Makalah Rekayasa Lalu Lintas 1
Makalah Rekayasa Lalu Lintas 1
Makalah Rekayasa Lalu Lintas 1
JALAN RAYA
D
Oleh :
HANIL AL KANAFI
( 2004101010139 )
Dosen Pembimbing :
Dr. YUSRIA DARMA, ST, M.Eng.Sc
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik saran, pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Hanil Al Kanafi
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah-daerah terpencil. Keselamatan lalu
lintas merupakan suatu program untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas yang
diakibatkan karena faktor manusia. Sehingga langkah untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam berlalu lintas, khususnya pengguna sistem lalu lintas.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari pembahasan di atas, maka dapat dibuat rumusan
masalah, diantaranya:
1. Bagaimana penjelasan dari hal-hal yang terkait dengan karakteristik kendaraan
dan jalan raya (Jenis, Dimensi, Berat, Radius Sekitar)?
2. Bagaimana definisi-definisi dan penjelasan dari apa yang dimaksud dengan arus
lalu lintas, kecepatan dan kepadatan lalu lintas?
Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Kendaraan
Dimensi
Dimensi berpengaruh
terhadap lebar jalur, lebar
bahu yang diperkeras, ruang
parkir, jarak pandang henti
dan jarak pandang menyiap,
kelengkungan horizontal dan
vertical. Panjang alas roda
mempengaruhi besarnya
radius belok kendaraan dan
bersama dengan anjuran
depan dan belakang akan
mempengaruhi kemampuan
alih gerak dan lintasan
kendaraan tikungan.
3
4
1. SUV’s
2. Sedans
5
3. Truck
4. Bus
5. Motor
6
6. Sepeda
7. Trailer
7
8. Home Camper Trailer
8
10. Becak
Berat
9
Radius Putar
Pada penentuan desain kendaraan, radius putar kendaraan merupakan faktor
terpenting yang harus dipertimbangkan
Radius Putar mobil adalah ukuran diameter lingkaran yang dihasilkan saat
mobil melakukan putaran penuh 360o. Cara yang dilakukan untuk mengukur radius
putar mobil inipun terbilang cukup mudah, yaitu dengan membelokkan setir hingga
penuh ke satu sisi kemudia biarkan bergerak mundur.
Namun, umumnya kini, radius putar mobil yang digunakan ini cukup diukur
dengan mengukur jarak diameter putaran mobil Ketika berputar minimal sebanyak
180o atau setengah lingkara Nah jarak diameter yang dihasilkan oleh mobil saat
berputar tersebut kemudian digunakan sebagai besar radius putar.
Ada dua model yang saaat ini diketahui digunakan untuk menentukan
bersarnya radius putar mobil yaitu, Curb to curb dan Wall to wall.
10
W = berat kendaraan R = radius putar
fs = koefisien radius putar α = sudut
g = gravitasi e = tan α (superelevasi) T = lebar track
u = kecepatan H = tinggi dari pusat gravitasi
a. Curb to curb
Curb to curb adalah perhitungan radius putar yang dihitung dari titik pusat
lingkaran sampai ke posisi ban yang berada disisi luar. Sebagai contoh mobil
berputar kearah kanan, maka yang dijadikan patokan sebagai titik terluar garis
melingkar pada mobil tersebut adalah roda kiri (posisi roda kiri diluar),
perhatikan gambar dibawah.
b. Wall to wall
Wall to wall adalah perhitungan radius putar yang dihitung dari titik pusat
lingkaran sampai ke pososo body mobil yang berada di sisi luar, umumnya
yang dipakai adalah sudut bumper mobil. Perhatikan Pada Gambar Dibawah
yang akan menunjukkan radius putar menggunakan model pengukuran wall to
wall.
11
Karakteristik Radius Putar (AASHTO)
12
Contoh: Radius Putar untuk Passenger Car
dan Double
Trailer
13
Karakteristik Radius Putar (RSNI – Jalan Perkotaan)
• Pl = Titik perpotongan sumbu jalan
• TS = Titik tangen spiral
• Sle = Titik permulaan
pencapaian superelevasi
• SC =Titik peralihan spiral ke
lengkung lingkaran
• Ls = Panjang spiral, TS ke
SC (m)
• n = Superelevasi manual (%)
• e = Superelevasi
14
Radius putar minimum juga dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:
𝒖𝟐
𝑹=
𝟏𝟓(𝒆 + 𝒇𝒔 )
15
Jenis Kendaraan
- Kendaraan Bermotor
Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang
berada pada kendaraan itu. Kendaraan bermotor dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu
Kendaraan Ringan (KR), Kendaraan Berat (KB) dan Sepeda Motor (SM).
Mobil (kependekan dari otomobil yang berasal dari bahasa Yunani ‘autos’ (sendiri)
dan Latin ‘movére’ (bergerak) adalah kendaraan beroda empat atau lebih yang
membawa mesin sendiri. Pada awalnya mobil merupakan kendaraan bertenaga uap.
Pertama kali dibuat pada akhir abad 18. Nicolas-Joseph Cugnot dengan sukses
mendemonstrasikan kendaraan tersebut pada tahun 1769.
Umumnya mobil pertama mesin pembakaran dalam yang menggunakan bensin
dibuat hampir bersamaan pada 1886 oleh penemu Jerman yang bekerja secara
terpisah. Carl Benz pada 3 Juli 1886 di Mannheim, dan Gottlieb Daimler dan Wilhelm
Maybach di Stuttgart. Sekarang ini, Amerika memiliki mobil lebih banyak dari negara
lainnya. Jepang memimpin dalam pembuatan mobil, tetapi penduduk Jepang tidak
mampu membiayai menjalankan mobil karena tempat parkir yang jarang dan
harga bahan bakar yang mahal.
16
• Kendaraan Berat (KB)
a. Truk
b. Bus
Bus tingkat dirancang dengan dua lantai agar dapat memuat lebih banyak
penumpang. Dikenal sebagai bagian dari transportasi publik di Jakarta dan juga di
beberapa kota besar lain seperti London, Bombay, Hong Kong, Singapura, Dublin,
Berlin, Davis, California, dan Victoria, British Columbia.
17
Untuk meningkatkan pelayanan bus kota, hal-hal yang dapat dilakukan yaitu sebagai
berikut:
- Untuk meningkatkan kapasitas bus kota digunakan bus dengan daya angkut
yang besar seperti bus tempel, bus tingkat.
- Pemberian lajur, jalur khusus bus bahkan bila diperlukan dibuat jalan khusus
bus yang di Jakarta disebut sebagai Busway.
- Gratis seperti diterapkan secara penuh atau terbatas dikawasan tertentu saja
yang gratis.
- Tarip flat, jauh dekat dikenakan tari yang sama.
- Tarip berdasarkan waktu, dimana tarip ditetapkan berdasarkan waktu,
misalnya 1 jam berarti berlaku untuk jangka waktu 1 jam termasuk bisa
digunakan kalau pindah ke bus kota lainnya.
- Tarip postal atau tarip jarak, semakan jauh semakin besar tarip yang harus
dibayar
• Sepeda Motor
Secara umum sumber tenaga sebuah sepeda motor hibrida adalah akumulator,
tapi perkembangan dalam sel bahan bakar menyebabkan terciptanya beberapa
prototipe menggunakannya. Beberapa contoh misalnya ENV dari Intelligent Energy
memanfaatkan proses Fuel Cell hidrogen, pada Honda teknologi ini diberi
nama Honda FC Stack, dan FC-AQEL pada Yamaha. Terdapat pula sepeda motor
listrik-hibrida berbahan bakar yang sedang dikembangkan. Dan kini banyak dilakukan
inovasi dan terobosan baru dalam menciptakan jenis baterai sebagai sumber energi
yang dapat menunjang jarak tempuh kendaraan ini.
Jarak tempuh terjauh yang dapat dicapai oleh sepeda motor listrik di Indonesia
pun telah meningkat secara signifikan menjadi 80km dan untuk jarak tempuh
sedemikian hanya perlu mengeluarkan biaya Rp. 900. Sedang untuk jalan menaik
kendaraan mampu naik dengan sudut kemiringan sampai 30 derajat. Waktu yang
diperlukan untuk mengisi penuh akumulator adalah 8 jam dan akumulator dapat diisi
18
kapan saja tanpa menunggu habis. Sepeda motor listrik ini dapat dipakai melewati
jalan yang tergenang air atau dicuci, yang terpenting dinamo tidak tergenang air.
1. Becak
Untuk becak jenis samping seperti diatas dapat dibagi lagi ke dalam dua sub-jenis,
yaitu:
19
seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini hanyalah
sebuah alat transportasi wisata saja.
2. Sepeda
20
• Sepeda lipat-merupakan jenis sepeda yang bisa dilipat dalam hitungan detik
sehingga bisa dibawa ke mana-mana dengan mudah.
Pengereman
Waktu reaksi
Jarak Pengereman
Dimana:
db = Jarak Pengereman
Si = Kecepatan Awal
Sf = Kecepatan Akhir
a = perlambatan, m/s2
F = a/g (g=9,81 m/s2)
G = Kelandaian %
21
Total Jarak berhenti
Total jarak berhenti adalah jarak yang ditempuh mulai dari adanya objek sampai saat
mulai dilakukan pengemreman ditambah jarak pengereman.
Pada daftar berikut kita bisa melihat perbedaan jarak berhenti antara jalan
yang kering dan jalan yang basah. Dapat pula dilihat bahwa pada kecepatan 30
km/jam jarak berhenti hanya 11 m sedang pada kecepatan 60 km/jam telah naik
menjadi tiga kalinya yaitu 33 m.
30 11 17
40 17 27
60 33 54
80 53 91
100 78 138
120 108 193
Percepatan
Percepatan atau yang biasa disebut juga sebagai akselerasi kendaraan besarnya
tergantung kepada beberapa faktor diantaranya yang penting adalah massa kendaraan,
jumlah tenaga yang dihasilkan oleh mesin, yang kemudian dikonversikan kepada
HP/ton bobot kendaraan ataupun KW/ton.
Percepatan yang tinggi (wajar) ini diperlukan pada saat sedang menyalib
kendaraan lain disamping untuk memperbaiki unjuk kerja lalu lintas khususnya dalam
merencanakan pengaturan waktu pada APILL, merencanakan alinyemen vertikal jalan.
Tetapi percepatan yang tinggi merupakan hal yang sangat penting untuk mobil balap,
sehingga mobil-mobil sport biasanya didesain dengan percepatan yang tinggi, untuk
itu biasanya digunakan satuan waktu (dalam detik) yang dibutuhkan kendaraan untuk
mencapai kecepatan 100 km/jam.
Kendaraan Rencana
22
Kendaraan Rencana yang digunakan dalam rekayasa lalu lintas dalam hal ini dimensi
dan radius putarnya dipakai sebagai acuan dalam perencanaan geometrik. Kendaraan
Rencana dikelompokkan ke dalam 3 kategori :
1. Kendaraan Kecil, diwakili oleh mobil penumpang,
2. Kendaraan Sedang, diwakili oleh truk 3 as tandem atau oleh bus besar 2 as,
3. Kendaraan Besar, diwakili oleh truk-semi-trailer.
Angka tersebut diatas lebih besar dari besaran angka menurut Undang-undang No
22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan Angkutan Jalan yang berlaku dimana panjang
maksimum kendaraan dengan rangka kaku adalah 1200 cm dan kendaraan tempelan
atau gandengan adalah 1800 cm dan lebar maksimum adalah 250 cm, serta tinggi
maksimum adalah 420 cm, namun akan lebih baik sehingga ada peluang untuk
mentolerir dan mengatasi kondisi lapangan.
Melihat kepada komposisi arus lalu lintas di Indonesia, maka proporsi jumlah
pengguna sepeda motor yang paling tinggi, bisa mencapai 70 persen dari populasi
kendaraan bermotor dan sebagian besar dari sepeda motor tersebut dari jenis bebek,
namun belum banyak penelitian di dunia transportasi khususnya di bidang rekayasa
lalu lintas mengenai peranan sepeda motor di jalan.
1. Geometrik jalan
Geometrik merupakan membangun badan jalan raya diatas permukaan tanah baik
secara vertikal maupun horizontal dengan asumsi bahwa permukaan tanah adalah
tidak rata. Tujuannya adalah menciptakan sesuatu hubungan yang baik antara waktu
dan ruang menurut kebutuhan kendaraan yang bersangkutan, menghasilkan bagian –
bagian jalan yang memenuhi persyaratan kenyamanan, keamanan serta efisiensi yang
optimalJadi tujuan dari perancangan geometrik jalan adalah menghasilkan
infrastruktur yang aman dan nyaman kepada pengguna jalan.
