Ean Semikonduktor Dioda
Ean Semikonduktor Dioda
Ean Semikonduktor Dioda
b. Uraian materi 3
DIODA SEMIKONDUKTOR
38
daerah pengosongan
(b)
- - + + +
- - +
- - + +
-
(a) - - + + + +
- - +
- - + +
tipe p tipe n
(c)
(d)
Suatu dioda bisa diberi bias mundur (reverse bias) atau diberi
bias maju (forward bias) untuk mendapatkan karakteristik yang
39
diinginkan. Bias mundur adalah pemberian tegangan negatip
baterai ke terminal anoda (A) dan tegangan positip ke terminal
katoda (K) dari suatu dioda. Dengan kata lain, tegangan anoda
katoda VA-K adalah negatip (VA-K < 0). Apabila tegangan positip
baterai dihubungkan ke terminal Anoda (A) dan negatipnya ke
terminal katoda (K), maka dioda disebut mendapatkan bias
maju (foward bias). Lihat pada gambar 17.
daerah pengosongan
- - - + + +
A - -
+
+ K
- - - + + +
-
- - - + + + + +
- - +
- - - + + +
Is
tipe p
tipe n
A
K
- +
daerah pengosongan
- + +
A - -
-
+ + K
- +
- - +
- + +
+
-
- -
- + +
+
ID
tipe p tipe n
A
K
+ -
40
Kurva Karakteristik Dioda
ID (mA)
Ge Si
0.2 0.6
Is(Ge)=1mA
Si Ge
41
untuk dioda germanium adalah dalam orde mikro amper dalam
contoh ini adalah 1 mA. Sedangkan untuk dioda silikon Is
adalah dalam orde nano amper dalam hal ini adalah 10 nA.
ID = Is [e(VD/n.VT) - 1]
dimana:
ID = arus dioda (amper)
Is = arus jenuh mundur (amper)
e = bilangan natural, 2.71828...
VD = beda tegangan pada dioda (volt)
n = konstanta, 1 untuk Ge; dan » 2 untuk Si
VT = tegangan ekivalen temperatur (volt)
42
Harga Is suatu dioda dipengaruhi oleh temperatur, tingkat
doping dan geometri dioda. Dan konstanta n tergantung pada
sifat konstruksi dan parameter fisik dioda. Sedangkan harga VT
ditentukan dengan persamaan:
kT
VT = ¾¾
q
dimana:
k = konstanta Boltzmann, 1.381 x 10-23 J/K
(J/K artinya joule per derajat kelvin)
T = temperatur mutlak (kelvin)
q = muatan sebuah elektron, 1.602 x 10-19 C
43
4. Kegiatan Belajar 4 : Dasar Penyearah
a. Tujuan kegiatan pembelajaran 4
1) Peserta Diklat mampu mengetahui prinsip dari penyearahan
setengah gelombang, gelombang penuh dengan trafo CT,
dan gelombang penuh sistem jembatan.
2) Peserta Diklat mampu mengetahui prinsip kerja dari
penggunaan dioda sebagai pemotong dan penggeser.
b. Uraian materi 4
Penyearah Setengah Gelombang
Vm
Veff = Vrms = ¾¾¾ = 0.707 Vm
Ö2
55
Tegangan (arus) efektif atau rms (root-mean-square) adalah
tegangan (arus) yang terukur oleh voltmeter (amper-meter).
Karena harga Vm pada umumnya jauh lebih besar dari pada Vg
(tegangan cut-in dioda), maka pada pembahasan penyearah ini
Vg diabaikan.
masukan
RL
sinyal ac vi i
vi
i
(a)
Vm
Im
0 p 2p Id c
0 p 2p
(c)
(b)
56
Arus dioda yang mengalir melalui beban RL (i) dinyatakan
dengan:
dimana: Vm
Im = ¾¾¾¾
Rf + RL
57
tertentu. Arus rata-rata ini (Idc) secara matematis bisa
dinyatakan:
2p
1
Idc = ò i dw t
2p 0
p
1
Idc = ò Im Sin wt dt
2p0
Im
Idc = @0.318
p
Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL, yang berarti Rf bisa
diabaikan, maka:
Vm = Im.RL
Sehingga:
Im.RL
Vdc =
p
Vm
Vdc = @0.318 Vm
p
58
Apabila penyearah bekerja pada tegangan Vm yang kecil, untuk
memperoleh hasil yang lebih teliti, maka tegangan cut-in dioda
(Vg) perlu dipertimbangkan, yaitu:
PIV =Vm
Vd
0 p 2p
Vm
59
Bentuk gelombang sinyal pada dioda seperti Gambar 28 dengan
anggapan bahwa Rf dioda diabaikan, karena nilainya kecil sekali
dibanding RL. Sehingga pada saat siklus positip dimana dioda
sedang ON (mendapat bias maju), terlihat turun tegangannya
adalah nol. Sedangkan saat siklus negatip, dioda sedang OFF
(mendapat bias mundur) sehingga tegangan puncak dari
skunder trafo (Vm) semuanya berada pada dioda.
