Kelas11 SMK Kriya-Tekstil Budiyono
Kelas11 SMK Kriya-Tekstil Budiyono
Kelas11 SMK Kriya-Tekstil Budiyono
KRIYA TEKSTIL
SMK
JILID 2
KRIYA TEKSTIL
Untuk SMK
JILID 2
Penulis : Budiyono
Widarwati Sudibyo
Sri Herlina
Sri Handayani
Parjiyah
Wiwik Pudiastuti
Syamsudin
Irawati
Parjiyati
Dwiyunia Sari Palupi
BUD BUDIYONO
k Kriya Tekstil untuk SMK Jilid 2 /oleh Budiyono, Widarwati
Sudibyo, Sri Herlina, Sri Handayani, Parjiyah, Wiwik Pudiastuti,
Syamsudin, Irawati, Parjiyati, Dwiyunia Sari Palupi ---- Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
viii, 196 hlm
Daftar Gambar : Lampiran.A
Glosarium : Lampiran.B
Daftar Pustaka : Lampiran.C
ISBN : 978-602-8320-66-5
ISBN : 978-602-8320-68-9
Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
KATA SAMBUTAN
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk
SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk
digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus
2008.
Kami menyadari bahwa buku ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran kami terima untuk perbaikan dan
pengembangan selanjutnya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................. v
JILID 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah tekstil ................................................................... 1
B. Pengolahan bahan dasar tekstil ...................................... 2
C. Klasifikasi tekstil ............................................................... 12
D. Klasifikasi desain tekstil ................................................... 14
E. Kompetensi kriya tekstil ................................................... 15
F. Ornamen .......................................................................... 16
G. Membuat nirmana ............................................................ 25
H. Prinsip penyusunan unsur seni rupa ............................... 29
I. Eksplorasi garis dan bidang ............................................. 31
J. Menggambar huruf ........................................................... 34
K. Menggambar bentuk ........................................................ 40
L. Membentuk nirmana tiga dimensi .................................... 55
A. Batik ................................................................................. 81
1. Deskripsi batik .......................................................... 81
2. Contoh produk batik ................................................. 95
3. Alat batik ................................................................... 100
4. Bahan batik ............................................................... 108
5. Proses pembuatan produk batik .............................. 117
5.1. Produk batik tulis ........................................... 117
5.2. Contoh pembuatan produk batik tulis ........... 119
v
5.2.1. Membuat taplak meja tamu dengan teknik
batik tulis ........................................................ 119
5.2.2. Membuat selendang dengan teknik batik
tulis ................................................................. 126
5.2.3. Membuat hiasan dinding pada kain pelepah
pisang ............................................................ 132
5.2.4. Membuat hiasan dinding pada kain katun ..... 143
5.3. Produk batik cap ............................................ 163
5.4. Contoh pembuatan produk batik cap ............ 169
5.4.1. Membuat lembaran kain dengan teknik
Batik cap ........................................................ 169
JILID 2
vi
D. Jahit tindas dan aplikasi ................................................... 287
1. Deskripsi ................................................................... 287
2. Contoh produk .......................................................... 287
3. Alat ............................................................................ 295
4. Bahan ....................................................................... 307
5. Proses pembuatan produk jahit tindas ..................... 313
5.1. Membuat selimut bayi teknik jahit tindas ...... 313
5.2. Membuat sarung bantal kursi teknik jahit
tindas pengisi lembaran ................................ 320
5.3. Membuat tutup galon dengan teknik efek
bayangan ....................................................... 328
5.4. Membuat sarung bantal santai dengan cara
pengisi tali ...................................................... 344
5.5. Membuat serbet teknik jahit aplikasi standar
........................................................................ 345
5.6. Membuat sarung bantal tidur teknik jahit
aplikasi penambahan renda .......................... 348
5.7. Membuat hiasan pakaian anak dengan
teknik aplikasi potong motif ........................... 354
5.8. Membuat taplak meja teknik jahit aplikasi
lipat potong .................................................... 361
5.9. Membuat lembaran untuk hiasan teknik
jahit aplikasi pengisian .................................. 367
JILID 3
E. Cetak saring ..................................................................... 373
1. Deskripsi cetak saring .............................................. 373
2. Contoh produk cetak saring ..................................... 374
3. Alat cetak saring ....................................................... 375
4. Bahan cetak saring ................................................... 383
5. Proses pembuatan produk cetak saring .................. 389
5.1. Membuat syal dengan teknik pemotongan
(cut put methode/knife cut methode) ............ 389
5.2. Membuat selendang dengan teknik print
satu warna kombinasi colet ........................... 395
5.3. Membuat sarung bantal teknik afdruk
kombinasi tiga warna ..................................... 403
5.4. Membuat kaos (T-Shirt) teknik sparasi
warna ............................................................. 409
5.5. Membuat hiasan dinding teknik sparasi
warna ............................................................. 415
vii
Tekstil struktur
viii
Teknik Sulam
BAB III
B. Sulam (Bordir)
1. Deskripsi sulam
1.1. Pengertian
Istilah sulam identik dengan bordir karena bordir diambil dari istilah
dalam bahasa Inggris embroidery (im-broide) yang artinya sulaman (Heri
Suhersono, 2004:6). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI,1989)
sulam atau bordir adalah Hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain.
