Sistem Pembangkit Tenaga 2 PDF
Sistem Pembangkit Tenaga 2 PDF
Sistem Pembangkit Tenaga 2 PDF
Mata Kuliah
Penyusun:
LEMBAR PENGESAHAN
Mata Kuliah
: TE 309512
Dosen Penyusun
Ketua Jurusan
Teknik Mesin,
B a h r i, SE, Msi
NIP: 132052853
Mengetahui/Menyetujui
Pembantu Direktur I
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT oleh karena atas limpahan rahmad dan
hidayahNya sehingga bahan ajar mata kuliah Sistem Pembangkit Tenaga 2 ini dapat
terselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan. Bahan ajar ini disusun berdasarkan
kurikulum pada program studi Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Penulisan bahan ajar ini didorong oleh keinginan penulis untuk menyajikan materi
kuliah yang selama ini diajarkan dengan menggunakan buku teks dari berbagai
referensi.
Mata kuliah sistem Pembangkit Tenaga 2 merupakan mata kuliah keahlian yang
diajarkan selama 2 semester setelah mahasiswa menempuh matakuliah perpindahan
panas, termodinamika dan mesin-mesin kalor dan mesin-mesin fluida. Pada mata
kuliah ini menjelaskan tentang beberapa jenis Pembangkit Listrik yaitu Pusat Listrik
Tenaga Uap (PLTU), Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Pusat Listrik Tenaga UapGas (PLTGU) yang meliputi pengenalan prinsip-prinsip kerja peralatan-peralatan,
perhitungan efesiensi dan penilaian performansi sistem pembangkit tersebut.
Penulis menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya
itu kritik dan saran penulis sangat harapkan.
Atas bantuan semua pihak dalam penyelesaian bahan ajar ini tak lupa kami
ucapkan terima kasih.
Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaan bagi semua pihak.
ii
DAFTAR ISI
Pengesahan .................................................................................................................... ii
Daftar Isi ....................................................................................................................... iii
GBPP
....................................................................................................................... iv
Modul 1
Modul 2
Modul 3
Modul 4
Modul 5
Modul 6
Modul 7
........................................................................................................................ 69
iii
NOMOR KODE/SKS
DESKRIPSI SINGKAT
:
TE 3095122/ 2
TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM :
1.
2.
3.
4.
No.
Mata kuliah sistem Pembangkit tenaga merupakan mata kuliah keahlian yang diajarkan selama 2
semester setelah mahasiswa menempuh matakuliah perpindahan panas, termodinamika dan
mesin-mesin kalor dan mesin-mesin fluida. Pada mata kuliah bagian kedua ini menjelaskan
tentang hanya beberapa jenis Pembangkit Listrik yaitu Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan
Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) serta siklus kombinasi uap-gas (PLTGU) yang meliputi
pengenalan prinsip-prinsip kerja peralatan-peralatan, perhitungan efesiensi dan penilaian
performansi sistem pembangkit tersebut.
Menjelaskan prinsip kerja sistim pembangkit tenaga uap dan sistim pembangkit tenaga gas
Menghitung Kinerja sistim pembangkit tenaga uap dan sistim pembangkit Tenaga gas
Mengalisis Sistim pembangkit Uap dan Gas secara thermodinamika
Menjelaskan prinsip kerja PLTU, PLTG dan PLTGU berikut menggambarkan siklus dan
komponen utama dari sistim tersebut.
Pokok Bahasan
Estimasi
Pustaka
Waktu
Setelah Mahasiswa mengikuti kuliah ini,
mahasiswa akan dapat :
1
menganalisis
dan
menghitung
secara thermodinamika siklus pada
PLTU serta dapat menggambarkan
siklus Rankine secara benar
23
Steam generator
2 x 50
[4] Bab 2
2 x 50
[4] Bab 10
iv
No.
Pokok Bahasan
Estimasi
Pustaka
Waktu
3.
Turbin Uap
5.
dapat
menjelaskan
dan
menggambarkan secara benara
siklus gabungan dan heat recovery
6.
7.
2 x 50
[4] Bab 13
2 x 50
[3] Bab 14
2 x 50
3 x 50
Ref [1]
Ref [5] Bab 15
2 x 50
Ref [4]
Referensi:
1.
2.
3.
4.
5.
El Wakill.1992. Instalasi Pembangkit Daya, Jilid I.. Alih bahasa Jasjfi Jakarta. Erlangga:
Maherman P. Boyce.1982. Gas Turbine Enginering Handbook.London:Prentice-Hall Inc
Shylakin P. 1999.Turbin Uap, Teori dan Rancangan,Jakarta:Erlangga
Weisman, J& Eskart,R.1985. Modern Power Plant Engineering.New York:Prentice-Hall Inc
Donkundwar,S.& Arora, Subhasi. 1980. Power Plant Engineering. Delhi Dhampat:Rai&Sons
6. Kiameh, Philp, 2002, POWER GENERATION HANDBOOK, Downloaded from Digital Engineering Library @ McGraw-Hill
www.digitalengineeringlibrary.com) The McGraw-Hill Companies. Page. 10,1 24.8.
vi
Mata kuliah sistem Pembangkit Tenaga 2 merupakan mata kuliah keahlian yang
diajarkan selama 2 semester setelah mahasiswa menempuh matakuliah
perpindahan panas, termodinamika dan mesin-mesin kalor dan mesin-mesin
fluida. Pada mata kuliah ini menjelaskan tentang beberapa jenis Pembangkit
Listrik yaitu Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)
dan Pusat Listrik Tenaga Uap-Gas (PLTGU) yang meliputi pengenalan prinsipprinsip
kerja
peralatan-peralatan,
perhitungan
efesiensi
dan
penilaian
akan membahas
Modul 1
Modul 2
Modul 3
Modul 4
Turbin Uap
Modul 5
Modul 6
Modul 7
Siklus Gabungan
vii
HALAMAN PENYEKAT
SESI/PERKULIAHAN KE: 1- 2
TIK: Bila pokok bahasan ini telah diselesaikan dengan baik, mahasiswa akan
menganalisis dan menghitung secara thermodinamika siklus pada PLTU serta
dapat menggambarkan siklus Rankine secara benar
.
Pokok Bahasan: Siklus Rankine dan Analisis Thermodinamika pada PLTU
Deskripsi Singkat. Dalam pembahasan ini anda akan mempelajari Siklus Rankine ideal
dan aktual, Penambahan Reheater, Penambahan Feed Water Heater, Effisiensi dan
Heat rate.
I. Bahan Bacaan
1. El Wakill.1992. Instalasi Pembangkit Daya, Jilid I.. Alih bahasa Jasjfi Jakarta.
Erlangga, Bab 2.
2. STEAM POWER PLANTS Downloaded from Digital Engineering Library @
McGraw-Hill (www.digitalengineeringlibrary.com) Copyright 2004 The McGrawHill Companies. Diakses 1 Oktober 2007.
.
II. Bacaan tambahan
1. 1 Wiranto Arismunandar. 1994. Penggerak Mula Turbin Bandung: ITB
III. Pertanyaan Kunci/Tugas
1. Apa pengertian reheater, superheater, dearator dan tunjukkan pada skema letak
masing-masing alat tersebut.
2. Sebuah turbin siklus Rankine jenuh ideal yang sederhana menerima uap 120 kg/s
o
o
pada 300 C dan mengkondensasikannya pada 40 C. Hitunglah (a) daya siklus neto
dalam MW dan (b) efesiensi siklus.
3. Kerjakan Soal 2-10 hal. 69 pada buku Instalasi Pembangkit Daya
MODUL 1
SIKLUS RANKINE DAN ANALISIS THERMODINAMIKA
PADA PLTU
1.1. Siklus Rankine Ideal
Siklus Rankine adalah siklus uap-air yang digambarkan pada diagram P-V dan T-S dengan garisgaris yang menunjukkan uap-jenuh dan cairan jenuh. Gambar 1.1 menunjukkan diagram aliran
sederhana siklus Rankine. Siklus Rankine ideal telah diperlajari pada Thermodinamika Teknik
dan Mesin Kalor.
Gambar 1.2(a, b) menunjukkan siklus Rankine Siklus pada diagram P-v dan T-s.
1 2 ( 4 3 )
( 1 2 )
Pada beberapa pembangkit uap tidak dipanaskan ulang dalam steam generator, tetapi secara
terpisah dalam heat exchanger reheater.
Kerja turbin = 1 2 + (3 + 4 ) Btu/lbm atau J/kg
Kerja pompa
Tekanan reheat pressure P2 mempengaruhi efesiensi siklus seperti digambarkan pada Gambar
2.5. Efesiensi optimumal reheat tercapai pada P2/P1 antara 20 and 25 percent.
Tabel 1.1
REGENERATION
External irreversibility disebabkan oleh perbedaan temperatur antara panas utama (primary heat
source) yakni gas hasil pembakaran dan fluida kerja.
Perbedaan antara fluida kerja
terkondensasi dan air pendingin kondenser juga menyebabkan external irreversibility.