60
D1 i1 iL
masukan Vi
i2 RL VL
sinyal ac
D2
Vi
i1
(a)
vi Im
0 p 2p
V i2
m
0 p 2p
Im
0 p 2p
(b) iL
Idc
Im
0 p 2p
(c)
Gambar 29.
(a) Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan Trafo CT;
(b) Sinyal Input; (c) Arus Dioda dan Arus Beban
61
2Im
Idc = ¾¾¾¾ @ 0.636 Im
p
dan
2Im.RL
Vdc = Idc.RL = ¾¾¾¾
p
2 Vm
Vdc = @0.636 Vm
p
62
PIV =2 Vm
D4 D1
input
ac
D3 i1
D2
(a) Im
D1 0 2
D4
i1
input
ac
D3
D2
i1
i2
(b)
Im
D4 D1
i2 i2 0 2
input
ac
D3 il
D2
Im
(c)
idc
0 2
(d)
63
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh sistem
jembatan dapat dijelaskan melalui Gambar 30. Pada saat
rangkaian jembatan mendapatkan bagian positip dari siklus
sinyal ac, maka (Gambar 30 b) :
- D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju
- D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus i1 mengalir melalui D1, RL, dan D3.
Sedangkan apabila jembatan memperoleh bagian siklus negatip,
maka (Gambar 30 c):
- D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju
- D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus i2 mengalir melalui D2, RL, dan D4.
Arah arus i1 dan i2 yang melewati RL sebagaimana terlihat pada
Gambar 30b dan c adalah sama, yaitu dari ujung atas RL
menuju ground. Dengan demikian arus yang mengalir ke beban
(iL) merupakan penjumlahan dari dua arus i1 dan i2, dengan
menempati paruh waktu masing-masing (Gambar 30d).
Besarnya arus rata-rata pada beban adalah sama seperti
penyearah gelombang penuh dengan trafo CT, yaitu: Idc =
2Im/p = 0.636 Im. Untuk harga Vdc dengan
memperhitungkan harga Vg adalah:
Harga 2Vg ini diperoleh karena pada setiap siklus terdapat dua
buah dioda yang berhubungan secara seri.
64
Disamping harga 2Vg ini, perbedaan lainnya dibanding dengan
trafo CT adalah harga PIV. Pada penyearah gelombang penuh
dengan sistem jembatan ini PIV masing-masing dioda adalah:
PIV = Vm
65
- bila arah dioda ke kiri, maka bagian negatip dari sinyal input
akan dilewatkan, dan bagian positip akan dipotong (berarti
clipper positip)
2). Perhatikan polaritas baterai (bila ada)
3). Gambarlah sinyal output dengan sumbu nol pada level
baterai (yang sudah ditentukan pada langkah 2 di atas)
4). Batas pemotongan sinyal adalah pada sumbu nol semula
(sesuai dengan sinyal input)
Rangkaian clipper seri positip adalah seperti Gambar 31 dan
rangkaian clipper seri negatip adalah Gambar 32.
VB D vO
vi Vi Vo
RL -VB
Vm
VB vO
D
Vi Vo
+VB
RL
Vm RL
-VB
vO
VB
D
Vi Vo +VB
RL
66
Petunjuk untuk menganalisa rangkaian clipper paralel adalah
sebagai berikut:
1. Perhatikan arah dioda : Bila arah dioda ke bawah, maka
bagian positip dari sinyal input akan dipotong (berarti
clipper positip); bila arah dioda ke atas, maka bagian
negatip dari sinyal input akan dipotong (berarti clipper
negatip)
2. Perhatikan polaritas baterai (bila ada).
3. Gambarlah sinyal output dengan sumbu nol sesuai dengan
input.
4. Batas pemotongan sinyal adalah pada level baterai.
Rangkaian clipper paralel positip adalah seperti Gambar 33 dan
rangkaian clipper paralel negatip adalah Gambar 34.
R
vi Vi Vo vO
D
Vm +VB
VB
R
Vi Vo vO
VB -VB
67
vi R
Vi Vo vO
Vm D
VB -VB
R vO
Vi Vo
D +VB
VB
68
vi C
Vo
+V
Vi Vo
D R
0 T/2 T
0 T/2 T
-V
(a) (b)
-2V (c)
C C
+ - + -
Vo Vo
+ -
R V R
V
- +
(d) (e)
Gambar 35. Rangkaian Clamper Sederhana
69
penjumlahan tegangan input -V dan tegangan pada kapasitor -
V, yaitu sebesar -2V (Gambar c).
Vo
C
Vi Vo VB
D R 0 T/2 T
2V
VB
Vo
C
Vi Vo
D R
2V
VB
0 T/2 T
VB
70
c. Rangkuman 4
ü Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa
pada saat sinyal input berupa siklus positip maka dioda
mendapat bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban
(RL), dan sebaliknya bila sinyal input berupa siklus negatip
maka dioda mendapat bias mundur sehingga tidak mengalir
arus.
