Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Asuhan Keperawatan Maternitas KPD Deddy

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PADA IBU DENGAN KETUBAN PECAH DINI (KPD)

DISUSUN OLEH :
DEDDY HERWANDI
FARAS CHOIRUNNNISA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah tala yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya,
sehingga makalah KEPERAWATAN MATERNITAS yang berjudul ASUHAN
KEPERAWATAN MATERNITAS PADA IBU DENGAN KPD ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu TITI ASTUTI selaku dosen mata kuliah Keperawatan Maternitas yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis,
2. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa pada khusunya dan pembaca pada umumnya.

Bandar Lampung, Maret 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................1
B. TUJUAN..............................................................................................2
1. TUJUAN UMUM..........................................................................2
2. TUJUAN KHUSUS.......................................................................2
C. MANFAAT...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A.
B.
C.
D.
E.

ETIOLOGI..........................................................................................3
B. MANIFESTASI KLINIS...............................................................3
PEMERIKSAAN PENUNJANG.......................................................3
KOMPLIKASI....................................................................................3
PENATALAKSANAAN.....................................................................4

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ..........................................................5


BAB IV PENUTUP.........................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................28

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di Indonesia masih
tinggi yaitu 334/100.000 kelahiran dan 21,8/1000 kelahiran hidup. Menurut survei
demografi kesehatan Indonesia tahun 2002 angka kematian ibu sebesar 307/100.000
kelahiran hidup. Penyebab kematian tersebut menurut survey kesehatan rumah tangga
tahun 2001 yaitu perdarahan 24%, infeksi 11%, partus macet 5% lain 11%. Penyebab utama
kematian adalah perdarahan, infeksi dan toksemia. Sehingga sekitar 90% kematian ibu
terjadi disaat persalinan dan kira-kira 95% penyebab kematian itu adalah komplikasi
obstetri yang sering tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
Untuk mengetahui hal tersebut, yang paling penting dilakukan adalah :
1.

Pertolongan persalinan yang aman sehingga memastikan bahwa semua penolong


persalinan mempunyai pengetahuan, keterampilan dan alat untuk memberikan
pertolongan yang bersih dan aman serta memberikan perawatan nifas yang ibu dan
bayi.

2.

Pelayanan obstetri yang esensial yang memastikan bahwa pelayanan obstetri untuk
risiko tinggi dan komplikasi bagi ibu yang membutuhkan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis bermaksud untuk mempelajari lebih lanjut tentang
manajemen keperawatan pada persalinan sehingga dapat :
1. Mendeteksi secara dini adanya komplikasi atau penyulit kehamilan.
2. Mengambil tindakan yang tepat.
3. Membantu dan memberi dukungan pada klien selama proses persalinan berlansung
sehingga ibu dapat melahirkan dengan aman dan selamat.

B. Tujuan
1.

Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan management
maternitas yang tepat pada ibu bersalin.

2.

Tujuan Khusus
a. Mampu menguraikan konsep dasar dan asuhan keperawatan pada ibu bersalin.
b. Mampu mengidentifikasi dan melakukan analisa data yang terkumpul.
c. Mampu menginterprestasikan data yang terkumpul, baik dalam bentuk
diagnosa, masalah maupun kebutuhan.
d. Mampu mengidentifikasi dan mengantisipasi diagnosa dan masalah potensial.
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan intervensi dan kolaborasi
segera.
f. Mampu membuat rencana tindakan.
g. Mampu mengimplementasikan rencana tindakan yang dibuat.
h. Mampu mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan manajemen yang tidak
dicapai.

C. Manfaat
1.

Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu serta mengamalkan apa yang telah diperoleh
penulis selama mengikuti perkuliahan di jurusan keperawatan tanjung karang.

2.

Bagi Lahan Praktek


Sebagai pedoman sekaligus masukan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan
asuhan keperawatan pada ibu bersalin.

3.

