Profil Puskesmas Lampulo Edit
Profil Puskesmas Lampulo Edit
Profil Puskesmas Lampulo Edit
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan merupakan tujuan utama
pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai bagian
dari peningkatan kesejahteraan secara umum.
Sistem kesehatan nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan
upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat
kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka mewujudkan derajat
kesehatan
masyarakat
yang
optimal,
berbagai
upaya
kesehatan
telah
harus
dilaksanakan
secara
menyeluruh,
terpadu
dan
pusat
pengembangan,
pembinaan,
dan
pelayanan
kesehatan
puskesmas serta citra dan tingkat pelayanan yang mungkin kurang begitu baik
sehingga mempengaruhi angka kunjungan secara signifikan. Pada saat ini
puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air. Untuk menjangkau
seluruh wilayah kerjanya, puskesmas diperkuat dengan puskesmas pembantu serta
puskesmas keliling.
1.2 Pengertian Puskesmas.
Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat
yang amat penting. Dalam sistem pelayanan kesehatan, peranan dan kedudukan
puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
Ini disebabkan karena peranan dan kedudukan puskesmas di Indonesia sebagai
sarana pelayanan kesehatan terdepan, sehingga puskesmas selain bertanggung
jawab
dalam
menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan
masyarakat
juga
kesehatan
masyarakat
dengan
mengembangkan
upaya
2.
3.
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH KERJA PUSKESMAS
2.1. Geografi dan Demografi.
UPTD Puskesmas Lampulo berada di Kecamatan Kuta Alam, Secara
geografis Kecamatan Kuta Alam berada 0,8 meter diatas permukaan laut dengan
ibukota Kecamatan adalah Kelurahan Bandar Baru. Luas wilayah Kecamatan
Kuta Alam 1020,45 hektar terdiri dari 5 (lima) gampong, dengan batas-batas
wilayah :
-
GRAFIK 1 LUAS WILAYAH KECAMATAN KUTA ALAM TAHUN 2014 (Sumber: Kecamatan
Kuta AlamTahun 2014)
Grafik 2 Jumlah Penduduk di Wilayah Puskesmas Lampulo Kecamatan Kuta Alam Tahun 2014
(Sumber: BPS 2014).
NO
1
2
3
JENIS PEGAWAI
PNS
PTT
PEGAWAI KONTRAK
JUMLAH
23
5
3
7
JUMLAH
31
Tabel 2.1 Jenis Kepegawaian.
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
3.1 MORTALITAS.
Disamping itu,
Grafik 3 Kematian Bayi Berdasarkan Desa Di Wilayah Puskesmas Lampulo Tahun 2014 (Sumber:
Puskesmas Lampulo Tahun 2014).
Ada banyak faktor yang mempengaruhi Kematian Bayi tidak mudah untuk
menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau
faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dengan tenaga medis yang terampil,
serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma
Identitas
Fauziah, perempuan, usia 28 hari
Bayi Laki-laki, usia 5 hari
Usia kehamilan ibu 7 bulan
Diana, perempuan, usia 5 hari
alamat
Lamdingin
Lamdingin
Kuta Baro
Lamdingin
Penyebab Kematian
Gagal Nafas
Kelainan kongenital
IUFD
Kelainan
Jantung
Bawaan
Tabel 3.1 Kematian Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Lampulo Tahun 2014.
Nama Penyakit
Jumlah kasus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
ISPA
Common Cold
Kelainan pada lambung
Hipertensi
Penyakit Kulit Alergi
Peny.pada sistem otot jaringan pengikat
Diare( termasuk tersangka kolera)
Diabetes Melitus
Penyakit Kulit Infeksi
Cepalgia
Kecelakaan Lalulintas
Faringitis
Tonsilitis
3838
2062
1304
1189
829
779
548
455
444
340
319
282
215
10
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
192
116
109
69
59
51
30
Tabel 3.2 20 Penyakit Terbesar di UPTD Puskesmas Lampulo Tahun 2014 (Sumber : Puskesmas
Lampulo 2014)
Grafik 4 Jumlah Pasien Penyakit Tuberculosis (BTA+) Berdasarkan Desa Di Wilayah Kerja
Puskesmas Lampulo Tahun 2014 (Sumber : Puskesmas Lampulo Tahun 2014)
setiap bagian saluran pernafasan atau struktur yang berhubungan dengan saluran
pernafasan. Upaya pemberantasan penyakit infeksi saluran pernapasan akut lebih
difokuskan pada upaya penemuan dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat
terhadap penderita pnemonia balita yang ditemukan.
