Proposal Kualitatif 7
Proposal Kualitatif 7
Proposal Kualitatif 7
JUMLAH ISMIYAH
(Analisis Deskriptif pada Siswa Kelas VIII B Mts Ar-Rohmah Sukajadi
Bandung Tahun Ajaran 2016 / 2017)
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Dian Andriyani
1300622
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
A. Latar Belakang Penelitian )(تمهيد المشكلة
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Selain itu bahasa dapat digunakan sebagai alat bertukar informasi. Bahasa
asing dewasa ini sudah menjadi hal yang sangat penting. Pada era globalisasi,
daya tarik dan minat masyarakat sudah semakin besar dalam mempelajari bahasa
asing. Dengan menguasai salah satu bahasa asing, masyarakat dapat lebih terampil
dalam menggunakan suatu bahasa serta dapat dengan baik menguasai tata bahasa
dan kosakata.
Bahasa dipandang sebagai alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi
dan menyampaikan informasi melalui tutur kata maupun tulisan.
Kridalaksana dalam Chaer (2007) mengemukakan bahwa bahasa adalah
suatu sistem lambang yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota
kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi dan
mengidentifikasikan diri.
Terdapat berbagai macam bahasa didunia dan setiap bahasa memiliki ciri khas
dan keunikanya masing-masing. Di zaman modern ini, penguasaan bahasa sangat
diperlukan terutama penguasaan bahasa asing agar kita tidak hanya dapat
berkomunikasi dengan orang-orang disekitar kita tetapi juga dengan orang-orang
diberbagai Negara.
Perkembangan bahasa asing di Indonesia sangat pesat, tidak hanya untuk
bahasa Inggris tetapi juga untuk bahasa asing lainnya. Salah satu bahasa asing
yang berkembang di Indonesia saat ini adalah bahasa Arab. Bahasa Arab
dipandang sebagai tutur kata yang digunakan oleh bangsa di jazirah arab dan
timur tengah. Namun saat ini bahasa Arab sudah mengalami perkembangan
sehingga penggunaannya menyebar di beberapa Negara serta dijadikan sebagai
salah satu bahasa internasional. Dengan semakin berkembangnya bahasa arab di
indonesia, maka kini Bahasa Arab menjadi salah satu pembelajaran bahasa yang
dipelajari dibeberapa sekolah di Indonesia.
Dalam pembelajaran bahasa terdapat 4 keterampilan berbahasa, yaitu
keterampilan menyimak, keteramilan membaca, keterampilan berbicara dan
keterampilan menulis. Haris dalam Wendra (2007, hlm. 7) juga mengemukakan
1
ada empat aspek keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut sebagai
berikut. 1) Menyimak adalah kesengajaan menangkap rnagkaian bunyi-bunyi
bahasa yang diucapkan oleh pembicara dengan penuh perhatian dalam upaya
memahami maksudnya, menilai isinya, dan menyampaikan tanggapan terhadap
maksud yang disampaikan oleh pembicara. 2) berbicara adalah keterampilan yang
sangat penting dalam berkomunikasi sebagai hasil proses belajar kreatif sebagai
media untuk memperluas wawasan dan dapat dikembangkan dengan berbagai
topik. 3) Membaca adalah suatu proses yang bersifat kompleks meliputi kegiatan
yang bersifat fisik dan mental untu menghasilkan terkomunikasinya pikiran atau
perasaan penulis kepada pembaca. 4) Menulis adalah kemampuan menggunakan
bahasa untu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis. Ke-empat
keterampilan tersebut harus dimiliki siswa dalam mempelajari bahasa. Begitu pula
dalam mempelajari bahasa Arab, siswa harus memiliki keterampilan menyimak
teks atau percakapan bahasa arab, berbicara bahasa arab, membaca teks bahasa
arab, dan menulis kalimat dalam bahasa arab.
Menulis kalimat dalam bahasa arab sama seperti kalimat dalam bahasa pada
umumnya, yaitu terdiri dari subjek, objek dan predikat. Namun, letak objek dan
subjek nya berbeda. Dalam bahasa Arab, dikenal dua jenis kalimat yaitu jumlah
ismiyah dan jumlah fi’liyah. Jumlah ismiyah merupaka kalimat yang diawali
dengan kata benda, sedangkan jumlah fi’liyah merupakan kalimat yang diawali
kata kerja.
Pada dasarnya, pembelajaran menulis disuguhkan kepada siswa untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam aspek menulis dan membelajarkan siswa
selalu aktif dalam kegiatan tulis menulis. Menulis adalah kegiatan melahirkan
pikiran atau perasaan, misalnya mengarang, membuat surat melalui tulisan atau
bahasa tulis. Jadi, menulis merupakan kegiatan yang aktif dan kreatif karena
kegiatan yang telah dihasilkan mellaui tulisan itu adalah hasil dari curahan pikiran
yang mengandung makna dan mudah dicerna atau dipahami oleh pembaca.
Menurut Tarigan (1994, hlm 5) menulis merupakan salah satu aspek keterampilan
yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Sejalan dengan itu,
Akhadiah, dkk (1998:2) menyatakan bahwa menulis adalah bagian yang tak
2
terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami selama menuntut ilmu di
dunia pendidikan. Dengan kata lain, menulis adalah suatu proses, yaitu proses
penulisan yang artinya penulis melakukan kegiatan ini dalam beberapa tahap yang
meliputi tahap prapenulisan dan tahap revisi.
Namun dalam mempelajari bahasa asing terdapat beberapa masalah yang
menghambat proses belajar. Berdasarkan ini penulis bermaksud untuk melakukan
sebuah penelitian yang berhubungan dengan bahasa. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Sugiyono (1999, hlm: 25) bahwa setiap penelitian selalu
berangkat dari masalah.
Maka untuk menemukan masalah yang dapat dijadikan penelitian, penulis
terlebih dahulu mengadakan praobservasi ke lapangan, yaitu MTs Ar-Rohmah
yang berlokasi di Jalan Sukajadi Bandung. Berdasarkan pra-obsevasi dengan
melakukan wawancara pada guru bidang studi bahasa Arab, penulis menemukan
masalah berupa kesulitan siswa dalam mmepelajari bahasa arab khususnya dalam
menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah.
Kemampuan menyusun kalimat dianggap penting karena kemampuan tersebut
berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Namun saat ini banyak siswa yang
mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa arab, khususnya dalam
menyusun kalimat.
Untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah
dan jumlah ismiyah, penulis melakukan pra-penelitian di MTs Ar-Rohmah kepada
beberapa siswa. Pra-penelitian tersebut berupa tes sederhana yang diberikan
kepada kepada 3 orang siswa, dengan bentuk tes yang terdiri dari 7 soal pilihan
ganda dan 2 soal menyusun kalimat. Berikut merupakan hasil dari tes pra-
penelitian:
Jawaban Benar
Siswa
PG Esai
A 1 2
B 1 2
C 2 2
3
Dari 7 pertanyaan pilihan ganda, hanya 1 pertanyaan yang berhasil dijawab
dengan benar oleh 2 orang siswa, adapun satu siswa lainnya dapat menjawab 2
pertanyaan dengan benar. Sementara untuk soal menyusun kalimat berupa
perintah mengganti jumlah fi’liyah menjadi jumlah ismiyah dan sebaliknya. Dan
ketiga siswa tersebut dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Dari hasil tes
sederhana tersebut, penulis merasa masalah ini harus di teliti lebih dalam. Dan
setelah dilakukan penelitian awal, ternyata hal tersebut disebabkan karena
kurangnya pengetahuan siswa terhadap pembelajaran bahasa arab. Kurangnya
pengetahuan tersebut dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kurangnya bahan
ajar yang digunakan, kurang efektifnya metode yang digunakan saat proses
pembelajaran sehingga siswa bosan dan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran
bahasa arab.
Masalah ini mucul ditandai dengan kurangnya minat siswa dalam membuat
kalimat dalam bahasa arab. Dalam hal ini penulis merasa perlu meneliti masalah
yang terjadi, karena apabila masalah ini tidak teliti akan sangat berpengaruh
terhadap proses pembelajaran bahasa arab.
Karena itu, penulis mencoba mencari solusi untuk mengatasi permasalahan
ini. Karena apabila masalah ini terus dibiarkan tanpa ada pemecahan masalah
siswa tidak akan mengalami perubahan dan peningkatan dalam mempelajari
bahasa arab. Siswa akan terus berada dalam masalah yang sama dan menghambat
proses pembelajaran yang lainnya.
Permasalahan ini dipandang sangat kompleks sebagaimana dipaparkan diatas,
dengan demikian dipandang layak untuk diteliti, karena permasalahan ini akan
berpengaruh dan berkaitan dengan pendidikan bahasa arab sesuai dengan profesi
penulis yang sedang menekuni perkuliahan pendidikan bahasa arab pada tataran
wilayah kependidikan. Dengan demikian, penulis merasa termotivasi untuk
melakukan penelitian dengan judul “Kemampuan Siswa dalam Menyusun Jumlah
Fi’liyah dan Jumlah Ismiyah”.
B. Rumusan Masalah Penelitian)(صياغة المشكلة
1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah
ismiyah?
4
2. Bagaimana bentuk-bentuk kesalahan siswa dalam menyusun jumlah
fi’liyah dan jumlah ismiyah?
3. Apa faktor yang menjadi kendala bagi siswa dalam menyusun jumlah
fi’liyah dan jumlah ismiyah?
C. Tujuan Penelitian )(اهداف البحث
1. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan
jumlah ismiyah.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kesalahan siswa dalam menyusun
jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah.
3. Untuk mengetahui faktor yang menjadi kendala bagi siswa dalam
menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah
D. Manfaat/Signifikansi Peneltian )(فوائد البحث
Manfaat yang penulis harapkan berdasarkan pedoman Penulisan Karya Ilmiah
UPI 2015 adalah:
1. Manfaat Teoretis/Akademis
Penelitian ini dilakukan penulis dengan harapan ada manfaatnya ditinjau
dari segi teoretis/akademis, yaitu dalam rangka memberi sumbangsih
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang ada relevansinya dengan
bidang ilmu yang sedang dipelajari setidaknya berupa sumbangan pemikiran
atau menambah informasi bagi perkembangan pendidikan bahasa Arab, juga
diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong
perkembangan ilmu pengetahuan pendidikan bahasa Arab, khususnya yang
terkait dengan kemampuan menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah.
Selain itu, Penelitian ini dapat memberikan paradigma baru terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan teori yang berhubungan dengan dunia pendidikan
bahasa Arab, dan di harapkan pula dapat menjadi karya penelitian yang
bermanfaat bagi penelitian yang sejenis yang berhubungan dengan teori-teori
yang sesuai dengan kenyataan yang ada di lokasi obyek penelitian.
Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat pada
pengembangan pembelajaran bahasa Arab khususnya yang berkaitan dengan
pemahaman menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah.
5
2. Manfaat Praktis/Pragmatis
Dari segi praktis/pragmatis memberikan manfaat berupa gambaran
bahwa hasil penelitian dapat memberikan alternatif sudut pandang atau solusi
dalam memecahkan masalah spesifik tertentu. Dapat mengungkapkan
gambaran yang oprasional, terukur, riil, dan hasil penelitian dapat bernilai
pragmatis dalam upaya memberikan masukan yang berarti bagi
perkembangan pendidikan bahasa Arab di lapangan dalam rangka mengatasi
kesulitan siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah.
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam
kegiatan pembelajaran bahasa Arab. Penelitian ini juga diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan informasi dan melengkapi penelitian selanjutnya.
E. Metodologi Penelitian )(منهجية البحث
6
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B MTs. Ar-Rohmah
Sukajadi.
c. Sampel Penelitian )(عينة البحث
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah random
sample yaitu siswa MTs. Ar-Rohmah kelas VIII B sebanyak 12 orang
dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran hasil penelitian secara
lengkap berdasarkan kemampuan menyusun jumlah fi’liyah dan
jumlah ismiyah.
3. Desain Penelitian )(تصميم البحث
Dengan digunakan pendekatan kualitatif ini maka data yang
didapatkan diharapkan akan lebih lengkap, lebih mendala, kredibel, dan
bermakna, sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Desain penelitian
kualitatif ini dibagi dalam empat tahap, yaitu:
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
analisis standar sarana dan prasarana, penyusunan rancangan
penelitian, penetapan tempat penelitian, dan penyusunan instrumen
penelitian.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti sebagai pelaksana penelitian sekaligus sebagai
human instrument mencari informasi data, yaitu wawancara pada guru
bahasa Arab dan siswa MTs Ar-Rohmah.
c. Analisis data
Analisis data dilakukan setelah peneliti melakukan wawancara
terhadap guru bahasa Arab dan siswa MTs Ar-Rohmah.
d. Evaluasi
Semua hasil data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis
kemudian dievaluasi sehingga diketahui bagaimana kemampuan siswa
dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah.