Gambar 2.6 mengilustrasikan fluida kerja (garis 4-B-1-2-3-4) siklus Rankine. Garis a-b
menyajikan primary coolant pada counterflow steam generator, dan garis c-d menyajikan heat
sink fluid pada counterflow heat exchanger. Proses regeneration tercapai bila pertukaran panas
antara fluida yang berekspansi pada turbin dan fluida terkompressi sebelum penambahan panas.
wp =
h4s h3 3 (P4 P3 )
=
p
p
Neraca massa:
Aliran massa antara 1 dan 2 = 1
Aliran massa antara 2 dan 9 = 2
Aliran massa antara 2 dan 3 = 1 2
Aliran massa antara 3 dan 7 = 3
Aliran massa antara 4 dan 7 = 1 2 3
Aliran massa antara 7 dan 9 = 1 2
Aliran massa antara 9 dan 1 = 1
Neraca energi pada pemanas tekanan tinggi dan pemanas tekanan rendah, masing-masing
adalah:
2 2 9 = 1 2 (9 8 )
3 3 2 = (1 2 3 ) (3 7 )
Nilai h9 dan h7 diperoleh dari suhu t8 dan t7, yang sama dengan suhu jenuh uao masing-masing
pemanas dikurangai dengan beda suhu terminalnya atau
8 = 11
Dan
7 = 13
h10 yang diperlukan untuk qA dan h8 diperoleh masing-masing dari h12 dan h14.
12 = 11 + 11
12 11
dan
14 = 13 + 13
14 13
jadi
10 = 2 12 + 1 2 9
dan
(1 2 )8 = 5 14 + 1 2 3 7
Kerja Turbin
= 1 2 + 1 2 2 3 + 1 2 3 (3 4 )
Kerja pompa
= 1 2 3 3 4 + 5 14 13 + 2 12 11
Kalor tambahan
= 1 10
Efesiensi thermal
Efesiensi thermal adalah rasio antara kerja netto dan kalor yang ditambahkan pada siklus atau
instalasi daya.
Efesiensi bruto adalah efesiensi yang dihitung atas dasar kerja bruto atau daya bruto turbin
generator.
Efesiensi netto adalah efesiensi yang dihitung atas dasar kerja bruto dikurangi kerja yang diambil
untuk menjalankan pembangkit.
Laju kalor (Heat rate=HR) jumlah kalor yang ditambahkan untuk menghasilkan satu satuan kerja,
biasanya dalam kWh atau Btu/jam. HR berbanding terbalik dengan efesiensi.
=
,
,
, /
,
3412
KOGENERASI
Kogenarasi atau pembakitan serentak adalah pembangkitan listrik dan uap secara bersamaan
dalam sauatu instalasi daya.
Dari segi sumber daya energi, kogenarasi hanya bermafaat apabila sistem dapat menghemat
energi primer dibanding dengan pembangkitan listrik dan uap secara terpisah.
Efesiensi kogenerasi:
=
Dimana:
10
HALAMAN PENYEKAT
SESI/PERKULIAHAN KE: 3-4
TIK: Bila pokok bahasan ini telah diselesaikan dengan baik, mahasiswa
akan dapat mengetahui konstruksi dan prinsip kerja dari komponen utama
steam generator pada PLTU
Pokok Bahasan:
Pembangkit Uap (Steam generator)
Deskripsi Singkat. Dalam pembahasan ini anda akan mempelajari
Klasifikasi Boiler, Fire Tube Boiler /Ketel Pipa Api dan Water tube
Boiler/Ketel Pipa air, Superheater dan Reheater, Economiser, Air Heater,
Kontrol Steam Generator
I. Bahan Bacaan
1. El Wakill.1992. Instalasi Pembangkit Daya, Jilid I.. Alih bahasa Jasjfi Jakarta.
Erlangga hal. 72- 113.
2. Weisman, J& Eskart,R.1985. Modern Power Plant Engineering.New
York:Prentice-Hall Inc
3. Donkundwar,S.& Arora, Subhasi. 1980. Power Plant Engineering. Delhi
Dhampat:Rai&Sons
.
II. Bacaan tambahan
III. Pertanyaan Kunci/Tugas
1. Jelaskan perbedaan antara water tube boiler dgn fire tube boiler
11
MODUL 2
PEMBANGKIT UAP (STEAM GENERATOR)
2.1. Pengertian Pembangkit Uap (Steam Generator)
Pembangkit uap (steam generator) merupakan gabungan yang kompleks dari
ekonomiser, ketel uap, pemanas lanjut, pemanas ulang dan pemanas awal udara. Ketel
uap (boiler) adalah bagian dari pembangkit uap di mana cairan-jenuh dirubah menjadi
uap-jenuh.
2.2 Klasifikasi Pembangkit Uap
Berdasarkan penggunaannya Pembangkit uap diklasifikasikan sebagai (1) pembangkit
uap utilitas (2) pembangkit uap industri.
Pembangkit uap utilitas digunakan oleh utilitas untruk instalasi pembangkit daya listrik.
Pembangkit listrik utilitas modern pada dasarnya terdiri atas 2 jenis yaitu: (1) jenis
bejana tabung air bawah kritis dan (2) jenis sekali lalu lewat kritis. Unit lewat kritis
biasanya beroperasi pada tekanan 3500 psia (240 bar) atau lebih, lebih tinggi dari
tekanan-kritis uap yang nilaianya 3208,2 psia. Kelompok bejana bawah-kritis biasanya
beroperasi pada tekanan 1900 psig (sekitar 130 bar) atau 2600 psig (180 bar).
Pembangkit uap industri (industrial steam generator) digunakan oleh industri dan
perusahaan. Dalam kelompok ini termasuk pipa air yang menggunakan bahan bakar
serbuk batu bara seperti yang digunakan oleh utilitas, tetapi ada juga yang membakar
batu bara bongkahan, minyak atau gas bumi dan kadang-kadang gabungannya di
samping juga sampah kota, limbah proses dan produk sampingan proses. Bahkan ada
juga yang menggunakan pemanasan listrik.
Menurut El Wakiil, pembangkit uap bahan bakar fosil secara lebih luas diklasifikasikan
sebagai unit yang mempunyai komponen atau karakteristik sebagai berikut:
1. Ketel uap pipa api
2. Ketel uap pipa air
3. Ketel uap sirkulasi alami
4. Ketel uap sirkulasi terkendali
5. Aliran sekali lewat
6. Tekanan bawah kritis (subkritis)
7. Tekanan lewat kritis (superkritis).
12
Gambar 2.1
13
14
Pada ketel uap tekanan tinggi yang modern dan kapasitas besar digunakan pemisahan
mekanik (mechanical separation) (Gambar 2.3.b) yang membantu atau melengkapi
pemisahan garvitasi dan berlangsung dalam dua langkah yaitu langkah pemisahan
primer dan sekunder. Pada pemisahan primer besar air dipisahkan dari uap sambil
menjaga agar uap tidak terbawa oleh air bersrkulasi kembali mengalir pengalir turun dan
penaik.
Pada pemisahan sekunder yang disebut juga pengukutan-uap (steam
scrubbing) atau pengeringan kabut dan butir-butir air halus dan zat padat yang terbawa
oleh uap dipisahkan dari uap sehingga menghasilkan uap yang murni atau kering dan
jenuh yang masuk ke pemanas lanjut.
Pada tekanan tinggi, dimana perbedaan antara densitas air dan uap kecil, digunakan
gaya sentrifugal, yang lebih besar dari gaya gravitasi. Peralatan pemisah sentrifugal juga
disebut pemisah siklon (cyclon separator) atau pemisah-turbo ( turbo separator)
(Gambar 2.3.c)
Drum utilitas biasanya mempunyai panjang sampai lebih dari 100 ft dengan diameter
sampai lebih dari 15 ft, sedangkan massanya mencapai beberapa ton. Drum ini berisi
sampai 30 nosel-pengeluar dan nosel pipa pengalir turun dan pipa penaik yang
jumlahnya lebih banyak lagi. Drum yang lebih besar biasanya mempunyai konstruksi
yang terdiri atas beberapa bagian selinder disebut courses yang dilaskan satu sama lain
dengan dua ujung yang berbentuk setengah bola yang dilaskan diujungnya.
Gambar 2.3 Pemisahan dalam drum uap (a) gravitasi (b) mekanik
pertama (sekat) dan kedua (tapis) (c) sentrifugal
15
Gambar 2.4 Lokasi ekonomisator dan air heater pada sebuah boiler
berbahan bakar batu bara
16
Ljungstrm adalah regenerative air heater is the Ljungstrm type (Gambar. 2.6), yang
umum dipakai.
17
18
Gambar 2.8
19
Gambar 2.10
20
21
Gambar 2.12
22
HALAMAN PENYEKAT
SESI/PERKULIAHAN KE: 5-7
TIK: Bila pokok bahasan ini telah diselesaikan dengan baik, mahasiswa
akan Dapat menjelaskan prinsip-prinsip pembakaran pada sistem PLTU
dan PLTG.
Pokok Bahasan:
Bahan bakar dan Sistem Pembakaran
Deskripsi Singkat. Dalam pembahasan ini anda akan mempelajari Batu
Bara dan Perangkat Pembakarannya, bahan bakar cair dan gas, panas
pembakaran, temperatur pembakaran
I. Bahan Bacaan
1. El Wakill.1992. Instalasi Pembangkit Daya, Jilid I.. Alih bahasa Jasjfi Jakarta.
Erlangga hal.114 163.
.
