Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Perubahan Istilah Dalam Kurikulum 2013 Atau k13 Revisi 2017

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PERUBAHAN ISTILAH DALAM K13 REVISI 2017

Berdasarkan permen No 53/2015 dinyatakan tidak BERLAKU dan dirubah menjadi


PERMENDIKBUD No 23/2016 tentang PENILAIAN revisi Kurikulum 13

Perubahan istilah kurikulum 2013 terbaru 2017 yang sangat penting diketahui oleh guru
seluruh Indonesia khususnya yang melaksanakan kurikulum 2013 Tahun pelajaran
2017/2018.
1. Istilah KKM berubah istilah drngan KBM ( Ketuntasan Belajar Minimal )
2. Istilah UH berubah istilah dengan PH ( Penilaian Harian ).
3. Istilah UTS berubah istilah dgn PTS ( Penilaian Tengah Semester )
4. Istilah UAS berubah istilah dgn PAS ( Penilaian Akhir Semester ) Gasal/Genap
5. Istilah UKK berubah PAT ( Penilaian Akhir Tahun )

PAT materi soalnya meliputi semester GANJIL 25 % dan semester *GENAP 75 %


> KENAIKAN KELAS LIHAT KBM ( 60 )
a. Semester Ganjil = 55
b. Semester Genap = 65

120 : 2 = 60 Tuntas
Siswa dinyatakan TIDAK NAIK KELAS
1. Terdapat 3 nilai Mapel yang KBMnya tidak TUNTAS.
2. Nilai Pengetahuan Ki.3 harus Tuntas.
3. Nilai Ketrampilan Ki.4 harus Tuntas.
4. Ki.1 dan Ki.2 harus BAIK.
KKM ( KBM ) semua mapel sama.
Ki 1 dan Ki 2 Observasi guru dalam jurnal yang ditulis yang KURANG dan yang AMAT
BAIK
1. Sikap dikatakan Tuntas, jika predikat minimal B (baik)
2. Pengetahuan dan Keterampilan , dikatakan Tuntas jika predikat Minimal C.
3. K-13: Sebuah mapel dikatakan Tuntas , jika Pengetahuan dan keterampilan Tuntas.
4. 2006: Sebuah mapel dikatakan tuntas jika pengetahuan dan keterampilan (jika ada
keterampilan), dan sikap tuntas.
5. Tidak perlu bingung dg Prefikat C pada mapel Pengetahuan dan Keterampilan, krn C
berarti sdh Tuntas.
6. Predikat untuk Pengetahuan dan Keterampilan, didasarkan pd KKM masing2 sekolah.

Contoh:
jika KBM 75,
maka
< 75. = D (tidak tuntas)
75-82. = C (tuntas dg cukup)
83 - 90. = B (tuntas dg baik)
91-100. = A (tuntas dengan sangat baik)
7. Jadi jangan menaik-naikkan nilai untuk mengejar B, atau menurunkan KBM dari yg
sdh ditetapkan masing2 sekolah.
8. Predikat pengetahuan dan keterampilan tidak berpengaruh pada SNMPTN.

REMIDI ---> Materi yang pernah diujikan.