7
4. Instrumen Penelititan )(أداة البحث
a. Tes
Arikunto (2006, hlm. 50) menjelaskan bahwa “Tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bekal
yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Tes dalam penelitian ini
adalah tes menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah. Bentuk tes
berupa isian singkat, menjodohkan kata, dan pilihan ganda.
b. Wawancara
Wawancara ialah pengumpulan data yang dilakukan untuk mencari
data tentang pemikiran, konsep atau pengalaman mendalam dari informan
(Musfiqon, 2012. 117). Penggunaan teknik wawancara dalam penelitian
ini dimaksudkan agar peneliti dapat mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan hambatan siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan
jumlah ismiyah.
5. Teknik Pengumpulan Data)(طريقة جمع البيانات
Sumber data dalam penelitian ini adalah:
1) Observasi (pengamatan)
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu berupa
pengamatan terhadap proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab yang
berlangsung di MTs Ar-Rohmah.
2) Interview (wawancara)
Wawancara ini ditujukan kepada guru bahasa Arab. Dengan
wawancara ini penulis mendapatkan arahan mengenai permasalahan yang
sedang dihadapi oleh siswa dan guru.
3) Tes
Tes diberikan kepada siswa MTs Ar-Rohmah kelas VIII B untuk
mengerahui kemampuan menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah.
4) Studi Dokumentasi
8
Studi dokumentasi baik dari buku, leksikon, maupun hasil-hasil
penelitian lainnya untuk mencari landasan teoretis.
6. Teknik Analisis Data )(أسلوب تحليل البيانات
a. Tes
Data yang diperoleh dianalisis dengan cara menghitung skor nilai tes
setiap siswa dan skor nilai rata-rata seluruh siswa dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
1) Untuk memperoleh tes setiap siswa kelas VIII B MTs Ar-Rohmah
digunakan rumus sebagai berikut:
𝑓
𝑃= × 100%
𝑛
Keterangan:
P = Presentasi frekuensi
f = Frekuensi jumlah jawaban
n = Jumlah responden
2) Untuk memperoleh nilai rata-rata siswa kelas VIII B MTs R-Rohmah
digunakan rumus sebagai berikut:
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
Keterangan:
𝑥̅ = skor rata-rata seluruh siswa sampel
∑ 𝑥 = jumlah nilai seluruh siswa sampel
n = jumlah siswa sampel.
Interval Persentase
Nilai Ubahan Skala Empat Keterangan
Tingkat Kemampuan
85-100 A 4 Baik Sekali
75-84 B 3 Baik
60-74 C 2 Cukup
9
40-59 D 1 Kurang
0-39 E 0 Gagal
b. Wawancara
Wawancara direkam dengan perekam suara dan ketika wawancara
berlangsung peneliti juga membuat catatan. Hasil wawancara dibuat
transkripsinya dan dianalisis.
F. Landasan Teoretis )(المجاالت
1. Teori Bidang Kajian Penelitian
a. Kemampuan
Kemampuan sebagaimana diungkapkan oleh Robbin (2007, hlm. 57)
adalah kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam dalam
suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa
yang dilakukan seseorang.
Kemampuan (ability) sering disamakan dengan bakat (attitude). William
dan Micahel (dalam Suryabrata, 2004, hlm. 160) menjelaskan bahwa bakat
merupakan kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas yang
tergantung sedikit banyak dari latihan. Sedangkan Bingham (dalam
Suryabrata, 2004, hlm. 161) menitik beratkan pada kemampuan individu
setelah individu tersebut mendapat latihan-latihan.
Pada dasarnya kemampuan terdiri dari dua kelompok faktor (Robbin,
2007, hlm. 57) yaitu:
a. Kemampuan intelektual, yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk
melakukan berbagai aktivitas mental berpikir, menalar, dan
memecahkan masalah.
b. Kemampuan fisik, yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang
menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.
