Makalah CITES
Makalah CITES
Makalah CITES
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum konservasi memiliki arti memelihara atau menjaga sesuatu agar
tetap ada. Konservasi lekat hubungannya dengan upaya pelestarian sumber daya
Indonesia Nomor 5 Tahun 1990, konservasi sumber daya alam hayati adalah
pemanfaatan sumber daya alam tidak diiringi dengan upaya konservasi, maka
membuat Indonesia memiliki peran yang penting dalam perdagangan flora dan
perdagangan fauna dan flora dunia. Hal ini tentu saja merupakan peluang yang
1
yang tinggal di sekitar habitat satwa. Namun, pemanfaatan ini memang harus
International Trade in Endangered of Wild Flora and Fauna) melalui Keppres No.
43 tahun 1978. Oleh karena itu, dianggap penting untuk menyusun makalah ini.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang akan dikaji pada makalah ini adalah sebagai berikut.
3. Apa itu CITES dan ikan-ikan apa sajakah yang termasuk dalam CITES ?
C. Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah untuk menambah informasi dan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ikan raja laut termasuk ke dalam ikan purba yang seharusnya sudah punah
sejak 65 juta tahun yang lalu. Berdasarkan fossil yang ditemukan, ikan ini terdiri
dari + 120 spesies yang pernah hidup, dan hingga kini hanya ada dua spesies
yang masih hidup dan dikenali, yakni Latimeria chalumnae yang hidup di
Sulawesi Utara. Ikan ini pertama kali dilaporkan oleh seorang wisatawan pada
chalumnae) yang di jual di sebuah pasar ikan. Hingga pada tahun 1998, nelayan
lokal berhasil menangkap spesimen kedua dengan panjang 1.2 meter dan berat
di Bogor.
Ikan ini mempunyai sirip dada, sirip perut, satu sirip anal (bagian belakang
bawah) dan satu sirip punggung yang tidak menyatu dengan tubuh, tetapi
3
putih, ekornya berbentuk seperti kipas, matanya besar, sisiknya terlihat tidak
sempurna dan seperti batu, serta tubuhnya berwarna cokelat hingga ungu gelap.
Ikan raja laut hidup di gua bawah laut yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik
dan bisa hidup pada kedalaman laut lebih dari 150 – 300 meter dengan suhu 12 –
Ikan Arwana
Ikan arwana biasa dijual sebagai penghias akuarium yang harganya bisa
mencapai jutan rupiah, terutama arwana super red. Ikan ini juga dijadikan sebagai
ini juga disebut sebagai ikan naga, karena kesamaan rupanya dengan naga dalam
mitologi cina, yaitu sisiknya yang berwarna metalik cerah, dan dua barbel
(sungut) di mulutnya, serta dua sirip pectoral (sirip sisi tubuh) yang mengembang
anggunnya.
Ikan ini mempunyai badan pipih memanjang, punggung hampir lurus datar
mulai dari moncong sampai pangkal sirip punggung. Mulut lebar dan miring ke
atas, dua sungut yang besar pada dagunya, sisik lebar dan kasar serta dihiasi oleh
4
kuningan, dimana semakin tua umur ikan, warna lingkaran sisik akan semakin
merah. Ikan ini hidup di sungai dengan dasar berbatu-batu, danau yang berpasir
atau yang berlumpur, rawa dan perairan umum yang berarus sedang atau lambat.
Mampu hidup di perairan yang sedikit asam (pH 4-6). Ikan ini tersebar di daerah
Sumatera hingga Kalimantan. Ikan arwana dilindungi dalam PP No.7 Tahun 1999.
Hiu Gergaji
habitatnya, ikan ini sangat sulit untuk ditemui, sehingga ikan ini masuk ke dalam
ikan yang dilindungi. Spesies ini ukuran tubuhnya cukup besar dan dapat
mencapai lebih dari 6 meter.Hiu jenis ini warnanya cukup beragam, tergantung
pada habitat dimana jenis ini hidup. Rata-rata berwarna hitam keabu-abuan dan
mulutnya dilengkapi dengan alat yang menyerupai gergaji dan terdapat 2 buah
insangnya berada di sisi bawah. Ikan hiu gergaji dilindungi dalam PP No.7 Tahun
1999.
5
4. Homaloptera gymnogaster (Selusur Maninjau, Lizard Loach)
Selusur Maninjau
Spesies ini mempunyai badan yang agak silindris, awal sirip punggung di
belakang sirip perut, awal sirip dubur lebih dekat ke pangkal sirip ekor daripada
pangkal sirip perut. Bagian depan sirip perut tidak bersisik. Moncongnya
Memiliki dua pasang sungut di depan moncong dan satu pada masing-masing
sudut mulut. Spesies ini banyak ditemukan di periran Sumatera, hidup pada
sungai-sungai bebatuan dengan aliran air yang deras, kondisi oksigen yang cukup
tinggi dan biasanya banyak terdapat di hutan, dengan suhu air 21° – 25,5°C dan
PH 6,5 - 7,5. Spesies ini ukurannya relatif kecil dengan panjang maksimum
sekitar 7,5 cm. Spesies ini dilindungi oleh PP No. 7 Tahun 1999.