Lebih lanjut Suhersono menjelaskan pengerjaan hiasan ini sangat
sederhana, pada awalnya pembuatan hiasan dengan teknik sulam
(bordir) hanya dikerjakan dengan tangan menggunakan alat berupa jarum
dan benang sebagai bahannya. Benang yang sudah dipasang pada
jarum ditusuk-tusukkan pada kain, kemudian muncullah istilah macam-
macam tusuk yang pada akhirnya disebut dengan istilah sulam. Dengan
berkembangnya teknologi pengerjaan sulam (bordir) meningkat dengan
memakai alat bantu berupa mesin jahit, dan mesin khusus untuk bordir,
sehingga pengerjaanya menjadi lebih cepat. Sejak saat itulah orang
Indonesia mulai menggunakan istilah bordir, sampai pada akhirnya
diciptakan mesin bordir pengembangan dari computer yang biasa disebut
dengan bordir komputer.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
sebenarnya istilah sulam dan bordir itu sama, yaitu hiasan dari benang
yang dijahitkan pada kain. Meskipun sampai saat ini masih banyak orang
yang menganggap sulam dan bordir itu berbeda. Mereka beranggapan
bahwa sulam adalah yang dikerjakan dengan tangan, sedangkan bordir
adalah yang dikerjakan dengan mesin.
Sulam (bordir) telah mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Untuk memenuhi tuntutan pasar. sekarang sulam (bordir) tidak hanya
menggunakan benang dan kain saja. Untuk menyulam selain
menggunakan benang juga menggunakan bahan lain seperti pita, serat
alam, bahkan ada yang dikombinasi dengan manik-manik atau payet.
Sedangkan bahan yang yang disulam sekarang tidak hanya
menggunakan kain saja, tetapi sudah neggunakan bahan lain seperti
kulit, tenunan serat alam dan sebagainya.
177
Teknik Hias Latar
Tusuk batang/tangkai
178
Teknik Sulam
Tusuk rumani
Tusuk veston
Tusuk bunga
179
Teknik Hias Latar
Tusuk rantai
Tusuk datar
Tusuk datar digunakan untuk membuat bentuk bunga, daun, dan mengisi
bidang
Tusuk flanel
Tusuk flanel biasa digunakan untuk membuat hiasan tepi dan garis
pembatas.
180
Teknik Sulam
Tusuk daun
Tusuk bullion
Tusuk bullion dapat digunakan untuk membuat bentuk bunga kecil dan
hiasan bulir-buliran.
Tusuk lurus
Tusuk lurus dapat digunakan untuk membuat bentuk bunga dan rumput
181
Teknik Hias Latar
Tusuk satin
Tusuk jelujur
182
Teknik Sulam
Ada tiga macam mesin yang dapat diguakan untuk membuat sulam
(bordir). Pertama mesin jahit biasa (manual), mesin tersebut proses
kerjanya digerakkan oleh kaki. Mesin jahit manual dapat digunakan untuk
menjahit biasa dan untuk membordir. Jika dipakai untuk membordir maka
mesin ini harus dilepas sepatu dan gigi mesinnya. Kedua adalah mesin
bordir yaitu mesin yang spesifik untuk membuat bordir. Mesin tersebut
proses kerjanya digerakkan dengan motor. Ketiga adalah mesin bordir
computer. Untuk mendapatkan bentuk-bentuk motif yang diinginkan
mesin bordir computer proses kerjanya diatur sesuai program.
Tusuk lurus
183
Teknik Hias Latar
Tusuk zig-zag
Tusuk zig-zag digunakan untuk berbagai bentuk motif, baik berupa garis,
bentuk geometris, bentuk flora fauna, dan sebagainya.
Gb.5. 3 Contoh tusuk zig zag untuk membuat motif bentuk bunga dan daun
184
Teknik Sulam
• Sulam datar, yaitu sulam yang hasil sulamannya datar atau rata
dengan permukaan kain.
• Sulam terawang, yaitu sulam yang hasil sulamannya berlubang-
lubang.
• Sulam timbul, yaitu sulam yang hasil sulamannya timbul atau
muncul di permukaan kain. Sulam timbul yang dikerjakan
dengan tangan menggunakan jarum khusus yang biasa disebut
jarum sulam timbul
185
Teknik Hias Latar
Banyak sekali jenis produk yang dapat kita lihat dipasaran antara lain:
186
Teknik Sulam
187
Teknik Hias Latar
188
Teknik Sulam
Mesin jahit.
Ada dua jenis mesin jahit yang digunakan untuk membuat sulam (bordir)
yaitu:
Mesin jahit manual, adalah mesin jahit yang sistem kerjanya masih
digerakkan dengan kaki. Mesin jahit ini mempunyai dua fungsi yaitu untuk
menjahit biasa dan untuk membuat hiasan sulam (bordir). Jika mesin ini
akan dipakai untuk membuat sulam (bordir) terlebih dahulu sepatu dan
gigi mesinnya harus dilepas.
189
Teknik Hias Latar
190
Teknik Sulam
Jarum mesin
Jarum mesin berfungsi untuk
membentuk motif dengan
menggunakan mesin. Besar kecilnya
jarum akan mempengaruhi tebal
tipisnya motif yang dibuat.
