Makalah Lobster Air Tawar
Makalah Lobster Air Tawar
Makalah Lobster Air Tawar
TEKNOLOGI PERBENIHAN
“Lobster air tawar”
Oleh Kelompok 1 :
Putra kurniawan 16051102003
Novelia Pangalila 16051102016
Adieng Datangmanis 16051102019
Vily Dozen Parenta 17051102009
Maria Sumah 17051102027
Tiara Utami 17051102004
Fatmawati 17051102017
MANADO
2019
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa
teman – teman Program Studi Budidaya Perairan dan semua pihak yang telah
dari makalah ini. Dan untuk itu penulis menghargai adanya suatu kritik dan saran
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
2. PEMBAHASAN ............................................................................................. 2
2.1. Morfologi Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) .................... 2
2.2. Klasifikasi Lobster Air Tawar .............................................................. 3
2.3. Keunggulan Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) ............... 4
2.4. Karakteristik Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) .............. 5
2.5. Siklus Hidup Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) ............... 6
2.6. Reproduksi Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) ................. 7
2.7. Teknik Pembenihan Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) ... 9
2.7.1. Pemilihan Lokasi ............................................................................. 9
2.7.2. Persiapan Wadah .......................................................................... 10
2.7.3. Shelter/Perlindungan .................................................................... 11
2.7.4. Penyediaan Indukan ..................................................................... 12
2.7.5. Seleksi Indukan Berkualitas ........................................................ 13
2.7.6. Pemeliharaan Indukan ................................................................. 14
2.7.7. Pemijahan Indukan....................................................................... 15
2.7.8. Penetasan Telur ............................................................................. 15
2.7.9. Pemeliharaan Larva...................................................................... 17
2.7.10. Hama Dan Penyakit ...................................................................... 18
2.7.11. Pemanenan Benih .......................................................................... 18
2.7.12. Pengemasan dan Transportasi Benih .......................................... 20
3. PENUTUP..................................................................................................... 22
3.1. Kesimpulan ........................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23
ii
1. PENDAHULUAN
Lobster air tawar merupakan salah satu komoditi perikanan yang mempunyai
bentuk tubuh yang unik serta memiliki warna khas dan beragam. Lobster yang
dikenal oleh masyarakat selama ini adalah udang yang berasal dari tangkapan
dilaut dan belum bisa dibudidayakan. Lobster air tawar (LAT) ini memiliki
dan teknik budidayanya lebih mudah dibanding udang windu dan udang galah.
Perkembangan hidupnya sederhana tanpa melalui stadia larva yang rumit Lobster
air tawar sudah banyak dikembangkan dalam skala akuarium atau kolam sebagai
komoditi ikan hias dan ikan konsumsi karena lobster ini tidak mudah stress dan
tidak mudah terserang penyakit. Asalkan kebutuhan pakan, kualitas air dan
kebutuhan oksigen terpenuhi, lobster ini dapat tumbuh dan berkembang cepat,
yaitu karakternya tidak mudah stress dan tidak mudah terserang penyakit,
lobster dapat tumbuh dan berkembangcepat, serta memiliki daya untuk bertelur
yang tinggi. Jika dilihat dari kondisi iklim dan siklus musimnya memungkinkan
mendukung dan sumber pakan alami yang cukup tersedia di alam dan mudah
1
2. PEMBAHASAN
morfologi yang terdiri dari tiga segmen utama yaitu, kepala-dada (cephalothorax),
dan Ranoemihardjo (1980) dalam Kurniasih (2008), tubuh lobster air tawar
dibagi menjadi dua bagian, yaitu sefalothorax (bagian kepala dan dada) dan
tubuh luar, lobster air tawar memiliki beberapa alat pelengkap sebagai berikut.
1) Sepasang antena yang berperan sebagai perasa dan peraba terhadap pakan dan
kondisi lingkungan.
2
2) Sepasang antanela untuk mencium pakan, 1 mulut, dan sepasang capit
(celiped) yang lebar dengan ukuran lebih panjang dibandingkan dengan ruas
dasar capitnya.
3) Enam ruas badan (abdomen) agak memipih dengan lebar badan rata-rata
4) Ekor. Satu ekor tengah (telson) memipih, sedikit lebar, dan dilengkapi duri-
duri halus yang terletak di semua bagian tepi ekor, serta 2 pasang ekor
5) Enam pasang kaki renang (pleopod) yang berperan dalam melakukan gerakan
renang. Disamping sebagai alat untuk berenang, kaki renang pada induk betina
oksigen telarut telur dan larva dapat terpenuhi. Kaki renang juga digunakan
untuk membersihkan telur atau larva dari tumpukan kotoran yang terendap.
