Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

BAB II UKL-UPL SKTT 150kV 1

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

BAB II
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

2.1 NAMA RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


Pertambahan jumlah penduduk, pelaksanaan kegiatan pembangunan dan
perkembangan teknologi yang dari tahun ke tahun semakin meningkat menyebabkan
terjadinya peningkatan untuk memenuhi tuntutan serta kebutuhan di segala sektor.
Peningkatan kebutuhan di segala sektor tersebut antara lain adalah diperlukannya
sarana penunjang yang memadai, salah satu sarana penunjang yang mutlak diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah tersedianya sistem kelistrikan yang handal
dan berkesinambungan. Sistem kelistrikan yang handal dan berkesinambungan dapat
dipenuhi apabila ditunjang oleh adanya suplai energi listrik dan tersedianya fasilitas yang
baik serta memadai, makas selaras dengan pembangunan GI/GIS baru 150 kV,
diperlukan pembangunan transmisi 150 kV.

Kota Tangerang merupakan salah satu kota industri yang terletak di provinsi
Banten. Untuk meningkatkan keandalan SKTT 150 kV Jatake – Maximangando,
menambah kapasitas (nominal) SKTT 150 kV Jatake – Maximangando dan mengurangi
risiko pemadaman akibat derating kabel eksisting maka PT. PLN P3B JB APP Durikosambi
merencanakan akan melakukan kegiatan Pembangunan SKTT 150 kV yang
menghubungkan antara Gardu Induk Jatake dengan Gardu Induk Maximangando. Gardu
Induk (GI) Jatake dan Gardu Induk (GI) Maximangando telah beroperasi sejak tahun
1970, dan jalur SKTT tersebut telah beroperasi sejak tahun 1993 dengan nominal kabel
eksisting 460 A dan pembebanan 430 A.

Pembangunan SKTT 150 kV Jatake - Maximangando bertujuan untuk


meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan di wilayah Kecamatan jatiuwung khususnya
di Kota Tangerang, provinsi Banten. Pembangunan SKTT 150 kV Jatake – Maximangando

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 1


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

akan dilakukan dengan menggelar kabel pada box yang ditanam dalam tanah. Kegiatan
pembangunan SKTT 150 kV Jatake - Maximangando akan dilakukan dari Gardu Induk
Jatake menuju Gardu Induk Maximangando dengan panjang jalur ± 2000 m. Pengertian
dari Gardu Induk (GI) adalah lokasi atau tempat yang merupakan bagian dari sistem
transmisi dimana dilokasi tersebut diletakkan peralatan – peralatan listrik yang berfungsi
untuk merubah tegangan, memutus arus, serta menyalurkan arus dan menjaga sistem
transmisi. Peralatan – peralatan di GI diletakkan diarea terbuka sehingga diperlukan
lahan dengan luas antara 2000 – 5000 m 2.
Kegiatan pembangunan SKTT 150 kV Jatake - Maximangando akan dilakukan
dari Gardu Induk Jatake menuju Gardu Induk Maximangando dengan memanfaatkan
bahu jalan di sepanjang Jalan Pajajaran dan Jalan Palem Manis, Kecamatan Jatiuwung.

Tabel 2.1 Deskripsi Rencana Kegiatan


No Deskripsi Keterangan
1. Panjang rute kabel bawah tanah km
2. Jumlah crossing Crossing Jalan
3. Area (nama daerah) yang dilewati Gandasari, Jatiuwung
4. Jenis kabel bawah tanah XLPE Cable Cu 1000 mm2
5. Jenis isolasi kabel bawah tanah XLPE (Cross-Linked
Polyethylene)

2.2 LOKASI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


Kegiatan pembangunan SKTT 150 kV Jatake - Maximangando direncanakan
berlokasi di Jalan Pajajaran dan Jalan Palem Manis, Kelurahan Gandasari, Kecamatan
Jatiuwung, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Peta lokasi kegiatan Pembangunan SKTT
150 kV Jatake – Maximangando dapat dilihat pada gambar 2.1.

