Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Perkembangan Siaran Televisi DN Dampaknya

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

PERKEMBANGAN SIARAN TELEVISI DAN DAMPAKNYA

Diajukan untuk memenuhi Salah satu tugas makalah Teori dan Teknologi
Komunikasi Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Pada Fakultas Usluhudin dan
Dakwah IAIN BONE

Oleh
Kelompok 9:

ANANDA REZKY APRILYAUTAMI HATTA (702332019039)


NUR AFIKA (702332019027)

FAKULTAS USLUHUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan pada kehadirat Tuhan Yang Maha esa

yang telah memberikan berkat serta karunia-Nya sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perkembangan Siaran Televise Dan

Dampaknya.”

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Seperti halnya pepatah “tak ada gading yang tak retak”, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun

guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Akhir kata, penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta

berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Watampone, 14 Desember 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................1

C. Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................3

A. Sejarah Perkembangan Televisi ...............................................................3

B. Dampak Televisi ......................................................................................9

BAB III PENUTUP ...........................................................................................11

A. Kesimpulan ..............................................................................................11

B. Kritik & Saran .........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan televisi di Indonesia bisa dibilang cepat dengan
hadirnya beberapa stasiun televisi oleh pihak swasta dengan skala
nasional, terlebih hadirnya beberapa stasiun televisi lokal dengan ruang
lingkup di daerah tertentu saja. Hal ini bisa dikaitkan media televisi
merupakan salah satu media yang banyak diminati oleh masyarakat,
disamping itu media televisi merupakan lahan yang penuh dengan modal.
Dengan acara yang beragam dari informasi dan hiburan maka akan ada
acara yang memiliki rating tertinggi dan hal ini menjadi dorongan untuk
investor menanam sahamnya dengan menampilkan iklan pada acara itu
Televisi sebagai salah satu media massa bisa dibilang sudah
menjadi bagian dari kebutuhan. Dengan kelebihan audio dan visualnya,
beragam program acara yang ditayangkan bisa diterima dengan baik oleh
indera kita. Keragaman program acara yang ditayangkan mampu
memberikan kebebasan kepada masyarakat luas untuk memilihnya sesuai
dengan kebutuhan. Program acara televisi makin marak ketika muncul
beberapa stasiun televisi baru. Program acara dalam bentuk informasi
aktual, infotaiment, kuis, dokumenter, film kartun, film seri, sinetron, dan
atau film lepas menjadi produk televisi untuk bersaing mencari penonton
sebanyak mungkin dan mendapat rating terbaik.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan televisi?
2. Bagaimana dampak adanya telivisi di era saat ini?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan televisi.
2. Untuk mengetahui dampak adanya televisi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN TELEVISI


Televisi adalah sebuah teknologi yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan teknologi informasi di seluruh dunia. Pada awal
perkembanganya, televisi adalah gabungan teknologi optik mekanik dan
elektronik yang digunakan untuk merekam, menampilkan dan menyiarkan
gambar visual.
Perkembangan televisi dari zaman ke zaman dalam penemuan
televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat,
baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang
dikembangkan dari tahun ke tahun awal dari televisi tentu tidak bisa
dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang
ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday 1831 yang merupakan
awal dari era komunikasi elektronik 1876. George Carey menciptakan
selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang ”melihat
gelombang listrik”. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan
gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
Perkembanganya:
- George Carey (1876) membuat selenium camera yang bisa
membuat seseorang melihat gelombang listrik yaang disebut
katoda. Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik
adalah melalui mesin faksimile mekanik sederhana dan
dikembangkan pada akhir abad ke-19.
- Pada tahun 1878, konsep pertama pengiriman gambar bergerak
yang menggunakan daya elektrik adalah konsep gabungan telepon
dan gambar bergerak atau teleponskop, tidak lama setelah
penemuan telepon.
- Pada tahun 1881, pertama kali mengirim gambar menggunakan
sistem pemindaian gambar, yaitu menggunakan pantelegraf, yang

