Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Sejarah Fotografi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Wahyu Zuhri Marsyaf

NIM : 19004127
MATA KULIAH : Fotografi

SEJARAH FOTOGRAFI DARI MASA KE MASA


Fotografi kian populer seiring dengan perkembangan teknologi. Kata fotografi berasal dari dua
kata Yunani kuno, yaitu photo, yang artinya cahaya, dan graphos yang artinya untuk
menggambar. Dengan begitu, secara harfiah bisa diartikan sebagai menggambar dengan cahaya.

Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM),
seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap
terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan
di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari
fenomena camera obscura (The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan
University of New Mexico Press tahun 1991)

Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, mulai dari
Aristoteles di abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab, Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad
ke-10 SM yang berusaha menangkap fenomena ini ke dalam suatu alat, hingga pada tahun 1558,
seorang ilmuwan Italia, Giambattista Della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak
yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar

Pada tahun 1880-an, di Amerika, George Eastman menempatkan rol film fleksibel di pasar.
Dan pada tahun 1889 dia memperkenalkan kamera Kodak pertama dengan slogan, “Anda
menekan tombol dan kami melakukan sisanya”. Di era ini, kamera mulai bisa digunakan
fotografer untuk mengeksplorasi media baru dari sudut pandang kreatif, mencoba untuk
menemukan potensi dan keterbatasan dan mendefinisikan fotografi sebagai bentuk seni.
Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex, maka mulailah
digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi
kamera NIKON. Tahun 1972, kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera
Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan
film.
Kini fotografi secara luas telah diakui sebagai seni, ditampilkan di museum, dihargai oleh
kolektor, dibahas oleh para kritikus, dan dipelajari dalam kursus sejarah seni. Tetapi pengakuan
foto sebagai karya seni sempat mendapat beberapa pertentangan. Hal ini tak terlepas dari
kenyataan bahwa fotografi menggunakan mesin.
Selain itu, pertentangan terjadi karena banyak yang berpendapat bahwa fotografi tidak
membutuhkan kreativitas atau imajinasi karena subjek fotografi adalah “siap pakai” dan tidak
memerlukan manipulasi atau kontrol oleh fotografer. Namun beberapa alasan di bawah ini
meruntuhkan pendapat itu.
Sebuah kamera, tidak peduli berapa banyak fitur otomatis yang dimilikinya adalah benda tak
bernyawa dan tidak bisa menghasilkan karya seni sampai seseorang menggunakannya. Seorang
fotografer menciptakan gambar dengan proses seleksi, melihat melalui jendela bidik kamera
harus memutuskan apa yang akan dimasukkan dan apa yang harus diabaikan dari tempat
kejadian.
Mereka memilih jarak dari mana untuk mengambil gambar dan sudut mana yang tepat, yang
tentunya paling sesuai dengan tujuan mereka. Mereka juga sabar menunggu sampai mendapatkan
cahaya yang tepat atau mungkin mengambil keputusan sepersekian detik, tetapi hasil akhir tetap
berpegang pada rasa seorang fotografer. Mereka dapat membekukan gambar yang bergerak atau
merekamnya sebagai gambar yang kabur (blur).
Fotografer juga dapat mengubah warna dalam suatu gambar dengan pilihan mereka. Alasan-
alasan tadi yang pada akhirnya membuat fotografi juga dianggap sebuah karya seni.

PERKEMBANGAN FOTOGRAFI
Fotografi ialah lukisan dengan bantuan cahaya. Tanpa cahaya seni foto ini tidak akan
berfungsi. Kata fotografi mulai muncul pada abad ke 17 sekitar tahun 1839.

Pada abad ke 5 sebelum masehi, seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala yang
apabila dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang
itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi.
Mo Ti menyebutnya fenomen obscura. Pernyataan Mo Ti ini telah dimuat dalam buku yang
berjudul The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico
Press tahun 1991.
Kamera mulai diperkenalkan ke publik sekitar abad ke 17 namun para pelukis mengalami
kendala yaitu tidak bisanya mereka gambar potrait (secara vertikal).

Kemudian, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce
(1765-1833). Setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya melalui
proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas plat logam yang
dilapisi aspal. Berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur dan berhasil pula
mempertahankan gambar secara permanent.

Kemudian seorang tersebut menggunakan kamera obscura berlensa yang kemudian


disebut heligarvure. Dan 2 tahun setelahnya yaitu pada tahun 1826 yang akhirnya menjadi
sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of
Texas di Austin, AS.

Merasa kurang puas, tahun 1827 Niepce mendatangi desainer panggung opera yang juga
pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) untuk mengajaknya berkolaborasi. Dan
jauh sebelum eksperimen Niepce dan Daguerre berhasil, mereka pernah meramalkan bahwa:
“fotografi akan menjadi seni termuda yang dilahirkan zaman.”
Namun sayangnya, hasil mereka sempat dihentiikan sementara karena Niepce meninggal
dunia. Kemudian 9 tahun setelahnya yaitu 19 Agustus 1839 Daguerre berhasil membuat foto
yang sebenarnya gambarnya ini terbuat dari lembaran plat tembaga perak dan dilapisi dengan
larutan iodin kemudian disinari selama satu setengah jam melalui pemanasan mercuri (neon).
Proses ini dikenal dengan sitilah daguerreotype. Untuk mendapatkan cetakan gamabr maka plat
dicuci di larutan garam dan air suling

Foto pertama dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Louis Jacques mande Daquerre
merupakan bapak fotografi dunia (1837). Kamera obcura merupakan kamera yang pertama kali
yang dipakai untuk menggambar kemudian memotret.

Kemudian di tahun 1900 seorang juru lukis telah menciptakan kamera Mammoth. Kamera ini
amat besar ukurannya beratnya 1,400 pound. Lensa seberat 500 pound. Untuk memindahkannya
membutuhkan tenaga manusia sebanyak 15-17 orang

Kamera Kodak (Eastmant Kodak) pertama kali ditemukan oleh Snapshooter 1888 di Amerika.
Konstribusi fotografi ke dunia film pertama kali di pelopori oleh Eadward Muybridge. Flash atau
lampu kilat pertama kali ditemukan oleh Harold E. Edgerton pada tahun 1938

Dan pada tahun 1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan pembidikan pada
kamera Single Lens Reflex (SLR), dan pada tahun yang sama Jepang mulai memasuki dunia
fotografi dengan produksi kamera NIKON.

Tahun 1972 mulai dipasarkan kamera Polaroid yang ditemukan oleh Edwin Land. Kamera
polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan
film.

Kemajuan teknologi memberikan andil yang sangat signifikan dalam kemajuan kamera. Yang
mana dahulu kamera sebesar tenda mesti diangkat 15-17 orang. Namun sekarang hanya sebesar
koin yang mampu membuat foto menjadi sangat tajam dan berkualitas

REFRENSI

https://satujam.com/pengertian-dan-sejarah-fotografi/

Anda mungkin juga menyukai