Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Contoh Program Literasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

4 Presentasi berjudul: "PROGRAM GERAKAN

LITERASI SEKOLAH SMP TARUNA BAKTI"—


Transcript presentasi:
1 PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH SMP TARUNA BAKTI

2 PENGELOLA Penanggung Jawab : Insan Waluyo, S.Pd (Kepala SMP Taruna Bakti) Ketua
: Dra. Anke Dewi Ratna Kania Sekretaris : Detty Nurwendah, S.Pd. Penata Program :
Bambang Purwanto, S.Kom. Penata Kearsipan / Alat : Diki Saprudin, S.Sn. Seksi Usaha : Ai
Ratna Ningsih, S.Pd. Penata Kehumasan : Ira Afrianti, S.Pd.

3 PROGRAM HARIAN 1. MBS Membaca buku serentak selama 15 menit pada jam kesatu
setiap hari.

4 PROGRAM HARIAN 2. GKM Guru dan Karyawan Membaca, merupakan program untuk
mengajak guru dan karyawan gemar membaca.

5 PROGRAM MINGGUAN 1. MRB Menulis resensi buku bagi siswa yang telah selesai
membaca bukunya.

6 2. PenBuk PROGRAM MINGGUAN


Pendataan buku yang dibaca oleh siswa baik tertulis maupun online.

7 PROGRAM BULANAN 1. REKAP Rekapitulasi pendataan buku yang dibaca oleh siswa
dilakukan oleh wali kelas Rekapitulasi resensi buku dilakukan oleh wali kelas.

8 PROGRAM SEMESTER 1. PEMILIHAN DUTA BACA


Kegiatan untuk memilih duta baca dari siswa berdasarkan kriteria yang ditentukan Pengelola
Gerakan Literasi Sekolah.

9 PROGRAM SEMESTER 2. PENGADAAN BUKU Kegiatan untuk memberikan


kesempatan kepada penerbit dan orang tua untuk mendukung program Gerakan Literasi
Sekolah dengan memberikan hibah berupa buku bacaan.

10 PROGRAM TAHUNAN PEMBENTUKAN PENGELOLA Kegiatan pembentukan tim


pengelola gerakan literasi sekolah periode berikutnya.

11 KEGIATAN BERBASIS BLOG

12 KEGIATAN BERBASIS BLOG


Input buku yang dibaca siswa Input koleksi buku pengelola gerakan literasi Informasi tentang
kegiatan literasi Foto-foto kegiatan literasi

13 Input Bacaan Buku Siswa

14 Input Koleksi Buku

15 DAFTAR BUKU YANG DIBACA SISWA


16 KOLEKSI

17 Berita

18 Foto kegiatan

19 Alur Kegiatan Literasi


INPUT quotes DI BLOG INPUT DATA BUKU DI BLOG BACA BUKU MEMBUAT
RESENSI (tertulis) DI ARSIPKAN DI PENGELOLA GLS DI NILAI OLEH GURU
BAHASA INDONESIA DIKUMPULKAN DI WALI KELAS

BAB I

PENDAHULUAN

Kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan

keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami informasi

secara analitis, kritis, dan reflektif. Rendahnya keterampilan tersebut membuktikan

bahwa proses pendidikan belum mengembangkan kompetensi dan minat peserta

didik terhadap pengetahuan. Praktik pendidikan yang dilaksanakan di sekolah

selama ini juga memperlihatkan bahwa sekolah belum berfungsi sebagai organisasi

pembelajaran yang menjadikan semua warganya sebagai pembelajar sepanjang

hayat.

Gerakan Literasi Sekolah memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti

sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah

“kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai”.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta

meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih

baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan

global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.

Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu yang terjadwal, dilakukan


asesmen agar dampak keberadaan Gerakan Literasi Sekolah dapat diketahui dan

terus-menerus dikembangkan. Gerakan Literasi Sekolah diharapkan mampu

menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk

bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian

penting dalam kehidupan. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun

mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam

bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.

Berdasarkan hal tersebut, SMP Negeri 2 Sukagumiwang mengembangkan

gerakan literasi sekolah (GLS) yang melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru,

kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang

A. Latar Belakang Masalah

Program Religius Inovatif PROGRESIF

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang

tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh

masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.), dan

pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dikembangkan berdasarkan sembilan agenda

prioritas (Nawacita) yang terkait dengan tugas dan fungsi Kemendikbud, khususnya

Nawacita nomor 5, 6, 8, dan 9. Butir Nawacita yang dimaksudkan adalah (5)

meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia; (6) meningkatkan

produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa

Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya; (8)

melakukan revolusi karakter bangsa; (9) memperteguh kebinekaan dan memperkuat

restorasi sosial Indonesia. Empat butir Nawacita tersebut terkait erat dengan
komponen literasi sebagai modal pembentukan sumber daya manusia yang

berkualitas, produktif dan berdaya saing, berkarakter, serta nasionalis.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 38 Ayat 2 dan Pasal 51 Ayat 1;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan;

5. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengolahan Pendidikan

oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;

7. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;

8. Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan

Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Pendidikan;

9. Permendikbud Nomor 19 Tahun 2016 tentang Program Indonesia Pintar.

B. Dasar Hukum

Program Religius Inovatif PROGRESIF

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang

Tujuan

1. Tujuan Umum:

Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan

ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah

agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.

2. Tujuan Khusus:
Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.

Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.

Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah

agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.

Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku

bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

Sasaran

Adapun sasaran yang ingin kami capai dalam bidang Gerakan Literasi Sekolah di

SMP Negeri 2 Sukagumiwang adalah sebagaimana berikut :

a) Sebelum pembelajaran di mulai atau setiap hari seluruh siswa diminta

membaca buku, melakukan refleksi (masa hening) selama 15 s.d 20 menit

b) Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajaran.

c) Peserta didik dapat diminta membawa bukunya sendiri dari rumah.

d) Buku yang dibaca/dibacakan adalah pilihan peserta didik sesuai minat dan

kesenangannya.

e) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini tidak diikuti oleh tugas-

tugas yang bersifat tagihan/penilaian.

f) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini dapat diikuti oleh diskusi

informal tentang buku yang dibaca/dibacakan. Meskipun begitu, tanggapan

peserta didik bersifat opsional dan tidak dinilai.

g) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini berlangsung dalam

suasana yang santai, tenang, dan menyenangkan. Suasana ini dapat

dibangun melalui pengaturan tempat duduk, pencahayaan yang cukupterang

dan nyaman untuk membaca, poster-poster tentang pentingnya membaca.

h) Dalam kegiatan membaca dalam hati, guru sebagai pendidik juga ikut

membaca buku selama 15 menit.


Tujuan

1. Tujuan Umum:

Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan

ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah

agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.

2. Tujuan Khusus:

Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.

Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.

Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah

agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.

Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku

bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

Sasaran

Adapun sasaran yang ingin kami capai dalam bidang Gerakan Literasi Sekolah di

SMP Negeri 2 Sukagumiwang adalah sebagaimana berikut :

a) Sebelum pembelajaran di mulai atau setiap hari seluruh siswa diminta

membaca buku, melakukan refleksi (masa hening) selama 15 s.d 20 menit

b) Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajaran.

c) Peserta didik dapat diminta membawa bukunya sendiri dari rumah.

d) Buku yang dibaca/dibacakan adalah pilihan peserta didik sesuai minat dan

kesenangannya.

e) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini tidak diikuti oleh tugas-

tugas yang bersifat tagihan/penilaian.

f) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini dapat diikuti oleh diskusi

informal tentang buku yang dibaca/dibacakan. Meskipun begitu, tanggapan

peserta didik bersifat opsional dan tidak dinilai.


g) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini berlangsung dalam

suasana yang santai, tenang, dan menyenangkan. Suasana ini dapat

dibangun melalui pengaturan tempat duduk, pencahayaan yang cukupterang

dan nyaman untuk membaca, poster-poster tentang pentingnya membaca.

h) Dalam kegiatan membaca dalam hati, guru sebagai pendidik juga ikut

membaca buku selama 15 menit.

C. Tujuan dan Sasaran

Program Religius Inovatif PROGRESIF

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang

Adapun ruang lingkup pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP

Negeri 2 Sukagumiwang ini berisi penjelasan pelaksanaan kegiatan literasi yang

terbagi menjadi tiga tahap, yakni: pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran.

1. Lingkungan fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana prasarana literasi);

2. Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif semua warga

sekolah) dalam melaksanakan kegiatan literasi di SMP Negeri 2 Sukagumiwang;

3. Lingkungan akademik (adanya program literasi yang nyata dan bisa

dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah).

Program Kerja Gerakan Literasi Sekolah di SMP Negeri 2 Sukagumiwang ini

ditujukan bagi guru sebagai pendidik dan pustakawan sebagai tenaga kependidikan

untuk membantu mereka melaksanakan kegiatan literasi di SMP Negeri 2

Sukagumiwang, selain itu, kepala sekolah perlu mengetahui isi panduan ini guna

memfasilitasi guru dan pustakawan untuk menjalankan peran mereka dalam

kegiatan literasi sekolah.


Moto Juang

PROGRESIF ( PROGRAM RELIGIUS INOVATIF ):

Berarti Program Peningkatan Mutu SMP Negeri 2 Sukagumiwang Berdasarkan

Nilai Religius,Yang Berkembang Secara Inovatif Dalam Mewujudkan Peserta Didik

Cerdas Dan Kompetitif.

Visi

Tercapainya Prestasi Siswa Smp Negeri 2 Sukagumiwang Berkompetensi Amat

Baik Melalui Proses Pembelajaran “PROGRESIF”.

Misi

(SAPTA KARYA INOVATIF)

1) Membangun Kultur Budaya Sekolah Berkarakter Religius

2) Menetapkan Regulasi Sekolah Sesuai Dengan Azas Hukum, Politik Dan

Sosial Etik.

3) Mengembangkan Kebutuhan Sarana Prasaran Sekolahberstandar Nasional.

4) Memfasilitasi Integritas Personal Di dalam Sistem Sekolah Yang Informatif

5) Meningkatkan Kualitas Personal Yang Religius, Maju, Mandiri Dan Sejahtera

6) Meningkatkan Proses Operasional dan Kurikulum Sekolah Secara Efektif dan

Efisien.

7) Mensosialisasikan Prestasi Hasil Pendidikan Menjadi Milik Publik

STRATEGI

1. Perencanaan

a. Menyusun hasil Analis SWOT fungsi-fungsi Sistem SMP Negeri 2

Sukagumiwang

b. Menetapkan target periodik prestasi sekolah

c. Mengesahkan regulasi penjaminan mutu edukatif dan administratif


sekolah

d. Menyusun program visioner inovatif pendidikan yang religius

e. Menyusun Skudel SUPMONEV Personal Untuk Mencapai Motivasi Kerja

Optimal

2. Pelaksanaan

a. Menemukan data permasalahan substansi kekuatan, peluang,hambatan

dan ancaman sekolah berstandar nasional

b. Melaksanakan proses, arah tindakan dan langkah-langkah operasional

kerja

c. Menata, merawat, memodernisasi dan menambah kebutuhan sarana

prasarana sekolah

d. Menerapkan profesionalisme pelayanan publik dengan integritas pribadi

mapan

e. Mengefektifkan serta mengefisiensikan dana, waktu dan daya yang telah

di siapkan

3. Pengevaluasian

a. Tingkat ketercapaian program-program renstra, renop dan kurikuluim

sekolah

b. Standarisasi kesejahteraan dan penghasilan sesuai dengan beban kerja

tambahan

Program Religius Inovatif PROGRESIF

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang

c. Merevisi regulasi-regulasi sekolah kearah fungsi pengendalian

manajerial dan operatif secara lebih terukur serta terkontrol

d. Mengubah kegiatan prioritas sekolah sesuai dengan realitas anggaran


tahun berjalan

e. Mengevaluasi tingkat pencapaian kompetensi hasil pembelajaran

TUJUAN

1. Umum

a. Mewujudkan komitmen SMP Negeri 2 Sukagumiwang berprestasi maju

dengan sistem dan kultur yang berdasarkan hukum, sosialetik dan

religius

b. Menciptakan sekolah bercitra disiplin bersikap anti PEKAT, berspirit

belajar dan rasa bahagia

c. Menumbuhkan produktifitas dan integritas personal di dalam komitmen

organisasi

d. Memiliki sarana prasarana pendidikan yang baik,modern dan cukup

e. Memeiliki tenaga Guru, Staf TU dan penjaga yang kompeten dan

berdaya saing tinggi

2. Khusus

a. Tercapainya angka KKM semua mata pelajaran oleh setiap siswa

minimal 85 ( delapan puluh lima )

b. Tercapainya tingkat kehadiran individu dalam pembelajaran efektif

minimal 98% ( sembilan puluh delapan persen )

c. Tercapainya kondisi kesiapan fungsi-fungsi sekolah berstandar nasional

pendidikan

d. Tercapainya proses pembelajaran multidimensi, bermakna dan berbasis

kompetensi

e. Tercapainya angka kenaikan kelas, kelulusan dan melanjutkan 100%

(seratus persen)
Program Religius Inovatif PROGRESIF

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang

BAB I : Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

B. Dasar Hukum

C. Tujuan dan Sasaran

D. Ruang Lingkup

E. Sasaran

F. Moto Juang. Visi, Misi SMP Negeri 2 Sukagumiwang

G. Sistematika

BAB II : Organigram

BAB III : Deskripsi Program Kerja

A. Program Kerja Gerakan Literasi Sekolah

B. Tahap Pelaksanaan

C. Jurnal Pelaksanaan

D. Komponen Literasi

BAB IV : Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

BAB II

ORGANIGRAM
1. Penanggung Jawab : UHAR SUHARA, M.Pd.

( Kepala Sekolah )

2. Wakil Penanggung Jawab : Drs. SUPYADI

( Wakil Kepala Sekolah )

3. Penasehat : K.H. ABDUL SYAKUR YASIN, M.A.

( Komite Sekolah )

4. Wakil Penasehat : Hj. BADRIYAH, S.Pd.

(Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan)

5. Koordinator Umum : ADIANOVERI, S.Pd.

(Kepala Perpustakaan)

6. Wakil Koordinator Umum : MIFTAHUDIN, S.,S.Pd.

(Koordinator Eskul/Mading/KIR/OSN)

7. Sekretaris Umum : BADRIYATUSSA’ADAH, A.Md.

(Tata Usaha Pengelolah Perpustakaan)

8. Koordinator Kelas VII A : JAHIDIN SUPRAYOGI, S.Pd. (Guru)

9. Koordinator Kelas VII B : GILANG UMARRIYANI, S.Pd. (Guru)

10. Koordinator Kelas VII C : ARIES IRIANTINI, S.Ag. (Guru)

11. Koordinator Kelas VII D : SUGENG, S.Pd. (Guru)

12. Koordinator Kelas VII E : ABDULLAH, S.Ag. (Guru)

13. Koordinator Kelas VIII A : MIFTAHUDIN, S., S.Pd. (Guru)

14. Koordinator Kelas VIII B : NENDEN RETNAWULAN, S.Pd. (Guru)

15. Koordinator Kelas VIII C : MAKHOLI, S.P, S.Pd.Bio (Guru)


16. Koordinator Kelas IX A : KURIAH, S.Ag. (Guru)

17. Koordinator Kelas IX B : CERAH BUDI SANTOSO, S.Pd. (Guru)

18. Koordinator Kelas IX C : drh. TOHIR (Guru)

19. Koordinator Kelas IX D : KADORI, S.Pd. (Guru)

20. Koordinator Kelas IX E : ADIANOVERI, S.Pd. (Guru)

21. Pembantu Umum : ABDUL AJIZ

(Pramu Kantor)

Organigram Gerakan Literasi Sekolah

Program Religius Inovatif PROGRESIF

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang

BAB III

DESKRIPSI PROGRAM

Program kerja Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP Negeri 2 Sukagumiwang

diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan

masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan

ini sebagai bagian penting dalam kehidupan. Adapun program kerja Gerakan Literasi

Sekolah (GLS) untuk tahun pelajaran 2016/2017 ini adalah sebagaimana berikut :

PEMBIASAAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

15 menit membaca

Jurnal membaca

Harian
Penataan sarana

Literasi

Menciptakan

lingkungan kaya teks

Memilih buku bacaan

15 menit membaca

Jam membaca mandiri

untuk kegiatan kurikuler/

kokurikuler (bila

memungkinkan)

Menanggapi bacaan

secara lisan dan tulisan

Penilaian non-akademik

Pemanfaatan berbagai

graphic organizers untuk

portofolio membaca

Pengembangan

lingkungan fisik, sosial

dan afektif

15 menit membaca

Pemanfaatan berbagai

strategi literasi dalam

pembelajaran lintas

disiplin

Pemanfaatan berbagai
organizers untuk

pemahaman dan

produksi berbagai jenis

teks

Penilaian akademik

Pengembangan

lingkungan fisik, sosial,

afektif, dan akademik

Tabel 1. Program Kerja Gerakan Literasi Sekolah SMPN 2 Sukagumiwang

Tahap pelaksanaan dalam Best Practice di bidang Gerakan Literasi Sekolah

(GLS) yang dilakukan berdasarkan hasil sosialisasi, ditetapkan melalui kesepakatan,

yaitu :

Orang tua/wali peserta didik yang mengantar dan menjemput putra-putrinya

diperbolehkan hanya sampai pintu gerbang,

Orang tua/wali peserta didik diperkenankan memasuki halaman sekolah jika

ada keperluan yang penting,

Peserta didik bersalaman dengan guru dengan mengucapkan salam ketika

sampai di pintu gerbang.

Gambar 1. Aktivitas Bersalaman Dengan Guru Sebelum Masuk Ke Sekolah

Nilai sopan santun pada siswa-siswi SMP Negeri 2 Sukagumiwang,

dikembangkan melalui kegiatan pembiasaan mengucapkan salam kepada

Bapak/ibu guru, sementara untuk mengembangkan nilai kemandirian orang tua

mengantar anak hanya sampai pintu gerbang.

Dalam rangka pengembangan peserta didik secara optimal dalam Gerakan


Literasi Sekolah (GLS), berbagai kegiatan diprogramkan dalam kalender akademik di

SMP Negeri 2 Sukagumiwang meliputi tahapan pembiasaan membaca untuk

kesenangan, yakni membaca dalam hati dan membacakan nyaring oleh guru.

Secara umum, kedua kegiatan membaca memiliki tujuan, antara lain:

Meningkatkan rasa cinta baca di luar jam pelajaran;

Meningkatkan kemampuan memahami bacaan;

Meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik; dan

Menumbuhkembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan.

Adapun kegiatan sebelum pembelajaran dimulai peserta didik berbaris di depan

kelas untuk menyanyikan lagi Indonesia raya dan lagu wajib nasional dan dilanjutkan

dengan tahapan pembiasaan membaca untuk kesenangan, yakni ;

1. Mengaji 15 s.d. 20 menit sebelum jam pelajaran di mulai.

Gambar 2. Aktivitas membaca Al-Qur’an Sebelum KBM Dimulai

Kegiatan Mengaji 15 s.d. 20 menit sebelum jam pelajaran di mulai dilakukan

secara rutin setiap hari, hal ini bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”.

2. Membaca dalam hati buku nonpelajaran 15 s.d. 20 menit sebelum jam

pelajaran di mulai, Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini

berlangsung dalam suasana yang santai, tenang, dan menyenangkan.

Suasana ini dapat dibangun melalui pengaturan tempat duduk,

pencahayaan yang cukup terang dan nyaman untuk membaca, poster-

poster tentang pentingnya membaca dan dilakukan setiap hari setelah

selesai membaca Al-Quran.


Gambar 3. Aktivitas membaca dalam hati sebelum KBM dimulai

Program Religius Inovatif PROGRESIF

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang

TAHAP

MEMBACA KEGIATAN

Sebelum

Membaca

a) Meminta peserta didik untuk memilih buku yang

ingin dibaca dari sudut baca kelas.

b) Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk

memilih buku sesuai dengan minat dan

kesenangannya.

c) Memberikan penjelasan bahwa peserta didik akan

membaca buku tersebut sampai selesai dalam kurun

waktu tertentu, bergantung ketebalan buku.

d) Peserta didik boleh memilih buku lain bila isi buku

dianggap kurang menarik atau terlalu sulit.

e) Peserta didik boleh memilih tempat yang disukainya

untuk membaca.

