Dinamika Dan Tantangan Demokrasi Di Indonesia: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
Dinamika Dan Tantangan Demokrasi Di Indonesia: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
Dinamika Dan Tantangan Demokrasi Di Indonesia: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas
negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Kesadaran akan pentingnya demokrasi penting. Hal ini dapat dilihat
contohnya dari peran rakyat Indonesia yang dalam melaksanakan Pemilihan
Umum. Walaupun masih terjadi banyak pertanyaan mengenai penilaian
masyarakat yang cenderung masih subyektif. Pemilihan umum ini langsung
dilaksanakan secara langsung pertama kali untuk memilih presiden dan wakil
presiden serta anggota MPR, DPR, DPD, DPRD di tahun 2004. Walaupun masih
terdapat masalah yang timbul ketika waktu pelaksanaan dan pemilihan tersebut,
tetapi masih dapat dikatakan sukses.
Budaya demokrasi telah lama berkembang di masyarakat di seluruh pelosok
tanah air. Demokrasi telah berkembang didaerah misalnya adanya rembug desa,
musyawarah adat dan pemutusan peraturan. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia
berkembang dari masa ke masa. Hal itu di pengaruhi oleh keadaan bernegara dan
juga keadaan politik yang terjadi di Indonesia. Demokrasi yang memiliki
cangkupan lebih luas ini nyata diterapkan ketika adanya masalah yang terjadi
dalam kehidupan bernegara.
Dan perkembangan yang ada di Indonesia mengenai demokrasi di dasari
dengan berbagai kemajuan yang ada di masyarakat. Dan hal itu mempengaruhi
pemerintahan di Indonesia. Demikian pula dengan kebijakan yang di sahkan oleh
pemerintah serta presiden pada khususnya.
1.3 Tujuan
1. Mengumpulkan makalah ini sebagai salah satu tugas pendidikan
kewarganegaraan.
2. Memaparkan perkembangan demokrasi di Indonesia.
3. Memaparkan sejumlah pemahaman dan pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
4. Memaparkan penerapan budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.
BAB 2. PEMBAHASAN
Pandangan hidup yang demokratis dapat merujuk pada teori-teori yang telah ada
dan berkembang di negara-negara demokratis yang system demokrasinya telah mapan.
Menurut Nurcholis Majid dalam Syam terdapat enam unsur pokok atau norma yang
dibutuhkan oleh tatanan masyarakat demokratis yang meliputi :
1. Definisi
Demokrasi merupakan bentuk / mekanisme sistem pemerintahan dalam sebuah
negara untuk berupaya mewujudkan rakyat yang berdaulat atas negara dengan
dijalankankan oleh pemerintah negara tersebut. Secara etimologis, Demokrasi berasal
dari bahaya Yunani yaitu demos dan kratein dimana demos berarti rakyat dan kratein
berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi Demokrasi adalah pemerintahan atau
kekuasaan rakyat.
Demokrai sebagai sistem pemerintahan sudah digunakan sejak zaman Yunani
kuno. Pada saat itu, semua rakyat turut secara langsung membicarakan soal-soal
pemerintahan. Demokrasi itu disebut demokrasi langsung. Setelah zaman Yunani kuno,
demokrasi sudah jarang dipakai sebagai sistem pemerintahan. Barulah setelah zaman
Renaissance, demokrasi bangkit kembali.
2. Kepicikan kedaerahan
Setelah reformasi berlangsung, otonomi daerah menjadi salah satu
program yang gencar dikampanyekan pemerintah. Tuntutan pemerintah
daerahpun berdatangan. Dan karena asas demokrasi itulah, maka pemerintah
daerah diberikan wewenang mengatur daerahnya sendiri, sesuai dengan undang-
undang nomor 22 tahun 1999 dan undang-undang nomor 32 tahun 2004.
Ancaman kepicikan daerah yang dimaksud dalam hal ini bukan aksi
separatisme, meskipun itu sangat mungkin. Namun yang dimaksud dalam hal ini
adalah, isu putra-putri daerah dalam pelaksanaan pemerintahan. Sehingga
peluang bagi warga pendatang sangat sempit dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
3. Ketidak Adilan
Ketidak adilan akan selalu menjadi faktor utama penghalang demokrasi.
Mengapa demikian? Karena ketidak adilan berkaitan dengan kemanusiaan.
Ketidak adilan dapat kita lihat dari empat bidang; ekonomi, politik, sosial dan
hukum.