ü Rangkaian penyearah gelombang penuh ada dua macam,
yaitu dengan menggunakan trafo CT (center-tap = tap
tengah) dan dengan sistem jembatan.
ü Rangkaian clipper (pemotong) digunakan untuk
menghilangkan sebagian sinyal masukan yang berada di
bawah atau di atas level tertentu. Secara umum rangkaian
clipper dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: seri dan
paralel. Rangkaian clipper seri berarti diodanya
berhubungan secara seri dengan beban, sedangkan clipper
paralel berarti diodanya dipasang paralel dengan beban.
d. Tugas 4
Buatlah rangkaian penyearah menggunakan trafo CT gelombang
penuh
e. Tes formatif 4
1) Sebutkan macam-macam penggunaan dioda semikonduktor!
2) Jelaskan prinsip kerja penyearah setengah gelombang!
3) Jelaskan prinsip kerja penyearah gelombang penuh dengan
trafo CT!
4) Jelaskan prinsip kerja penyearah gelombang penuh system
jembatan!
71
f. Kunci jawaban 4
1) Macam-macam penggunaan dioda semikonduktor:
a) Diode sebagai penyearah setengah gelombang.
b) Diode sebagai penyearah gelombang penuh.
c) Diode sebagai pemotong sinyal.
d) Diode sebagai penggeser gelombang.
2) Prinsip kerja penyearah setengah gelombang:
Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa
pada saat sinyal input berupa siklus positip maka dioda
mendapat bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban
(RL), dan sebaliknya bila sinyal input berupa siklus negatip
maka dioda mendapat bias mundur sehingga tidak mengalir
arus.
3) Prinsip kerja penyearah gelombang penuh dengan trafo CT:
Terminal sekunder dari Trafo CT mengeluarkan dua buah
tegangan keluaran yang sama tetapi fasanya berlawanan
dengan titik CT sebagai titik tengahnya. Kedua keluaran ini
masing-masing dihubungkan ke D1 dan D2, sehingga saat
D1 mendapat sinyal siklus positip maka D1 mendapat sinyal
siklus negatip, dan sebaliknya. Dengan demikian D1 dan D2
hidupnya bergantian. Namun karena arus i1 dan i2 melewati
tahanan beban (RL) dengan arah yang sama, maka iL
menjadi satu arah.
4) Prinsip kerja penyearah gelombang penuh system jembatan:
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh sistem
jembatan dapat dijelaskan melalui Gambar 30. Pada saat
rangkaian jembatan mendapatkan bagian positip dari siklus
sinyal ac, maka (Gambar 30 b):
- D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju
72
- D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus i1 mengalir melalui D1, RL, dan D3.
Sedangkan apabila jembatan memperoleh bagian siklus
negatip, maka (Gambar 30 c):
- D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju
- D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus i2 mengalir melalui D2, RL, dan D4.
g. Lembar kerja 4
Alat dan Bahan
1) Multimeter…………………………………………… 1 unit
2) Osiloskop……………………………………………. 1 unit
73
Langkah Kerja
1) Buatlah rangkaian penyearah setengah gelombang seperti
Gambar 27a.
2) Setelah dinilai benar hubungkan dengan sumber tegangan
AC 220 Volt.
3) Amatilah tegangan skuder trafo dengan CRO dan catatlah
hasil pengukuran tersebut pada Tabel 11.
4) Lakukanlah pengamatan pada simpul pengukuran yang ada
serta catatlah hasil pengukuran tersebut pada Tabel 11!
5) Untuk pengukuran tegangan dengan CRO, simpul
pengukuran yang diamati adalah:
v Simpul No. 1 (untuk DC) s/d No. 0 (untuk ground)
v Simpul No. 2 (untuk DC) s/d No. 0 (untuk ground)
Sedangkan pengukuran tegangan dengan Voltmeter, simpul
pengukuran yang diamati adalah:
v Simpul No. 1 s/d No.0
v Simpul No. 2 s/d No.0
6) Percobaan tentang penyearahan setengah gelombang telah
selesai maka lepaskanlah semua rangkaian.
7) Buatlah rangkaian penyearah gelombang penuh sistem
jembatan seperti Gambar 30a.
8) Ulangi langkah-langkah 3-5.
9) Percobaan tentang penyearah gelombang penuh telah
selesai maka lepaskanlah semua rangkaian.
74
Tabel 11. Penyearahan Gelombang
V1 V2
Komponen yang Hasil Keluaran
Penyearahan (Volt) (Volt)
diamati CRO
(1-0) (2-0)
Transformator
Penyearahan ½
Gelombang
Beban Resistor
Penyearahan Transformator
Geleombang
Penuh Beban Resistor
Lembar Latihan
1) Sebutkan macam-macam penggunaan dioda semikonduktor!
2) Jelaskan prinsip kerja penyearah setengah gelombang!
3) Jelaskan prinsip kerja penyearah gelombang penuh dengan
trafo CT!
4) Jelaskan prinsip kerja penyearah gelombang penuh system
jembatan!
75