Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Karakteristik Dan Perbedaan Individu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

RESUME MATERI KELOMPOK 1

OLEH:

ERMA PRATIWI NUFI

A1B1 13029

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS HALU OLEO

2014
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU

A. Individu Dan Karakteristiknya

1. Pengertian Individu

Manusia adalah makhluk yang dapat di pandang dari berbagai sudut pandang.
Manusia telah menjadi salah satu objek filsafat. Baik objek formal yang
mempersoalkan hakikat manusia maupun objek materil yang mempersoalkan
manusia sebagai apa adanya manusia dan dengan berbagai kondisinya.
Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai makhlik yang berpikir atau “homo
sapiens” , makhluk yang berbentuk atau “homo faber” , makhluk yang dapat di
didik atau “homo educandum” dan seterusnya merupakan pandangan-pandangan
tentang manusia yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang
akan di lakukan terhadap manusia tersebut.

Kini bangsa Indonesia telah menganut suatu pandangan, bahwa yang di


maksud manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan
pengejewantahan manunggalnya berbagai cirri atau karakter hakiki atau sifat
kodrati manusia yang seimbang antar berbagai segi, yaitu antara segi :

1. Individu dan social


2. Jasmani dan rohani
3. Dunia dan akhirat

Keseimbangan hubungan tersebut menggambarkan keselarasan hubungan antara


manusia dengan dirinya, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan alam
sekitar atau lingkungannya dan manusia dengan Tuhan.

2. Karakteristik individu

Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang di peroleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan
merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang
menyangkut factor biologis maupun factor social psikologis. Kepribadian terbawa
pembawaan (heredity) dan lingkungan merupakan dua factor yang terbentuk
karena factor terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan
kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri.
Natur dan Nature merupakan istilah yang biasa di gunakan untuk menjelaskan
karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental dan emosional, pada
setiap tingkat perkembangan.

B. Perbedaan Individu

Dari bahasa bermacam–macam aspek perkembangan individu dikenal dua


fakta yang menonjol, yaitu : 1.) semua manusia mempunyai unsur - unsur
kesamaan di dalam pola perkembangan, 2.) di dalam pola yang bersifat umum
dari apa yang membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial, tiap-tiap
individu mempunyai kecenderungan berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut
secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif. Sejauh
mana individu berbeda akan mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau
kombinasi-kombinasi dari berbagai unsur perbedaan tersebut.

Individu menunjukan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau


perseorangan. Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang
perseorangan, berkaitan dengan perbedaan individual perseorangan. Ciri dan sifat
orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini disebut perbedaan
individu atau perbedaan individual.

1. Bidang-Bidang Perbedaan

Upaya pertama yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu,


sebelum dilakukan peengukuran kapasitas mental yang mempengaruhi penilaian
sekolah adalah menghitung umur kronologi.

Garry 1963 (oxendine,1984:317) mengkategorikan perbedaan individual


kedalam bidang-bidang berikut :

1. Perbedaan fisik.
Usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan
dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga
dan suku.
3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat dan sikap.
4. Perbedaan intelegensi.
5. Perbedaan kecakapan dan kepandaian di sekolah.

Secara kodrati, manusia memiliki potensi dasar yang secara esensial


mebedakan manusia dengan hewan yaitu pikiran, perasaan, dan kehendak. Oleh
karena itu sikap, minat, watak, kemampuan berpikir, perilakunya dan hasil
belajarnya berbeda – beda antara manusia satu dengan lainnya.

Perbedaan – perbedaan tersebut berpengaruh terhadap perilaku mereka di


rumah maupun disekolah. Gejala yang dapat diamati adalah bahwa mereka
menjadi lebih atau kurang dalam bidang tertentu dibandingkan dengan orang lain.

a. Perbedaan Kognitif

Menurut Bloom, proses belajar, baik disekolah maupun di luar sekolah,


menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxsonomy
Bloom, yaitu kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan
kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan


teknologi tiap-tiap orang. Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil
belajar. Sebagaimana diketahui bahwa hasil belajar merupakan perpaduan antara
factor pembawaan dan pengaruh lingkungan (factor dasar dan ajar).

Tes hasil belajar menghasilkan nilai kemampuan kognitif yang bervariasi.


Variasi nilai tersebut menggambarkan perbedaan kognitif tiap-tiap individu.
Dengan demikian pengukuran kemampuan kognitif dapat dilakukan dengan tes
kemampuan belajar atau tes hasil belajar. Intelegensi (kecerdasan) sangat
mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang. Dikatakan bahwa antara
kecerdasan dan nilai kemampuan kognitif berkolerasi tinggi dan positif, semakin
tinggi nilai kecerdasan seseorang maka semakin tinggi kemampuan kognitifnya.

b. Perbedaan Individual dalam Kecakapan Bahasa

Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting


dalam kehidupannya. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda,
kemampuan berbahasa merupakan kemampuan kemampuan seseorang untuk
menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang
penuh makna, logis, sistematik. Kemampuan berbahasa tersebut sangat di
pengaruhi oleh factor kecerdasan dan factor lingkungan. Factor-faktor lain yang
juga penting antara lain adalah factor fisik terutama organ bicara.

c. Perbedaan dalam Kecakapan Motorik

Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan


kemampuan untuk melakukan kordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh
saraf pusat untuk melakukan kegiatan.

Kemampuan motorik di pengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik


dan tingkat kemampuan berpikir. Karena kematangan pertumbuhan fisik dan
kemampuan berpikir setiap orang berbeda-beda, maka hal itu membawa akibat
terhadap kecakapan motorik masing-masing, dan dengan demikian kecakapan
motorik setiap individu akan berbeda-beda pula.

d. Perbedaan dalam Latar Belakang

Dalam suatu kelompok siswa pada tingkat mana pun, perbedaan latar
belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau
menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan
pelajaran. Pengalaman-pengalaman belajar yang dimiliki anak dirumah
mempengaruhi kemampuan untuk berprestasi dalam situasi belajar yang disajikan.

e. Perbedaan dalam Bakat

Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir.


Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan
rangsangan dan pemupukan secara tepat. Sebaliknya bakat tidak dapat
berkembang sama sekali manakala lingkungan tidak menerikan kesempatan untuk
berkembang dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang
menyentuhnya. Dalam hal imilah makna pendidikan menjadi penting baginya.

Perkembangan bakat dimiliki siswa secara individual. Meskipun


intelegensi umum merupakan factor dari hamper semua atau bahkan semua
bidang penampilan atau performasi namun hasil tes intelegensi yang selama ini
dilaksanakan, hasilnya lebih banyak berhubungan dengan keberhasilan atau
kemampuan bidang akademik.
f. Perbedaan dalam Kesiapan Belajar

Anak umur 6 tahun yang memasuki sekolah dasar mungkin berbeda satu,
dua bahkan tiga tahun dalam tingkat kesiapan untuk mengambil manfaat dari
pendidikan formal. Hal ini ditunjukan dari hasil sebuah penelitian bahwa
kemampuan mental atau umur mental bagi anak kelas satu sekolah dasar
ditemukan dalam rentangan umur kronologis antara 3tahun sampai 8tahun. Hal ini
berarti bahwa meskipun umur kronologis telah mencapai 8tahun (yang secara
normal anak ini seharusnya telah duduk dikelas dua atau tiga sekolah dasar) tetapi
kemampuan belajarnya masih sama dengan mereka yang duduk dikelas satu. Hal
ini menggambarkan produk keluaraga yang amat kurang, yang mungkin sekali
ekspresi bahasa dan kehidupan keluarga tersebut kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai