Karakteristik Dan Perbedaan Individu
Karakteristik Dan Perbedaan Individu
Karakteristik Dan Perbedaan Individu
OLEH:
A1B1 13029
2014
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
1. Pengertian Individu
Manusia adalah makhluk yang dapat di pandang dari berbagai sudut pandang.
Manusia telah menjadi salah satu objek filsafat. Baik objek formal yang
mempersoalkan hakikat manusia maupun objek materil yang mempersoalkan
manusia sebagai apa adanya manusia dan dengan berbagai kondisinya.
Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai makhlik yang berpikir atau “homo
sapiens” , makhluk yang berbentuk atau “homo faber” , makhluk yang dapat di
didik atau “homo educandum” dan seterusnya merupakan pandangan-pandangan
tentang manusia yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang
akan di lakukan terhadap manusia tersebut.
2. Karakteristik individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang di peroleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan
merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang
menyangkut factor biologis maupun factor social psikologis. Kepribadian terbawa
pembawaan (heredity) dan lingkungan merupakan dua factor yang terbentuk
karena factor terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan
kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri.
Natur dan Nature merupakan istilah yang biasa di gunakan untuk menjelaskan
karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental dan emosional, pada
setiap tingkat perkembangan.
B. Perbedaan Individu
1. Bidang-Bidang Perbedaan
1. Perbedaan fisik.
Usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan
dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga
dan suku.
3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat dan sikap.
4. Perbedaan intelegensi.
5. Perbedaan kecakapan dan kepandaian di sekolah.
a. Perbedaan Kognitif
Dalam suatu kelompok siswa pada tingkat mana pun, perbedaan latar
belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau
menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan
pelajaran. Pengalaman-pengalaman belajar yang dimiliki anak dirumah
mempengaruhi kemampuan untuk berprestasi dalam situasi belajar yang disajikan.
Anak umur 6 tahun yang memasuki sekolah dasar mungkin berbeda satu,
dua bahkan tiga tahun dalam tingkat kesiapan untuk mengambil manfaat dari
pendidikan formal. Hal ini ditunjukan dari hasil sebuah penelitian bahwa
kemampuan mental atau umur mental bagi anak kelas satu sekolah dasar
ditemukan dalam rentangan umur kronologis antara 3tahun sampai 8tahun. Hal ini
berarti bahwa meskipun umur kronologis telah mencapai 8tahun (yang secara
normal anak ini seharusnya telah duduk dikelas dua atau tiga sekolah dasar) tetapi
kemampuan belajarnya masih sama dengan mereka yang duduk dikelas satu. Hal
ini menggambarkan produk keluaraga yang amat kurang, yang mungkin sekali
ekspresi bahasa dan kehidupan keluarga tersebut kurang baik.