Askeb Neonatus
Askeb Neonatus
Askeb Neonatus
DISUSUN OLEH:
NAMA : SITTI NUR AINI WINDARI
NPM : 718.6.1.0687
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “ B ” DENGAN NEONATUS FISIOLOGIS
DI BPM INDAH SUNARSIH PUTRI, Amd. Keb
TTD MAHASISWA
Mengetahui Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan Praktek
(Iva Gamar Dian Pratiwi, S.ST., M.Kes) (Indah Sunarsih Putri, Amd. Keb)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga laporan
“ ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS FISIOLOGIS “ ini dapat tersusun hingga selesai,
tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan materi.
Dan harapan saya semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Saya yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan sara dan kritikan yang membangun dari pembaca demi laporan ini menjadi
lebih baik, saya sampaikan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BABI
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2013 Angka Kematian Bayi
(AKB) di dunia 34 per 1.000 kelahiran hidup, AKB di negara berkembang 37 per 1.000
kelahiran hidup dan AKB di negara maju 5 per 1.000 kelahiran hidup. AKB di Asia Timur
11 per 1.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 43 per 1.000 kelahiran hidup, Asia Tenggara
24 per 1.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 21 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun
2013 AKB di Indonesia mencapai 25 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan
dengan Malaysia, Filipina dan Singapura, angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan
angka dari negara-negara tersebut dimana AKB Malaysia 7 per 1.000 kelahiran hidup,
Filipina 24 per 1.000 kelahiran hidup dan Singapura 2 per 1.000 kelahiran hidup (WHO,
2014).
Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan AKB
sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah mencapai target MDGs
2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup. Namun demikian, AKB di Indonesia masih
termasuk tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura
yang sudah di bawah 10 kematian per 1.000 kelahiran bayi (Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 2015).
Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 hari (0-28 hari). Harus diingat
bahwa bayi pada saat lahir mempunyai suhu 0,5-1ºC lsebih tinggi dibanding suhu
ibunya. Bayi baru lahir rentang berisiko mengalami penurunan suhu tubuh menjadi 35-
35,5ºC dalam 15-30 menit karena kecerobohan perawatan diruang bersalin. Ruang
bersalin seringkali tidak cukup hangat, dengan aliran udara yang dingin di dekat bayi
(yang berasal dari AC), atau petugas tidak mengeringkan dan menyelimuti bayi dengan
baik segera setelah dilahirkan (Rohsiswatmo, 2014:368).
.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana asuhan kebidanan bayi baru lahir / neonatus dengan menggunakan 7
langkah Varney pada ibu nifas normal ?
.3 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir / neonatus normal dengan menggunakan management 7 langkah varney
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian pada bayi baru lahir / neonatus normal
b. Dapat menentukan diagnosa potensial dan antisipasi pada bayi baru
lahir / neonatus normal
c. Dapat menentukan interprestasi data secara tepat pada bayi baru lahir /
neonatus normal
d. Dapat menentukan tindakan segera pada bayi baru lahir / neonatus
normal
e. Dapat menentukan rencana tindakan pada bayi baru lahir / neonatus
f. Dapat mengimplementasikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir /
neonatus normal
g. Dapat membuat evaluasi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir /
neonatus normal
.4 MANFAAT
Bagi Penulis
Merupakan pengalaman serta dapat menerapkan apa yang telah di dapat dalam
perkuliahan dengan khusus nyata dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan.
Bagi Institusi
Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan dan perbandingan
pada penanganan kasus bayi baru lahir / neonatus normal.
Bagi Klien
Agar mereka dapat mengetahui masalah-masalah fisiologis apa saja yang dapat
mempengaruhi kesehatan bayi baru lahir / neonatus , sehingga ibu klien dapat lebih
memperhatikan kesehatan anaknya .
6. Mata
Diperhatikan adanya tanda-tanda perdarahan berupa bercak merah yang
akan menghilang dalam waktu 6 minggu.
7. Mulut
Saliva tak terdapat pada bayi normal. Bila terdapat secret yang
berlebihan, kemungkinan ada kelainan bawaan saluran cerna.
8. Leher, dada, abdomen
Melihat adanya cedera akibat persi,ukur lingkar perut.
9. Punggung
Adakah benjolan / tumor atau tulang punggung dengan kelekukan yang
sempurna.
10. Bahu,Tangan,Sendi,Tungkai
Perlu diperhatikan bentuk, geraknya, fraktur, paresis.
