Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Laporan Kelompok BPM. Suherlina

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

1

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS


PADA Ny. E USIA 24 TAHUN P2A0POST PARTUM 2 JAM
DI BPM SUHERLINA, SST,MKM

Disusun Oleh :

1. ANDI SRI AYU ASTUTI 00218014

2. RAHWANI 00218012

3. ZHAVIRA FIORENT 00218002

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AWAL BROS BATAM
2019
2

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS


PADA Ny. E USIA 24 TAHUN P2A0 POST PARUM 2 JAM
DI BPM SUHERLINA, SST,MKM

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan


Praktik Klinik Kebidanan (PKK) I

Disusun Oleh :

1. ANDI SRI AYU ASTUTI 00218014

2. RAHWANI 00218012

3. ZHAVIRA FIORENT 00218002

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AWAL BROS BATAM
2019
3

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik Klinik Kebidanan Ipada Ny. E Usia 24 Tahun P2 A0 Usia


Kehamilan.. di BPM. Suherlina, SST, MKM telah disetujui oleh Pembimbing
Institusi dan Pembimbing Lahan Praktik.

Batam, Desember 2019

Pembimbing lahan praktek : Suherlina, SST, MKM (_______________)

Pembimbing institusi : Indah Mastikana, SST, M.Kes (_______________)

Pembimbing institusi :Septi M.U.P, S.ST,M.Kes (_______________)

Mengetahui,

Ketua Program Studi D-III Kebidanan

STIKes Awal Bros Batam

Indah Mastikana, SST, M.Kes


4

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus
PKK I asuhan kebidanan ibu nifas fisiologis pada Ny.usia .. tahun dengan 6 jam
pasca postpartum persalinan di PBM. Suherlina, SST, MKM untuk memenuhi
salah satu syarat kelulusan Praktik Klinik Kebidanan (PKK) I Program Studi D-III
Kebidanan STIKes Awal Bros Batam.

Dalam penyusunan ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar


laporan ini sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi karena keterbatasan
kemampuan, pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari sepenuhnya dalam
penyusunan ini masih terdapat banyak kekurangan, namun berkat bantuan,
bimbingan dan saran serta dorongan semangat dari berbagai pihak akhirnya
penulis dapat menyelesaikan laporan kasus PKK I asuhan kebidanan ibu nifas
fisiologisdengan baik.

Pada kesempatan kali ini penulis mngucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. dr. H. Fadil Oenzil, PhD, Sp, GK, selaku Ketua STIKes Awal Bros
Batam.
2. Ns.Rachmawaty. M.Noer,S.Kep.M.Kes, Selaku Wakil 1 STIKes Awal Bros
Batam
3. Indah Mastikana, S.ST, M.Kes, selakuKetua Program Studi D-III Kebidanan
Dan Pembimbing Institusi I STIKes Awal Bros Batam.
4. Septi M.U.P, S.ST, M.Kes, selaku Pembimbing Institusi II yang telah
berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan dorongan
sampai terselesainya laporan.
5. Suherlina, SST, MKM, selakupembimbing lahan praktek mandiri bidan yang

telah membimbing penulis selama melakukan praktik klinik kebidanan I di

PMB. Suherlina, SST, MKM.

6. Para bidan yang bertugas di PMB. Suherlina, SST, MKM.


5

7. Orang tua yang telah mendukung serta membantu baik moril maupun materi.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini dan

penulis berharap sekiranya laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Batam, 05 Desember 2019

Penulis
6

DAFTAR ISI

Halaman judul
Lembar Persetujuan
Kata pengantar .......................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................. 1
1.2. Tujuan ............................................................................... 2
1.3. Manfaat ............................................................................. 3
1.4. Waktu dan Tempat ............................................................ 3
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................... 4
2.1. Definisi .............................................................................. 4
2.2. Etiologi .............................................................................. 5
2.3. Patofisiologi ...................................................................... 6
2.4. Tanda dan Gejala............................................................... 9
2.5. Diagnosis ........................................................................... 11
2.6. Penatalaksanaan ................................................................ 12
BAB III TINJAUAN KASUS ............................................................... 13
BAB IV PENUTUP ............................................................................... 26
4.1. Kesimpulan ....................................................................... 26
4.2. Saran .................................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut WHO (World Health Organization), diseluruh dunia setiap menit