Bagi Institusi Pendidikan


a. Sebagai bahan evaluasi terhadap teori yang telah diberikan kepada peserta didik
selama mengikuti perkuliahan.
b. Sebagia sumber bacaan dan referensi bagi perpustakaan di institusi pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum ada tanda-tanda
persalinan.
A. Etiologi
Etiologi ketuban pecah dini belum diketahui. Faktor predisposisi ketuban pecah
dm1 ialah infeksi genitalia, serviks inkompeten, gemeli, hidramnion, kehamilan preterm,
disproporsi sefalopelvik.
B. Manifestasi Klinis
1. Keluar air ketuban warna putih keruh, jemih, kuning, hijau, atau kecoklatan sedikitsedikit atau sekaligus banyak.
2. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi. Janin mudah diraba.
3. Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering.
4. Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air ketuban
sudah kering.
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan leukosit darah : > 15.000/ul bila terjadi infeksi.
2. Tes lakmus merah berubah menjadi biru.
3. Amniosentesis.
4. USG : menentukan usia kehamilan, indeks cairan amnion berkurang.
D. Komplikasi
Infeksi, partus preterm, prolaps tali pusat, distosia (partus kering).

E. Penatataksanaan
Ketuban pecah dini pada kehamilan aterm atau preterm dengan atau tanpa
komplikasi hams dirujuk ke rumah sakit.
Bila janin hidup dan terdapat prolaps tali pusat, pasien dirujuk dengan posisi
panggul lebih tinggi dan badannya, bila mungkin dengan posisi bersujud. Kalau perlu
kepala janin didorong ke atas dengan jari agar tali pusat tidak tertekan kepala janin. Tali
pusat di vulva dibungkus kain hangat yang dilapisi plastik.
Bila ada demam atau dikhawatirkan terjadi infeksi saat rujukan atau ketuban pecah
lebih dan 6 jam, berikan antibiotik seperti penisilin prokain 1,2 juta IU intramuskular
dan ampisilin 1g peroral. Bila pasien tidak tahan ampisilin, diberikan eritromisin 1 g
peroral.
Bila keluarga pasien menolak dirujuk, pasien disuruh istirahat dalam posisi
berbaring miring, berikan antibiotik penisilin prokain 1 ,2 juta IU intramuskular tiap I 2 jam
dan ampisilin 1g peroral dilkuti 500 mg tiap 6 jam atau eritromisin dengan dosis yang
sama.
Pada kehamilan kurang dan 32 minggu dilakukan tindakan konservatif, yaitu tirah
baring, diberikan sedatif berupa fenobarbital 3 x 30mg. Berikan antibiotik selama 5 han dan
glukokortikosteroid, contoh dexametason 3 x 5 mg selama 2 hari. Berikan pula tokolisis.
Bila terjadi infeksi, akhiri kehamilan.
Pada kehamilan 33-35 minggu, lakukan terapi konservatif selama 24 jam lalu induksi
persalinan. Bila terjadi infeksi, akhiri kehamilan.
Pada kehamilan lebih dan 36 minggu, bila ada his, pimpin meneran dan lakukan
akselerasi bila ada inersia uteri. Bila tidak ada his, lakukan induksi persalinan bila
ketuban pecah kurang dan 6 jam dan skor pelvik kurang dan 5 atau ketuban pecali lebih
dan 6 jam dan skor pelvik lebih dan 5, seksio sesarea bila ketuban pecah kurang dan 5
jam dan skor pelvik kurang dan 5.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PATOLOGIS PADA IBU BERSALIN DENGAN
KETUBAN PECAH DINI TERHADAP NY. N
DI BPS AS-SYIFA TULANG BAWANG BARAT
TAHUN 2012
Pengumpulan Data Tanggal 8 DESEMBER 2012
Pukul 23.00
WIB
I.

Pengkajian
Data Subyektif

Identitas
Nama Istri

: Ny. Ninda

Nama suami

: Tn. Ardian

Umur

: 29 tahun

Umur

: 31 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Suku

: Jawa

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: D3

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: PNS

Alamat

: Margo Kencono

Alamat

: Margo Kencono

Tuba Barat

Tuba Barat

Keluhan Utama
Ibu hamil anak kedua, usia kehamilan 9 bulan, mengeluh perut terasa mulas,
nyeri perut bagian bawah, sudah mengeluarkan air-air sejak pukul 18.00 Wib (5
jam yang lalu).