Adapun batas – batas lokasi kegiatan :


 Utara : Pabrik

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 2


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

 Timur : Pabrik, Pemukiman Penduduk


 Selatan : Pemukiman Penduduk
 Barat : Pabrik, Pemukiman Penduduk

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 3


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Gambar 2.1

Peta Lokasi Kegiatan


Pembangunan SKTT 150 kV
Jatake - Maximangando

Keterangan:
Keterangan :
: Jalur Pembangunan SKTT 150
: Jalur lokasi Kegiatan
kV Jatake - Maximangando
Pembangunan SKTT 150 kV
Jatake - Maximangando
:Lokasi Sampling Air Permukaan
GI Maximangando
m2 (6°12’38.93”S 106°35’18.52”E)
m3 (6°12’38.03”S 106°35’10.22”E)
:Lokasi sampling
:Lokasi Udara dan
sampling Udara dan
Kebisingan
Kebisingan
M1M1 (6°12’38.99”S
(6°12’38.99”S 106°35’19.08”E)
106°35’19.08”E)

M4 (6°12’37.72”S 106°35’05.37”E)
M4 (6°12’37.72”S 106°35’05.37”E)
J2 (6°12’49.55”S 106°35’00.16”E)
J1 (6°12’51.30”S 106°35’06.36”E)

: Jalur Eksisting SKTT 150


kV Jatake - Maximangando

GI Jatake

1 : 6378

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 4


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

2.3. SKALA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


Rencana pembangunan SKTT 150 kV ini merupakan salah satu jenis usaha
dan/atau kegiatan yang wajib memiliki dokumen UKL - UPL karena pembangunan
saluran kabel bertegangan tinggi 150 kV. Pembangunan SKTT 150 kV ini merupakan
pembangunan dari PT. PLN P3B JB APP Durikosambi khususnya di wilayah Kota
Tangerang. Pembangunan SKTT 150 kV Jatake – Maximangando di lakukan pada bahu
jalan, dimana kegiatan tersebut melewati area Gandasari, Jatiuwung. Kegiatan
pembangunan SKTT 150 kV Jatake - Maximangando akan dilakukan dari Gardu Induk
Jatake menuju Gardu Induk Maximangando dengan panjang jalur ± 2000 m . Luas GI
jatake ± 22.732 m2 dan luas GI Maximangando ± 5.683 m2.
Pembangunan SKTT 150 kV Jatake – Maximangando dilakukan dengan sistem
penggalian dengan kedalaman 2,5 – 3 m dan sistem boring dengan 3 Crossing jalan.
Sistem boring dilakukan karena terdapat banyak fasilitas umum di sepanjang Jalan
Pajajaran dan yang nantinya akan menyeberang Jalan Palem Manis dan kondisi jalan di
sepanjang jalur SKTT 150 kV Jatake – Maximgando merupakan jalan yang padat lalu
lintas dan terdapat pemukiman penduduk serta berbagai macam aktivitas
perekonomian masyarakat seperti perkantoran, pabrik, kios, rumah makan, warung,
bengkel, dan fasilitas umum lain seperti sekolahan.
Jenis kabel yang digunakan untuk pembangunan SKTT 150 kV Jatake –
Maximangando adalah kabel XLPE Cu 1000 mm 2 dengan menggunakan jenis XLPE
(Cross-Linked Polyethlene) untuk isolasi kabel bawah tanah,yang tersusun atas koduktor
tembaga, tirai konduktor, isolasi, tirai isolasi, selubung timah hitam, PE Jacket. Gambar
2.2 menunjukan bagian – bagian dari kabel XLPE

Konduktor Tembaga
Tirai Konduktor
Isolasi

Tirai
Isolasi
Selubung Timah
Hitam
Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando PVC / PE II - 5
Jacket

Gambar 2.2 Bagian – Bangian Kabel XLPE


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Tabel 2.2
Fungsi / Peran Dari Setiap Bagian – Bagian Kabel XLPE

Bagian Kabel Fungsi Komposisi Bahan


Penghantar Arus Listrik :
 Normal Operasi 1000 mm2 Tembaga
Konduktor  Emergensi (copper),
Luas Penampang (S)  Hubung Singkat Konduktor yang dipilin dari
Menahan tarikan saat kawat tembaga
penggelaran kabel
 Mencegah konsentrasi
Medan Listrik pada titik
XLPE
Tirai Konduktor tertentu pada konduktor
Semi konduktor
 Menjamin kontak dengan
isolasi
Untuk menahan tegangan
 Tegangan Rating XLPE
Isolasi
 Tegangan lebih petir Bahan isolasi
 Tegangan lebih Switching
 Mencegah konsentrasi
Medan Listrik pada titik
XLPE
Tirai Isolasi tertentu pada konduktor
Semi konduktor
 Menjamin kontak yang baik
dari isolasi
Untuk pelengkap sebagai :
 Tirai listrik (tidak ada lagi
medan listrik diluarnya)
Selubung Metal  Sebagai konduktor aktif Campuran Timah Hitam
untuk capasitif dan
homopolar arus hubung
singkat.
Mengisolasi selubung metal
Jacket Pelindung dari media sekelilingnya dan PVC atau Polyethylene (PE)
Terluar untuk mencegah terjadinya Bahan isolasi
karat

2.4. GARIS BESAR KOMPONEN KEGIATAN


2.4.1 Kesesuaian Rencana Kegiatan dengan RUPTL
Selaras dengan pembangunan GI / GIS baru 150 kV, di perlukan pembangunan
transmisi 150 kV. Rencana Pembangunan SKTT 150 kV Jatake – Maximangando telah

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 6


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

tertuang didalam RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) tahun 2015 – 2024
yang telah disahkan.

2.4.2 Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang


Rencana Pembangunan SKTT 150 kV Jatake – Maximangando di lakukan di
Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang, Provinsi Banten yang
mengacu pada Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 6 Tahun 2012, dapat dilihat
pada peta RTRW Jaringan Energi dan Kelistrikan Kota Tangerang 2012 – 2032 yang
ditunjukan pada gambar 2.3.

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 7


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Gambar 2.3 RTRW Kota Tangerang Jaringan Energi dan Kelistrikan

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 8


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

2.4.3 Komponen Rencana Kegiatan yang Dapat Menimbulkan Dampak Lingkungan


Rencana kegiatan Pembangunan SKTT 150kV Jatake - Maximangando terdiri dari
3 (tiga) tahap kegiatan yaitu tahap prakonstruksi, konstruksi dan tahap operasi. Berikut
adalah uraian untuk kegiatan masing-masing.

2.4.3.1 Tahap Prakonstruksi


Tahap prakonstruksi dari rencana kegiatan Pembangunan SKTT 150 kV Jatake -
Maximangando meliputi kegiatan pengurusan ijin dan survey jalur. Kegiatan
pembangunan SKTT 150 kV Jatake – Maximangando memerlukan ijin baik dari
pemerintah setempat atau instansi yang terkait.

2.4.3.2 Tahap Konstruksi


Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap konstruksi antara lain, mobilisasi
tenaga kerja, mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material, persiapan penggalian,
penggalian atau pembuatan pit, pengeboran , pemasangan kabel bawah tanah,
persilangan kabel bawah tanah, penyambungan kabel bawah tanah, terminating kabel
bawah tanah, penutupan galian. Pada tahap konstruksi sumber listrik berasal dari Gardu
Induk dan genset. Sumber air bersih berasal dari Gardu Induk.
Dan adapun tahapan konstruksi adalah sebagai berikut:
1. Mobilisasi Tenaga Kerja
Penerimaan tenaga kerja dilakukan untuk tenaga kasar/pelaksana, menengah
dan tenaga tinggi/ahli serta disesuaikan dengan keahlian dan kebutuhan. Untuk tenaga
kasar/pelaksana dan tenaga menengah memprioritaskan penduduk sekitar proyek atau
tenaga kerja lokal. Jumlah tenaga kerja akan mengalami fluktuasi sesuai dengan tahap
kegiatan yang dilaksanakan.
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan terlibat dalam kegiatan pembangunan
SKTT 150 kV Jatake – Maximangando pada tahap konstruksi berjumlah ± 40 orang dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 9


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Tabel 2.3
Jumlah Tenaga Kerja Yang Dibutuhkan Untuk Kegiatan Konstruksi SKTT 150 kV
Jatake – Maximangando

No. Jenis Tenaga Kerja Tingkat Pendidikan Jumlah Yang Dibutuhkan


1. Tenaga Ahli S-1 teknik dan setara 2 orang
3. Mandor STM atau sederajat 4 orang
4. Tukang STM atau sederajat 15 orang
5. Buruh/kuli Minimal SD 19 orang

2. Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material


Mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material yang dimaksud disini adalah
mendatangkan peralatan dan material yang dibutuhkan untuk kegiatan pembangunan
SKTT 150 kV Jatake – Maximangando dari gudang penyimpanan ke lokasi proyek yang
telah direncanakan. Kegiatan pembangunan SKTT 150 kV Jatake – Maximangando
berada di kota industri, sehingga jalan - jalan yang dilalui truk pengangkutan peralatan
merupakan jalan kota, oleh karena itu dalam pengangkutan peralatan tersebut
dipergunakan truk dengan dengan bobot yang lebih kecil dengan menyesuaikan kondisi
kelas jalan, dan kendaraan yang digunakan harus dalam keadaan baik dan memenuhi
persyaratan yang berlaku. Peralatan yang digunakan dalam tahap konstruksi ini antara
lain mini eskavator, trolly dan peralatan kerja sederhana seperti cangkul dan sekop jika
diperlukan.
Jenis peralatan yang digunakan pada kegiatan konstruksi pembangunan SKTT
150 kV Jatake – Maximangando dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 10


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Tabel 2.4
Peralatan dan Material yang Digunakan Untuk Kegiatan Konstruksi
Pembangunan SKTT 150 kV Jatake - Maximangando
No. Jenis Kegiatan Konstruksi Peralatan Yang Digunakan
Parit Kabel
a. Penggalian tanah
b. Pembuatan dan Bekho, eskavator, dump truck, hotmix,
1.
pengangkutan blok pelindung cutter, sekop, cangkul, palu, dll.
kabel

Kabel Drum cable, cable roller, winch,


a. Pengangkutan dynamometer, tool box, truck, forklift,
kabel wire drum cable jack, crane.
b. Pemasangan
2. kabel bawah tanah
c. Penyambungan
kabel bawah tanah
d. Terminating kabel
bawah tanah
Pengurugan dan pemadatan
a. Pengurugan dan
pemadatan Concrete vibrator, compactor plate,
3.
b. Pemasangan pengaman kabel, baby roller, mesin giling.
tanda jalur kabel dan tanda
sambungan kabel.
4. Keselamatan (safety) Rambu-rambu keselamatan, tangga,
panel kayu, penguat baja, generator,

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 11


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

pompa dan selang air, kit slect repair,


kit for water leak, lampu-lampu
pengaman.

3. Persiapan Penggalian
Kegiatan persiapan penggalian SKTT 150 kV Jatake – Maximangando
dimaksudkan untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum kegiatan penggalian tanah
untuk penanaman kabel listrik dilakukan. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada
persiapan penggalian adalah memasang tanda-tanda peringatan kegiatan penggalian
dilokasi yang akan dilakukan penggalian. Selain memasang tanda peringatan, PT. PLN
P3B JB APP Durikosambi juga memasang pembatas jalan, agar pada saat kegiatan
penggalian tidak sampai mengganggu pengguna jalan. Pembatas jalan ini diupayakan
tidak memakan sebagian badan jalan agar kemacetan lalu lintas dapat diminimalisasi.
Setelah itu dilakukan kegiatan pembersihan sepanjang lokasi jalur SKTT 150 kV dari
tanaman dan gangguan lain sebelum pekerjaan penggalian tanah dan penggelaran kabel
dilakukan.

4. Penggalian, Pengeboran
Kegiatan pembangunan SKTT 150 kV Jatake – Maximangando akan dilakukan
dengan penggalian dan sistem boring. Penggalian dilakukan dengan kedalaman 2- 3,5 m
dan lebar 3 m. Sistem boring adalah sistem penyaluran listrik dengan kabel yang
diletakan di dalam conduit yang terbuat dari PVC. Boring dilakukan apabila melewati
fasilitas umum. Sebelum kegiatan penggalian dilakukan berkoordinasi dengan aparat
pemerintah setempat, hal ini karena pembangunan SKTT ini menyangkut dengan
fasilitas umum.