seorang perempuan meninggal karna komplikasi yang terkait kehamilan,

persalinana, dan mas nifas. Dari laporan WHO di Indonesia merupakan salah

satu angka kematian tergolong tinggi yaitu 420/100.000 kelahiran hidup, bila

dibandingkan dengan negara0negara ASEAN lainnya. Menurut hasil survey

demografi dan kesehatan Indonesia menyebutkan AKI pada tahun 2007

sebesar 228/100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu ini turun

dibandingkan pada tahun 2002 yang mencapai 307/100.000 kelahiran hidup

(Departemen Kesehatan Indonesia 2007).

Target pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015

dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi prioritas utama

dalam pembangunan kesehatan. Dari target MDGs 102/100.000 kelahiran

hidup (KH), pada tahun 2007 AKI telah mengalami penurunan 228/100.000

menjadi 118/100.000 KH.

Masa nifas atau post partum adalah masa setelah persalinan selesai sampai

6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas organ reproduksi secara perlahan

akan mengalami perubahan seperti sebelum masa hamil. Selama masa nifas

perlu mendapat perhatian lebih dikarnakan angka kematian ibu 60% terjadi

pada masa nifas. Dalam angka kematian ibu (AKI) adalah penyebab
2

banyaknya wanita meninggal dari suatu penyebab kuarang nya perhatian pada

wanita post partum (Maritalia,2012).

Di negara berkembang seperti indonesia, masa nifas merupakan masa yang

kritis bagi ibu yang sehabis melahirkan diperkirakan bahwa 60% kematian

ibu terjadi setelah persalinan dan 50% diantaranya terjadi dalam selang waktu

24 jam pertama (Prawirardjo,2006).Untuk itu perawatan selama masa nifas

merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Perawatan masa nifas

mencakup berbagai aspek mulai dari pengaturan dalam mobilisasi, anjuran

untuk kebersihan diri , pengaturan diet, pengaturan miksi dan defekasi,

perawatan payudara (mammae) yang ditujukan terutama untuk kelancaran

pemberian air susu ibu guna pemenuhan nutrisi bayi, dan lain-lain (Rustam

Mochtar, 1998 dan Saifuddin et al, 2002).

1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujun umum melakukan asuhan kebidanan ibu nifas fisiologis pada Ny. E

usia 24 tahun post partum 2 jam di BPM. Suherlina, SST, MKM dan di

dokumentsikan dalam bentuk manajeman asuhan kebidanan SOAP ini

adalah memberikan pengalaman nyata kepada penulis dalam

penatalaksana dan pendokumentasian praktik klinik kebidanan I pada ibu

nifas fisiologis postpartum 2 jam.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian pada Ny. E 24 tahun P2A0post partum 2 jam.


3

b. Mengidentifikasi diangnosa kebidanan pada Ny. E dengan post partum

2 jam.

c. Membuat pelaksanaan asuhan pada Ny. E dengan post partum 2 jam.

d. Mengevaluasi asuhan pada Ny. E dengan post partum 2 jam.

e. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada Ny. E dengan post

partum 2 jam.

1.3 Manfaat

1. Bagi pasien

Menambah wawasan dan pengetahuan klien mengenai masa nifas yang

sedang dialami.

2. Bagi Instansi kesehatan

Sebagai bahan masukan atau informasi bagi pelayanan kesehatan dalam

rangka meningkatkan pelayanan.

3. Bagi institusi pendidikan

Sebagai refrensi tambahan diperpustakaan STIKes Awal Bros Batam dan

sebagai acuan penilaian pada Praktik KlinikKebidanan (PKK) I.

4. Bagipenulis

Laporan kasus ini untuk mengimplementasikan matakuliah yang didapat

selama kuliah, memperluas wawasan dalam bidang pendidikan khususnya

asuhan kebidanan pada ibu nifas dan sebagai syarat untuk menyelesaikan

Praktik KlinikKebidanan (PKK) I.

1.3 Waktu dan tempat pengambilan kasus

Tanggal : 29 November 2019


4

Waktu : 19.40 WIB

Tempat : PMB. Suherlina, SST, MKM.


5

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi

Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir

ketika alatalat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. masa nifas

berlangsung kirakira 6 minggu, akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali

seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu 3 bulan (Prawirohardjo, 2009;

Saifuddin, 2002).

Masa nifas adalah masa segera setelah kelahiran sampai 6 minggu. selama masa

ini, fisiologi saluran reproduktif kembali pada keadaan yang normal (Cunningham,

2007).

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan

selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas 6-8

minggu (Mochtar, 2010).

Masa puerperium atau masa nifas dimulai setelah persalinan selesai, dan

berakhir setelah kira-kira 6 minggu (Wiknjosastro, 2005).

Periode pasca partum (Puerperium) adalah masa enam minggu sejak bayi lahir

sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak,

2004).

Dari berbagai uraian yang menjelaskan tentang pengertian masa nifas, dapat

disimpulkan bahwa masa nifas adalah dimulai setelah persalinan selesai dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung

selama 6 minggu.
6

2.2 Etiologi

Penyebab persalinan belum pasti diketahui, namun beberapa teori

menghubungkan dengan factor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim,

pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011).

a. Teori penurunan hormone

1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone

perogesterone dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot-

otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah

sehingga timbul his bila progesterone turun.

b. Teori placenta menjadi tua

Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan

kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.

c. Teori distensi Rahim

Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-

otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.

d. Teori iritasi mekanik

Di belakang servik terlihat ganglion servikale (fleksus franterrhauss). Bila

ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul

kontraksi uterus.

e. Induksi partus

Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan

dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser,


7

amniotomi pemecahan ketuban, oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin

menurut tetesan perinfus.

Tahapan masa nifas menurut walyani & Purwoastuti (2015) menjadi 3, yaitu:

a. Puerperium dini, yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan berdiri

dan berjalan, serta beraktivitas layaknya wanita noemal.

b. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia

yang lamanya sekitar 6-8 minggu.

c. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat

sempurna, terutama bila selama hamil atau watru persalinan mempunyai

komplikasi.

2.3 Patofisiologi

Dalam post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun
eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti sebelum hamil. Perubahan-
perubahan alat genetalia ini dalam keseluruhannya disebut “involusi”. Disamping
involusi terjadi perubahan-perubahan penting lain, yaitu timbulnya laktasi yang
terakhir ini karna pengaruh hormone laktogen dari kelenjar hipofisis terhadap
kelenjar-kelenjar mamae.

Otot-otot uterus berkontraksi segera post partum, pembuluh-pembuluh


darah yang ada antara nyaman otot-oto uterus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang
terdapat adalah segera post partum bentuk serviks akan menganga seperti corong,
bentuk ini disebabkan oleh corpus uteri terbentuk semacam cincin. Perubahan-
perubahan yang terdapat indometrium ialah timbulnya thrombosis, degenerasi,
dan nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama endometrium yang
kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat desidua dan
8

selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis yang
memakai waktu 2-3 minggu.

2.4 Tanda dan Gejala

a. Involusi Uterus

Adalah proses kembalinya alat kandungan uterus dan jalan lahir setelah
bayi dilahirkan sehingga mencapai keadaan seperti sebelum hamil. Setelah
plasenta lahir, uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi ini
menyebabkan rasanyeri/mules-mules yang disebut after pain post partum
terjadi pada hari ke 2-3 hari.

b. Kontraksi Uterus

Intensistas kontraksi uterus meningkat setelah melahirkan berguna untuk


mengurangi volume cairan intra uteri. Setelah 1- 2 jam post partum,
kontraksi menurun stabil berurutan, kontraksi uterus menjepit pembuluh
darah pada uteri sehingga perdarahan setelah plasenta lahir dapat berhenti.

c. After Pain

Terjadi karena pengaruh kontraksi uterus, normal sampai hari ke -3. After
pain meningkat karena adanya sisa plasenta pada cavum uteri, dan
gumpalan darah (stoll cell) dalam cavum uteri .

d. Endometrium

Pelepasan plasenta dan selaput janin dari dinding rahim terjadi pada
stratum spunglosum, bagian atas setelah 2 – 3 hari tampak bahwa lapisan
atas dari stratum sponglosum yang tinggal menjadi nekrosis keluar dari
lochia. Epitelisasi endometrium siap dalam 10 hari, dan setelah 8 minggu
endometrium tumbuh kembali. Epitelisasi tempat plasenta + 3 minggu
tidak menimbulkan jaringan parut, tetapi endometrium baru, tumbuh di
bawah permukaan dari pinggir luka.
9

e. Ovarium

Selama hamil tidak terjadi pematangan sel telur. Masa nifa terjadi
pematangan sel telur, ovulasi tidak dibuahi terjadi mentruasi, ibu
menyusui mentruasinya terlambat karena pengaruh hormon prolaktin.

f. Serviks dan vagina

Beberapa hari setelah persalinan, osteum externum dapat dilalui oleh 2 jari
dan pinggirnya tidak rata (retak-retak). Pada akhir minggu pertama hanya
dapat dilalui oleh 1 jari saja. Vagina saat persalinan sangat diregang
lambat laun mencapai ukuran normal dan tonus otot kembali seperti biasa,
pada minggu ke-3 post partum, rugae mulai nampak kembali.

g. Perubahan pada dinding abdomen

Hari pertama post partum dinding perut melipat dan longgar karena
diregang begitu lama. Setelah 2 – 3 minggu dinding perut akan kembali
kuat, terdapat striae melipat, dastosis recti abdominalis (pelebaran otot
rectus/perut) akibat janin yang terlalu besar atau bayi kembar.

h. Perubahan system kardiovaskuler

Volume darah tergantung pada jumlah kehilangan darah selama partus


daneksresi cairan extra vasculer. Curah jantung/cardiac output kembali
normal setelah partus.

i. Perubahan sitem urinaria

Fungsi ginjal normal, dinding kandung kemih memperlihatkan oedema


dan hiperemi karena desakan pada waktu janin dilahirkan. Kadang-kadang
oedematrigonum, menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga terjadi
10

retensio urin. Pengaruh laserasi/episiotomi yang menyebabkan refleks


miksi menurun.

j. Perubahan system gastro intestina

Terjadi gangguan rangsangan BAB atau konstipasi 2 – 3 hari post partum.


Penyebabnya karena penurunan tonus pencernaan, enema, kekakuan
perineum karena episiotomi, laserasi, haemorroid dan takut jahitan lepas.

k. Peruabahan pada mamae

Hari pertama bila mammae ditekan sudah mengeluarkan colustrum. Hari


ketiga produksi ASI sudah mulai dan jaringan mammae menjadi
tegang,membengkak, lebut, hangat dipermukaan kulit (vasokongesti
vaskuler).

l. Laktasi

Pada waktu dua hari pertama nifas keadaan buah dada sama dengan
kehamilan. Buah dada belum mengandung susu melainkan colustrum yang
dapat dikeluarkan dengan memijat areola mammae. Colustrum yaitu cairan
kuning dengan berat jenis 1.030 – 1,035 reaksi alkalisdan mengandung
protein dan garam, juga euglobin yang mengandung antibodi. Bayi yang
terbaik dan harus dianjurkan kalau tidak ada kontraindikasi.

m. Temperature

Temperatur pada post partum dapat mencapai 38 0C dan normal kembali


dalam24 jam. Kenaikan suhu ini disebabkan karena hilangnya cairan
melalui vagina ataupun keringat, dan infeksi yang disebabkan
terkontaminasinya vagina.

n. Nadi
11

Umumnya denyut nadi pada masa nifas turun di bawah normal. Penurunan
ini akibat dari bertambahnya jumlah darah kembali pada sirkulasi seiring
lepasnya placenta. Bertambahnya volume darah menaikkan tekanan darah
sebagai mekanisme kompensasi dari jantung dan akan normal pada akhir
minggu pertama.

o. Tekanan darah

Keadaan tensi dengan sistole 140 dan diastole 90 mmHg baik saat
kehamilan ataupun post partum merupakan tanda-tanda suatu keadaan
yang harus diperhatikan secara serius.

p. Hormone

Hormon kehamilan mulai berkurang dalam urine hampir tidak ada dalam

24hari, setelah 1 minggu hormon kehamilan juga menurun sedangkan

prolaktin meningkat untuk proses laktasi.

2.5 Diagnosa

Mengidentifikasi dianosa atau masalah potensial yang mungkin akan

terjadi. Pada langkah ini diidentifikasi masalah atau diagnosa potensial

berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa, hal ini membutuhkan

antisipasi, pencegahan, bila memungkinkan menunggu mengamati dan

bersiap-siap bila hal tersebut benar-benar terjadi.

2.6 Penatalaksanaan
12

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana

sebelumnya, baik terhadap masalah pasien ataupun diagnosis yang

ditegakkan. Pelaksanaan ini dapat dilaksanakan oleh bidan secara

mandiri maupun berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.


13

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

Pada Ny. E Usia 24 Tahun, P2A0 Ibu Nifas 2 Jam Post Partum

Dengan Keadaan Normal Di BPM Suherlina, SST, MKM Di Sei Panas.

Tanggal Masuk : 26 November 2019 Jam : 18.00 WIB

Tanggal Pengkajian : 26 November 2019 Jam : 18.00 WIB

No. Rekam Medik : 040227

SUBJEKTIF

1. Identitas/ Biodata

Ibu Suami

Nama : Ny. E Tn. L


Umur : 24 Tahun 26 Tahun
Suku/Bangsa : Palembamg Palembang
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMK
Pekerjaan : IRT Karyawan Swasta
Alamat : Kampung Harapan
No. Telp : 08536341xxxx

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules.

3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehtan Ibu
14

Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit/sedang menderita


penyakit jantung, diabetes dan hipertensi, jantung, HIV, hipertensi dan
diabetes.
b. Riwayat kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah mempunyai penyakit menular,
menurun dan menaun seperti, penyakit jantung, HIV, hipertensi dan
diabetes.

4. Riwayat Persalinan
Tanggal Persalinan : 29-11-2019 Jam : 17.25 WIB
Tempat Persalinan : BPM. Suherlina Umur Kehamilan : Minggu
Jenis Persalinan : Normal Penolong : Bidan
Lama Persalinan : Kala I : 8 Jam
Kala II : 15 Menit
Kala III : 5 Menit
Darah yang keluar : Kala I : ±20 cc
Kala II : ±50 cc
Kala III : ± 100 cc
Kelainan : Tidak ada
Ketuban : Pecah : Spontan Warna : Hijau
Jumlah : ±1200 ml Bau : Khas
Penyulit Persalinan : Ibu : Tidak ada
Bayi : Lilitan tali pusat
Plasenta : Lahir : Lengkap Kotiledon : 20
Diameter : 20 cm Berat : ±500 gram
Kelainan : Tidak ada
Perineum : Episiotomi
Tindakan : Episiotomi
Anastesi : Ya
Jahitan : Dilakukan
Tindakan Lain : Infus cairan : Tidak ada Transfusi: Tidak ada
Keadaan Bayi : Berat Badan : 3300 gram Panjang badan : 49 cm
Jenis kelamin : Laki-laki APGAR : 7-10
Kelainan : Tidak ada
15

5. Perilaku Kesehatan
Penggunaan alcohol/ merokok / makan sirih :
Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan seperti minum minuman
beralcohol, merokok dan makan sirih.
Obat-obatan/ Jamu yang sering dikonsumsi :
Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan seperti minum obat-obatan atau
jamu kecuali obat yang diberikan oleh bidan.

6. Riwayat Kontrasepsi
KB Sebelumnya : Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan
Lama Pemakaian : Ibu mengatakan selama 5 tahun
Keluhan : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Alasan Lepas : Ibu mengatakan ingin menambah anak
Rencana yang akan datang: Ibu mengatakanakan menggunakan KB
suntik 3 bulan lagi untuk menjarakkan
kehamilannya.

7. Data Kebiasaan sehari-hari


Pola Nutrisi

Sebelum Hamil Saat Ini


Makan 3 x sehari 3 x sehari
Nasi, lauk, sayur,
Menu Nasi, lauk, sayur
buah-buahan
Minum ±7 gelas sehari ±8 gelas sehari
Pantangan Tidak Ada Tidak Ada

Pola Istirahat

Sebelum Hamil Saat Ini


Tidur Siang 1-2 Jam 2 Jam
Keluhan Tidak Ada Tidak Ada
Tidur Malam 6-7 Jam 8 Jam
Keluhan Tidak Ada Tidak Ada

Pola Kebersihan diri/ Personal Hygien


16

Sebelum Hamil Saat Ini


Mandi 2 x sehari 2 x sehari
Keramas 3 x seminggu 3 x seminggu
Gosok gigi 2 x sehari 2 x seminggu
Ganti baju 2 x sehari 2 x sehari
Ganti pakaian dalam Tidak ada 2 x sehari

Pola Eliminasi

Sebelum Hamil Saat ini


Frekuensi Lunak Tidak ada
Konsistensi 1 x sehari Belum buang air besar
BAB Warna Kuning kecoklatan Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Frekuensi ±5 x sehari ±3 x sehari
BAK Warna Kuning jerih Kuning jernih
K Keluhan Tidak ada Tidak ada

OBJEKTIF

1. Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Baik

2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,7° C, Aksila
Nadi : 85 x/menit, Teratur
Pernapasan : 19 x/menit, Teratur
Berat Badan : Sebelum Hamil : 48 Kg
Sekarang : 56 Kg
Kenaikan : 8 Kg
Tinggi Badan : 160 cm
LiLA : 24 cm

3. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut bersih, tekstur rambut lembut, tidak ada benjolan,
tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan.
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak terdapat cloasma gravidarum,
tidak ada odema.
Mata : Simetris, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
17

pupil merespon dengan baik.


Hidung : Simetris, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada nyeri
tekan
Mulut : Bibirlembab,gigi tidak ada caries, tidak terdapat
Stomatitis
Telinga : Simetris, tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar vena jugularis, tidak ada nyeri tekan
Dada : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada lesi
Mammae : Simetris, adanya hiperpigmentasi pada areola,colostrums
sudah keluar, puting susu datar, tidak adabenjolan, tidak
ada nyeri tekan
Abdomen :Tidak ada bekas operasi, terdapat linea nigra, terdapat
strie gravidarum
Palpasi : TFU : 2 jari di bawah pusat Kontraksi : Ada
Kandung Kemih : Kosong
Genetalia Luar : Tidak ada varises, tidak ada oedema, luka masih basah
Lochea : Rubra Jumlah Perdarahan : ±50 ml
Anus : Tidak ada oedema, tidak ada rupture
Ekstremitas
- Atas : Tidak ada oedema, tidak pucat
- Bawah : Tidak ada oedema, tidak pucat, tidak ada varises
Refleks Patella : Kanan : ada Kiri: ada

Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal


HIV/AIDS = Negatif
29-11-2019 1. Laboratorium
Sifilis = Negatif
2. USG

3. Lain-lain
Homan Sign : Tidak ada
4. Pemeriksaan Penunjang

ANALISA
Ny. E usia 24 tahun GP2A0 post partum normal 2 jam dengan sulit tidur dan
puting susu datar.

PENATALAKSANAAN
Tanggal 29 November 2019
18

1. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada ibu


- Memberitahukan hasil pemeriksaan :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Baik
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,7° C, Aksila
Nadi : 85 x/menit, Teratur
Pernapasan : 19 x/menit, Teratur
Pemeriksaan fisik
Mamae : Puting susu datar
TFU : Normal
Kontraksi uterus : Baik
Perdarahan : Normal
Reapon : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Memberikan KIE kepada ibu nifas


- Menganjurkan ibu dan suami untuk mengatur aktivitas antara waktu
istirahat dan waktu merawat bayi agar tenaga ibu pulih dan menunjang
produksi ASI.
Respon : Ibu akan mengusahakan untuk istirahat yang cukup dan suami akan
membantun istrinya melakukan pekerjaan rumah dan merawat anaknya.
- Menganjurkan ibu untuk membersihkan puting susu dan daerah sekitarnya
dengan baby oil sebelum mandi sambil melakukan pemijatan payudara dan
sedikit menarik puting susu agar menonjol.
Respon : Ibu mengerti dan akan melakukan apa yang di sampaikan oleh
bidan.
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi pada ibu nifas dan
teknik menyusui yang benar
Reapon : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan.
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri pada ibu nifas.
Respon : Ibu mengerti apa yang disampaikan oleh bidan dan bersedia
melakukan kebersihan diri sesuai anjuran bidan.
- Menganjurkan ibu untuk tidak menahan keinginan untuk BAK dan BAB
Respon : ibu mengatakan bersedia untuk tidak menahan keinginan BAK dan
BAB.

3. Memberikan terapi oral :


1) 10 tablet amoxillin 3 x 500 mg
2) 10 tablet asam mefenamat 3 x 500 mg
3) 40 tablet Fe berupa multi mikronutrien (MMN)
4) 2 kapsul vitaminA1 x 200.000 IU
Respon : Ibu telah mendapatkan terapo oral dan mengetahui waktu dan dosis
pemberian obat.
19

4. Memberitahu jadwal kunjungan ulang


- Kontrol jahitan 3 hari lagi, yaitu tanggal 02 Desember 2019
Respon : Ibu mengerti dan bersedia datang kembali ke bidan untuk kontrol
jahitan.
20

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa masa

nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya

kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Masa nifas mulai setelah

partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu.

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. E (24 th)

dengan Masa Nifas normal pada hasil anamnesa Ny. E mengeluh bahwa sulit

tidur dan putting susunya datar. Pada hasil pemeriksaan medis diketahui

keadaan umum Ny. E tampak sehat, Tekanan darah pasien 120/80 mmHg,

Konjungtiva tidak anemis, pasien dianjurkan mengkonsumsi air putih

minimal 8 gelas perhari, menjaga pola kebersihan diri.

Asuhan pada Ny. E usia 24 tahun dengan Masa Nifas diruang Bidan

Praktik Mandiri Suherlina, SST. MKM telah dilakukan pada tanggal 29

Desember 2019 mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, analisa data, dan

penatalaksanaan sesuai teori yang ada.

1.2 Saran

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan Pada Ny. E Usia 24 Tahun, P2A0 Ibu

Nifas 2 Jam Post Partum Dengan Keadaan Normal Di BPM Suherlina, SST,

MKM Di Sei Panas, ada beberapa saran yang penulis berikan dengan harapan

saran tersebut dapat menjadi masukan yang baik diantaranya kepada :


21

1. Bagi pasien

Untuk ibu nifas sebaiknya selalu memperhatikan kebutuhan dirinya,

seperti nutrisi yang cukup, serta kebersihan dirinya secara keseluruhan,

karena pada masa nifas sangat rentan terhadap infeksi.

2. Bagi pelayanan kesehatan

Untuk penerapan asuhan kebidanan masa nifas, karena masa ini

merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayi, dengan meningkatkan

pengetahuan serta mutu pelayanan kesehatan.

Pentingnya memberikan konseling yang terus menerus tentang

pendidikan kesehatan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat

merubah perilaku yang kurang mendukung terhadap kesehatan.

3. Bagi instansi pendidikan

Sebagai refrensi tambahan diperpustakaan STIKes Awal Bros Batam

dan sebagai acuan penilaian pada praktik keterampilan dasar kebidanan.

4. Bagi penulis

Laporan kasus ini ditulis oleh penulis diharapkan dapat menambah

informasi dan menambah wawasan tentang Masa Nifas.


22

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Pelajar.

Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D. 2004. Maternity Nursing. Edisi

4. Jakarta : EGC.

Chumbley, Jane. 2006. Menyusui. Jakarta : Erlangga.

Dewi, V.N.L & Tri, S. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta Salemba

Medika.

Henderson, C, Jones, K. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.

Kumalasari, Intan. 2015. Perawatan Antenatal, Intranatal, Postnatal Bayi


Baru Lahir dan Kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika.
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas “Peuperium Care”.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Maritalia, Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Saifuddin, AB. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai