Etika Dan Filsafat Komunikasi Kel 5
Etika Dan Filsafat Komunikasi Kel 5
Etika Dan Filsafat Komunikasi Kel 5
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
1. Untuk mengetahui apa saja tema pokok dalam etika dan
filsafat komunikasi
2. Untuk mengetahui Teknologi Komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Manusia
3
Menurut Aristoteles, sebagaimana dijelaskan oleh Prof. Onong
(2003) manusia mempunyai tiga anima (jiwa), yakni:
4
3. Kritik Eksistensialisme terhadap Idealisme
5. Komunikator humanistis
5
memilih, dan bertanggung jawab terhadap perilaku yang
diakibatkan.
a. Berpribadi
Aspek yang paling penting dari pandangan humanistik
adalah pandangan sebagai diri seseorang. Dapat saja ia
disebut organisme atau individu, tetapi pertama-tama ia
harus dianggap manusia.
b. Unik
Diri seseorang sebagai manusia yang berpribadi adalah
unik, lain dari yang lain. Kekhasan dan keunikan itu
merupakan ciri yang paling bernilai.
c. Aktif
Yang melekat pada proses mental adalah aktivitas. Asumsi
ini adalah perbedaan paling nyata antara psikologi
humanistik dengan aliran-aliran lain.
d. Sadar diri dan keterlibatan sosial
Ini merupakan prinsip dasar dari psikologi humanistik dan
suatu faktor dari teori komunikasi antar manusia yang
menompang pemahaman mengenai fase-fase proses
komunikasi antarmanusia.
B. Teknologi Komunikasi
6
Dalam teori teknologi media dan masyarakat massa, (Barran &
Davis, 2000:48) misalnya dikatakan bahwa teknologi media
memiliki sejumlah asumsi untuk membentuk masyarakat.
b. Global Pillage
3. Aspek Teknologi
Arnold Pacey dalam buku The Culture of Technology
menyebutkan teknologi mempunyai tiga aspek, yakni:
7
peralatan/mesin, unsur kimia, bahan bakar, produk, dan
limbah.
b. Cultural Aspect (aspek budaya)
Asspek ini, meliputi tujuan, nilai, kode etik, keyakinan,
kesadaran, dan kreativitas.
c. Organizational Aspect (aspek organisasi)
Aspek ini, meliputi aktivitas ekonomi dan industry,
aktivitas profesi, pengguna dan konsumen, dan
persatuan dagang.
4. Teknologi Komunikasi dan Masyarakat Informasi
Sebelum terbentuknya masyarakat informasi, secara
sosiologis masyarakat terlebih dahulu mengalami fase
masyarakat pre-agriculture, masyarakat agriculture,
masyarakat industri, dan baru masyarakat informasi.
8
daan perputaran capital dalam industry media massa
sangat menjanjikan.
5. Ekses Teknologi Komunikasi
Perkembangan teknologi ibarat pisau bermata dua. Satu
sisi membawa manfaat, namun di sisi lain membawa
bahaya. Ekses (pengaruh negatif) dari perkembangan
teknologi antara lain berupa:
a. Perubahan gaya hidup
b. Tantangan karier
c. Perubahan regulasi
d. Pergeseran kekuatan
6. Berbagai Paradigma dalam Teknologi Komunikasi
a. Determinisme teknologi
Berasumsi bahwa teknologi adalah kekuatan kunci dalam
mengatur
masyarakat.
b. Fenomenologi teknologi
Memahami teknologi dalam kaitannya dengan fenomena
sosial yang
melingkupi teknologi. Ada tiga lingkup sosial, yakni mikro,
meso, dan makro.
c. Otoriterianisme
d. Merupakan paradigma paling tua. Berfungsi sebagai alat
propaganda pemerintah.
e. Liberalisme
Antitesa paradigma otoritarian. Teknologi bukan menjadi
alat pemerintah, dan bisa dimiliki secara pribadi.
f. Tanggung jawab sosial
Pradigma tanggung jawab sosial merupakan
pengembangan sekaligus kritik terhadap paradigm liberal.
9
7. Pemikiran Jacques Ellus tentang Teknologi Komunikasi
Kita tidak bisa hidup tanpa teknologi, tapi pada saat yang
sama kita juga harus menghadapi resiko dan konsekuensi yang
dibawa oleh teknologi. Teknologi komunikasi telah menyebabkan
terjadinya propaganda, yaitu pola komunikasi yang bersifat
politis dan komersial yang hamper tak terasa gejalanya.
10
c. Pesan harus dapat menumbuhkan kebutuhan pribadi
komunikan sekaligus menyediakan alternatif mencapai
kebutuhan tersebut.
d. Pesan harus berkaitan dengan kebutuhan kelompok dimana
komunikan berada.
1. Komunikasi efektif menurut Stephen Covey
Menurut Stephen Covey, orang yang pernah
dinobatkan oleh majalah Time sebagai 25 orang Amerika
Serikat yang paling berpengaruh lebih jauh tentang
biografi dan karya Covey, komunikasi merupakan
keterampilan yang paling penting dalam hidup kita.