11. Kulit dan Kuku
Dalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan, kadang-kadang
didapatkan kulit yang mengelupas ringan. Penglupasan yang berlebihan
harus dipikirkan kemungkinan adanya kelainan. Waspada timbulnya
kulit dengan warna yang tak rata (cutis marmorata) telapak tangan,
telapak kaki,atau kuku yang menjadi biru,kulit menjadi pucat atau
kuning. Bercak-bercak besar biru yang sering terdapat disekitar bokong
(Mongolia spot) akan menghilang pada umur 1-5 tahun.
12. Kelancaran menghisap dan pencernaan
Harus diperhatikan.
13. Tinja dan kemih
Diharapkan keluar dalam 24 jam pertama, waspada. Bila terjadi perut
yang tiba-tiba membesar, tanpa keluarnya tinja, disertai muntah dan
mungkin dengan kulit kebiruan, harap segera konsultasi untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
14. Reflek
a Reflek moro
Jika bayi diberi sentuhan mendadak khususnya dengan jari tangan
maka akan menimbulkan gerak terkejut.
a Reflek menggenggam
Jika telapak bayi disentuh dengan jari pemeriksa maka bayi akan
berusaha menggenggam jari pemeriksa.
a Reflek Rooting
Jika pipi bayi disentuh dengan jari pemeriksa maka akan
menolehkan kepalanya mencari sentuhan itu.
a Reflek menghisap, sueking reflek
Reflek menghisap baik, saat diberi susu dengan menggunakan
sendok bayi berusaha menghisap.
a Glabella reflek
Saat daerah os glabella / pangkal hidung disentuh dengan jari
tangan, maka bayi akan mengerutkan keningnya dan mengedipkan
matanya.
a Gland reflek
Saat disentuh pada lipatan paha kanan dan kiri dengan jari tangan
maka bayi akan mengangkat kedua paha.
Pengkajian
Tanggal : 11-12-2019
Tempat : DI BPM INDAH SUNARSIH PUTRI, Amd.Keb
I. Data Subjektif
1. Biodata
Nama Bayi : By.Ny “B”
Tanggal lahir : 11 Desember 2020
Umur : 0 hari
Jenis kelamin : perempuan
No status register : -
Berat badan lahir : 3700 gram
Panjang Badan : 49 cm
Nama Ibu : Ny “B“ Nama Suami : Tn “B“
Umur : 29 tahun Umur : 33 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SI
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Guru
Alamat : Kolor
8. Resusitasi
Pengisapan lender : Ya Rangsangan : ya
Ambu : tidak Lamanya : - menit
Oksigen : tidak Lamanya : - ltr / menit
Terapi :
Keterangan :
b. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
1) Tonus otot / tingkat aktifitas : Gerakan aktif
2) Kulit :
- Warna kulit : Seluruh kulit berwarna merah jambu
- Terdapat verniks kaseosa : tidak ada
- Terdapat lanugo : Ada
3) Tangisan bayi : Menangis Kuat
4) Tanda vital : - Frekuensi pernafasan : 35x/ menit, teratur
- Denyut Jantung : 132 x/ ment , teratur
- Suhu badan : 36,5 °C aksila
4.1.2 BAYI
1. RIWAYAT ANTENATAL
Menurut Tinjauan Teori
Unutk kasus BBL normal biasanya terjadi pada bayi dengan usia kehamilan dari 37
sampai 42 minggu (Rukiah dkk, 2010;h.2)
2. KELUHAN UTAMA
4.1.7 IMPLEMENTASI
1. Menurut tunjaua teori
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah di uraikan pada
lagkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Realisasi dari perencanaan
sebagian dilakukan oleh bidan, pasien, atau anggota keluarga yg lain. Jika bidan
tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab atas terlaksananya
seluruh perencanaanya. Pada situasi dimana ia harus berkolabirasi dengan dokter,
misalkan karena pasien mengalami komplikasi, bidan harus tetap bertanggung
jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama tersebut.
2. Menurut tinjauan kasus
Pada kasus Ny.”B” telah diberikan pelaksaan dari semua rencana sebelumnya
sesuai dengan kondisi bayi sperti pada :
a. Membersihkan dan mengeringkan tubuh bayi dari lendir dan darah
menggunakan kain bersih dan kering agar bayi tidak hipotermi.
b. Memberikan bayi kepada ibu dengan tekhnik skin to skin agar terjalin hubungan
antara ibu dan bayi, bayi tidak hipotermi, membantu bayi agar lebih peka pada
puting susu ibu serta memberi kehangantan pada bayi. Tutup tubuh bayi dari
kepala dengan kain bersih dan kering.
c. Mengukur antropometri bayi mulai dari lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar
lengan.
d. Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
e. Menyuntikkan bayi vit. K dengan dosis 0.5 cc secara IM pada paha luar bayi
sebelah kiri, dan memberikan salep mata pada ke dua mata.
f. Bedong bayi dengan kain yang bersih dan kering utnuk mrnjaga tubuh bayi agar
tetap hangat dan tidak hipotermi.
g. Memberikan bayi identitas agar bayi mudah dikenali dan mencegah tertukar
dengan bayi lain.
h. Bayi diberikan kepada ibu untuk di susui kembali.