Jarum kristik
Jarum kristik berfungsi untuk membuat
tusuk silang pada sulam yang
dikerjakan dengan tangan. Jarum ini
memiliki lubang yang besar dan ujung
yang tumpul.
191
Teknik Hias Latar
Gunting
Gunting yang dibutuhkan untuk
membuat sulam adalah: (1) gunting
kain, (2) gunting kertas, (3) Gunting
benang, (4) gunting bordir
Midangan
Midangan digunakan untuk
meregangkan kain, agar permukaan
kain menjadi rata dan licin, sehingga
memudahkan pada saat menyulam.
Rader
Rader merupakan alat bantu yang
digunakan untuk memberi tanda pada
kain yang akan dijahit.
192
Teknik Sulam
Cukit/pendedel
Cukit digunakan untuk melepas jahitan
yang salah
Tudung jari
Tudung jari dugunakan untuk
melindungi jari pada saat menjahit agar
tangan tidak tertusuk jarum.
Jarum pentul
Jarum pentul digunakan untuk
membantu menggabungkan kain yang
akan dijahit.
193
Teknik Hias Latar
Soldir
Soldir digunakan untuk membuat
lubang/krawangan/kerancang pada
bordir.
Seterika listrik
Seterika digunakan untuk menyerika
hasil sulaman yang sudah jadi dan
kain yang hendak disulam.
Meja seterika
Meja seterika digunakan untuk alas
pada waktu menyeterika
Alat tulis
Alat tulis yang terdiri dari pensil.
spidol, rapido dan pensil warna
digunakan untuk membuat desain dan
memola (Hery Suhersono, 2004: 19).
194
Teknik Sulam
Kapur Jahit
Kapur jahit digunakan untuk memberi
tanda pada kain.
Kertas
Kertas pola dan kertas manila
digunakan untuk membuat pola.
Kertas karbon
Kertas karbon digunakan untuk
memindahkan pola dari kertas ke
bahan yang akan dibordir.
195
Teknik Hias Latar
4.2. Benang
196
Teknik Sulam
4.3. Pita
197
Teknik Hias Latar
198
Teknik Sulam
5.1.1. Persiapan
Bahan yang digunakan adalah kain katun polos, benang bordir, kertas
pola dan kertas karbon. Sedangkan alat yang digunakan adalah mesin
jahit, midangan, gunting, meteran, jarum mesin, penggaris, pensil,
seterika, alat untuk memasukkan benang dan cukit.
199
Teknik Hias Latar
Gb.6. 2 Motif
115 cm
115 cm
200
Teknik Sulam
201
Teknik Hias Latar
Memasang midangan pada bagian kain yang sudah diberi motif, yang
fungsinya untuk meregangkan kain. Cara memasang midangan tidak
sama seperti pada bordir yang menggunakan tangan, tetapi
kebalikannya. Yaitu motif berada dibagian dalam.
202
Teknik Sulam
203
Teknik Hias Latar
Membordir bagian tepi mengikuti garis lengkung yang ada dengan tusuk
zik zak seperti yang digunakan untuk membentuk motif. Agar bagian tepi
dapat dipasang midangan maka harus disambung dengan kain yang lain.
Gb.6. 13 Membordir
204
Teknik Sulam
205
Teknik Hias Latar
Gb.6. 16 Menyetrika
206
Teknik Sulam
5.2.1. Persiapan
70 cm
7 cm
60 cm
207
Teknik Hias Latar
Persiapan Kerja
Proses kerja
Menghitung kotak gambar dengan kain pada bagian paling kiri dan
bawah
208
Teknik Sulam
Motif
209
Teknik Hias Latar
Mulai menyulam
210
Teknik Sulam
Selesaikan bagian demi bagian sesuai dengan warna benang yang telah
ditentukan dalam keterangan motif
211
Teknik Hias Latar
212
Teknik Sulam
Hasil jadi
213
Teknik Hias Latar
Persiapan
115 cm
115 cm
Langkah kerja
Persiapan kerja
Menyiapkan alat antara lain:
- Mesin bordir listrik
- Gunting
- Soldir
- Meteran
- Midangan
-
Menyiapkan bahan yang akan dipergunakan antara lain:
- kain sifon ukuran 115 cm x 115 cm dan
- benang bordir
Siapkan gambar kerja dan bacalah dengan teliti agar tidak terjadi
kesalahan langkah kerja.
214
Teknik Sulam
Proses kerja
Melipat kain menjadi dua bentuk segitiga sama kaki
3 cm
• • • • • •
Gb.6. 30 Cara menentukan engkolan
215
Teknik Hias Latar
Menyambung bagian tepi kain dengan kain lain yang berfungsi untuk
meletakkan midangan
Memindahkan gambar atau motif pada bagian kain yang akan dibordir
Gb.6. 32 Memola
Memasang midangan
216
Teknik Sulam
Pengaturan
benang
217
Teknik Hias Latar
Mulai dengan membordir pada bagian tepi kain yang diawali dari ujung
kain.
Gb.6. 35 Membordir
Langkah-langkah:
218
Teknik Sulam
219
Teknik Hias Latar
• Motif daun dan kupu dengan cara pada bagian tepi dengan zig
zag dan bagian tengah dengan pasir.
• Tangkai daun dengan cara 4 tusukkan berbalik.