II. Bacaan tambahan
2. Wiranto Arismunandar. 1994. Penggerak Mula Turbin. Bandung: ITB
3. Weisman, J& Eskart,R.1985. Modern Power Plant Engineering.New
York:Prentice-Hall Inc
4. Donkundwar,S.& Arora, Subhasi. 1980. Power Plant Engineering. Delhi
Dhampat:Rai&Sons
III. Pertanyaan Kunci/Tugas
1. Kerjakan ulang contoh soal 4.3 dan 4.4 pada ref (1)
23
MODUL 3
BAHAN BAKAR DAN SISTEM PEMBAKARAN
3.1. Bahan Bakar
Bahan bakar yang tersedia untuk industri utilitas terutama adalah bahan bakar nuklir dan
bahan bakar fosil,yang keduanya tidak dapat diperbaharui. Bahan bakar nuklir berasal
dari alam semesta dan untuk membuatnya alam memerlukan jutaan tahun. Bahan
bakar fosil berasal dari bumi sebagai akibat dikomposisi dan konversi kimia bahan
organik secara perlahan. Bahan bakar ini terdapat dalam 3 bentuk: padat (batubara),
cair (minyak) dan gas bumi.
Bahan bakar baru yang merupakan pilihan lain adalah bahan bakar simtesis atau sinfuel
yaitu cairan dan gas yang berasal terutama dari batu bara, serpih minyak (oil shale) dan
pasir ter. Sebahagian kecil bahan bakar ini adalah hasil sampingan industri, limbah
industri dan limbah rumah tangga dan biomassa (massa hayati).
3-2 BATU-BARA
Batu-bara adalah istilah umum yang sejumlah besar bahan galian organik yang sifat
dan komposisinya sangat beragam. Namun semuanya mengandung banyak karbonunsur berbentuk amorf (tanpa struktur yang beraturan). Bahan ini terdapat dibumi
dalam lapisan endapan yang tebalnya berbeda-beda dan sering terdapat jauh di dalam
di bawah tanah, walaupun
kadang-kadang ada juga yang dekat permukaan.
Diperkirakan di Amerika Serikat terdapat 270.000 juta ton cadangan yang dapat
diproduksi (yaitu yang dapat diproduksi secara ekonomis dimasa depan yang masih
dapat diperhitungkan).
Batu-bara diklasifikasikan dalam berbagai cara menurut sifat-sifat kimia dan fisikanya.
Sistem yang paling umum diterima adalah yang digunakan oleh American Society for
Testing and Materials (ASTM, Perhimpnan Pengujian dan Bahan di Amerika Serikat),
yang membagi bagi kualitas batu-bara berdasarkan tingkat metamofosis (perubahan
bentuk dan struktur di bawah pengaruh suhu, tekanan dan air). Kualitas batu-bara
berturut-turut adalah antrasit, bitumin, subbitumin, lignit dan gambut.
3-3 ANALISIS BATU-BARA
Analisis batubara terdiri dari dua jenis yaitu proksimat (proximate) dan ultimat (ultimate).
Pada Analisis proksimat dapat memberikan infromasi dimana dalam analisis ini akan
memberikan persen-massa karbon tetap, zat gerbak (volatile matter), lembaban dan
abu. Sedangkan pada analisis ultimat menghasilkan persen massa unsur-unsur kimia
yang terkandung dalam batu bara.
Ada dua macam penentuan nilai kalor tinggi (bruto) HHV di mana diandaikan bahwa
semua uap air yang terbentuk telah terkondensasi, sehingga dalam hal ini termasukkalor
laten pengauapan uap air di dalam produk dan nilai kalor rendah (LHV) yang tidak
mencakup kalor laten tersebut.
LHV HHV mw h fg
= 92
24
Dimana :
mw = massa uap air dalam produk pembakaran, persatuan massa bahan bakar
mH2 = massa hidrogen semula persatuan massa bahan bakar (diketahui dari analisis
ultimat)
hfg = kalor laten penguapan uap air pada tekanan dalam hasil pembakaran
= 14600 + 62000
+ 4050
8
25
Mesin Pemecah
Ada beberapa jenis mesin pemecah (crusher) batubara yang tersedia secara komersil di
antaranya mesin pemecah cincin (ring crusher) atau granulator mesin giling palu,
hammer mill dan ballmill (Gambar 3.3)
26
Pembakar
Pembakar (burner) batubara serbuk hampir serupa dengan pembakar minyak.
Pembakar batu bara serbuk menerima serbuk batubara kering sudah dalam bentuk
suspensi di dalam udara primer dan mencampurnya dengan udara pembakaran utama
dari pemanas awal udara. Rasio permukaan/volume dan kehalusannya berbeda-beda,
namun perbedaannya tidak terlalu besar, misalnya batubara serbuk dengan 80% lulus
ayak 200 mesh dan 99,5% lulus ayak 50% mempunyai luas permukaan sekitar 1500
cm2/g. Di antaranya lebih dari 97% luas permukaan itu adalah pada butiran yang lulus
ayak 200 mesh.
28
29
30
31
32
HALAMAN PENYEKAT
SESI/PERKULIAHAN KE: 8-9
TIK: Bila pokok bahasan ini telah diselesaikan dengan baik, mahasiswa
akan dapat memahami fungsi,prinsip kerja dan konstruksi Turbin Uap.
Pokok Bahasan:
Turbin Uap
Deskripsi Singkat. Dalam pembahasan ini anda akan mempelajari Turbin
Impuls dan Turbin Reaksi, konstruksi rotor turbin dan komponennya,
pengatur dan peralatan, pengatur turbin,
I. Bahan Bacaan
1. El Wakill.1992. Instalasi Pembangkit Daya, Jilid I.. Alih bahasa Jasjfi Jakarta.
Erlangga hal.164-204
.
II. Bacaan tambahan
2. Wiranto Arismunandar. 1994. Penggerak Mula Turbinr Torak. Bandung:
ITB
3. Shylakin P. 1999.Turbin Uap, Teori dan Rancangan,Jakarta:Erlangga
4. Weisman, J& Eskart,R.1985. Modern Power Plant Engineering.New
York:Prentice-Hall Inc
5. Donkundwar,S.& Arora, Subhasi. 1980. Power Plant Engineering. Delhi
Dhampat:Rai&Sons
III. Pertanyaan Kunci/Tugas
1, Sebutkan jenis-jenis speed control pada turbin uap
33
MODUL 4
TURBIN UAP
4.1 Turbin Impuls dan Turbin Reaksi
Turbin uap dapat berupa turbin impuls atau turbin reaksi. Turbin impuls adalah
turbin dimana proses ekspansi (penurunan tekanan) dari fluida kerja hanya terjadi di
dalam baris sudu tetap saja. Sedangkan turbin reaksi adalah turbin dimana proses
ekspansi dari fluida kerja terjadi baik di dalam baris sudu tetap maupun sudu bergerak.
(Lihat Bahan Ajar Mesin Kalor Modul 11)
Gambar 4.1
34
35
36
Compound Turbines
Compound turbines memiliki lebih dari satu selinder; sebuah turbin tekanan tinggi (highpressure turbine) dan sebuah turbin tekanan rendah (a low-pressure turbine) . Pada
low-pressure cylinder biasanya jenis aliran ganda (double-flow type) untuk menangani
volume lebih besar dari uap tekanan rendah (akibat keterbatasan pajang sudu).
Pembangkit besar memiliki sebuah intermediate pressure cylinder dan lebih dari empat
slinder tekanan rendah (low-pressure cylinders)..
Silinder dapat dipasang sepanjang poros tunggalt (tandem-compound),atau pada
kelompok paralel dengan dua atau lebih poros (cross-compound). Pemanasan ulang
(reheating) biasanya dilakukan antara high- and intermediate-pressure turbines. Gambar
4.5 mengilustrasikan beberapa susunannya.
37
Speed Governors
Speed governor systems terdiri dari:
Speed-sensitive element
Linkage or force-amplifying mechanism yang mengtransmisi gerakan dari
governor ke steam control valves
Steam control valves (governing valves)
Gambar 5.6 mengilistrasikan governor sentrifugal atau flyball.. Aksi aktuasi katup masuk
uap sebagai berikut:
Batang mekanik (Mechanical linkage)
Operation of the pilot valve of a hydraulic system, yang memasukkan dan
melepaskan minyak sisi berlawanan denganpower piston, atau ke satu sisi dari
spring-loaded piston (pergerakan dari power piston membuka dan menutup
steam valves)
Unit sedang dan besar diperlengkapi dengan double-relay hydraulic system untuk
menguatkan gaya sentrifugal governor dan mengurangi respons waktu dari sistem.
Intercept valves dipasang pada hulu turbin intermediate-pressure. Yang ditutup oleh
sistem governor selama load rejection atau a sudden load reduction. Intercept valves
memutus aliran uap dari turbin tekanan tinggi, reheater, dan pipa ke turbin tekanan
menengah untuk menghindari overspeed pada turbin.
38
LUBRICATION REQUIREMENTS
Bagian-bagian yang memerlukan pelumasan meliputi journal dan thrust bearings,
hydraulic control system, oil shaft seals, gears, flexible couplings, dan turning gears
JOURNAL BEARINGS
Hydrodynamic journal bearings digunakan untuk menumpuh steam turbines dan
generators. Akibat sangat ketatnya clearances antara moving blades and the casing,
bantalan ini harus diluruskan dengan akurat dan dioperasikan tanpa keausan yang
signifikan untuk mempertahankan poros pada posisinya dan mencegah kerusakan pada
blade. Bantalan biasanya dipisahkan shell secara horisontal dan diluruskan dengan tinbase babbitt (soft metal).
