Panduan Pelayanan Kesehatan BBLR Dengan PMK
Panduan Pelayanan Kesehatan BBLR Dengan PMK
Panduan Pelayanan Kesehatan BBLR Dengan PMK
Tentang
Disusun oleh :
Disetujui oleh :
Ditetapkan oleh :
i
KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
Nomor : 140/KEP/XVI/09/2015
Tentang
ii
7. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
No. HK.02.04/I/2790/11 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit.
8. Keputusan Badan Pelaksana Harian (BPH) RSIJ No.
020/KEP/I.6.AU/D/2015 tanggal 16 Juni 2015 tentang Struktur Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
9. Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 235/KEP/I.0/D/2013
MEMUTUSKAN :
Assalaamu’alaikum Wr.Wb.
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-NYA Panduan
Pelayanan Kesehatan BBLR dengan PMK ini dapat selesai disusun tepat pada waktunya.
Buku panduan ini merupakan acuan bagi RS Islam Jakarta Cempaka Putih dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan BBLR dengan PMK. Dalam panduan ini terdapat
tata laksana yang harus dijalankan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih sehingga
dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara maksimal.
Semoga dengan adanya Panduan Pelayanan Kesehatan BBLR dengan PMK ini RS Islam
Jakarta Cempaka Putih mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan BBLR dengan
PMK dengan baik.
Akhir kata, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dan berkontribusi dalam penyusunan Panduan Pelayanan Kesehatan BBLR dengan PMK.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................................i
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIJCP..................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................................................................v
BAB I DEFINISI....................................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP......................................................................................................2
BAB III TATA LAKSANA.........................................................................................................3
A. JENIS PERAWATAN METODE KANGURU..............................................................3
B. KONSEP PELAYANAN............................................................................................3
C. MODEL IMPLEMENTASI PERAWATAN METODE KANGURU (PMK)......................3
D. ALUR PASIEN DALAM PELAYANAN.......................................................................4
E. PROSEDUR/ALGORITME PELAYANAN..................................................................4
F. ASUHAN KEPERAWATAN......................................................................................5
G. PERAWATAN METODE KANGURU........................................................................7
BAB IV DOKUMENTASI.......................................................................................................13
A. PENCATATAN DAN PELAPORAN.........................................................................13
B. LAPORAN TENTANG PROSES PELAKSANAAN....................................................13
C. JENIS LAPORAN..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................15
LAMPIRAN CHECK LIST PENJELASAN PERAWATAN METODE KANGURU..............................16
LAMPIRAN FORMULIR PEMANTAUAN PERAWATAN METODE KANGURU (PMK)................17
BAB I.
DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
B. KONSEP PELAYANAN
1. Dilakukan secara komprehensif (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif).
2. Hospital based dan community based.
3. Harus integrasi dengan pelayanan yang ada.
4. Semua tindakan harus terdokumentasi.
5. PMK utamanya merupakan intervensi perawatan dengan dukungan medis.
E. PROSEDUR/ALGORITME PELAYANAN
Pelayanan PMK diberikan sesuai dengan standar profesi. Prosedur pelayanan sebagai
berikut :
1. PMK pada BBLR dilakukan setelah pemeriksaan dan persetujuan oleh tenaga
medis (dokter). Setelah dokter memutuskan bahwa BBLR dapat dilakukan PMK,
selanjutnya inisiasi oleh tenaga keperawatan.
2. Keluarga pasien diberikan informasi mengenai pelayanan. PMK, setelah setuju
maka keluarga menandatangani informed consent.
3. Edukasi kepada keluarga pasien mengenai pelaksanaan :
F. ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan merupakan suatu rangkaian kegiatan keperawatan dalam upaya
memenuhi kebutuhan bayi baru lahir dan keluarganya. Pendekatan yang digunakan
adalah proses keperawatan, yaitu suatu pendekatan sistematis dimulai dari
pengkajian, perumusan masalah, intervensi, implementasi dan evaluasi. Untuk
mengidentifikasi masalah pemenuhan kebutuhan dasar bayi baru lahir secara
optimal, pengkajian harus dilakukan secara seksama baik itu pengkajian pada bayi
maupun pengkajian terhadap kebutuhan belajar dari orang tua bayi.
