Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Laporan Ilmu Ukur Tanah Pengukuran Beda Tinggi Waterpass

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH

ACARA VIII
PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN WATERPASS

Di Susun Oleh :
Nama : Agnes Indah Wahyuningrum
NIT : 20DI7047
Kelas :C

INSTRUKTUR
SUSILO WIDIYANTOTO, S.T., M.Eng.
NIP: 198706182009121006

PROGRAM DIPLOMA I
PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL
SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
YOGYAKARTA
2020/2021
ACARA VIII
PENGUKURAN BEDA TINGGI
Hari/Tanggal : Rabu, 13 Januari 2021
Lokasi : Ruang Kelas D1
A. Kompetensi Dasar
Praktikan mampu mengenal bagian-bagian waterpass, melakukan set
up waterpass, mampu mengenali kesalahan garis bidik yang tidak sejajar
dengan garis arah nivo, dan mampu mengukur beda tinggi antara 2 titik.

B. Alat dan Bahan


1. Waterpass dan statif (1)
2. Rambu ukur (2)
3. Pita ukur (1)
4. Payung (1)
5. Alat tulis

C. Dasar Teori
Pengukuran sipat datar profil banyak digunakan dalam perencanaan
suatu wilayah. Pengukuran ini terbagi menjadi dua macam, yaitu profil
memanjang dan profil melintang. Dengan pengukuran profil ini, banyak
manfaat yang bisa diperoleh dari data yang dihasilkan karena beda tinggi di
setiap bagian di wilayah tersebut dapat diketahui. Informasi mengenai beda
tinggi sangat berguna dalam cut dan fill suatu permukaan tanah yang tidak
rata, misalnya saja dalam pengerjaan jalan raya atau jalur kereta api.
Mengingat begitu besarnya manfaat sipat datar profil, maka pengukuran ini
mutlak harus dikuasai oleh surveyor ataupun mahasiswa teknik Geomatika.
Salah satu cara untuk menguasai pengukuran sipat datar profil adalah dengan
pelaksanaan praktikum secara sungguh-sungguh atau dengan memperbanyak
jam terbang pengukuran.
Fungsi dari pengukuran beda tinggi ini, antara lain :
a) Merancang jalan raya, jalan baja, dan saluran-saluran yang
mempunyai garis gradien paling sesuai dengan topografi yang ada.
b) Merencanakan proyek-proyek konsruksi menurut evaluasi terencana.
c) Menghitung volume pekerjaan tanah.
d) Menyelidiki ciri-ciri aliran di suatu wilayah.
e) Mengembangkan peta-peta yang menunjukkan bentuk tanah secara
umum.
Digunakan untuk mementukan ketinggian titik-titik yang menyebar
dengan kerapatan tertentu untuk membuat garis-garis ketinggian (kontur).
1. Pengukuran sipat datar resiprokal (reciprocal levelling)
Adalah pengukuran sipat datar dimana alat sipat datar tidak dapat
ditempatkan antara dua station. Misalnya pengukuran sipat datar
menyeberangi sungai/lembah yang lebar.
2. Pengukuran sipat datar teliti (precise levelling)
Adalah pengukuran sipat datar yang menggunakan aturan serta peralatan
sipat datar teliti.

 Pengukuran Sipat Datar Memanjang


Sipat datar memanjang adalah suatu pengukuran yang bertujuan unutk
mengetahui ketinggian titik-titik sepanjang jalur pengukuran dan pada
umumnya digunakan sebagai kerangka vertikal bagi suatu daerah
pemetaan. Sipat datar memanjang terbagi menjadi sipat datar terbuka dan
tertutup.
Cara pengukuran:
1. Letakkan rambu ukur di titik A dan B.
2. Letakkan alat antara titik A dan titik B (usahakan jarak antara alat
dengan titik A maupun titik B sama).
3. Baca Rambu A (BA, BT, BB). Hitung koreksi dengan cara
BT=(BA+BB):2
4. Baca rambu B (BA, BT, BB). Hitung koreksi dengan cara
BT=(BA+BB):2
5. Koreksi maksimum 2mm.
6. Hitung beda tinggi dengan mengurangi BT muka dan BT belakang.
7. Hitung jarak alat dengan titik A
dA=(BA A – BB A)x100
8. Hitung jarak alat dengan titik B
dB=(BA B – BB B)x100
9. Hitung jarak AB=dA+dB
10. Pada slag berikutnya, rambu A menjadi bacaan muka dan sebaliknya,
rambu B menjadi bacaan belakang

Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengukuran ini adalah:


a. Usahakan jarak antara titik dengan alat sama.
b. Seksi dibagi dalam jumlah yang genap.
c. Baca rambu belakang, baru kemudian dibaca rambu muka.
d. Diukur pulang pergi dalam waktu satu hari.
e. Jumlah jarak muka=jumlah jarak belakang.
f. Jarak alat ke rambu maksimum 75 m.

 Metode Penghitungan Beda Tinggi

Penghitungan beda tinggi antara dua titik yang diukur dengan waterpass
dapat dihitung dengan rumus :
ΔH = BTB – BTM
Keterangan :
BTB : Benang tengah belakang
BTM : Benang tengah muka
Istilah-istilah :
o 1 slag adalah satu kali alat berdiri untuk mengukur rambu muka
dan rambu belakang.
o 1 seksi adalah suatu jalur pengukuran sepanjang ± 1-2 km yang
terbagi dalam slag yang genap dan diukur pulang pergi dalam
waktu satu hari.
 Sipat Datar Tertutup
Sipat datar memanjang tertutup yaitu suatu pengukuran sipat datar
yang titik awal dan titik akhir sama /berimpit.

Agar didapat hasil yang teliti maka perlu adanya koreksi, dengan asumsi
bahwa beda tinggi pergi sama dengan beda tinggi pulang.
C = k / (n-1)
C = Koreksi
k = kesaahan
n = banyaknya titik
(n-1) = banyak slag (beda tinggi)

Sebelum digunakan alat sipat datar mempunyai syarat yaitu : garis


bidik harus sejajar dengan garis jurusan nivo. Dalam keadaan di atas,
apabila gelembung nivo tabung berada di tengah garis bidik akan
mendatar. Oleh sebab itu, gelembung nivo tabung harus di tengah setiap
kali akan membaca skala rambu.
1. Station, merupakan titik dimana rambu ukur ditegakan, bukan
tempat alat sipat datar ditempatkan. Tetapi pada pengukuran
horizontal, stasion adalah titik tempat berdiri alat.
2. Tinggi alat, adalah tinggi garis bidik di atas tanah dimana alat sipat
datar didirikan.
3. Tinggi garis bidik, adalah tinggi garis bidik di atas bidang referensi
ketinggian (permukaan air laut rata-rata)
4. Pengukuran ke belakang, adalah pengukuran ke rambu yang
ditegakan di station yang diketahui ketinggiannya, maksudnya
untuk mengetahui tingginya garis bidik. Rambunya disebut rambu
belakang.
5. Pengukruan ke muka, adalah pengukuran ke rambu yang ditegakan
di station yang diketahui ketinggiannya, maksudnya untuk
mengetahui tingginya garis bidik. Rambu di sebut rambu muka.
6. Titik putar (turning point), adalah station dimana pengukuran ke
belakang dan ke muka dilakukan pada rambu yang ditegakan di
station tersebut.

Mendirikan waterpass di antara dua titik target merupakan


pekerjaan yang sering dijumpai dilapangan. Penempatan waterpass di
antara dua titik target ini tidak perlu segaris dengan kedua titik
tersebut, yang penting jarak diantara waterpass dan titik-titik tersebut
diusahakan sama atau hampir sama panjangnya. Dalam aplikasi
sesungguhnya jarak-jarak antara titik-titik tersebut panjangnya tidak
diukur (secara optis) dengan alat waterpas, tetapi diukur dengan alat
ukur jarak langsung (misalnya pita ukur, EDM dan lainnya).
Pengukuran jarak secara optis dengan alatwaterpas ini digunakan
untuk membandingkan dengan hasil yangdiperoleh dari pengukuran
jarak langsung tersebut ataupun untukmengecek bacaan benang
tengahnya, apakah telah memenuhi ketentuan bahwa bt = ½ (ba + bb)
Satu kedudukan waterpas di antara dua titik target yang ditegakkan
rambu ukur disebut slag, pengukuran dalam satu hari terdiri dari
beberapa slag yang dikenal dengan istilah seksi, sedangkan trayek
adalah panjang pengukuran dari beberapa seksi, yang merupakan
panjang dari satupekerjaan projek.

Spesifikasi teknik pengukuran waterpass adalah sebagai berikut :


1. Maksud pengukuran waterpass adalah untuk menentukan
ketinggian titik-titik terhadap bidang referensi tertentu yang
akan digunakan sebagai jaring sipat datar pemetaan.
2. Alat ukur yang dipakai adalah waterpass
3. Jalur pengukuran dibagi menjadi beberapa seksi
4. Tiap seksi dibagi menjadi slag yang genap
5. Setiap pindah slag rambu muka menjadi rambu belakang dan
rambu belakang menjadi rambu muka.
6. Pengukuran waterpass dilakukan dengan cara double stand,
ring.
7. Toleransi kesalahan pembacaan stand 1 dengan stand 2 adalah
< 2 mm
8. Pembacaan rambu dengan tiga benang (benang atas, tengah,
dan bawah)
D. Langkah Kegiatan
1. Siapkan alat ukur waterpass di atas kaki tiga, dan siapkan pula alat
tulis untuk mencatat hasil pengukuran
2. Buka kaki tiga dari pengunci
3. Berdirikan dan dalam keadaan tidak terkunci tinggikan sampai kira-
kira sebatas dada, kemudian kuncikan kembali
4. Renggangkan ketiga kakinya membentuk segitiga sama sisi dengan
jarak antar kaki sekitar 60 cm dan kepala kaki tiga dalam keadaan
mendatar
5. Keluarkan alat ukur dari tempatnya, kemudian pasang di atas kepala
kaki tiga yang sudah disiapkan tadi, pasang skrup yang ada di kepada
kaki tifa pada lubang yang ada di bagian bawah alat ukur cukup kuat
agar antara kaki tiga dan alat betul-betul menjadi satu kesatuan. Lalu
injak alat injakan yang ada di kaki tiga
6. Atur teropong sejajar dengan dua buah skrup pendata
7. Putar kedua skup pendatar ke atas atau kebawah secara bersamaan dan
skrup ketiga sebagai pengatur sampingan, sampai gelembung nivo
tepat ditengah kotak
8. Untuk memenuhi syarat garis bidik sejajar garis nivo, atur gelembung
nivo tabungnya agar tepat ada ditengah dengan menggunakan skrup
pengatur nivo tabung
9. Arahkan tropong ke sasaran, berupa rambu ukur yang didirikan tegak
diatas titik pengukuran
10. Cek benang diafragma terlihat atau tidak. Bila tidak terlihat putar-
putar skrup pemokus difragma sampai benang diafragma tersebut
terlihat jelas
11. Tentukan dua titik A dan B
12. Bagi panjang PQ dalam beberapa slag
13. Baca benang tengah di tiap slag, dengan menganggap bacaan bt yang
berlawanan dengan arah pengukuran menjadi arah belakang (b), yang
searah menjadi arah muka (m) dan catat pada lembar kerja. Hitung
beda tinggi tiap-tiap slag
E. Hasil Praktikum
F. Pendalaman Materi
1. Pada saat penentuan beda tinggi, apakah perlu titik patok pada saat
leveling waterpass?
Jawab : penggunaan titik patok tidak terlalu perlu saat leveling waterpass,
kita hanya perlu mengira-ira bagian tengah antara dua titik.
2. Mengapa perlu dilakukan pengecekan?
Jawab : karena pada saat nivo tidak sejajar dengan garis bidik berarti arah
bacaannya tidak tegak lurus dengan sumbu I, hal itu membuat waterpass
membidik arah yang tidak datar/miring. Sedangkan penggunaan waterpass
adalah mengetahui beda tinggi dengan sipat datar.
3. Apabila waterpass tidak dapat dikoreksi dan tetap dipakai untuk kegiatan
pengukuran, bagaimana cara saudara mengatasinya?
Jawab : dengan memastikan bahwa nivo berada di tengah dan tegak lurus
dengan sumbu I sehingga arah tembakan datar.

Anda mungkin juga menyukai