Praktek Kerja Talang Atap
Praktek Kerja Talang Atap
Praktek Kerja Talang Atap
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Penulisan
Tujuan utama dalam penulisan laporan kerja Talang ini adalah sebagai
salah satu syarat yang harus penulis selesaikan sebagai salah satu tugas setelah
selesai praktek kerja Talang di bengkel teknik sipil negeri lhokseumawe, serta
sebagai salah satu bahan penilaian oleh dosen pembimbing atau instruktur.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
yang
2.
3.
1.5
Kegunaan Praktek
Kegunaan praktek kerja talang atap ini sangatlah banyak, baik untuk para
BAB II
DASAR - DASAR TEORI
2.1
PengertianTalang Atap
Talang atap adalah tempat pengaliran air hujan yang berasal dari atap
2.1.1
2.1.2
5. Asbes
2. Stangless
6. Besi / Baja
3. Beton
7. Genteng
4. PVC
8. Metal, dll
untuk
mengalirkan
air
hujan
yang
2.2
sehingga air hujan bias turun secara baik dan teratur melalui talang tersebut
sehingga tidak menimbulkan cipratan air kemana-mana. Jika tidak dirancang
dengan benar, air yang meluap akan merusak konstruksi lain, bahkan rumah akan
bocor .air hujan harus didistribusikan dengan baik ketanah agar rumah tetap aman
dan nyaman.
Salah satu musuh talang adalah sampah yang jatuh ke atap atau sampah
yang dibawa tikus. Daun yang berkumpul di lubang talang akan menutup jalannya
air hujan dan menyebabkan air tergenang di talang. Luapan air yang tidak mampu
ditampung berpotensi menimbulkan kebocoran atau rembesan air di dinding.
Pencegahannya hanya satu, bersihkan talang dari daun atau plastik, lubang-lubang
pembuang yang arahnya vertikal harus dipastikan dipasangi penutupbentuk
saringan.
Umumnya ada dua jenis talang yang biasa disebut talang horizontal yang
menampung air dari genting dan arahnya mendatar.Ada lagi talang vertikal yang
menyalurkan air sampai ke tanah.
2.2.1
Talang horizontal
Terletak dibibir penutup atap, fungsinya untuk menyalurkan air
hujan agar sampai ke tanah dengan baik. Dengan kata lain, talang ini memastikan
tidak terjadinya cipratan tanah akibat air hujan yang jatuh langsung dari
permukaan bidang atap ke atas tanah.
2.2.2
Talang vertikal
Aliran air talang horizontal yang dialirkan menuju talang vertikal
yang langsung mencapai tanah. Agar dapat berdiri kokoh, talang vertikal harus
ditempelkan dengan cara diklem pada dinding. Selanjutnya pada ujung pipa ini
dibuat lengkungan ke arah bak kontrol atau selokan terbuka. Ujung talang ini bisa
berupa selokan terbuka karena yang disalurkan adalah air hujan yang tidak
beracun, berbau dan berwarna.
2.3
Alat Penjepit
1. Tang Kombinasi
Untuk mencengkram benda kerja yang akan disambung
agartidak tergeser.
2.Tang Penjepit
Untuk memegang /menjepit benda kerja yang sedang panas
akibat penyodelan.
2.3.2
Alat Penggunting
1.
Gunting Kombinasi
Untuk memotong lembaran pelat lurus, lengkung dan
lingkaran bagian bagian luar.
2.
Gunting Bentuk
Untuk memotong sisi luar maupun sisi dalam suatu bengkokan
atau lengkungan yang sulit.
2.3.3
Alat Pemukul
1.
Palu Karet
Untuk meratakan pelat seng yang telah rusak / salah akibat
pembentukan yang dilakukan oleh pekerja.
2.
Palu Konde
Untuk membuat pembentukan jamur pada paku tinmen dan
untuk meratakan pelat.
2.3.4
Alat Penggaris
1.
Mistar Baja
Untuk mengukur garis lurus, batas-batas ukuran dan untuk
melukis garis lurus pada lembaran pelat.
2.
Jangka Tusuk
Untuk menggores lingkaran dan garis lengkung pada
permukaan pelat benda kerja, memindahkan suatu ukuran dari
mistar baja, mengukur suatu jarak antara titik-titik dan
membandingkan dengan skala mistar baja sebagai ukuran.
2.3.5
Alat Menandai
1.
Penggores
Untuk menarik garis-garis gambar pada permukaan benda
kerja yang akan dikerjakan selanjutnya.
2.
Penitik
Untuk Menitik atau menandai batas ukuran yang akan
dikerjakan selanjutnya.
2.3.6
Alat Menyodel
1.
Bord Patri
Untuk menyodel benda kerja dengan menggunakan bahan
perekat berupa timah.
2.3.7
Alat Pembersih
1.
Sikat Kawat
Untuk membersihkan bord patri sebelum dan sesudah
digunakan dalam penyodelan.
2.3.8
Alat Pelubang
1.
Mesin Bor
Untuk melubangi pelat agar dapat memasukkan paku keling
pop dan paku tinmen.
2.3.9
Alat Penghalus
1.
