Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

4425 9575 2 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Volume 4 No.

2, April 2020: 82-89

FORMULASI SEDIAAN LOTION DARI EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH


SALAK (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.)

FORMULATION OF LOTION FROM ETHANOL EXTRACT OF ZALACCA


SEEDS (Salacca zalacca(Gaertn.) Voss.)
Jacub Tarigan1*, Lewinda Panggabean2
1
Dosen Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia Medan
2
Mahasiswa Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia Medan

ABSTRAK
Pendahuluan; Biji salak diketahui mengandung flavonoida dan tanin yang dapat melindungi
kulit dari efek radikal bebas. Oleh karena itu perlu dilakukan formulasi menjadi bentuk sediaan losion
yang dapat memberikan perlindungan terhadap kulit. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk
memformulasi dan mengevaluasi sediaan losion dari ekstrak etanol biji salak. Metode; Ekstrak biji salak
diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%, kemudian di formulasi menjadi sediaan
losion dengan variasi konsentrasi F1 (blanko), F2 (1%, F3 (3%) dan F4(5%). Evaluasi meliputi uji
organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, aritasi dan uji kesukaan. Hasil; Diperoleh sediaan losion
berbentuk semi padat, berwarna coklat, homogenitas baik, pH 6.1-6.6, daya sebar merata, tidak
mengiritasi kulit, dan sediaan F2 paling disukai oleh panelis. Kesimpulan; Ekstrak etanol biji salak
(Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.) dapat diformulasikan menjadi sediaan losion dan telah memenuhi syarat
evaluasi sediaan
Kata kunci : Ekstrak Etanol, Biji Buah Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.), Lotion

ABSTRACT
Background: Zalacca seeds has been known contain flavonoids and tannins which can protect
the skin from the effects of free radical. Therefore, it is necessary formulated into lotion form that can
provide protection to the skin. Objective: To formulate and evaluate lotion formulation of ethanol extract
of Zalacca seeds. Method: Zalacca seed extract was obtained by maceration method using ethanol 70%.
This extract was formulated in a lotion dosage form with variations of extract concentration, namely
F1(Blank) F2(1%), F3 (3%), and F4 (5%). The lotion were then tested for their physical properties
(organoleptic, homogeneity, pH, spreadability, irritation, and hedonic test. Result: Lotion is semi solid,
brown color, good homogeneity, pH 6.1-6.6, spreadability, not irritate the skin, and F2 are most
preferred by panelists. Conclusion: Ethanol extract of Zalacca seed can be formulated into lotion form
and has fulfilled the evaluation of physical properties.
Keywords: Ethanol extract, Zalacca seeds (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.), Lotion

Alamat Korespondensi:
Jacub Tarigan: Institut Kesehatan Helvetia, Jalan Kapten Sumarsono No. 107. Helvetia, Medan.
Indonesia 20124. Hp. 082162530701. Email: jacubtarigan@gmail.com