10
a. Kemampuan perseptual
Kemampuan perseptual adalah melalui kemampuan dalam mengadakan
persepsi atau pengamatan antara lain mencakup faktor-faktor kepekaan
indera, perhatian, kecepatan persepsi dan sebagainya.
b. Kemampuan Psikomotor
Kemampuan psikomotor adalah mencakup beberapa faktor antara lain:
kekuatan, kecepatan gerak, ketelitian, keluwesan dan lain-lain.
c. Kemampuan Intelektual
Kemampuan Intelektual adalah kecenderungan yang menekankan
pada kemampuan akal dimana mencakup beberapa faktor antara lain:
ingatan, pengenalan, evaluasi, berfikir dan lain-lain.
11
Adapun menurut Marwoto dalam Arundati mengemukakan bahwa
kemampuan menulis sebagai salah satu dari aspek keterampilan
berbahasa, mempunyai peranan yang penting di dalam kehidupan
manusia. Menulis merupakan kemampuan seseorang mengungkapkan
ide-ide, pikiran, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman-pengalaman
hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtun, gagasan, ekspresif,
enak dibaca dan dipahami orang lain.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat aktif
produktif. Keterampilan ini dipandang menduduki hierarki yang
paling rumit dan kompleks di antara jenis-jenis keterampilan
berbahasa lainnya. Aktivitas menulis bukanlah sekadar hanya
menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat; melainkan menuangkan dan
mengembangkan pikiranpikiran, gagasan-gagasan, ide, dalam suatu
struktur tulisan yang teratur, logis, sistematis, sehingga mudah
ditangkap oleh pembacanya.
Dalam menulis, ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki.
Berikut ini keterampilan-keterampilan mikro yang diperlukan dalam
menulis, di mana penulis perlu untuk:
1. Menggunakan ortografi dengan benar, termasuk penggunaan ejaan;
2. memilih kata yang tepat;
3. menggunakan bentuk kata dengan benar;
4. mengurutkan kata-kata dengan benar;
5. menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca;
6. memilih genre tulisan yang tepat, sesuai dengan pembaca yang dituju;
7. mengupayakan ide-ide atau informasi utama didukung secara jelas
oleh ide-ide atau informasi tambahan;
8. mengupayakan terciptanya paragraf dan keseluruhan tulisan koheren
sehingga pembaca mudah mengikuti jalan pikiran atau informasi yang
disajikan;
9. membuat dugaan seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki oleh
pembaca sasaran mengenai subjek yang ditulis dan membuat asumsi
12
mengenai hal-hal yang belum mereka ketahui dan penting untuk
ditulis.
b. Jumlah Fi’liyah
a. Pengertian Jumlah Fi’liyah
Jumlah fi’liyah menurut bahasa terbagi menjadi dua kalimat, yaitu: jumlah
yang artinya kalimat dan fi’liyah diambil dari kata fi’il dan ya’ nisbah. Jumlah
( )الجملةmenurut Al-Fadhli (1980) adalah:
Menurut Al-Jarim (1119) jumlah fi’liyah terdiri dari dua unsur yaitu fi’il
dan fa’il. Adapun pengertian fi’il menurut Al-Jarim adalah:
كل لفظ يدل على جصل عمل في زمن خاص
Bentuk fi’il terbagi menjadi dua bentuk waktu, yaitu waktu lampau ( الفعل
)الماضيdan waktu sekarang atau yang akan terjadi ()الفعل المضارع. Adapun
pengertian dari kedua bentuk fi’il tersebut menurut Al-Jarim adalah:
.الفعل الماضى هو كل فعل يدل على حصول عمل في الزمان الماض
13
“Fi’il madhi adalah fi’il yang menunjukkan peristiwa yang terjadi pada masa
lampau”.
الفعل المضارع هو كل فعل يدل على حصول عمل في الزمان الحاضر أو المستقبل وال بد
ً أن يكون مبدو
.ئ بحرف من احرف المضارعة وهي الهمزة والنون والياء و التاء
“Fi’il mudhari adalah fi’il yang menunjukkan peristiwa yang terjadi sekarang atau
yang akan datang dan harus diawali dengan huruf mudhori’ah yaitu hamzah ()أ,
nun ()ن, ya ( )يdan ta ()ت
Sementara fa’il menurut Al-Jarim adalah:
الفاعل اسم مرفوع تقدمه فعل ودل على الذي فعل الفعل
b. Kaidah-kaidah tentang Jumlah Fi’liyah
Kaidah-kaidahnya terdiri dari fi’il dan fa’il yang terkadang membutuhkan
maf’ul yang disebut sebagai fi’il muta’addi dan terkadang pula tidak
membutuhkannya yang disebut sebagai fi’il laazim karena maf’ul bukanlah
syarat mutlak terbentuknya jumlah fi’liyah. Juga terdiri dari fi’il dan naibul
fa’il, fi’ilnya dinamakan sebagai fi’il majhul (intransitive).
1) Fi’il lazim adalah fi’il yang tidak membutuhkan adanya objek (kata kerja
َ َق
intransitif ). Contoh : ام زَ يْد
2) Fi’il muta’addi adalah fi’il yang membutuhkan adanya objek (kata kerja
14
Adapaun pengertian mubtada dan khobar menurut Al-Jarim adalah:
المبتدأ اسم مرفوع في اول الجملة
ً الخبر اسم مرفوع يُ َك َّو ُن مع المبتدأ جملةً مفيدة
b. Kaidah-kaidah tentang Jumlah Ismiyah
Dalam jumlah ismiyah terdapat kaidah-kaidah sebagai berikut:
a. Dibaca rofa’
Tanda rofa’ pada isim adalah dhommah, wawu dan alif. Contoh:
rumah itu kecil = البيت صغير
( اناsaya), ( نحنkami/kita).
Contoh;
(dia laki-laki tinggi) هو طويل
15
(kamu laki-laki guru) انت مدرس
- Isim yang kemasukan Alif Lam
Contoh; ( الفصل جميلkelas itu indah)
c. Khobar berupa isim nakiroh
Isim nakiroh adalah isim yang maknanya tidak jelas atau masih
umum.Tanda isim nakiroh adalah adanya tanwin.
Contoh; ( البالط نظيفlantai itu bersih)
d. Mubtada’ dan khobar harus bersesuaian dalam hal muannas dan
muzakar serta mufrod, musanna dan jama’nya.
Contoh:
(fathimah itu cantik) فاطمة جميلة
16
digunakan dalam penelitian adalah metode analisis deskriptif dengan
sampel mahasiswa semester V yang berjumlah 30 orang. Peneliti
menggunakan tes dan angket sebagai instrumen penelitian. Adapun hasil
dari penlitian tersebut adalah mahasiswa mampu membentuk relativsatze
dengan hasil rata-rata 78,63 yang termasuk dalam kategori baik.
3. Penelitian dengan judul Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam
Menggunakan Verba Trenbar dalam Anaka Kalimat (Nebensatz) oleh
Imas Siti Zubaedah bertujuan untuk memaparkan kemampuan,
pengetahuan, dan kesulitan mahsiswa dalam menggunakan verba trenbar
dalam anak kalimat (nebensatz). Metode yang digunakan adalah deskriptif
analisis kualitatif. Adapun instrumen yang digunakan adalah berupa tes
yang terdiri dari 25 butir soal dan angket dengan 20 pertanyaan. Sampel
yang diteliti sebanyak 33 orang mahasiswa semester III. Berdasarkan hasil
analisis data, diketahui bahwa hasil dari kesluruhan tes diperoleh nilai
rata-rata sebesar 54,18 yang termasuk kategori kurang.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Yuningsih dengan judul Analisis
Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Subjunktor Wahrend,
Nachdem dan Bevor menunjukan bahwa mahasiswa mampu menggunakan
Subjunktor Wahrend, Nachdem dan Bevor dalam kategori cukup dengan
nilai rata-rata 70,66.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurbudi Rahman Alfaiz dengan judul
Analisis Kemampuan Membaca Teks Berbahasa Jerman Siswa SMAN 1
Cibeber Cianjur bertujuan untuk menganalisis kemampuan siswa dalam
membaca pemahaman teks berbahasa Jerman, faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca pemahaman teks
berbahasa Jerman dan upaya yang dilakukan oleh siswa untuk mengatasi
kesulitan dalam memahami isi teks berbahasa Jerman. Adapun metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis.
Sampel pada penelitian ini sebanyak 40 siswa. Hasil penelitian yang
diperoleh melalui tes kemampuan membaca menunjukkan bahwa
kemampuan siswa dalam membaca pemahaman teks berbahasa Jerman
17
termasuk ke dalam kategori cukup. Sedangkan hasil angket menunjukkan
bahwa siswa memiliki kesulitan dalam memahami isi teks berbahasa
Jerman di antaranya dikarenakan kurangnya penguasaan kosakata dan tata
bahasa, pengetahuan dan pengalaman mengenai tema atau isi teks, dan
kurangnya waktu untuk membaca yaitu tidak lebih dari 2 jam per hari.
