ISI DOK 1 KTSP SDIT Insan Rabbani Edit
ISI DOK 1 KTSP SDIT Insan Rabbani Edit
ISI DOK 1 KTSP SDIT Insan Rabbani Edit
PENDAHULUAN
A. Rasional
1. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan
kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan
Kompetensi Dasar (KD).
KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-
masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan,
potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta
didik.
1
empati sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai tersebut tidak diajarkan
sebagai mata pelajaran tertentu tetapi diintegrasikan pada setiap pembelajaran maupun
kegiatan pengembangan diri. Strategi penyampaiannya tidak bersifat informatif tetapi
lebih bersifat keteladanan. Pendidik sangat menentukan keberhasilan pengembangan
nilai-nilai tersebut di SDIT Insan Rabbani.
Potensi –potensi yang dimiliki dan karakteristik SDIT Insan Rabbani antara lain adalah :
a. Peserta didik
SDIT Insan Rabbani ]merupakan salah satu sekolah swasta yang memiliki jumlah
peserta didik sebanyak 88 siswa. Dimana peserta didik yang ada di SDIT Insan
Rabbani umumnya berasal dari kota Malili. Awalnya SDIT Insan Rabbani khusus
didirikan dengan sasaran memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak pengurus
dan kader Yayasan Wahdah Islamiyah namun seiring waktu peserta didik di SDIT
Insan Rabbani berasal dari masyarakat umum dari berbagai latar belakang sosial.
Orang tua peserta didik berasal dari beragam profesi dan tingkat pendidikan yang
beragam namun mayoritas adalah S-1. Sebagian berprofesi sebagai pegawai negeri
sipil ( PNS ) Pendidik dan Karyawan PT Vale yang banyak memiliki pengalaman
dalam bidang pendidikan sehingga pihak sekolah sering mendapatkan saran-saran
maupun kritikan yang konstruktif untuk lebih memajukan dan meningkatkan mutu
sekolah.
c. Pendidik
Pendidik di SDIT Insan Rabbani rata-rata usia produktif dengan kualifikasi Sarjana
(S1) sudah mencapai 90 %.Sebagian besar merupakan sarjana kependidikan. Dan
keseluruhannya adalah kader/binaan Ormas Wahdah Islamiyah sehingga memiliki
kesamaan visi dan misi.
d. Program
Program religius
Program ini merupakan bentuk implementasi dari Visi sekolah. Adapun kegiatan –
kegiatan yang dilaksanakan adalah sholat dhuha dan dhuhur berjamaah yang wajib
diikuti seluruh peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Adanya program
2
Hafalan Qur’an, Hadist dan do’a harian. Setiap sabtu diadakan pengajian orang tua
murid seputar pendidikan anak dan materi-materi keislaman lainnya.
Program ini dilaksanakan untuk menyalurkan minat dan bakat siswa di berbagai
bidang baik bidang sains dan teknologi, olahraga, seni dan agama.
e. Komite Sekolah
f. Dinas Pendidikan
Landasan Yuridis
3
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat
(2), “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah”.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 17 ayat (1), “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk
lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik”.
Inpres no. 1 tahun 2010 teantang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan
Nasional tahun 2010
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No : 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4
BAB II
Landasan Visi :
QS. Luqman :13
ظ ْل ٌم ع َِظي ٌم
ُ َاَّللِ ۖ ِإ َّن الش ِْركَ ل ُ َو ِإ ْذ قَا َل لُ ْق َمانُ ِِل ْبنِ ِه َو ُه َو يَ ِع
َّ ظهُ يَا بُنَ َّي َِل تُش ِْر ْك ِب
Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS.
Luqman,31 :13)
QS. Al-Qalam : 4
5
C. Tujuan SDIT Insan Rabbani
Tujuan pendidikan dasar SD Islam Terpadu Insan Rabbani yaitu:
BAB III
6
A. Struktur Kurikulum
Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat
(1) menyatakan bahwa Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi lima kelompok mata pelajaran yang
terdiri atas:
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran untuk SD/MI/SDLB disajikan pada Tabel 1.
1. Agama dan Akhlaq Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlaq mulia. Akhlaq mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
7
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan
sikap serta perilaku anti korupsi,kolusi dan nepotisme.
Selanjutnya dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
8
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD/MI/SDLB/Paket A
akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.