Ikan Belida
6
Ikan ini merupakan jenis belida terkecil dan termasuk ikan malam hari
(nokturnal), karena mencari makannya pada malam hari serta matanya dapat
bersinar seperti mata kucing. Ikan ini berukuran kecil dengan panjang maksimum
60 cm. Ikan ini memiliki beberapa warna termasuk albino, sirip anal memanjang
cenderung reflektif dan memantulkan cahaya dari sumber disekitarnya. Ikan ini
mendiami sungai-sungai besar, beraliran deras yang relatif dalam dengan dasar
bebatuan serta di rawa-rawa hutan yang agak dalam dengan pH : 6.0 - 6.5 dan
suhu 24° - 28°C. Ikan ini dilindungi oleh PP No. 7 Tahun 1999.
Ikan Lopis
Ikan ini merupakan ikan air tawar yang bersifat predator yang berukuran besar
dan panjangnya dapat mencapai 100 cm. Chitala lopis adalah ikan yang dapat
tumbuh sangat besar, berwarna abu-abu keperakan, bentuk badannya pipih dengan
kepala yang berukuran kecil dan bagian tengkuknya terlihat bungkuk seperti
pisau, punggungnya meninggi sehingga bagian perut tampak lebar dan pipih. sirip
7
anal memanjang dan menyatu dengan sirip ekor, badan tertutup oleh sisik yang
bagian perutnya putih keperakan. Ikan ini menyebar di perairan tawar Sumatera
dan Jawa pada sungai-sungai besar dengan aliran yang deras yang relatif dalam
dengan dasar bebatuan dan di daerah banjir dengan pH : 6.2 - 7.2, dan suhu 23 -
27 °C. Ikan ini sering dijadikan bahan baku olahan seperti kemplang dan pempek
di Palembang. Selain itu, karena keunikan bentuk tubuhnya, ikan ini juga
dijadikan penghias akuarium bagi kalangan hobiis. Ikan ini dilindungi dalam PP
Jenis ikan air tawar ini merupakan endemik spesies ikan unik yang hidupnya di
dalam gua-gua khususnya di Jawa. Ikan ini dikategorikan sebagai ikan yang
dilindungi dan sampai saat ini status taksonomi masih perlu dikaji lebih lanjut.
Dari hasil koleksi di gua-gua Pegunungan Sewu, Jawa Tengah jenis ikan ini
beberapa diantaranya matanya buta. Spesies ini mempunyai ukuran 12,5 cm, tidak
ada garis atau pita warna, lebar batang ekor kira-kira 2/3 panjangnya. Spesies ini
situasi khas gua, matanya berukuran kecil dan batang ekor dikelilingi 12 sisik, 4 ½
8
sisik antara gurat sisi dan awal sirip punggung dan 26 sisik sepanjang gurat
Arwana Irian
Arwana Irian (jardini) ada 2 macam yaitu berwarna dasar hijau, bermutiara
merah (yang umum ditemui) dan berwarna dasar hitam, bermutiara emas (sulit
ditemui). Di Australia ditemukan pula warna dasar hijau, mutiara merah yang
mencolok adalah pada red spotted pearl, mutiara merah bertaburan secara
tidak semencolok arowana red spotted pearl dari Australia. Warna dasar pada
pada bagian tengah sisik-sisiknya. Bahkan di bagian kepala (pipi) sampai pada
sirip dan ekornya pun terdapat bintik-bintik. Lidahnya bertulang, karena bagian
dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Dalam berburu mangsa
biasanya mereka berenang di dekat permukaan air dan bisa menangkap serangga
yang hinggap di ranting dengan ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Pada
bibir bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi sebagai sensor getar
9
untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Ikan dewasa spesies ini dapat
Ikan ini banyak ditemukan di perairan tawar Papua. Ikan ini hidup di sungai
dengan dasar berbatu-batu, danau yang berpasir atau dasar danau yang berlumpur,
rawa dan perairan umum yang berarus sedang atau lambat. Hidup di perairan
dengan pH 5.8 -7.2. Arwana hidup di area terang tanpa sinar matahari langsung,
yaitu pada suhu 24° - 30 °C. Sama halnya dengan arwana merah, ikan ini juga
banyak dipelihara sebagai ikan hias, meski warnanya tidak se-mencolok warna
Pulau-pulau kecil; (b) melindungi alur migrasi ikan dan biota laut
lainnya; (c) melindungi habitat biota laut, dan; (d) melindungi situs
budaya tradisional.
10
kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta
ekosistimnya, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan
jenis tumbuhan dan satwa dan ekosistimnya, dan: (c) pemanfaatan secara
kekayaan laut; (b) pengaturan administratif; (c) pengaturan tata ruang; (d)
11
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta ekosistimnya yang juga
kehutanan.
2. UU No. 17/1985: Pengesahan Konvensi PBB tentang Hukum Laut thn. 1982.
Perairan di Sekitarnya.