5. Pemasangan Kabel, Persilangan Kabel, Penyambungan Kabel dan Terminating Kabel


Pemasangan kabel dilakukan setelah dengan kegiatan penggalian tanah, di
setiap session yang telah digali langsung dilakukan pengeboran dan setelah itu dilakukan
pemasangan kabel. Pemasangan kabel dilakukan dengan menggunakan alat otomatis.

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 12


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

6. Penutupan Galian
Penutupan galian dilakukan setelah tahap pemasangan kabel telah selesai.
Proses penutupan dilakukan secara manual oleh tenaga manusia dengan menggunakan
peralatan pacul dan sekop, sedangkan proses pemadatan dilakukan dengan
menggunakan mesin, yaitu baby roller dan mesin gilling. Material pengurugan diambil
dari tanah galian sebelumnya yang telah disimpan di lokasi khusus. Setelah itu dilakukan
pengaspalan kembali pada galian yang telah dipadatkan.

Gambar 2.4 Kegiatan Penutupan Galian dan Pengaspalan Kembali

2.4.3.3 Tahap Operasi

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 13


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Kegiatan yang berlangsung pada tahap operasional Pembangunan SKTT 150 kV


Jatake – Maximangando antara lain, Commissioning, Penyaluran tenaga listrik,
Pemeliharaan dan pengamanan.

Dan adapun tahapan konstruksi adalah sebagai berikut:


1. Commissioning
Commissioning merupakan suatu kegiatan penyaluran sementara untuk
mengetahui kondisi kabel secara menyeluruh sebelum dilakukan kegiatan penyaluran
tenaga listrik SKTT 150 kV Jatake - Maximangando. Kegiatan commissioning SKTT 150 kV
Jatake - Maximangando adalah kegiatan pengetesan SKTT 150 kV yang telah terpasang.
Pada kegiatan commissioning, SKTT 150 kV Jatake - Maximangando yang telah terpasang
akan diberikan beban. Tujuan dilakukan commissioning adalah untuk untuk mengetahui
kondisi kabel secara menyeluruh sebelum dilakukan kegiatan penyaluran tenaga listrik
SKTT 150 kV Jatake - Maximangando.

2. Penyaluran tenaga listrik


Kegiatan penyaluran listrik merupakan kegiatan pokok dalam pembangunan
SKTT 150 kV Jatake - Maximangando. Pada penyaluran energi listrik tidak akan terjadi
induksi medan magnet dan medan listrik. Adanya induksi medan magnet dan medan
listrik telah diredam dengan struktur penggalian tanah yang sedalam ± 2,5 - 3 m dan
komposisi kabel XLPE yang tersusun atas konduktor tembaga, tirai konduktor, isolasi,
tirai isolasi, selubung timah hitam, PVC/PE jacket. Dengan struktur susunan kabel XLPE
yang dimilikinya tersebut maka efek berupa thermal instability yang dihasilkan dari
penyaluran tenaga listrik kabel SKTT 150 kV Jatake - Maximangando dapat diredam
dengan baik.

3. Pemeliharaan dan Pengamanan


Kegiatan pemeliharaan di sepanjang jalur SKTT 150 kV Jatake – Maximangando
dilakukan dengan pengecekan melalui sistem yang telah terpasang di masing – masing
GI (Gardu Induk). Sistem pelacakan gangguan pada kabel bawah tanah menggunakan
alat uji tahanan isolasi. Apabila terjadi gangguan maka sistem yang berada di GI (Gardu

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 14


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

induk) akan menginformasikan lokasi gangguan dan untuk selanjutnya dilakukan


perbaikan. Sistem pengaman kabel bawah tanah menggunakan Rele Differential Cable /
Rele OCR + Ground Fault

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 15


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan Pembangunan SKTT 150 kV Jatake - Maximangando

Waktu (2016)
No. Kegiatan Ket
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap Pra Konstruksi

2. Tahap Konstruksi

3. Tahap Operasi

Ukl-Upl sktt 150 kv jatake – maximangando II - 16

Anda mungkin juga menyukai