muatan dan /atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan/kejuruan, dan
jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal
yang relavan
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai dari kelas I sampai
kompetensi kelulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan susunan sebagai berikut :
a. Stuktur Kurikulum SD Islam Terpadu Insan Rabbani memuat 8 mata pelajaran, 1 muatan
9
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA dan IPS terpadu antara ilmu
c. Pembelajaran pada kelas I sampai dengan kelas III dilaksanakan dengan pendekatan
e. Pekan efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester ) adalah 34 pekan
f. Waktu belajar kelas I dan kelas II mulai dari pukul 07.30 sampai dengan 11.55,
sedangkan kelas III sampai dengan kelas VI adalah mulai pukul 07.30 sampai dengan
15.15
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 6 7 7 7 7
4. Matematika 6 8 8 8 8
5. Ilmu Pengetahuan Alam 2 3 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 3 3 3 3
7. Seni Budaya dan Keterampilan 2 2 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 2
B. Muatan Lokal
1. Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH ) - 2 2 2 2
C. Mata pelajaran Khas Yayasan
1. Bahasa Inggris 1 2 2 2 2
2. Bahasa Arab 1 4 4 4 4
3. Hafalan Qur’an 6 6 6 8 8
4. Hafalan Hadits 2 2 2 2 2
5. Baca Tulis Qur’an 10 4 4 2 2
6. Adab - 2 2 2 2
D. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*) 2*)
1. Pramuka
2. Kelas pengembangan Bahasa (Bhs. Arab dan
Bahasa Inggris)
3. Kelas pengembangan Matematika
4. Kelas pengembangan Sains
5. Kelas pengembangan Al Quran (Tahfidzul
10
Quran dan Mengaji)
Jumlah 44 53 53 53 53
Cat :
1 (satu) Jam pelajaran dengan alokasi waktu 35 menit
Kelas 1,2, dan 3 pendekatan tematik
Kelas 4,5, dan 6 pendekatan mata pelajaran
2*) Ekivalen 2 jam pelajaran
Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal oleh sekolah dan komite sekolah dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah
b. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal
c. Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal
d. Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokal
e. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus, dengan
mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP
11
1) Rencana pembangunan daerah bersangkutan termasuk prioritas pembangunan daerah, baik
pembangunan jangka pendek, pembangunan jangka panjang, maupun pembangunan
berkelanjutan (sustainable development);
2) Pengembangan ketenagakerjaan termasuk jenis kemampuan-kemampuan dan keterampilan-
keterampilan yang diperlukan;
3) Aspirasi masyarakat mengenai pelestarian alam dan pengembangan daerahnya, serta
konservasi alam dan pemberdayaannya
12
daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Serangkaian kegiatan pembelajaran
yang sudah ditentukan oleh sekolah dan komite sekolah kemudian ditetapkan oleh sekolah dan
komite sekolah untuk dijadikan nama mata pelajaran muatan lokal. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan.
Jenis dan strategi pelaksanaan Muatan Lokal yang diselenggarakan di SDIT Insan Rabbani
adalah sebagai berikut :
TABEL 3 : Jenis dan strategi pelaksanaan Muatan Lokal
Strategi Pelaksanaan
Jenis Muatan Lokal
Kebijakan Daerah Kebutuhan Peserta didik
Pendidikan Lingkungan Membiasakan Hidup Hidup Bersih dalam
hidup Bersih lingkungan sekolah dan rumah
Bahasa Inggris Pembekalan life skill Untuk bekal hidup dan
persiapan memasuki dunia
kerja bagi siswa tertentu,
mandiri, kewirausahaan, dan
ekonomi kreatif.
Bahasa Arab Pembekalan life skill Memahami bahasa arab
sebagai alat untuk lebih
memamahami Qur’an dan
hadits serta salah satu bahasa
internasional
Mengaji/Baca Tulis Meningkatkan pemahaman
Qur’an dan pengamalan agama
a. Bahasa Inggris
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan
budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik mampu
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi
adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.Muatan lokal Bahasa Inggris Bertujuan untuk :
13
Mengenalkan Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi Internasional.
Membekali siswa untuk dapat menghadapi tuntutan dalam rangka menyongsong era
globalisasi dan mampu berkomunikasi secara wajar dan benar dalam konteks aktivitas
sehari-hari.
Mata pelajaran Bahasa Inggris diajarkan mulai dari kelas 1 (satu) sampai dengan kelas VI
Pada pelajaran ini SDIT Insan Rabbani menekankan pola pembiasaan berbicara (Speech out )
Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah bahasa Al qur’an yang menjadi pedoman hidup umat Islam dan
merupakan bahasa As Sunah sebagai sumber kedua setelah Al qur’an. SD IT Insan Rabbani
yang berbasiskan Islam otomatis Pemahaman dan keterbiasaan terhadap bahasa Arab menjadi
sangat penting agar kelak siswa –siswi SD IT Insan Rabbani mencintai dan memahami Islam
secara komprehensif. Mata pelajaran Bahasa Arab diajarkan mulai dari kelas 1 (satu) sampai
dengan kelas VI. Ini merupakan pelajaran yang menjadikan SD Islam Terpadu Insan Rabbani
memiliki ciri khas dan warna keislaman yang lebih universal. Pada pelajaran ini juga
ditekankan pola pembiasaan berbicara / berdialog dalam bahasa Arab sebagai modal utama
bagi peserta didik dalam menghapal dan mempelajari Al Quran dan Al Hadits. Muatan lokal
Mengenalkan Bahasa Arab sebagai bahasa berkomunikasi dengan Alloh SWT dalam
sholat
14
Baca Tulis Qur’an (BTQ)
Keutamaan Al-Qur’an yang terbesar bahwa ia merupakan kalam Allah SWT. Al-Qur’an adalah
kitab yang diturunkan dengan penuh berkah. Al-Qur’an memberikan petunjuk manusia kepada
jalan yang lurus. Tidak ada keburukan di dalamnya, oleh karena itu sebaik-baik manusia adalah
mereka yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya. Rasulullah SAW bersabda,
”Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan
mengajarkannya.” (HR. Bukhori). Pelajaran BTQ di SDIT Insan Rabbani menggunakan
metode pengajaran Iqro’ dibimbing khusus oleh guru-guru yang mempunyai dedikasi dan
kompetensi dalam mempelajari dan mengajarkan Al Quran.
