MATERI PPM 2
MATERI PPM 2
MATERI PPM 2
Pengorganisasian
Masyarakat
URAIAN SINGKAT
A. Pengantar
Pada akhir sesi, peserta diharapkan mampu untuk memahami tahapan utama dari
pengorganisasian masyarakat. Mereka akan mampu meninjau role pengorganisasian
masyarakat dalam membangun kemitraan untuk proyek-proyek ICZPM.
Pada abad keduapuluh konsep dari pemikiran dan pola kerja Pengorganisasian
Masyarakat tersebut menjadi populer kembali, sebagai reaksi terhadap gagasan dan
praktek-praktek pembangunan atau “modernisasi” yang ternyata berujung pada terinjak-
injaknya harkat kemanusiaan dan pengurasan secara dahsyat berbagai sumber daya alam
untuk kepentingan sekelompok kecil manusia di bumi ini.
B. Pengorganisasian Masyarakat
1. Definisi
Sebuah kumpulan dari para keluarga dan individu-individu dalam suatu kawasan
geografi yang tertata baik dan saling berdekatan dengan elemen-elemen kehidupan
umum yang signifikan, yang diperlihatkan oleh sikap, budaya/adat, tradisi dan bahasa
2. Karakteristik Masyarakat
1
Baca juga Community Organizing : People Power from the Grassroots, oleh Dave Beckwith dengan
Cristina Lopez. Center for Community Change.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal
PKSPL - IPB
Pengorganisasian masyarakat - 3
Prinsip tersebut dirumuskan dari satu cuplikan ajaran Lao Tse (700 sm) yang lebih
kurang berbunyi sebagai berikut :
Ada juga beberapa prinsip lain yang tidak kalah pentingnya untuk dijalankan oleh
pengorganisasi masyarakat, yaitu :
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal
PKSPL - IPB
Pengorganisasian masyarakat - 4
Mengakar dalam pemimpin masyarakat lokal, organisasi dan agen-agen lokal dan
masyarakat local. Orang luar dapat terlibat sebagai fasilitator atau nara sumber.
Merupakan tenaga atau kekuatan pengendali yang diturunkan melalui keinginan dari
masyarakat lokal untuk kesejahteraan anak-anak mereka dan mereka sendiri.
Merupakan program aksi yang dibangun secara bersama dengan perwakilan
organisasi masyarakat. Program ini merupakan suatu kenyataan yang actual yang
merupakan sekumpulan kesepakatan umum yang mengakibatkan pengembangan dari
organisasi lokal.
Merupakan suatu program yang tumbuh dari masyarakat local, bersamaan dengan
partisipasi langsung dari semua organisasi di wilayah-wilayah khusus. Hal ini
meliputi derajat substansi dari partisipasi masyarakat dan voluntir. Hal ini juga
menuntut adanya komitmen yang tinggi pengorganisasi masyarakat.
Swadana, dan swadaya
Proses pengorganisasian harus dijalankan dengan sangat hati-hati dan sensitif pada
budaya dan situasi sosio-ekonomi-politik lokal agar kehadiran pengorganisasi
masyarakat tidak malah memicu konflik horisontal di dalam masyarakat
Pengorganisasi masyarakat harus hati-hati agar tidak terjebak dalam paradigma dan
prasangka yang dibawanya dan harus belajar mengosongkan diri agar dapat
menangkap kondisi dan permasalahan masyarakat secara jernih.
Proses pengorganisasian masyarakat harus cukup murni dan tidak terlalu dibebani
oleh proyek-proyek tertentu (misalnya pengorganisasian masyarakat ditujukan untuk
melobi masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata alam, padahal masyarakat
belum tentu butuh, mau dan punya potensi). Kegiatan/aksi apa yang muncul dalam
proses pengorganisasian masyarakat harus diupayakan murni dari masyarakat (pilihan
bebas mereka).
5. Pertimbangan Dasar
Pemilihan lokasi
Penggunaan sumberdaya (langsung/tidak langsung)
Pembahasan mengenai masyarakat bisa dilakukan dengan beranjak dari beberapa sisi-
sisi pengamatan dan pemahaman, seperti dari sisi stratifikasi (pelapisan) masyarakat,
sisi pengelompokan masyarakat, sisi ras dan etnis, sisi geografi, dan lain sebagainya.
