Mikro Ekonomi Islam
Mikro Ekonomi Islam
Mikro Ekonomi Islam
Karakteristik dari system bunga dalam analisis biaya produksi ialah adanya biaya bunga
yang harus dibayarkan oleh produsen bersifat tetap. Sehingga biaya bunga akan menjadi bagian
dari fixed cost, dengan kata lain, berapapun jumlah output yang diproduksi bunga tetap harus
dibayarkan. Konsekuensi lebih lanjut, keberadaan biaya bunga akan meningkatkan total biaya.
Dengan menggunakan sitem bagi hasil hal ini tidak akan terjadi. Naiknya total cost akan
mendorong break even point dari titik Q ke Qi. Secara grafis efek kenaikan biaya bunga dalam
anallisis biaya dapat dilihat ( pada gambar )
Untuk mengilustrasikan perbedaan dampak dari penggunaan bunga dan sistem bagi hasil
dapat digambarkan pada tabel di bawah ini.
Seorang petani yang menanam padi menghadapi kendala pasar beras sebagai berikut;
harga jual beras yang diminta pasar adalah Rp2000,00 per satu kg, bila dua kg, maka
penerimaanya dari penjualan beras adalah Rp4000,00 dan seterusnya.
Adanya beban bunga yang harus di bayar produsen sama sekali tidak akan mempengaruhi
kurva penerimaan. Oleh karena itu, kurva total penerimaan (TR) dalam sistem bunga adalah
TRi=TR.
Berbeda dengan sistem bunga, pada sistem bagi hasil, kurva fixed cost tidak terpengaruh,
tetapi memberlakukan sistem ini akan berpengaruh terhadap kurva TR (total revenue). Misalkan
pada saat masa tanam, si petani membutuhkan sejumlah dana dari seorang shahibul maal.
Diasumsikan antara petani dan shahibul maal membuat kesepakatan bahwa nisbah hasil adalah
70:30 dari penerimaan (70% untuk petani, 30% untuk pemodal/shohibul maal). Contoh, bila
terjual satu kg, maka bagi hasil yang diterima petani adalah Rp1.400,00, sedangkan porsi bagi
hasil shahibul maal adalah Rp600,00, bila dua kg maka Rp2.800,00 untuk petani dan seterusnya.
Jadi dalam sistem bunga yang berubah adalah kurva TC yaitu kurva TC akan bergeser
paralel ke kiri atas, sedangkan dalam sistem bagi hasil yang berubah adalah kurva TR akan
berputar ke arah jarum jam dengan titik 0 sebagai sumbu putaranya (lihat gambar). semakin
besar nisbah bagi hasil yang diberikan kepada pemodal (ekstrimnya limit dari nisbah 0:100)
maka kurva tr itu semakin mendekati horizontal sumbu x.
Titik BEP adalah titik impas, yaitu ketika kurva TR berpotongan dengan kurva TC, atau
secara matematis titik BEP terjadi ketika TR=TC. Dengan perputarnya kurva total penerimaan
dari TR menjadi TRrs, titik BEP yang tadinya terjadi pada jumlah output Q sekarang menjadi
pada jumlah output Qrs.
Dari sisi BEP, kita tidak dapat menjawab pertanyaan apakah penggunaan sistem bunga
akan membawa perilaku produsen untuk berproduksi pada tingkat output yang lebih kecil, lebih
besar atau sama dengan tingkat output sistem bagi hasil?
Dikedua sistem ini, kita mendapatkan bahwa Qi > Q > Qrs > Q. apakah Qi > Qrs > atau
Qi < Qrs atau Qi = Qrs ditentukan dari beberapa besar bunga dibandingkan dengan berapa nisbah
bagi hasil. Perbedaanya adalah pada penyebabnya, bila disebabkan naiknya TC maka Qrs
disebabkan berputarnya TR. yang pasti adalah bahwa kedua system, baik sistem bunga maupun
revenue sharing akan menggeser Q menjadi lebih besar. Kenapa bisa demikian? Logika
sederhananya begini, bila si petani dalam memproduksi padi tanpa menggunakan sumber modal
dari pihak lain maka si petani akan berproduksi dan menjual berasnya pada jumlah yang
menyebabkan atau paling sedikit memberikan keuntungan. Contoh keuntungan baru akan
didapat apabila jumlah beras yang diproduksi minimal 100 kg. Namun, apabila si petani tersebut
menggunakan sumber dana (baik dengan sistem bunga maupun bagi hasil) maka tuntutan untuk
memenuhi keuntungan minimal adalah lebih besar dari 100 kg. Tuntutan ini sebagai konsekuensi
atas pembayaran bunga dan bagi hasil yang harus dibagi ke pihak lain. Misalkan, dengan adanya
konsekuensi pembayaran bunga atau bagi hasil, keuntungan minimal baru akan didapat apabila
jumlah beras yang diproduksi minimal 120 kg. Dengan demikian, karena adanya konsekuensi
pembayaran kepada pihak ketiga, maka produsen akan terdorong untuk memproduksi barang
pada jumlah yang lebih besar.