Hafalan Hadits
Hadits Nabi merupakan salah satu sumber hukum islam maka menjadi kewajiban bagi
setiap muslim untuk mempelajari, menghafalkan dan mengamalkannya. Oleh karena itu
SDIT Insan Rabbani berupaya mengenalkan sejak dini Hadits Nabi SAW kepada para
peserta didik melalui pelajaran hafalan hadits. Pelajaran hafalan hadits bertujuan :
Mengenalkan siswa pada Hadits Rasul dan menghafal lebih banyak lagi
Hafalan Qur’an
Berpedoman bahwa Alqur’an harus menjadi penghayatan dan pengamalan warga SDIT
Insan Rabbani, maka menghafalnya menjadi hal yang penting pula. Muatan Lokal Hafalan
Qur’an bertujuan :
Membekali siswa agar dapat membaca Alqur’an dengan fasih dan benar
Hapalan Al Quran berorientasi pada terbentuknya generasi Qur’ani yang mampu menghapal
Al Quran dengan standar minimal hapalan 1 juz. (Juz 30 / Juz Amma dan juz 29)
15
1. Kelas I
2. Kelas II
3. Kelas III
4. Kelas IV
5. Kelas V
6. Kelas VI
Berbicara
2. Mengungkapkan informasi sangat 2.1 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi
sederhana dalam konteks kelas informasi secara berterima yang melibatkan
tindak tutur: menanyakan suatu benda dan
menanyakan seseorang
2.2 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan
secara berterima yang melibatkan tindak tutur:
menanyakan kegiatan yang sedang dilakukan
seseorang dan menyebutkan ukuran sebuah
benda
Membaca
3. Memahami tulisan bahasa Inggris 3.1 Membaca nyaring dengan ucapan dan intonasi
sangat sederhana dalam konteks kelas yang tepat dan berterima yang melibatkan: kata,
frasa, dan kalimat sangat sederhana
3.2 Membaca nyaring dengan ucapan dan intonasi
yang tepat dan berterima yang melibatkan: kata,
frasa, dan kalimat sangat sederhana
3.3 Membaca nyaring dengan ucapan dan intonasi
yang tepat dan berterima yang melibatkan: kata,
frasa, dan kalimat sangat sederhana
3.4 Membaca nyaring dengan ucapan dan intonasi
yang tepat dan berterima yang melibatkan: kata,
frasa, dan kalimat sangat sederhana
3.5 Membaca nyaring dengan ucapan dan intonasi
yang tepat dan berterima yang melibatkan: kata,
16
frasa, dan kalimat sangat sederhana
3.6 Membaca nyaring dengan ucapan dan intonasi
yang tepat dan berterima yang melibatkan: kata,
frasa, dan kalimat sangat sederhana
3.7 Membaca nyaring dengan ucapan dan intonasi
yang tepat dan berterima yang melibatkan: kata,
frasa, dan kalimat sangat sederhana
3.8 Memahami kalimat dan teks deskriptif
bergambar sangat sederhana secara tepat dan
berterima
3.9 Memahami kalimat dan teks deskriptif
bergambar sangat sederhana secara tepat dan
berterima
3.10 Memahami kalimat dan teks deskriptif
bergambar sangat sederhana secara tepat dan
berterima
3.11 Memahami kalimat dan teks deskriptif
bergambar sangat sederhana secara tepat dan
berterima
Menulis
4. Mengeja dan menyalin tulisan 4.1 Mengeja kosakata bahasa Inggris sangat
bahasa Inggris sangat sederhana sederhana secara tepat dan berterima dengan ejaan
dalam konteks kelas yang benar
4.2 Menyalin kosakata bahasa Inggris sangat
sederhana secara tepat dan berterima
Kelas/Semester : I / Genap
Kompetensi
Standar Kompetensi
Dasar
Mendengarkan
5. Memahami instruksi sangat 5.1 Merespon dengan mengulang kosakata baru
sederhana dengan tindakan dalam dalam berbagai permainan dengan ucapan
konteks kelas lantang
Berbicara
6.1 Menirukan ujaran dalam ungkapan sangat
6. Mengungkapkan informasi sangat sederhana secara berterima
sederhana dalam konteks kelas 6.2 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi
informasi secara berterima yang melibatkan
tindak tutur: menyebutkan kepemilikan,
menanyakan di mana suatu benda berada, dan
menanyakan kegiatan yang sedang dilakukan
seseorang
17
Membaca
7.1 Membaca nyaring dengan ucapan dan intonasi
7. Memahami tulisan bahasa Inggris yang tepat dan berterima yang melibatkan: frasa
dan teks deskriptif bergambar dan kalimat sangat sederhana
sangat sederhana dalam konteks 7.2 Memahami kalimat dan teks deskriptif
kelas bergambar sangat sederhana secara tepat dan
berterima
Menulis
8.1 Menyalin kosakata bahasa Inggris sangat
8. Mengeja dan menyalin tulisan sederhana secara tepat dan berterima dengan
bahasa Inggris sangat sederhana ejaan yang benar
dalam konteks kelas 8.2 Melengkapi kosakata sangat sederhana secara
tepat dan berterima
Mendengarkan
1. Memahami instruksi sangat 1.1 Merespon dengan melakukan tindakan sesuai
sederhana dengan tindakan instruksi secara berterima dalam konteks kelas
dalam konteks kelas 1.2 Merespon instruksi sangat sederhana secara
verbal dalam konteks kelas
Berbicara
2. Mengungkapkan instruksi dan 2.1 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan
informasi sangat sederhana secara berterima yang melibatkan tindak tutur:
dalam konteks kelas mengenalkan diri, memberi salam/sapaan,
memberi salam perpisahan, dan memberi aba-
aba
2.2 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi
jasa/barang secara berterima yang melibatkan
tindak tutur: meminta bantuan, meminta barang,
dan memberi barang
2.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi
informasi secara berterima yang melibatkan
tindak tutur: berterima kasih, meminta maaf,
memberi maaf, melarang, memuji, dan
mengajak
2.4 Mengungkapkan kesantunan secara berterima
yang melibatkan ungkapan: thank you, sorry,
18
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
please, dan excuse me
Membaca
3 Memahami tulisan bahasa 3.1 Membaca nyaring dengan melafalkan alfabet
Inggris sangat sederhana dan ucapan yang tepat yang melibatkan kata,
dalam konteks kelas frasa, dan kalimat sangat sederhana
3.2 Memahami kalimat dan pesan tertulis sangat
sederhana
Menulis
4 Mengeja dan menyalin tulisan 4.1 Mengeja ujaran bahasa Inggris sangat
bahasa Inggris sangat sederhana secara tepat dan berterima dengan
sederhana dalam konteks tanda baca yang benar yang melibatkan kata,
kelas frasa, dan kalimat sangat sederhana
4.2 Menyalin tulisan bahasa Inggris sangat
sederhana secara tepat dan berterima seperti:
ucapan selamat dan pesan tertulis
Mendengarkan
5. Memahami instruksi 5.1 Merespon dengan melakukan tindakan sesuai
sangat sederhana dengan dengan instruksi secara berterima dalam
tindakan dalam konteks konteks kelas dan dalam berbagai permainan
kelas 5.2 Merespon instruksi sangat sederhana secara
verbal
Berbicara
6. Mengungkapkan 6.1 Menirukan ujaran dalam ungkapan sangat
instruksi dan informasi sederhana secara berterima
sangat sederhana dalam 6.2 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan
konteks kelas secara berterima yang melibatkan tindak tutur:
memberi contoh melakukan sesuatu dan
memberi aba-aba
6.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi
jasa/barang secara berterima yang melibatkan
tindak tutur: meminta bantuan, meminta barang,
19
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
memberi barang
6.4 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi
informasi secara berterima yang melibatkan
tindak tutur: meminta ijin, memberi ijin,
menyetujui, tidak menyetujui, menyangkal, dan
meminta kejelasan
6.5 Mengungkapkan kesantunan secara berterima
yang melibatkan ungkapan: thank you, sorry,
please, dan excuse me
Membaca
7. Memahami tulisan 7.1 Membaca nyaring dengan ucapan yang tepat
bahasa Inggris sangat dan berterima yang melibatkan: kata, frasa, dan
sederhana dalam konteks kalimat sangat sederhana
kelas 7.2 Memahami kalimat dan pesan tertulis sangat
sederhana
Menulis
8. Mengeja dan menyalin 8.1 Mengeja ujaran bahasa Inggris sangat
tulisan bahasa Inggris sederhana secara tepat dan berterima dengan
sangat sederhana dalam tanda baca yang benar yang melibatkan: kata,
konteks kelas frasa, dan kalimat sangat sederhana
8.2 Menyalin tulisan bahasa Inggris sangat
sederhana secara tepat dan berterima seperti
ucapan selamat dan pesan tertulis
Kelas V, Semester 1
Mendengarkan
1. Memahami instruksi 1.1 Merespon instruksi sangat sederhana dengan
sangat sederhana dengan tindakan secara berterima dalam konteks kelas
tindakan dalam konteks dan sekolah
sekolah 1.2 Merespon instruksi sangat sederhana secara
verbal
Berbicara
2. Mengungkapkan 2.1 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan
20
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
instruksi dan informasi secara berterima yang melibatkan tindak tutur:
sangat sederhana dalam memberi contoh melakukan sesuatu, memberi
konteks sekolah aba-aba, dan memberi petunjuk
2.2 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi
jasa/barang secara berterima yang melibatkan
tindak tutur: meminta bantuan, memberi
bantuan, meminta barang, dan memberi barang
2.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi
informasi secara berterima yang melibatkan
tindak tutur: mengenalkan diri, mengajak,
meminta ijin, memberi ijin, menyetujui, tidak
menyetujui, dan melarang
2.4 Mengungkapkan kesantunan secara berterima
yang melibatkan ungkapan: Do you mind … dan
Shall we …
Membaca
3. Memahami tulisan 3.1 Membaca nyaring dengan ucapan, tekanan, dan
bahasa Inggris dan teks intonasi secara tepat dan berterima yang
deskriptif bergambar melibatkan: kata, frasa, dan kalimat sangat
sangat sederhana dalam sederhana
konteks sekolah 3.2 Memahami kalimat, pesan tertulis dan teks
deskriptif bergambar sangat sederhana secara
tepat dan berterima
Menulis
4. Mengeja dan menyalin 4.1 Mengeja kalimat sangat sederhana secara tepat
