Deva Putri Anggraeni 03 - Kuis - Ekonomi Mikro - 2018
Deva Putri Anggraeni 03 - Kuis - Ekonomi Mikro - 2018
Deva Putri Anggraeni 03 - Kuis - Ekonomi Mikro - 2018
Dosen Pembimbing :
Putu Ayu Meidha Suwandewi, SE., M.ec., Dev
Disusun Oleh :
Deva Putri Anggraeni (03)
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2018
Soal :
1. Gambarkah kurva produksi total, produksi rata-rata dan produksi marginal dan berikan
penjelasan pada setiap tahap produksi.
2. Jawablah dengan singkat dan jelas
a. Apa yang dimaksud dengan total cost, fixed cost, variable cost, dan gambarlah
kurvanya.
b. Jika fungsi total biaya suatu perusahaan adalah C = 200 + 4Q, maka hitunglah
besarnya fixed cost, variable cost, toal cost, average cost, marginal cost pada saat
perusahaan berproduksi sebesar 3 unit.
3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri pasar monopoli dan gambar kurva keuntungan normal
pada pasar monopoli.
4. Jelaskan syarat terjadinya keseimbangan pada pasar persaingan sempurna serta
gambarkan kurvanya.
Penyelesain :
1).
Penjelasan Kurva Tahapan Produksi:
Tahap I,
Dimulai dari titik origin hingga ke MP pada titik tertinggi atau MP
maksimum. Menunjukkan bahwa pada saat penggunaan input tenaga kerja (Labour, L)
masih sedikit, bila dinaikkan penggunaannya, maka akan meningkatkan volume produksi.
Dengan meningkatnya volume produksi makan tingkat biaya produksi perunit akan
menurun. Hal ini akan memperbesar keuntungan yang diterima perusahaan. Penambahan
tenaga kerja akan meningkatkan tenaga kerja akan meningkatkan Total Produksi (TP)
maupun produksi rata-rata. Karena itu hasil yang diperoleh tenaga kerja masih jauh lebih
besar dari tambahan upah yang harus dibayarkan. Perusahaan rugi jika berhenti produksi
pada tahap ini (slope kurva TP meningkat tajam). Jadi pada titik ini efisiensi produk belum
maksimal atau disebut irasional.
Pada titik ini juga terlihat LDR (The Law of Diminshing Return), titik LDR terjadi
ketika perusahaan terus menambah tenaga kerja selama MP > 0. Jika MP sudah < 0,
penambahan tenaga kerja justru mengurangi produksi total. Titik LDR terjadi pada saat
belok kurva MP (Marjinal Product), karena ketika belok sudah menunjukkan MP mengalami
penurunan
Tahap II.
Dimulai dari titik MP maksimum hingga ke titik AP maksimum. AP maksimum bila
turunan pertamafungsi AP adalah 0 ( AP = 0). dengan penjelasan matematis, AP maksimum
tercapai pada saat AP = MP, dan MP akan memotong AP pada saat nilai AP maksimum.
Karena berlakunya LDR, baik produksi marjinal maupun produksi rata-rata mengalami
penurunan. Namun demikian nilai keduanya masih positif. Penambahan tenaga kerja akan
tetap menambah Total Produksi (TP) mencapai nilai maksimum (slope kurva TP sejajar
dengan sumbu horizontal). Tahap II disimpulkan terjadi efisiensi produk maksimal atau
disebut rasional, karena MP = 0 yang menunjukkan tingkat produksi maksimum/titik
puncak.
Tahap III
Meliputi daerah dimana TP maksimum/ MP = 0 hingga MP negatif. Pada tahap III
perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi karena penambahan tenaga kerja justru
menurunkan Total Produksi (TP). TP semakin lama semakin menurun karena pada tahap III
penggunaan input Labour/tenaga kerja sudah terlalu banyak, sehingga TP menurun. Jika
penggunaan input tenaga kerja diperbesar menyebabkan MP negatif (efisiensi produk telah
melampaui kondisi maksimal). Perusahaan akan mengalami kerugian (slope kurva TP
negatif). Tahap III disimpulkan sebagai tahap irasional.
Catatan khusus:
1. LDR, terjadi ketika titik belok setelah MP Maksimum (Tahap I)
2. AP maksimum = MP
3. TP maksimum = MP=0
MP adalah kemiringan dari kurva TP, sehingga dapat disimpulkan
1. Jika MP > 0, TP akan meningkat seiring bertambahnya jumlah Labour (Tenaga Kerja)
2. Jika MP = 0, TP menunjukkan tingkat produksi maksimum/titik puncak
3. Jika MP < 0, TP akan menurun seiring bertambahnya jumlah Labour (Tenaga Kerja)
2).