Riwayat Kehamilan
Riwayat Menstruasi
Menarche
: 13 tahun
Lamanya
: 5 6 hari
Siklus
: 28 hari,
teratur
Sifat darah

: encer tanpa

gumpalan
HPHT
: 8 Oktober
2012
TP
: 15 Juli 2012

Riwayat Kebidanan

Trimester I
-

ANC

: 2 x dibidan

Keluhan

: tidak ada

Anjuran

: banyak istirahat, mengkonsumsi makanan bergizi

Trimester II
-

ANC

: 3 x di bidan

Keluhan

: kadang-kadang pusing, ibu merasa cepat lelah

Anjuran

: ANC teratur, mengkonsumsi makanan


dengan gizi seimbang, istirahat cukup

Terapi

: - Tablet Fe 1x1 tablet / hari


- Tablet LC 1x1 tablet / hari

Trimester III
-

ANC

: 3 x di bidan

Keluhan

: Ibu sering BAK, pegal-pegal pada pinggang

Anjuran

- ANC teratur
-

Persiapan persalinan

Segera datang jika ada tanda-tanda persalinan dan


tanda-tanda bahaya

Terapi

: - Tablet Fe 1x1 tablet / hari


- Tablet LC 1x1 tablet / hari

Riwayat Imunisasi
Imunisasi TT I

: pada

kehamilan 4 bulan
Imunisasi TT II

: pada

kehamilan 5 bulan

Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu


Ibu melahirkan anak kedua

Pergerakan Janin dalam 24 Jam Terakhir


Ibu mengatakan dalam 24 jam terakhir masih merasakan gerakan janin

Pola Kebiasaan Sehari-Hari


Makan minum terakhir
Ibu makan dan minum terakhir pukul 19.00 Wib
Eliminasi
8

Ibu BAK terakhir pukul 17.00 Wib dan BAB terakhir pukul 06.00 Wib.
Istirahat dan Tidur
Ibu mengatakan susah tidur semenjak perutnya terasa nyeri
Personal Hygiene
Ibu mandi 2x sehari, keramas 2-3x seminggu, berganti pakaian 2 x sehari.
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
-

Keadaan umum

Kesadaran

: baik

: composmentis
-

Vital Sign
TD

: 120/80 mmHg

Pols

: 84 x/mnt

TB/BB

: 152 cm/52 kg

RR

: 22 x/mnt

Suhu

: 36,90C

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
- Rambut

warna hitam, keadaan bersih, tidak mudah dicabut,


tidak terdapat ketombe.

- Muka

keadaan bersih, tidak oedime dan tidak ada cloasma


- Mata

bentuk simetris, keadaan bersih, fungsi penglihatan


baik, conjungtiva agak pucat, sklera tidak ikterus
- Hidung

bentuk simetris, keadaan bersih, fungsi penciuman


baik, tidak ada polip, tidak ada peradangan.
- Mulut dan gigi

keadaan bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada carries


dan jumlah gigi lengkap fungsi pengecapan lidah baik.
- Telinga

bentuk simetris kanan-kiri, keadaan bersih dan fungsi


pendengaran baik.
- Leher

tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar


limfe dan vena jugularis
- Payudara

bentuk simetris dan putting susu menonjol, colostrum


sudah keluar sedikit bila putting susu dipencet,
keadaan bersih, tidak ada pembesaran abnormal.
- Abdomen

bentuk simetris, membesar sesuai usia kehamilan,


10

tidak tampak luka bekas operasi, ibu mengeluh nyeri


pada perut bagian bawah.
- Pinggang

tampak lordosis, keadaan bersih

11

- Uro genital
Perlukaan

: tidak ada luka perut, keadaan bersih

Vulva/vagina : tidak ada varises, oedema


Blass

: kosong

Anus

: tidak ada haemoroid, keadaan bersih


- Ekstrimitas

Atas

: bentuk simetris, fungsi baik, keadaan bersih

Bawah

: bentuk simetris, fungsi baik, tidak ada oedema


dan tidak ada varices, keadaan bersih

Palpasi
- Leopold I

TFU PX dan pusat, pada fundus teraba lunak, tidak


bulat dan kurang melenting bila digoyang yang berarti
bokong.
Mc.D

: 32 cm

TBJ

: 3100 gram

- Leopold II

Sebelah kanan teraba keras, datar dan memanjang


yang besar yang berarti punggung. Sebelah kiri teraba
bagian-bagian kecil yang tidak rata yang berarti
ekstrimitas.