kalimat sangat sederhana dan berterima
dalam konteks sekolah 4.2 Menyalin dan menulis kalimat sangat
sederhana secara tepat dan berterima seperti:
ucapan selamat, ucapan terima kasih, dan
undangan
Kelas V, Semester 2
Mendengarkan
5. Memahami instruksi 5.1 Merespon instruksi sangat sederhana dengan
sangat sederhana dengan tindakan secara berterima dalam konteks
tindakan dalam konteks
21
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
sekolah sekolah
5.2 Merespon instruksi sangat sederhana secara
verbal
Berbicara
6. Mengungkapkan 6.1 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan
instruksi dan informasi secara berterima yang melibatkan tindak tutur:
sangat sederhana dalam memberi contoh melakukan sesuatu, memberi
konteks sekolah aba-aba, dan memberi petunjuk
Membaca
7. Memahami tulisan 7.1 Membaca nyaring dengan ucapan, tekanan, dan
bahasa Inggris sangat intonasi secara tepat dan berterima yang
sederhana dalam konteks melibatkan: kata, frasa, kalimat sangat
sekolah sederhana, dan teks sangat sederhana
7.2 Memahami kalimat, pesan tertulis dan teks
deskriptif bergambar sangat sederhana secara
tepat dan berterima
Menulis
8. Mengeja dan menyalin 8.1 Mengeja kalimat sangat sederhana secara tepat
kalimat sangat sederhana dan berterima
dalam konteks sekolah 8.2 Menyalin dan menulis kalimat sangat sederhana
secara tepat dan berterima dengan tanda baca
yang tepat seperti: ucapan selamat, ucapan
terima kasih, dan ucapan simpati
22
Kelas VI, Semester 1
Mendengarkan
1. Memahami instruksi dan 1.1 Merespon instruksi sangat sederhana dengan
informasi sangat tindakan secara berterima dalam kegiatan di
sederhana baik secara dalam dan luar kelas
tindakan maupun bahasa 1.2 Merespon instruksi sangat sederhana dengan
dalam konteks sekitar tindakan secara berterima dalam berbagai
peserta didik permainan
1.3 Memahami cerita lisan secara berterima
dengan bantuan gambar
Berbicara
2. Mengungkapkan 2.1 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan
instruksi dan informasi secara berterima yang melibatkan tindak tutur:
sangat sederhana dalam memberi contoh melakukan sesuatu, memberi
konteks sekitar peserta aba-aba, dan memberi petunjuk
didik 2.2 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi
jasa/barang secara berterima yang melibatkan
tindak tutur: meminta bantuan, memberi
bantuan, meminta barang, dan memberi
barang
2.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi
informasi secara berterima yang melibatkan
tindak tutur: mengingatkan, menyatakan suka
/ tidak suka, menanyakan jumlah, menanyakan
keadaan, memberi komentar, memberi
pendapat, dan mengusulkan
2.4 Mengungkapkan kesantunan secara berterima
yang melibatkan ungkapan:Would you plese ...
dan May I ...
Membaca
3. Memahami teks 3.1 Membaca nyaring teks fungsional pendek
fungsional pendek dan sangat sederhana dengan ucapan dan intonasi
deskriptif bergambar yang tepat dan berterima
sangat sederhana dalam 3.2 Memahami teks deskriptif bergambar sangat
konteks sekitar peserta
23
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
didik sederhana dalam konteks sekitar peserta didik
Menulis
4. Menulis teks fungsional 4.1 Menulis teks fungsional pendek sangat
pendek sangat sederhana sederhana secara berterima
dalam konteks sekitar 4.2 Menulis kartu-kartu ucapan sangat sederhana
peserta didik secara berterima
Mendengarkan
5. Memahami instruksi dan 5.1 Merespon instruksi dan informasi sangat
informasi sangat sederhana baik dengan tindakan maupun
sederhana baik dengan bahasa secara berterima di dalam dan luar
tindakan maupun bahasa kelas
dalam konteks sekitar 5.2 Merespon instruksi dan informasi sangat
peserta didik sederhana baik dengan tindakan maupun
bahasa secara berterima dalam berbagai
permainan
5.3 Memahami cerita lisan sangat sederhana
dengan bantuan gambar
Berbicara
6. Mengungkapkan 6.1 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan
instruksi dan informasi secara berterima yang melibatkan tindak tutu:
sangat sederhana dalam memberi contoh melakukan sesuatu, memberi
konteks sekitar peserta aba-aba, dan memberi petunjuk
didik 6.2 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi
jasa/barang secara berterima yang melibatkan
tindak tutu: meminta bantuan, memberi
bantuan, meminta barang, dan memberi barang
6.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi
informasi secara berterima yang melibatkan
tindak tutur: mengungkapkan perasaan,
merespon ungkapan, mengungkapkan keraguan,
menanyakan, dan meminta kejelasan
6.4 Mengungkapkan kesantunan secara berterima
yang melibatkan ungkapa: Would you please ...
dan May I ...