Laluan dan alur dalam bantalan turbin didesain untuk mengizinkan lebih banyak minyak
daripada yang diperlukan. Minyak tambahan diperlukan untuk membuang panas akibat
gesekan dan panas konduksi sepanjang poros dari bagian panas turbin. Aliran minyak
harus dipertahankan suhu operasi bantalan yang baik. Dalam banyak aplikasi, minyak
yang meninggalkan bantalan sekitar 160F (71C). An oil-lift system (jacking oil)
diperlukan untuk kebanyakan turbin besar is needed for mengangkat turbin dan
mengurangi kemunginan kerusakan selama start-up dan and shutdown. Sistem minyak
jaket ( jacking oil system) juga diperlukan untuk mengurangi beban awal (starting load)
pada turning gear. Positive-displacement pump memberikan minyak tekanan tinggi
pada bagianbawah bantalan. Minyak tekanan tinggi mengankat poros dan
mengambangkannya di atas selaput minyak (oil film) sampai kecepatan poros cukup
tinggi untuk menghasilkan selaput hidrodinamik (hydrodynamic film) antara shaft dan
babbitt.
Penomena dikenal sebagai oil whip atau oil whirl terjadi pada beban yang relatif ringan,
bantalan jurnal kecepatan tinggi. Pusat dari jurnal (bagian poros dalam bantalan)
dianggap posisi eksentrik dalam bantalan.. Pressure-pad (Gbr. 4.7), three-lobe (Gbr.
4.8),and tilting-pad (Gbr. 4.9).
39
THRUST BEARINGS
Axial thrust disebabkan oleh perbedaan tekanan setiap baris sudu gerak.Rotor yang
berdiameter bertingkat jg menimbulkan gaya aksial .thrust. Gaya dorong (thrust) ini is
counteracted by axial thrust bearings, which maintain the rotor in correct axial position.
Turbin kecil menggunakan babbitt-faced ends pada bantalan jurnalnya atau bantalan
rolling-element thrust bearings. Turbin menengah dan besar menggunakan bantalan
tilting-pad tapered-land thrust seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.10 and 4.11.
40
41
GEAR DRIVES
Kecepatan turbin yang efesien terkadang berbeda dari kecepatan oprasi dari peralatan
yang digerakkan. Dalam aplikasinya, turbin dihubungan dengan peralatan penggerak
oleh sebuah reduction gears. Sebuah oil-tight casing terpisah biasanya digunakan
menutup roda gigi yang menghubungkan turbin dengan yang digerakkan melalui flexible
couplings.
TURNING GEAR
Selama start-up dan shutdown, rotor seharusnya diputar perlahan untuk menghindari
panas atau pendinginan yang tidak merata, yang bisa mengganggu poros. Turning gear
terdiri dari sebuah motor yang bersifat sementara dikopel dengan turbin oleh reduction
gears. Kecepatan turning gear biasanya di bawah 100 rpm. Sebuah pompa minyak
tambahan digunakan untuk mengalirkan ke bantalan selama operasi kecepatan rendah.
Air dialirkan ke oil coolers dimaksimalkan untuk menaikkan viskositas oli dan membantu
menjaga lapisan minyak pada bantalan. Sistem mantel oli (Jacking oil system)
dioperasikan selama turning gear beroparasi.
KARAKTERISTIK PELUMASAN
Minyak turbin uap harus seharusnya (1) viskositas pada suhu operasi harus
menghasilak lapisan pelumasan dan (2) mampu mengurangi gesekan akibat menerima
beban.
Adapun karakeristik pelumasan adalah:
Viscosity
Load-Carrying Ability
Protection Against Rusting
Water-Separating Ability
Foam Resistance
Entrained-Air Release
Fire Resistance
42
HALAMAN PENYEKAT
SESI/PERKULIAHAN KE: 10-11
TIK: Bila pokok bahasan ini telah diselesaikan dengan baik, mahasiswa dapat
menjelaskan fungsi dan konstruksi dan perencanaan kondenser dapat
menjelaskan kelebihan dan kekurangannya.
Pokok Bahasan:
Sistem Air Kondensat dan Air Umpan
Deskripsi Singkat. Dalam pembahasan ini anda akan mempelajari Klasifikasi
Kondenser,
Direct Contact Condenser,Surface Condenser/ Kondensor
Permukaan, Dearator, Boiler feed water treatment.
I. Bahan Bacaan
1. El Wakill.1982. Instalasi Pembangkit Daya, Jilid I.. Jakarta. Erlangga Bab 6
2. Donkundwar,S.& Arora, Subhasi. 1980. Power Plant Engineering. Delhi
Dhampat:Rai&Sons
.
II. Bacaan tambahan
3. Weisman, J& Eskart,R.1985. Modern Power Plant Engineering.New
York:Prentice-Hall Inc hla. 234-245
III. Pertanyaan Kunci/Tugas
1. Jelaskan fungsi peralatan berikut ini : (a) kondenser, (b) dearator
2. Sebutkan dampak yang dihasilkan bila air ketel tidak melalui proses water treatment
dengan benar
43
MODUL 5
SISTEM KONDENSAT DAN AIR UMPAN
5.1. Fungsi Sistem Kondensat
Fungsi utama kondenser adalah untuk mengembunkan uap-buangan dari turbin dan dengan
demikian memulihkan air-umpan berkualitas tinggi untuk dipakai lagi di dalam siklus itu.
5. 2. Klasifikasi Kondenser
Pada dasarnya dua jenis kondenser yaitu:
a. Kondenser kontak langsung (direct contact condenser)
b. Kondenser permukaan (surface condenser)
a. Kondenser Kontak Langsung
Kondenser kontak langsung atau kondenser terbuka (open condenser) digunakan dalam halhal khusus, misalnya bila menggunakan menara pendingin kering dalam instalasi geothermal
dan dalam instalasi daya yang menggunakan beda suhu air samudra (OTEC). Kondenser
kontak langsung modern adalah dari jenis semprot yang sebelumnya adalah jenis barometrik
atau jenis jet.
Kondenser Semprot
Pada kondenser semprot uap dikondensasikan dengan menyemperotkan air pendingin ke
uap. Jadi uap buangan turbin pada titik 2 Gambar 5.1 dan 5.2 bercampur dengan air
pendingin (5) dan menghasilkan cair hampir jenuh pada 3 yang lalu dipompakan ke-4.
Sebagian dari kondensat yang jumlahnya sama dengan aliran buangan turbin dikirim kembali
ke instalasi sebagai air umpan. Sisanya didinginkan, biasanya di dalam menara pendingin
kering (tertutup) ke titik 5.
41
Gambar 5.2
b. Kondenser Permukaan
Kondensor permukaan merupakan jenis yang paling banyak dipakai di instalasi daya. Alat ini
berupa penukar-kalor selongsong dan tabung (shell and tube). Gambar 5.3 menunjukkan
skema kondensor permukaan yang mempunyai dua aliran pada posisi air dan terdiri atas
sebuah selongsong baja dengan kotak air pada kedua ujungnya. Kotak kanan dibagi dua
sehingga air dapat melalui dua kali.
42
Gambar 5.3
5. 3. Dearator
Dalam siklus uap-air maupun uap lainnya, gas-gas tak mampu kondensasi harus disingkirkan
supaya tidak menumpuk di dalam sistem. Gas tersebut adalah udara yang bocor dari atmosfir
ke dalam bagian-bagian siklus yang beroperasi pada tekanan yang lebih rendah, misalnya
kondensor. Selain itu ada lagi gas-gas yang terbentuk karena dekomposisi air menjadi
oksigen dan hidrogen akibat aksi thermal dan bahan konstruksi. Adanya gas tak mampu
kondensasi dalam jumlah besar dapat menimbulkan masalah dalam operasi karena:
1. Gas menyebabkan tekanan total dalam sistem meningkat karena tekanan total
adalah jumlah dari tekanan bagian penyusunnya.
2. Koefisien perpindahan panas menurun drastis, sehingga efektivitas kondensor
menurun.
3. Dapat menimbulkan reaksi kimia, seperti korosi dan hidridasi.
Proses penyingkiran gas tak mampu kondensasi disebut dearasi (deaeration).
Gambar 5.4
43
44
Gambar 5.5
45
IMPURITY
RESULTING IN
GOT RID OF BY
COMMENTS
Soluble Gasses
Deaeration, neutralization
with alkalis.
Filming, neutralizing
Amines used to prevent
Condensate line corrosion.
Pitting of boiler tubes, and turbine blades, failure of steam lines, and fittings
etc.
Found mainly in
groundwater,
and polluted streams.
Suspended Solids
Sediment &Turbidity
Tolerance of approx. 5ppm max. for most applications, 10ppm for potable
water.
46
IMPURITY
RESULTING IN
Organic Matter
Carryover, foaming,
deposits can clog piping,
and cause corrosion
GOT RID OF BY
COMMENTS
Found mostly in surface waters, caused by rotting vegetation, and farm run
offs. Organics break down to form organic acids. Results in low of boiler
feed-water pH, which then attacks boiler tubes. Includes diatoms, molds,
bacterial slimes, iron/manganese bacteria. Suspended particles collect on
the surface of the water in the boiler and render difficult the liberation of
steam bubbles rising to that surface.. Foaming can also be attributed to
waters containing carbonates in solution in which a light flocculent
precipitate will be formed on the surface of the water. It is usually traced to
an excess of sodium carbonate used in treatment for some other difficulty
where animal or vegetable oil finds its way into the boiler.
Foaming, deposits in
boiler
Sodium salts are found in most waters. They are very soluble, and cannot
be removed by chemical precipitation.
Sodium, alkalinity,
NaOH,NaHCO , Na CO
3
47
IMPURITY
RESULTING IN
GOT RID OF BY
COMMENTS
Chlorides, (CI)
Deionization
Deionization
Silica (Si)
Silica combines with many elements to produce silicates. Silicates form very
tenacious deposits in boiler tubing. Very difficult to remove, often only by
flourodic acids. Most critical consideration is volatile carryover to turbine
components.
48
Gambar 5.6
49
HALAMAN PENYEKAT
SESI/PERKULIAHAN KE: 12-14
TIK: Bila pokok bahasan ini telah diselesaikan dengan baik, mahasiswa dapat
menjelaskan fungsi dan konstruksi Cooling Tower dan Sistem Sirkulasi airnya.
Pokok Bahasan:
Sistem Sirkulasi Air dan Cooling Tower
Deskripsi Singkat. Dalam pembahasan ini anda akan mempelajari klasifikasi
Sistim Sirkulasi air. Cooling Tower Basah, Cooling Tower kering, Campuran
Basah dan Kering Cooling Tower
I. Bahan Bacaan
1. El Wakill.1982. Instalasi Pembangkit Daya, Jilid I.. Jakarta. Erlangga hal. 244-288
.
II. Bacaan tambahan
2. Weisman, J& Eskart,R.1985. Modern Power Plant Engineering.New
York:Prentice-Hall Inc hal. 234-245
3. Wiranto Arismunandar. 1994. Penggerak Mula Turbin. Bandung: ITB
4. Maherman P. Boyce.1982. Gas Turbine Enginering Handbook.London:PrenticeHall Inc
5. Shylakin P. 1999.Turbin Uap, Teori dan Rancangan,Jakarta:Erlangga
6. Donkundwar,S.& Arora, Subhasi. 1980. Power Plant Engineering. Delhi
Dhampat:Rai&Sons
III. Pertanyaan Kunci/Tugas
1. Kerjakan ulang contoh soal 7.1 pada referensi (1)
50
MODUL 6
SISTEM SIRKULASI AIR DAN COOLING TOWER
6.1. Fungsi Sistem Sirkulasi Air
Fungsi sistem sirkulasi air ialah menyediakan air pendingin untuk turbin dan dengan demikian
menjadi wahana untuk pebuangan kalor dari siklus uap ke lingkungan. Sistem ini juga
menyediakan sejumlah kecil air pendingin tambahan ke turbin dan pembangkit uap, ke sistem
pemadam kebakaran dan untuk pemakaian umum di instalasi yang bersangkutan.
6. 2. Klasifikasi Sistem
Sistem sirkulasi air diklasifikasikan secara umum atas:
a. Sekali lalu
b. Siklus tertutup
c. Gabungan
a. Sistem sekali lalu.
Pada sistem ini air yang diambil dari badan air dalam seperti danau, sungai atau laut dipompakan
melalui kondenser sehingga menjadi panas lalu dibuang kembali ke sumbernya tadi (Gambar
6.1).
Pada umumnya ada tiga macam cara pembuangan:
8. Pembungan permukaan, dimana air dari kondenser dilepaskan dalam lapisan yang relatif tipis
ke permukaan badan air semula.
9. Pembuangan bawah permukaan, di mana air dilepaskan dalam bentuk pancaran di bawah
permukaan badan air.
Gambar 6.2
10. Pembuangan difusi, di mana air dilepaskan melalui sejumlah nosel dari suatu pipa panjang di
bawah permukaan melintas suatu sistem yang mengalir, misalnya melintas sungai.
51
Gambar 6.2
Ada beberapa jenis peralatan pendingin yang biasa dipakai pada sistem ini, yaitu:
1. Menara pendingin, bisa jenis basah atau jenis kering. Menara pendingin jenis kering paling
kurang efesien dalam cara pembuagan kalornya tetapi tidak memerlukan air tambahan,
sehingga sangat cocok untuk instalasi di gurun pasir. Menara pendingin diklasifikasikan lagi
dalam jenis jujut alami (natural draft) dan jujut mekanik (mechanical draft).
2. Kolam semprot (spray ponds) yang mengandalkan pada angin yang bertiup di atas kolam
dan mendinginkan semprotan halus air melalui penguapan.
3. Kanal semprot (spray canal), serupa dengan kolam semprot, tetapi airnya disemprotkan
menjadi butir-butir lebih kasar, sehingga susut-hanyut (air yang hilang terbawa angin) lebih
sedikit, tetapi laju perpindahan massa lebih lamban dan efisiensi pendinginannya lebih
rendah.
4. Danau pendingin, adalah daerah yang luas di mana air didinginkan secara alami melalui
penguapan dan radiasi.
c. Sistem Gabungan
Pada sistem ini, sistem sekali lalu digabungkan dengan peralatan pendingin, biasanyamenara
pendingin untuk mendinginkan air sebelum mengembalikan ke badan air alam. Menara pendingin
yang beroperasi dengan cara ini disebut beroperasi dalam ragam terbuka (open mode) (Gambar
6.3) atau dengan ragam beda terminal (terminal diffrence mode). Selain itu menara pendingin
bisa pula beroperasi dalam raga, pembantu (helper mode) (Gambar 6.4).
52
Gambar 6.3
Gambar 6.4
53
Menara pendingin basah mempunyai sistem distribusi air panas (Gambar 6.7 yang disemburkan
atau disemprotkan secara merata ke kisi-kisi lubang-lubang atau batang-batang horisontal yang
disebut isian (fill atau packing) yang berfungsi mencampurkan air yang jatuh dengan udara yang
bergerak naik pada waktu air berpercikan dari isian yang di atas ke yang di bawahnya Udara
masuk dari luar menara melalui kisi-kisi yang berbentuk celah-celah horisontal yang terpancang
pada sisi menara. Celah ini biasanya mengarah miring ke bawah supaya air tidak keluar
melaluinya.
54
55
56
57
Gambar 6.11
Isian (Fill)
Isian (fill atau packing) merupakan inti menara pendingin. Isian harus menimbulkan kontak yang
baik antara air dan udara agar laju perpindahan panas dan perpindahan massa cukup tinggi,
tetapi tahanan terhadap aliran udara tetap rendah. Isian harus kuat, ringan dan tahan lapuk. Pada
dasarnya ada dua jenis isian (1) jenis percik (splash type) dan (2) jenis film atau bukan percik
Isian percik biasanya terbuat dari batang-batang yang tersusun berlapis-lapis (Gambar 6.12.a)
yang memecah air menjadi butiran-butiran pada waktu turun dari lapisan yang satu ke yang
bawahnya. Batang-batang itu ada berbagai bentuk tipis, siku atau kisi-kisi ada yang licin, atau
kasar dan terbuat dari berbagai bahan-kayu-merah, polistirena tahan banting (high-impact
polystrene) atau politilena (polyethylene). lsian percik dapat menghasilkan perpindahan kalor dan
perpindahan massa yang baik antara air dan udara. Isian film biasanya terbuat dari lembaran
verrtikal yang mempunyai permukaan penyerap (adsorbent) yang kasar dan mudah basah
sehingga air jatuh sebagai suatu film yang menempel pada permukaan vertikal itu (Gambar
6.12.b). Dengan demikian terdapat permukaan air yang luas yang berkontak dengan udara tanpa
harus pecah-pecah menjadi butiran atau tetesan. Lsian film juga terdiri atas berbagai bentuk dan
terbuat dari berbagai bahan belah-kayu merah, lembaran-gelombang selulosa, lembaran asbessemen, logam atau plastik gelombang. Tahanan isian-film terhadap aliran-udara lebih rendah dan
tingginyapun tidak setinggi isian percik.
Kecendrungan tentang bahan-konstruksi menara-pendingin basah dewasa ini ialah
menggunakan bangunan beton dengan isiam plastik, dilengkapi dengan pencegah hanyutan ( drift
eleminator, lihat di bawah), cerobong-kipas, sudu-kipas, manifol, katup dan nosel. Dengan
gabungan beton plastik ini usia-pakainya lebih panjang dan pemeliharaannya lebih sedikit.
58
59
60
HALAMAN PENYEKAT
SESI/PERKULIAHAN KE: 15-16
TIK: Bila pokok bahasan ini telah diselesaikan dengan baik, mahasiswa
dapat menjelaskan dan menggambarkan secara benar siklus gabungan
dan heat recovery
Pokok Bahasan:
Siklus Gabungan (Combine Cycle)
Deskripsi Singkat. Dalam pembahasan ini anda akan mempelajari Siklus
Gabungan, Heat Recovery Boiler dan Siklus Gabungan, metode
pendinginan blade
I. Bahan Bacaan
1. El Wakill.1982. Instalasi Pembangkit Daya, Jilid I.. Jakarta. Erlangga. Hal.
289 - 330
2. Kiameh, Philp, 2002, POWER GENERATION HANDBOOK, Downloaded
from Digital Engineering Library @ McGraw-Hill
www.digitalengineeringlibrary.com) The McGraw-Hill Companies. Page.
10,1 24.8.
.
II. Bacaan tambahan
3. Wiranto Arismunandar. 1994. Penggerak Mula Turbin. Bandung: ITB
4. Maherman P. Boyce.1982. Gas Turbine Enginering
Handbook.London:Prentice-Hall Inc
5. Weisman, J& Eskart,R.1985. Modern Power Plant Engineering.New
York:Prentice-Hall Inc
III. Pertanyaan Kunci/Tugas
1. Kerjakan ulang contoh soal No. 8.1, 8.2 dan 8.3. Pada referensi (1)
61
MODUL 7
TURBIN GAS DAN SIKLUS GABUNGAN (COMBINE CYCLE)
7.1 PENDAHULUAN
Turbin gas digunakan dalam pelayanan yang luas. Turbin gas digunakan pada semua jenis pesawat
terbang dan peralatan penggerak mekanik (drive mechanical equipment) seperti pompa, kompressor, dan
generator dalam utilitas listrik.