12

- Leopold III

bagian bawah teraba bulat, keras, dan tidak dapat


digoyangkan yang berarti kepala sudah masuk PAP
- Leopold IV

kedua tangan sejajar yang berarti sebagian besar


kepala telah masuk PAP
Pemeriksaan Lain-Lain
DJJ positif, frekuensi : 130 x/mnt
Pemeriksaan dalam pada pukul 23.00 WIB, pembukaan 4 cm porsio tipis,
ketuban negatif, presentasi kepala, penurunan 3/5 posisi UUK kanan depan.
Pengawasan Kala I

II.

Tanggal

Jam

09-7-2009

21.00
21.30
22.00
22.30
23.00
23.30
00.00

Keadaan Ibu

Pembu
kaan

TD

Pols

RR

Temp

120/80

22

36,90C

10

120/80

84
83
82
84
82
83
84

23

370C

Kontraksi uterus/his
Jumlah
Lamanya
3x
20-40 detik
3x
20-40 detik
3x
20-40 detik
3x
20-40 detik
3x
20-40 detik
3x
20-40 detik
3x
20-40 detik

Kondisi Janin
Penurunan
Ketuban/
Kepala
penyusupan
130x/menit
3/5
(-)
138x/menit
136x/menit
132x/menit
134x/menit
132x/menit
134x/menit
0/5
(-)
DJJ

Identifikasi Masalah, Diagnosa dan Kebutuhan


A. Diagnosa
1. G2P1A0 hamil 40 minggu janin tunggal hidup, intrauterin, presentasi, kepala
inpartu Kala I dengan ketuban pecah dini.
Dasar :
-

Ibu mengatakan hamil anak ke 2

HPHT : 8 Oktober 2012, TP : 15 Juli 2012

13

Pada pemeriksaan leopold didapatkan :


Leopold I
Leopold II

: TFU pst-px, fundus teraba bokong


: bagian kanan teraba punggung, bagian kiri teraba ekstrimitas

Leopold III

: bagian terendah kepala dan telah masuk PAP

Leopold IV

: sebagian besar telah masuk PAP

Pada pemeriksaan dalam didapatkan

Pembukaan servik 4 cm

Porsio tipis ketuban sudah pecah 3 jam yang lalu

Presentasi kepala, penurunan 3/5, tidak ada tali pusat atau ekstrimitas
yang menyertai penurunan kepala

Posisi UUK kanan depan

DJJ ada frekuensi 130 x/mnt

2. Potensial terjadinya infeksi intra partum


Dasar :
-

Selaput ketuban sudah pecah sejak pukul 20.00 Wib

Pembukaan 4 cm pukul 23.00 Wib

3. Potensial terjadinya gawat janin


Dasar :
-

DJJ janin 130 x/mnt

Air ketuban sudah pecah

14

B. Masalah
Gangguan rasa nyaman sehubungan nyeri saat his
Dasar :
-

His (+) 3-4x/10 menit lamanya 20-40 detik

Ibu mengatakan perut dan pinggang terasa nyeri.

Pemenuhan nutrisi yang tidak adekuat


Dasar :

III.

Ibu tidak mau makan setelah adanya his

Ibu merasa cepat kenyang.

Identifikasi Masalah Potensial atau Diagnosa Lain


Potensial terjadi perpanjangan kala I
Dasar :
1. Ketuban pecah pukul 20.00 WIB
2. Pembukaan 4 cm pukul 23.00 WIB

IV.

Identifikasi Kebutuhan Tindakan dan Kolaborasi


Kolaborasi dengan dokter bila ada komplikasi pada kala I dan proses persalinan.

V.

Perencanaan
1. Jelaskan pada ibu kondisinya saat ini
a. Jelaskan pada ibu bahwa ibu memasuki kala I persalinan
b. Jelaskan pada ibu bahwa kondisi janinnya pada saat ini baik.