Publish By; Jurnal Dunia Farmasi 82


Volume 4 No.2, April 2020: 82-89

PENDAHULUAN kekurangan gizi, pola makan yang tidak


Penggunaan kosmetika benar, gaya hidup yang salah, asap
perawatan kulit ditujukan sebagai salah rokok, sinar ultra violet, dan lingkungan
satu upaya perlindungan terhadap yang terpolusi. Hal ini diperlukan suatu
paparan langsung sinar matahari atau penangkalnya yaitu antioksidan (5).
sinar ultraviolet secara terus menerus Salah satu hasil alam asli
terhadap kulit (1). Lotion salah satu Indonesia adalah buah salak yang
sediaan kosmetika golongan emolien terbukti memiliki aktivitas antioksidan
(pelembut) mengandung air memiliki tertinggi dari buah berry dan buah
beberapa sifat, yaitu sebagai sumber lainnya (6). Hasil uji fitokimia
lembab bagi kulit, memberi lapisan kandungan kimia pada biji buah salak
minyak yang hampir sama dengan (Salacca zalacca (Gaernt.) Voss.)
sebum, membuat tangan dan badan terdapat senyawa flavanoid, tannin dan
menjadi lembut, tetapi tidak berasa sedikit alkaloid (7).
berminyak dan mudah dioleskan (2,3). Pada penelitian Karta
Kulit adalah organ tubuh yang menghasilkan aktivitas antioksidan
terletak paling luar dan membatasinya yang mampu menangkap radikal bebas
dari lingkungan hidup manusia (4). DPPH kuat dimana nilai antioksidannya
Kerusakan pada kulit akan sebesar 436,91 mg/L GAEAC (gallic
mengganggu kesehatan manusia acid equivalent antioxidant capacity)
maupun penampilan, sehingga kulit dengan IC50% sebesar 9,37 mg/mL (6).
perlu dilindungi dan dijaga Sista juga menguji aktivitas ekstrak
kesehatannya. Proses kerusakan kulit etanol biji buah salak yang mengandung
ditandai dengan munculnya keriput, fenol, flavonoid dan tanin dimana
sisik, kering, dan pecah-pecah (5). ketiga senyawa tersebut memiliki
Salah satu hal yang aktifitas antiradikal ekstrak etanol biji
menyebabkan kerusakan kulit adalah buah salak sebagai antioksidan (8).
radikal bebas. Radikal bebas merupakan Berdasarkan uraian tersebut
senyawa reaktif yang memiliki elektron maka dilakukan formulasi biji buah
tidak berpasangan. Radikal bebas dalam salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.)
tubuh manusia bisa terbentuk dengan menjadi sediaan lotion. Sesuai hasil
metabolisme normal, tubuh yang penelitian sebelumnya yang

Publish By; Jurnal Dunia Farmasi 83


Volume 4 No.2, April 2020: 82-89

menyatakan khasiat biji buah salak stearat, setil alkohol, parafin cair,
sebagai antioksidan. Pada penelitian ini gliserin, trietonalamin, propil paraben,
dilakukan parameter uji terhadap metil paraben, akuades.
sediaan losion yaitu uji organoleptik, uji
Pengolahan Sampel
homogenitas, uji iritasi, uji ph, uji daya
Sampel yang digunakan adalah
sebar, uji kesukaan/hedonik dengan
biji salak (Salacca zalacca (Gaertn.)
konsentrasi 0%, 1%, 3%, 5% dan
Voss.) yang diambil dari Padang
kontrol positif.
Sidempuan Kecamatan Tanotombangan
METODE
Tapanuli Selatan. Pembuatan ekstrak
Penelitian ini menggunakan
etanol biji buah salak dilakukan
metode eksperimental (9). Meliputi
menggunakan metode maserasi
pengumpulan sampel, proses ekstraksi
menggunakan etanol 70% (10,11).
biji buah salak dengan metode maserasi
Pembuatan Losion
menggunakan etanol 70% dilanjutkan
Lotion dibuat dalam 4 formula
formulasi losion dengan variasi
dengan konsentrasi ekstrak yang
konsentrasi ekstrak dan evaluasi sediaan
bervariasi yaitu 0%, 1%, 3%, 5% sesuai
Alat
tabel 1. Pembuatan sediaan lotion
Alat-alat yang digunakan
ekstrak biji salak dengan prinsip
meliputi alat-alat gelas laboratorium,
pencampuran fase minyak (massa I)
pH meter, rotary evaporator.
dengan fase air (massa II), lalu dilebur
Bahan
diatas waterbath (12).
Bahan yang digunakan antara
lain ekstrak etanol biji salak, asam
Tabel 1. Formula Sediaan Lotion Ekstrak Biji Salak (13)
Bahan Konsentrasi % Fungsi
F1 F2 F3 F4
Ekstrak biji - 1% 3% 5% Zat aktif
Setil alkohol 0,5 0,5 0,5 0,5 Pengemulsi
Asam stearat 2,5 2,5 2,5 2,5 Pengemulsi
Gliserin 5 5 5 5 Emolien
TEA 1 1 1 1 Alkalizing
agent
Paraffin cair 7 7 7 7 Emolien
Propil paraben 0.05 0,05 0,05 0,05 Pengawet
Metil paraben 0,1 0,1 0,1 0,1 Pengawet
Aquadest ad 50 ml 50 ml 50 ml 50 ml Pelarut