2. Konseling
Prinsip-prinsip konseling :
a. Menggunakan komunikasi bahasa non verbal
b. Pertanyaan terbuka
c. Merespons bahasa tubuh yang menunjukkan minat
d. Mengulang ucapan ibu
e. Empati – memperlihatkan bahwa anda mengerti yang ibu rasakan
f. Hindari kata-kata yang menghakimi
Setelah dikonseling dan ibu memutuskan untuk PMK maka dilanjutkan dengan
latihan penerapan.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, perawat dan tenaga kesehatan lain harus
memiliki keterampilan dalam memberikan informasi, memahami perawatan metode
kanguru dan memahami kesiapan keluarga dalam menerima informasi. Faktor-faktor
tersebut dapat mempengaruhi kualitas informasi yang disampaikan oleh tenaga
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan PMK perlu diperhatikan 4 komponen PMK, yaitu :
a. Posisi bayi
Letakkan bayi di antara payudara dengan posisi tegak, dada bayi menempel
ke dada ibu. Posisi bayi dijaga dengan kain panjang atau pengikat lainnya.
Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah
(ekstensi). Ujung pengikat tepat berada di bawah kuping bayi. Tungkai bayi
haruslah dalam posisi “kodok”; tangan harus dalam posisi fleksi. Ikatkan kain
dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak tergelincir. Pastikan
juga bahwa ikatan yang kuat dari kain tersebut menutupi dada si bayi. Perut
4. Dukungan (support)
Saat bayi telah lahir, ibu memerlukan dukungan dari berbagai pihak, diantaranya
berupa :
a. Dukungan emosional : ibu memerlukan dukungan untuk melakukan PMK.
Banyak ibu-ibu muda yang mengalami keraguan yang sangat besar untuk
memenuhi kebutuhan bayi pertamanya sehingga membutuhkan dukungan
dari keluarga, teman serta petugas kesehatan.
b. Dukungan fisik : selama beberapa minggu pertama PMK, merawat bayi akan
sangat menyita waktu ibu. Istirahat dan tidur yang cukup sangat penting
pada peranannya pada PMK. Oleh karena itu, ibu memerlukan dukungan
untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas rumah.
c. Dukungan edukasi : sangat penting memberikan informasi yang ibu butuhkan
agar ia dapat memahami seluruh proses PMK. Hal ini membuat PMK menjadi
5. Pemulangan (discharge)
Pemulangan bayi dilakukan atas persetujuan dokter berdasarkan laporan
perawat. Bayi PMK dapat dipulangkan dari rumah sakit setelah memenuhi
kriteria di bawah ini :
a. Kesehatan bayi secara keseluruhan dalam kondisi baik dan tidak ada henti
napas (apnoea) atau infeksi.
b. Bayi minum dengan baik.
c. Berat bayi selalu bertambah (sekurang-kurangnya 15g/kg/hari) untuk
sekurang-kurangnya tiga hari berturut-turut.
d. Ibu mampu merawat bayi dan dapat datang secara teratur untuk melakukan
follow up.
Mereka akan tetap memerlukan dukungan meskipun tidak sesering dan
seintensif seperti sebelumnya. Jika tidak ada layanan tindak lanjut atau lokasi RS
letaknya jauh, pemulangan dapat ditunda. Sebelum dipulangkan, pastikan ibu
sudah mengerti tanda-tanda bahaya pada bayi, jadwal kontrol bayi.
8. Penanganan pencegahan :
a. Untuk mencegah BBLR mendapat penyakit, maka BBLR perlu mendapat
imunisasi sesuai jadwal yang dianjurkan
b. Tanya dan cari tanda-tanda apapun yang mengindikasikan adanya penyakit,
baik yang dilaporkan atau tidak oleh ibu.
c. Tangani setiap penyakit berdasarkan standar operasional prosedur dan juklak
yang berlaku.
d. Jika pertambahan berat badan tidak mencukupi, tanya dan cari
permasalahannya, penyebab dan solusi. Semua ini umumnya berhubungan
dengan pemberian minum dan penyakit.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 26 Dzulqa’idah 1436 H.
10 September 2015 M.
Departemen Kesehatan RI, Tahun 2009, Pedoman Pelayanan Kesehatan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) dengan Perawatan Metode Kanguru di RS dan Jejaringnya.
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Tahun 2009,
Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi ( RSSIB ).
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Tahun 2012,
Pedoman Penyelenggaraan PONEK 24 Jam di Rumah Sakit.
LAMPIRAN 2
FORMULIR PEMANTAUAN PERAWATAN METODE KANGURU (PMK)