Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Laporan Praktikum Kimia - Isolasi Asam Sitrat Kelompok 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

“ISOLASI ASAM SITRAT”

TANGGAL PRAKTIKUM : Sabtu, 13 Januari 2018

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1
Afni Tri Dilliani (2017340045)
Arina Luthfi Rahmawati (2014340107)
Bayu Barik Hakam (2017340033)
Maria Challista Ayu Angreni (2017340003)
Ratri Resti Pambayun (2017340035)

Jurusan Teknologi Pangan


Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Sahid Jakarta
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kimia
Isolasi Asam Sitrat ini tepat pada waktunya.

Penyusunan laporan ini telah kami lakukan semaksimal mungkin dengan


dukungan dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya.
Untuk itu kami pun tidak lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak
yang sudah membantu kami dalam rangka menyelesaikan laporan ini.

Penulis sendiri menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan serta masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan ini.

Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari laporan yang sederhana


ini bisa bermanfaat dan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi para
pembaca.

Jakarta, Januari 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 4
1.2 Tujuan ....................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 5
2.1 Asam Sitrat ............................................................................... 5
BAB III METEDOLOGI .............................................................................. 8
3.1 Alat dan Bahan ....................................................................... 8
3.2 Prosedur Percobaan ................................................................ 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 10
4.1 Hasil Percobaan ...................................................................... 10
4.2 Pembahasan ............................................................................. 10
4.2 Pertanyan ................................................................................. 12
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 13
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 13
5.2 Saran ....................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 14
LAMPIRAN............... ................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asam sitrat merupakan asam yang terdapat pada buah dan sayuran. Pada
buah jeruk terdapat kandungan asam sitrat sekitar 6-8%. Selain itu asam sitrat
juga ditemukan pada buah pir, nanas, arbei, dan ceri. Pada hewan terdapat
dalam darah, air seni, dan berbagai cairan tubuh lainya.

Produksi asam sitrat seluruh dunia terutama dimanfaatkan untuk industri


makanan dan minuman sekitar 70%, industri farmasi 12%, dan isaya 18%
untuk berbagai industri lainnya.mPada industri makanan dan minuman
mempergunakan asam sitrat untuk berbagai keperluan karena kelarutan asam
sitrat yang relatif tinggi, tidak beracun,dan menghasilkan rasa asam yang disukai.

Asam sitrat sering digunakan sebagai pegawet, pencegah rusaknya warna dan
aroma, menjaga turbiditas, penghambat terjadinya oksidasi dan masih banyak
lagi.
Dalam industri makanan dan kembang gula, asam sitrat digunakan sebgai
pemacu rasa, penginversi sukrosa, penghasil warna gelap dan penghelat
ion logam. Dalam industri farmasi asam sitrat digunakan sebgai
pelarut dan pembangkit aroma, sedangkan pada industri kosmetik
digunakan sebagai antioksidan

1.2 Tujuan
1. Memisahakan asam sitrat dari sari buah limau melalui perhitungan yang
cermat
2. Mempelajari metode isolasi dari suatu produk

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asam Sitrat

Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada


daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini
merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai
penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan.
Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus
asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting
dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai
zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.

Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun
ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering,
pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).

Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada


tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin pada
nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.

A. Rumus Bangun

5
B. Sifat Fisik dan Kimia

Sifat-sifat fisis asam sitrat dirangkum pada tabel di sebelah


kanan. Keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga gugus
karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini
terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sitrat sangat baik
digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan.
Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk garam
sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam
dengan pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet dan
penghilang kesadahan air (lihat keterangan tentang kegunaan di
bawah).

Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk


serbuk kristal berwarna putih. Serbuk kristal tersebut dapat berupa
bentuk anhydrous (bebas air), atau bentuk monohidrat yang
mengandung satu molekul air untuk setiap molekul asam sitrat.
Bentuk anhydrous asam sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan
bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air
dingin. Bentuk monohidrat tersebut dapat diubah menjadi
bentuk anhydrous dengan pemanasan di atas 74 °C.

Secara kimia, asam sitrat bersifat seperti asam karboksilat lainnya.


Jika dipanaskan di atas 175 °C, asam sitrat terurai dengan
melepaskan karbon dioksida dan air.

C. Kegunaan

Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi
cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman
ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E number )
adalah E330. Garam sitrat dengan berbagai jenis logam digunakan
untuk menyediakan logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam

6
banyak suplemen makanan. Sifat sitrat sebagai larutan
penyangga digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih
dalam rumah tangga dan obat-obatan.

