Din Pen Tan
Din Pen Tan
Din Pen Tan
PENDAHULUAN
Dinding penahan tanah adalah sebuah struktur yang didesain dan dibangun untuk
menahan tekanan lateral tanah ketika terdapat perubahan dalam elevasi tanah yang
melampaui sudut geser dalam tanah. Bangunan dinding penahan umumnya terbuat dari
bahan kayu, pasangan batu, beton hingga baja. Dinding penahan tanah merupakan komponen
struktur bangunan penting utama untuk jalan raya dan bangunan lingkungan lainnya yang
berhubungan dengan tanah berkontur atau tanah yang memiliki elevasi berbeda.
Dinding penahan tanah dapat dikatakan aman, apabila dinding penahan tanah tersebut
telah diperhitungkan faktor keamanannya, baik terhadap bahaya pergeseran, bahaya
penggulingan, penurunan daya dukung tanah, dan patahan. Pada dinding penahan,
perhitungan stabilitas merupakan salah satu aspek yang tidak boleh diabaikan maupun
dikesampingkan, karena stabilitas dinding penahan sangat mempengaruhi usia dinding
penahan itu sendiri, keamanan bangunan bendung, serta kondisi tanah disekitar dinding
penahan tanah tersebut.
Sekarang ini perkembangan dari sistem informasi dan teknologi terutama menyangkut
dalam hal perhitungan terhadap penerapan metoda sipil sudah sangat berkembang. Sistem
analisis perhitungan dinding penahan tanah ini dibuat untuk memudahkan dalam analisis
sehingga menghasilkan keakuratan dalam penyajian hasil perhitungan berdasarkan metoda
kalkulasi yang terdapat dalam sistem dan sesuai dengan literatur sipil yang telah ada, serta
untuk menyajikan hasil kalkulasi dengan cepat dan juga mengurangi terjadinya human error
terhadap kalkulasi. Aplikasi ini dapat menghasilkan laporan berdasarkan data masukan dan
data hasil perhitungan.
1.3 Tujuan
1.3.1 mengetahui jenis-jenis dinding penahan tanah
1.3.2 Mengetahui fungsi dari dinding penahan tanah.
1.3.3 Mengetahui gaya=gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah.
1.3.4 Mengetahui tekanan yang bekerja pada dinding penahan tanah.
1.3.5 Mengetahui syarat-syarat perencanaan dinding penahan tanah.
BAB II
DASAR TEORI
Gambar 2.1
2.3 Jenis – Jenis Dinding penahan Tanah
Berdasarkan cara untuk mencapai stabilitasnya, maka dinding penahan tanah dapat
digolongkan dalam beberapa jenis yaitu Dinding Gravitasi, Dinding Penahan Kantiliver,
Dinding Kontravort, Dinding Butters. Beberapa jenis dinding penahan tanah antara lain :
1. Dinding Gravitasi (Gravity Walls)
Struktur ini umumnya terbuat dari
beton polos atau dari batu belah.
Kekuatan dinding gravitasi
sepenuhnya tergantung dari berat
sendiri dinding ini. Pada umumnya
dinding gravitasi berbentuk
trapezium. Dimensi dinding
direncanakan sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan
tegangan tarik akibat gaya yang
bekerja pada dinding (Gambar 2.2) Gambar 2.2
Gambar 2.8
Tekanan tanah aktif dan pasif keduanya diasumsikan terdistribusi secara linier
sebagai fungsi dari ketinggian dinding. Untuk jenis tanah yang kering, berbutir dan non-
kohesif asumsi ini cukup tepat digunakan. Namun untuk jenis tanah kohesif atau pasir jenuh
distribusi tekanan akan lebih tepat apabila diasumsikan sebagai suatu fungsi nonlinier. Oleh
karena itu pada kebanyakan kasus lebih disarankan untuk mengisi timbunan di belakang
dinding dengan menggunakan material tanah berbutir, yang juga memiliki kemampuan
untuk mengalirkan air pada sisi di belakang dinding penahan tanah.
Tekanan tanah aktif dan pasif dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
Pa = Cawh Ca = Koefosien tekanan tanah aktif ;
Semua gaya dalam arah horizontal cenderung mendorong struktur dinding penahan tanah
bergerak pada arah horizontal. Dinding penahan tanah harus memiliki lebar telapak yang
cukup ,agar timbul gaya gesekan antara dasar dinding dengan tanah untuk menahan gerakan
akibat beban-beban horizontal. Besarnya gaya gesekan yang timbul pada dasar dinding
tergantung pada berat konstruksi dinding penahan tanah serta koefisien gesekan yang dimiliki
oleh tanah. Koefisien gesekan ini juga bergantung pada jenis tanah dasar dinding namun
berkisar dari 0,3 hingga 0,6.
Dengan :
ԋ = koefisien gesek tanah
R= jumlahsemua beban gravitasi( W1, W2 dan W3 dalam gambar 14.5)
Hp=resultan gaya akibat tekanan tanah pasif
Sebagai tambahan, dari tinjauan terhadap bahaya geser harus ditentukan suatu faktor
keamanan
𝐹 𝜇𝑅 + 𝐻𝑝
𝐹𝐾 = = ≥ 1,5
𝐻𝑎 𝐻𝑎1 + 𝐻𝑎2
Nilai FK tidak boleh kurang dari 1,5 apabila tekanan tanah pasif Hp diabaikan dan tidak
boleh kurang dari 2,0 apabila Hp diperhitungkan.