Covey, dalam bukunya yang sangat terkenal ‘’ The 7
Habits of Highly Effective People’’, memberi panduan bagi
kita bagaimana menjadi komunikator yang baik melalui
penguasaan kebiasaan perilaku (habit) untuk menjadi
manusia yang efektif, yakni:
1) Proaktif
Menurut Covey, kehidupan kita tidak berjalan dengan
sendirinya. Sebaliknya kitalah yang menentukan apa dan
bagaimana kehidupan kita berjalan. Kita memilih apa yang
terjadi, Kebahigaan dan kesedihan merupakan
pilihan.begitu juga dengan sukses, gagal, berani, takut,
mengambil keputusan, dan seterusnya situasi yang kita
pilih. Bersikap Proaktif berkaitan dengan pengambilan
tanggung jawab dalam hidup. Kita tidak boleh terus
menerus menyalahkan orang tua atau orang lain atas apa
yang menimpa kita.
2) Rencanakan sesuatu dengan tuntas dalam pikiran
11
Menurut Covey, hal ini sesuai dengan prinsip bahwa
sesuatu diciptakan dua kali, yakni penciptaan mental dan
penciptaan fisik yang mengikuti penciptaan mental.
3) Membuat prioritas
Menurut Covey, hal ini penting karena tanpa prioritas kita
tidak mempunyai focus, baik dalam tujuan, nilai, peran,
dan prioritas. Hal utama yang paling tinggi, yang dalam
konteks Covey adalah hubunganpersonal (personal
relationship)
2. “REACH” sebagai Hukum Komunikasi Efektif
Menurut Ariwibowo Prijosaksono dan Roy Sembel, hukum
komunikasi efektif bisa dirangkum dalam satu kata, yakni
REACH, singkatan dari:
a. Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang
efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang
menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.
b. Empathy
Empathy adalah kemampuan kita untuk menempatkan
diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh
orang lain.
c. Audible
Audible adalah pesan yang kita sampaikan dapat diterima
dengan baik oleh penerima pesan.
d. Clarity
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi.
Dalam komunikasi kita perlu mengembangkan sikap
terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan),
12
sehingga dapat menimbulkan rasa percaya dari penerima
pesan atau anggota tim kita.
e. Humble
Humble adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan
unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk
membangun rasa menghargai orang lain. Jika komunikasi
yang kita bangun didasarkan pokok komunikasi yang
efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator
yang handal dan pada gilirannya dapat membangun
jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan
penghargaan.
3. Know Your Audience
Berikut adalah faktor-faktor penting yang merupakan
penunjang efektivitas komunikasi dengan mengetahui
audiens.
a. Timing yang tepat untuk suatu pesan
b. Bahasa yang harus digunakan agar pesan dapat
dimengerti
c. Sikap dan nilai yang ditampilkan harus efektif
d. Jenis kelompok di mana komunikasi akan
dilaksanakan
13
Source attractiveness, yakni hal-hal yang bisa
mendatangkan ketertarikan sehingga komunikan akan
memperhatikan pesan yang kita sampaikan.
5. Hambatan komunikasi
Untuk maksimalisasi efektivitas komunikasi, maka
sejumlah hambatan harus diperhatikan, yakni:
a. Gangguan komunikasi, baik mekanistik maupun
semantik.
b. Kepentingan (interest), menyebabkan kita selektif
dalam menaggapi suatu pesan, yakni selektif dalam
bentuk sikap, pikiran, dan tingkah laku.
c. Motivasi terpendam, motivasi mendorong seseorang
berbuat sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan
kekurangannya.
d. Prasangka, komunikasi belum dilakukan orang sudah
curiga terlebih dahulu.
6. Evasi komunikasi
Adalah pembeloan komunikasi baik disengaja
maupun tidak. Bila dibiarkan, maka tujuan komunikasi
pasti tidak akan tercapai. Evasi komunikasi meliputi:
a. Menyesatkan pengertian
Seperti dalam konflik antara Mahkamah Agung (MA) dan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beberapa waktu lalu
tentang biaya perkara.MA mengatakan bahwa pungutan
biaya perkara adalah ‘’ titipan pihak ketiga’’ bukan ‘’
penerimaan negara ‘’. Sedangkan BPK berkeyakinan bahwa
biaya perkara merupakan penerimaan negara, karena
didapat dengan menggunakan fasilitas negara.
14
Seperti dalam proses berantai, pesan akan berubah-ubah
maka, komunikasi yang efektif akan meminimalisir rantai
pesan.
c. Mengubah kerangka referensi
Seperti dalam media massa masing-masing menulis sesuai
dengan visi dan misi yang dianut. Bisa jadi surat kabar A
menyebut bom bunuh diri di Irak dilakukan oleh ‘’kelompok
gerilyawan’’, sementara Koran B menyebabakan sebagai ‘’
kelompok pengacau keamanan’’.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
http://etikafilsafat.blogspot.com/2016/04/tema-pokok-dalam-
etika-dan-filsafat_18.html
http://mahasiswa.ung.ac.id/291414011/home/2015/4/14/etika-
dan-filsafat-komunikasi.html
http://www.academia.edu/38933225/ETIKA_DAN_FILSAFAT_KOMU
NIKASI
17