220
Teknik Sulam
Mengisi bagian dalam dengan benang warna lain agar kelihatan lebih
indah.
221
Teknik Hias Latar
222
Teknik Sulam
223
Teknik Hias Latar
Menyetrika
224
Teknik Sulam
225
Teknik Hias Latar
Persiapan
37 cm
77 cm
10 cm
Persiapan Kerja
Menyiapkan alat antara lain:
- gunting
- jarum
- mesin jahit
- korek api
- midangan
- meteran.
226
Teknik Sulam
Proses kerja
227
Teknik Hias Latar
Tusuk tangkai
228
Teknik Sulam
Memasang midangan
a b c
d e f
Gb.6. 55 Memasukkan pita dalam jarum
229
Teknik Hias Latar
g
Ujung pita dibakar agar serabutnya tidak pudar
Gb.6. 56 Persiapan pita untuk sulaman
230
Teknik Sulam
231
Teknik Hias Latar
232
Teknik Sulam
Terbentuklah
sekuntum
bunga mawar
.
233
Teknik Hias Latar
234
Teknik Sulam
235
Teknik Hias Latar
d. Balik dan lipat jadi dua jahit kiri kanan dan bagian sudut
dalam kiri kanan dijahit untuk membentuk bagian bawah tas.
236
Teknik Sulam
237
Teknik Hias Latar
Tampak depan
Tampak samping
Gb.6. 67 Hasil jadi tas dengan sulam pita
238
Teknik Jahit Perca
C. Jahit perca
1. Deskripsi jahit perca
Ada beberapa jenis Jahit Perca ditinjau dari cara pembuatannya adalah:
1.2.1. Cara acak (tak beraturan)
Jahit perca cara acak (tak beraturan) adalah teknik jahit dengan
menggabungkan guntingan-guntingan kain dengan bentuk dan ukuran
potongannya tidak sama, kemudian guntingan- guntingan tersebut dijahit
sesuai dengan desain. Berikut ini adalah contoh karya jahit perca teknik
acak.
239
Teknik Hias Latar
Gb.7. 2 Template
1.2.3. Cara tumpang tindih (overlapping)
Jahit perca teknik tumpang tindih adalah teknik jahit dengan
menggabungkan guntingan-guntingan kain yang di pola terlebih dahulu
dengan cara meletakkan pola bagian tengah diatas kain telah disiapkan
dan selanjutnya dijahit bagian tepinya, kemudian tindihlah dengan pola
berikutnya dengan cara dijahit dengan arah dari tengah ketepi hingga
selesai secara keseluruhan.
Gb.7. 3 Overlapping
240
Teknik Jahit Perca
Jahit jelujur adalah teknik yang biasanya digunakan untuk memberi kesan
keindahan. Untuk menggabungkannya tetap dikerjakan dengan teknik
jahit mesin. Cara ini sifatnya hanya penghias, maka dapat diterapkan baik
pada teknik acak, teknik template, teknik overlapping maupun teknik pola
geometris.
241
Teknik Hias Latar
Sarung bantal
242
Teknik Jahit Perca
Cempal
Tas
Alas piring
243
Teknik Hias Latar
244
Teknik Jahit Perca
245
Teknik Hias Latar
Jarum
246
Teknik Jahit Perca
Gunting
247
Teknik Hias Latar
248
Teknik Jahit Perca
249
Teknik Hias Latar
250
Teknik Jahit Perca
251
Teknik Hias Latar
252
Teknik Jahit Perca
253
Teknik Hias Latar
254
Teknik Jahit Perca
Persiapan
Alat
- mesin jahit
- meteran
- penggaris perca/acrylic
- rotary cutter
- seterika dan meja seterika
- kapur jahit
- pensil dan alat pewarna
- jarum pentul
- telusupan benang
- cukit
Bahan
- kain polos
- kain bermotif
- dakron
- kain foring
- benang
Gambar kerja
45 cm
45 cm
Gb.8. 1 Gambar kerja
255
Teknik Hias Latar
Proses kerja
256
Teknik Jahit Perca
Gambar 3 Gambar 4
257
Teknik Hias Latar
Penggabungan dengan
cara dijahit untuk tahap
ke-2 pada satu sisi
Gambar 9
258
Teknik Jahit Perca
Gambar 10
259
Teknik Hias Latar
Kain pelapis
Dakron
20 cm
Kain polos
50 cm
30 cm
50 cm
260
Teknik Jahit Perca
Hasil jadi
261
Teknik Hias Latar
Persiapan
Bahan
• kain perca.
• kain blacu
• benang jahit
• tali coor
• manik-manik.
25 cm Pola Furing
25 cm
262
Teknik Jahit Perca
Pola perca
263
Teknik Hias Latar
Proses kerja
Gb.8. 5 Menyemat
264
Teknik Jahit Perca
265
Teknik Hias Latar
Gunting kain blacu untuk furing sesuai dengan pola, kemudian pasang
jahitan perca yang sudah di gabungkan pada kain blacu sebagai furing.
Lipat masing-masing sisi blacu kemudian semat dengan jarum pentul lalu
di jelujur.
