir.
Apabila situasi tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya diungkapkan secara
memadai dalam catatan atas laporan keuangan, maka auditor harus (1) menyatakan pendapat
wajar tanpa pengecualian dan (2) menambah paragraph penjelasan sesudah paragraph yang
mengacu pada catatan itu. Pengaruhnya terhadap laporan standar diilustrasikan pada Gambar 9.
Auditing Standards Board merasa yakin bahwa laporan tersebut di atas akan member
informasi secara memadai kepada pemakai laporan keuangan mengenai situasi itu. Akan tetapi,
auditor tidak dilarang menerbitkan laporan audit yang memuat penolakan memberikan pendapat.
25
(Gambar 9 : laporan audit standar dengan bahasa penjelasan karena keraguan tentang
kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya.)
Jika auditor menyimpulkan bahwa mengungkapan entitas dalam laporan keuangan tidak
memadai, maka laporan itu tidak menyajikan secara wajar. Dengan demikian, auditor harus
menyatakan baik pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar karena
ketidaksesuaian dengan GAAP, yang mencakup pengungkapan informatif. Di samping itu,
laporan auditor juga harus berisi paragraph penjelasan yang menguraikan situasi tersebut dan,
jika memungkinkan, pengungkapan yang diperlukan untuk kewajaran penyajian harus dibuat.
Pada beberapa situasi, auditor mungkin ingin menekankan dalam laporan audit hal-hal yang
dipertanggungjawabkan dengan tepat dan diungkapkan secara memadai sambil tetap menyatakan
pendapat wajar tanpa pengecualian. Penekanan pada hal semacam ini akan menghasilkan
penambahan paragraph penjelasan dalam laporan standar. Dalam laporan ini, auditor harus (1)
menggunakan kata-kata standar dalam paragraph pendahuluan, ruang lingkup, dan pendapat, (2)
menguraikan hal-hal yang ditekankan dalam paragraph penjelasan, dan (3) tidak membuat
referensi ke materi penjelasan dalam paragraph pendapat.
26
Apabila klien mempunyai satu atau lebih anak perusahaan, divisi, atau cabang, maka klien itu
mungkin perlu menugaskan lebih dari satu kantor akuntan utnuk berpartisipasi dalam audit.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa klien yang operasi utamanya berlokasi di Midwest
mempunyai anak perusahaan di luar negeri yang diaudit oleh kantor akuntan asing. Apabila dua
atau lebih kantor akuntan terlibat dalam suatu audit, maka satu kantor harus menjadi auditor
utama. Keputusan ini harus didasarkan pada faktor-faktor seperti jumlah relatif dan signifikansi
pekerjaan yang dilakukan serta luas pengetahuan perusahaan atas keseluruhan laporan. Dalam
contoh ini, kantor akuntan yang mengaudit operasi Midwest akan menjadi auditor utama.
Auditor utama kemudian harus memutuskan apakah bersedia atau tidak memikul
tanggung jawab atas pekerjaan auditor lain sejauh hal itu berkaitan dengan laporan klien secara
keseluruhan. Jika auditor utama menerima tanggung jawab ini, maka tidak adareferensi yang
harus dibuat dalam laporan audit atas pemeriksaan auditor lain.
Jika auditor utama dapat memperoleh kepuasan mengenai (1) independensi dan reputasi
professional dari auditor lain serta (2) ruang lingkup dan mutu pemeriksaan auditor lain, maka
referensi apabila bagiam dari laporan keuangan yang diperiksa oleh auditor lain bersiat material
terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.
Auditor utama dapat memutuskan untuk membuat referensi ke auditor lain bila satu atau lebih
faktor-faktor di atas tidak ada. Auditor utama juga dapat memutuskan untuk membuat referensi
apabila bagian dari laporan keuangan yang diperiksa oleh auditor lain bersifat material terhadap
laporan keuangan secara keseluruhan.