15

c. Jelaskan tentang proses persalinan dan tindakan yang akan dilakukan dan
Lakukan informed consent.
d. Siapkan ruangan bersalin, alat, persiapan bidan kebutuhan fisik dan psikologi
ibu.
2. Jelaskan pada ibu cara mengatasi rasa nyeri
a. Jelaskan penyebab nyeri
b. Ajarkan cara mengatasi nyeri.
3. Jelaskan pada ibu cara mengedan yang efektif
a. Jelaskan manfaat mengedan yang efektif
b. Ajarkan pada ibu cara mengedan yang baik
c. Beri dukungan dan pujian kepada ibu
Penuhi kebutuhan nutrisi ibu
Jelaskan pada ibu tentang pentingnya nutrisi pada ibu bersalin
Berikan ibu makan dan minum pada saat tidak ada his
Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi ibu
Pengawasan kala I
a. Observasi kemajuan persalinan
b. Observasi penurunan kepala
c. Observasi pembukaan seviks
d. Observasi his
e. Observasi tanda-tanda vital
f. Observasi DJJ

16

VI.

Implementasi
1. Menjelaskan pada ibu kondisinya saat ini
Menjelaskan pada ibu bahwa ibu memasuki kala I persalinan dengan adanya tanda
persalinan yaitu mulas pada perut bagian bahwa, keluar cairan lendir pada
vagina, dan pembukaan 4 cm.
Menjelaskan pada ibu bahwa kondisi janinnya pada saat ini sehat dan kepala sudah
masuk PAP.
Menjelaskan proses persalinan yang akan dilalui dan tindakan-tindakan yang
dilakukan penolong dan melakukan informed consent dengan keluarga atas
tindakan yang akan dilakukan
Mempersiapkan persalinan
1. Menyiapkan ruangan bersalin yang bersih, aman, dan nyaman.
2. Menyiapkan alat persalinan : partus set, heating set, radian warner
3. Menyiapkan alat resusitasi, alat penanganan syok dan perdarahan
4. Menyiapkan dan mengisi partograf
5. Menyiakan alat-alat untuk bidan : Mitella, masker, skort, kaca mata, sepatu
boot.
6. Memenuhi kebutuhan fisik ibu : makan, minun, BAB, dan BAK.
7. Memenuhi kebutuhan psikologis ibu dengan cara memberikan dukungan
persalinan pada ibu dan mengijinkan suami untuk mendampingi ibu pada
saat persalinan.

17

2. Menjelaskan pada ibu cara mengatasi nyeri


a. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri karena adanya kontraksi pada dinding
rahim yang akan membantu mendorong janin untuk turun.
b. Mengajarkan cara mengatasi nyeri yaitu ibu disuruh berjalan bila masih bisa,
kemudian menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring agar pembukaan
serviks lebih cepat.
3. Menjelaskan pada ibu cara mengedan yang efektif
a. Menjelaskan manfaat mengedan yang efektif pada ibu yaitu bila mengedan
dengan baik dapat membantu mempercepat penurunan kepala.
b. Mengajarkan pada ibu cara mengedan yang baik yaitu dilakukan pada saat ada
his dan anjurkan untuk istirahat bila tidak ada his.
c. Memberikan dukungan dan pujian pada ibu saat mengedan dengan baik.
4. Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu.
a. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya nutrisi pada ibu bersalin.
b. Memberikan ibu makan dan minun pada saat tidak ada his.
c. Melibatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi ibu.
5. Melakukan pengawasan kala I dengan partograf
a.

Observasi kemajuan persalinan setiap 4 jam.

b.

Observasi penurunan kepala setiap 4 jam.

c.

Observasi pembukaan serviks setiap 4 jam

d.

Observasi his setiap 30 menit

e.

Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam.

f.

Observasi DJJ setiap 30 menit setelah his

18

VII.

Evaluasi
1. Ibu mengerti dengan kondisinya saat ini bahwa ibu sedang menjalani proses
persalinan
2. Alat-alat persalinan telah disterilkan dan siap digunakan untuk menolong
persalinan.
3. Ibu berada diruangan yang nyaman
4. Alat genetalia externa ibu terlihat bersih
5. Melakukan pengawasan kala I
6. Kndung kemih dan rectum kosong
7. Ibu yakin persalinan akan berjalan lancar dengan didampingi keluarga dan
suami.
8. Ibu mengerti cara mengedan yang baik bila his timbul.

Kala II Pukul 02.00 WIB 9 desember 2012


S

Ibu mengatakan perutnya mulas-mulas seperti ingin

BAB
-

Ibu

mengatakan merasa sudah ingin mengejan

19

1. Keadaan umum

: baik

Kesadaran
: composmentis
TD
:

120/80

mmHg
Pols
: 85 x/mnt
RR
: 24 x/mnt
Temp
: 36,50C
2. Pukul 02.00 WIB dilakukan PD dengan hasil:
-

Dinding vagina tidak terdapat kelainan

Konsistensi portio lunak, tipis, effisemen 100%

Pembukaan 10 cm

Presentasi : kepala, penurunan bagian terendah di Hodge IV, UUK kanan


depan, tidak ada tali pusat menumbung dan tidak ada bagian ekstrimitas
janin menyertai turunnya kepala, ketuban tidak ada.

DJJ : 130 x/mnt teratur

20

1.

Diagnosa
a. G2P1A0 hamil 40 minggu janin tunggal hidup, intrauterin, presentasi
kepala inpartu Kala II.
Dasar :
-

Ibu mengatakan hamil anak ke 2

HPHT : 8 Oktober 2012 TP : 15 Juli 2012

Umur kehamilan 40 minggu

Pada inspeksi tampak : anus mengembang,perineum menonjol, vulva


membuka.

Pada pemeriksaan dalam : porsio tidak teraba, pembukaan serviks 10


cm, ketuban (-), presentasi kepala, UUK kiri depan, penurunan
bagian terendah 0/5 hodge IV

DJJ 130x/menit, kuat dan teratur.

b. Potensial terjadi partus lama


Dasar :
-

Ibu inpartu kala II

Ibu dengan ketuban pecah dini

c. Potensial terjadi asfiksia pada bayi baru lahir.


Dasar :
-

Ibu inpartu kala II

Ibu dengan ketuban pecah dini

Bayi belum lahir

21

2. Masalah
Pemenuhan nutrisi yang tidak adekuat
- Ibu mengatakan rasa sakit yang semakin sering dan lama
- Ibu tidak mau makan karena adanya rasa sakit

1. a.

Jelaskan
pada ibu dan keluarga bahwa saat ini ibu sudah
memasuki fase persalinan

b. Observasi tanda dan gejala ibu memasuki Kala II


2. Pimpin persalinan dengan memberitahu cara mengejan
yang baik dan benar :
a.

Jelaskan pada ibu untuk mengeran saat his dan relaksasi pada
tidak ada his

b.

Ajarkan ibu cara meneran yang benar

c.

Libatkan keluarga / suami dalam memberikan dukungan pada


saat ibu mengeran

3. a. Melakukan pertolongan persalinan


b. Observasi perdarahan
c. Libatkan keluarga

/ suami dalam

motivasi dan dukungan pada ibu.

22

memberikan

4. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan tubuh ibu

Kala III pukul 02.30 WIB tanggal 10 desember 2012


S

Ibu mengatakan perutnya merasa mulas

Ibu merasa lega dengan kelahiran bayinya

Keadaan umum

: baik

Kesadaran
: compos mentis
-

TTV
TD
:

120/80

mmHg
Pols
: 90 x/mnt
RR
: 20 x/mnt
Temp
: 370C
-

TFU : sepusat, kontraksi uterus tidak baik

Bayi lahir spontan pukul 02.30 WIB, jenis kelamin : perempuan


BB
: 3700 gram

23

Lingkar kepala
: 32 cm
PB
: 48 cm
Lingkar dada
: 34 cm
Lila
: 9 cm
Jenis Kelamin
: perempuan
-

Apgar score
N
o
1.
2.

Aspek yang
dinilai
Frekuensi denyut
jantung
Usaha bernafas

3.

Tonus otot

4.

Reaksi terhadap
rangsangan
Warna kulit

5.

: 6/7
0

Tidak
ada
Tidak
ada
Lumpuh

Kurang
dari 100
Lambat
teratur
Ekstremita
s flexi
sedikit
Gerakan
sedikit
Tubuh
kemerahan
ekstremitas
biru

Lebih dari
100
Menangis
kuat
Gerakan
aktif

Tidak
ada
Biru /
pucat

Menangis

Seluruh
tubuh
kemeraha
n

1. Diagnosa : P2 A0 partus Kala III


Dasar :
-

Bayi lahir pukul 02.30 Wib tanggal 10 desember 2012


24

Waktu
1
5
1
2

BB : 3700 gr, PB : 48 cm, Anus ada, JK : Perempuan

Uterus teraba bundar : TFU sepusat

Placenta belum lahir

2. Masalah

untuk

sementara tidak ada


P

1. a. Jelaskan kondisi ibu saat ini


b. Observasi tanda-tanda pelepasan placenta dan kontraksi uterus
c. Lakukan pemeriksaan tanda vital dan keadaan umum ibu
2. a. Jelaskan pada ibu bahwa placenta akan dilahirkan
b. Lakukan Manajemen Aktif Kala III
- Pemberian oksitosin 10 U IM
- Lakukan peregangan tali pusat terkendali
- Masase fundus
c. Ajarkan ibu untuk masasse uterus dan memeriksa tonus
d. Observasi kontraksi uterus dan perdarahan
3. Jelaskan pada ibu tentang nyeri perut bagian bawah
a. Ajarkan pada ibu cara mengurangi rasa nyeri perut dengan masase ikterus
b. Anjurkan ibu agar tetap melakukan masase
c. Observasi ibu dalam melakukan masase
d. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan pada ibu mengenai nyeri
perut bagian bawah

25

Kala IV Pukul : 02.40 WIB Tanggal 10 desember 2012


S

Ibu mengatakan perut masih terasa mulas

1. Pemeriksaan tanda vital


Keadaan umum

: baik

Kesadaran
: composmentis
TD
: 120/80 mmHg
RR
: 24 x/mnt
Pols
: 85 x/mnt
Temp
: 370C
2. Keadaan kandung kemih : kosong
3. TFU
: 2 jari bawah pusat
4. Kontraksi uterus

: baik

Perdarahan pervaginam + 200 cc

Bayi lahir pukul 02.30 Wib, BB : 3700 gr, PB : 48 cm


JK : perempuan

Placenta lahir lengkap pukul 02.45 WIB tanggal 10 desember 2012

26

a. Kotiledon dan selaput utuh

a. Panjang tali pusat

: 40 cm

b. Iebar placenta

: 14 cm

c. Berat placenta

: 500 gr

d. Tebal placenta

: 2 cm

e. Insersi

: marginal

1. Diagnosa
P2A0 partu Kala IV
Dasar :
-

Ibu partus spontan spontan pukul 02.30 WIB tanggal 10 desember

Placenta lahir lengkap pukul 02.45 Wib tanggal 10 desember 2012

Pengeluaran lochea rubra

TFU 2 jari bawah pusat

2. Masalah : Sementara tidak ada


P

1. a. Jelaskan kondisi ibu saat ini


b. Periksa TTV, TFU, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada 1
jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam ke 2
c. Periksa kontraksi uterus setiap 15 menit pada 1 jam kedua dan 30 menit
pada 1 jam pertama
2. Pemenuhan mobilisasi ibu
a. Miring kanan 1 miring kiri
b. Ibu boleh berjalan sesudah 1 jam
27

3. a. Pemenuhan personal hygiene ibu


b. Pemenuhan nutrisi dan cairan
c. Pemenuhan waktu istirahat

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penulis menyimpulkan dalam kasus ini umumnya ditemui kurangnya pengetahuan
tentang ibu bersalin, sehingga banyak ditemui masalah-masalah yang terjadi misalnya
kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda-tanda akan melahirkan, perasaan cemas,
kurang tau cara mengedan yang benar. Sedangkan untuk menanggulangi masalahmasalah tersebut, maka petugas kesehatan khususnya perawat harus memberikan
pengertian pengetahuan dan perawatan yang intensif untuk mencegah timbulnya
komplikasi.
B.

Saran
perawat dituntut agar dapat mengantisipasi kemungkinan masalah yang akan timbul
dalam melakukan asuhan keperawatan pada ibu bersalin. perawat juga harus dapat
mendokumentasikan semua tindakan dan perkembangan yang terjadi pada ibu bersalin
yang dirawatnya. Seorang perawat juga harus bertindak sittematis, komprehensif, dan
berkesinambungan demi terwujudnya kehidupan yang sehat.

28

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Noenatal, Jakarta, YBP,


2001.
Mochtar Rustam, MPH, Sinopsis Obstetri Jilid I, Jakarta, EGC, 1998.
Fakultas Kedokteran UNPAD, Obstetri Fisiologi, Bandung, 1983.
Ikatan Bidan Indonesia, Asuhan Persalinan Normal, Jakarta, 2004.

29

Anda mungkin juga menyukai