Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Mini Riset Daniel Irawan 17087273

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

MINIRISET

BIOMEKANIKA OLAHARAGA
“Kemampuan Headding Sepakbola Pada Mahsiswa Kepelatihan
Fik Unp 2017”

Dosen Pengampuh : Dr. Umar,MS.,AIFO


Jaka P. Utama,S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
DANIEL IRAWAN 17087273

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan KaruniaNya kepada kita semua sehingga Miniriset ini dapat kami susun
dengan baik dan lancar. Tak lupa pula kita kirimkan salam serta salawat kepada junjungan
Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam gelap gulita
menuju alam yang terang benderang seperti saat ini. Miniriset ini berjudul :
“Kemampuan Headding Sepakbola Pada Mahsiswa Kepelatihan
Fik Unp 2017”

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan MINIRISET ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan MINIRISET ini. Terutama kepada
Bapak Dr. Umar,MS.,AIFO,Dan Bapak Jaka P. Utama,S.Pd.,M.Pd selaku dosen
biomekanika olahraga.
Dengan ini kami menyadari bahwa dalam proses penulisan miniriset ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
miniriset ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati
menerima masukan, saran, dan usul guna penyempurnaan miniriset ini

Akirnya kami berharap agar miniriset ini bisa bermanfaat bagi seluruh pembacanya.

Wassalammualaikum wr.wb

Padang, 14 MEI 2019

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................

B. Perumusan Masalah...................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kajian Teori...............................................................................................

1. KemampuanHeading..........................................................................

B. Penelitian Relefan......................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian..........................................................................................

B. Sampel.......................................................................................................

C. Jenis Dan Sumber Data..............................................................................

D. Instrumen Penelitian...............................................................................

a. Pengukuran Kemampuan Heading Bola………….................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Penelitian………………………….………………................

B. Pembahasan.............................................................................................

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................
B. Saran ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
LAMPIRAN...................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pemerintahan Indonesia sekarang ini melaksanakan pembangunan di

berbagai bidang, salah satunya pembangunan di bidang olahraga. Bidang

olahraga ini mendapatkan perhatian serius, terutama pada upaya

penyelenggaraan dan pembinaan atlet agar dapat berprestasi dengan

baik.Demikian juga halnya dengan Undang-Undang Sistem Keolahragaan

Nasional No 3 Tahun 2005 Pasal 4 tentang Dasar, Fungsi dan Tujuan

Olahraga, yaitu:

‘’Keolahragaan bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan


kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan
akhlak mulia, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan
kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional serta mengangkat
harkat, martabat dan kehormatan bangsa’’.
Dari kutipan di atas, wajarlah kiranya bidang olahraga memerlukan

pembinaan yang serius, guna meningkatkan prestasi olahragawannya.

Sedangkan yang dimaksud dengan olahraga prestasi dalam UU No 3 Tahun

2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional adalah olahraga yang membina

dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan


berkelanjutan melalui latihan dan kompetensi untuk mencapai prestasi dengan

dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.


Berdasarkan kutipan di atas jelaslah bahwa olahraga sangat membutuhkan sebuah

pembinaan dan latihan yang terpadu, sehingga nantinya dapat menghasilkan

pemain yang berprestasi dan dapat mengharumkan nama baik daerah, nasional

maupun internasional. Untuk pembinaan prestasi memerlukan upaya yang terpadu

guna menghasilkan pemain yang berkualitas sehingga dapat mengharukan nama

daerah, bangsa maupun Negara.

Dalam cabang olahraga sepakbola banyak faktor yang mempengaruhi

untuk dapat meraih suatu prestasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi tersebut adalah : kondisi fisik, teknik, taktik, mental. Disamping

penguasaan teknik dan taktik dengan baik sangat diperlukan sekali kondisi

fisik yang bagus, karena tanpa kondisi fisik yang bagus seseorang atlet tidak

dapat menguasai teknik dan taktik dengan baik. Oleh Karena itu diperlukan

sekali `pemahaman seseorang pelatih tentang kondisi fisik para atletnya, agar

seorang pelatih dapat merancang dan menjalankan program latihan sesuai apa

yang menjadi tujuannya dalam melatih.