Tahun 2014 tidak ditemukan balita penderita pnemonia yang ditemukan di
wilayah Puskesmas Lampulo.
4. HIV/AIDS.
Perkembangan penyakit HIV/AIDS terus menunjukkan peningkatan,
meskipun berbagai upaya penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya
mobilitas penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra pembangunan
ekonomi di Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman dan
meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan, secara simultan telah
memperbesar tingkat risiko penyebar HIV/AIDS. Di Wilayah kerja Puskesmas
Lampulo pada Tahun 2014 tidak ditemukan kasus AIDS.
12
Grafik 5 Jumlah Penderita Diare Berdasarkan Desa Di wilayah Kerja Puskesmas Lampulo Tahun
2014.
7. Kusta.
Di wilayah Puskesmas Lampulo pada Tahun 2014 dijumpai 1 orang yang
berasal dari desa Lampulo.
8. Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan
pelaksanaan program imunisasi, pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit
difteri, pertusis, tetanus non neonatorum, tetanus neonatorum, campak, polio dan
hepatitis B.
9. Difteri.
Difteri merupakan salah satu penyakit yang sangat menular (contagious
disease) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae
dengan bentuk basil Gram positif. Kuman ini menginfeksi saluran pernafasan,
terutama bagian tonsil, nasofaring (bagian antara hidung dan faring/tenggorokan)
dan laring. Difteri mudah menular dan menyerang terutama saluran napas bagian
atas dengan gejala demam tinggi, pembengkakan pada amandel (tonsil) dan
terlihat selaput putih kotor yang makin lama makin membesar dan dapat menutup
jalan napas. Tahun 2014 tidak dijumpai kasus difteri yang terjadi pada masyarakat
Wilayah Puskesmas Lampulo.
10. Pertusis.
13
Pertusis atau disebut juga dengan batuk rejan adalah infeksi bakteri pada
saluran pernafasan yang sangat menular dan menyebabkan batuk yang biasanya
diakhiri dengan suara pernafasan dalam bernada tinggi (melengking).
Sama
halnya dengan penyakit difteri, penyakit pertusis tidak dijumpai terjadi di wilayah
Kerja Puskesmas Lampulo pada Tahun 2014.
11. Tetanus.
Upaya pencegahannya terutama untuk tetanus neonatorum melalui
pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imunisasi TT pada ibu
hamil.Pada Tahun 2014 tidak ditemukan kasus tetanus dan tetanus neonatorum di
wilayah Puskesmas Lampulo.
12. Campak.
Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian
luar biasa (KLB). Sepanjang Tahun 2014 ditemukan kasus campak di wilayah
puskesmas Lampulo sebanyak 15 orang. Kasus terbanyak dilaporkan terjadi di
desa Lampulo sebanyak 8 orang namun demikian tidak ada kematian yang terjadi
yang diakibatkan oleh penyakit campak.
Grafik 6 Jumlah Kasus Campak Berdasarkan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Lampulo Tahun
2014.
kesakitan dan angka kematian yang relatif tinggi. Jumlah kasus DBD di Wilayah
Puskesmas Lampulo selama kurun waktu 2014 adalah sebanyak 23 kasus. Kasus
terbanyak dijumpai di desa Lamdingin dan Bandar masing-masing sebanyak 7
kasus. Untuk kasus DBD tidak ditemukan kematian pada tahun 2014 .
Jumlah
Grafik 7 Jumlah Kasus Dbd Berdasarkan Desa Di Wilayah Puskesmas Lampulo Tahun 2014
(Sumber Puskesmas Lampulo Tahun 2014).
(API). Di Wilayah Puskesmas Lampulo Kuta tahun 2014 tidak ditemukan kasus
malaria.
15. Filariasis.
Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global
WHO Tahun 2000 yaitu The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis
as a Public Health Problem The Year 2020. Tidak ada kasus filariasis yang
dilaporkan sepanjang Tahun 2014 di wilayah Puskesmas Lampulo.
STATUS GIZI.
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain
bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR), status gizi balita dan Tinggi Badan
Anak Baru Masuk Sekolah (TB-ABS).
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu
faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR
dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena premature atau BBLR karena
intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi
berat badannya kurang. Hasil pantauan selama kurun waktu 2014, dilaporkan ada
1 bayi yang lahir dengan kasus BBLR di wilayah Puskesmas Lampulo yang
berasal dari desa Kota Baru.
16
BAB IV
UPAYA KESEHATAN PUSKESMAS LAMPULO
4.1 Pelayanan Kesehatan.
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat diharapkan
sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan
kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah
sebagai berikut:
Hari/ Tanggal
Senin / 19 Oktober 2015
Selasa / 20 Oktober 2015
Rabu / 21 Oktober 2015
Kamis / 22 Oktober 2015
Jumat / 23 Oktober 2015
Sabtu / 24 Oktober 2015
Senin / 26 Oktober 2015
Selasa / 27 Oktober 2015
Rabu / 28 Oktober 2015
Kamis / 29 Oktober 2015
Jumat / 30 Oktober 2015
Sabtu / 31 Oktober 2015
Jumlah
1. Pelayanan Ibu Hamil K-1 dan K-4.
Jumlah Kunjungan
64 pasien
49 pasien
45 pasien
42 pasien
41 pasien
21 pasien
79 pasien
60 pasien
40 pasien
50 pasien
42 pasien
44 pasien
577 pasien
17
Di Wilayah kerja
menunjukkan di atas rata-rata SPM yang ditetapkan oleh Kota Banda Aceh untuk
cakupan K4 adalah 87%.
Grafik 9 Cakupan K1 dan K4 berdasarkan Desa di Wilayah Puskesmas Lampulo Tahun 2014
(Sumber Puskesmas Lampulo Tahun 2014).
Grafik 10 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan kunjungan Ibu Nifas
Berdasarkan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Lampulo Kota Banda Aceh Tahun 2014 (Sumber
Puskesmas Lampulo Tahun 2014)
Wanita Usis Subur (WUS) mulai dari TT1 sampai dengan TT5 Tahun 2014 dapat
dilihat pada grafik berikut:
GRAFIK 11 Cakupan WUS yang diimunisasi TT Di Wilayah Puskesmas Lampulo Tahun 2014
(Sumber Puskesmas Lampulo Tahun 2014).
Pada Tahun 2014 jumlah ibu hamil 532 orang dan yang mendapatkan 90
tablet besi adalah 525 orang bumil(98,68%). Cakupan pemberian Fe1 dan Fe3 ibu
hamil di Puskesmas Lampulo Tahun 2014 dapat dilihat pada grafik berikut :
GRAFIK 12 Cakupan Pemberian Fe1 dan Fe3 Ibu Hamil Menurut Desa Di Wilayah Puskesmas
Lampulo Kecamatan Kuta Alam Tahun 2014.
20
Grafik 13 Cakupan Pemberian Yang Mendapat Vitamin A Menurut Desa Di Wilayah Puskesmas
Lampulo Tahun 2014 (Sumber Puskesmas Lampulo Tahun 2014).
Grafik 14 Cakupan Pemberian Vitamin A Balita Di Puskesmas Lampulo Tahun 2014 (Sumber
Puskesmas Lampulo Tahun 2014).
Cakupan pemberian kapsul vitamin A dua kali pada anak balita pada Tahun
2014 adalah 782 balita dari 1.398 balita yang ada atau 55,94%.
Cakupan pemberian vitamin A ibu nifas di Wilayah kerja Puskesmas
LampuloTahun 2014 dapat dilihat Pada grafik berikut :
21
GRAFIK 15 Cakupan Pemberian Vitamin A Ibu Nifas Berdasarkan Desa Di Wilayah Puskesmas
Lampulo Kecamatan Kuta Alam Tahun 2014 (Sumber Puskesmas Lampulo Tahun 2014)
GRAFIK 18 Cakupan Peserta KB dan KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Lampulo Tahun
2014 (Sumber Puskesmas Lampulo Tahun 2014).
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan KB aktif lebih besar dari
cakupan KB Baru, dimana dari 3735 PUS peserta KB aktif
adalah 2324
PUS(62,2 %) .