Saat Membaca Peserta didik dan guru bersama-sama membaca buku

masing-masing dengan tenang selama 15 menit.


Setelah

Membaca

a) Peserta didik mencatat judul dan pengarang buku,

serta jumlah halaman yang dibaca di jurnal

membaca harian.

b) Guru mengingatkan peserta didik untuk melanjutkan

membaca buku yang sama di pertemuan berikutnya.

c) Peserta didik mengembalikan buku ke rak Sudut

Baca Kelas.

d) Guru memulai/melanjutkan kembali pelajaran di hari

itu.

e) Untuk memberikan motivasi kepada peserta didik

tentang membaca sebagai kegiatan yang

menyenangkan, secara berkala guru dapat bercerita

singkat tentang isi buku yang telah dibaca guru dan

menyampaikan mengapa suka dengan buku itu.

f) Sebagai bentuk apresiasi kepada peserta didik,

sesekali guru dapat bertanya kepada mereka

tentang buku yang dibaca.

Tabel 2. Langkah-langkah Membaca dalam Hati

Program Religius Inovatif PROGRESIF

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang

Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan yang dapat


diprediksi. Tahap perkembangan anak dalam belajar membaca dan menulis saling

beririsan antar tahap perkembangan. Memahami tahap perkembangan literasi

peserta didik dapat membantu sekolah untuk memilih strategi pembiasaan dan

pembelajaran literasi yang tepat sesuai kebutuhan perkembangan mereka. Oleh

karena itu setiap tahapan dalam membaca dibuat jurnal sebagai berikut :

JURNAL MEMBACA HARIAN

SMP NEGERI 2 SUKAGUMIWANG

Nama : ................................................

Kelas : ................................................

HARI/TANGGAL JUDUL/

PENGARANG

HALAMAN YANG

DIBACA

HARI KE

BERAPA

Tabel 3. Jurnal Membaca Harian

C. Jurnal Pelaksanaan

Program Religius Inovatif PROGRESIF


Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang

Dengan adanya Jurnal membaca harian diharapkan dapat membantu peserta

didik dan guru untuk memantau jenis dan jumlah buku yang dibaca untuk kegiatan

membaca 15 menit, terutama membaca dalam hati.

Peserta didik mengisi sendiri jurnal hariannya, dengan menyebutkan judul buku,

pengarang, genre, dan jumlah halaman yang dibaca, serta informasi lain yang

dikehendaki. Jurnal membaca dapat berupa buku, kartu, atau selembar kertas dalam

portofolio kegiatan membaca. Guru dapat memeriksa jurnal membaca secara

berkala, misalnya 1-2 minggu sekali.

Adapun jurnal secara berkala peserta didik membaca setiap hari di SMP Negeri

2 Sukagumiwang sebagai berikut :

JURNAL MEMBACA SECARA BERKALA

SMP NEGERI 2 SUKAGUMIWANG

Nama : ................................................

Kelas : ................................................

JUDUL JUDUL/

PENGARANG GENRE KOMENTAR SAYA

Tabel 4. Jurnal Membaca Secara Berkala

Dari kegiatan literasi SMP Negeri 2 Sukagumiwang dapat melakukan evaluasi

diri untuk mengukur ketercapaian pelaksanaan literasi tahap pembiasaan di SMP

Negeri 2 Sukagumiwang.

Berikut ini adalah beberapa indikator yang dapat digunakan untuk rujukan SMP
Negeri 2 Sukagumiwang untuk meningkatkan kegiatan literasinya dari tahap

pembiasaan ke tahap pengembangan.

No INDIKATOR BELUM SUDAH

Ada kegiatan 15 menit membaca (membaca dalam hati,

membacakan nyaring) yang dilakukan setiap hari (di

awal, tengah, atau menjelang akhir pelajaran).

2 Kegiatan 15 menit membaca telah berjalan selama

minimal 1 semester.