1. Permendikbud No.20 Th 2016 tentang STANDAR KOPETENSI LULUSAN (


Permendikbud No.54 Th.2013 dinyatakan TIDAK BERLAKU ).
2. Permendikbud No.21 Th 2016 tentang STANDAR ISI PENDIDIKAN DASAR dan
MENENGAH(Permendikbud No.65 Th.2013 dinyatakan TIDAK BERLAKU ).
3. Permendikbud No.22 Th 2016 tentang STANDAR PENDIDIKAN DASAR dan
MENENGAH ( Permendikbud No.54 Th.2013 dinyatakan TIDAK BERLAKU ).
4. Permendikbud No.23 Th 2016 tentang STANDAR PENILAIAN ( Permendikbud
No.66 Th.2013 dan Permendikbud No.104 tahun 2014 dinyatakan TIDAK
BERLAKU ).
5. Permendikbud No.24 Th 2016 tentang KOPETENSI INTI dan KOPETENSI DASAR
Kalau Ulangan Akhir Semester ganjil (UAS) berubah menjadi Penilaian Akhir Semester
ganjiln. (PAS)
Kalau Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) berubah menjadi Penilaian Akhir Tahun (PAT). lihat
juga penampakkan di atas tentang kriteria dan skala penilaian penetapan KKM kurikulum
2013 terbaru
Panduan Penyusuan RPP K13 Revisi Tahun 2017
Berikut adalah isi komponen urutan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau
RPP Kurikulum 2013 Revisi 2017 yang perlu diketahui oleh bapak dan ibu guru.
a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam
silabus dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar siswa mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik siswa dan KD yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan
materi pelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau
sumber belajar lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan
penutup; dan
m. penilaian hasil pembelajaran.

Rpp Kurikulum 2013 Revisi 2017

Revisi K13 Tahun 2017 tidak terlalu signifikan, namun perubahan di fokuskan untuk
meningkatkan hubungan atau keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan kompetensi
dasar (KD).
Sedangkan dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) K13 revisi
2017, yang dibuat harus muncul empat macam hal yaitu; PPK, Literasi, 4C, dan HOTS
sehingga perlu kreatifitas guru dalam meramunya.
Perbaikan atau revisi Kurikulum 2013 tahun 2017 Adalah sebagai berikut :
1. Mengintergrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam
pembelajaran. Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius,
nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.
2. Mengintegrasikan literasi; keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C
(Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative);
3. Mengintegrasikan HOTS (Higher Order Thinking Skill).

Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus


menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah
dilaksanakan sampai sekarang.

Pengintegrasian dapat berupa :


 Pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah
(masyarakat/komunitas);
 Pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler;
 Pelibatan secara serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat;
Perdalaman dan perluasan dapat berupa:
 Penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada
pengembangan karakter siswa,
 Penambahan dan penajaman kegiatan belajar siswa, dan pengaturan ulang
waktu belajar siswa di sekolah atau luar sekolah;
 Penyelerasan dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru, Manajemen Berbasis
Sekolah, dan fungsi Komite Sekolah dengan kebutuhan Gerakan PPK.

Penjelasan Singkat tentang Gerakan Literasi Sekolah


1. Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah
kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas
melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis,
dan/atau berbicara.
2. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan
secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran
yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
3. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup
keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam
bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi dapat dijabarkan menjadi ;
a. Literasi Dini (Early Literacy),
b. Literasi Dasar (Basic Literacy),
c. Literasi Perpustakaan (Library Literacy),
d. Literasi Media (Media Literacy),
e. Literasi Teknologi (Technology Literacy),
f. Literasi Visual (Visual Literacy).
Keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication,
Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation).
Inilah yang sesungguhnya ingin kita tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi.
Tetapi pembentukan 4C. Beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C
sebagai sarana meraih kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana dunia
berkembang dengan sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21
sangat penting, 4 C adalah jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih
bermanfaat ketimbang sekadar pengusaan hardskill.
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis,
reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir
tingkat tinggi.
Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif
yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan
memperkirakan. Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan
kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks
tertentu; evaluasi merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan
berdasarkan fakta/informasi; dan mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam
membangun gagasan/ide-ide.
Maka tidak mungkin lagi menggunakan model/metode/strategi/pendekatan yang
berpusat kepada guru, namun kita perlu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran
(Active Learning). Khusus untuk PPK merupakan program yang rencananya akan
disesuaikan dengan 5 hari belajar atau 8 jam sehari sedangkan untuk 2 hari
merupakan pendidikan keluarga.
Demikian yang dapat disampaikan mengenai Penjelasan Singkat Perbedaan RPP
K13 Edisi Revisi 2016 Dengan RPP K13 Revisi 2017,