266
Teknik Jahit Perca
267
Teknik Hias Latar
Gb.8. 12 Assesoris
268
Teknik Jahit Perca
Persiapan
Alat
- mesin jahit
- gunting
- meteran kain
- penggaris
- rader
- cukit
- kapur jahit
- karbon jahit
- jarum jahit tangan
- jarum pentul
- bantalan jarum
- pemasang benang
- seterika
Bahan
- kain perca natural (A)
- kain perca biru (B)
- kain perca biru tua (C)
- kain blacu/furing
- kertas pola
- benang jahit 3 warna
269
Teknik Hias Latar
Proses kerja
270
Teknik Jahit Perca
271
Teknik Hias Latar
Pindah pola di atas kain perca sesuai dengan pola yang sudah dibuat,
kemudian guntinglah masing-masing pola dengan melebihkan 0,8 cm
pada setiap tepi pola untuk jahitan. Jumlah pola yang dibuat adalah:
272
Teknik Jahit Perca
273
Teknik Hias Latar
274
Teknik Jahit Perca
275
Teknik Hias Latar
276
Teknik Jahit Perca
Gabungkan kain perca biru (B) dan biru tua (C) yang sudah digunting,
kemudian jahit dengan menggunakan mesin jahit hingga menjadi
lembaran yang sesuai dengan desain.
277
Teknik Hias Latar
Pasang lembaran kain perca biru (B) dan biru tua (C) yang sudah
disetrika pada semua tepi kain perca natural (A) berukuran 114 cm x 114
cm, kemudian jahit hingga selesai sesuai dengan desain.
278
Teknik Jahit Perca
Hasil jadi
279
Teknik Hias Latar
Persiapan
Alat
• mesin jahit
• jarum mesin
• jarum pentul
• gunting
• meteran
• pensil
• spidol
• cukit
• rader
• karbon jahit
Bahan
• kain perca.
• kain blacu/kain katun
• benang jahit
• tali coor
• manik-manik.
Pola perca
Gb.8. 34 Gambar kerja
280
Teknik Jahit Perca
Proses kerja
281
Teknik Hias Latar
Gb.8. 36 Menyemat
Gabungkan/satukan masing-
masing perca yang sudah di pola
dengan cara menjahit seperti
pada gambar.
282
Teknik Jahit Perca
Seterika jahitan perca yang sudah digabungkan dan kemudian beri fislin
pada bagian belakang perca yang sudah jadi.
283
Teknik Hias Latar
284
Teknik Jahit Perca
285
Teknik Hias Latar
286
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
1. Deskripsi
Jahit tindas atau biasa disebut quilting adalah suatu teknik menghias
permukaan kain dengan cara melapis/ mengisi kain dengan bahan
pelapis/ pengisi, kemudian dijahit tindas pada permukaan kain sesuai
dengan rencana. Bahan pelapis atau pengisi yang biasa dipergunakan
antara lain dakron, koldure, kapas, kapuk.
287
Teknik Hias Latar
Jahit tindas pengisi susulan adalah teknik menjahit tindas datar, tetapi
pada bagian tertentu ditambahkan isian susulan biasanya berupa busa
atau dakron untuk mendapatkan kesan yang lebih menonjol.
Jahit tindas pengisi tali pada prinsipnya sama dengan pengisi susulan.
Bedanya untuk pengisian menggunakan tali. Cara penyelesaiannya bisa
menggunakan jahit mesin atau tangan.
288
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Jahit tindas efek bayangan adalah gabungan dari jahit tindas pengisi
lembaran, susulan/ tali hanya ada penambahan kain transparan pada
permukaan kain. Biasanya cara ini dikerjakan pada lapisan kain yang
terdiri dari kain dasar furing bahan pengisi/pelapis dan kain bermotif,
kemudian di tutup oleh kain transparan sesuai motif, sehingga didapatkan
hasil jadi yang mempunyai efek bayangan dari kain bermotif tertlihat
lebih lembut/agak pudar. Kain transparan yang biasa dipergunakan
antara lain kain kaca, sutera, sifon dan organdi.
289
Teknik Hias Latar
Jahit aplikasi potong sisip adalah teknik menghias permukaan kain yang
dikerjakan dengan melobangi bagian dasar kain yang telah digambari
motif sesuai dengan rencana. Kain yang sudah berlubang itu pada
bagian buruk ditempel kain yang berbeda warna dan diselesaikan dengan
tusuk hias festoon/ dapat juga dengan mersin bordir.
290
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Jahit aplikasi lipat potong adalah teknik menghias permukaan kain yang
dikerjakan dengan tangan atau mesin. Caranya melipat lembaran kain
kemudian dipotong sesuai dengan rencana sehingga hasilnya simetris
kemudian ditempel pada dasar kain dan diselesaikan dengan tusuk
feston. Teknik aplikasi biasanya di kombinasikan dengan sulam datar.