Untuk meraih prestasi sepakbola yang baik disamping usaha Pembina

dan latihan yang teratur, terarah dan kontiniu hendaknya pembinaan tersebut

diarahkan ke pembinaan kondisi fisik sebagai faktor yang dominan terhadap

keberhasilan dalam meraih prestasi puncak. Adapun komponen kondisi fisik

tersebut terdiri dari: ‘’daya tahan, kekuatan, kecepatan,kelentukan, daya tahan

kekuatan, daya tahan kecepatan, kekuatan kecepatan, koordinasi, kelincahan,

Irawadi (2014:2). Masing-masing komponen tersebut harus berada pada

tingkat teratas sesuai dengan tuntunan dari masing-masing cabang olahraga.


Dalam cabang olahraga sepakbola hampir semua komponen kondisi

fisik menjadi dominasi dalam suatu pertandingan sepakbola, seperti : daya

tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan, kelentukan. Sedangkan kemampuan

teknik terdiri dari : 1). Teknik tanpa bola yaitu lari, melompat, tackling, rampel

2). Teknik dengan bola yaitu menendang, menahan, menggiring bola,

melempar bola,, menyundul. (Tim Mata Kuliah Sepak Bola, 2010).

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa salah satu teknik dasar yang

penting dimiliki oleh seorang atlet sepakbola adalah kemampuan heading.

Untuk memperoleh heading yang baik dipengaruhi oleh beberapa factor

seperti kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang agar dapat menghasilkan

heading sesuai dengan fungsi dan kegunaan yang kita inginkan.

Memperhatikan aspek manfaat yang dapat diambil dari kemampuan heading

bola, maka latihan kemampuan heading bola yang berdaya guna dan tepat

guna sangat diperlukan. Heading bola harus dilakukan dengan kening,

pandangan mata harus ditujukan kepada bola. Agar kelentukan sendi dan

kelenturan otot punggung pemain dapat mengayunkan punggung dengan cepat

ke depan, sampai terjadinya sentakan bola dengan kening, dibutuhkan

kekuatan yang baik, salah satunya bersumber dari kekuatan otot perut.

B.Rumusan masalah
- Kemampuan heading pada permainan sepakbola pada mahasiswa
kepelatihan fik unp 2017.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kemampuan Heading Sepakbola

Menurut Depdiknas dalam KBBI (2008:869) bahwa Kemampuan

berasal dari kata mampu yang artinya kuasa (bisa atau sanggup) melakukan

sesuatu.Jadi, kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan atau kekuatan

untuk menyelesaikan tugas atau suatu bentuk aktifitas atau gerakan.

Menurut Vickers (1984:59) mengemukakan ‘’kemampuan mempunyai arti

prestasi atau kapasitas, merupakan kemampuan actual yang dapat diukur

langsung dengan tes tertentu’’.Jadi, kemampuan merupakan bagaimana

seseorang dapat memperoleh kualitas tindakan yang terampil.

Selanjutnya, heading merupakan salah satu teknik dasar yang

penting dimiliki pemain dalam permainan sepakbola. Lebih lanjut, Djezed

(1985:27) mengemukakan, ‘’heading adalah suatu teknik dalam permainan

sepakbola yang mempunyai tujuan memasukkan bola ke gawang

lawan,dapat menghalangi bola masuk ke gawang sendiri yang datang dari

udara’’.

Ditinjau dari sisi tubuhnya, menyundul bola dapat dilakukan sambil

berdiri, melompat, dan sambil meloncat. Sucipto (2000:23). Dalam

pelaksanaan menyundul bola dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

“menyundul bola dengan posisi berdiri, menyundul bola dengan cara

melompat, menyundul bola dengan cara melayang.”