Pertama, Ketidak adilan dalam bidang ekonomi berkaitan erat dengan
kesenjangan sosial. Kesenjangan yang begitu jauh akan menimbulkan
pemberontakan dari masyarakat yang terpinggirkan, sehingga melahirkan
kekacauan dalam masyarakat. Kedua, ketidak adilan dalam bidang politik, orang
pandai belum tentu bisa menjadi seorang pemimpin, karena akses terhadap partai
politik itu sangat sulit. Selain itu, lahirnya separatisme atau dalam lingkup kecil
seperti pemekaran daerah karena dipengaruhi oleh para intelektual yang tidak
mendapatkan posisi dalam pemerintahan pusat dimana ia berada.
Ketiga, dalam bidang sosial. Dalam bidang sosial ini kaitannya dengan
diskriminasi suku, agama dan lainnya. Sehingga dalam masyarakat terjadi
perpecahan antara suku, agama dan lainnya. Yang terakhir, ketidak adilan dalam
bidang hukum. Hal ini berkaitan dengan kesetaraan dalam bidang hukum. Kita
lihat selama ini begitu banyaknnya fenomena yang mencedrai hukum kita.
5. Globalisasi
Pemerintahan dalam negeri tidak mungkin lepas dari pengaruh global.
Dengan kebebasan mengakses media, mudah mengetahui permasalahan yang
dialami negara lain, dan masalah di negara lain itupun turut mempengaruhi
politik dalam negeri.
Seperti terjadi infasi Israel terhadap Palestina, Amerika Serikat terhadap
Afganistan. Semua kejadian yang terjadi dalam negara itu turut mempengaruhi
kondisi dalam negeri. Seperti tercetus ungkapan dalam sebuah debat disalah satu
televisi. Kita adalah orang muslim dan kita berkewajiban membela teman
seiman. Karena itu, kita bom juga umat kristiani yang ada di Indonesia”.
ungkapan ini tentu akan mempengaruhi kondisi dalam negeri yang diakibatkan
oleh pengaruh global.
Selain masalah tersebut diatas, keberhasilan negara lain dalam menolak
demokrasi akan mempengaruhi sistem pemerintahan di dalam negeri, seperti
misalnya, Venusiela menolak demokrasi dan itu berhasil. Maka masyarakat
indonesia akan terinspirasi oleh keberhasilan tersebut, sehingga menimbulkan
pemberontakan dalam masyarakat.
3. 2 Prinsip Demokrasi
Demokrasi sebagai sistem politik yang saat ini dianut oleh sebagian besar
Negara di dunia tentu saja memiliki prinsip-prinsip yang berbeda dengan sistem
yang lain. Henry B. Mayo sebagaimana dikutip oleh Miriam Budiardjo dalam
bukunya yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Politik (2008:118
119)mengungkapkan prinsip dari demokrasi yang akan mewujudkan suatu
sistem politik yang demokratis.
Adapun prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah:
(1) Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.
(2) Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah.
(3) Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
(4) Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
(5) Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman.
(6) Menjamin tegaknya keadilan.
Prinsip-prinsip demokrasi yang diuraikan di atas sesungguhnya merupakan
nilai-nilai yang diperlukan untuk mengembangkan suatu bentuk pemerintahan
yang demokratis. Berdasarkan prinsip-prinsip inilah, sebuah pemerintahan yang
demokratis dapat ditegakkan. Sebaliknya tanpa prinsip-prinsip tersebut, bentuk
pemerintah yang demokratis akan sulit ditegakkan.
Selain prinsip, demokrasi Pancasila juga memiliki 2 asas yang digunakan
dalam praktik pelaksanaannya sebagai landasan dasar Negara Indonesia, anatar
lain:
3. 1 Kesimpulan
Dengan demikian telah kita lihat bahwa demokrasi di Indonesia telah berjalan dari
waktu ke waktu. Namun kita harus mengetahui bahwa pengertian Demokrasi Pancasila
adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan
diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila. Adapun aspek dari Demokrasi Pancasila
antara lain di bidang aspek Aspek Material (Segi Isi/Subsrtansi), Aspek Formal, Aspek
Normatif, Aspek Optatif, Aspek Organisasi, Aspek Kejiwaan. Namun hal tersebut juga
harus didasari dengan prinsip pancasila dan dengan tujuan nilai yang terkandung di
dalamnya. Oleh karena itu, kita dapat merasakan demokrasi dalam istilah yang
sebenarnya.
3. 2 Saran
http://maribelajarnulis.blogspot.co.id/2010/07/masa-depan-dan-tantangan-
demokrasi.html
http://www.voaindonesia.com/content/berbagai-studi-bahas-dinamika-demokrasi-di-
indonesia/3053071.html