Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

PPK GE DEWASA

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

GASTROENTERITIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

…………………….. 00 1 dari 3

PPK TanggalTerbit
Ditetapkan
GASTROENTERITIS
Direktur,

Diajukan Oleh
Disetujui Oleh
Kelompok Staf Medik,
Ketua Komite Medik,

(dr. Dharmeizar, SpPD, (drg. Dadang Sukandar, MARS)


(dr. Ade Rusmiati SpP)
KGH)
Peradangan mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan
Pengertian diare, yaitu Buang air besar lembek atau cair, dapat bercampur
darah atau lendir, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu
24 jam, dan disertai dengan muntah, demam, rasa tidak enak di
perut, dan menurunnya nafsu makan.
 Buang air besar lembek atau cair, dapat bercampur darah atau
Anamnesis
lendir, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam,
dan disertai dengan muntah, serta tenesmus.
 Dapat disertai demam
Tanda-tanda dehidrasi: turgor kulit menurun, akral dingin,
Pemeriksaan Fisik penurunan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, tangan
keriput, mata ceung, penurunan kesadaran, nyeri tekan abdomen,
bising usus hiperperistaltik.
Derajat dehidrasi dapat minimal, ringan, sedang, dan berat
Berdasarkan anamnesis (BAB cair lebih dari 3 kali/hari) dan
pemeriksaan fisik (ditemukan tanda dehidrasi dan pemeriksaan
konsistensi BAB)
Menghitung skor klinis berdasarkan metode Daldiyono:
Klinis Skor
Rasa haus/muntah 1
Tekanan darah sistolik 60 -90 mmHg 1
Tekanan darah sistolik <60 mmHg 2
Kriteria Diagnosis
Frekuensi nadi >120 x/menit 1
Kesadaran apatis 1
Kesadaran somnolen, sopor, atau koma 2
Frekuensi napas >30 x/menit 1
Facies cholerica 2
Vox cholerica 2
Turgor kulit menurun 1
Washer woman”s hand 1
Ekstremitas dingin 1
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
GASTROENTERITIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

…………………….. 00 2 dari 3

Sianosis 2
Umur 50-60 tahun -1
Umur >60 tahun -2
1. Demam tifoid
Diagnosis Banding 2. Kriptosporidia (pada penderita HIV)
3. Kolitis psuedomembran
Pemeriksaan Penunjang 1. Darah rutin (leukosit) untuk memastikan adanya infeksi
2. Feses lengkap (termasuk analisis mikrobiologi) untuk
menentukan penyebab
 Pada umumnya diare akut bersifat ringan dan sembuh cepat
dengan sendirinya melalui rehidrasi dan obat antidiare, sehingga
jarang diperlukan evaluasi lebih lanjut
 Terapi dapat diberikan dengan:
 Cairan dan diet adekuat
 Bila terjadi dehidrasi, tentukan derajat dehidrasi dan
lakukan langkah berikut:
1. Tentukan jenis cairan yang digunakan: cairan oralit yang
berikan per oral atau NGT dan cairan ringer laktat atau
NaCL 0,9% diberikan secara intravena
2. Tentukan jumlah cairan yang akan diberikan: dapat
diketahui dengan rumus kebutuhan cairan

Skor x 10% x kg BB x1 L
15
3. Tentukan jadwal pemberian cairan
Terapi - Dua jam pertama (tahap rehidrasi inisial): jumlah
total kebutuhan cairan diberikan langsung dengan
cepat
- Satu jam berikutnya/jam ke-3 (tahap ke-2)
pemberian cairan berdasarkan kehilangan selama 2
jam rehidrasi inisial sebelumnya. Bila tidak ada syok
atau skor Daldiyono kurang dari 3 dapat diganti
cairan per oral.
- Jam berikutnya pemberian cairan diberikan
berdasarkan kehilangan cairan melalui tinja dan
insensible water loss.
 Obat antidiare: antara lain turunan opioid (loperamide,
difenoksilat atropine, tinktur opium), bismut subslaisilat,
atapulgit 4x2 tablet/hari atau scetite 3x1 sachet setiap BAB
encer sampai diare stop
 Pemberian antimikroba empirik pada pasien yang diduga
mengalami infeksi bakteri invasif, traveller”s diarrhea, dan
imunosupresi. Dapat diberikan antibiotika atau antiparasit
atau antijamur tergantung penyebabnya. Antimikroba yang
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
GASTROENTERITIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

…………………….. 00 3 dari 3

dapat digunakan antara lain:


- Golongan kuinolon yaitu ciprofloxacine 2x500 mg/hari
selama 5-7 hari
- Trimetoprim/sulfamethoxazole 160/800 2x1 tablet/hari
- Apabila diduga penyebabnya adalah giardia,
metronodazole dapat diberikan dengan dosis 3x500
mg/hari selama 7 hari
- Bila diketahui etiologi diare akut, terapi sesuai etiologi
Terapi probiotik dapat mempercepat penyembuhan diare akut

Edukasi Pada kondisi yang ringan, diberikan edukasi kepada keluarga untuk
membantu asupan cairan. Edukasi juga diberikan untuk mencegah
terjadinya GE dan mencegah penularannya
Prognosis bergantung pada kondisi pasien saat datang,
Prognosis
ada/tidaknya komplikasi, dan pengobatan. Umumnya prognosis
dubia ad bonam. Bila kondisi saat datang dengan dehidrasi berat,
prognosis dapat menjadi dubia ad malam
1. Simandibrata MD. Diare akut, In: Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I, Simandibrata MD, Setiati S, Eds. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, 5thed. Vol I. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009: p. 548-556
2. Makmun D, Simandibrata MD, Abdullah M, Syam AF, Fauzi A.
Konsensus Penatalaksanaan Diare Akut pada Dewasa di
Indonesia. Jakarta: Perkumpulan Gastroenterologi
Indonesia, 2009.
3. Setiawan B. Diare akut karena infeksi. In: Sudoyo AW,
Kepustakaan
Setiyohadi B, Alwi I, Simandibrata M, Setiati S, eds. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. 4th ed. Vol III. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2006:p
1794-1798
4. Sansonetti P, Bergounioux J. Shigellosis. In: Kasper,
Braunwald, Fauci, et al. Harrison’s principles of Internal
Medicine. Vol II. 17TH ED. Mc Graw-Hill 2009:p.962-964
5. Reed SL. Amoebiasis and Infection with free living amoebas.
In: Kasper, Braunwald, Fauci, et al. Harrison’s principles of
Internal Medicine. Vol II. 17TH ED. Mc Graw-Hill 2009: p.962-
964

Anda mungkin juga menyukai