Laporan Ekologi Hewan (Dinamika Populasi)
Laporan Ekologi Hewan (Dinamika Populasi)
Laporan Ekologi Hewan (Dinamika Populasi)
Oleh:
Kelompok 3
1. Zaleha TW (1810801013)
2. Alda Pratiwi (1820801014)
3. Anton Arief (1820801015)
4. Cristin Tiara (1820801016)
5. Destri Ramadhani (1820801017)
Dosen Pengampu:
A. Latar Belakang
Populasi merupakan sekumpulan individu dari suatu jenis organisme. Dalam
penyebarannya individu-individu tersebut dapat berada dalam kelompok-
kelompok, dan kelompok tersebut terpisah dari organisme satu dengan lainnya.
Pemisahan ini dapat disebabkan oleh kondisi geografis atau kondisi cuaca dan
lain-lain. Populasi dapat tersebar secara merata atau tidak merata, hal ini
tergantung dari kepadatan, pertumbuhan populasi pada suatu daerah. Pertumbuhan
suatu populasi dapat dilihat dari dinamikanya dalam suatu komunitas.
Pertumbuhan populasi adalah kemampuan populasi untuk meningkat jumlah
individunya yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti angka kelahiran.
Penambahan terhadap populasi dapat disebabkan oleh karena masuknya
individu lain yang berasal dari daerah lain (migrasi) dan karena adanya kelahiran
kelahiran (natalis). Pengurangan terhadap suatu populasi dapat disebabkan karena
kematian (mortalitas) atau karena keluarnya individu dari populasi tersebut.
Dinamika populasi berada pada wilayah kajian antara biologi populasi dan
matematika populasi. Biologi populasi lebih banyak membutuhkan dasar keilmuan
biologi dan sedikit atau kurang memanfaatkan matematika. Sedangkan matematika
populasi lebih banyak atau dominan dalam matematika dan sedikit memanfaatkan
biologi (Marbun & Yuswani, P, 1991).
Setiap individu adalah bagian atau anggota dari suatu populasi, suatu spesies.
Sehingga, individu tersebut harus mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya kemudian mengatasi setiap perubahan dan tuntutan yang ada dalam
lingkungan jenis dan populasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum
dinamika populasi dengan menghitung kurva lulus hidup kumbang beras. Supaya
diketahui tingkat natalis dan mortalitas dari individu-individu pada setiap kondisi
yang berbeda.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Untuk mengetahui cara penghitungan populasi dan dinamika populasi.
2. Mengetahui laju pertumbuhan populasi kumbang beras pada berbagai
makanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Populasi
Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang terdapat di suatu daerah
tertentu. Populasi didefinisikan sebagai skalaruang. Bahkan seluruh individu
sejenis dapat di pandang sebagai sebuah populasi. Beberapa populasi lokal atau
deme yang dihubungkan oleh individu-individu yang menyebar disebut
metapopulasi. Populasi sementara yang terdiri atas tahap tertentu dari daur hidup
suatu organisme membentuk hemipopulasi. Beberapa karakteristik populasi
diantaranya adalah kehidupan, ukuran, dispersi, rasio kelamin, struktur atau
komposisi umur, dan dinamika (Campbell, 2010).
B. Dinamika Populasi
Penambahan terhadap populasi dapat disebabkan oleh karena masuknya
individu lain yang berasal dari daerah lain (imigrasi). Pengurangan terhadap suatu
populasi dapat disebabkan karena kematian (mortalitas) atau karena keluarnya
individu dari populasi tersebut ke luar wilayah (Campbell, 2010).
Sebagai obyek kajian, dinamika populasi berada pada wilayah kajian antara
biologi populasi dan matematika populasi. Biologi populasi lebih banyak
membutuhkan dasar keilmuan biologi dan sedikit atau kurang memanfaatkan
matematika. Sedangkan matematika populasi lebih banyak atau dominan dalam
memanfaatkan ilmu matematika dan sedikit memanfaatkan biologi (Campbell,
2010).