5
menggunakan mekanisme pemindaian pendulum. Penggagas
pertama yang menggunakan istilah televisi adalah Constatin
Perskyl dari Rusia (1900).
- Pada 1907 dua orang yang bernama Campbell Swinton dan Boris
Rosing melakukan percobaan terpisah menggunakan sinar katoda
untuk mengirim sebuah gambar.
- Televisi warna diciptakan oleh Peter Goldmark pada 1940.
Sebuah lembaga RCA memperkenalkan LCD pertama pada 1968
Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan
tampilan jenis baru ”Organic Light Emitting Diode” (OLED).
Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED.
Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat
display warna LCD dari bahan ”thin film transfer” yang ringan.
1979
- Proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan
layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber
kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar
Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita. 1995
- Pada dekade 2000, masing-masing jenis teknologi layar semakin
disempurnakan. Baik LCD, Plasma terus mengeluarkan produk
terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
a. Jenis-jenis televisi
- Televisi Analog. Teknologi televisi ini mengkodekan informasi dan
gambar dengan cara memvariasikan voltase dan atau frekuensi dari
sinyal. Sistem televisi analog yang dipergunakan antara lain NTSC
(Amerika, Jepang, Korea), PAL (Eropa, Indonesia, dan lain-lain.),
SECAM (Perancis)
- Televisi digital, adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi
digital dan system kompresi untuk mrnyiarkan sinyal gambar, suara dan
data Sistem televisi digital yang ada adalah DVB (Eropa, Indonesia,

6
Malaysia, dan lain-lain.), ATSC (Amerika, Korea Selatan, dan lain-
lain.), ISDB (Jepang, Brasil).
b. Perkembangan Jenis Televisi Sesuai dengan Perkembangan
Sejarahnya
- TV Mekanik
Merupaka cikal bakal lahirnya televisi. Pada 1914, Paul Nipkow membuat
piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang di
dalamnya. Menggunakan piringan Nipkow Logie Baird dan Francis
Jenkins menciptakan sistem penangkapan gambar, transmisi serta
penerimanya dengan sistem mekanik.
- TV Elektronik
Dari TV mekanik beralih ke TV elektronik dengan harga yang lebih
terjangkau. Pada 1920 Fransworth dan Zwaryskin mulai memancarkan
siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik.
- TV Berwarna
Pada tahun 1940, Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan
resolusi warna 343 garis.
- Plasma Display TV
Pada 1975 Larry Weber membuat tampilan plasma berwarna. Ia terus
mengembangkan proyek ini sehingga menciptakan layar plasma yang
stabil dan cemerlang pada 1995.

c. Perkembangan Stasiun Televisi di Indonesia

1) Penyiaran di Era Orde Baru

Pada era Orde Baru, masyarakat Indonesia hanya memiliki satu pilihan siaran
televisi, yaitu TVRI. TVRI tercatat sebagai stasiun televisi milik pemerintah
hingga awal tahun 1990. Pada awal berdirinya, TVRI bertujuan adalah media
pemerintahan Soekarno untuk memperkenalkan bangsa Indonesia kepada dunia
luar, yaitu melalui Pekan Olahraga Asian Gamesyang diselenggarakan pada tahun
1962.

7
Pada saat itu TVRI merupakan satu-satunya stasiun televisi di Indonesia dan
merupakan stasiun televisi milik pemerintah, maka pemerintahan orde baru yang
berkuasa memiliki keleluasaan untuk menyajikan berita yang hanya bersumber
dari pejabat negara. sehingga pada saat itu TVRI menyiarkan propaganda kepada
masyarakat Indonesia tentang keberhasilan pembangunan orde baru. Maka TVRI
pada waktu itu bisa disebut sebagai alat control sosial sehingga TVRI memiliki
peran politik monopoli penyiaran yang kuat dengan hanya memberitakan
keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional.

Masa kejayaan TVRI mulai berakhir pada tahun 1988 setelah RCTI mengudara
yang merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. Pada awalnya,
RCTI bersistem pay-televisionatau semacam televisi berlangganan. Barulah pada
tahun 1990 RCTI diizinkan untuk mengudara secara bebas. Setelah RCTI, muncul
stasiun televisi swasta lainnya seperti SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Metro TV,
TV 7, Trans TV, dan Lativi.

Akan tetapi, stasiun televisi swasta tersebut masih belum dapat menyiarkan
informasi secara bebas dikarenakan monopoli penyiaran politik oleh TVRI yang
notabene milik pemerintah. Hal ini mengakibatkan dampak yaitu pola
kepemilikan media yang memusat dan rekayasa informasi.

