Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Bab II Modul 4 (Komputer Dan Media Pembelajaran)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

BAB II

MODUL 4

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO DALAM PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 1

PEMANFAATAN MEDIA KASET/CD AUDIO DALAM


PEMBELAJARAN

A. MEDIA AUDIO DAN RADIO


Pada dasarnya media audio merupakan media yang sangat tepat digunakan
untuk membantu siswa belajar hal-hal yang terkait dengan unsur suara.
1. Kaset Audio
Kaset audio adalah bahan magnetik yang digunakan untuk merekam suara.
Rekaman suara dalam bentuk kaset audio merupakan alat yang sangat
tepat digunakan untuk membelajarkan siswa dalam bidang bahasa, cara
berpidato, drama, musik, di mana unsur suara merupakan unsur utama
yang akan dipelajari.
2. Keping Cakram ( Compact Dist/CD )
Cakram atau compact disc merupakan teknologi lanjutan dari pita
magnetik dalam bentuk kaset audio. Cakram dapat diputar dengan pemutar
kaset audio, yang dilengkapi pemutar cakram/CD player atau komputer.
Perangkat pemutar cakram dapat digunakan untuk menampilkan suara dan
gambar bila dihubungkan dengan televisi monitor dan mikrofon.
3. Pertimbangan untuk Mengembangkan Media Pembelajaran
a. Media yang dibutuhkan tersedia/ada.
b. Tujuan yang ingin dicapai.
c. Apakah penggunaan media akan membebani siswa dan diri sendiri.
d. Apakah siap untuk mengombinasikan penggunaan media dengan
aktovitas lain untuk siswa.
e. Gunakan orang, bahan mentah, bahan daur ulang yang ada di sekitar.

Modul 4 : Pemanfaatan Media Audio dalam Pembelajaran | 6


B. MANFAAT MEDIA AUDIO
1. Mempelajari materi kapan pun diinginkan
2. Dapat diputar berulang-ulang
3. Mendapatkan materi dari sumber lain
4. Memilih materi yang diperlukan sesuai kebutuhan
5. Memotivasi siswa untuk belajar.

C. BENTUK PEMANFAATAN MEDIA AUDIO


1. Mendengar dan Melakukan
2. Hanya Mendengar
3. Mendengar dan Melihat
4. Mendengar, Melihat dan Melakukan.

Modul 4 : Pemanfaatan Media Audio dalam Pembelajaran | 7


KEGIATAN BELAJAR 2

PEMANFAATAN MEDIA RADIO

Pemanfaatan media radio bagi kepentingan pendidikan di Indonesia sudah


diawali sejak Tahun 1938. Pada Tahun 1950, Ki Hajar Dewantara telah menyadari
bahwa radio sangat bermanfaat sebagai alat pendidikan.

Ki Hajar Dewantara sudah menyadari pentingnya unsure music baik dalam


program audio kaset maupun radio dalam pendidikan bukan sekedar “iseng” dan
“kesenangan” belaka tetapi sebagai alat untuk mengasah kepekaan jiwa. Hal ini
sejalan dengan teori Quantum Learning dimana proses belajar dalam diri siswa
akan berlangsung lebih efektif bila dilakukan dalam suasana yang menyenangkan,
termasuk sentuhan musik didalamnya.

Penggunaan secara resmi siaran radio pendidikan di Indonesia di mulai


dengan bantuan UNESCO tahun 1968 melalui serangkaian penelitian tentang
kemungkinan dibukanya radio pendidikan. Tahun 1973-1976 percobaan siaran
radio pendidikan di Jawa Tengah dan di Yogyakarta di mulai. Di Negara lain,
program radio juga telah digunakan meskipun belum dimanfaatkan secara luas.

Sementara itu, seiring dengan berkembangnya teknologi tele komunikasi,


maka pemanfaatan program radio pun tergeser. Tahun 1970-1990-an radio masih
menjadi sumber informasi utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Sejak
tahun 1990-an dengan semakin banyaknya stasiun televisi yang didirikan, maka
peran radio dalam masyarakat Indonesia pun mengalami pergeseran, radio saat ini
lebih banyak berfungsi sebagai sumber informasi tentang berita-berita terbaru dan
dapat didengarkan sambil bekerja atau berkendara. Masyarakat beralih pada
televise yang menyajikan program yang lebih variatif.

Radio juga dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi antara guru dan
kepala sekolah untuk menyebarkan gagasan baru dalam pembelajaran.

Modul 4 : Pemanfaatan Media Audio dalam Pembelajaran | 8


A. Kelebihan Media Radio

1. Program radio ini masih memiliki pendengar tersendiri karena pada


dasarnya media ini dapat menjangkau daerah yang luas.
2. Kemampuannya untuk menstimulasi imajinasi pendengar melalui siaran
langsung kepada pendengarnya.
3. Program radio juga sangat menarik karena diselangi lagu-lagu dan dapat
menghadirkan narasumber untuk membahas topik tertentu.
4. Kemampuannya untuk memberikan informasi terkini (mutakhir).
5. Keluwesannya untuk dapat didengarkan dimanapun sambil mengerjakan
apapun.
6. Siswa dapat mendengarkan program radio dimanapun mereka inginkan.

B. Kekurangan Media Radio

1. Program radio perlu di kemas dalam bentuk penggalan-penggalan dan


selingan, karena kemampuan manusia untuk mampu mendengarkan
program audio berkisar 10-15 menit supaya tidak bosan.
2. Karena sifatnya yang auditif dan cepat menimbulkan bosan, maka program
sangat membutuhkan rancangan yang menarik.
3. Program yang bersifat satu arah, sulit menghadirkan interaksi emosi dan
afeksi antara pembicara dengan pendengar.
4. Siaran radio selalu sudah di jadwalkan sehingga pendengar harus
menyesuaikan pemanfaatannya dengan jadwal tersebut.

Modul 4 : Pemanfaatan Media Audio dalam Pembelajaran | 9


BAB III

KESIMPULAN

Media radio sangat potensial untuk digunakan sebagai sumber belajar


karena karakteristiknya yang dapat menjangkau sasaran yang luas. Media radio
memiliki kekuatan utama bila digunakan dalam proses pembelajaran yaitu dapat
mendorong imajinasi pendengar. Selain itu radio juga sangat memungkinkan
untuk menghadirkan narasumber untuk membahas hal baru dalam masyarakat.

Pemanfaatan program audio dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan


variasi kegiatan hanya mendengar, mendengar dan melakukan, mendengar,
melakukan dan melihat, serta mendengar dan melihat.

Manfaat utama pemnfaatan program audio adalah untuk membantu proses


pembelajaran siswa yang berhubungan dengan unsur suara seperti mengenal
beragam suara dan mempelajari bahasa.

Modul 4 : Pemanfaatan Media Audio dalam Pembelajaran | 10

Anda mungkin juga menyukai