Publish By; Jurnal Dunia Farmasi 84


Volume 4 No.2, April 2020: 82-89

Evaluasi Sediaan Lotion HASIL DAN PEMBAHASAN


Evaluasi sediaan meliputi uji Hasil evaluasi sediaan losion
parameter organoleptis (14), ekstrak etanol biji salah dapat dilihat
homogenitas (15), uji pH (16), daya pada tabel 2.
sebar (12), uji iritasi kulit dan uji
hedonik (1).
Tabel 2. Hasil Evaluasi Sediaan Lotion Ekstrak Etanol Biji Buah Salak
Evaluasi Sediaan Formula
Lotion F1 F2 F3 F4 F5
Organoleptis
Bentuk Semi Semi Semi Semi Semi
padat padat padat padat padat
Warna Putih Coklat Coklat Coklat Putih
keruh muda tua keruh
Bau Tidak Khas Khas Khas Bunga
berbau ekstrak ekstrak ekstrak sakura
Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
Ph 6,8 6,6 6,3 6,1 6,4
Daya sebar 6,7 cm 6,8 cm 6,9 cm 7 cm 6,4 cm
Iritasi
Tidak - - - - -
mengiritasi(-)
Kemerahan(+) - - - - -
Gatal-gatal(++) - - - - -
Bengkak(+++) - - - - -
Kesukaan
Bentuk - Suka Suka Kurang -
suka
Warna - Suka Suka Kurang -
suka
Bau - Suka Suka Kurang -
suka
Keterangan :
F1 = Formulasi tanpa ekstrak etanol biji salak (0%)
F2 = Formulasi dengan konsentrasi ekstrak etanol biji salak 1%
F3 = Formulasi dengan konsentrasi ekstrak etanol biji salak 3%
F4 = Formulasi dengan konsentrasi ekstrak etanol biji salak 5%
F5 = Kontrol Positif (Citra Lotion)
F2, F3 dan F4 sedikit lebih encer
PEMBAHASAN dibandingkan F1. Hal ini menunjukkan
Uji Organoleptis bahwa semakin banyak penambahan
Berdasarkan tabel 2, bentuk dari ekstrak, maka warna dari sediaan lotion
sediaan lotion ekstrak etanol biji salak yang dihasilkan bertambah pekat yaitu

Publish By; Jurnal Dunia Farmasi 85


Volume 4 No.2, April 2020: 82-89

coklat muda sampai coklat tua dan Uji daya sebar dilakukan untuk
dihasilkan aroma khas dari ekstrak. mengetahuai kemampuan sediaan lotion
Uji Homogenitas menyebar pada kulit ketika
Hasil pengujian homogenitas diaplikasikan (22). Syarat daya sebar
menunjukkan bahwa seluruh formula untuk sediaan topikal adalah 5-7 cm
lotion memiliki karakteristik yang (23). Hasil uji daya sebar menunjukkan
homogen, tidak memperlihatkan adanya bahwa semakin tinggi konsentrasi
butir-butir kasar pada saat sediaan ekstrak biji buah salak maka daya
dioleskan pada sekeping kaca sebarnya semakin meningkat. Hal ini
transparan. Hal ini menunjukkan bahwa dibuktikan bahwa sediaan F0 memiliki
sediaan yang dibuat mempunyai daya sebar 6,7 cm sedangkan sediaan
susunan yang homogen baik sebelum F2, F3 dan F4 memiliki daya sebar 6,8
maupun sesudah cycling test (18, 19). cm, 6,9 cm dan 7 cm. Jika dibandingkan
Uji pH dengan kontrol positif (F5) maka daya
Uji pH bertujuan untuk sebar yang dihasilkan tidak jauh
mengetahui apakah pH sediaan lotion berbeda.
memiliki pH yang sesuai dengan pH Uji Iritasi
kulit yaitu 4,5-7,0 (20). Jika pH terlalu Berdasarkan hasil pengamatan
basa akan mengakibatkan kulit bersisik, uji iritasi menunjukkan bahwa sediaan
sedangkan jika kulit terlalu asam dapat lotion ekstrak etanol biji buah salak
memicu terjadinya iritasi kulit karena pada semua formula yang di oleskan
terjadi kerusakan mantel asam pada pada kulit sukarelawan tidak
lapisan stratum korneum (21). menunjukkan adanya reaksi iritasi (24).
Berdasarkan hasil uji pH pada Uji Kesukaan/Hedonik
sediaan lotion menunjukkan bahwa Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa
semakin tinggi konsentrasi ekstrak semua panelis lebih suka terhadap F2
maka pH yang dihasilkan semakin dan F3, hal ini dapat terjadi karena
asam. Sediaan lotion ini masih warnanya menarik dan tidak terlalu
memenuhi kriteria pH kulit yaitu 4,5- gelap dibandingkan sediaan F4. Begitu
6,5. pula terhadap bentuk/tekstur losion F2
Uji Daya Sebar dan F3 yang lebih baik daripada F4.
KESIMPULAN

