Inovasi Pendidikan
Inovasi Pendidikan
Inovasi Pendidikan
MAKALAH
Dosen Pengampu:
Dr. H. Abdul Madjid, M.M., M.Pd
Disusun Oleh:
Siti Romla (198620600007)
Atim Alfin Setyawan (198620600121)
Beta Ayu Widianti (198620600146)
Mayang Kurlila (198620600170)
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Inovasi Pendidikan” tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan.
Tujuan disusunnya makalah ini agar pembaca dapat memperluas ilmu dan
pengetahuan tentang “Inovasi Pendidikan”. Ucapan terimakasih kami haturkan
kepada Dosen pengampu mata kuliah Landasan Pendidikan, teman-teman dan
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini, terutama
pertolongan Allah SWT yang memberikan kami kesehatan sehingga makalah ini
dapat terselesaikan tepat waktu.
Demikian yang dapat kami sampaikan, dan kami sadar dalam penyusunan
makalah yang kami buat masih terdapat kekurangan. Untuk itu kami
mengharapakan kritik dan saran yang bersifat konstruktif.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
B. Tujuan Penulisan 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Inovasi Pendidikan 3
B. Tujuan Inovasi Pendidikan ......................................................................7
C. Proses dan Prinsip Inovasi Pendidikan 9
D. Sasaran Inovasi Pendidikan 10
E. Faktor Yang Memengaruhi Inovasi Pendidikan 14
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan 20
B. Saran 20
DAFTAR PUSTAKA 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin
kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai
peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesional. Guru harus lebih
dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik.
Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling
well informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang
tumbuh, berkembang, berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa
depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah
peserta didiknya.
Maka dalam pembaharuan pendidikan keterlibatan guru mulai dari
perencanaan inovasi pendidikan sampai pada pelaksanaan dan evaluasinya
memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi
pendidikan. Oleh karena itu dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang
utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang sangat luas
sebagai pendidik, orang tua, motivator dan lain sebagainya.
Peran guru dalam inovasi pendidikan yang menyangkut sikap terbuka dan
peka guru terhadap perubahan atau inovasi serta perannya sebagai agen
pembaharuan sekaligus adapter, dalam inovasi pendidikan. Guru sebagai
pengajar lebih menekankan kepada pelaksanaan tugas merencanakan,
melaksanakan proses belajar mengajar dan menilai hasilnya. Untuk
melaksanakan tugas ini guru di samping harus menguasai materi atau bahan
yang akan diajarkan, juga dituntut untuk memiliki seperangkat pengetahuan
dan keterampilan teknik mengajar. Gagasan baru (inovasi) yang dilakukan oleh
guru hendaknya bertujuan untuk penyempurnaan kegiatan belajar mengajar.
Maka dari itu kami mencoba menyusun sebuah makalah yang sedikit
mengulas tentang ruang lingkup sebuah inovasi pendidikan yang akan
menjelaskan tentang tujuan inovasi, komponen-komponen apa saja yang ada
dalam inovasi tersebut serta siapa saja dan apa saja yang menjadi sasaran
dalam inovasi pendidikan. Selain itu kami juga akan mencoba menjabarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi dalam pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1
2
PEMBAHASAN
bagian aktivitas yang biasa. Adapun inovasi menurutnya mengacu pada ide,
objek atau praktik sesuatu yang baru oleh seseorang atau sekelompok orang
yang bermaksud untuk memperbaiki tujuan yang diharapkan.
2. Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam
pendidikan.8 Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit, yaitu tingkat lembaga
pendidikan, maupun arti luas, yaitu sistem pendidikan nasional.
Inovasi dalam dunia pendidikan dapat berupa apa saja, produk ataupun
sistem. Produk misalnya, seorang guru menciptakan media pembelajaran mock
up untuk pembelajaran. Sistem misalnya, cara penyampaian materi di kelas
dengan tanya jawab ataupun yang lainnya yang bersifat metode. Inovasi dapat
dikreasikan sesuai pemanfaatannya, yang menciptakan hal baru, memudahkan
dalam dunia pendidikan, serta mengarah pada kemajuan.
Inovasi di sekolah, terjadi pada sistem sekolah yang meliputi komponen-
komponan yang ada. Di antaranya adalah sistem pendidikan sekolah yang
terdiri atas kurikulum, tata tertib, dan manajemen organisasi pusat sumber
belajar. Selain itu, yang lebih penting adalah inovasi dilakukan pada sistem
pembelajaran (yang berperan di dalamnya adalah guru) karena secara langsung
yang melakukan pembelajaran di kelas ialah guru. Keberhasilan pembelajaran
sebagian besar tanggung jawab guru.
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau
diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat), baik berupa hasil inversi (penemuan baru) atau discovery (baru
ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Selanjutnya, dijelaskan bahwa sesuatu yang baru itu, mungkin sudah lama
dikenal pada konteks sosial atau sesuatu itu sudah lama dikenal, tetapi belum
dilakukan perubahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa inovasi
adalah perubahan, tetapi tidak semua perubahan merupakan inovasi.9
Jones mengatakan inovasi pendidikan lebih menyangkut penggunaan
inrights baru dan dan berbeda dalam tugas-tugas, tujuan-tujuan , dan filosofi
pelajaran, sehingga dengan tenaga, alat, uang, dan waktu yang sama dapat di
jangkau jumlah sasaran murid yang lebih banyak, dan dicapai kualitas yang
lebih tinggi, itulah tindakan inovasi.
bahwa aktivitas itu dilakukan dengan memakan waktu dan setiap saat tentu
terjadi perubahan. Berapa lama waktu yang dipergunakan selama proses itu
berlangsung akan berbeda antara orang atau organisasi satu dengan yang lain
tergantung pada kepekaan orang atau organisasi terhadap inovasi. Demikian
pula selama proses inovasi itu berlangsung akan selalu terjadi perubahan yang
berkesinambungan sampai proses itu dinyatakan berakhir. Proses inovasi
pendidikan mempunyai empat tahapan, di antaranya sebagai berikut.