Turbin gas juga menghasilkan listrik untuk beban puncak dan beban dasar. Akhir-akhir ini turbin gas telah
dikembangkan sebagai pembangkit siklus kombinasi ( combined-cycle plants). Pembangkit ini
menggunakan kombinasi turbin gas dan turbin uap dalam bentuk konfigurasi turbin, heat recovery steam
generators dan regenerator.
Turbin gas mempunyai keuntungan terhadap pembangkit uap:
Ukuran, massa dan biaya awal per unit out put lebih kecil..
Memiliki faktor kapasitas (persent waktu unit pada operasi beban penuh) antara 96 - 98 persen.
Dapat menggunakan bahan bakar cair dan gas termasuk gasified coal dan synthetic fuels.
Keterbatasan akan batasan lingkungan lebih sedikit dibanding penggerak mula lainnya.
Gambar 7.1 meilustrasikan turbin gas sederhana. Komporessor menaikkan tekanan udara masuk 15
sampai 25 kali. Suhu keluaran kompressor sekitar 750 sampai 870F(400 to 465C). Combustor membakar
bahan bakar untuk menaikkan suhu udara tekan antara 2500 dan 2600F (1370 to 1427C). Nosel turbin
(stationary blades) mengkonversi entalpi udara ke kecepatan tinggi. Sudu tetap mengkonversi energi ini
dalam gerak rotasi. Suhu gas keluaran turbin sekitar 900 to1180F (482 to 638C).
Gambar 7.1 memperlihatkan turbin poros tunggal (single shaft), two-bearing, solid coupling, simple cycle unit
yang terdiri dari
Multistage (19) axial-flow air compressor;
62
Individually removable stainless steel blading.
3 4
(2 1 )
3 1 (1
Gambar menunjukkan hasil perhitungan untuk efesiensi dan kerja netto/mass alir siklus dengan
data :1 = 150 = konstan
1 = 1 = 1,013 = konstan = 90%, = 85%
63
64
REGENERASI
Gambar 7.3 Bagan aliran dan diagram T-s siklus Brayton non ideal
tertutup dengan regenerasi
Gambar 7.4 Bagan aliran dan diagram T-s siklus Brayton ideal tertutup
dengan dua tahap pendinginan sela, satu tahap
pemanasan-ulang dan regenerasi
65
INJEKSI AIR
Gambar 7.5 Bagan aliran dan diagram T-s siklus Turbin gas dua poros
dengan injeksi air dan regenerasi
66
TURBINE REHEAT
Gambar 7.6 Bagan aliran dan diagram T-s siklus Turbin gas dua poros
dengan dua tingkat pendingin sela, satu tahap reheat dan
regenerasi
67
Gambar 7.7 Bagan aliran siklus kombinasi dengan Heat Recovery Boiler
(HRB)
Gambar 7.8
68
Convection Cooling
Convection cooling dicapai dengan memberikan aliran udara pendingin dalam blade turbins untuk
membuang panas melalui dinding. Aliran udara biasanaya radial.
Impingement Cooling
Impingement cooling adalah bentuk pendinginan konveksi di mana udara pendingin didorong pada
permukaan dalam airfoil dengan pancaran udara kecepatan tinggi.
Film Cooling
Film cooling dicapai dengan mengalirkan udara pada lapisan insulasi antara aliran gas panas dan blade.
Teknik ini juga digunakan melindungi combustor liners dari gas panas.
Transpiration Cooling
69
Transpiration cooling dicapai dengan mealewatkan udara pendingin melalui pori-pori dinding blade. Udara
mendinginkan gas panas secara langsung. Metode ini lebih efektif pada suhu tinggi sebab seluruh blade
diliputi dengan aliran pendingin.
Water Cooling
Water cooling melibatkan aliran air melalui pipa-pipa pada blade. Air ini kemudian dibuang dari tiop blade
sebagai uap. Air harus dipanaskan awal sebelum masuk ke blade untuk mencegah kejutan thermal.
Metode ini kenurunkan suhu blade di bawah 1000F (538C).
70
SENERAI
Absolute Humidity( Kelembaban Mutlak ): Massa uap air per satuan massa udara kering.
Approach ( Pendekatan ):Selisih antara suhu air-dingin dan cembul basah udara luar.
Absolute Pressure (Tekanan Absolut) : Tekanan diatas tekanan nol, penjumlahan dari
tekanan gauge dan tekanan atmosphere
Accumulator-Steam (Akumulator uap): Sebuah bejana tekanan yang berisi air dan atau
uap , yang mana digunakan untuk penyimpan panas dari uap dan untuk digunakan
kemudian jika tekanan rendah.
Acid Cleaning (Asam Pembersih): Sebuah bejana tekanan yang berisi air dan atau uap ,
yang mana digunakan untuk penyimpan panas dari uap dan untuk digunakan
kemudian jika tekanan rendah
Acidity (keasaman) : Menyediakan sejumlah gas karbon dioksida bebas, asam mineral
dan garam (terutama sulfat dari besi dan aluminum) yang hydrolisa memberi ion
hidrogen di dalam air dan dinyatakan dalam milliequivalents per liter asam, atau
ppm kadar keasaman sebagai kalsium karbonat, atau pengukuran pH hidrogen di
dalam konsentrasi.
Adiabatic Flame Temperature (Temperatur Nyala Adiabatis): Temperatur teoritis yang
akan dicapai oleh produk pembakaran menyajikan keseluruhan bahan kimia
energi dari bahan bakar, panas sensible dari bahan bakar dan pembakaran di atas
angka temperatur nyata ditransfer ke produk pembakaran. Ini diasumsikan tidak
ada panas yang hilang ke lingkungan dan tidak ada pemisahan
Atmospheric Engine( Mesin Atmosfir ):Mesin yang menggunakan tekanan atmosfir dari luar
untuk menekan piston itu lagi ke bawah dalam langkah kerja.
Air Atomizing Oil Burning (Air Atomizing Oil Burning) : Pembakar untuk minyak firing
diatomisasi oleh kompresor, dimana memaksa supaya melalui satu dan beberapa
arus minyak yang mengakibatkan menghilangkan minyak ke dalam suatu fine
spray.
Air Deficiency (Defesiensi Udara) : Kekurangan udara, dalam suatu campuran bahan
bakar-udara untuk menyediakan oksigen, diperlukan untuk oksidasi sempurna
pada bahan bakar.
Air Infiltration (Infiltrasi Udara) : Kebocoran udara dalam pengaturan atau pipa.
Air Vent (Lubang Udara) : Suatu bukaan katup diatas puncak tangki dari suatu ketel uap
atau kolom tekanan untuk lubang angin udara.
71
tingkat konsentrasi suspensi dan padatan yang tidak terlarut didalam boiler dan
menghilangkan slag.
Blow-Off Valve (Katup aliran tertutup) : rancangan khusus yang dioperasi secara manual
katup yang menghubungkan bolierrtutup
rancangan khusus yang dioperasi
secara manual katup yang menghubungkan bolier bertujuan untuk mengurangi
konsentrasi padatan dalam boiler atau untuk tujuan aliran air (biasanya disebut
bottom blowdown).
Boiler ( Ketel Uap ): Suatu tangki tertutup untuk memanaskan air menhasilkan uap
memanaskan uap atau beberapa kombinasi pada boiler pada tekanan terkendali
atau vakum oleh pemakaian panas dari bahan bakar listrik atau energi
nuklir.Boiler Feed Pump( Pompa Umpan Pendidih ):Pompa yang digunakan untuk
pemanas air umpan yang sekaligus berfungsi sebagai pemanas deaerasi.
72
Boiler Horse Powe ( Daya Kuda Ketel ): Penguapan (pemekatan) air sebanyak 34.5
lbs/jam pada suhu 2120F menjadi uap jenuh pada duhu yang sama. Setara dengan
33.475 Btu/jam.. Nilai suatu kemampuan kerja dari ketel dengan satuan blhp.
Boiler Rating (Tingkatan boiler) : Kapasitas pemanasan boiler yang dinyatakan dalam
daya kuda boiler Btu/jam atau lbm uap/jam.
Bottoming Cycle( Siklus Penggalan Bawah ):Kalor primer yang digunakan pada suhu
tinggi lansung untuk kebutuhan proses.
British Thermal Unit (Btu) (Satuan Panas British) : Satuan Panas British adalah 1/180
panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu a pon (lb) air dari 32oF ke 212oF
pada tekanan atmosfer tetap. Satu BTU mengandung 252 kalori.
Bunker C Oil : Endapan (residu/sisa) bahan bakar minyak dari viskositas (kekentalan)
biasanya digunakan pada marine dan pembangkit uap stationer (No.6 fuel oil).
Burner (Pembakar): Suatu alat untuk memasukkan bahan bakar dan udara ke dalam
tungku pembakaran pada kecepatan, turbulensi dan konsentrasi yang diinginkan
Burner Windbox : Suatu ruang besar disekeliling burner (pembakar) yang menjaga
kebutuhan tekanan udara untuk distribusi (penyaluran) yang tepat dan melepaskan
udara berlebih.
Butterfly Valve( Katup Sayap ):Katup pelengkap pada pompa yang dijalankan dengan dua
generator disel cadangan yang merupakan bagian dari pompa yang membuang ke
kondensor.
Capital Cost( Biaya Investasi ):Biaya pembangkit daya.
Carry Over ( Terbawa Akut ):Air terbawa ikut.