27
Auditor utama diharuskan menurut keputusan ini untuk mengajukan pertanyaan
mengenai reputasi profesional auditor lain dan memperoleh representasi dari auditor lain bahwa
ia independen terhadap klien.
Apabila auditor memutuskan untuk mebuat referensi ke auditor lain, laporan itu harus
menunjukkan secara jelas pembagian tanggung jawab yang ada di antara para auditor. Ini dicapai
dengan perubahan-perubahan berikut dalam laporan:
Dalam paragraph pendahuluan, besarnya bagian laporan keuangan yang diaudit oleh
auditor lain harus ditunjukkan.
Dalam paragraph ruang lingkup, laporan auditor lain harus dimasukkan dalam sumber
dasar yang memadai bagi auditor untuk memberikan pendapat.
Dalam paragraph pendapat, referensi harus dibuat pada laporan auditor lain.
Jika auditor utama menyimpulkan bahwa pengandalan tidak dapat diberikan pada pekerjaan
auditor lain dan pekerjaan yang dilakukan oleh auditor lain bersifat material terhadap laporan
keuangan secara keseluruhan, maka berarti ada pembatasan ruang lingkup. Dalam kasus
demikian, pendapat wajar dengan pengecualian atau penolakan memberikan pendapat harus
diberikan. Suatu pendapat wajar dengan pengecualian juga dapat diberikan oleh auditor utama
bila laporan auditor lain atas bagian yang signifikan dari laporan keuangan memuat pendapat
selain pendapat wajar tanpa pegecualian.
Suatu ikhtisar pengaruh situasi yang dibahas di atas yang mengakibatkan penyimpangan dari
laporan standar auditor diberikan dalam gambar. Untuk masing-masing situasi, jenis
penyimpangan ditunjukkan bersama dengan lokasi setiap informasi penjelasan dan uraian dari
setiap pengaruh utama lainnya terhadap laporan itu.
28
D. PERTIMBANGAN PELAPORAN LAIN
Bagian ini akan membahas tanggung jawab pelaporan berkaitan dengan empat situasi tambahan:
(1) pelaporan bila akuntan publik tidak independen, (2) situasi yang berkenaan dengan laporan
keuangan komparatif, (3) informasi yang menyertai laporan keuangan yang telah diaudit, dan (4)
laporan keuangan yang disiapkan untuk penggunaan di Negara lain.
Seorang akuntan publik (CPA) dapat mengaudit laporan keuangan bila ia tidak independen
dengan klien. Sebagai contoh, akuntan publik itu mungkin seorang direktur atau pejabat klien,
atau ia dapat mempunyai kepentingan keuangan langsung dengan klian sebagai kreditor atau
pemegang saham. Apabila akuntan publik tidak mempunyai independensi sebagaimana yang
disyaratkan oleh GAAS (Standar Umum No. 2), akuntan publik itu tidak dapat menggunakan
laporan standar auditor dan disyaratkan untuk menerbitkan penolakan memberikan pendapat.
AU 504, Association with Financial Statements (SAS 26, 35, dan 72), menunjukkan bahwa
laporan satu paragraph harus diterbitkan seperti gambar berikut:
Kami tidak independen berkenaan dengan XYZ Company dan neraca terlampir per 31 Desember
20X1, serta laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas terkait untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut yang tidak diaudit oleh kami dan dengan demikian, kami tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan itu.
Laporan itu tidak boleh menyatakan mengapa akuntan publik tidak independen. Selain itu,
laporan itu juga tidak memasukkan suatu judul, dan setiap prosedur audit yang dilaksanakan
tidak boleh diuraikan. Pengungkapan ini mungkin membingungkan pembaca mengenai
pentingnya independensi yang terganggu.
29
Seorang akuntan publik yang menyadari adanya penyimpangan yang material dari GAAS juga
harus (1) meminta revisi atas laporan keuangan, (2) menguraikan penyimpangan dalam
pengungkapan, atau (3) menolak dikaitkan dengan laporan keuangan.