291
Teknik Hias Latar
Dengan pengisian busa atau dacron Dengan penambahan renda atau pita
2. Contoh produk
Bed Cover
(Sumber: Quilts Patchwork.Appliques, hlm. 3)
292
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Tas Saku
(Sumber: Elizabeth Root, hlm. 5)
Hiasan Dinding
(Sumber: Canadian Workshop, 1994: 29)
293
Teknik Hias Latar
Komponen pakaian
(Sumber: Canadian Workshop, 1994: 42)
Sarung bantal
Hiasan dinding
294
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
3. Alat
Mesin zig-zag
295
Teknik Hias Latar
Spul/kumparan: untuk
menggulung benang bawah
296
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Jarum
Gunting
297
Teknik Hias Latar
298
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
299
Teknik Hias Latar
300
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
301
Teknik Hias Latar
302
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Jarum
Gunting
303
Teknik Hias Latar
304
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
305
Teknik Hias Latar
306
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
4. Bahan
307
Teknik Hias Latar
308
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
309
Teknik Hias Latar
310
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
311
Teknik Hias Latar
312
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Persiapan
Alat Bahan
- mesin jahit - kain flanel/katun polos
- gunting - benang jahit bermacam-
- meteran kain macam warnanya
- penggaris - dakron
- rader - asesoris (bisban terbuat
- cukit dari nylon, renda, dan
- kapur jahit sebagainya)
- karbon jahit
- jarum jahit tangan
- jarum pentul
- bantalan jarum
- pemasang benang
- stik/jarum rajut tangan
- seterika
90 cm
Jahit tindas
pengisi/susulan
75 cm
Gb.10. 1 Gambar kerja
313
Teknik Hias Latar
Langkah kerja
92 cm
314
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Gb.10. 4 Memola
Flanel/Katun
Dakron
Flanel/Katun
315
Teknik Hias Latar
Menjahit jelujur pada tepi kain yang sudah digabung dengan dakron yang
selanjutnya diteruskan pada bagian tengah dan motif sesuai desain.
Jahit
Jelujur
316
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
317
Teknik Hias Latar
Bisban
318
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Penyelesaian akhir
319
Teknik Hias Latar
Persiapan
Alat Bahan
- mesin jahit - kain bermotif
- gunting - dakron
- meteran - kain furing
- seterika dan meja seterika - benang
- kapur jahit
- pensil
- jarum pentul
- telusupan benang
- cukit
- karton
320
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
45 cm
45 cm
Tampak Muka
17 cm
45 cm
28 cm
45 cm
Gb.10. 14 Gambar kerja Tampak Belakang
321
Teknik Hias Latar
Langkah Kerja
Gabung kain bermotif dengan dakron dan jelujur sesuai dengan desain.
322
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Jahit tindas bermotif anyaman dikerjakan mulai dari garis yang berbentuk
kotak kemudian baru ditindas bagian demi bagian hingga membentuk
motif anyaman
323
Teknik Hias Latar
Kain pelapis
Dakron
20 cm
Kain blaco
50 cm
324
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
30 cm
50 cm
Pasang ritsliting dengan cara ditempatkan di antara kain blaco dan kain
pelapis kemudian dijahit sampai selesai.
325
Teknik Hias Latar
Jahit tindas dengan jahit mesin dimulai dari tengah ke tepi hingga selesai
secara keseluruhan sesuai dengan arah jelujuran. Kemudian lepas
benang jelujuran.
326
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Penyelesaian akhir
327
Teknik Hias Latar
Persiapan
Alat Bahan
- mesin jahit biasa - kain katun polos/bermotif
- mesin obras - kain organdi/transparan
- jarum mesin - kain asahi
- jarum pentul - dakron
- gunting - benang jahit
- meteran
- pensil
- spidol
- cukit
- rader
- karbon jahit
- kapur jahit
328
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Proses Kerja
329
Teknik Hias Latar
Gunting bagian atas tutup galon berbentuk lingkaran yang terdiri dari kain
polos/bermotif, blacu, organdi/sifon, dakron, dengan diameter 28 cm
ditambah 3 cm untuk jahitan masing-masing 1 lembar
Gambar pola diatas kain katun (jika menggunakan kain polos) sesuai
dengan desain.
330
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
331
Teknik Hias Latar
Pasang kain organdi/sifon di atas kain yang sudah dijahit tindas motif
kembang, kemudian semat dengan jarum pentul pada pinggiran kain agar
kain tidak bergeser lalu kembali dijahit tindas megikuti desain garis yang
bergelombang.
332
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Gabungkan bagian atas tutup galon yang terdiri dari kain transparan
organdi/sifon, katun polos/bermotif, dakron dan blacu untuk furing,
selanjutnya dijelujur dan kemudian dijahit tindas mengikuti hasil jelujur
tadi.
333
Teknik Hias Latar
Satukan dua sisi lembaran yang sudah dijahit tindas dengan menjelujur
dan selanjutnya dijahit.
Satukan bagian atas tutup galon dengan bagian badan tutup galon dan
disemat dengan jarum pentul, lalu dijelujur dan selanjutnya dijahit.
334
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Gb.10. 39 Finishing
335
Teknik Hias Latar
Alat Bahan
- mesin jahit biasa - kain katun polos/bermotif
- mesin obras - kain blacu/furing
- jarum mesin - dakron
- jarum pentul - tali coor
- gunting - benang jahit
- meteran - kertas manila
- pensil - kancing
- spidol
- cukit
- rader
- karbon jahit
336
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Proses kerja
Beri gambar pada kain katun yang sudah digunting sesuai dengan
desain.
Gb.10. 43 Memola
337
Teknik Hias Latar
Gabungkan kain yang sudah diberi gambar dengan dakron, lalu semat
dengan jarum pentul, kemudian jelujur bagian-bagian yang akan
dijahit/ditindas atau bagian yang akan diisi dengan tali sesuai dengan
motif/gambar yang telah dibuat.