Kemampuan asam sitrat untuk meng-kelat logam menjadikannya


berguna sebagai bahan sabun dan deterjen. Dengan meng-kelat logam
pada air sadah, asam sitrat memungkinkan sabun dan deterjen
membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa penambahan zat
penghilang kesadahan. Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk
memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada alat penghilang
kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi
pada bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks sitrat.

Asam sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obat-


obatan untuk melapisi (passivate) pipa mesin dalam proses kemurnian
tinggi sebagai ganti asam nitrat, karena asam nitrat dapat menjadi zat
berbahaya setelah digunakan untuk keperluan tersebut, sementara asam
sitrat tidak.

Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada es krim untuk menjaga


terpisahnya gelembung-gelembung lemak. Dalam resep makanan,
asam sitrat dapat digunakan sebagai pengganti sari jeruk.

7
BAB III

METODELOGI

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat-alat yang digunakan pada praktikum Isolasi Asam Sitrat adalah alat
peras jeruk, gelas beaker, gelas ukur, corong, spatula, kais kassa, kertas saring,
kertas pH, hot plate, oven, lemari pendingin, Bunsen, filtrate

3.1.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah jeruk lemon,


CaCO3, H2SO4, dan air.

3.2 Prosedur Kerja

Memeras sari buah lemon ke dalam gelas piala 250 ml dan


mendidihkannya untuk mengkoagulasi protein. Menyaring padatan. Membilas
gelas piala dan alihkan kembali sari buah yang telah disaring ke dalam gelas piala
semula. Menimbang sekitar 5 gram CaCO3 kedalam sari buah jeruk sedikit demi
sedikit dengan bantuan sundip sampai reaksi tidak teramati lagi. Menghitung pH
larutan pada saat semua asam sitrat terkonversi. Bila sudah pasti semua asam sitrat
bereaksi dengan CaCO3 yang ditambahkan, kemudian menentukan bobot CaCO3
yang digunakan. Memanaskan campuran untuk mengendapkan kalsium sitrat,
kemudian menyaringnya. Membilas gelas piala dan mengumpulkan kalsium sitrat
dari kertas saring dengan sudip. Kalsium sitrat sekarang akan diubah menjadi
kalsium sulfat dengan menambahkan asam sulfat secukupnya. Menghitung
volume 1 M H2SO4 yang mengandung zat H2SO4 yang sama dengan CaCO3 yang
digunakan.Menambahkan 95% dari volume H2SO4 1M kedalam gelas piala yang

8
berisi kalsium sitrat. Asam sitrat akan terurai menghasilkan larutan berwarna
kecoklatan jika dipanaskan dalam asam sulfat berlebih. Menambahkan air panas
kedalam campuran sampai volume total sekitar 50 ml. Mengumpulkan endapan
kalsium sulfat dengan penyaringan vakum, gunakan corong buchner dan labu isap
bersih. Membilas gelas piala 250 ml dan alihkan filtrat kedalamnya. Kurangi
volume filtrat menjadi 10ml dengan mendidihkan larutan beberapa saat.
Memasukkan larutan kedalam lemari pendingin dan amati pembentukan kristal.
Mengumpulkan kristal asam sitrat (dengan penyaringan) menggunakan kertas
saring yang telah ditimbang lebih dulu. Mengeringkan kristal dalam oven (100oC)
dan timbang bobot kertas saring plus asam sitrat. Menghitung bobot asam sitrat
yang diperoleh.

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

a) Volume Sari Buah = 150 ml

b) CaCO3 + wadah sebelum digunakan = 27,921 gram

CaCO3 + wadah setelah digunakan = 23,967 gram

CaCO3 yang terpakai = 3,954 gram

= 3,954 / 100

= 0,03954 Mol

c) pH larutan = 4

d) Kertas saring + Kristal = 1,5321 gram

Kertas saring = 1,0349 gram

Bobot Kristal = 0,4972 gram

e) Kandungan asam sitrat sari buah = 497,2 mg/150ml

4.2 Pembahasan

Pada praktikum isolasi asam sitrat, kami menggunakan sekitar ½ kg jeruk


lemon. Setelah dilakukan pemerasan jeruk lemon, didapatkan 150 ml sari buah
jeruk lemon. Sari buah kemudian dipanaskan sampai mendidih untuk
mengkoagulasi protein yang terkandung kemudian disaring sehingga didapatkan
sari buah jeruk tanpa ampas. Setelah itu sari buah ditambahkan sedikit demi
sedikit CaCO3 yang telah ditimbang sebanyak 5 gram. CaCO3 ditambahkan

10
sampai larutan tidak mengalami reaksi lagi dan tentukanlah bobot CaCO3 yang
digunakan.