Standar pelaporan keempat berlaku tidak hanya untuk laporan keuangan periode berjalan, tetapi
juga laporan dari setiap periode sebelumnya yang disajikan atas dasar komparatif dengan periode
berjalan. Selama audit tahun berjalan, audit harus waspada terhadap situasi dan peristiwa yang
bertalian dengan laporan keuangan periode sebelumnya. Situasi-situasi tersebut dapat mencakup
(1) pendapat audit yang berbeda, (2) pemutakhiran pendapat, dan (3) perubahan auditor.
Untuk suatu tahun tertentu, seorang auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian atas satu laporan di samping memberikan jenis pendapat yang berbeda untuk
laporan lain. Demikian pula, dalam laporan komparatif, jenis pendapat yang berbeda dapat
dinyatakan atas satu atau lebih laporan untuk tahun sebelumnya sementara pendapat wajar tanpa
pengecualian dinyatakan atas laporan yang sama untuk tahun berjalan. Suatu laporan yang
mengandung pendapat wajar tanpa pengecualian pada laporan tahun berjalan dan penolakan
memberikan pendapat atas semua laporan kecuali neraca tahun sebelumnya diilustrasikan pada
gambar berikut:
(Gambar 11: Laporan Audit atas Laporan Keuangan Komparatif dengan Pendapat yang
Berbeda)
30
Kami tidak mengamati perhitungan fisik persediaan per 31 Desember 20X0, karena pada tanggal
itu kami belum bertugas sebagai auditor Perusahaan, dan kami tidak dapat meyakinkan diri kami
mengenai kuantitas persediaan dengan prosedur audit lain. Jumlah persediaan pada tanggal 31
Desember 20X0, digunakan dalam menentukan laba bersih dan arus kas untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 20X1.
Karena masalah yang diuraikan dalam paragraf terdahulu, lingkup pekerjaan kami tidak cukup
memungkinkan kami menyatakan, dan kami tidak menyatakan, pendapat atas hasil operasi serta
arus kas untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 20X1.
Menurut pendapat kami, neraca ABC Company per 31 Desember 20X2 dan 20X1, serta laporan
laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas terkai utnuk tahun yang berakhir 31
Desember 20X2, menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
ABC Company per 31 Desember 20X2 dan 20X1, serta hasil operasi dan arus kasnya untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2, sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
Perhatikan bahwa paragraph ruang lingkup dimulai dengan kata-kata “Kecuali seperti yang
dijelaskan dalam paragraf berikut…” sisa dari paragraf ruang lingkup berisi kata-kata standar.
Paragraf berikutnya mengandung penolakan memberikan pendapat atas hasil operasi dan arus
kas tahun sebelumnya. Paragraf akhir berisi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan
keuangan yang diidentifikasi dari setiap tahun.
Memutakhirkan Pendapat
Audit tahun berjalan oleh auditor dapat memberikan bukti bahwa pendapat atas laporan tahun
sebelumnya harus berbeda dari pendapat yang semila diberikan. Ini dapat berasal dari peristiwa-
peristiwa seperti (1) resolusi selanjutnya atas ketidakpastian yang ada pada tahun sebelumnya,
(2) penemuan ketidakpastian yang berlaku untuk tahun sebelumnya yang belum diketahui ketika
pendapat atas laporan tahun sebelumnya diberikan, atau (3) penetapan kemabli laporan periode
sebelumnya agar sesuai dengan GAAP. Pemutakhiran atas pendapat tahun sebelumnya
menghasilkan suatu laporan standar kecuali penambahan paragraph penjelasan yang merinci
pendapat yang berbeda dan semua alasan substantif atas perubahan pendapat. AU 508.69.