Kikir
Untuk menghaluskan / menumpulkan sisi - sisi benda kerja
bekas potongan yang tajam.
10
1.
Tinmens
b.
Round head
c.
Flat head
d.
Panhead
e.
Countersunk
Break head
b.
Break stem
c.
d.
Blind rivet
3. Timah patri
Timah patri terdiri atas campuran timah putih dan timah hitam dengan
berbagai komposisi sesuai dengan bahan yang akan disambung. Pada
umumnya, angka yang ditulis pertama pada perbandingan campuran
menunjukkan jumlah potensi timah putihnya. Contoh 40/60 berarti
patri yang mempunyai komposisi 40% timah putih dan 60% timah
hitam
11
BAB III
MACAM - MACAM SAMBUNGAN
3.1
Tujuan Pekerjaan
Setelah melakukan pekerjaan ini, mahasiswa di harapkan dapat :
1. Menyebutkan macam-macam sambungan pelat seng dengan benar.
2. Membuat berbagai sambungan pelat seng dengan sempurna.
3. Menjelaskan cara mengatasi kesulitan yang timbul dalam pekerjaan ini
dengan tepat.
3.2
Dasar Teori
Dalam pekerjaan pelat, tidak akan lepas dari pekerjaan penyambungan.
Hal ini disebabkan karena bentuk-bentuk konstruksi pekerjaan plat yang
bervariasi. Selain perlu diperhitungkan macam sambungan yang akan
dipergunakan harus sesuai dengan kegunaanya.
Berbagai macam sambungan yang sering dipergunakan dalam pekerjaan
pelat yaitu sambungan lipatan, sambungan paku keling dan sambungan
patri.
Sambungan Lipat
Sambungan lipat digunakan apabila sambungan patri atau sambungan
paku keeling tidak dapat dipergunakan. Pada dasarnya sambungan lipat
merupakan sambungan yang sederhana yaitu dengan mengaitkan lipatan satu
12
dengan lainnya melalui tahap persiapan antara lain menekuk, melipat sisi dan
melipat alur.
Sambungan lipat dibedakan atas beberapa macam:
1. Sambungan lipat memanjang
2. Sambungan lipat sudut (menyiku)
3. Sambungan lipat tegak (bidang alas)
4. Sambungan lipat datar (bidang alas)
5. Sambungan lipat tegak (bidang datar)
6. Sambungan lipat mantel (untuk pipa)
Pemasangan sambungan lipat diartikan sebagai pemasangan/penyambungan
dari dua pelat benda kerja yang satu sama lain lipatan mendapatkan tekanan(press)
dari besi perapat lipat. Setelah mendapatkan tekanan dari besi perapat lipat
material tersebut adalah satu sama lainnya menjadi suatu ikatan yang tidak dapat
dilepas lagi.
Sambungan Paku keling
Penyambungan antara dua plat atau lebih adalah penyambungan dengan
sambungan paku keling. Ada dua macam cara untuk menyambungkan plat dengan
paku keling yaitu cara keling pukul dan cara keling tekan.
Dalam pengerjaan sambungan paku keling melalui tahapan antara lain:
1. Memajalkan
4. Merapatkan
2. Meluruskan
5. Mengeling
3. Mengebor/melubangi
3.3
7. Mesin bor
2. Penggores
8. Tang klem
3. Penitik
9. Hand grover
4. Palu besi
13
3.3.2
5. Palu karet
11. Kikir
6. Gunting lurus
3.4
Keselamatan Kerja
1. Pakailah selalu pakaian kerja selama bekerja.
2. Hati-hati menggunakan palu karet terhadap lipatan.
3. Hati-hati menggunakan palu besi terhadap sambungan paku keling, ja
jangan sampai memukul pelat kerja.
4. Jangan memukul tarlalu keras, yang dapat menyebabkan benda kerja
rusak.
5. Pusatkan pikiran dan perhatian pada pekerjaan dan ikuti petunjuk
instruktur.
6. Sebelum bekerja, periksa sama dan bahan yang akan dipergunakan
dalam keadaan baik dan aman.
3.5
Langkah Kerja
1. Pakailah pakaian kerja selama bekerja.
2. Pelajari gambar kerja yang akan dikerjakan.
3. Siapkan pelat BJLS untuk semua sambungan menurut ukuran masingmasing benda kerja.
4. Ratakan pelat seng dengan palu atau palu karet, luruskan dan kontrol
ukurannya.
5. Tandai / lukis pelat benda kerja denga penggores atau penitik sesuai
dengan ukuran pada gambar kerja.
6. Potong benda kerja yang sudah dilukis atau di ukur sesuai gambar.
14
7. Mulailah
membuat
pekerjaan
lipatan
tepi,
sambungan
patri,
sambungan paku keling Tin men dan terakhir adalah sambungan paku
keling pop dengan diameter 10 mm.
Cara Membuat Gulungan Pelat Dengan Diameter 10 mm
1. Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya
saat dipergunakan aman.
2. Garis pelat tersebut dengan ukuran 18 mm dari pinggiran plat.
3. Mulai gulungan dari pinggir plat dengan bantuan batang besi
polos berdiameter 4 mm menggunakan palu karet atau tang
jepit.