Chemical Feed Pipe (Pipa umpan bahan kimia) : Sebuah pipa bagian dalam boiler drum
dimana bahan kimia untuk boiler masuk
Chimney (Cerobong) : Sebuah batu bata/bata tahan api, logam atau tumpukan beton
Circulation Ratio (Rasio sirkulasi) : Perbandingan air yang memasuki suatu sirkuit
dengan uap air yang dihasilkan lewat sirkiut dalam suatu unit waktu.
Closed System( Sistem Tertutup ):Hanya energi yang dapat melintas bidangbatas, tetapi
massa tidak bisa.
Cold Water Basin( Kolam Air Dingin ):Kolam untuk mengumpulkan atau menapis air
sebelum dipompakan kembali ke kondensor.
Combustible Loss (Kerugian Pembakaran) : Hilangnya energi thermal yang tidak bebas
yang disebabkan oleh kegagalan oksidasi sebagian dari pembakaran bahan bakar
73
Control Valve (katup kontrol): Suatu katup yang digunakan untuk mengendalikan laju
udara, gas, air, uap dan zat lainnya.
Convection (Konveksi): Perpindahan panas melalui sirkulasi cairan atau gas. Biasanya
secara alami, dengan sirkulasi yang disebabkan oleh perbedaan panas, atau secara
paksa dengan sirkulasi disebabkan oleh alat mekanik seperti kipas atau pompa
74
Controlled Circulation Boiler( Ketel Uap Sirkulasi Terkendali ):Ketel yang mempunyai
bantuan tambahan dengan menempatkan aliran satu fasa.
Cooling Lake( Danau Pendingin ):Sistem buatan yang paling tua tempat pembuangan kalor.
Cooling Range( Jangkau Pendinginan ):Selisih antara suhu air panas dan suhu air dingin.
Corrosions (korosi) : Perusakan pada logam oleh bahan kimia yang aktif. Di dalam
boiler, biasanya disebabkan oleh adanya O2, CO2, atau asam
Cross Drum( Drum Menyilang ):Dimana yang menerima air umpan dari pemanas air umpan
yang terakhir dan mensuplai uap jenuh ke dalam pemanas lanjut.
Cross Flow( Aliran Silang ):Jenis menara pendingin yang alirannya menyilang.
Degasifications (Degasifikasi) : Pemindahan gas dari sample uap yang dipeoleh dari uji
pemurnian. Pemindahan CO2 dari air seperti pada pertukaran ion lunak.
Delayed Combustion (Pembakaran yang terlambat) : Suatu lanjutan pembakaran di luar
tungku perapian. ( Lihat Juga Pembakaran Sekunder
Departure From Nucleah Boiling (Penyimpangan dari didih nukleat):
Design load (desain beban) : Beban di mana suatu unit pembangkit uap dirancang,
dianggap sebagai beban maksimum untuk dibawa.
Design Pressure (desain tekanan) : Tekanan digunakan di (dalam) perancangan suatu
ketel uap untuk kepentingan menghitung ketebalan [yang] diizinkan yang
minimum atau karakteristik phisik [menyangkut] komponen berbeda dari ketel
uap.
Dew Point( Titik Embun ):Suhu yang di bawah suhu uapair yang terdapat dalam
pencontoh udara tertentu mulai mengembun.
75
atau dinding air yang berputar-putar sistem dengan mana aliran fluida mengarah
ke bawah.
Down Take ( Pengisi):Pengisi air yang hamper jenuh ke dalam pipa pipa itu.
Draft Diffrensial : Perbedaan di dalam tekanan statis antara dua point di dalam suatu
sistem
Draft Gauge (Aliran udara pengukuran) : Alat untuk mengukur aliran udara, biasanya
dalam satuan inchi air.
Draft( Hanyutan ):Air yang terbawa oleh arus-udara sebagai butirbutir gerimis yang belum
menguap.
Dry Bulb Temperature( Suhu Cembul Kering ):Suhu udara sebagaimana umumnya diukur
dan digunakan.
Dry Cooling Tower( Menara Pendingin Kering ):Menara pendingin dimana air sirkulasi di
alirkan di dalam tabung-tabung bersisip yang dialiri di luar oleh udara-pendingin.
Economizer ( Ekonomisator ): Alat yang menaikkan air umpan boiler dengan pemanfaatan
energi dari gas buang.
EDR adalah perpindahan panas rata-rata dari radiasi atau konverter. Ini sama dengan area
permukaan yang diperlukan untuk memindahkan panas yang mana diproduksi
oleh suatu generator. ketel uap tunggal berdaya kuda = 140 ft2 EDR.
Ejector (Penyemprot) : Peralatan Yang Menggunakan Energi Kinetik Dalam Sebuah
pancaran air atau zat cair yang lainnya untuk memindahkan zat cair atau bahanbahan dari tangki atau hopper.
Efisiensi Tahap: Kerja dari sudu yang bergerak didalam tahapan dibagi dengan oleh
penurunan entalpi adiabatik mampubalik (isentropik) untuk seluruh tahapan,
termasuk sudu tetap dan bergerak.
Efisiensi Sudu Bergerak Kerja sudu dibagi dengan energi total yang tersedia untuki sudu
itu, yang terdiri atas energi kinetik uapmasuk pada Vs, ditambah penurunanentalpi adiabatic mampu-balik melintas sudu itu.
76
Electric Boiler( Ketel Listrik ):Suatu ketel uap dimana dipasak oleh elektrode yang
dibenamkan di dalam air.
Electrostatic Precipitator : Peralatan dari penggumpalan debu, kabut atau uap dari aliran
gas, dengan menempatkan sebuah beban electrik dalam sebuah unsur dan
memindahkan partikel tersebut ke penggumpalan elektroda.
Energy Aliran (Kerja Aliran ):Kerja yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk
mendorong sejumlah massa ke dalam atau keluar sistem.
Entropi Sifat yang selalu konstan dalam proses mampu-balik diabatik.
Excess Air (udara lebih) : Udara yang diberikan pada pembakaran melewati batas
kebutuhan secara teori untuk oksidasi sempurna.
Expansion Joint (sambungan ekspansi):
akibat ekspansi tanpa stress.
External Treatment : Perawatan ketel air terutama pada bagian pemasukan ketel sampai
dalam.
Extraction Turbine( Turbin Ekstraksi ):Turbin yang mengeluarkan uap untuk air-umpan
atau dijadikan proses.
Fan (kipas) : Suatu mesin terdiri dari rotor dan kerangka mesin untuk menggerakkan
77
Fin (sirip) : Sirip yang memperluas permukaan, bahan padat, mengalami transfer energi
Firing Rate Control (Kontrol Firing rate) : Suatu temperatur tekanan atau pengontrol
aliran yang mengendalikan firing rate dari suatu pembakar menurut
penyimpangan dari temperatur atau tekanan set point. Sistem mungkin diatur
untuk beroperasi pada pembakaran on-off, high-low atau sebanding dengan yang
diinginkan.
Fixed Carbon (karbon tetap) : Residu Karbon yang tanpa abu sisa di dalam kontainer
setelah bahan yang mudah menguap telah dipindahkan di dalam analisa proximat
suatu bahan bakar padat.
Flame Detector (Detektor Nyala): Suatu peralatan jika bahan bakar (cair, gas, atau
padatan) dibakar, atau pembakaran hilang. Petunjuk akan ditransmisikan ke signal
atau sistem kontrol.
Flame Propagation Rate (Kecepatan Propagasi nyala) : Kecepatan dari perjalanan
pengapian melalui suatu campuran yang gampang menyala.
Flash Point (titik nyala) : Pada temperatur terendah dibawah kendali spesifik, bahan
bakar minyak melepaskan sejumlah uap pada saat akan dinyalakan.
Fouling : Akumulasi dari buangan dalam gas atau pada permukaan penyerap panas yang
mengakibatkan pembatasan pada aliran gas atau panas yang tidak diinginkan.
Furnace (tungku) : Suatu ruang yang tidak tertutup yang disediakan untuk pembakaran
bahan bakar.
Furnace Pressure (Tekanan Tungku Pembakaran) : Tekanan yang terjadi di dalam ruang
pembakaran; positif jika lebih besar dibanding tekanan atmosphir, dan negatif jika
kurang dari tekanan atmosphir, dan netral jika sepadan dengan tekanan atmosphir.
78
Fusible Plug : Suatu sumbat yang berbentuk cekungan yang mempunyai porsi cekung
yang diisi dengan material dengan titik-lebur rendah
Gauge Cock : Suatu klep yang berkait dengan suatu tangki atau kolom air untuk
pemeriksaan permukaan air.
Gauge Glass : Bagian yang transparan dari pengukur air yang menghubungkan secara
langsung atau melalui suatu kolom air ke ketel uap, di bawah dan di atas batas air,
untuk menandai level air di dalam suatu ketel uap.
Gas Generator (Generator Gas):Sistem yang berisi compressor, ruang baker dan turbin
tekanan tinggi.
Gravity Distribution ( Distribusi Gravitasi ):Sistem distribusi air yang digunakan pada
menara aliran silang.
Gravity Separation ( Pemisahan Dengan Gravitasi ): Memisahkan uap dari air mendidih.
Governing Stage ( Tahap Governor ): Pemasukan secara tidak penuh (parsial) ke tahap
curtis yang mempunyai nosel terbatas di seputar pinggirnya sering pula digunakan
sebagai suatu cara pengaturan. Nosel itu masingmasing menerima uap dari suatu
katup yang diatur oleh governor.
Gross Effeciency ( Efisiensi Bruto ): Efisiensi yang dihitung atas dasar kerja bruto atau daya
bruto turbingenerator.