2) Penyiaran Paska Orde Baru

Setelah runtuhnya rezim orde baru pada bulan Mei 1998, media penyiaran belum
mengalami perkembanan yang cukup signifikan, dikarenakan saham dari stasiun-
stasiun televisi yang ada di Indonesia merupakan milik keluarga Soeharto. Akan
tetapi, perkembangan televisi lokal termasuk signifikan karena tersebar dari Papua
sampai dengan Sumatera Utara.

Kehadiran televisi lokal muncul sebagai kekuatan baru yang dapat mengangkat
potensi local masing-masing daerah di Indonesia. Hal ini disebabkan karena
stasiun televisi swasta yang ada memiliki isi program yang terlalu “Jakarta
minded”sehingga dirasa tidak adil bagi warga selain Ibu kota Jakarta. Menurut

8
pantauan AGB Nielsen Media Research, hingga tahun 2005, beberapa stasiun
televise lokal mampu menembus angka 5% dalam hal khalayak pemirsanya.

Perusahaan televisi yang ada di Indonesia, sebagian besar masih banyak yang
memiliki konten program yang kurang mendidik masyarakat, seperti berdasarkan
penelitian yang dilakukan KPI terhadap masyarakat kalangan menengah ke atas,
penonton lebih senang dengan program-program sinetron, seperti Anak Jalanan,
Cinta Fitri, dan lain sebagainya. Sedangkan, masyarat kalangan menengah ke atas
tidak memberikan perhatian penuh terhadap program berita, seperti NET 12, CNN
Indonesia, Seputar Indonesia, dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut juga,
perusahaan televisi Indonesia memang seharusnya membuat dan menayangkan
banyak program yang lebih berguna atau mendidik banyak orang, tetapi yang
terjadi adalah banyak perusahan televisi yang ada di Indonesia menayangan
banyak program sinetron yang merupakan program favorit atau yang sering
ditonton oleh masyarakat, yang hampir dari semua lapisan nya.

informasi penting yang bersifst tidak segera ditayangkan, meliputi:

Current affair : berita yang muncul sebelumnya namun lengkap dan mendalam.

Dokumenter : pembelajaran dan pendidikan.

Talk Show : perbincangan yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk
membahas topik tertentu.

Drama

Berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti bertindak atau berbuat (action).
Program drama adalah pertunjukan “show” yang menyajikan cerita mengenai
kehidupan atau karakter seorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan
oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Program televisi yang
termasuk dalam program drama adalah sinema elektronik (sinetron) dan film.
Adapun program televisi yang termasuk dalam program drama yaitu:

9
- sinetron (sinema elektronik), merupakan drama yang menyajikan cerita
dari berbagai tokoh secara bersamaan, memiliki alur cerita sehingga
memiliki satu kesimpulan biasanya diakhir cerita sinetron cenderung
terbuka dan tanpa penyelesaian.
- Film merupakan satu jenis program yang masuk dalam kelompok atau
kategori drama. Serta tujuan pembuatannya adalah untuk layar lebar
(theater), maka biasanya film baru bisa ditayangkan di televisi setelah
terlebih dahulu dipertunjukan di bioskop atau bahkan setelah film itu
didistribusikan atau dipasarkan dalam bentuk VCD atau DVD.
- Permainan atau Game Show
- Suatu bentuk atau program yang melibatkan sejumlah orang baik secara
individu atau pun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk
mendapatkan sesuatu. Menjawab pertanyaan dan atau memenangkan suatu
bentuk permainan. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu :
- Quiz Show, merupakan bentuk program permainan yang paling sederhana
dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab pertanyaan.
Program televisi Kuis Family 100 yang ditayangkan di ANTV.
- Ketangkasan, merupakan peserta dalam permainan ini harus menunjukkan
kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan atau
rintangan atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan
perhitungan dan strategi. Terdapat program Rangking Satu di TransTV
yang menyajikan kecepatann atau ketangkasan dalam menjawab
pertanyaan.
- Reality Show, sesuai dengan namanya maka program ini mencoba
menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan
berdasarkan realitas yang sebenarnya, menyajikan situasi sebagaimana apa
adanya. Dengan kata lain, program ini mencoba menyajikan suatu keadaan
yang nyata mungkin tanpa rekayasa. Namun pada dasarnya reality show
tetap merupakan permainan (game). Program 86 yang ada di NETTV.
- Musik

10
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu video klip atau
konser. Program musik ini dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun
di dalam studio (indoor). Musik Dahsyat dan juga Inbox yang menjadi
salah satu program unggulan disalah satu Televisi swasta.
- Pertunjukan
Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan seseorang
atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar
studio, di dalam ruangan ataupun di luar ruangan. Seperti yang pernah
ditampilakn oleh RCTI yaitu adalah program Master Cheff yang
menampilkan perlombaan memasak yang para pesertanya dari seluruh
Indonesia.