menunjukkan bahwa paragraph penjelasan berikut mungkin sesuai untuk pemutakhiran itu:
Dalam laporan kami tertanggal 1 Maret 20X2, kami menyatakan pendapat bahwa laporan
keuangan tahun 20X1 tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum karena dua penyimpangan dari prinsip
31
tersebut: (1) perusahaan mencatat properti, pabrik, dan peralatan pada nilai taksiran, serta
memperhitungkan penyusutan atas dasar nilai tersebut, dan (2) perusahaan tidak menyisihkan
untuk pajak penghasilan yang ditangguhkan berkenaan dengan perbedaan antara laba dan tujuan
pelaporan keuangan dan laba kena pajak. Seperti diuraikan dalam catatan X, perusahaan telah
menyajikan kembali laporan keuangan tahun 20X1 agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Dengan demikian, pendapat kami saat ini atas laporan keuangan tahun 20X1,
seperti yang disajikan di sini, berbeda dengan yang disajikan dalam laporan kami sebelumnya.
Perubahan Auditor
Persyaratan ppelaporan tambahan harus dipenuhi apabila terjadi perubahan auditor selama
periode yang tercakup oleh laporan komparatif. Jika laporan auditor terdahulu atas tahun
sebelumnya tidak disajikan, yang merupakan kasus yang biasa, maka perlu bagi auditor
pengganti atau penerus untuk mengubah laporan standar guna menjelaskan situasi tersebut.
Karena situasi itu berkenaan dengan kantor akuntan yang melaksanakan audit, maka informasi
penjelasan ditambahkan pada paragraf pendahuluan, bukan sebagai paragraf terpisah. Auditor
pengganti atau penerus harus menunjukkan dalam laporan tahun berjalan:
Bahasa laporan keuangan tahun sebelumnya telah diaudit oleh auditor lain
Jika laporan itu bukan laporan standar, berikan alasan substatif penyebabnya
Kami telah mengaudit neraca ABC Company per 31 Desember 20X2, serta laporan laba rugi,
laporan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Laporan keuangan ini adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami
adalah menyatakan pendapat atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Laporan
keuangan ABC Company per 31 Desember 20X1 telah diaudit oleh auditor lain yang laporannya
tertanggal 31 Desember 20X1, menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan
32
keuangan tersebut.
Tidak ada perubahan tambahan yang disyaratkan dalam lingkup dan pendapat auditor pengganti
berkaitan dengan laporan keuangan tahun 20X1. Auditor terdahulu tidak perlu disebutkan
namanya dalam laporan itu kecuali jika praktik auditor terdahulu diambil, atau digabungkan,
dengan auditor pengganti. Auditor terdahulu yang setuju untuk menerbitkan kembali laporan
atau setuju atas penggunaan kembali suatu laporan harus melaksanakan prosedur guna
menentukan apakah pendapat sebelumnya atas laporan keuangan masih tepat. AU 508.74
merinci persyaratan tambahan bila laporan tahun sebelumnya disajikan kembali.
Informasi yang menyertai laporan keuangan terdiri dari (1) informasi tambahan yang disyaratkan
oleh FASB dan GASB, (2) informasi sukarela yang diberikan oleh manajemen, dan (3) informasi
tambahan yang diberikan oleh auditor. Auditor tidak diwajibkan oleh GAAS untuk memeriksa
setiap informasi itu karena data tersebut tidak termasuk dalam laporan keuangan dasar. Akan
tetapi, auditor mempunyai sejumlah tanggung jawab atas informasi itu, seperti yang dijelaskan
berikut ini.
FASB dan Governmental Accounting Standards Board (GASB) telah menyimpulkan bahwa
informasi tambahan tertentu merupakan bagian yang sangat penting dari pelaporan keuangan
entitas. Sebagai contoh, FASB mempersyaratkan informasi tentang cadangan minyak, gas, dan
mineral.