Strategi, Konsep dan Praktik Pembelajaran


Joyfull Learning
MENGAPA PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SANGAT
PENTING ? sebuah pertanyaan yang sangat klasik dan sangat mudah untuk dijawab,
tapi pelaksanaannya sangat sulit untuk diterapkan dikarenakan berbagai alasan yang
menyertainya.
Rujukan Yang Memotivasi :
UU No 14/2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:

A. Merencanakan pembelajaran, melaksanakaan :


 Proses pembelajaran yang bermutu, serta
 Menilai dan mengevaluasi hasil Pembelajaran;
B. meningkatkan dan mengembangkan :
 Kualifikasi akademik dan kompetensi secara
 Berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
 Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
Mengapa Joyfull Learning ?
Strategi, Konsep, Praktik Pembelajaran

konsep Joyfull Learning


STRATEGI, KONSEP, PRAKTIK PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN BERMAAKNA PEMBELAJARAN KONTEKTUAL

TEORI KONSTRUKTIVISME PEMBELAJARAN AKTIF

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK

DAMPAK/IMBAS
 Mereka juga bergembira dalam belajar karena memulainya dari sesuatu yang
telah dimilikinya
 Sehingga timbul rasa percaya diri dan itu akan menimbulkan perasaan diakui
dan dihargai yang menyenangkan hatinya karena ia diberi kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya sesuai ciri-ciri perkembangan fisiologis dan.
 Hal tersebut pada gilirannya akan memotivasi mereka untuk terlibat aktif
dalam proses pembelajaran karena atmosfer pembelajaran yang sesuai
kepentingannya dan d i c i p t a k a n

DEFINISI
 PAKEM (Joyful Learning) adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan.

Bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan :


 Suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,mempertanyakan, dan
mengemukakan gagasan.
 Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam
membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima
kucuran ceramah guru tentang pengetahuan sehingga, jika pembelajaran tidak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka
pembelajaran itu tidak bermakna

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM IMPLEMENTASI JOYFUL LEARNING


(DEPDIKNAS)
1. Memahami sifat yang dimiliki anak
2. Mengenal anak secara perorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam Pengorganisasian belajar
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Dalam Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

KREATIF
 Dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.

EFEKTIF
 Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran
tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah
 proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah
tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan
menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya
seperti bermain biasa.

MENYENANGKAN
 Adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa
memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah
perhatiannya tinggi.
 Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil

Lembar Observasi (bahan pembelajaran tidak muncul secara berurutan) Nomor Aspek
Uraian~temuan
1. Bagaimana bentuk tugas yang diberikan?
2. Apa yang dikerjakan siswa untuk melakukan tugas tersebut?
3. Kemampuan apa yang dikembangkan melalui tugas tersebut?
4. Bagaimana bentuk pertanyaan yang diberikan dalam tugas?
5. jenis pertanyaan apa saja yang diakjukan guru kepada siswa dalam
pembelajaran?
6. Sejauh mana guru memperhatikan perbedaan siswa?
7. Apa yang dilakukan oleh siswa selama mengerjakan tugas?
8. Sejauh mana siswa diberi kesempatan untuk menanggapi kegiatan belajar yang
telah dilakukan?
9. Apa yang dilakukan siswa pada saat belaj4r kelompok, individu, berpasangan,
atau klasikal?
10. Pada saat ada kerja kelompok, berapa jumlah anggota kelompok?
11. Apakah semua siswa terlibat dalam kegiatan kelompok?
12. Apa yang dilakukan guru selama anak mengerjakan tugas?

JENIS PERTANYAAN
Pertanyaan mendorong siswa untuk :
 Mencari informasi
 Menerapkan pengetahuan
 Membangun gagasan baru/mengemukakan pendapat

Sahabat Dunia Pendidikan, Demikian yang dapat disampaikan mengenai Strategi,


Konsep dan Praktik Pembelajaran Joyfull Learning, semoga bermanfaat bagi kita
semua,, aamiin

Anda mungkin juga menyukai