Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Batas Plastisssss

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

.3.2 Pemeriksaan Batas Plastis (Plastic Limit Test)

3.3.2.1 Tujuan percobaan


Menentukan kadar air suatu tanah dalam keadaan batas plastis.

3.3.2.2 Teori dasar


Batas plastis (PL) merupakan batas antara tanah dengan keadaan semi
plastis dan tanah dengan keadaan plastis yang dinyatakan dalam persen atau harga
kadar air pada batas dimana tanah masih mudah dibentuk. Dimana tanah akan
retak apabila tanah tersebut digulung seperti lidi dengan ukuran ± 3 mm. Indeks
plastisitas adalah perbedaan antara batas cair dan batas plastis suatu tanah.

PI = LL – PL (3.11)

Sifat – sifat tanah lempung dan lanau secara langsung tidak ada
hubungannya dengan ukuran butirnya, karena sifat lempung dan lanau lebih
tergantung kepada komposisi zat mineralnya daripada ukuran butirnya, karena
penentuan ukuran butir tidak begitu penting untuk tanah lempung dan lanau.
Menentukan batas – batas plastisnya adalah hal yang lebih penting karena angka –
angka ini memberikan petunjuk yang lebih baik akan sifatnya dari padanya
butirnya. Sifat – sifat fisik tanah meliputi :
1. Cair
2. Kental
3. Plastis
4. Semi plastis
5. Padat
Sifat – sifat fisik tanah tersebut sangat mempengaruhi tanah jika diberikan
beberapa perilaku terhadapnya, salah satunya adalah gaya. Pengaruh gaya sangat
berperan dominan terhadap efektifitas suatu tanah perubahan batas plastis suatu
tanah dapat dinyatakan dalam suatu persamaan yaitu :
PL = LL x PI + W (3.11)
Keterangan :
PL = batas plastis
LL = batas cair
PI = indeks plastisitas
Cindy Marcella – M1C116020 70
Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

W = kadar air
Apabila kadar air didalam tanah berkurang maka tanah menjadi lebih keras
dan memiliki kemampuan untuk menahan perubahan bentuk. Perubahan tanah
dari cair menjadi padat tersebut akan melalui fase yang dinamakan semi padat.
Pengujian batat plastis dimaksudkan untuk menentukan besarnya kadar air di
dalam contoh tanah pada saat tanah akan berubah dari fase plastis menjadi fase
semi padat atau sebaliknya. Untuk mengklasifikasikan tanah digunakan distribusi
ukuran butir, namun pada tanah halus yaitu lanau dan lempung tidak ada
hubungan langsung antara ukuran dan sifatnya. Oleh karena itu untuk menyatakan
sifat dan mengklasifikasikannya maka dibuatlah batas – batas konsistensi yang
disebut juga dengan batas – batas Atterberg. Konsistensi suatu tanah dipengaruhi
oleh sifat kohesif partikel tanah dan kadar air yang terkandung didalamnya.
Konsistensi dibutuhkan kedudukan fisik tanah pada kadar air tertentu untuk tetap
melekat dan tetap pada kondisinya. Jika batas konsistensinya dilewati maka tanah
yang sebelumnya berada pada keadaan padat berubah pada keadaan plastis, semi
plastis dan cair.
W 2−W 3
Kadar air= x 100
W 3−W 1
(3.12)

Keterangan :
W1 = berat krus (gram)
W2 = berat krus dan tanah basah (gram)
W3 = berat krus dan tanah kering (gram)

Batas plastis (PL) merupakan kadar air untuk nilai – nilai dibawahnya
tanah tidak lagi berperilaku sebagai bahan yang plastis. Tanah akan bersifat
sebagai bahan yang plastis dalam kadar air yang berkisar antara W L dan WP.
Kisaran ini disebut dengan indeks plastisitas dan dihitung dengan rumus :
IP = WL - WP (3.13)
Batas plastis secara kasar didefinisikan sebagai kadar air dimana selapis
tanah yang digulung sampai berdiameter 3 mm akan putus atau terpisah.
Pengujian ini lebih tergantung pada penilaian operator dari pada pengujian batas
cair. Perhitungannya menggunakan rumus yaitu :

Cindy Marcella – M1C116020 71


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

berat air
persentase kadar air= x 100 %
berat tanah kering oven
(3.14)

Tabel 3.3 Nilai indeks plastisitas (IP) dan macam tanah.


PI Sifat Macam Tanah Kohesi
0 Non plastis Pasir Non kohesif
<7 Plastisitas rendah Lanau Kohesif sebagian
7 – 17 Plastisitas sedang Lempung berlanau Kohesif
>17 Plastisitas tinggi Lempung Kohesif
Sumber : Modul Praktikum Mekanika Tanah

3.3.2.3 Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam pengujian pemeriksaan batas
plastis adalah :

1. Pelat kaca

2. Palu karet

3. Ayakan No. 40 (0,42 mm)

4. Kontainer

5. Penggaris

6. Peralatan pengukuran kadar air (oven dan neraca)

7. Air suling dengan tabung airnya

3.3.2.4 Prosedur percobaan


Adapun prosedur percobaan pada pemeriksaan batas plastis adalah sebagai
berikut :

1. Untuk tanah permukaan yang telah dikeringkan dalam keadaan kering


permukaan (air dry), diremah dengan palu karet kemudian disaring dengan
ayakan No. 40. Lakukan hal yang sama pada sampel tanah undisturbed.

Cindy Marcella – M1C116020 72


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

2. Tanah permukaan yang lolos dari saringan No. 40 kemudian diletakkan di atas
pelat kaca, diberi air, diaduk sehingga seperti bola (± 8 gram).

3. Setelah itu digulung dengan gulungan 80 – 90 gulungan/menit (gulungan = 1


kali gulungan ke depan + 1 kali gulungan ke belakang/ke posisi awal).

4. Pada saat diameter gulungan mencapai 1/8 inci, potong – potong bagian
gulungan menjadi 6 atau 8 bagian.

5. Lalu bagian – bagian tadi disatukan dan dibentuk lagi menjadi bola (ellips)
dan kemudian digulung lagi.

6. Proses penggulugan dapat dihentikan pada saat tanah mengalami retak – retak
(bisa jadi sebelum menjadi diameter 1/8 inci).

7. Gulungan yang sudah tepat kadar airnya (retak) diambil dan dimasukkan
kedalam kontainer lalu ditimbang.

8. Kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam.

9. Tentukan kadar airnya.

Cindy Marcella – M1C116020 73


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

3.3.2.5 Pengolahan data

Cindy Marcella – M1C116020 74


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

Cindy Marcella – M1C116020 75


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

3.3.2.6 Analisa dan kesimpulan


Analisa
Pada pengujian pemeriksaan batas plastis dilakukan pada contoh tanah
dengan kadar air yang dikandung pada batas – batas tersebut. Dengan kadar
berapa tanah tersebut dalam kondisi plastis dan tidak retak ketika digulung mejadi
batang – batang tanah dengan diameter 3 mm. Pada pengujian ini tanah yang
digunakan adalah sampel tanah terganggu (disturbed) yang lolos pada saringan
No.40.
Kesimpulan
Dari pengujian batas plastis contoh tanah yang diuji memiliki kadar air
dari masing – masing cawan adalah 14,19% dan 14,26%. Nilai batas plastis
didapatkan adalah 14,48% dan nilai indeks plastisitasnya adalah 7,2%.

Cindy Marcella – M1C116020 76

Anda mungkin juga menyukai