Auditor diwajibkan untuk menerapkan prosedur terbatas tertentu atas informasi dan
melaporkan setiap kekurangan atau penghilangan informasi tersebut. Prosedur yang terbatas ini
mencakup pengajuan pertanyaan ke informasi itu untuk konsistensi dengan data lain yang
tersedia. Karena informasi tersebut tidak diaudit ataupun bukan merupakan bagian dari laporan
keuangan dasar, maka SAS 52, Omnibus Statement of Auditing Standards – 1987 (AU 558.08),
menyatakan bahwa laporan standar harus diterbitkan kecuali dalam situasi-situasi berikut:
Situasi-situasi ini tidak mempengaruhi pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan. Akan
tetapi, auditor harus menambahkan suatu paragraf penjelasan pada laporan yang menguraikan
situasi-situasi itu. Tidak ada perubahan dalam semua paragraf lain dari laporan standar. Auditor
tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi tambahan apabila hal itu dihilangkan oleh entitas.
Laporan keuangan klien yang telah diaudit biasanya disajikan dalam dokumen yang disebut
laporan tahunan. Dokumen ini mencakup informasi seperti garis besar keuangan, surat dari
presiden direktur dan/atau ketua dewan komisaris, statistic keuangan komparatif, skedul, dan
penyajian data keuangan secara grafik yang disiapkan dengan sukarela oleh manajemen. Auditor
diwajibkan membaca informasi ini untuk menentukan apakah data itu, atau cara penyajiannya,
secara material tidak konsisten dengan laporan keuangan di mana auditor akan memberikan
pendapatnya.
Sebagai contoh, dengan mengacu pada laba per saham dalam surat presiden direktur,
klien dapat menyatakan laba per saham hanya sebelum kerugian luar biasa apabila laporan laba-
rugi memperlihatkan data laba per saham sesuai dengan APB Opinion 15, Earning per Share.
Apabila terdapat inkonsistensi yang material, maka auditor harus menentukan apakah laporan
itu, laporan audit atau informasi lainnya harus direvisi. Jika demikian halnya dank lien menolak
untuk melakukan perubahan yang diperlukan, maka SAS 8, Other Information in Documents
Containing Audited Financial Statements (AU 550.04), menyatakan bahwa auditor dapat
memilih untuk (1) memasukkan paragraf penjelasan dalam laporan audit tentang hal itu, (2)
menahan laporan audit, atau (3) menarik diri dari penugasa. Apabila paragraf penjelasan
ditambahkan, tidak ada perubahan lain yang diperlukan dalam laporan standar.
34
Pada akhir dari suatu penugasan audit, auditor menyerahkan suatu dokumen yang berisi laporan
keuangan dasar klien dan laporan auditor mengenai hal itu kepada klien. Auditor juga dapat
menyertakan informasi tambahan yang bersangkutan dengan laporan dasar. Informasi itu, seperti
rincian dan ikhtisar historis dari pos-pos laporan tertentu, dimaksudkan untuk mempermudah
analisis dan interpretasi atas laporan keuangan dasar. Di sini penting untuk mengetahui bahwa
informasi tambahan yang ada dalam dokumen yang diserahkan oleh auditor (auditor-submitted
document) disajikan di luar laporan dsar, dan tidak perlu menyajikan secara wajar laporan itu.
Seperti laporan keuangan dasar, data dalam informasi tambahan representasi manajemen karena
hal itu berasal dari laporan dasar.
Auditor diwajibkan oleh standar pelaporan keempat untuk melaporkan semua informasi
yang termasuk dalam dokumen yang diserahkan oleh auditor. Jadi, auditor harus menguraikan
karakteristik dari pemeriksaan atas informasi itu, jika ada, dan menyatakan ataupun menolak
memberikan pendapat. SAS 29, Reporting on Information Accompanying the Basic Financial
Statements in an Auditor-Submitted Document (AU 551.06), menunjukkan bahwa dalam
menyatakan suatu pendapat, auditor harus menunjukkan apakah informasi tambahan itu telah
disajikan secara wajar dalam semua hal yang material berkaitan dengan laporan keuangan
dasar secara keseluruhan. Laporan itu dapat ditambahkan pada laporan standar auditor atau
disajikan terpisah dalam dokumen.