1) Menyundul bola dengan posisi berdiri

Menyundul bola dengan posisi berdiri dilakukan dimanakala bola setinggi

kepala. Adapun keterampilan dasar heading sambil berdiri menurut Sucipto

(2000:33) adalah sebagai berikut:

a. Fase awal
1) Posisi badan tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu atau salah satu kaki
maju ke depan dan menghadapi sasaran.
2) Kedua lutut sedikit ditekuk
b. Fase inti
1) Lentingkan badan ke belakang,pandangan diarahkan ke arah datangnya
bola dan lagu merapat keleher.
2) Dengan gerakan bersamaan otot-otot perut, dorongan panggul dan kedua
lutut diluruskan, badan dilecutkan ke depan sehingga dahi mengenai bola.
3) Seluruh badan diikutsertakan ke depan, sehingga berat badan berada di
depan dan menghadapi sasaran.
c. Fase akhir
1) Salah satu kaki maju ke depan sebagai gerak lanjutan.
2) Kedua lengan menjaga kelentukan.

Beroriontasi pada pelaksanaan heading bola yang dilakukan sambil berdiri

diperlukan komponen kondisi fisik seperti kekuatan otot perut dan kelentukan

pinggang sebagai upaya persiapan. Dengan dimilikinya kekuatan otot perut dan

kelentukan pinggang akan memungkinkan seorang pemain dapat melakukan heading

bola dengan jauh dan lebih terarah.

Gambar 1. Pelaksanaan Menyundul Bola Dengan Posis


Berdiri (Sumber Walpaperhd99.blogspot.com)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian, maka penelitian ini tergolong kedalam jenis

penelitian deskriptif dengan teknik korelasional, karena sesuai dengan yang dikemukakan

oleh Arikunto (1992:213-214) yaitu:

“Dalam penelitian korelasional, penelitian memiliki individu-individu yang


mempunyai variasi dalam hal yang diselidiki,sesuia dengan anggota kelompok
yang dipilih sebagai subjek diukur mengenai dua jenis variabel yang diselidiki,
kemudian dihitung untuk mengetahui koefisien korelasinya. Penelitian korelasi ini
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kedua variabel dan seberapa
eratnya serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut”.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dalam penelitian ini penulis ingin mengetahuai

kemampuan Heading bola pada mahasiswa kepelatihan fik unp 2017

B. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2002:109).Berdasarkan populasi di atas, pengambilan sampel pada kelompok U- 20

dengan jumlah 9 orang. Pengambilan sampel ditetapkan secara purposive sampling

dengan menetapkan kelompok U-20 yang masih aktif mengikuti latihan dan

perkuliahan.
Tabel 3.2. Sampel Penelitian

NO Pemain Sepak Bola Jumlah


1 U- 20 9 Orang
c.instrumen penelitian.

1. Pengukuran Kemampuan Heading Bola

Menurut Arsil (2010:135) tes heading the ball adalah tes menyundul bola

sejauh mungkin pada tempat tertentu, dan lambungan awal dilakukan sendiri.Bentuk

dan ukuran lapangan bebas, hanya diperlukan garis batas.

A. Cara pelaksanaan:
a) Pelaksanaan tes berada dihadapan peserta tes yang tidak jauh dari sasaran jatuhnya

bola yang akan disundul oleh peserta tes.

b) Peserta tes berada pada garis star dengan memegang sebuah bola.

c) Peserta tes melambungkan bola keatas dengan tinggi minimal 2 meter,kemudian

melentingkan tubuh pada saat bola menurun maka disambut dengan kepala peserta tes

untuk melakukan heading sejauh mungkin.

d) Pelaksanaan tes menuju jatuhnya bola untuk memberikan tanda dan melakukan

pengukuran langsung.

e) Heading ini dilakukan sebanyak 3 kali.

f) Pencatatan hasil diambil dari jarak yang terjauh dari 3 kali sundulan.

Gambar 3.3.:Pelaksanaan Heading The Ball


Sumber : Arsil (2015:147

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian

NAMA : DEDE GUNAWAN


PENILAIAN jumlah
masalah headding indikator
1 2 3 4

fase awal

1) Posisi badan tegak, kedua kaki


dibuka selebar bahu atau salah satu
kaki maju ke depan dan menghadapi
sasaran.  8
2) Kedua lutut sedikit ditekuk 
fase utama
1) Lentingkan badan ke
belakang,pandangan diarahkan ke
arah datangnya bola dan lagu
merapat keleher. 
2) Dengan gerakan bersamaan
otot-otot perut, dorongan panggul
dan kedua lutut diluruskan, badan
dilecutkan ke depan sehingga dahi
mengenai bola.  11
3) Seluruh badan diikutsertakan ke
depan, sehingga berat badan berada
di depan dan menghadapi sasaran. 
fase akhir
1) Salah satu kaki maju ke depan
sebagai gerak lanjutan.  6
2) Kedua lengan menjaga
kelentukan. 
TOTAL 25

NAMA : YOGI ISMEMET

PENILAIAN jumlah
masalah headding indikator
1 2 3 4
fase awal

1) Posisi badan tegak, kedua kaki


dibuka selebar bahu atau salah satu
kaki maju ke depan dan menghadapi
sasaran.  6
2) Kedua lutut sedikit ditekuk 
fase utama
1) Lentingkan badan ke
belakang,pandangan diarahkan ke
arah datangnya bola dan lagu
merapat keleher. 
2) Dengan gerakan bersamaan
otot-otot perut, dorongan panggul
dan kedua lutut diluruskan, badan
dilecutkan ke depan sehingga dahi
mengenai bola.  7
3) Seluruh badan diikutsertakan ke
depan, sehingga berat badan berada
di depan dan menghadapi sasaran. 
fase akhir
1) Salah satu kaki maju ke depan
sebagai gerak lanjutan.  6
2) Kedua lengan menjaga
kelentukan. 
TOTAL 19

NAMA : TAUFIK MUCIKA

PENILAIAN jumlah
masalah headding indikator
1 2 3 4

fase awal
1) Posisi badan tegak, kedua kaki
dibuka selebar bahu atau salah satu
kaki maju ke depan dan menghadapi
sasaran.  8
2) Kedua lutut sedikit ditekuk 
fase utama
1) Lentingkan badan ke
belakang,pandangan diarahkan ke
arah datangnya bola dan lagu
merapat keleher. 
2) Dengan gerakan bersamaan
otot-otot perut, dorongan panggul
dan kedua lutut diluruskan, badan
dilecutkan ke depan sehingga dahi
mengenai bola.  11
3) Seluruh badan diikutsertakan ke
depan, sehingga berat badan berada
di depan dan menghadapi sasaran. 
fase akhir
1) Salah satu kaki maju ke depan
sebagai gerak lanjutan. 
2) Kedua lengan menjaga
kelentukan.  6
TOTAL 25

NAMA : FIRMAN

PENILAIAN jumlah
masalah headding indikator
1 2 3 4

fase awal
1) Posisi badan tegak, kedua kaki
dibuka selebar bahu atau salah satu
kaki maju ke depan dan menghadapi
sasaran.  4
2) Kedua lutut sedikit ditekuk 
fase utama
1) Lentingkan badan ke
belakang,pandangan diarahkan ke
arah datangnya bola dan lagu
merapat keleher. 
2) Dengan gerakan bersamaan
otot-otot perut, dorongan panggul
dan kedua lutut diluruskan, badan
dilecutkan ke depan sehingga dahi
mengenai bola.  6
3) Seluruh badan diikutsertakan ke
depan, sehingga berat badan berada
di depan dan menghadapi sasaran. 
fase akhir
1) Salah satu kaki maju ke depan
sebagai gerak lanjutan.  4
2) Kedua lengan menjaga
kelentukan. 
TOTAL 14