3
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda/Crustacea
Subfilum : Crustaceae
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Subordo : Pleocyemata
Infraordo : Astacidea
Superfamili : Parastacoidea
Famili : Parastacidae
Adapun kelebihan dari lobster air tawar menurut Wijayanto dan Hartono
a) Karakternya tidak mudah stress dan tidak mudah terserang penyakit, asalkan
kebutuhan pakan, kualitas air dan kebutuhan oksigen terpenuhi maka lobster
b) Memiliki daya untuk bertelur yang tinggi. Jumlah telur yang dihasilkan dapat
mencapai 600-1000 butir/ekor dalam sekali kawin dan dalam jangka 1 tahun,
induk betina mampu bertelur hingga 5 kali. Pada umur 6-7 bulan, lobster ini
c) Jika dilihat dari kondisi iklim dan siklus musimnya memungkinkan lobster
4
d) sumber pakan alami yang cukup tersedia di alam dan mudah diperoleh, maka
Lobster air tawar termasuk hewan yang memiliki sifat kanibalisme yaitu,
suatu sifat yang suka memangsa jenisnya sendiri. Sifat ini mulai muncul sejak
lobster masih kecil. Pada fase juvenil lobster sering menunjukan sifat agresif yang
tinggi dan berprilaku kanibal. Sifat kanibal ini akan lebih nyata terjadi pada saat
dipengaruhi faktor dalam dan faktor luar. Faktor luar meliputi kondisi abiotik,
kompetisi antar spesies, tinggi jumlah populasi dalam ruang gerak yang sama, dan
kurangnya makanan yang tesedia. Sedangkan faktor dalam dipengaruhi oleh umur
dan daya penyesuaian diri terhadap lingkungan (Rouse, 1997 dan Royce, 1973
Lobster air tawar termasih jenis binatang omnivora (sumber nabari dan
hewani) dan aktif mencari makan pada malam hari (nokturnal), sedangkan pada
siang hari aktifitas sedikit atau lebih banyak berdiam diri. Hewan ini di habitat
aslinya makan dari hewani (zoo), seperti cacing tanah, cacing air, plankton, juga
dari tumbuhan (fito), seperti lumut akar selada air. Dalam wadah budidaya lobster
air tawar biasa makan keong mas, daging ikan, cacing darah (blood worm),
potongan daging segar, kentang, ubi-ubian, kacang hijau dan lain-lain. Pakan
buatan yang dimakan lobster air tawar adalah jenis pelet udang galah (Solang,
5
2.5. Siklus Hidup Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus)
penetasan, burayak, dewasa, dan kawin. Secara detail, siklus hidup lobster air
Perkawinan
90-120 g
Pengeraman,
Dewasa 6-10 minggu
6-12 bulan
dengan
Penetasan
simple food
(omnivora)
Pertumbuhan
Burayak tinggi pada 3
5-15 g bulan
pertama
perkembangan larva saat diasuh (larva), dan saat juvenil lepas dari abdomen
6
2.6. Reproduksi Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus)
Perilaku lobster air tawar yang cukup menarik untuk diamati adalah
1. Mencari pasangan.
3. Melakukan perkawinan.
Suharjo, 2003).
7
Perbedaan Jantan Dan Betina Lobster Air Tawar :
Bachtiar (2006) menyatakan, lobster jantan dan betina dapat dibedakan dengan
Lobster jantan dapat di lihat jika pada capik sebelah luarnya terdapat
bercak berwarna merah. Namun, tanda merah itu baru muncul ketika lobster
Tanda merah ini juga merupakan tanda lobster jantan telah siap kawin
(matang gonad).
Ciri lobster betina adalah terdapat lubang pada pangkal kaki ketiga dari bawah
mengeluarkan telurnya.
8
Gambar 5. Jantan Dan Betina Lobster Air Tawar
Sumber : http://www.alamikan.com/2014/05/cara-pembenihan-budidaya-
lobster-air.html
mendapatkan benih atau anakan lobster yang baru. Pembenihan dilakukan dengan
cara mengawinkan induk jantan dan induk betina yang telah matang kelamin.