Dalam konteks memahami model dan strategi Pengorganisasian Masyarakat maka
fokus pembahasan hanya dari sisi karakter dan mobilitas masyarakat, yakni dari sisi
masyarakat perkotaan (industri) yang maju dan sisi masyarakat pedesaan (agraris)
yang tradisional. Saul Alinsky dan Paulo Freire dapat disebutkan sebagai perwakilan
dari masing-masing model dan strategi pengorganisasian masyarakat tersebut.
PENGENALAN MASALAH
BERSAMA
PENGENALAN
AKSI KEBUTUHAN
PENYELESAIAN POTENSI & SUMBER
BERSAMA DAYA
PENGGALANGAN POTENSI
DAN SUMBER DAYA
Karena hormatnya terhadap penguasa, mereka menjadi kurang peka terhadap gejala-
gejala kehidupan di luar yang sangat dinamis dan tidak jarang disertai dengan
kelicikan-kelicikan. Sehingga seringkali mereka menjadi obyek penyalahgunaan
kekuasaan tanpa mereka sadari kerugiannya. Terhadap masyarakat tradisional ini
Freire menekankan pentingnya pendekatan budaya dalam upaya membangun
kehidupan yang lebih baik melalui kegiatan pendidikan yang dialogis, yang bertujuan
membangun pemahaman baru namun masih dalam konteks setempat. Sehingga kelak
bisa dihasilkan isi dan bentuk ekspresi budaya baru sebagai instrumen penting dalam
mencapai kemajuan hidup2.
Dari berbagai pengalaman kasus, masalah yang dialami masyarakat tradisional sudah
hampir mencapai klimaks, dalam arti penderitaan mereka sudah terendapkan,
tertumpuk dalam kehidupan sehari-harinya. Namun mereka belum terlalu
merasakannya atau kalaupun sudah dirasakan-nya, sebagian besar dari mereka tidak
tahu bagaimana cara dan dari mana mencari jalan untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
2
Paulo Freire. PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES, Surat Menyurat Pedagogis Dengan Para Pendidik
Guinea-bissau. Terjemahan Indonesia. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta 2000.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal
PKSPL - IPB
Pengorganisasian masyarakat - 8
Melihat kondisi tersebut, strategi utama yang digunakan untuk mencapai penyelesaian
masalah adalah proses pembelajaran harus dimulai dari penyadaran dan pengenalan
masalah terlebih dahulu. Startegi ini dapat dijadikan sebagai pondasi bagi penentuan
aksi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Setelah masyarakat sadar akan
permasalahan yang dihadapi dan memutuskan untuk melakukan penyelesaian, tahap
selanjutnya adalah pengenalan potensi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menjalankan aksi penyelesaian masalah tersebut, baik yang sudah dimiliki oleh
komunitas ataupun yang belum.
Lalu, bagaimana caranya menggalang seluruh potensi dan sumber daya tersebut dalam
aksi penyelesaian masalah ?.
Oleh karena itu, strategi utamanya adalah mengajak anggota komunitas untuk
membangun organisasi komunitas (organisasi rakyat) yang kuat dan mampu
menjalankan aksi-aksi umum (public action), termasuk kalau harus melakukan
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal
PKSPL - IPB
Pengorganisasian masyarakat - 9
a. Pendekatan 1
(4) Penguatan
Evaluasi masyarakat
Evaluasi lembaga
Pengalihan tanggung jawab ke pengguna sumberdaya
Menulis dan publikasi kegiatan
Strategi “phase out”
b. Pendekatan 2
c. Pendekatan 3
Pengorganisasian Isu
d. Pendekatan 4
e. Pendekatan 5
Praxis.
b. Penyidikan Sosial
- Survey : Data primer & sekunder
- Analisis sosial
- Dokumentasi
- Publikasi
- Monitoring & Evaluasi
TUJUAN
Bahan
Kertas karton
Kertas manila
Double selotip/lem
Peralatan
Overhead projector
Layar proyeksi
PROSES PENYAJIAN
1. Peserta diminta untuk membagi diri dalam kelompok yang mempunyai latar
belakang pendidikan atau pekerjaan yang berbeda;
PEMBAGIAN SESI
Lembar Pertanyaan
Progress Test :
Modul – Pengorganisasian Masyarakat
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
______________________________________________________________
Kunci Jawaban
a. Integrasi
b. Penyidikan sosial
c. Program percoabaan
d. Landasan kerja
e. Pertemuan teratur
f. Permainan peran
g. Mobilisasi atau aksi
h. Evalusi
i. Refleksi
REFERENSI
Pimbert, M. P and J. N. Pretty. 1995. Parks, people and professionals. UNRISD, Geneva.