Sari buah tersebut kemudian dihitung pH nya dengan kertas pH. pH yang
didapat adalah 4 yang berarti larutan tersebut cukup asam. Sari buah yang telah
diberi CaCO3 kemudian dipanaskan kembali untuk mengendapkan calcium sitrat.
Pemanasan dihentikan setelah terbentuk endapan di bagian bawah larutan. Asam
sitrat mengandung banyak molekul air, dan air ini akan lepas jika dipanaskan.
Kemudian di saring kembali hingga endapan yang didapat. Hal ini karena asam
sitrat dengan ion kalsium membentuk garam kalsium sitrat yang mempunyai
kelarutan rendah dalam air.

Setelah itu endapan di beri H2SO4, lalu di panaskan kembali hingga asam
sitrat terurai dan menghasilkan larutan berwarna kecoklatan, hati-hati pada saat
memanaskan hot plate yang di gunakan jangan terlalu panas. Penambahan H2SO4
ke dalam endapan bertujuan untuk menguraikan asam sitrat. Tambahkan air panas
kedalam campuran sampai volume total sekitar 50 ml. Kumpulkan endapan
kalsium sulfat dengan penyaring vakum. Penggunaan penyaringan vakum berguna
untuk mendapatkan filtrate dari asam sitrat tersebut, gunakan corong bunsher dan
labu isap bersih. Pindah kan hasil penyaringan tersebut kedalam gelas piala,
kurangi hasil filtrat menjadi 10 ml dengan cara mendidihkan larutan beberapa
saat. Setelah volume filtrate menjadi 10 ml masukan larutan tersebut kedalam
lemari pendingin, agar asam sitrat tersebut berbentuk kristal. Kemudian setelah 2
hari akan terdapat endapan yang berbentuk kristal, saring filtrate tersebut sampai
mendapatkan Kristal yang utuh. Setelah didapatkan kristal tersebut di panaskan di
oven selama 15 menit pada suhu 100oC. Lalu kita mendapatkan asam sitrat dari
lemon tersebut. Asam sitra tersebut biasanya digunakan untuk membuat rasa asam
pada minuman atau makanan.

11
4.3 Pertanyaan

1. Bagaimana pendapat anda bila pengecekan pH dilakukan dengan


kertas pH (bukan pH meter) ?

Jawab :
Saat kita menggunakan kertas pH untuk mengukur pH suatu
larutan hasil yang didapatkan akan sangat cepat dibanding
menggunakan pH meter karena kertas pH akan cepat bereaksi
dengan asam atau basa. Namun hasil yang didapatkan kurang
akurat dan akan lebih akurat jika menggunakan pH meter. Kertas
pH hanya bias digunakan untuk sekali pemakaian. Sedangkan pH
meter dapat digunakan berulang kali dengan hasil pH yang akurat.

2. Beri ulasan tentang perolehan isolasi asam sitrat yang anda lakukan
hari ini

Jawab :
Praktikum isolasi asam sitrat ini membutuhkan proses penyaringan,
pemanasan pendinginan dan penambahan beberapa senyawa
seperti CaCO3 dan H2S04, untuk memisahkan senyawa yang
bercampur menjadi senyawa asam sitrat yang murni. Kandungan
asam sitrat dalam lemon yaitu sekitar 5%.

12
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Asam sitrat adalah golongan asam organik yang termasuk ke dalam asam
trikarboksilat. Sifat asam sitrat adalah pada temperatur kamar, asam sitrat
berbentuk kristal berwarna putih, dapa berbentuk anhidrat (tidak mengikat air)
atau monohidrat (mengandung molekul air). Dari hasil percobaan yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa dalam percobaan isolasi asam sitrat digunakan reaksi
antara sari buah dengan CaCO3 dengan adanya proses pemanasan, penyaringan,
dan pengendapan untuk mendapatkan Kristal asam sitrat murni. Tujuan utamanya
adalah mengetahui % kadar asam sitrat pada lemon

5.2 Saran

Untuk praktikum selanjutnya, alangkah lebih baiknya jika dilakukan


dengan lebih tertib dan dengan persiapan yang matang sebelumnya dengan
memahami materi yang akan di praktikan terlebih dahulu.

13
DAFTAR PUSTAKA

Nurbayti, Siti, M.Si. 2006. PenuntunPraktikum KIMIA ORGANIK I.Jakarta: UIN


SyarifHidayatullah

Tim Praktikum Kimia. “Penuntun Praktikum Kimia”. Fakultas Teknologi Industri


Pertanian, Universitas Sahid Jakarta. 2013.

https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat

14
LAMPIRAN

Gambar 1. Hasil Percobaan Isolasi Asam Sitrat

15

Anda mungkin juga menyukai