Publish By; Jurnal Dunia Farmasi 86


Volume 4 No.2, April 2020: 82-89

Ekstrak etanol biji salak Badan, Kulit dan Rambut.


(Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.) dapat Jakarta: Rineka Cipta; 2005.
diformulasikan menjadi sediaan losion 3. Soelarto SA. Pengaruh
dimana hasil evaluasi sediaan yang Pemakaian Madu sebagai
memenuhi syarat yaitu, uji organoleptis, Pensubstitusi Gliserin dalam
uji homogenitas, uji ph, uji daya sebar, Beberapa Jenis Krim terhadap
dan uji iritasi. Kestabilan Fisiknya. Pengaruh
SARAN Pemakaian Madu sebagai
Selanjutnya dapat dilakukan uji Pensubstitusi Gliserin dalam
formulasi dan evaluasi sediaan losion Formulasi Beberapa Jenis Krim
ekstrak etanol biji salak (Salacca Malam terhadap Kestabilan Fisik.
zalacca (Gaernt.) Voss.) yang lain Lap Penelitian, Lemb Penelit
untuk mendapatkan hasil sediaan lotion Bandung: FMIPA UNPAD.
yang lebih baik dan sesuai untuk 1995;17.
dipasarkan. 4. Wasitaatmadja SM. Penuntun
UCAPAN TERIMA KASIH Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta:
Terimakasih kepada Penerbit Universitas Indonesia.
Laboratorium Fitokimia dan Semisolid 1997.
Institut Kesehatan Helvetia Medan yang 5. Purwaningsih S, Salamah E.
telah menyediakan tempat untuk Formulasi Skin Lotion dengan
pelaksanaan penelitian ini. Penambahan Karagenan dan
DAFTAR PUSTAKA Antioksidan Alami dari
1. Megantara, Megayanti K, Rhizophora mucronata Lamk. J
Wirayanti R, Wijayanti NPAD, Akuatika V. 2014;V(1).
Yustiantara P. Formulasi Lotion 6. Karta IW, Susila, Mastra IN,
Ekstrak Buah Raspberry (Rubus Dikta PGA. Kandungan Gizi
rosifolius) dengan Variasi pada Kopi Biji Salak (Salacca
Konsentrasi Trietanolamin zalacca) Produksi Kelompok
sebagai Emulgator serta Uji Tani Abian Salak Desa Sibetan
Hedonik terhadap Lotion. J Farm yang Berpotensi sebagai Produk
Udayana. 2017;1. Pangan Lokal Berantioksidan dan
2. Rostamailis, dkk. Perawatan Berdaya Saing. Kelompok Tani

Publish By; Jurnal Dunia Farmasi 87


Volume 4 No.2, April 2020: 82-89

Abian 2015;1(2):123–33. 13. Prayogo K, Wulandari W,


http://jurnal.undhirabali.ac.id/ind Suhartatik N. Pembuatan Kopi
ex.php/virgin/article/view/60/59 Biji Salak (Salacca zalacca)
7. Purwanto N. Uji Sitotoksik dengan Variasi lama
Ekstrak Biji Salak (Salacca Penyangraian dan Penambahan
Zalacca (Gaert) Voss) dengan Bubuk Jahe. Fak Teknol dan Ind
Menggunakan Metode Brine Pangan Univ Slamet Riyadi
Shrimp Leathality Test (BSLT). Surakarta. 2017;1–10.
2015; 14. Departemen Kesehatan Republik
8. Werdyani S, Jumaryatno P, Indonesia. Farmakope Indonesia.
Khasanah N. Antioxidant Edisi Ketiga. Jakarta:
Activity of Ethanolic Extract and Departemen Kesehatan RI; 1979.
Fraction of Salak Fruit Seeds ( 15. Lubis ES, Lubis LS, Reveny J.
Salacca Zalacca (Gaertn.) Voss. ) Pelembab Kulit Alami dari Sari
Using DPPH (2,2-Diphenyl-1- Buah Jeruk Bali (Citrus maxima
Picrylhydrazyl) Method. J (Burm.) Osbeck) J Pharm
Eksakta. 2017;17(2):137–46. Pharmacol. 2012;1(2):104–11.
9. Notoadmojo S. Metodologi 16. Yanty, Yuska N, Siska. Ekstrak
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kulit Buah Naga Merah
Rineka Cipta; 2012. (Hylocereus Polyrhizus) sebagai
10. Marjoni MR. Dasar-Dasar Antioksidan dalam Formulasi
Fitokimia untuk Diploma III Sediaan Lotion. J Ilm
Farmasi. Jakarta: Trans Info Manuntung. 2017;3(2):166–72.
Media Jakarta. 2016; 17. Dewi SP. Kualitas Lotion
11. Syamsuni HA. Ilmu Resep. Ekstrak Kulit Buah Manggis
Jakarta: Penerbit Buku (Garcinia mongostana). e-
Kedokteran, EGC; 2006. journal.uajy.ac.id. 2014;
12. Ekowati D, Rhizky HI. Potensi 18. Anggraini N. Formulasi dan Uji
Tongkol Jagung (Zea Mays L.) Sifat Fisik Lotion Antioksidan
sebagai Sunscreen dalam Sediaan dari Ekstrak Etanol Daun
Hand Body Lotion. Suruhan (Paperomia pellucida
2016;2(2):198–207. L.). Universitas Muhammadiyah

Publish By; Jurnal Dunia Farmasi 88


Volume 4 No.2, April 2020: 82-89

Banjarmasin; 2016.
19. Voigt R. Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi. Edisi Kelima
(Noerono, S.,
penerjemah).Yogyakarta: UGM
Press. 1994.
20. Wasitaatmadja SM. Penuntun
Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta.
UI Press Hal. 1997;22:24.
21. Pratimasari D, Sugihartini N,
Yuwono T. Evaluasi Sifat Fisik
dan Uji Iritasi Sediaan Salep
Minyak Atsiri Bunga Cengkeh
dalam Basis Larut Air. J Ilm
Farm. 2017;11(1):9–15.
22. Pratama, Zulkarnain. Uji SPF in
Vitro dan Sifat Fisik Beberapa
Produk Tabir Surya yang Beredar
di Pasaran. Majalah Farmasi.
2015;11(1):275–83.
23. Garg A, Aggarwal D, Garg S,
Singla AK. Spreading of
Semisolid Formulations: An
Update. Pharm Technol North
Am. 2002;26(9):84.
24. Komala SD, Sugihartini N,
Yuwono T. Evaluasi Uji Iritasi
dan Uji Sifat Fisik Sediaan
Emulgel Minyak Atsiri Bunga
Cengkeh (Syzigium
aromaticum). Pharmaciana.
2015;5(2).

Publish By; Jurnal Dunia Farmasi 89

Anda mungkin juga menyukai