- Biaya total/total cost (TC) adalah jumlah seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk dalam suatu periode
tertentu.
- Biaya tetap/fixed cost (FC), adalah biaya yang dalam periode waktu tertentu jumlahnya
tetap, tidak bergantung pada jumlah produk yang dihasilkan. Contohnya, penyusutan
peralatan, sewa gedung atau penyusutan gedung, pajak perusahaan, dan biaya administrasi.
- Biaya variabel/variable cost (VC), yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
jumlah produk yang dihasilkan. Dalam hal ini, semakin banyak jumlah produk yang
dihasilkan, semakin besar pula jumlah biaya variabelnya. Contohnya, biaya bahan baku dan
upah tenaga kerja yang dibayar berdasarkan jumlah produk yang dihasilkannya.
TC = FC + VC
Persamaan tersebut jika digambarkan kedalam kurva akan tampak seperti Kurva berikut.
Dit : FC ?
VC?
TC?
AC? Dan MC?
Penyelesaian ….
TC = 200 + 40Q
= 200 + 40 (3)
= 200 + 120
= 320
FC = 100 (konstanta)
VC = 40Q
= 40 (3)
= 120
AC = TC/Q
= 320/3
=106,67
MC =200 + 40Q
=40 (turunan)
3).
Prodsen yang mempunyai hak paten untuk output yang diciptakan. Contohnya merek
dagang dan hak cipta.
Produsen memiliki sumber daya yang penting dan unik sehingga menjadi modal yang
dirahasiakan kepada perusahaan lain, misalnya pengetahuan lebih tentang teknis
produksi dan sebagainya.
Adanya skala ekonomi yang memungkinkan pasar hanya bisa dilayani oleh satu
perusahaan karena sangat besar sehingga akan lebih efisien. Contohnya pada bidang
listrik, air, transportasi dan komunikasi.
Produsen sangat menguasai dalam menetapkan kebijakan pembatasan harga.
Kebijakan pembatasan harga ini dari harga sampai pada tingkat yang sangat rendah
maksudya agar perusahaan baru akan sulit atau tidakbisa ikut memasuki pasar.
Sebagai implikasi dari syarat-syarat tersebut, maka seorang produsen tidak dapat mengubah
harga pasar yang berlaku. Seorang produsen hanya sebagai pengambil harga (price taker). Dan
dalam jangka pendek hal penting yang harus diperhatikan oleh produsen yang berada pada pasar
persaingan sempurna adalah menentukan jumlah produksi yang dapat mendatangkan keuntungan
maksimum. Hal tersebut dapat tercapai jika pendapatan marjinal (MR) sama dengan biaya
marjinal (MC) dan juga sama dengan harga outputnya.
Dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan akan menambah skala produksinya dan tidak
menutup kemungkinan adanya perusahaan-perusahaan baru yang masuk dalam industri jika ada
keuntungan lebih (harga jual atau P di atas biaya ratarata atau AC). Akibatnya penawaran output
di pasar akan bertambah dan mendorong harga turun sampai pada posisi di mana harga jual sama
dengan biaya produksi.
Akhirnya keuntungan menjadi normal, dan hal ini akan merangsang adanya perluasan kapasitas
produksi maupun pendirian pabrik baru. Keadaan tersebut dinamakan ekuilibrium jangka
panjang (harga jual atau P sama dengan biaya rata-rata atau AC minimum).
Pada pasar persaingan sempurna harga pasar cenderung stabil, sehingga bentuk kurva permintaan
dan penawaran pada pasar sempurna berupa garis lurus mendatar sejajar dengan sumbu jumlah
barang (OQ). Berapa pun jumlah barang yang dibeli atau yang ditawarkan tidak akan menaikkan
atau menurunkan harga barang. Dan kurva tersebut juga merupakan kurva pendapatan rata-rata
atau AR (Average Revenue) dan pendapatan marginal atau MR (Marginal Revenue).
DAFTAR PUSTAKA
Situs :
http://economymatrix.blogspot.com/2016/01/kurva-tahapan-produksi.html
https://www.galinesia.com/2017/12/pengertian-biaya-produksi-teori-jenis.html#
http://www.nafiun.com/2013/05/pengertian-biaya-produksi-komponen-jenis.html
http://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/pengertian-pasar-monopoli-ciri-contoh-kelebihan-
kekurangan/
http://deniutamaj.blogspot.com/2016/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://www.ssbelajar.net/2013/03/pasar-persaingan-sempurna.html