2.6 Pemeriksaan terhadap guling
Komponen-komponen gaya horizontal yang muncul akibat tekanan tanah aktif cenderung
untuk menggulingkan dinding penahan tanah terhadap titik O .Gaya horizontal akibat tekanan
tanah aktif akan menimbulkan momen guling M0 yang besarnya adalah
ℎ ℎ
Mo = Ha1 ( ) + 𝐻𝑎2 ( )
2 3
Momen guling ini akan diimbangi oleh berat sendiri dinding penahan tanah serta berat
dari tanah timbunan sendiri yang akan menimbulkan momen penahan Mb yang
besarnya adalah:
ℎ′
𝑀𝑏 = 𝑊1(𝑥1) + 𝑊2(𝑥2) + 𝑊3(𝑥3) + 𝐻𝑝 ( )
3
Nilai faktor keamanan terhadap guling dihitung
𝑀𝑏
𝐹𝐾 = ≥ 2,0
𝑀𝑜
3 Tekanan pada tanah
Gaya horizontal dan vertical yang bekerja pada dinding penahan tanah akan
menghasilkan resultan gaya R yang eksentris terhadap titik tengah telapak dinding.
Dalam mendesain ukuran/dimensi dari dinding penahan tanah sebaiknya gaya resultan
tadi terletak didaerah kern karena dari telapak dinding agar tidak timbul tegangan
tarik pada tanah. Artinya lokasi gaya resultan harus terletak pada 1/3 tengah telapak
dinding. Apabila resultan gaya terletak pada 1/3 tengah telapak dinding, maka
tegangan tanah disetiap titik dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan yang
sama seperti persamaan untuk menganalisis kolm dengan beban eksentris, yaitu
𝑅𝑣 𝑅𝑣 × 𝑒 × 𝑐
𝑞=− ±
𝐴 𝐼
Dengan
q =tegangan yang timbul pada tanah
Rv = kompoonen gaya vertical dari gaya resultan R
e = eksentrisitas beban dihitung dari titik tengah telapak dinding
A = luas dari jalur tanah selebar 1,0 m dengan panajang sama dengan lebar telapak
dinding
I =momen inersiadari luasan A
c= jarak titik yang ditinjau terhadap titik tengahtelapak dinding
Tegangan, q, yang terjadi pada tanah akibat beban-beban dinding penahan tanah, harus lebih
kecil daripada tegangan izin tanah. Persamaan 14.14 hanya tepat apabila resultan gaya jatuh
pada kern telapak dinding.
Persamaan 14.14 dapat diubah menjadi persamaan 14.15 berikut, dengan L adalah
lebartelapak dinding penahan tanah:
𝐿
𝑅𝑣 𝑅𝑣 × 𝑒 × (2) 𝑅𝑣 6𝑒
𝑞=− ± 3 =− (1 ± )
𝐿 𝐿 𝐿 𝐿
12
Jika resultan gaya jatuh diluar daerah kern telapak dinding. Persamaan 14.15 tidak dapat
digunakan lagi.
PERHITUNGAN
Contoh Soal
Gambar C.14.1 menunjukkan suatu struktur dinding penahan tanah jenis gravitasi, yang
terbuat dari beton. Berat tanah timbunan diketahui sebesar 17 KN/m3, dengan sudut gesek
dalam φ= 35°, dan koefisien gesek ntara beton dan tanah adalah μ = 0,5. Tegangan izin pada
tanah,σall = 120 KN/m2. Mutu beton fc’ = 25 MPa.
Penyelesaian :
1. Dengan menggunakan teori Rankine, hitung nilai Ca :
1 sin 1 sin 35
Ca = = = 0,271
1 sin 1 sin 35
Resultan gaya akibat tekanan tanah aktif adalah :
Ca wh2 0, 271x17 x3,32
Ha = 25,1kN
2 2
Gaya Ha bekerja pada jarak 3,3/3 = 1,1 m dari dasar dinding penahan tanah. Karena
tinggi timbunan didepan dinding penahan hanya 600 mm, maka dalamperjitngan ini
tekanan tanah pasif akan diabaikan.
2. Momen guling M0 = 25,1 x 1,1 = 27,61 KN.m
3. Hitung besarnya momen penahan, Mb, dihitung terhadap ujung kaki dinding penahan
tanah (titik 0)
𝑀𝑏 81,15
FKguling = 𝑀Ø = 27,61 = 2,94 > 2,0
5. Pada dasar dinding penahan tanah, timbul gaya gesek yang besarnya adalah F = μR =
0,5(91,47) = 45,735 kN, Sehingga faktor keamanan terhadap geser adalah
F 45,735
FKgeser = Hα = = 1,82 > 1,5
25,1
7. Hitung tegangan lentur pada beton di titik A, blok tegangan persegi dan segitiga
seperti pada gambar C.14.1.b :
1 1 2
MA = 2 (85,98)(0,3)2 + 2 (17,28)(0,3)( 3 x 3) = 4,3875 kN.m