12
14. Permen KP No. Per.02/Men/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan
Konservasi Perairan.
Jenis Ikan.
Ikan.
jenis – jenis hewan dan tumbuhan yang terancam punah. CITES merupakan
pada tanggal 3 Maret 1973 yang di hadiri oleh 88 negara. Konverensi tersebut
selama bertahun – tahun. Pada saat itu 21 negara menandatangani CITES dan
jenis flora dan fauna di muka bumi ini yang dapat atau mungkin dapat di sebabkan
dasarkan pada kenyataan bahwa eksploitasi komersial secara tak terbatas terhadap
13
sumber daya satwa dan tumbuhan liar merupakan salah satu ancaman terbesar
terhadap kelangsungan hidup suatu jenis. Negara produsen dan konsumen saling
perlukan dalam rangka pengendalian jenis – jenis flora dan fauna langka.
CITES memasukkan jenis – jenis flora dan fauna kedalam tiga daftar
Apendiks I : membuat seluruh jenis – jenis flora dan fauna yang sudah
sangat terancam punah yang di sebabkan atau mungkin di sebab kan oleh kegiatan
perdagangan, perdagangan spesimen (hidup atau mati atau bagian – bagian yang
berasal dari padanya) jenis – jenis ini dilarang dan harus di atur dengan peraturan
dari ketentuan tersebut di atas hanya dapat di berikan apabila dalam keadaan yang
sangat khusus, misalnya untuk tukar menukar antar kebun binatang, penelitian,
generasi kedua (F2). Di Indonesia terdapat beberapa jenis yang termasuk dalam
apindeks I CITES antara lain : Biawak, komodo, orang utan, ikan arowana,
kakatua seram, gajah sumatra, badak jawa, badak sumatra, harimau sumatra,
Apendiks II : memuat jenis yang walaupun yang saat ini tidak terancam
punah apabila perdagangannya tidak di atur dengan ketat dan tidak menghindari
pemanfaatan yang tidak sesuai dengan kemampuan daya dukung hidupnya. Oleh
karena itu, perdagangan spesimen jenis – jenis ini di lakukan dengan penetapan
kuota (jumlah spesimen yang dapat di panen dari alam secara konservatif).
14
Apendiks III : memuat semua jenis – jenis yang dinyatakan di lindungi oleh
perdagangan.
3 Hiu Gergaji Ikan unik ini mulai sulit dijumpai, karena itu
Pristismicrodon ia masuk dalamdaftar Red List. Ikan ini
masuk kedalamAppendiks II CITES dan
dilindungi secara nasional.
15
gua-gua khususnya di Jawa. Di Indonesia
statusnya dilindungi (PP 7 Th 99).
16
pencemaran perairan. Dalam daftar merah
(Red Data Book) IUCN termasuk
dalamkategori rentan (VU)
17
Chelodinamccordi (Propinsi Nusa Tenggara Timur), populasi
berkurang drastis karena pencemaran perairan
di darat dan perdagangan untuk hewan
peliharaan. Laporan terakhir menyatakan
bahwa hewan ini sudah tidak ditemukan lagi
di habitat aslinya. Dikategorikan CR pada
IUCN dan Apendiks II CITES. Diajukan
untuk dilindungi.
18
26 Buaya siam Penyebaran luas diAsia tenggara meliputi
Crocodylus siamensis Brunei Darussalam, Kambodja, Indonesia
(Kalimantan dan mungkin Jawa), Laos,
Malaysia (Sabah, Serawak), Myanmar,
Thailand danVietnam, namun di kebanyakan
negara ini kemungkinan populasinya kecil
atau bahkan punah. CR dalamIUCN, masuk
dalam Apendiks I CITES.
29 Siput mata bulan Dikenal juga sebagai Batu laga atau Siput
Turbo marmoratus hijau. Pemanenan sangat tinggi untuk hiasan
dan koleksi, namun laju pertumbuhan sangat
rendah. Sampai sekarang belum ada upaya
pengelolaan dan budidaya masih sedikit.
Sudah dilindungi di Indonesia
19
33 Teripang pasir Dikenal juga dengan nama timun laut.
Holothuria scabra dan Merupakan komoditi bahari yang memiliki
25 nilai ekonomis tinggi. Belumada regulasi dan
spesies teripang lainnya upaya budidaya, namun kegiatan pemanenan
tinggi.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
banyak sumberdaya hayati kita khususnya yang hidup di kawasan pesisir yang
marga satwa.
B. Saran
Kita sebagai mahkluk yang berasosiasi dengan alam sekiranya harus berupaya
untuk melestarikan alam agar siklus kehidupan di bumi dapat berjalan dengan
mungkin.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bushindotrainingcenter.co.id/artikel-ekspor-impor/convertion-on
international-trade-in-endangered-species-of-wild-fauna-and-flaura
cites/#more-650
https://id.wikipedia.org/wiki/CITES
https://www.cites.org/
http://semenanjung-senja.blogspot.com/2014/05/jenis-ikan-di-indonesia-yang-
dilindungi.html
22