Laporan auditor mengenai laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan GAAP negara lain
tergantung pada tujuan dari penggunaan laporan keuangan itu. SAS 51, Reporting on Financial
Statements Prepared for Use in Other Countries (AU 534.07) menunjukkan bahwa
Jika digunakan hanya di luar Amerika Serikat, maka laporan itu dapat berupa (1) laporan
auditor gaya A.S. yang dimodifikasi dengan prinsip-prinsip akuntansi negara lain atau (2)
laporan standar negara lain.
Jika digunakan baik di luar maupun di Amerika Serikat, maka laporan gaya A.S. harus
digunakan dengan pendapat wajar dengan pengecualian atau penolakan memberikan
pendapat, tergantung pada materialitas penyimpangan dari GAAP A.S.
35
Modifikasi berikut akan diperlukan jika gaya A.S. digunakan:
Paragraf ruang lingkup harus menunjukkan bahwa audit telah dilakukan sesuai dengan
GAAS di Amerika Serikat dan, jika sesuai, standar audit dari (nama negara).
Paragraf pendapat harus menyatakan kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di (nama negara)
Seorang auditor yang memilih menggunakan laporan standar dari negara lain harus (1)
memastikan bahwa laporan itu akan digunakan oleh auditor di negara lain dengan situasi yang
sama serta (2) memahami, dan berada dalam posisi untuk membuat, atestasi yang termuat dalam
laporan tersebut. Atestasi itu dapat mencakup kelayakan eksplisi atau implisit dari ketaatan
perundangan dengan hukum setempat.
36
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
prinsip akuntansi yang dipilih dan diterapkan telah diterima secara umum.
Prinsip akuntansi telah sesuai dengan situasi yang dihadapi
Laporan keuangan,termasuk catatan yang bertalian,bersifat informatif atas hal-hal yang
dapat mempengaruhi penggunaan,pemahaman,dan interpretasinya.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan telah diklasifikasikan dan di
ikhtisarkan dengan cara yang layak ( yakni,tidak terlalu rinci atau pun terlalu ringkas )
Laporan tersebut mencerminkan peristiwa dan transaksi yang mendasari dengan cara
menyajikan posisi keuangan,hasil operasi,serta arus kas dalam batas-batas yang layak dan
praktis.
LAPORAN STANDAR
Laporan standar (standard report) terdiri dari paragraf pendahuluan (atau permulaan), paragraf
ruang lingkup (atau tengah), paragraf pendapat (atau kesimpulan), dan bahasa standar. Bahasa
laporan agak bervariasi tergantung pada apakah auditor melaporkan laporan keuangan untuk satu
tahun atau laporan keuangan komparatif.
Laporan itu lazimnya dialamatkan ke pribadi-pribadi atau kelompok yang ditunjuk oleh
auditor. Untuk klien berbentuk korporasi, laporan dialamatkan kepada dewan komisaris dan /
atau pemegang saham ; untuk klien bukan korporasi, alamatnya adalah partner atau pemilik
perseorangan. Lapoiran standar auditor harus diberi tanggal per penyelesaian pekerjaan
lapangan. Tandatangan yang dicantumkan pada laporan itu umumnya adalah nama kantor
37
akuntan karena kantor itulah yang memikul tanggung jawab atas pekerjaan dan temuan dari staf
profesionalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Boynton, C. William, Johnson, N. Raymond (2006). Modern Auditing. Penerbit: John Wiley &
Sons, Inc.
Agoes, Sukrisno. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik Jilid II.
http://pcaobus.org/STANDARDS/AUDITING/Pages/default.aspx
http://www.aicpa.org/Research/Standards/AuditAttest/DownloadableDocuments/AU-00508.pdf
38