23
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam geometrik jalan adalah sebagai berikut.
a. Kendaraan Rencana
Kendaraan rencana adalah kendaraan yang merupakan wakil dari kelompoknya,
dipergunakan untuk merencanakan bagian-bagian dari jalan. Untuk perancangan
geometrik jalan, ukuran lebar kendaraan rencana akan mempengaruhi lebar lajur yang
dibutuhkan. Sifat membelok kendaraan akan mempengaruhi perencanaan tikungan,
dan lebar median dimana mobil diperkenankan untuk memutar (U Turn).berikut table
dimensi kendaraan rencana.
DIMENSI
TONJOLAN RADIUS
KENDARAAN
(cm) PUTAR
(cm)
KATEGORI RADIUS
KENDARAAN TONJOLAN
Maksimum
Minimum
Belakang
Panjang
RENCANA (cm)
Tinggi
Depan
Lebar
Kendaraan
130 210 580 90 150 420 730 780
Kecil
Kendaraan
410 260 1210 210 240 740 1280 1410
Sedang
Kendaraan
410 260 2100 1.20 90 290 1400 1370
Besar
b. Kecepatan Rencana
Kecepatan rencana adalah kecepatan yang dipilih untuk keperluan perencanaan
setiap bagian jalan raya seperti tikungan, kemiringan jalan, jarak pandang, atau
kecepatan maksimal yang di ijinkan sehingga tidak menimbulkan bahaya. Kecepatan
yang dipilih adalah kecepatan yang tertinggi (Sukirman S., 1994).Berikut kecepatan
rencana (VR jalan ) sesuai klasifikasi fungsi dan klasifikasi medan jalan.
Di dalam MKJI 1997 tentang jalan luar kota, menyebutkan tipe jalan ditentukan
sebagai jumlah lajur dan arah pada suatu ruas jalan dimana masing – masing
memiliki karakteristik geometrik jalan yang digunakan untuk menentukan kecepatan
arus bebas dan kapasitas jalan sebagai berikut:
24
1) Jalan dua lajur dua arah tak terbagi (2/2UD)
Tipe jalan ini meliputi semua jalan dua arah dengan lebar jalur sampai dengan 11
meter. Keadaan dasar dari tipe ini yang digunakan untuk menentukan kecepatan arus
bebas dan kapasitas dicatat sebagai berikut :
• Lebar jalur lalu lintas efektif 7 meter.
• Lebar bahu efektif 1,5 meter pada masing-masing sisi (bahu tak diperkeras,
tidak sesuai untuk lintasan kendaraan bermotor).
• Tidak ada median.
• Pemisahan arah lalu lintas 50 – 50.
• Guna lahan : Tidak ada pengembangan samping jalan.
• Kelas hambatan samping : Rendah (L).
• Kelas fungsional jalan : Jalan arteri.
• Kelas jarak pandang : A.
Tipe jalan ini meliputi semua jalan dua arah tak terbagi dengan marka lajur untuk
empat lajur dan lebar total jalur lalu lintas tak terbagi antara 12 dan 15 meter.
Tipe jalan ini meliputi semua jalan dua arah dengan dua jalur lalu lintas yang
dipisahkan oleh median. Setiap jalur lalu lintas mempunyai dua lajur bermarka
dengan lebar antara 3,0 – 3,75 meter.
Jalan standar dari tipe ini didefinisikan sebagai berikut :
• Lebar jalur lalu lintas 2 x 7,0 meter (tak termasuk median)
• Lebar efektif bahu 2,0 meter diukur sebagai lebar bahu dalam + bahu
• luar untuk setiap jalur lalu lintas (bahu tak diperkeras, tidak sesuai untuk
lintasan lalu lintas).
25
• Median.
• Guna lahan : Tidak ada pengembangan samping jalan.
• Kelas hambatan samping : Rendah (L).
• Kelas fungsional jalan : Jalan arteri.
• Kelas jarak pandang : A.
Jalan enam lajur dua arah dengan karakteristik umum sama sebagaimana
diuraikan untuk 4/2 D diatas.