24
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Membaca
7. Memahami teks 7.1 Membaca nyaring teks fungsional pendek
fungsional pendek dan sangat sederhana dengan ucapan dan intonasi
deskriptif bergambar yang tepat dan berterima
sangat sederhana dalam 7.2 Memahami teks deskriptif bergambar sangat
konteks sekitar peserta sederhana dalam konteks sekitar peserta didik
didik
7.3 Memahami teks naratif bergambar sangat
sederhana
Menulis
8. Menulis teks fungsional 8.1 Menulis teks fungsional pendek sangat
pendek sangat sederhana sederhana secara berterima dalam konteks
dalam konteks sekitar sekitar peserta didik
peserta didik 8.2 Menulis kartu-kartu ucapan sederhana secara
berterima
StandarKompetensi KompetensiDasar
Menghafal Al Qur’an Juz 30 1. Kemampuan menghafal Al-Qur’an Surah Al-
Muthaffifin
2. Kemampuan menghafal Al-Qur’an Surah Al-
Infithar
3. Kemampuan menghafal Al-Qur’an Surah At-
Takwir
StandarKompetensi KompetensiDasar
Menghafal Al Qur’an Juz 29 1. Kemampuan menghafal Al-Qur’an Surah
‘Abasa
2. Kemampuan menghafal Al-Qur’an Surah
An-Nazi’at
3. Kemampuan menghafal Al-Qur’an Surah
Annaba’
25
Kelas : VI
Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Ganjil 1. Kemampuan menghafal Al-Qur’an Al-
Mursalaat
Menghafal Al-Qur’an (Qur’an Juz 2. Kemampuan menghafal Al-Qur’an Surah
30) Al-Insaan
3. Kemampuan menghafal Al-Qur’an Surah
Al-Qiyamah
Pada kegiatan ini peserta didik mulai dari kelas III bisa mengikuti kelas khusus di luar
jam pelajaran sekolah, dimana mereka boleh memilih bidang bahasa mana yang pada
1) Kelas khusus Bahasa Indonesia, peserta didik disiapkan untuk menguasai Bahasa
Indonesia yang baik dan benar beserta pola-pola kebahasaan yang ada di dalamnya.
Hal ini bertujuan untuk menyiapkan peserta didik mengikuti lomba dalam bidang
bahasa Indonesia seperti; lomba penulisan surat, lomba membaca puisi, lomba
26
2) Kelas khusus Bahasa Arab, peserta didik disiapkan untuk mampu berbahasa arab
3) Kelas khusus Bahasa Inggris, peserta didik disiapkan untuk mampu berbahasa
Inggris dengan fasih dan menguasai pola-pola dalam Bahasa Inggris. Kelas khusus
ini bertujuan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengikuti even atau lomba
dalam bidang bahasa Inggris seperti; Speech contest, Reading aloud, writing dan
sebagainya.
Pada kelas tahfidzul Quran peserta didik akan dibimbing oleh pembina penghapal quran
yang akan memantau hapalan peserta didik pada waktu yang telah ditentukan sampai
peserta didik mampu mencapai target yang diinginkan. Program pembinaan khusus ini
juga merupakan ciri khas SD Islam Terpadu Insan Rabbani yaitu melahirkan para
menyelesaikan soal-soal matematika dengan cepat dan tepat. Hal ini bertujuan untuk
Sekolah Dasar dan lomba-lomba lainnya yang berhubungan dengan bidang matematika.
Kegiatan pengembangan bidang Sains membimbing peserta didik untuk mampu dan
memiliki wawasan yang luas dalam ilmu sains serta dipersiapkan untuk mengikuti
27
a. Pembiasan rutin yang dilakukan SDIT Insan Rabbani merupakan proses pembentukan
akhlaq/karakter dan penanaman aqidah sesuai ajaran Al – Qur’an dan As – Sunnah.
Adapun kegiatan pembiasan tersebut meliputi :
1. Membaca zikir dan do’a bersama sebelum KBM dimulai dan sesudah KBM.
3. Melakukan Shalat Dzuhur Berjamaah dengan petugas imam yang diatur secara bergiliran
6. Mengisi Buku Kontrol Kegiatan (Belajar dan Ibadah) untuk setiap siswa.
b. Pembiasaan terprogram Pembiasaan ini yang dilakukan SDIT Insan Rabbani merupakan
proses pembentukan akhlaq dan penanaman aqidah sesuai ajaran Al – Qur’an dan As –
Sunnah yang dilakukan pada waktu tertentu. Adapun kegiatan pembiasaan tersebut meliputi
:
1. Pesantren Ramadhan
Kegiatan keteladan yang dilakukan SDIT Insan Rabbani merupakan proses pembentukan
akhlaq,kedisiplinan, minat baca, kebersihan, penghijauan dan penanaman aqidah sesuai
ajaran Al – Qur’an dan As – Sunnah. Adapun kegiatan keteladanan tersebut meliputi :
28
a. Upacara bendera setiap hari Senin.