merupakan salah satu bagian dari kegiatan budidaya yang mengarah pada
9
2.7.2. Persiapan Wadah
a) Akuarium
berbentuk kotak atau persegi empat panjang dan menggunakan kaca bening
Tani Mandiri (2014), ukuran akuarium dapat dibuat dengan ukuran 0,5 x 1 x
0,5 m dan ketebalan kaca 0,5 cm. Sepanjang bibir atas akuarium dipasang
b) Bak Semen
Menurut Patasik (2007), bak semen hanya digunakan untuk menampung induk
semen dibangun dari bahan campuran pasir dan semen, dengan ketebalan
dinding bak disesuaikan dengan ukuran bak. Bak semen sebaiknya berbentuk
persegi empat atau disesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia dan
berwarna gelap untuk memberi rasa nyaman pada lobster yang dipelihara. Ini
dimaksudkan juga agar lobster cepat memijah. Kondisi bak yang gelap
Lukito dan Prayugo (2007) menambahkan, ketinggian air pada kolam semen
sekitar 40-70 cm. Dengan kedalaman tersebut, induk akan leluasa dalam
10
beraktivitas dan memudahkan dalam pengambilan pakan. Kolam semen lebih
bagus untuk pembenihan karena naik turunnya suhu dalam kolam semen tidak
terlalu drastis atau suhunya bisa dijaha bila dibandingkan di akuarium. Suhu
yang sesuai untuk benih lobster air tawar adalah 25-30oC (Tim Karya Tani
Mandiri, 2014).
c) Bak Fiber
Tim Karya Tani Mandiri (2014) menyatakan bahwa bak fiber dapat digunakan
d) Kolam Tanah
Kolam tanah dapat digunakan untuk pemijahan lobster air tawar, namun hal
ini masih jarang dilakukan di Indonesia. Kolam tanah yang digunakan untuk
pemijahan lobster air tawar berukuran 20 x 50 m atau 1000 m2. Bentuk kolam
1,8 m. Sementara bagian tepian kolam bisa dibuat lebih dangkal dari angka
2.7.3. Shelter/Perlindungan
a) Pipa PVC
Pipa PVC dapat digunakan dalam pemeliharaan benih lobster maupun dalam
11
yang digunakan berukuran ½ inchi, sedangkan untuk pembesaran dapat
Namun, menurut Tim Karya Tani Mandiri (2014), shelter yang berupa
potongan pipa paralon ini berukuran 4 inchi dengan panjang 15-20 cm.
b) Roaster
yaitu hanya bisa digunakan untuk anakan sampai umur 3 bulan atau panjang
tubuh maksimal sudah mencapai 7,5 cm. Kelemahan lain dari roster adalah
daya tahannya yang tidak lama jika dibandingkan dengan pipa paralon. Roster
c) Waring
Membeli calon induk dari pembudidaya lain. Yang perlu diperhatikan jika
12
Memilih calon induk dari lobster yang telah dibudidayakan sebelumnya.
Jika memakai cara ini, calon indukan yang dipilih harus merupakan hasil
seleksi.
Menurut pendapat Cuncun (2006), tips untuk memilih calon indukan yang
yang lain.
kepalanya besar tetapi tubuh dan ekornya kecil. Ciri seperti itu
jantan dan betina kerika mereka berukuran 2 inchi (5 cm). Tujuannya agar
ketika memasuki ukuran 3 inchi (7 cm), lobster yang sudah matang gonad
13
Perlu diketahui asal-usul lobster atau keluarganya. Pilih jenis lobster yang
baik.
Pilih calon induk yang gerakannya lincah. Karena itu, sebaiknya tidak
memilih calon induk saat sedang molting, karena saat itu lobster menjadi
air tawar, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian, yakni
pemberian pakan dengan jenis dan dosis yang sesuai, penyiapan wadah
Suharjo, 2003).
Calon induk dapat diberi pakan ubi jalar (sweet potato) yang dipotong
Pakan tersebut diberikan setiap dua hari sekali dengan jumlah disesuaikan
dengan kebutuhan calon induk atau tidak terlalu banyak karena lobster air
telur yang berkualitas dan meningkatkan daya tetas telur, pakan yang
14
Pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan sifat nokturnal lobster,
Beberapa persyaratan kualitas air untuk budidaya lobster air tawar yang
ideal yaitu temperatur dalam pemeliharaan lobster air tawar adalah 24-
31°C. Derajat keasaman (pH) yang pada kisaran 6-8, kandungan amoniak
dalam air maksimal 1,2 ppm, tingkat kekeruhan pada angka 30-40 cm
jantan dan betina terseleksi yang digunakan dalam pemijahan masal antara
20-22 cm. Wadah yang digunakan untuk pemijahan secara masal adalah
15
Induk yang sedang bertelur harus dipelihara secara terpisah dengan induk
yang tidak mengandung telur dan induk jantan. Hal ini bertujuan untuk
Kualitas air, terutama oksigen terlarut lebih dari 5 ppm dan fluktuasi suhu
air harus rendah. Dikarenakan agar lingkungan lebih nyaman karena pada
Wadah harus diberi pelindung yang sesuai dengan jumlah individu. Hal ini
wadah.