338
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Gabungkan bahan yang sudah dijahit tindas dengan kain blacu untuk
furing kemudian jelujur sekeliling pinggiran kain.
Ukur, tandai dan gunting kain katun, dakron, blacu sesuai dengan ukuran
pola bagian belakang sarung bantal masing-masing 1 lembar.
339
Teknik Hias Latar
Gabungkan kain katun dengan dakron lalu semat dengan jarum pentul
seluruh pinggiran kain. Beri tanda/garis-garis pola pada bagian atas kain
sesuai dengan gambar kerja.
340
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Beri kain furing kedua bagian belakang sarung bantal tersebut dan jelujur
masing-masing pinggiran kain
341
Teknik Hias Latar
342
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Pasang tali yang sudah dibugkus pada pinggiran bagian depan sarung
bantal lalu disemat dengan jarum pentul kemudian jelujur sepanjang tali
yang digunakan.
343
Teknik Hias Latar
344
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Persiapan
Alat
- mesin jahit
- gunting
- meteran
- seterika dan meja seterika
- pensil dan pensil berwarna
- jarum pentul
- telupan benang
- cukit
Gambar kerja
40 cm
40 cm
345
Teknik Hias Latar
Gb.10. 61 Memola
346
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Hasil Jadi
347
Teknik Hias Latar
Persiapan
Bahan yang digunakan adalah kain katun polos, renda, pita, dan benang
jahit,. Sedangkan alat yang digunakan adalah mesin jahit, gunting,
meteran, jarum mesin, jarum pentul, penggaris, pensil, seterika, alat
untuk memasukkan benang dan cukit
147 cm
45 cm
348
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Melipat bagian lebar kain 1 cm, kemudian lipat lagi 2,5 cm, selanjutnya
semat dengan jarum pentul. Lakukan hal tersebut pada kedua sisi lebar
kain.
349
Teknik Hias Latar
Selanjutnya jahit lipatan pada kedua sisi lebar kain yang sudah disemat
jarum pentul dengan menggunakan benang jahit yang warnanya sama.
75 cm
350
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
351
Teknik Hias Latar
Jahit kedua sisi kain yang sudah disemat jarum pentul 1 cm dari tepi
dengan menggunakan benang yang warnanya sama.
Mengobras bagian tepi kain yang sudah dijahit agar sisa jahitan rapi dan
tidak berserabut.
Gb.10. 73 Mengobras
352
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
353
Teknik Hias Latar
Persiapan
354
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Proses kerja
Pilih motif atau gambar yang diinginkan dari kain bermotif yang sudah
disediakan, gunting motif atau gambar tersebut mengikuti bentuknya.
355
Teknik Hias Latar
Seterikalah motif yang sudah ditempel pada kain fitslin secara hati-hati
dengan panas yang sedang agar tidak mengkerut. Ada cara lian untuk
menyiapkan motif yaitu, pilih motif yang diinginkan, tempelkan pada kain
fitslin, selanjutnya diseterika, baru kemudian digunting. Kita bisa memilih
salah satu cara tersebut.
356
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Jelujur pada sekeliling motif agar tidak bergeser pada saat dijahit.
Gb.10. 81 Menjelujur
357
Teknik Hias Latar
Setelah selesai dijahit pada sekeliling motif lepaskan kain dari midangan,
kemudian digunting sesuai ukuran pola saku.
358
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Bentuklah pola saku bermotif yang sudah digunting dengan cara dijahit,
kemudian pasanglah saku yang sudah bermotif pada pakaian anak yang
sudah disiapkan.
359
Teknik Hias Latar
360
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Persiapan
Alat Bahan
- mesin jahit - dua kain polos yang
- gunting berbeda warna
- meteran - kain pelapis
- penggaris - benang
- seterika dan meja seterika
- pensil dan kertas pola
- telusupan benang
- cukit
90 cm
90 cm
361
Teknik Hias Latar
Langkah kerja
Menggunting kain
• Potong kain putih dengan ukuran 90cmx 90cm 1 lembar
• Potong kain biru dengan ukuran 70 cmx 70cm 1 lembar
• Potong fislin dengan ukuran 70 cmx 70cm 1 lembar
• Potong kuldure dengan ukuran 92 cmx 92 cm 1 lembar
• Potong kain serong warna biru sepanjang dengan ukuran 10
cm 4 m
Lipat kain warna biru yang sudah dilapisi fislin menurut arah panah
dengan urutan a, b, c, d.