Pada moment tertentu SDIT Insan Rabbani mengadakan lomba yang bertujuan untuk
menggali kreativitas siswanya melalui kegiatan PORSENI : Lomba mewarnai dan
menggambar, lomba puisi, lomba hafalan (tahfizh ) qur’an,Cerdas Cermat, Pildacil,
Lomba futsal,tarik tambang dan bulutangkis.
1.6. Pembinaan dan bimbingan bagi calon siswa Teladan dan Siswa Peserta Olimpiade
MIPA
SDIT Insan Rabbani dalam menyiapkan generasi – generasi unggulan dalam melakukan
pembinaan prestasi bagi siswa/si peserta olimpiade MIPA seperti: Les Tambahan (IPA &
MATEMATIKA) dan persiapan belajar sejak dini guna menghadapi Ujian Sekolah kelas
6.
SDIT Insan Rabbani berusaha untuk mengadakan kegiatan KBM diluar sekolah yang
bertujuan menambah wawasan dan melatih Psikomotor anak dan menanamkan
keberanian dalam bersosialisasi dengan lingkungan. Kegiatan ini meliputi :
Outbound
Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program
pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Kedua sistem
tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan yang bersangkutan.
29
pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan
struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran
pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka di SDIT Insan Rabbani
persatuan masing – masing pembelajaran berlangsung selama 35. Tambahan beban belajar
dimanfaatkan untuk mata pelajaran mulok khusus terutama mapel.Bahasa Arab dan Hafalan
Qur’an dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan peserta didik terhadap
bahas Arab dan untuk menambah target hafalan Qur’an dari 1 juz menjadi maksimal 5 juz.
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan SDIT Insan
Rabbani adalah sebagai berikut:
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan pendidikan adalah
sebagaimana tertera pada Tabel.4
Satu Jam
Waktu Jumlah Jam Per
Pelajaran Jumlah JP Per Pekan Efektif
Kelas Pembelajaran tahun (@ 60
Tatap Muka pekan Pertahun
Pertahun menit)
(menit)
I
35 44 35 1.540 jp =
898
53.900 menit
II
35 44 35 1.540 jp =
898
53.900 menit
III
35 53 35 1.855 jp =
1.082
64.925 menit
IV
35 53 35 1.855 jp =
1.082
64.925 menit
V
35 53 35 1.855 jp =
1.082
64.925 menit
VI
35 53 35 1.855 jp =
1.082
64.925 menit
30
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan terstruktur
(TT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) yang waktunya maksimal empat puluh
persen (40%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di SDIT Insan Rabbani lebih
banyak diberikan dalam bentuk LKS dan latihan soal sedangkan KMTT adalah pekerjaan
rumah atau proyek yang sifatnya mendalami KD dengan metode investigasi dan penemuan
.Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang
disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.
F. Ketuntasan Belajar
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan
acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah
guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki
karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis
menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.Langkah penetapan KKM adalah sebagai
berikut:
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran;
2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh
kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian;
3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu
peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan;
31
4. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang
tua/wali peserta didik.
32
KKM /MATA PELAJARAN RATA-
33
34
Setiap Tahun Ajaran baru perlu ada revisi KKM sehingga akhirnya tercapai KKM yang ideal
yang menandai peningkatan kualitas peserta didik. Oleh karena itu harus ada upaya bersama
yang dilakukan antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua.
dan penilaian termasuk memaksilkan program remedial dan pengayaan. Peserta didik
melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta
mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat membantu dengan
G. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas
Nasional Nomor : 12/C/Kep/Tu/2008 Tentang Bentuk Dan Tata Cara Penyusunan Laporan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran, peserta didik dinyatakan naik kelas
apabila memenuhi syarat meliputi aspek sebagai berikut :
Aspek akademik meliputi :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
2. Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai laporan hasil belajar semester genap.
3. Peserta didik dinyatakan naik kelas bila telah mencapai criteria ketuntasan minimal
(KKM)
4. Tidak terdapat nilai di bawah KKM maksimal 3 (tiga) mata pelajaran pada semester
yang diikuti dan boleh ada mata pelajaran yang nilainya kurang dari KKM, maksimal 3 mata
pelajaran.
35
5. Nilai rata-rata untuk 70 % dari semua mata pelajaran termasuk agama, PKn, Bahasa
Indonesia, dan muatan lokal sekurang-kurangnya 60 (enam puluh ) atau maksimal hanya ada
tiga mata pelajaran yang rata-rata nilainya kurang dari KKM.
6. Pesertadidik yang mengulang di kelas yang sama, nilai ketuntasan belajar minimal sama
dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.
Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR, nilai tes tengah
semester dan nilai tes akhir semester dijumlahkan untuk mencari nilai-nilai rata-rata setiap
siswa dalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan standar ketuntasan belajar (SKB) di SD
1) Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru
bersangkutan.
2) Peserta didik dinyatakan naik kelas dengan pernyataan di rapor merah ”Naik ke kelas ....”
dan dinyatakan tidak naik kelas dengan pernyataan di rapor merah ”Tinggal di kelas ...”.