4. Kontrol kelurusan gulungan dan kerapatan batang besi dengan
pelat.
Cara Membuat Sambungan Lipat Tunggal
1. Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya
saat dipergunakan aman.
2. Garis kedua pelat tersebut dengan ukuran 5 mm dari pinggiran
pelat.
3. Lipat kedua pelat tersebut satu persatu pada landasan sampai
membentuk sudut 1800 dan hubungkan kedua pelat yang telah
dilipat tadi.
4. Rapatkan sambungan yang telah di hubungkan tadi dengan
menggunakan palu karet.
5. Bentukkan sambungan tersebut dengan pembentuk (Hand
Grover) dengan cara dipukul dengan palu besi sambil digeser
sedikit demi sedikit.
6. Kontrol kelurusan lipatan yang telah dikerjakan tadi.
Cara Membuat Sambungan Lipat Ganda
1.
2.
15
3.
16
tadi,
kemudian
tarik
tangkai
paku
dengan
17
3.6
Gambar Kerja
18
BAB IV
MEMBUAT TALANG BULAT SUDUT 120
19
4.1
Tujuan Pekerjaan
Setelah melakukan pekerjaan ini, mahasiswa di harapkan dapat :
1. Menjelaskan cara membuat sudut pipa pembuang segi empat dengan
benar.
2. Membuat sudut pipa pembuang segi empat dengan sempurna.
3. Menjelaskan cara mengatasi kesulitan yang timbul dalam pembuatan
sudut pipa pembuang segi empat dengan tepat.
4.2
Dasar Teori
Sudut pipa pembuang dipergunakan untuk mengubah arah aliran atau
mendistribusikan air dari pipa pembuang atau talang atap yang besar ke
suatu tempat pembuangan.
Besar sudut sambungan sudut pipa pembuang segi empat adalah
bervariasi, tergantung pada penggunaannya. Untuk membuat sudut pipa
pembuang segi empat atau bulat, maka langkah kerja di bawah ini perlu
diperhatian :
1. Memilih alat-alat yang akan dipergunakan.
2. Ukur besarnya sudut pipa pembuang yang akan dibuat, dengan
menggunakan siku goyang.
3. Buat gambar sket /
7. Palu Karet
2. Penggores
8. Bord patri
3. Rol baja
9. Perlangkapan patri
4. Gunting pelat
5. Busur derajat
6. Palu besi
12. Kikir
20
4.3.2
4.4
Keselamatan Kerja
1. Pakailah selalu pakaian kerja selama bekerja.
2. Agar tidak melukai tangan saat bekerja, bekas potongan harus selalu
dihaluskan.
3. Pusatkan pikiran dan perhatian pada pekerjaan dan ikuti petunjuk dari
instruktur.
4. Sebelum bekerja, periksa semua peralatan dan bahan yang akan
digunakan dalam keadaan baik dan aman.
4.5
Langkah Kerja
1. Siapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini.
2. Pelajari gambar kerja dan buat mal pada kertas karton untuk
mempermudah melukis pada pelat.
3. Potong pelat ukuran yang telah ditentukan, yaitu sesuai ukurn
4. Lukis pelat berdasarkan mal yang dibuat dengan penggores.
5. Potong pelat tersebut berdasarkan garis yang telah dilukis pada mal
dengan gunting pelat dan ratakan pelat seng dengan menggunakan palu
karet, luruskan dan kontrol ukurannya.
6. Haluskan sisi - sisi yang telah dipotong yang masih tajam dengan kikir
halus dan ratakan dengan palu karet.
7. Lakukan lipatan pada masing - masing garis dengan sudut 450 dengan
menggunakan landasan atau mesin lipat pelat Setelah berbentuk bulat
hubungkan sambungan lipatan.
8. Bentuk sambungan lipatan tunggal dengan alat pembentuk dan
rapatkan sambil dipukul dengan palu. Untuk mempermudah saat
pemukulan gunakan pipa besi atau pelat besi tebal.
9. Hubungkan pipa membentuk sudut 1200 dan solder / patri sambungan
tersebut dengan timah solder, usaha tidak ada celah saat menyoder
karena dapat mengakibatkan kebocoran.
21
4.6
Gambar Kerja
22
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Dari praktek kerja talang atap yang telah dilakukan, penulis dapat menarik
beberapa simpulan :
1. Lembaran kerja (job sheet) harus dipelajari dengan baik sebelum
memulai pekerjaan.
2. Pada saat penyambungan pelat harus mengetahui dulu berapa ukuran
pelat yang akan dikerjakan, sehingga tidak terjadi masalah pada saat
mengerjakannya.
3. Untuk memperoleh hasil yang sempurna, ketelitian dan kesabaran
yang harus diutamakan dalam pekerjaan.
23
4. Praktek kerja talang atap sangat penting dalam sebuah bangunan untuk
menjaga konstruksi yang lain terhindar dari cipratan air hujan.
5.2
Saran
Dari pengalaman yang telah kami lakukan pada pekerjaan talang atap,
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.