3. Pembahasan
Pada pengkajian kasus tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan
kasus karena implementasi dilakukan sesuai teori.
4.1.7 EVALUASI
1. Menurut tunjaua teori
Langkah ini dilakukan untuk menilai keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan.
Rencana asuham dapat di anggap efektif jika memang benar efektif pelaksanaan
(varbey, 2006; h.28)
2. Menurut tinjauan kasus
a. Bayi sudah dibersihkan dari lendir dan darah
b. Bayi telah diberikan kepada ibu untuk IMD
c. Bayi telah diukur antropomrtrinya
d. Pemeriksaan fisik telah dilakukan
e. Lakukan pemeriksaan reflek
f. Pantau out put bayi
g. Bayi telah di suntik fit.k, dan salep mata
h. Bayi telah dibedong dengan kain yang bersih dan kering
i. Bayi telah diberi identitas
j. Bayi telah diberikan kembali kepada ibu untuk disusui.
3. Pembahasan
Pada pengkajian kasus tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan
kasus karrna evaluasi dilakukan sesuai dengan teori.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada By. Ny.”B” dengan Bayi
Normal umur 0 HARI di BPM Indah Sunarsih Putri Amd.Keb Dapat ditarik beberapa
kesimpulan :
1. Dalam melakukan pengkajian diperlukan adanya ketelitian, kepekaan dan peranan
dari ibu bayi sehingga diperoleh data yang menunjang untuk mengangkat diagnosa
kebidanan.
2. Dalam analisa data dan mengangkat diagnosa kebidanan pada dasarnya mengacu
pada tinjauan pustaka & adanya perubahan serta keseimbangan dengan tinjauan
pustaka tergantung pada kondisi bayi.
3. Pada dasamya perencanaan yang ada pada tinjauan pustaka tidak semuanya dapat
direncanakan pada tinjauan kasus nyata, karena dalam perencanaan disesuaikan
dengan masalah yang ada pada saat itu, sehingga masalah yang ada pada tinjauan
pustaka tidak akan direncanakan jika tidak ada tinjauan kasus nyata.
4. Pada dasarnya pelaksanaan merupakan perwujudan dari perencanaan akan tetapi
tidak dilaksanakan seperti perawatan tali pusat dalam kasus nyata hanya dilakukan
penyuluhan saja sehingga klien melakukan sendiri dirumah sesuai petunjuk.
5. Setelah penulisan mengadakan evaluasi pada By.Ny.”B” dengan bayi Normal umur
1 jam maka sebagian dari semua masalah dapat diatasi. Pada akhirnya klien bersedia
untuk kontrol 1 minggu lagi, keberhasilan dalam mengatasi masalah klien didukung
oleh beberapa faktor diantaranya sarana yang memadai, adanya tindakan yang
komperhensif serta adanya kesadaran klien untuk memeriksakan bayinya.
5.2 SARAN
1. Bagi petugas.
Bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan harus meningkatkan
kemampuan & keterampilan yang dimiliki serta harus memiliki kerja sama yang
baik dengan petugas kesehatan yang lain, klien dan keluarga.
2. Bagi klien.
Klien harus dapat bekerja sama dengan baik dengan tenaga kesehatan agar
keberhasilan dalam asuhan kebidanan dapat tercapai serta semua masalah klien dapat
terpecahkan.
3. Bagi pendidikan.
Tenaga kesehatan yang berada disuatu instansi kesehatan supaya lebih
memperhatikan & memberikan bimbingan kepada calon tenaga kesehatan pada
umumnya serta supaya melengkapi buku-buku yang ada di perpustakaan yang
merupakan gudang ilmu bagi para anak didik.
4. Bagi rumah sakit.
Rumah sakit harus berusaha untuk mempertahankan pelayanan yang sudah ada dan
selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Ndastiyah, Perawatan Anak Sakit: Penerbit Buku Kedokteran ; Jakarta : 1997
Diana ester feperawatan Anak Untuk Spk : Jakarta EGC : 1996 .
Pedoman diagnosa dan terapi,LAB Ilmu penyakit Anak Surabaya, penerbit RSUD Dari.
Soetomo : 1994
Prawiro handja,sarwono : Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. YBP sp 2001
Asuhan Intra Partum, Buku 3, pusdik naskio : WHO, OH LEGO; 2001