NAMA : AHMAD ZUL FADLI RAMBE

PENILAIAN jumlah
masalah headding indikator
1 2 3 4

fase awal
1) Posisi badan tegak, kedua kaki
dibuka selebar bahu atau salah satu
kaki maju ke depan dan menghadapi
sasaran.  8
2) Kedua lutut sedikit ditekuk 
fase utama
1) Lentingkan badan ke
belakang,pandangan diarahkan ke
arah datangnya bola dan lagu
merapat keleher. 
2) Dengan gerakan bersamaan
otot-otot perut, dorongan panggul
dan kedua lutut diluruskan, badan
dilecutkan ke depan sehingga dahi
mengenai bola.  10
3) Seluruh badan diikutsertakan ke
depan, sehingga berat badan berada
di depan dan menghadapi sasaran. 
fase akhir
1) Salah satu kaki maju ke depan
sebagai gerak lanjutan.  7
2) Kedua lengan menjaga
kelentukan. 
TOTAL 25

NAMA : RUDIYANSAH

PENILAIAN jumlah
masalah headding indikator
1 2 3 4

fase awal
1) Posisi badan tegak, kedua kaki
dibuka selebar bahu atau salah satu
kaki maju ke depan dan menghadapi
sasaran.  6
2) Kedua lutut sedikit ditekuk 
fase utama
1) Lentingkan badan ke
belakang,pandangan diarahkan ke
arah datangnya bola dan lagu
merapat keleher. 
2) Dengan gerakan bersamaan
otot-otot perut, dorongan panggul
dan kedua lutut diluruskan, badan
dilecutkan ke depan sehingga dahi
mengenai bola.  11
3) Seluruh badan diikutsertakan ke
depan, sehingga berat badan berada
di depan dan menghadapi sasaran. 
fase akhir
1) Salah satu kaki maju ke depan
sebagai gerak lanjutan. 
2) Kedua lengan menjaga
kelentukan.  6
TOTAL 23

NAMA : MUHAMMAD TEGUH

PENILAIAN jumlah
masalah headding indikator
1 2 3 4

fase awal
1) Posisi badan tegak, kedua kaki
dibuka selebar bahu atau salah satu
kaki maju ke depan dan menghadapi
sasaran.  4
2) Kedua lutut sedikit ditekuk 
fase utama
1) Lentingkan badan ke
belakang,pandangan diarahkan ke
arah datangnya bola dan lagu
merapat keleher. 
2) Dengan gerakan bersamaan
otot-otot perut, dorongan panggul
dan kedua lutut diluruskan, badan
dilecutkan ke depan sehingga dahi
mengenai bola.  7
3) Seluruh badan diikutsertakan ke
depan, sehingga berat badan berada
di depan dan menghadapi sasaran. 
fase akhir
1) Salah satu kaki maju ke depan
sebagai gerak lanjutan. 
2) Kedua lengan menjaga
kelentukan.  6
TOTAL 17

NAMA : WIRA BUDI SUBAKTI

PENILAIAN jumlah
masalah headding indikator
1 2 3 4

fase awal
1) Posisi badan tegak, kedua kaki
dibuka selebar bahu atau salah satu
kaki maju ke depan dan menghadapi
sasaran.  4
2) Kedua lutut sedikit ditekuk 
fase utama
1) Lentingkan badan ke
belakang,pandangan diarahkan ke
arah datangnya bola dan lagu
merapat keleher. 
2) Dengan gerakan bersamaan
otot-otot perut, dorongan panggul
dan kedua lutut diluruskan, badan
dilecutkan ke depan sehingga dahi
mengenai bola.  7
3) Seluruh badan diikutsertakan ke
depan, sehingga berat badan berada
di depan dan menghadapi sasaran. 
fase akhir
1) Salah satu kaki maju ke depan
sebagai gerak lanjutan.  4
2) Kedua lengan menjaga
kelentukan. 
TOTAL 15

NAMA : JOVI BOY SANDY

PENILAIAN jumlah
masalah headding indikator
1 2 3 4

fase awal
1) Posisi badan tegak, kedua kaki
dibuka selebar bahu atau salah satu
kaki maju ke depan dan menghadapi
sasaran.  7
2) Kedua lutut sedikit ditekuk 
fase utama
1) Lentingkan badan ke
belakang,pandangan diarahkan ke
arah datangnya bola dan lagu
merapat keleher. 
2) Dengan gerakan bersamaan
otot-otot perut, dorongan panggul
dan kedua lutut diluruskan, badan
dilecutkan ke depan sehingga dahi
mengenai bola.  11
3) Seluruh badan diikutsertakan ke
depan, sehingga berat badan berada
di depan dan menghadapi sasaran. 
fase akhir
1) Salah satu kaki maju ke depan
sebagai gerak lanjutan.  7
2) Kedua lengan menjaga
kelentukan. 
TOTAL 25

A.PEMBAHASAN

Kemampuan Heading merupakan salah satu teknik dasar sepakbola dalam

mencapai kemenangan. Seorang pemain sepakbola harus dapat menguasai

Kemampuan Heading dengan baik. Heading merupakan suatu teknik dalam


permainan sepakbola yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang

lawan, dapat menghalangi bola masuk ke gawang sendiri yang datang dari udara

Apabila Kekuatan Otot Perut dan Kelentukan Pinggang yang dimiliki baik,

maka dapat membantu Kemampuan Heading pemain, seperti menyundul bola sambil

melompat yang datang dari daerah lawan sehingga mengurangi kemungkinan lawan

memasukkan bola ke gawang sendiri. Sebaliknya jika pemain tidak memiliki

kekuatan otot perut dan kelentukkan pinggang maka memberikan peluang untuk

lawan memasukkan bola ke gawang pemain.

Penelitian membuktikan bahwa Kemampuan Heading dengan tingkat

persentase 65%. Kemampuan heading Bola pada mahasiswa kepelatihan fik unp

2017.

5 > 10 kurang baik

11>15 sedang

16 > 20 baik

21 > 25 baik sekali.

Terdapat 5 orang mahasiswa yang di kategorikan baik sekali karena telah menguasai fase-fase
yang telah ada dan hasilnya sempurna,dan ada juga 4 orang mahasiswa di kategorikan baik di
karenakan blum bisa menguasai fase-fase yang telah ada,dan ada juga 1 orang mahasiswa di
kategorikan sedang pada saat melakukan headding perkenaan bola tidak menempati saaran ,untuk
mengkoreksinya sewaktu saat melakukan headding sepakbola ini badan di dorong ke depan agar
menghasilkan tenaga atau kekuatan yang kuat untuk menghedding bola .

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
a.terdapat 5 orang mahasiswa yang di kategorikan sangat baik dalam melakukan headding dalam
sepakbola.
b. terdapat 4 orang mahasisawa yang di kategorikan baik dalam melakukan headding dalam
sepakbola.
c. terdapat 1 orang mahasiswa yang sedang dakam melakukan headding dalam sepakbola.

B. SARAN
A.bagi pemain yang telah menguasai fase-fas yang telah di uji teruslah berlatih hingga gerakkan
teroutomatisasi.
B. bagi pemain yang baik dan sedang terus tingkatkan latihan dana jangan menyerah.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharmisi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Arsil. (2010). Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang: Wineka Media
Arsil. (2011). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang. FIK UNP
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Fifa. (2010).Law Of The Game. Jakarta. PSSI
Http://www.topendsports.com/testing/home-situp.htm,rabu 18-12-2013
Kementrian Pemuda dan Olahraga.(2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 3
Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta
Luxbacher, Joseph A. 2004. Sepakbola. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sucipto, dkk.(1999/2000). Olahraga Pilihan: Sepakbola. Jakarta: Dirjen
Syafruddin.(2011). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Padang: UNP Press
Tim Pengajar Mata Kuliah Sepak Bola.(2010). Permainan Sepak Bola Padang: FIK UNP

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai