Makalah Asuhan Keperawatan Maternitas KPD Deddy
Makalah Asuhan Keperawatan Maternitas KPD Deddy
Makalah Asuhan Keperawatan Maternitas KPD Deddy
DISUSUN OLEH :
DEDDY HERWANDI
FARAS CHOIRUNNNISA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah tala yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya,
sehingga makalah KEPERAWATAN MATERNITAS yang berjudul ASUHAN
KEPERAWATAN MATERNITAS PADA IBU DENGAN KPD ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu TITI ASTUTI selaku dosen mata kuliah Keperawatan Maternitas yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis,
2. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa pada khusunya dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................1
B. TUJUAN..............................................................................................2
1. TUJUAN UMUM..........................................................................2
2. TUJUAN KHUSUS.......................................................................2
C. MANFAAT...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A.
B.
C.
D.
E.
ETIOLOGI..........................................................................................3
B. MANIFESTASI KLINIS...............................................................3
PEMERIKSAAN PENUNJANG.......................................................3
KOMPLIKASI....................................................................................3
PENATALAKSANAAN.....................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di Indonesia masih
tinggi yaitu 334/100.000 kelahiran dan 21,8/1000 kelahiran hidup. Menurut survei
demografi kesehatan Indonesia tahun 2002 angka kematian ibu sebesar 307/100.000
kelahiran hidup. Penyebab kematian tersebut menurut survey kesehatan rumah tangga
tahun 2001 yaitu perdarahan 24%, infeksi 11%, partus macet 5% lain 11%. Penyebab utama
kematian adalah perdarahan, infeksi dan toksemia. Sehingga sekitar 90% kematian ibu
terjadi disaat persalinan dan kira-kira 95% penyebab kematian itu adalah komplikasi
obstetri yang sering tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
Untuk mengetahui hal tersebut, yang paling penting dilakukan adalah :
1.
2.
Pelayanan obstetri yang esensial yang memastikan bahwa pelayanan obstetri untuk
risiko tinggi dan komplikasi bagi ibu yang membutuhkan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis bermaksud untuk mempelajari lebih lanjut tentang
manajemen keperawatan pada persalinan sehingga dapat :
1. Mendeteksi secara dini adanya komplikasi atau penyulit kehamilan.
2. Mengambil tindakan yang tepat.
3. Membantu dan memberi dukungan pada klien selama proses persalinan berlansung
sehingga ibu dapat melahirkan dengan aman dan selamat.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan management
maternitas yang tepat pada ibu bersalin.
2.
Tujuan Khusus
a. Mampu menguraikan konsep dasar dan asuhan keperawatan pada ibu bersalin.
b. Mampu mengidentifikasi dan melakukan analisa data yang terkumpul.
c. Mampu menginterprestasikan data yang terkumpul, baik dalam bentuk
diagnosa, masalah maupun kebutuhan.
d. Mampu mengidentifikasi dan mengantisipasi diagnosa dan masalah potensial.
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan intervensi dan kolaborasi
segera.
f. Mampu membuat rencana tindakan.
g. Mampu mengimplementasikan rencana tindakan yang dibuat.
h. Mampu mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan manajemen yang tidak
dicapai.
C. Manfaat
1.
Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu serta mengamalkan apa yang telah diperoleh
penulis selama mengikuti perkuliahan di jurusan keperawatan tanjung karang.
2.
3.
BAB II
PEMBAHASAN
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum ada tanda-tanda
persalinan.
A. Etiologi
Etiologi ketuban pecah dini belum diketahui. Faktor predisposisi ketuban pecah
dm1 ialah infeksi genitalia, serviks inkompeten, gemeli, hidramnion, kehamilan preterm,
disproporsi sefalopelvik.
B. Manifestasi Klinis
1. Keluar air ketuban warna putih keruh, jemih, kuning, hijau, atau kecoklatan sedikitsedikit atau sekaligus banyak.
2. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi. Janin mudah diraba.
3. Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering.
4. Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air ketuban
sudah kering.
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan leukosit darah : > 15.000/ul bila terjadi infeksi.
2. Tes lakmus merah berubah menjadi biru.
3. Amniosentesis.
4. USG : menentukan usia kehamilan, indeks cairan amnion berkurang.
D. Komplikasi
Infeksi, partus preterm, prolaps tali pusat, distosia (partus kering).
E. Penatataksanaan
Ketuban pecah dini pada kehamilan aterm atau preterm dengan atau tanpa
komplikasi hams dirujuk ke rumah sakit.
Bila janin hidup dan terdapat prolaps tali pusat, pasien dirujuk dengan posisi
panggul lebih tinggi dan badannya, bila mungkin dengan posisi bersujud. Kalau perlu
kepala janin didorong ke atas dengan jari agar tali pusat tidak tertekan kepala janin. Tali
pusat di vulva dibungkus kain hangat yang dilapisi plastik.
Bila ada demam atau dikhawatirkan terjadi infeksi saat rujukan atau ketuban pecah
lebih dan 6 jam, berikan antibiotik seperti penisilin prokain 1,2 juta IU intramuskular
dan ampisilin 1g peroral. Bila pasien tidak tahan ampisilin, diberikan eritromisin 1 g
peroral.
Bila keluarga pasien menolak dirujuk, pasien disuruh istirahat dalam posisi
berbaring miring, berikan antibiotik penisilin prokain 1 ,2 juta IU intramuskular tiap I 2 jam
dan ampisilin 1g peroral dilkuti 500 mg tiap 6 jam atau eritromisin dengan dosis yang
sama.
Pada kehamilan kurang dan 32 minggu dilakukan tindakan konservatif, yaitu tirah
baring, diberikan sedatif berupa fenobarbital 3 x 30mg. Berikan antibiotik selama 5 han dan
glukokortikosteroid, contoh dexametason 3 x 5 mg selama 2 hari. Berikan pula tokolisis.
Bila terjadi infeksi, akhiri kehamilan.
Pada kehamilan 33-35 minggu, lakukan terapi konservatif selama 24 jam lalu induksi
persalinan. Bila terjadi infeksi, akhiri kehamilan.
Pada kehamilan lebih dan 36 minggu, bila ada his, pimpin meneran dan lakukan
akselerasi bila ada inersia uteri. Bila tidak ada his, lakukan induksi persalinan bila
ketuban pecah kurang dan 6 jam dan skor pelvik kurang dan 5 atau ketuban pecali lebih
dan 6 jam dan skor pelvik lebih dan 5, seksio sesarea bila ketuban pecah kurang dan 5
jam dan skor pelvik kurang dan 5.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PATOLOGIS PADA IBU BERSALIN DENGAN
KETUBAN PECAH DINI TERHADAP NY. N
DI BPS AS-SYIFA TULANG BAWANG BARAT
TAHUN 2012
Pengumpulan Data Tanggal 8 DESEMBER 2012
Pukul 23.00
WIB
I.
Pengkajian
Data Subyektif
Identitas
Nama Istri
: Ny. Ninda
Nama suami
: Tn. Ardian
Umur
: 29 tahun
Umur
: 31 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Suku
: Jawa
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: D3
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: PNS
Alamat
: Margo Kencono
Alamat
: Margo Kencono
Tuba Barat
Tuba Barat
Keluhan Utama
Ibu hamil anak kedua, usia kehamilan 9 bulan, mengeluh perut terasa mulas,
nyeri perut bagian bawah, sudah mengeluarkan air-air sejak pukul 18.00 Wib (5
jam yang lalu).
Riwayat Kehamilan
Riwayat Menstruasi
Menarche
: 13 tahun
Lamanya
: 5 6 hari
Siklus
: 28 hari,
teratur
Sifat darah
: encer tanpa
gumpalan
HPHT
: 8 Oktober
2012
TP
: 15 Juli 2012
Riwayat Kebidanan
Trimester I
-
ANC
: 2 x dibidan
Keluhan
: tidak ada
Anjuran
Trimester II
-
ANC
: 3 x di bidan
Keluhan
Anjuran
Terapi
Trimester III
-
ANC
: 3 x di bidan
Keluhan
Anjuran
- ANC teratur
-
Persiapan persalinan
Terapi
Riwayat Imunisasi
Imunisasi TT I
: pada
kehamilan 4 bulan
Imunisasi TT II
: pada
kehamilan 5 bulan
Ibu BAK terakhir pukul 17.00 Wib dan BAB terakhir pukul 06.00 Wib.
Istirahat dan Tidur
Ibu mengatakan susah tidur semenjak perutnya terasa nyeri
Personal Hygiene
Ibu mandi 2x sehari, keramas 2-3x seminggu, berganti pakaian 2 x sehari.
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
-
Keadaan umum
Kesadaran
: baik
: composmentis
-
Vital Sign
TD
: 120/80 mmHg
Pols
: 84 x/mnt
TB/BB
: 152 cm/52 kg
RR
: 22 x/mnt
Suhu
: 36,90C
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
- Rambut
- Muka
11
- Uro genital
Perlukaan
: kosong
Anus
Atas
Bawah
Palpasi
- Leopold I
: 32 cm
TBJ
: 3100 gram
- Leopold II
12
- Leopold III
II.
Tanggal
Jam
09-7-2009
21.00
21.30
22.00
22.30
23.00
23.30
00.00
Keadaan Ibu
Pembu
kaan
TD
Pols
RR
Temp
120/80
22
36,90C
10
120/80
84
83
82
84
82
83
84
23
370C
Kontraksi uterus/his
Jumlah
Lamanya
3x
20-40 detik
3x
20-40 detik
3x
20-40 detik
3x
20-40 detik
3x
20-40 detik
3x
20-40 detik
3x
20-40 detik
Kondisi Janin
Penurunan
Ketuban/
Kepala
penyusupan
130x/menit
3/5
(-)
138x/menit
136x/menit
132x/menit
134x/menit
132x/menit
134x/menit
0/5
(-)
DJJ
13
Leopold III
Leopold IV
Pembukaan servik 4 cm
Presentasi kepala, penurunan 3/5, tidak ada tali pusat atau ekstrimitas
yang menyertai penurunan kepala
14
B. Masalah
Gangguan rasa nyaman sehubungan nyeri saat his
Dasar :
-
III.
IV.
V.
Perencanaan
1. Jelaskan pada ibu kondisinya saat ini
a. Jelaskan pada ibu bahwa ibu memasuki kala I persalinan
b. Jelaskan pada ibu bahwa kondisi janinnya pada saat ini baik.
15
c. Jelaskan tentang proses persalinan dan tindakan yang akan dilakukan dan
Lakukan informed consent.
d. Siapkan ruangan bersalin, alat, persiapan bidan kebutuhan fisik dan psikologi
ibu.
2. Jelaskan pada ibu cara mengatasi rasa nyeri
a. Jelaskan penyebab nyeri
b. Ajarkan cara mengatasi nyeri.
3. Jelaskan pada ibu cara mengedan yang efektif
a. Jelaskan manfaat mengedan yang efektif
b. Ajarkan pada ibu cara mengedan yang baik
c. Beri dukungan dan pujian kepada ibu
Penuhi kebutuhan nutrisi ibu
Jelaskan pada ibu tentang pentingnya nutrisi pada ibu bersalin
Berikan ibu makan dan minum pada saat tidak ada his
Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi ibu
Pengawasan kala I
a. Observasi kemajuan persalinan
b. Observasi penurunan kepala
c. Observasi pembukaan seviks
d. Observasi his
e. Observasi tanda-tanda vital
f. Observasi DJJ
16
VI.
Implementasi
1. Menjelaskan pada ibu kondisinya saat ini
Menjelaskan pada ibu bahwa ibu memasuki kala I persalinan dengan adanya tanda
persalinan yaitu mulas pada perut bagian bahwa, keluar cairan lendir pada
vagina, dan pembukaan 4 cm.
Menjelaskan pada ibu bahwa kondisi janinnya pada saat ini sehat dan kepala sudah
masuk PAP.
Menjelaskan proses persalinan yang akan dilalui dan tindakan-tindakan yang
dilakukan penolong dan melakukan informed consent dengan keluarga atas
tindakan yang akan dilakukan
Mempersiapkan persalinan
1. Menyiapkan ruangan bersalin yang bersih, aman, dan nyaman.
2. Menyiapkan alat persalinan : partus set, heating set, radian warner
3. Menyiapkan alat resusitasi, alat penanganan syok dan perdarahan
4. Menyiapkan dan mengisi partograf
5. Menyiakan alat-alat untuk bidan : Mitella, masker, skort, kaca mata, sepatu
boot.
6. Memenuhi kebutuhan fisik ibu : makan, minun, BAB, dan BAK.
7. Memenuhi kebutuhan psikologis ibu dengan cara memberikan dukungan
persalinan pada ibu dan mengijinkan suami untuk mendampingi ibu pada
saat persalinan.
17
b.
c.
d.
e.
f.
18
VII.
Evaluasi
1. Ibu mengerti dengan kondisinya saat ini bahwa ibu sedang menjalani proses
persalinan
2. Alat-alat persalinan telah disterilkan dan siap digunakan untuk menolong
persalinan.
3. Ibu berada diruangan yang nyaman
4. Alat genetalia externa ibu terlihat bersih
5. Melakukan pengawasan kala I
6. Kndung kemih dan rectum kosong
7. Ibu yakin persalinan akan berjalan lancar dengan didampingi keluarga dan
suami.
8. Ibu mengerti cara mengedan yang baik bila his timbul.
BAB
-
Ibu
19
1. Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: composmentis
TD
:
120/80
mmHg
Pols
: 85 x/mnt
RR
: 24 x/mnt
Temp
: 36,50C
2. Pukul 02.00 WIB dilakukan PD dengan hasil:
-
Pembukaan 10 cm
20
1.
Diagnosa
a. G2P1A0 hamil 40 minggu janin tunggal hidup, intrauterin, presentasi
kepala inpartu Kala II.
Dasar :
-
21
2. Masalah
Pemenuhan nutrisi yang tidak adekuat
- Ibu mengatakan rasa sakit yang semakin sering dan lama
- Ibu tidak mau makan karena adanya rasa sakit
1. a.
Jelaskan
pada ibu dan keluarga bahwa saat ini ibu sudah
memasuki fase persalinan
Jelaskan pada ibu untuk mengeran saat his dan relaksasi pada
tidak ada his
b.
c.
/ suami dalam
22
memberikan
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: compos mentis
-
TTV
TD
:
120/80
mmHg
Pols
: 90 x/mnt
RR
: 20 x/mnt
Temp
: 370C
-
23
Lingkar kepala
: 32 cm
PB
: 48 cm
Lingkar dada
: 34 cm
Lila
: 9 cm
Jenis Kelamin
: perempuan
-
Apgar score
N
o
1.
2.
Aspek yang
dinilai
Frekuensi denyut
jantung
Usaha bernafas
3.
Tonus otot
4.
Reaksi terhadap
rangsangan
Warna kulit
5.
: 6/7
0
Tidak
ada
Tidak
ada
Lumpuh
Kurang
dari 100
Lambat
teratur
Ekstremita
s flexi
sedikit
Gerakan
sedikit
Tubuh
kemerahan
ekstremitas
biru
Lebih dari
100
Menangis
kuat
Gerakan
aktif
Tidak
ada
Biru /
pucat
Menangis
Seluruh
tubuh
kemeraha
n
Waktu
1
5
1
2
2. Masalah
untuk
25
: baik
Kesadaran
: composmentis
TD
: 120/80 mmHg
RR
: 24 x/mnt
Pols
: 85 x/mnt
Temp
: 370C
2. Keadaan kandung kemih : kosong
3. TFU
: 2 jari bawah pusat
4. Kontraksi uterus
: baik
26
: 40 cm
b. Iebar placenta
: 14 cm
c. Berat placenta
: 500 gr
d. Tebal placenta
: 2 cm
e. Insersi
: marginal
1. Diagnosa
P2A0 partu Kala IV
Dasar :
-
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulis menyimpulkan dalam kasus ini umumnya ditemui kurangnya pengetahuan
tentang ibu bersalin, sehingga banyak ditemui masalah-masalah yang terjadi misalnya
kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda-tanda akan melahirkan, perasaan cemas,
kurang tau cara mengedan yang benar. Sedangkan untuk menanggulangi masalahmasalah tersebut, maka petugas kesehatan khususnya perawat harus memberikan
pengertian pengetahuan dan perawatan yang intensif untuk mencegah timbulnya
komplikasi.
B.
Saran
perawat dituntut agar dapat mengantisipasi kemungkinan masalah yang akan timbul
dalam melakukan asuhan keperawatan pada ibu bersalin. perawat juga harus dapat
mendokumentasikan semua tindakan dan perkembangan yang terjadi pada ibu bersalin
yang dirawatnya. Seorang perawat juga harus bertindak sittematis, komprehensif, dan
berkesinambungan demi terwujudnya kehidupan yang sehat.
28
DAFTAR PUSTAKA
29