Perkembangan Televisi Analog ke Digital :

Penyiaran televisi digital mampu memancarkan sinyal gambar dan suara


dengan kualitas penerimaan yang lebih tajam serta jernih di layar TV
dibandingkan siaran analog. Tanpa harus membeli pesawat TV baru sehingga
masyarakat dapat menikmati konten siaran format digital dengan cara
menambahkan perangkat converter (yang disebut set top box) pada pesawat TV
lama. Set top box (STB) adalah alat bantu penerima siaran digital yang berfungsi
mengkonversi dan mengkompresi sinyal digital sehingga dapat diterima pada
pesawat TV analog. STB harus memiliki standard yang sama dengan sistem
pemancar (transmitter), yaitu DVB-T2.

Standard ini diadopsi Indonesia sejak 2012, menggantikan standard DVB-


T (2007) sebagai standard penyiaran TV Digital terestrial penerimaan tetap free-
to-air atau tidak berbayar. Pada sistem penyiaran TV analog, satu kanal frekuensi
digunakan untuk menyalurkan satu program siaran TV. Sementara pada sistem
penyiaran digital DVB-T2, satu kanal frekuensi mampu membawa hingga 12
program siaran standard definition (SDTV). Sehingga pada penyiaran TV digital
kualitas gambar dan suara jauh lebih baik dibandingkan dengan siaran analog.

11
Hal ini dikarenakan pancaran sinyal digital relatif stabil dan tidak
menurun. Juga siaran TV Digital hanya mengenal kondisi diterima (1) atau tidak
diterima (0) sinyal. Selama sinyal bisa diterima receiver, gambar dan suara konten
siaran dapat dinikmati. Sedangkan pada siaran TV analog, kualitas sinyal
cenderung menurun ketika lokasi penerimaan semakin jauh dari titik transmisi
sehingga menimbulkan noise atau ‘bersemut’. Selain itu juga rentannya sinyal
siaran analog terhadap gangguan cuaca.

B. DAMPAK TELEVISI
Televisi sebagai media massa dapat menimbulkan dampak yang
positif ataupun negatif. Dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh televisi
dapat dipersepsikan berbeda-beda oleh setiap orang, hal itu tergantung
bagaimana khalayak merepresentasikan suatu program ataupun tayangan
yang ada di dalam televisi. Berbagai stasiun televisi biasanya sudah
menampilkan kategori-kategori dari sebuah program televisi yang
membatasi siapa saja yang boleh menonton suatu program televisi itu
sendiri. Bagaimana kita menyikapi hal ini tentunya kita harus cerdas dalam
menonton televisi, yaitu dengan bisa memilih acara- acara yang benar-
benar mendidik.

Dampak positif yang ditimbulkan oleh televisi antara lain:


- Televisi dapat dijadikan sebagai media pendidikan. Masyarakat
dapat mengetahui berita yang terjadi dari seluruh penjuru dunia
secara aktual dan faktual dengan waktu yang cepat dan
memberikan wawasan yang cukup luas.
- Beberapa penelitian mengatakan, bahwa seorang anak yg sering
menonton televisi memiliki wawasan yg lebih luas di banding
anak-anak yg tidak menonton tv. Teori itu sangat lah masuk akal,
karena banyak sekali stasiun televisi menggarap tema edukatif
seperti menyiarkan film documenter sejarah, flora fauna, sain dan
lain sebagainya.

12
- Memberikan Hiburan. Televisi memberikan tayangan-tayangan
yang entertaining bagi khalayaknya yang membutuhkan hiburan.
- Merangsang interaksi, dan pertumbuhan mental sosial anak, serta
memperluas pengetahuan.
- Televisi merupakan sarana hiburan yang murah. Untuk menonton
acara yang ada di belahan bumi lain dapat dilakukan tanpa harus
pergi ke tempat tersebut.

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh televisi antara lain:


- Menonton televisi terlalu lama dapat merusak mata, terutama bagi
yang sering menonton televisi dalam jarak dekat, dapat memicu
terjadinya penurunan penglihatan, sehingga mata menjadi minus.
Selain itu radiasi yang ditimbulkan oleh televisi dapat berpengaruh
pada kesehatan.
- Dapat memicu tindak kekerasan pada anak. Banyak program
televisi yang menayangkan kekerasan tanpa disensor terlebih
dahulu. Sebuah acara seperti 'Smack Down' yg tidak di tayangkan
pada waktu yg semestinya, sehingga banyak anak-anak yg
menonton acara itu hingga menirukan adegan-adegan gulat itu
kepada temannya.
- Kecanduan. Konsumsi televisi yang berlebihan akan menimbulkan
rasa candu yang kemudian akan memberikan rasa malas
melakukan sesuatu dan menunda-nunda pekerjaan.
- Acara televisi mengandung pornografi. Masih banyak tayangan
televisi yang sebenarnya tidak layak ditayangkan pada waktu
semestinya membuat anak-anak dapat menonton konten-konten
yang berbau ponografi.
- Televisi juga mampu memberikan sifat konsumtif pada si anak.
Tayangan iklan yang ada di televisi secara terus-menerus dapat
merangsang si anak untuk membeli produk yang ia lihat di televisi.

13
Itulah beberapa dampak positif dan negatif televisi yang harus kita kenali.
Dampak positif dan negativ televisi bisa dikendalikan dari kesadaran diri
sendiri. Masih banyak kegiatan menyenangkan lainnya daripada sekedar
menghabiskan waktu kita hanya untuk nonton kotak ajaib.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Televisi merupakan bagian penting dari industri penyiaran. Media
televisi merupakan media konvensional yang sudah tidak asing lagi dalam
kehidupan manusia sehari-hari. Televisi merupakan salah satu media
massa yang paling populer di kalangan masyarakat. Televisi dapat
dinikmati oleh semua kalangan baik anak-anak, remaja dan orang dewasa
tidak ada batasan status dan ekonomi.
Perkembangan televisi dari zaman ke zaman terjadi sangat
signifikan, kita dapat mengetahui televisi yang awalnya menggunakan
batteray besar untuk dapat menyala, hingga sekarang saat ini yang sudah
menggunakan batteray yang jauh lebih kecil yang dapat dibawa kemana
saja tanpa memerlukan sumber listrik langsung. Selain itu perubahan
bentuk yang terjadi pada televisi juga sangat cepat yang bermula
berbentuk tabung menjadi televisi layar datar bahkan saat ini teknologi
yang terdapat di dalam sebuah televisi sudah sangat canggih, salah satu
contohnya saja televisi yang bisa dioperasikan dengan sensor gerakan
tangan ataupun sensor suara.
Media Televisi saat ini juga mengalami perubahan fungsi, semula
televisi hanya digunakan sebagai media informatif dan entertaining,
namun kini televisi dapat menjadi sarana kampanye dari para pemilik
media untuk kepentingan pribadi.
Seperti telah diterangkan, informasi yang akan disampaikan kepada
publik (berupa peristiwa, gagasan, grafik dan gambar) melalui media
televisi dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian khusus di
bidang itu. Merekalah yang disebut sebagai para jurnalis televisi yang
dalam organisasi keredaksian dibagi-bagi tugasnya.
B. Saran

15
Penyusun menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam makalah
ini, maka penyusun mengharapkan masukan dan kritikan yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Atas kritik
dan sarannya penyusun mengucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

16
Kuncoro, Michael Bagus Satrio. 2013. Televisi Siaran dan Perkembangannya.
https://www.kompasiana.com/. Diakses pada tanggal 14 Desember
2020 (11:09)
Nazar, Yoenarsih & dkk. 2019. Manajemen Penyiaran Tv. Tangerang Selatan.
Penerbit Universitas Terbuka.
No name. http://e-journal.uajy.ac.id/3197/3/1KOM01151.pdf. Diakses pada
tanggal 14 Desember 2020 (11:26)

17

Anda mungkin juga menyukai