8. Kunjungan Neonatus (KN) dan Kunjungan Bayi.
Secara keseluruhan cakupan KN1 dan KN3 di Wilayah kerja Puskesmas
Lampulo pada Tahun 2014 adalah sebesar 462 (95,65%) dari seluruh neonatus
yang ada yaitu sejumlah 508 neonatus, artinya tidak semua neonatus dikunjungi
secara teratur oleh petugas kesehatan.
9. Pemberantasan Penyakit Menular.
a. Gampong UCI.
Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya merupakan
suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi
secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu,
berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat kekebalan
masyarakat terhadap penularan PD3I.
24
Grafik 19 Persentase Desa Uci Di Wilayah Puskesmas Lampulo Tahun 2014 (Sumber Puskesmas
Lampulo Tahun 2014)
Grafik 20 Persentase Cakupan Imunisasi Pada Bayi Di Wilayah Uptd Puskesmas Lampulo Tahun
2014 (Sumber Puskesmas Lampulo Tahun 2014).
Kunjungan balita (D/S) balita di Wilayah Puskesmas rata-rata 79.8%, hanya desa
Kota Baru yang kunjungannya dibawah 60% dari jumlah balita yang ada.
2. Balita dengan BGM.
setingkatnya lebih banyak terkait dengan masalah perilaku hidup bersih dan sehat,
sedangkan peserta didik pada sekolah lanjutan berkaitan dengan perilaku beresiko.
Untuk itu, diperlukan pelayanan kesehatan yang dilakukan di sekolah dan
26
suatu prosedur pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memilah anak yang
sehat dan tidak sehat, serta dapat dimanfaatkan untuk pemetaan kesehatan peserta
didik.
Grafik 23 Persentase Penjaringan Murid SD Di Wilayah Kerja Puskesmas Lampulo Tahun 2014
(Sumber Puskesmas Lampulo Tahun).
Grafik 24 Persentase Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Desa Di Wilayah Puskesma
Lampulo 2014 (Sumber Puskesmas Lampulo Tahun 2014)
13. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat.
Usia SD terlebih pada kelas 1 memiliki masalah dengan pergantian gigi
yaitu pergantian gigi susu dengan gigi tetap sehingga memerlukan pelayanan
kesehatan. Hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada murid SD
dan setingkat selain dilakukan di puskesmas juga dilakukan pada saat penjaringan
kesehatan.
wilayah
28
Grafik 25 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Sd Setingkat Dan Yang Memerlukan
Perawatan Di Wilayah Puskesmas Lampulo Tahun 2014 (Sumber Puskesmas Lampulo Tahun
2014).
Grafik 26 Jumlah Kunjungan Jiwa Menurut Jenis Kelamin Di Puskesmas Lampulo Tahun 2014
(Sumber Puskesmas Lampulo Tahun 2014).
pimpinan
(advocacy),
bina
suasana
(social
support),
dan
(83,3%)
dipantau.
Grafik 27 Persentase Rumah Tangga Ber-Phbs Di Wilayah Puskesmas Lampulo Tahun 2014
(Sumber Puskesmas Lampulo Tahun 2014).
1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu bangunan yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang
baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari
tanah.
Di wilayah
rekreasi, dan lain-lain, sedangkan TPM meliputi home industry, jasa boga, rumah
makan, depot air minum (DAM), kantin warung kopi dan makanan jajanan.
Di Wilayah puskesmas Lampulo Kota Banda Aceh terdapat 66 TPM (53,7
%) tidak memenuhi syarat hygiene sanitasi.
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
A. SARANA/PRASARANA.
Tabel 5.1 Fasilitas kesehatan dan pendidikan yang ada di wilayah Puskesmas
Lampulo adalah :
NO
.
1.
NAMA SARANA
JUMLAH KETERANGAN
Puskesmas Pembantu
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Poskesdes
Posyandu
Klinik Bersalin
Pratek Dokter Swasta
Pratek Bidan Swasta
SD/ MI
1
8
1
3
2
7
8.
9.
10.
11
SMP/ MTs
SMA
Pesantren
PAUD
1
2
1
7
B. TENAGA KESEHATAN.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
Situasi ketenagaan di Puskesmas Lampulo setiap tahun selalu berubah
karena adanya pegawai yang masuk dan yang pindah. Keadan ketenagaan pada
bulan Desember 2014 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
32
Grafik 29 Jenis Tenaga Kesehatan Pns Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Puskesmas Lampulo
Tahun 2014
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN.
1. Persentase Anggaran Kesehatan.
Pembiayaan di Puskesmas Lampulo
berasal dari
33
(JKN)
34
BAB VI
KESIMPULAN
Masalah kesehatan yang dihadapi saat ini dan masa mendatang semakin
bertambah kompleks dan berubah dengan cepat, bahkan kadang tidak terduga,
maka upaya kesehatan merupakan tanggung jawab kita semua dan peran serta
masyarakat sangat dibutuhkan dalam meningkatkan status kesehatan.
Upaya
A. Pelayanan Kesehatan.
1. Cakupan K1 di wilayah Puskesmas Lampulo Tahun 2014 sebesar 98,7%
dan cakupan K4 sebanyak 93,%.
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh NAKES Tahun 2014 sebesar 91,1%
dengan kunjungan nifas 96,1%.
3. Ibu hamil resiko tinggi Tahun 2014 sebanyak 135 orang dan semua dapat
ditangani.
4. Cakupan pemberian Vitamin A Ibu Nifas sebesar 96,06%
5. Cakupan KB baru di wilayah Puskesmas Lampulo Kecamatan Kuta
AlamTahun 2014 dari 3.735 jumlah PUS yang ada peserta KB sebesar
45,5% dan peserta KB aktif sebesar 62,2%
6. Jumlah Kunjungan Neonatal (KN) di wilayah Puskesmas Lampulo
Kecamatan Kuta Alam Tahun 2014 sebesar 100%
7. Jumlah gampong yang telah mencapai UCI adalah 3 dari 5 desa yang ada
(68,88%)
B. Akses dan Mutu pelayanan Kesehatan.
1.
4.561
kunjungan,
JKRA sebanyak
11.448
kunjungan,
C. Rumah tangga ber PHBS di Kecamatan Kuta Alam Tahun 2014 dari 120 yang
dipantau 83,3% yang ber PHBS
D. Keadaan Lingkungan.
1. Persentase rumah tangga bebas jentik sebesar 78,6%.
IV. Situasi Sumber Daya Kesehatan.
A. Sarana Kesehatan.
1. Posyandu di Wilayah Puskesmas Lampulo Kecamatan Kuta Alam Tahun
2014 berjumlah 8 posyandu yang berada di tingkat strata madya
B. Tenaga kesehatan di Puskesmas Lampulo Tahun 2014 berjumlah 31 orang
yang rincian PNS 23 orang, Bidan PTT 5 orang, kontrak 3 orang.
36
BAB VII
PENUTUP
4.1 Kesimpulan.
Puskesmas merupakan tempat pelayanan kesehatan pertama dalam
masyarakat, karena puskesmas berada di tengah-tengah masyarakat. Puskesmas
diharapkan dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dalam memberikan
semua pelayanan dasar kesehatan. Keberhasilan suatu puskesmas dalam
menjalankan program-programnya sangat ditentukan oleh manajerial puskesmas
sebagai top manager.
Seluruh kegiatan pokok di Puskesmas Lampulo berjalan dengan baik secara
rutin, terorganisir dan lancar. Pengelolaan administrasi dan kepegawaian dapat
berjalan dengan baik bila dilakukan peningkatan disiplin, pengertian dan
kesadaran akan fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat.
Kegiatan program kerja tahunan Puskesmas Lampulo secara operasional
dilaksanakan oleh staf puskesmas yang terorganisir dalam struktur organisasi
Puskesmas Lampulo Kota Banda Aceh.
Terlepas dari keberhasilan dalam pelaksanaan program, masih dijumpai
kendala-kendala yang memerlukan perbaikan untuk lebih meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat di masa yang akan datang.
4.2 Saran.
1. Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarananya dalam menunjang
keberhasilan pelaksanaan kegiatan program pokok puskesmas.
2. Pelaksanaan penyuluhan di desa desa dengan melibatkan lembaga/ sektor
terkait.
37
Dokter Pembimbing II
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Lampulo Banda Aceh
Hayatun Rahmi, S. KM
NIP. 19670730 198803 2 002
38