Berikut adalah proses pematangan telur lobster air tawa menurut Cuncun
(2006).
Minggu ke-3 mulai terlihat dua bintik hitam pada telur. Bintik hitam
Minggu ke-4, capit, sungut, dan kakinya mulai tumbuh. Namun embrio
lobster tersebut masih mngandung kuning telur. Pada fase ini, lobster
masih belum bisa mandiri. Jika pada fase ini telur rontok dari induknya,
16
menempel di kaki renang induknya, sedikit demi sedikit ia mendapat
suplai nutrisi dan gizi dari induknya. Ketika menempel di kaki renang
pada anaknya.
Minggu ke-5 hampir seluruh kuning telur sudah habis. Dengan demikian,
cadangan makanan untuk embrio sudah habis. Ketika itu, embrio mulai
lepas satu per satu dari induknya untuk mencari makan sendiri.
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Pada fase larva,
(Kanna, 2006).
17
Pada umumnya, pada fase larva lobster cenderung menyukai pakan alami
ekor/ml. Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pagi,
Untuk kualitas air pemeliharaan Suhu air yang digunakan berkisar 16-
a) Hama
nokturnal. Makanan yang paling disukai ular sawah adalah ikan, burayak
dan binatang air lainnya. Pencegahan ular sawah yaitu menjaga agar pagar
areal perkolaman tidak bolong sehingga hewan ini tidak mudah masuk.
b) Penyakit
Penyakit yang umumnya menyerang lobster air tawar yaitu antara lain,
dengan merendam lobster yang terserang kutu di dalam air garam berdosis
20 ppt, PK 5 mg/L, dan formalin 0,025 ml/L selama 20-30 menit. Air
kepada pembudidaya lain. Benih yang bisa dipanen dan dijual adalah benih yang
18
Cuncun (2006) menambahkan, panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau malam
hari, karena suhu masih rendah sehingga benih tidak lemas karena kepanasan.
Teknik Pemanenan
a) Pemanenan di Akuarium
Jika akuarium dilengkapi saluran pembuangan di dasar akuarium, buka
Jika ketinggian air telah mencapai 1-2 cm, tutup kembali saluran
telah diisi air, dimana kualitas dan parameter air yang digunakan harus
Siapkan jaring dan pasangkan di pintu pembuangan air agar benih tidak terikut
19
Angkat semua tempat persembunyian. Serok benih atau alirkan ke outlet
Tampung benih yang telah tertangkap dalam ember atau wadah lainnya.
Pasang saluran yang terbuat dari seng yang dilapisi karpet kasar di dasar
Pasang pipa PVC yang dihubungkan ke pompa air. Nyalakan pompa tersebut
hingga air dalam bak plastik bergolak dan mengalir melalui saluran.
Seiring menyurutnya air dalam kolam, benih akan mencari sumber air
Jika bak plastik telah penuh dengan benih, ganti dengan wadah plastik
lainnya.
Ketika air sudah menyurut, angkat substrat yang ada di dasar kolam dan
pembesaran. Jika lokasi sangat dekat atau bisa ditempuh hanya beberapa jam saja
terbuka yang diisi air setinggi 12-15 cm atau tanpa air. Lobster dapat bertahan
20
hidup tanpa oksigen selama 3-4 jam. Jika jarak lokasi pembesaran jauh dari
kebocoran atau sobeknya plastik karena gigitan capit lobster, pilihlah plastik yang
agak tebal atau dirangkap dua. Dengan cara pengemasan ini, benih dapat bertahan
Ikan ujung plastik menggunakan karet gelang atau tali plastik untuk
bisa memuat benih ukuran 5 cm sebanyak 50 ekor dan benih dapat bertahan
21
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lobster air tawar memiliki jenis yang beragam, namun hanya beberapa jenis yang
prospek yang cukup baik karena cakupan pasarnya cukup besar. Hal ini didukung
Kegiatan pembenihan lobster air tawar secara garis besar meliputi pemilihan
pemeliharaan larva, pengendalian hama dan penyakit, serta panen larva. Wadah
yang digunakan dalam kegiatan pembenihan lobster air tawar disesuaikan dengan
modal.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/269703422_Budidaya_Lobster_Air_Ta
war
http://www.academia.edu/34857410/Pembenihan_Lobster_Air_Tawar_Cherax_sp
._
https://mamanabee.wordpress.com/2009/10/29/lobster-air-tawar-cherax-
quadricarinatus-pendederan/
http://www.alamikan.com/2014/05/cara-pembenihan-budidaya-lobster-air.html
23