362
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Gb. 3a Gb. 3b
363
Teknik Hias Latar
Gb. 5c Gb. 5d
364
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Gb. 6a Gb. 6b
365
Teknik Hias Latar
366
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Persiapan
Alat Bahan
- mesin jahit - kain dasar polos
- gunting - kain aplikasi 4 warna
- meteran kain - benang jahit
- penggaris - benang sulam
- rader - dakron/busa/kapas
- cukit - fislin
- kapur jahit
- karbon jahit
- jarum jahit tangan
- jarum pentul
- bantalan jarum
- pemasang benang
- tudung jari
- midangan
- stik/jarum rajut tangan
- seterika
50 cm
367
Teknik Hias Latar
Proses kerja
Gb.10. 94 Memola
368
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
369
Teknik Hias Latar
370
Teknik Jahit Tindas dan Aplikasi
Hasil jadi
371
Teknik Hias Latar
372
Lampiran A.1
DAFTAR GAMBAR
Gb.5. 3 Contoh tusuk zig zag untuk membuat motif bentuk bunga dan
daun...................................................................................... 184
Gb.5. 4 Contoh produk sulam/bordir................................................. 187
Gb.5. 5 Contoh produk sulam ........................................................... 187
Gb.5. 6 Contoh produk sulam/bordir................................................. 188
Gb.5. 7 Mesin jahit manual dan komponennya ................................ 189
Gb.5. 8 Mesin bordir listrik dan komponennya ................................. 190
Gb.5. 9 Berbagai jenis kain ............................................................... 196
Gb.5. 10 Pita …………………………………………………………… .197
Gb.6. 1 Gambar kerja........................................................................ 199
Gb.6. 2 Motif ...................................................................................... 200
Gb.6. 3 Mengukur kain ...................................................................... 200
Gb.6. 4 Menggunting kain ................................................................. 201
Gb.6. 5 Garis bantu ........................................................................... 201
Gb.6. 6 Membuat garis lengkung...................................................... 201
Gb.6. 7 Memindahkan motif .............................................................. 202
Gb.6. 8 Memasang midangan........................................................... 202
Gb.6. 9 Melepas sepatu mesin jahit dan menurunkan gigi .............. 203
Gb.6. 10 Membuat kerangka motif...................................................... 203
Gb.6. 11 Membentuk motif.................................................................. 203
Gb.6. 12 Membuat isian ...................................................................... 204
Gb.6. 13 Membordir ............................................................................ 204
Gb.6. 14 Menggunting sisa kain ......................................................... 205
Gb.6. 15 Merapikan bordiran .............................................................. 205
Gb.6. 17 Hasil jadi............................................................................... 206
Gb.6. 16 Menyetrika ............................................................................ 206
Gb.6. 18 Gambar kerja........................................................................ 207
Gb.6. 19 Menghitung kotak gambar ................................................... 208
Gb.6. 20 Motif burung ......................................................................... 209
Gb.6. 21 Pembuatan tusuk silang....................................................... 210
Gb.6. 22 Mulai menyulam ................................................................... 210
Gb.6. 23 Angka sebagai keterangan warna benang .......................... 211
Gb.6. 24 Hasil jadi sulaman ................................................................ 211
Gb.6. 25 Hiasan dinding siap dipigura ................................................ 212
Gb.6. 26 Sulaman dengan pigura ....................................................... 213
Gb.6. 27 Gambar kerja........................................................................ 214
Gb.6. 28 Melipat kain .......................................................................... 215
Gb.6. 29 Hasil jelujuran ....................................................................... 215
Gb.6. 30 Cara menentukan engkolan ................................................. 215
Gb.6. 31 Penyambungan kain ............................................................ 216
Gb.6. 32 Memola................................................................................. 216
Gb.6. 33 Memasang midangan........................................................... 216
Gb.6. 34 Persiapan pengoperasian mesin bordir ............................... 217
Gb.6. 35 Membordir ............................................................................ 218
Gb.6. 36 Membuat stik melengkung ................................................... 218
Gb.6. 37 Mengisi stik dengan zig-zag................................................. 219
Lampiran A.5
GLOSARI
Mubeng Berputar.
Papan landasan Terdiri dari triplek yang dilapisi busa dan blanket
sebagai landasan pada penyablonan T-Shirt atau
kain.
Satu ceplok pola Pola dari sebagian motif batik dan apa bila
dipindahkan pada mori dapat menggambarkan
seluruh motif batik.
Tudung jari Alat untuk melindungi jari dari jarum pada saat
menjahit tangan.
Waskom Tempat air yang bagian bibir atas lebih lebar dan
biasanya dibuat panci.
DAFTAR PUSTAKA
Black, Mary E.. 1980. The Key to Weaving. New York: Macmillan
Publishing Co, Inc.
Hall, Dorothea. 1996. The Quilting, Patchwork & Applique Project Book.
London: Chartwell Book, Inc.
http://www.geocities.com/sta5 ar530/data/05s.htm
Isaacs, Jennifer. 1987. The Gentle Arts. Australia: Ure Smith Press.
Patunrangi, Husairin. 1985. Penelitian Jenis Zat Warna Reaktif & cara
pencelupan untuk pencelupan sutera yang sesuai untuk Industri
kecil. Bandung: ITT.
sumberilmu.info/2008/02/24/perkembangan-kesenian/
Susanto, S.K. Sewan. 1984. Seni dan Teknologi Kerajinan Batik. Jakarta:
Depdikbud Dikdasmen.
Sutri Insani, Silvi. 2007. Teknik Sulam Pita. Surabaya. Trubus Agrisarana.
Villiars, Linda de. 1989, Creative Applique to Make and Wear, London,
Lesley
Wachid B.S., Abdul. 1997. Hj. Rosma. & Nukilan Bordir Sumatra Barat.
Padang: Citra Budaya Indonesia.
Wiyono, Mat, dkk. 1998. Menggambar Huruf Logo dan Lambang. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Menengah dan Kejuruan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.