Contoh Program Literasi
Contoh Program Literasi
Contoh Program Literasi
2 PENGELOLA Penanggung Jawab : Insan Waluyo, S.Pd (Kepala SMP Taruna Bakti) Ketua
: Dra. Anke Dewi Ratna Kania Sekretaris : Detty Nurwendah, S.Pd. Penata Program :
Bambang Purwanto, S.Kom. Penata Kearsipan / Alat : Diki Saprudin, S.Sn. Seksi Usaha : Ai
Ratna Ningsih, S.Pd. Penata Kehumasan : Ira Afrianti, S.Pd.
3 PROGRAM HARIAN 1. MBS Membaca buku serentak selama 15 menit pada jam kesatu
setiap hari.
4 PROGRAM HARIAN 2. GKM Guru dan Karyawan Membaca, merupakan program untuk
mengajak guru dan karyawan gemar membaca.
5 PROGRAM MINGGUAN 1. MRB Menulis resensi buku bagi siswa yang telah selesai
membaca bukunya.
7 PROGRAM BULANAN 1. REKAP Rekapitulasi pendataan buku yang dibaca oleh siswa
dilakukan oleh wali kelas Rekapitulasi resensi buku dilakukan oleh wali kelas.
17 Berita
18 Foto kegiatan
BAB I
PENDAHULUAN
selama ini juga memperlihatkan bahwa sekolah belum berfungsi sebagai organisasi
hayat.
Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta
baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan
penting dalam kehidupan. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun
gerakan literasi sekolah (GLS) yang melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru,
tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh
prioritas (Nawacita) yang terkait dengan tugas dan fungsi Kemendikbud, khususnya
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya; (8)
restorasi sosial Indonesia. Empat butir Nawacita tersebut terkait erat dengan
komponen literasi sebagai modal pembentukan sumber daya manusia yang
Pendidikan;
B. Dasar Hukum
Tujuan
1. Tujuan Umum:
2. Tujuan Khusus:
Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
Sasaran
Adapun sasaran yang ingin kami capai dalam bidang Gerakan Literasi Sekolah di
d) Buku yang dibaca/dibacakan adalah pilihan peserta didik sesuai minat dan
kesenangannya.
h) Dalam kegiatan membaca dalam hati, guru sebagai pendidik juga ikut
1. Tujuan Umum:
2. Tujuan Khusus:
Sasaran
Adapun sasaran yang ingin kami capai dalam bidang Gerakan Literasi Sekolah di
d) Buku yang dibaca/dibacakan adalah pilihan peserta didik sesuai minat dan
kesenangannya.
h) Dalam kegiatan membaca dalam hati, guru sebagai pendidik juga ikut
2. Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif semua warga
ditujukan bagi guru sebagai pendidik dan pustakawan sebagai tenaga kependidikan
Sukagumiwang, selain itu, kepala sekolah perlu mengetahui isi panduan ini guna
Visi
Misi
Sosial Etik.
Efisien.
STRATEGI
1. Perencanaan
Sukagumiwang
Optimal
2. Pelaksanaan
kerja
prasarana sekolah
mapan
di siapkan
3. Pengevaluasian
sekolah
tambahan
TUJUAN
1. Umum
religius
organisasi
2. Khusus
pendidikan
kompetensi
(seratus persen)
Program Religius Inovatif PROGRESIF
BAB I : Pendahuluan
B. Dasar Hukum
D. Ruang Lingkup
E. Sasaran
G. Sistematika
BAB II : Organigram
B. Tahap Pelaksanaan
C. Jurnal Pelaksanaan
D. Komponen Literasi
BAB IV : Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II
ORGANIGRAM
1. Penanggung Jawab : UHAR SUHARA, M.Pd.
( Kepala Sekolah )
( Komite Sekolah )
(Kepala Perpustakaan)
(Koordinator Eskul/Mading/KIR/OSN)
(Pramu Kantor)
BAB III
DESKRIPSI PROGRAM
ini sebagai bagian penting dalam kehidupan. Adapun program kerja Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) untuk tahun pelajaran 2016/2017 ini adalah sebagaimana berikut :
15 menit membaca
Jurnal membaca
Harian
Penataan sarana
Literasi
Menciptakan
15 menit membaca
kokurikuler (bila
memungkinkan)
Menanggapi bacaan
Penilaian non-akademik
Pemanfaatan berbagai
portofolio membaca
Pengembangan
dan afektif
15 menit membaca
Pemanfaatan berbagai
pembelajaran lintas
disiplin
Pemanfaatan berbagai
organizers untuk
pemahaman dan
teks
Penilaian akademik
Pengembangan
yaitu :
kesenangan, yakni membaca dalam hati dan membacakan nyaring oleh guru.
kelas untuk menyanyikan lagi Indonesia raya dan lagu wajib nasional dan dilanjutkan
secara rutin setiap hari, hal ini bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
jawab”.
TAHAP
MEMBACA KEGIATAN
Sebelum
Membaca
kesenangannya.
untuk membaca.
Membaca
membaca harian.
Baca Kelas.
itu.
peserta didik dapat membantu sekolah untuk memilih strategi pembiasaan dan
karena itu setiap tahapan dalam membaca dibuat jurnal sebagai berikut :
Nama : ................................................
Kelas : ................................................
HARI/TANGGAL JUDUL/
PENGARANG
HALAMAN YANG
DIBACA
HARI KE
BERAPA
C. Jurnal Pelaksanaan
didik dan guru untuk memantau jenis dan jumlah buku yang dibaca untuk kegiatan
Peserta didik mengisi sendiri jurnal hariannya, dengan menyebutkan judul buku,
pengarang, genre, dan jumlah halaman yang dibaca, serta informasi lain yang
dikehendaki. Jurnal membaca dapat berupa buku, kartu, atau selembar kertas dalam
Adapun jurnal secara berkala peserta didik membaca setiap hari di SMP Negeri
Nama : ................................................
Kelas : ................................................
JUDUL JUDUL/
Negeri 2 Sukagumiwang.
Berikut ini adalah beberapa indikator yang dapat digunakan untuk rujukan SMP
Negeri 2 Sukagumiwang untuk meningkatkan kegiatan literasinya dari tahap
minimal 1 semester.
Komponen literasi informasi terdiri atas literasi dini, literasi dasar, literasi
perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual. Dalam konteks
Indonesia, literasi dini diperlukan sebagai dasar pemerolehan berliterasi tahap
selanjutnya.
a. Literasi Dini [Early Literacy (Clay, 2001)], yaitu kemampuan untuk menyimak,
memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang
D. Komponen Literasi
bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio,
penggunaannya.
f. Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi
belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audiovisual secara kritis dan
bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang tidak terbendung, baik dalam
manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan
kepatutan.
asesmen agar dampak keberadaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP Negeri 2
BAB IV
PENUTUP
Dari uraian yang telah dipapar tiap Bab, maka kami mengambil kesimpulan
sebagaimana berikut :
Negeri 2 Sukagumiwang
Program ini terbuka untuk dikembangkan secara kreatif dan inovatif oleh warga
hasil yang diharapkan. Dan dapat memberikan informasi yang jelas kepada
semua pihak, khususnya warga SMP Negeri 2 Sukagumiwang untuk untuk ikut
Kami mohon kepada semua pihak agar membantu pelaksanaan program ini,
karena pendidikan budi pekerti bukanlah tugas sekolah semata, melainkan tugas kita
bersama.
Tanpa kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak program Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) ini tak akan terlaksana dengan maksimal, akhirnya kami hanya