Thinking and Learning Mechanism
Thinking and Learning Mechanism
Thinking and Learning Mechanism
Disusun Oleh :
Ifa Azzahratul Wardah (201910230311433)
Dinda Fajar Gita Cahyani (201910230311435)
Vina Nuril Baiti L (201910230311448)
Nurul Kusumawardani (201910230311474)
Muna Koirunnisa (201910230311490)
Dicky Dwi P (201910230311494)
Psikologi I 2019
Dosen Pengampu :
Diana Savitri Hidayati, S.Psi, M.Psi.
Mental kompleks, saat memulai proses kegiatan sosial bagi anak-anak telah
terjadi pengamatan secara bebas mengenai berbagai hal disekitar lingkungannya.
Hasil dari pengamatan lingkungan merupakan aktivitas mental dan terjadi
internalisasi pada pikirannya.
Anak-anak dapat memenuhi tugas lebih sulit, setelah memperoleh bantuan orang
lain sangat diperlukan dan menentukan perkembangan berfikir dan tindakannya.
Tugas-tugas diwilayah perkembangan mendekati promosi pertumbuhan secara
maksimum. Anak belajar melalui bantuan orang lain sangan diperlukan dan
menentukan perkembangan berpikir dan tindakannya.
Gagasan untuk belajar dari teori perkembangan, dimana situasi-situasi orang
dewasa merupakanwujud struktur berpikir kognitif.
Menurut Shmeck (1988) mengemukakan bahwa teori belajar dapat ditinju dari
berbagai prespektif, termasuk dalam pengalaman, tingkah laku, dan ilmu kerja otak
manusia.
Langkah kedua, dasar pengetahuan yang telah dipelajari terdahulu sangat penting,
paling tidak secara ringkas telah dipahami. Pada situasi yang berbeda, pengetahuan
tersebut adalah syarat untuk memahami kontekslainnya atau menyeberang pada konteks
lain, sehingga merupakan taksonomi yang dapat bermanfaat dalam penyelesaian
masalah.
Charles Reigeluth (1999) dari Indiana University mengembangkan suatu teori yang
dikenal dengan elaborasi sebagai salah satu paradigm pembelajaran kognitivisme.
Menurut teori ini, terdapat tujuh komponen strategi sebagai rencana unit belajar, yaitu:
1) Urutan elaborasi
2) Urutan prasyarat belajar
3) Penyimpulan
4) Sintesis
5) Analogi-analogi
6) Strategi kognitif
7) Kendali pembelajar
Allport (1993) memandang bahwa tidak ada pengertian fungsi perhatian secara
seragam terhadap label tersebut. Paling tidak ada dua hal yang membedakan perhatian.
Perhatian terkait dengan persepsi, hal ini merupakan suatu pintu untuk
mengamati;
Mengatur persepsi, sehingga tidak terjadi muatan lebih dari informasi yang
berhubungan dengan perasaan;
Perhatian mengizinkan atau memberikan keleluasan untuk fokus pada
informasi yang penting dihadapkan pada kebingungan;
Pengintegasi informasi, dan sebagai penguat mental;
Mengoordinasi tindakan secara motoric.
Eysenk (1984) mengungkapkan dua pendekatan eksperimen dasar mengenai
studi perhatian.