Pengemudi
❖ Kemampuan melihat objek secara rinci (3°-5° jelas, 10°-12° agak jelas)
❖ Kemampuan melihat di luar kerucut penglihatan terjelas (s/d 160°)
❖ Kemampuan membedakan warna
❖ Kemampuan untuk pulih dari silau
❖ Kemampuan menaksir kecepatan dan jarak
Pejalan Kaki
26
Kecapatan pejalan kaki (perbedaan berdasarkan usia, jenis kelamin dll)Perhatian
khusus untuk penyandang cacat.
Kendaraan
Statik-Kinematik-Dinamik
Karakteristik Statik
Karakteristik Kinematik
27
penerimaan gap (gap acceptance), ukuran jalur penghubung jalan bebas hambatan
(freeway ramp) dan lajur menyiap.
Karakteristik Dinamik
Jalan
Jarak pandang henti adalah jarak pandang minimum yang dibutuhkan pengemudi
untuk menghentikan kendaraan setelah melihat suatu objek di jalur kendaraan tanpa
menabrak objek tersebut. Jarak ini merupakan penjumlahan jarak yang ditempuh
selama waktu persepsi-reaksi dan pengereman.
2. Definisi
Dalam matematika dan teknik transportasi , arus lalu lintas adalah studi
tentang interaksi antara pelancong (termasuk pejalan kaki, pengendara sepeda,
pengemudi, dan kendaraannya) dan infrastruktur (termasuk jalan raya, papan nama,
dan perangkat pengatur lalu lintas), dengan tujuan untuk memahami dan
mengembangkan secara optimal. jaringan transportasi dengan pergerakan lalu lintas
yang efisien dan masalah kemacetan lalu lintas yang minimal.
Arus lalu lintas (traffic flow) adalah jumlah kendaraan yang melintasi suatu
titik pada penggal jalan tertentu pada interval waktu tertentu dan diukur dalam satuan
kendaraan persatuan waktu tertentu.
Parameter arus lalu lintas dapat digolongkan dalam dua kategori yakni :
28
A. Jenis Arus Lalu Lintas
Arus lalu lintas secara prinsip dibedakan ke dalam dua kategori, yakni:
2. Kecepatan
29
Ū = / (1/t1 + 1/t2 + n … )
2.
Space Mean Speed (SMS), yaitu kecepatan rata-rata dari seluruh kendaraan
yang menempati penggalan jalan selama periode tertentu.
Ū = / 1/n ∑
Keterangan:
L = Panjang penggal jalan (m)
N = Jumlah sampel kendaraan
ti = waktu tempuh kendaraan
Kepadatan lalu lintas adalah ukuran atau volume kendaraan yang melewati jalan
di daerah tertentu. Kepadatan didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang
menempati suatu panjang jalan atau lajur, secara umum diekspresikan dalam
kendaraan per kilometer. Kerapatan sulit diukur secara langsung di lapangan,
melainkan dihitung dari nilai kecepatan dan arus.
30
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
31
REFERENSI
- https://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Karakteristik_kendaraan
- Mahdi Amiripour, Road User and Vehicle Characteristics, Diunduh 30
Agustus 2011
- HP merupakan satuan tenaga kuda yang dapat juga digantikankan dengan KW
atau Kilowat
- Direktorat Jenderal Bina Marga, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan
Antar Kota, Jakarta 1997
- https://en.wikipedia.org/wiki/Traffic_flow
- https://slideplayer.info/slide/2413512/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Pejalan_kaki#:~:text=Pejalan%20kaki%20adalah
%20istilah%20dalam,pejalan%20kaki%20ataupun%20menyeberang%20jalan.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kendaraan
- http://www.galeripustaka.com/2013/05/jenis-arus-lalu-lintas.html
- http://eprints.polsri.ac.id/3383/3/BAB%20II.pdf
- http://www.galeripustaka.com/2013/05/jenis-arus-lalu-lintas.html
- http://eprints.polsri.ac.id/3383/3/BAB%20II.pdf
- http://zudhyirawan.staff.ugm.ac.id/files/2016/08/PPI-MSTT-Karak-Kend.pdf
- https://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Karakteristik_kendaraan
- http://zudhyirawan.staff.ugm.ac.id/files/2016/08/PPI-MSTT-Karak-Kend.pdf
32