Upaya yang dilakukan siswa untuk mengatasi kesulitan dalam memahami
isi teks berbahasa Jerman pada umumnya yaitu bertanya kepada guru,
upaya lainnya adalah bertanya kepada teman atau mencari di dalam
kamus.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Hasil penelitian ini terdiri dari lima bab yang meliputi:
BAB I PENDAHULUAN:
Bab ini memuat pendahuluan dimulai dengan latar belakang masalah yang
menjadi dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian, juga terdapat
perumusan masalah. Pada bab ini juga terdapat tujuan dilakukannya peneliti dan
manfaat penelitian serta struktur organisisi skripsi.
BAB II LANDASAN TEORETIS / KAJIAN PUSTAKA:
Bab ini memuat kajian teori tentang kalimat ismiyah dan fi’liyah dan
menulis dalam pembelajaran bahasa Arab. Di dalam bab ini juga memuat
penelitian terdahulu serta asumsi dan hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN:
Di dalam bab ini di antaranya memuat:
1. Metode Penelitian
2. Lokasi, Sampel dan Populasi Penelitian
3. Desain Penelitian
4. Instrumen Penelitian
5. Teknik Pengumpulan Data
6. Teknik Analisis Data
18
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN:
Merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang memuat temuan
penelitian berdasarkan hasil pengolahan/analisis data dan pembahasan temuan
penelitian untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI:
Merupakan penutupan dari keseluruhan pembahasan dari skripsi ini yang
meliputi kesimpulan dan saran.
H. Agenda Kegiatan )(كشف البحث
November Desember Januari Februari Maret
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Praobservasi ke
1
lapangan
Menyusun Proposal
2
Penelitian
3 Seminar Proposal
4 Penelitian ke lapangan
5 Pengolahan data
Penyusunan laporan
6
penelitian
Finishing laporan
7
penelitian
8 Bimbingan
9 Ujian sidang skripsi
19
Abdurrahman, M. (2009). Sintaksis Bahasa Arab bagi Mahasiswa Perguruan
Tinggi Umum (Mansubat dan Majrurat). Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Alfaiz, N.R. (2013). Analisis Kemampuan Membaca Teks Berbahasa Jerman
Siswa SMAN 1 Cibeber Cianjur. Jurnal: Germania, 1 (2), hlm. 1-19.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Arundati, H. (2010). Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan
Melalui Media Foto Aktivitas Siswa. Jurnal: Jurnal Pendidikan Penabur,
15, hlm. 12-21.
Aulianingtyas, I. (2014). Analisis Kemampuan Siswa dalam Menguasai Nomina.
Jurnal: Germania, 2(2), hlm. 1-10.
Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Imanti, D.M. (2012). Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Membentuk
Relativsatze. Skripsi pada FPBS UPI: tidak diterbitkan.
Nurgiyantoro. (2010). Penilaian Bahasa dan Seni. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
...................... (2001). Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.
Musfiqon. (2012). Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:
PT. Prestasi Pustakaraya.
Parera, J. D. (1993). Leksikon Istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Robbin, S. P. (2007). Perilaku Organisasi Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Rufi, R. (2015). Jumlah Fi’liyah. [Online]. Tersedia di:
http://azzukhrufi.blogspot.co.id/2015/10/makalah.html. [2 Desember
2016].
Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdikarya.
Sugiyono. (1999). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
................ (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suherman, A. (2016). Taujih Risalah Ilmiah. FPBS UPI Bandung: tidak
diterbitkan.
Suryabrata, S. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tarigan, H. G. (1986). Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Wijayanti, K.D. (2011). Pengaruh Implementasi Asesmen Portofolio Terhadap
Kemampuan Menulis Bahasa Inggris Ditinjau Dari Kecemasan Siswa
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 1 Tabanan Tahun
Ajaran 2010/2011). Jurnal: Jurnal Penelitian Pascasarjana Undiksha, 1 (1),
hlm. 1-12.
20
Yuningsih. (2012). Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan
Subjunktor Wahrend, Nachdem dan Bevor. Skripsi pada FPBS UPI: tidak
diterbitkan.
Zubaedah, I.S. (2012). Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan
Verba Trennbar dalam Anak Kalimat (Nebensatz). Sripsi pada FPBS UPI:
tidak diterbitkan.
21