Semua populasi dengan data jangka panjang yang tersedia menunjukkan
sejumlah fluktuasi dalam hal jumlah. Fluktuasi-fluktuasi dari tahun ke tahun atau
dari tempat ke tempat ini mempengaruhi panen musiman atau tahunan ikan dan
berbagai spesies lain yang penting secara komersial. Fluktuasi juga memberikan
wawasan kepada para ahli ekologi mengenai apa yang mengatur ukuran populasi.
Penelitian terhadap dinamika populasi (population dynamics) berfokus pada
interaksi-interaksi komplek antara faktor biotik dan abiotik yang menyebabkan
variasi dalam hal ukuran populasi (Campbell, 2010).
1. Stabilitas dan fluktuasi
Populasi mamalia besar dulu diduga tetap stabil sepanjang masa,
namunberbagai penelitian jangka panjang telah menantang gagasan tersebut.
Jumlah domba soay di Pulau Hirta berfluktuasi sangat besar, naik atau turun
lebih dari separuh dari satu tahun ke tahun berikutnya. Faktor terpenting adalah
cuaca. Cuaca yang tidak bersahabat, terutama musim dingin yangmembekukan
dan basah, memperlemah domba dan menurunkan ketersediaan makanan,
menyebabkan penurunan populasi. Faktor-faktor lain misalnya peningkatan
densitas parasit juga menyebabkan populasi menyusut. Sebaliknya, sewaktu
jumlah domba rendah dan cuaca sedang, makanan mudah diperoleh dan
populasi tumbuh dengan cepat (Campbell, 2010).
2. Siklus populasi (Penyelidikan ilmiah)
Sementara banyak populasi berfluktuasi pada interval yang tidak dapat
diprediksi, populasi-populasi lain mengalami siklus ledakan dan penurunan
yang teratur. Beberapa mamalia herbivora kecil, misalnya tikus ladang dan
leming, cenderung memiliki siklus 3 sampai 4 tahunan. Sementara beberapa
jenis burung, misalnya ruffed grouse dan ptarmigan, memiliki siklus 9 sampai
11 tahunan (Campbell, 2010).
3. Imigrasi, Emigrasi, dan Metapopulasi
Sejauh ini, pembahasan kita tentang dinamika populasi telah difokuskan
terutama pada kontribusi dari kelahiran dan kematian. Akan tetapi, imigrasi dan
emigrasi juga dapat memengaruhi populasi-populasi, terutama ketika sejumlah
populasi-populasi lokal tertaut, sehingga membentuk metapopulasi. Sebagai
contoh, imigrasi dan emigrasi menautkan populasi bajing tanah belding yang
kita bahas sebelumnya dengan populasi-populasi lain dari spesies tersebut, yang
semuanya membentuk sebuah metapopulasi (Campbell, 2010).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
C. Cara kerja
Adapun cara kerja pada praktikum kali ini yaitu:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Siapkan 5 toples dengan masing-masing toples diisi dengan bahan-bahan yang
telah disiapkan sebanyak seperempat dari toples tersebut.
3. Pada masing-masing toples tersebut diisi dengan 30 ekor kumbang beras.
4. Amati jumlah natalis dan mortalitasnya serta suhunya dari tiap sampelnya
setiap harinya selama 30 hari.
5. Catatlah hasil pengamatan,
6. Hitunglah laju pertumbuhan ketiga perlakuan kumbang beras tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada praktikum dinamika populasi mengamati pertahanan hidup pada
berbagai macam makanan. Dari biji jagung, beras, gandum, kacang hijau, dan
serbuk kayu. Populasi kumbang beras yang paling banyak terdapat pada jagung,
karena pada jagung banyak terdapat nutrisi makanan dibandingkan kacang hijau,
serbuk kayu, beras, dan gandum.
B. Saran
Sebaiknya praktikan harus lebih teliti dalam menghitung jumlah populasi
kumbang beras pada semua sampel, terutama kumbang beras pada jagung, karena
kumbang beras dominan bersembunyi dalam biji jagung yang di lubanginya.
DAFTAR PUSTAKA
Yasin, M. (2009). Kemampuan Akses Makan Serangga Hama Kumbang Bubuk dan
Faktor Fisikokimia Yang Mempengaruhinya. Prosiding Seminar Nasional
Serealia 2009. Balai Penelitian Serealia.