1) Invention (penemuan)
Invention meliputi penemuan-penemuan tentang sesuatu hal yang baru,
biasanya merupakan adaptasi dari yang telah ada. Akan tetapi pembaharuan
yang terjadi dalam pendidikan, terkadang menggambarkan suatu hasil yang
sangat berbeda dengan yang terjadi sebelumnya.
2) Development (pengembangan)
Dalam proses pembaharuan biasanya harus mengalami suatu
pengembangan sebelum ia masuk dalam dimensi skala besar. Development
sering sekali bergandengan dengan riset, se- hingga prosedur research dan
development merupakan sesuatu yang biasanya digunakan dalam pendidikan.
3) Diffusion (penyebaran)
Konsep diffusion seringkali digunakan secara sinonim dengan konsep
dissemination, tetapi disini diberikan konotasi yang berbeda. Definisi diffusion
menurut Roger (Cece Wijaya, 1992) adalah suatu persebaran ide baru dari
sumber inventionnya kepada pemakai atau penyerap yang terakhir.
4) Adoption (penyerapan)
Menurut Katz dan Hamilton (Wijaya, 1992), definisi proses pembaharuan
dan difusi dalam butir-butir berikut ini: penerimaan, melebihi waktu biasanya,
dari beberapa item yang spesifik, idea tau praktek/kebiasaan, oleh individu-
individu, group, atau unit-unit yang dapat mengadopsi lainnya berkaitan,
saluran komunikasi yang spesifik, terhadap struktur sosial, dan terhadap sistem
nilai atau kultur tertentu.
2. Prinsip Inovasi Pendidikan
Peter M. Drucker dalam bukunya Innovation and Enterpreneurship (Tilaar,
1999: 356), mengemukakan beberapa prinsip inovasi, yaitu sebagai berikut.
a. Inovasi memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang
terbuka. Artinya, inovasi hanya dapat terjadi apabila mempunyai
kemampuan analisis.
10
lebih tinggi daripada anggota lain dalam sistem sosial; (d) keputusan inovasi
pendidikan kontingen, yaitu pemilihan untuk menerima atau menolak
keputusan inovasi pendidikan baru dapat dilakukan setelah ada keputusan yang
mendahuluinya.15
4. Fasilitas
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan
dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam
pembahruan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut
mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya
fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan
berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan
hal yang esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan.
Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas
perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan
sebagainya.
5. Lingkup sosial masyarakat
manusia telah memiliki potensi dasar yang universal, berupa: (1) kemampuan
untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk (moral identity); (2)
kemampuan dan kebebasan untuk memperkembangkan diri sendiri sesuai
dengan pembawaan dan cita-citanya (individual identity); (3) kemampuan
untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain (social identity); (4)
adanya ciri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain
(individual differences).
Setiap anak akan mengalami proses pendidikan secara alamiah, yang
didapatkan dalam situasi pergaulan dengan kedua orangtuanya serta di
lingkungan budaya yang mengelilinginya. Pendidikan seperti inilah yang akan
menjadikan anak sebagai manusia dalam arti yang sesungguhnya. Cinta kasih
orangtua dan ketergantungan serta kepercayaan anak kepada mereka pada
usia-usia dini merupakan dasar kukuh yang memungkinkan timbulnya
pergaulan mendidik. Dengan upaya pendidikan, potensi dasar universal anak
akan tumbuh dan membentuk diri anak yang unik, sesuai dengan pembawaan,
lingkungan budaya, dan zamannya.
2. Faktor pertambahan penduduk
Adanya pertambahan penduduk yang tinggi menimbulkan akibat yang luas
terhadap berbagai segi kehidupan, terutama pendidikan. Banyak masalah
pendidikan yang berkaitan erat dengan meledaknya jumalah anak usia sekolah.
Masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan pendidikan tersebut adalah:
a. Kekurangan kesempatan belajar. Masalah ini merupakan masalah yang
mendapat prioritas pertama dan utama yang perlu segera digarap.
b. Masalah kualitas pendidikan. Kurangnya dana, jumlah guru, fasilitas
pendidikan, sudah tentu akan memengaruhi merosotnya mutu pendidikan.
c. Masalah relevansi. Masalah relevansi pada prinsipnya cukup mendasar,
sebab dalam kondisi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan output
pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat, terutama dalam
hubungannya dengan kesiapan kerja. Hal tersebut lebih-lebih dengan
digulirkannya konsep “link and match”, yang salah satu tujuannya adalah
mengatasi persoalan relevansi tersebut.
d. Masalah efisiensi efektivitas pendidikan diusahakan agar memperoleh hasil
yang baik dengan biaya dan waktu yang sedikit. Ini berarti harus dicari
sistem mendidik dan mengajar yang efisien dan efektif, sesuai dengan
prinsip-prinsip dasar pendidikan.
15