3 Peserta didik memiliki jurnal membaca harian

Guru, kepala sekolah, dan/atau tenaga kependidikan

menjadi model dalam kegiatan 15 menit membaca

dengan ikut membaca selama kegiatan berlangsung.

5 Ada perpustakaan, sudut baca di tiap kelas, dan area

baca yang nyaman dengan koleksi buku nonpelajaran

6 Ada poster-poster kampanye membaca di kelas, koridor,

dan/atau area lain di sekolah

7 Ada bahan kaya teks yang terpampang di tiap kelas


8

Kebun sekolah, kantin, dan UKS menjadi lingkungan

yang bersih, sehat dan kaya teks. Terdapat poster-poster

tentang pembiasaan hidup bersih, sehat, dan indah

Sekolah berupaya melibatkan publik (orang tua, alumni,

dan elemen masyarakat) untuk mengembangkan

kegiatan literasi sekolah

10 Kepala sekolah dan jajarannya berkomitmen

melaksanakan dan mendukung gerakan literasi sekolah

Tabel 5. Indikator Ketercapaian GLS Tahap Pembiasaan di

SMP Negeri 2 Sukagumiwang

Program Religius Inovatif PROGRESIF

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang

Komponen literasi informasi terdiri atas literasi dini, literasi dasar, literasi

perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual. Dalam konteks
Indonesia, literasi dini diperlukan sebagai dasar pemerolehan berliterasi tahap

selanjutnya.

a. Literasi Dini [Early Literacy (Clay, 2001)], yaitu kemampuan untuk menyimak,

memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang

dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di

rumah. Pengalaman peserta didik dalam berkomunikasi dengan bahasa ibu

menjadi fondasi perkembangan literasi dasar.

b. Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan,

berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan

kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan

informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi

(drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.

c. Literasi Perpustakaan (Library Literacy), antara lain, memberikan pemahaman

cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi

dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi

pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan,

memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki

pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah

tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.

Gambar 4. Aktivitas Membaca Di Perpustakaan

D. Komponen Literasi

Program Religius Inovatif PROGRESIF

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


d. Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai

bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio,

media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan

penggunaannya.

e. Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan memahami

kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti

lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi.

Berikutnya, kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak,

mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam prak- tiknya, juga

pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy) yang di dalamnya

mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan mengelola

data, serta mengoperasikan program perangkat lunak. Sejalan dengan

membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan

pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat.

f. Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi

media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan

belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audiovisual secara kritis dan

bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang tidak terbendung, baik dalam

bentuk cetak, auditori, maupun digital (perpaduan ketiganya disebut teks

multimodal), perlu dikelola dengan baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak

manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan

kepatutan.

Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu yang terjadwal, dilakukan

asesmen agar dampak keberadaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP Negeri 2

Sukagumiwang dapat diketahui dan terus-menerus dikembangkan. Gerakan Literasi

Sekolah diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan,

dan masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan


gerakan ini sebagai bagian penting dalam kehidupan.

BAB IV

PENUTUP

Dari uraian yang telah dipapar tiap Bab, maka kami mengambil kesimpulan

sebagaimana berikut :

Dengan adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP Negeri 2

Sukagumiwang ini diharapkan dapat memberikan fondasi dan petunjuk praktis

untuk memahami bagaimana sebaiknya gerakan literasi dilaksanakan di SMP

Negeri 2 Sukagumiwang

Program ini terbuka untuk dikembangkan secara kreatif dan inovatif oleh warga

SMP Negeri 2 Sukagumiwang agar Gerakan Literasi Sekolah dapat mencapai

hasil yang diharapkan. Dan dapat memberikan informasi yang jelas kepada

semua pihak, khususnya warga SMP Negeri 2 Sukagumiwang untuk untuk ikut

berperan aktif dalam menyukseskan GLS.

Kami mohon kepada semua pihak agar membantu pelaksanaan program ini,

karena pendidikan budi pekerti bukanlah tugas sekolah semata, melainkan tugas kita

bersama.

Tanpa kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak program Gerakan Literasi

Sekolah (GLS) ini tak akan terlaksana dengan maksimal, akhirnya kami hanya

merencanakan, namun Allah jualah yang menentukannya.

Anda mungkin juga menyukai