BAB II UKL-UPL SKTT 150kV 1
BAB II UKL-UPL SKTT 150kV 1
BAB II UKL-UPL SKTT 150kV 1
BAB II
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
Kota Tangerang merupakan salah satu kota industri yang terletak di provinsi
Banten. Untuk meningkatkan keandalan SKTT 150 kV Jatake – Maximangando,
menambah kapasitas (nominal) SKTT 150 kV Jatake – Maximangando dan mengurangi
risiko pemadaman akibat derating kabel eksisting maka PT. PLN P3B JB APP Durikosambi
merencanakan akan melakukan kegiatan Pembangunan SKTT 150 kV yang
menghubungkan antara Gardu Induk Jatake dengan Gardu Induk Maximangando. Gardu
Induk (GI) Jatake dan Gardu Induk (GI) Maximangando telah beroperasi sejak tahun
1970, dan jalur SKTT tersebut telah beroperasi sejak tahun 1993 dengan nominal kabel
eksisting 460 A dan pembebanan 430 A.
akan dilakukan dengan menggelar kabel pada box yang ditanam dalam tanah. Kegiatan
pembangunan SKTT 150 kV Jatake - Maximangando akan dilakukan dari Gardu Induk
Jatake menuju Gardu Induk Maximangando dengan panjang jalur ± 2000 m. Pengertian
dari Gardu Induk (GI) adalah lokasi atau tempat yang merupakan bagian dari sistem
transmisi dimana dilokasi tersebut diletakkan peralatan – peralatan listrik yang berfungsi
untuk merubah tegangan, memutus arus, serta menyalurkan arus dan menjaga sistem
transmisi. Peralatan – peralatan di GI diletakkan diarea terbuka sehingga diperlukan
lahan dengan luas antara 2000 – 5000 m 2.
Kegiatan pembangunan SKTT 150 kV Jatake - Maximangando akan dilakukan
dari Gardu Induk Jatake menuju Gardu Induk Maximangando dengan memanfaatkan
bahu jalan di sepanjang Jalan Pajajaran dan Jalan Palem Manis, Kecamatan Jatiuwung.
Gambar 2.1
Keterangan:
Keterangan :
: Jalur Pembangunan SKTT 150
: Jalur lokasi Kegiatan
kV Jatake - Maximangando
Pembangunan SKTT 150 kV
Jatake - Maximangando
:Lokasi Sampling Air Permukaan
GI Maximangando
m2 (6°12’38.93”S 106°35’18.52”E)
m3 (6°12’38.03”S 106°35’10.22”E)
:Lokasi sampling
:Lokasi Udara dan
sampling Udara dan
Kebisingan
Kebisingan
M1M1 (6°12’38.99”S
(6°12’38.99”S 106°35’19.08”E)
106°35’19.08”E)
M4 (6°12’37.72”S 106°35’05.37”E)
M4 (6°12’37.72”S 106°35’05.37”E)
J2 (6°12’49.55”S 106°35’00.16”E)
J1 (6°12’51.30”S 106°35’06.36”E)
GI Jatake
1 : 6378
Konduktor Tembaga
Tirai Konduktor
Isolasi
Tirai
Isolasi
Selubung Timah
Hitam
Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando PVC / PE II - 5
Jacket
Tabel 2.2
Fungsi / Peran Dari Setiap Bagian – Bagian Kabel XLPE
tertuang didalam RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) tahun 2015 – 2024
yang telah disahkan.
Tabel 2.3
Jumlah Tenaga Kerja Yang Dibutuhkan Untuk Kegiatan Konstruksi SKTT 150 kV
Jatake – Maximangando
Tabel 2.4
Peralatan dan Material yang Digunakan Untuk Kegiatan Konstruksi
Pembangunan SKTT 150 kV Jatake - Maximangando
No. Jenis Kegiatan Konstruksi Peralatan Yang Digunakan
Parit Kabel
a. Penggalian tanah
b. Pembuatan dan Bekho, eskavator, dump truck, hotmix,
1.
pengangkutan blok pelindung cutter, sekop, cangkul, palu, dll.
kabel
3. Persiapan Penggalian
Kegiatan persiapan penggalian SKTT 150 kV Jatake – Maximangando
dimaksudkan untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum kegiatan penggalian tanah
untuk penanaman kabel listrik dilakukan. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada
persiapan penggalian adalah memasang tanda-tanda peringatan kegiatan penggalian
dilokasi yang akan dilakukan penggalian. Selain memasang tanda peringatan, PT. PLN
P3B JB APP Durikosambi juga memasang pembatas jalan, agar pada saat kegiatan
penggalian tidak sampai mengganggu pengguna jalan. Pembatas jalan ini diupayakan
tidak memakan sebagian badan jalan agar kemacetan lalu lintas dapat diminimalisasi.
Setelah itu dilakukan kegiatan pembersihan sepanjang lokasi jalur SKTT 150 kV dari
tanaman dan gangguan lain sebelum pekerjaan penggalian tanah dan penggelaran kabel
dilakukan.
4. Penggalian, Pengeboran
Kegiatan pembangunan SKTT 150 kV Jatake – Maximangando akan dilakukan
dengan penggalian dan sistem boring. Penggalian dilakukan dengan kedalaman 2- 3,5 m
dan lebar 3 m. Sistem boring adalah sistem penyaluran listrik dengan kabel yang
diletakan di dalam conduit yang terbuat dari PVC. Boring dilakukan apabila melewati
fasilitas umum. Sebelum kegiatan penggalian dilakukan berkoordinasi dengan aparat
pemerintah setempat, hal ini karena pembangunan SKTT ini menyangkut dengan
fasilitas umum.
6. Penutupan Galian
Penutupan galian dilakukan setelah tahap pemasangan kabel telah selesai.
Proses penutupan dilakukan secara manual oleh tenaga manusia dengan menggunakan
peralatan pacul dan sekop, sedangkan proses pemadatan dilakukan dengan
menggunakan mesin, yaitu baby roller dan mesin gilling. Material pengurugan diambil
dari tanah galian sebelumnya yang telah disimpan di lokasi khusus. Setelah itu dilakukan
pengaspalan kembali pada galian yang telah dipadatkan.
Waktu (2016)
No. Kegiatan Ket
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap Pra Konstruksi
2. Tahap Konstruksi
3. Tahap Operasi