SD Islam Terpadu Insan Rabbani memiliki 3 jenis rapor yaitu rapor mid yang memuat hasil
belajar siswa dari seluruh mata pelajaran umum, muatan lokal, dan mulok khusus. Kedua
rapor merah (rapor resmi dari Diknas) yang memuat hasil evaluasi belajar siswa tiap
semester untuk seluruh mata pelajaran umum dan muatan lokal dan rapor mulok khusus
(rapor lokal SDIT Insan Rabbani) yang memuat yang memuat hasil evaluasi belajar siswa
36
Program Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta didik yang
mengalami kesulitan atau kelambatan belajar. Remedial diberikan kepada peserta didik yang
nilainya di bawah KKM .Langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan remidi antara
lain sebagai berikut.
1. mengidentifikasi kesulitan siswa.
2. memberikan perlakuan kepada siswa sesuai dengan kesulitan yang dihadapi.
3. memberikan tes.
Beberapa kemungkinan yang diperoleh dari hasil identifikasi kesulitan siswa adalah
konsep, pemahaman soal, perhitungan, ketelitian, dan sebagainya.
No. Kesulitan Perlakuan
1. Konsep Penjelasan materi kembali
2. Pemahaman soal Latihan memahami bacaan
3. Perhitungan Latihan operasi hitung
4. Ketelitian Mengingatkan agar lebih konsentrasi dalam mengerjakan soal
Pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui
persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat
melakukannya.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan pengayaan antara lain sebagai berikut:
1. Siswa yang memperoleh KKM NUH 85 akan diberikan penguatan
(reinforcement).
2. Siswa yang memperoleh NUH > 85 akan diberikan pengayaan (enrichment).
37
Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
1) Belajar Kelompok
2) Belajar mandiri
3) Pembelajaran berbasis tema
4) Pemadatan kurikulum
H. Kelulusan
1.Kriteria Kelulusan
Kelulusan peserta didik dilaksanakan setiap tahun ajaran. Penentuan kelulusan siswa SD
Rabbani yang meliputi kelulusan dalam mata pelajaran Mulok Khusus dinyatakan
3) Siswa yang lulus mendapatkan 2 ijazah yaitu ijazah resmi dari Diknas dan ijazah lokal
dari sekolah.
4) Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di kelas terakhir
Ujian Sekolah dilaksanakan dengan mengikuti jadwal dan Juknis yang telah ditentukan oleh
Diknas sedangkan jadwal Ujian Sekolah untuk mapel mulok dan mulok khusus ditentukan
38
oleh SDIT Insan Rabbani . Target kelulusan yang dicanangkan oleh SDIT Insan Rabbani
adalah 100 % dengan nilai standar minimal tiap mata pelajaran yang diUSkan adalah 4,50.
Untuk mencapai target di atas maka SDIT Insan Rabbani membuat program pengayaan (les)
untuk murid kelas.VI mulai semester ganjil dan Try Out US bekerjasama dengan LBB
ternama di kota Makassar.
Tujuan dari pendidikan kecakapan hidup terdiri atas, tujuan umum dan tujuan khusus. Secara
umum pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan
fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya di masa
mendatang. Secara khusus bertujuan untuk:
Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya termasuk fisik dan
mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik
sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan.
Menurut konsepnya, kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
39
Masing-masing jenis kecakapan itu dapat dibagi menjadi sub kecakapan. Kecakapan hidup
generik terdiri atas kecakapan personal (personal skill), dan kecakapan sosial (social skill).
Kecakapan personal mencakup kecakapan dalam memahami diri (self awareness skill) dan
kecakapan berpikir (thinking skill).
Muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum adalah: pendidikan agama; pendidikan
kewarganegaraan; bahasa; matematika; ilmu pengetahuan alam; ilmu pengetahuan sosial;
seni dan budaya; pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan; keterampilan/kejuruan;
muatan lokal; dan pengembangan diri. Masing-masing muatan memiliki tujuan
pendidikan yang berbeda dan berpeluang untuk memasukkan kecakapan hidup secara
terintegratif.
3. Mengembangkan indikator
40
1. melakukan identifikasi unsur kecakapan hidup yang dikembangkan dalam kehidupan
nyata yang dituangkan dalam bentuk kegiatan pembelajaran
2. melakukan identifikasi pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang
mendukung kecakapan hidup
3. mengklasifikasi dalam bentuk topik/tema dari mata pelajaran yang sesuai dengan
kecakapan hidup
4. menentukan metode pembelajaran
5. merancang bentuk dan jenis penilaian
1. Upacara Bendera diadakan setiap hari senin dengan tujuan agar siswa SDIT Insan
Rabbani terbiasa hidup disiplin.
2. Dengan pelajaran SBK siswa/si SDIT Insan Rabbani memiliki keterampilan dan
kemandirian.
3. Dengan Kegiatan Amal Jama’i yang dilaksanakan secara rutin setiap pekan dapat
memberikan bekal kepada siswa/si untuk terbiasa peduli terhadap lingkungan dan
masyarakat.
41
BAB IV.
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran
yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan local,
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud,. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, libur akhir tahun, hari libur keagamaan, libur umum, termasuk hari-
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
tabel berikut:
efektif
42
minggu
minggu
minggu efektif
masing
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
atau menteri agama dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah
43
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan bedasarkan alokasi waktu
44