Modifikasi Perilaku AUD
Modifikasi Perilaku AUD
Modifikasi Perilaku AUD
MAKALAH
Dosen Pengampu:
Senny Weyara D.S, S.Psi., M.A
disusun oleh:
Kelompok
Siti Nurhasanah 170210205020
Gufron Yulianto 170210205022
Atmi Prawuri 170210205077
Fifin Andriyani 170210205080
Assalamualaikum, Wr.Wb.
Puji syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
kepada penyusun sehingga dapat menyusun makalah yang berjudul Modifikasi
Perilaku Anak Usia Dini dengan Teknik Positive Discipline. Dan juga kami
ucapkan terima kasih kepada ibu Senny Weyara D.S, S.Psi., M. selaku dosen
pengampu mata kuliah Modifikasi Perilaku Anak Usia Dini. Sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan dukungan dan bantuannya.
Makalah ini penyusun buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Modifikasi
Perilaku Anak Usia Dini dengan tujuan mengetahui modifikasi perilaku anak usia
dini dengan teknik Positive Discipline.
Makalah ini telah penyusun buat semaksimal mungkin. Jika masih ada
kesalahan, penyusun bersedia menerima kritik dan saran yang membangun guna
mengembangkan pengetahuan bersama dan penunjang lebih baik lagi untuk
makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran baru kepada pembaca khususnya mahasiswa
Universitas Jember. Akhir kata penyusun ucapkan terimakasih dan mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum, Wr.Wb.
Penyusun
DAFTARISI
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Pengertian Positive Discipline.
1.3.2 Mengetahui Penerapan Positive Discipline.
1.3.3 Mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Positive Discipline.
1.3.4 Mengetahui Apa Saja Manfaat Penerapan Positive Discipline.
3
BAB 2. PEMBAHASAN
g. Tanggung jawab
Salah satu tujuan utama pengajaran disiplin pada anak adalah
melatihnya untuk bertanggung jawab atas perbuatannya. Mungkin kita
sering mendengar anak berkata “tapi aku kan tidak sengaja..”, seakan-
akan anak bisa lari dari tanggung jawabnya ketika anak melakukan
sesuatu yang kurang baik. Hal yang lebih buruk adalah ketika anak
langsung menyangkal perbuatannya walaupun pada kenyataannya ia
terbukti melakukan kesalahan.
Agar anak memahami dan menerima konsep tanggung jawab,
orangtua dapat mengajari anak untuk:
1) Menyadari bahwa setiap tingkah lakunya akan berdampak pada
orang di sekitarnya dan caranya berperilaku akan menimbulkan
reaksi orang lain.
2) Mengakui bahwa dirinya yang memegang kendali atas
perbuatannya sendiri dan dirinya yang membuat pilihan untuk
berperilaku dan mentaati aturan.
7
BAB 3. PENUTUP
1. Kesimpulan
Positive discipline merupakan cara masyarakat mengajarkan pada anak
mengenai perilaku moral yang diterima oleh kelompok. Tujuannya adalah untuk
memberitahukan kepada anak perilaku mana yang baik dan mana yang buruk serta
mendorong untuk berperilaku agar sesuai dengan standar yang diperlukan. Hal
yang diperlukan adalah peran para orang tua, orang dewasa ataupun guru untuk
bisa memberikan stimulasi dan intervensi apa kepada anak agar anak mengetahui
perilaku-perilaku yang diinginkan oleh standar kelompok sosialnya. Teknik
modifikasi positive discipline merupakan suatu cara untuk mendidik anak menjadi
peribadi yang bertanggung jawab dan menghargai.
Berikut ini beberapa strategi untuk menerapkan disiplin yang positif,
antara lain:
a. Tekankan contoh tingkah laku yang baik
b. Nyatakan peraturan dengan nada positif
c. Tanyakan kepada anak mengenai peraturan yang ada
d. Temukan hal-hal positif setiap hari
e. Memukul tidak menyelasaikan masalah
f. Berbicara dengan positif
g. Tanggung jawab
Melalui disiplinianak anak merasakan manfaat disiplin tersebut antara lain:
a. Merasaiaman, karena ia akan tahu mana yang boleh dan
mana yang tidak boleh dilakukannya
b. Membantu anak menghindariiperasaan bersalah dan rasa
malu akibat perilaku yang salah
c. Memungkinkan anak hidup menurut standar yang disetujui
kelompok sosial, sehingga tidak ditolak oleh kelompok.
d. Pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa yang
diharapkan darinya.
e. Membantu anak dalam mengembangkan hati nuraninya
DAFTAR PUSTAKA
Aulina, C. N. 2013. Penanaman disiplin pada anak usia dini . Jurnal Pedagogi 2
(1): 40.