PPK GE DEWASA
PPK GE DEWASA
PPK GE DEWASA
GASTROENTERITIS
…………………….. 00 1 dari 3
PPK TanggalTerbit
Ditetapkan
GASTROENTERITIS
Direktur,
Diajukan Oleh
Disetujui Oleh
Kelompok Staf Medik,
Ketua Komite Medik,
…………………….. 00 2 dari 3
Sianosis 2
Umur 50-60 tahun -1
Umur >60 tahun -2
1. Demam tifoid
Diagnosis Banding 2. Kriptosporidia (pada penderita HIV)
3. Kolitis psuedomembran
Pemeriksaan Penunjang 1. Darah rutin (leukosit) untuk memastikan adanya infeksi
2. Feses lengkap (termasuk analisis mikrobiologi) untuk
menentukan penyebab
Pada umumnya diare akut bersifat ringan dan sembuh cepat
dengan sendirinya melalui rehidrasi dan obat antidiare, sehingga
jarang diperlukan evaluasi lebih lanjut
Terapi dapat diberikan dengan:
Cairan dan diet adekuat
Bila terjadi dehidrasi, tentukan derajat dehidrasi dan
lakukan langkah berikut:
1. Tentukan jenis cairan yang digunakan: cairan oralit yang
berikan per oral atau NGT dan cairan ringer laktat atau
NaCL 0,9% diberikan secara intravena
2. Tentukan jumlah cairan yang akan diberikan: dapat
diketahui dengan rumus kebutuhan cairan
Skor x 10% x kg BB x1 L
15
3. Tentukan jadwal pemberian cairan
Terapi - Dua jam pertama (tahap rehidrasi inisial): jumlah
total kebutuhan cairan diberikan langsung dengan
cepat
- Satu jam berikutnya/jam ke-3 (tahap ke-2)
pemberian cairan berdasarkan kehilangan selama 2
jam rehidrasi inisial sebelumnya. Bila tidak ada syok
atau skor Daldiyono kurang dari 3 dapat diganti
cairan per oral.
- Jam berikutnya pemberian cairan diberikan
berdasarkan kehilangan cairan melalui tinja dan
insensible water loss.
Obat antidiare: antara lain turunan opioid (loperamide,
difenoksilat atropine, tinktur opium), bismut subslaisilat,
atapulgit 4x2 tablet/hari atau scetite 3x1 sachet setiap BAB
encer sampai diare stop
Pemberian antimikroba empirik pada pasien yang diduga
mengalami infeksi bakteri invasif, traveller”s diarrhea, dan
imunosupresi. Dapat diberikan antibiotika atau antiparasit
atau antijamur tergantung penyebabnya. Antimikroba yang
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
GASTROENTERITIS
…………………….. 00 3 dari 3
Edukasi Pada kondisi yang ringan, diberikan edukasi kepada keluarga untuk
membantu asupan cairan. Edukasi juga diberikan untuk mencegah
terjadinya GE dan mencegah penularannya
Prognosis bergantung pada kondisi pasien saat datang,
Prognosis
ada/tidaknya komplikasi, dan pengobatan. Umumnya prognosis
dubia ad bonam. Bila kondisi saat datang dengan dehidrasi berat,
prognosis dapat menjadi dubia ad malam
1. Simandibrata MD. Diare akut, In: Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I, Simandibrata MD, Setiati S, Eds. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, 5thed. Vol I. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009: p. 548-556
2. Makmun D, Simandibrata MD, Abdullah M, Syam AF, Fauzi A.
Konsensus Penatalaksanaan Diare Akut pada Dewasa di
Indonesia. Jakarta: Perkumpulan Gastroenterologi
Indonesia, 2009.
3. Setiawan B. Diare akut karena infeksi. In: Sudoyo AW,
Kepustakaan
Setiyohadi B, Alwi I, Simandibrata M, Setiati S, eds. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. 4th ed. Vol III. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2006:p
1794-1798
4. Sansonetti P, Bergounioux J. Shigellosis. In: Kasper,
Braunwald, Fauci, et al. Harrison’s principles of Internal
Medicine. Vol II. 17TH ED. Mc Graw-Hill 2009:p.962-964
5. Reed SL. Amoebiasis and Infection with free living amoebas.
In: Kasper, Braunwald, Fauci, et al. Harrison’s principles of
Internal Medicine. Vol II. 17TH ED. Mc Graw-Hill 2009: p.962-
964