Hardness (kesadahan) : Ukuran banyaknya garam garam kalsium dan magnesium dalam
air yang biasanya dinyatakan dalam grains per galon atau ppm CaCO
Heat ( Kalor ): Sifat suatu zat yaitu panas.
Heat Rate ( Laju Kalor ) : Jumlah kalor yang ditambahkan, biasanya dalam Btu, untuk
menghasilkan satu satuan jumlah kerja, biasanya dalam kilowattjam.
Heating Value (Angka Pemanasan): Jumlah panas yang dihasilkan oleh bahan bakar untuk
menghasilkan pembakaran sempurna. Panas tersebut dinyatakan dalam btu/lb, per
galon, atau ft3.
Hydrostatic Test (Pengujian hidrostatik) : Tes kekuatan dan kekrasan dari tekanan vessel
yang ditutup oleh tekanan air.
Ignition : Permulaan dari pembakaran
Ignition Temperature : Temperatur terendah dari bahan bakar yang menyala terus
menerus
Incomplete Combustion (Pembakaran tidak sempurna) :
79
Induced Draft Fan : Suatu kipas yang mengeluarkan gas panas dari peralatan penyerap
panas
Indirect Open Cycle ( Siklus Terbuka TakLangsung ): Siklus yang digunakan di tempat
tempat dimana udara tidak boleh menerima udara secara langsung karena
pertimbangan lingkungan.
Induced Draft ( Jujut Tarik / Kipas Jujut Tarik ): Jenis udara pendingin ( kipas ) yang udara
masuknya dari sisi menara melalui buka-bukaan yang cukup besar pada kecepatan
rendah dan udara panas dan lembab ke udara melalui ( kipas sebagai penarik gas
buangan keluar dari sistem dan mengalir ke cerobong ).
InductionTurbine ( Turbin Induksi ):Kebalikan dari turbin ekstraksi, dimana uap tekanan
rendah di injeksikan ke tahap tekanan rendah.
Industrial Steam Generator( Pembangkit Uap Industri ): Yang digunakan oleh industri dan
perusahaan-perusahaan dan terdiri atas berbagai prinsip.
Injector : Suatu alat yang digunakan pada steam jet untuk memasukkan dan menerima
umpan kedalam boiler
Insulation (insulasi): Bahan dengan konduktivitas panas yang rendah digunakan untuk
mencegah hilangnya panas.
Interlock : Suatu alat untuk membuktikan tingkatan fisik suatu kondisi yang diinginkan,
dan untuk membuktikan ke pengaman utama dalam pengendalian sirkuit
Internal Energy ( Energi Dalam ):Sematamata fungsi suhu bagi gas ideal dan merupakan
ukuran aktivitas dalam (molekul) dan interaksi fluida.
Lagging : Suatu baja mengkilap yang digunakan untuk melapisi ketel uap, biasanya
dikombinasikan dengan penyekat, untuk menjadikan temperatur permukaan luar
rendah.
80
Leakage (kebocoran) : Jumlah yang tidak terkontrol dari cairan yang masuk atau
meninggalkan jalur udara atau gas.
Lining : Bahan yang digunakan pada sisi dinding tungku pembakaran biasanya
digunakan pada refractory tingkat tinggi atau batu bata atau bahan plastik
refractory.
Load Factor (faktor beban) : Perbandingan beban rata-rata yang diberikan pada beban
periode maksimum yang dibawa selama periode berlangsung.
Low Oil Temperature Control (Kontrol suhu minyak rendah) : a.k.a Tombol Minyak
Dingin) Suatu kontrol untuk mencegah operasi pembakaran jika temperatur dari
minyak terlalu rendah.
Low Water Cutoff : Alat safety yang menutup boiler/burner di dalam peristiwa
permukaan air rendah, mencegah tekanan agar tidak terjadi kerusakan pada
bejana.
Make-Up : Air yang ditambahkan ke umpan ketel uap mengimbangi hilangnya uap,
blowdown, kebocoran, dan lain lain
Manual Gas Shutoff Valve : Suatu katup dioperasikan di dalam suatu garis gas untuk
kepentingan dengan sepenuhnya memasang atau menutup persediaan gas.
Massa Balance( Neraca Massa ):Udara kering mengalir melalui menara tanpa perubahan.
81
Natural Draft ( Jujut Alami ):Menara pendingin yang aliran udaranya bergantung sematamata pada tekanandorong alami yang timbul karena perbedaan densitas antara
udara dingin di luar dan udara panas dan lembab di dalam menara.
Net Efficiency ( Efisiensi Neto ): Perhitungan daya neto instalasidaya.
Non Explosive Anti ledak.
Non Perfect Gas( Gas Tidak Ideal ):Gas yang molekulmolekulnya cukup berdekatan
sehingga menghasilkan gaya terhadap satu sama lain.
Nozzle Eficiency ( Efisiensi Nosel )Rasio perubahan energi-kinetik terhadap perubahan
energi adibatik mampu-balik ( isentropic ) melintas sududatar tetap.
Open Mode ( Ragam Terbuka ): Sistem sekali-lalu digabungkan dengan peralatan pendingin
untuk mendinginkan air sebelum mengembalikan ke badan air alam.
Perfect Gas (Gas Ideal, Gas Sempurna):Gas yang dalam setiap keadaannya mematuhi
persamaan keadaan gas ideal.
Pinch Point ( Titik Pencet ): Titik pendekatan minimum antara dua garis.
Plant Operating Factor ( Faktor Operasi Pembangkit ):Energi neto total yang dibangkitkan
pembangkit selama suatu periode waktu dibagi dengan kapasitas teruji energi neto
pembangkit selama periode itu.
Propertise ( Sifat ): Masingmasing mempunyai suatu nilai untuk tiap keadaan tertentu.
Psychrometric Chart ( Grafik Psikrometri ):Grafik yang menghubungkan kelembaban relatif,
kelembaban absolut, suhu cembul basah dan suhu.
Radiant Boiler ( Ketel Uap Radiasi ): Ketel yang menerima kalor terutama melalui radiasi.
Reaction Turbine ( Turbin Reaksi ):Turbin yang mempunyai barisan sudutetap dan sudu
bergerak.
Relative Humidity ( Kelembaban Relatif ): Hasil bagi tekanan bagian uapair di udara,
dengan tekanan bagian uapair yang dapat menyebabkan udara itu jenuh pada suhu
itu.
Reservoir : Sumber kalor yang cukup besar sehingga tidak mengalami perubahan suhu
apabila kalor ditambahkan padanya atau dikurangi dari situ.
Reversible Process ( Proses Mampu Balik ):Proses yang dapat berbalik sendiri menurut
langkah yang persis sama dengan langkah yang semula, dan dengan demikian
mengembalikan semua kalor dan kerja yang tadi dipertukarkan kepada sistem atau
lingkungannya.
82
Rotary Distribution( Distribusi Rotasi ):Sistem distribusi air yang terdiri atas dua lengan
distribusi yang bercela dan berputar disekitar suatu sumbu-sumbu tengah, tempat
air masuk pada tekanan tinggi.
Saturated Air ( Udara Jenuh ): Udara yang tidak dapat menampung uap air lagi pada suatu
suhu tertentu.
Scotch Marine :Ketel uap yang biasanya menggunakan bahan bakar cair atau gas.
Shell Type Boiler ( Ketel Jenis Cangkang ): Bentuk lain untuk ketel pipaapi.
Single Pass Condenser ( Kondensor Satu Laluan ): Kondensor yang air pendinginnya
mengalir melalui semua tabungnya sekali lalu dari ujung yang lain
Single Reheat ( Satu Pemanas Ulang ):Uap berekspansi separu jalan, dipanasi ulang
didalam pembangkit uap dan dimasukkan lagi ke turbin.
Skimmer Wall ( Dinding Penghambat ):Sistem untuk mendapatkan air yang lebih dingin
dari dasar sumber alam.
Slip Ratio ( Rasio Gelincir ): Batasan gelincir dari campuran dua fasa.
Smokejack : Suatu gawai gas.
Spray Canal ( Kanal Semprot ): Air yang disemprotkan berupa butirbutir yang lebih kasar,
sehingga susut-hanyut (air yang hilang terbawa angina) lebih sedikit, tetapi laju
perpindahan-massa lamban dan efisiensi pendinginnya lebih rendah.
Spray Distribution ( Distribusi Semprot ):Sistem distribusi air yang digunakan pada menara
aliran lawanarah, dan mempunyai pipa melintang dengan nosel-semprot yang
mengarah ke bawah.
Spray Pond ( Kolam Semprot ):Mengandalkan angin yang tertiup di atas kolam dan
mendinginkan semprotan halus melalui pendingin.
Stage Efficiency ( Efisiensi Tahap ): Kerjasudu dibagi dengan penurunanentalpi total
fluida untuk keseluruhan tahap.
Steadystate Steadyflow System ( Alirantunak Keadaantunak ):Dalam sistem ini aliran
massa dan energi melalui bidangbatas tidak berubah menurut waktu, dan jumlah
massa di dalam sistem juga tetap.
Steam Generator( Pembangkit Uap ): Pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar
fosil dari bahan bakar nuklir.
Straight Tube Boiler ( Ketel Uap Pipa Lurus ): Ketel uap yang mempunyai pipa lurus.
Studded ( Berduri ): Pipa berduri.
Subcooled Liquid( Cairan Dingin Lanjut ): Zat cair yang suhunya lebih rendah dari suhu
jenuhnya pada tekanan tertentu.
83
84