Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pengertian Dan Fungsi Pneumatik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

Pengertian Dan Fungsi Pneumatik

Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak,


keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbang-an. Orang
pertama yang dikenal dengan pasti telah menggunakan alat pneumatik adalah
orang Yunani bernama Ktesibio. Dengan demikian istilah pneumatik berasal dari
Yunani kuno yaitu pneuma yang artinya hembusan (tiupan). Bahkan dari ilmu
filsafat atau secara philosophi istilah pneuma dapat diartikan sebagai nyawa.
Dengan kata lain pneumatik berarti mempelajari tentang gerakan angin (udara)
yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan. (Drs.
Suyanto, M.Pd, M.T, 2003 : 1)

Pneumatik merupakan cabang teoritis aliran atau mekanika fluida dan tidak hanya
meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri
atas pipa-pipa, selang-selang, gawai (device) dan sebagainya, tetapi juga aksi dan
penggunaan udara mampat. Udara yang dimampatkan adalah udara yang diambil
dari udara lingkungan yang kemudian ditiupkan secara paksa ke dalam tempat
yang ukurannya relatif kecil.

Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri (dunia


perusahaan) (dan khususnya dalam teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan
dari semua proses mekanis dimana udara memindahkan suatu gaya atau suatu
gerakan. Dalam pengertian yang lebih sempit pneumatik dapat diartikan sebagai
teknik udara mampat (compressed air technology). Sedangkan dalam pengertian
teknik pneumatik meliputi : alat-alat penggerakan, pengukur-an, pengaturan,
pengendalian, penghubungan dan perentangan yang meminjam gaya dan
penggeraknya dari udara mampat. Dalam penggunaan sistem pneumatik semuanya
menggunakan udara sebagai fluida kerja dalam arti udara mampat sebagai
pendukung, pengangkut, dan pemberi tenaga.

Adapun ciri-ciri dari para perangkat sistem pneumatik yang tidak dipunyai oleh
sistem alat yang lain, adalah sebagai berikut :
1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere kemudian
dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan
yang diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi naik.
2. Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya
harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek yang
diperlukan.

3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan


melakukan kerja ketika diperlukan.
4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke
atmosphere (dibuang).

Kelebihan dan Kekurangan Pneumatik


Kelebihan dari alat penumatik yang sangat menonjol adalah karena udara dapat
mengembang dengan begitu kuat dan cepat di ruangan yang sempit dalam waktu
yang relatif singkat. Berdasarkan itu maka peralatan pneumatik banyak digunakan
di indistri-industri dan pabrik-pabrik. Juga karena beberapa bukti yang nyata bahwa
dalam berbagai masalah untuk otomatisasi tidak ada media lain yang dapat dipakai
secara lebih mudah dan ekonomis.

Selain dari kelebihan di atas, alat pneumatik juga mempunyai kelebihan-kelebihan


lainnya sehingga alat pneumatik seringkali diutamakan dibandingkan alat-alat yang
lain. Kelebihan-kelebihan itu antara lain bisa dilihat dari: (Thomas Krist, 1993 : 6-8)
(Krist,T, 1993)

1. Fluida kerja yang mudah diperoleh dan mudah ditransfer


a. Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.
b. Saluran-saluran balik tidak diperlukan, karena udara bekas (udara yang telah
memuai dan telah menyerahkan energinya) dapat dibuang bebas.

2. Dapat disimpan dengan baik.


a. Sumber udara mampat (kompresor) hanya memproduksi udara mampat kalau
udara itu memang digunakan, jadi kompresor tidak selalu bekerja.
b. Pengangkutan dan penyimpanan dari tangki-tangki penampungan juga
dimungkinkan.

3. Bersih dan kering.


a. Udara mampat adalah bersih, jadi kalau ada kebocoran pada saluran pipa bendabenda kerja ataupun bahan-bahan tidak akan menjadi kotor.

b. Udara mampat adalah kering, jadi kalau ada kerusakan pipa-pipa tidak akan ada
pengotoran-pengotoran, bintik (stain) minyak dan sebagainya.

4. Tidak peka terhadap suhu.


a. Udara bersih dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu tinggi dan pada nilainilai yang rendah.
b. Udara mampat juga dapat digunakan di tempat-tempat yang sangat panas.
c. Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara aman
dalam lingkungan yang panas sekali.

5. Aman terhadap ledakan dan kebakaran.


a. Keamanan kerja serta produksi besar dari udara mampat tidak mengandung
bahaya kebakaran maupun ledakan.
b. Alat-alat pneumatik dapat digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang mahal
dan luas.

6. Kesederhanaan (mudah dipelihara)


a. Karena kontruksinya sangat sederhana, peralatan-peralatan udara mampat
hampir tidak peka gangguan.
b. Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu motase (pemasangan)
menjadi singkat, kerusakan-kerusakan seringkali dapat diperbaiki sendiri.
c. Komponen-komponennya dengan mudah dipasang dan setelah dibuka dapat
digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.

7. Konstruksi kokoh.
Pada umumnya komponen pneumatik kostruksinya kokoh sehingga tahan terhadap
gangguan dan perlakuan-perlakuan kasar.

Namun demikian, udara bertekanan dan peralatan pneumatik masih tetap juga
mempunyai kelemahan-kelemahan. Kekurangan dari sistem pneumatik antara lain:
(Thomas Krist, 1993 : 9-10)

1. Gangguan suara (bising).


Udara yang ditiup keluar menyebabkan kebisingan (desisan) terutama dalam ruangruang kerja yang sangat mengganggu.

2. Mudah menguap (volatile).


Udara mampat mudah menguap (volatile). Terutama dalam jaringan udara-udara
mampat yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang banyak dan
menyebabkan udara mampat mengalir keluar.

3. Bahaya pembekuan.
Pada waktu pemuaian (expansion) mendadak dan penurunan suhu yang berkaitan
dengan pemuaian mendadak ini, dapat terjadi pembentukan es.

4. Gaya tekan terbatas.


Udara mampat hanya dapat membangkitkan gaya yang terbatas. Untuk gaya-gaya
yang besar pada suatu tekanan bisa dalam jaringan, dan dibutuhkan diameter torak
yang besar.

5. Biaya energi tinggi.


Biaya produksi udara mampat tinggi, oleh karena itu untuk produksi dan distribusi
dibutuhkan peralatan-peralatan khusus.

Prinsip Dasar Kerja Pneumatik


Sistem pneumatik adalah suatu sistem yang menggunakan udara sebagai media
kerjanya, dimana untuk menghasilkan kerja tersebut udara dimampatkan terlebih
dahulu. Sistem-sistem pneumatik terutama terdiri dari suatu kompresor udara atau
perapat udara (sumber udara mampat), motor-motor udara mampat (pemakaipemakai udara mampat) ditambah dengan bagian-bagian pengatur dan pengendali.
Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar sistem pneumatik secara rinci.

Gambar Sistem Peumatik

Keterangan gambar:
1. Kompresor adalah peralatan yang dipergunakan untuk menghasilkan udara
kempa, udara akan diserap dan dimampatkan oleh kompresor yang digerakkan oleh
motor listrik.
2. After Cooler, salah satu alat yang digunakan untuk mendinginkan udara kempa
dengan menggunaka air atau media lain yang dapat berfungsi sebagai pendingin
udara kempa.
3. Main Line Air Filter, peralatan yang berfungsi untuk mengeleminir debu dan air
serta kandungan minyak pada udara kempa.
4. Refrigerated Air Dryer, alat ini berfungsi untuk mengeringkan udara basah atau
udara yang masih mengandung embun atau titk air, sehingga dapat menghasilkan
udara kempa yang benar-benar kering.
5. Air Filter, alat ini dipergunakan untuk menyaring debu yang terbawa oleh air.
6. Air Pressure Reducing Valve, berfungsi untuk mereduksi udara kempa pada batas
yang dikehendaki dan menjaga agar tetap konstan pada saat digunakan.
7. Air Lubricator, alat ini berfungsi untuk mensuplai pelumas kedalam udara kempa
dengan menggunakan aliran udara sehingga peralatan dapat bekerja dengan halus
dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
8. Air Silincer, berfungsi untuk mereduksi nozel yang timbul sampai pada batas
yang aman.

9. Air Flow (Change Selenoide Valve), berfungsi untuk merubah(mengubah) aliran


lkangsung dari kompresor dengan cara membuka atau menutup katup yang
menerima singnal elektrik.
10. Speed Control Valve, berfungsi mengontrol kecepatan silinder dengan mengatur
valve aliran dari udara kempa.
11. Air Cylinder, berfungsi untuk merubah energi udara kempa menjadi gaya yang
efektif dan gerakan.

Untuk menstabilkan udara kempa, biasanya dibelakang kompresor disambungkan


tangki penampung, sehingga tekanan udara yang keluar menjadi stabil, selain itu
kompresor dapat dihemat kerjanya, karena hasil kerjanya dapat sewaktu-waktu
dipergunakan tanpa dibangkitkan terlebih dahulu.

Instalasi pneumatik pada dasarnya terdiri dari perubah energi atau


pengalihragaman energi. Arus energi melalui suatu instalasi pneumatik mengalir
seperti pada bagan di bawah ini :

Gambar Instalasi Pneumatik Sebagai Perubah Energi

Dari bagan dapat dijelaskan bahwa :


1. Perubahan energi mekanik dari penggerak (misalnya motor listrik, diesel dan
penggerak mekanis lainnya) menjadi energi pneumatik oleh kompresor udara
(sumber udara mampat).

Energi pneumatik ini dapat dianggap sebagai energi potensial, energi kinetik fluida
kerja atau pengangkut (udara mampat).

2. Perpindahan energi pneumatik oleh udara mampat yang mengalir dari kompresor
melalui bagian pengatur atau pengendali (sorong, katup).
a. ke silinder yang bergerak bolak-balik.
b. ke motor-motor udara mampat yang berotasi (berputar).

3. Perubahan energi pneumatik menjadi energi mekanik oleh pemakai udara


mampat (silinder atau motor udara mampat). Unsur-unsur pneumatik ini mengubah
energi potensial dan energi kinetik dalam udara mampat menjadi energi mekanik
yang akan menggerakkan penggerak-penggerak suatu mesin produksi (mesin
perkakas, perkakas angkut, mesin produksi dan sebagainya).

Bagian pengatur dan pengendali berfungsi sebagai pembawa arus udara mampat
menurut cara-cara yang telah ditetapkan untuk pemakaian-pemakaian udara
mampat. Katup (dengan dudukan katup atau dengan sorongan) dapat mengatur
tekanan dan kecepatan aliran.

Bagian Utama Sistem Pneumatik


Dalam sistem pneumatik terdapat beberapa komponen utama, yang sering disebut
sebagai elemen kerja. Elemen kerja disini adalah suatu alat pneumatik yang
digerakkan dan akan menghasilkan suatu kerja dan usaha, seperti gerak lurus,
gerak putar, dan lain sebagainya. Umumnya disebut juga sebagai aktuator
(actuator). Jadi prinsipnya udara betekanan yaitu udara kempaan yang sering juga
disebut sebagai tenaga pneumatik dirubah menjadi gerakan lurus bolak-balik
(straight line reciprocating) oleh silinder pneumatik dan gerakan putar (rotary) oleh
motor pneumatik. Komponen-komponen atau elemen kerja yang terdapat dalam
sistem pneumatik dalam sistem pneumatik, antara lain :

Silinder Pneumatik
Silinder pneumatik merupakan elemen kerja atau bagian pneumatik yang akan
menghasilkan gerak lurus bolak-balik, baik gerak itu beraturan maupun yang dapat
diatur. Berdasarkan prinsip kerjanya silinder pneumatik dapat dibedakan menjadi 2
yaitu :

1. Silinder kerja tunggal (single acting cylinder)


Silinder kerja tunggal digerakkan hanya satu sisi arah saja. Oleh karenanya hanya
akan menghasilkan satu arah saja. Untuk gerak baliknya digunakan tenaga yang
didapat dari suatu pegas yang telah terpasang di dalam silinder tersebut, sehingga
besar kecepatannya tergantung dari pegas yang dipakai. Ukuran elemen ini
biasanya dilihat dari besarnya diameter dan panjang langkahnya. Panjang langkah
dari silinder kerja tunggal ini terbatas pada panjang pegas yang dipakai.

Ganbar silinder tunggal

Keterangan:
1. Rumah silinder
2. Lubang masuk udara bertekanan
3. Piston
4. Batang piston
5. Pegas pengembali

1) Prinsip kerja
Dengan memberikan udara bertekan pada satu sisi permukaan piston, sisi yang lain
terbuka ke atmosfir. Silinder hanya bisa memberikan gaya kerja satu arah. Gerakan
piston kembali masuk diberikan oleh gaya pegas yang ada didalam silinder
direncanakan hanya untuk mengembalikan silinder ke posisi awal.

2) Kegunaan
Menurut konstruksinya, silinder kerja tunggal dapat melaksanakan berbagai fungus
gerakan:
a. Menjepit benda kerja
b. Pemotongan.
c. Pengepressan
d. penganggatan

3) Macam-Macam Silinder Kerja Tunggal

a. Silinder difragma
Kontruksi silinder diafragma adalah tidak adanya gerakan geser dan pergeseran
sepanjang gerakannya sangat kecil sekali. Silinder ini banyak dipakai untuk gerakan
langkah yang pendek seperti untuk penjepitan, penstempelan, dan pengangkatan.

b. Silinder rol diafragma


Konstruksi silinder rol diafragma adalah serupa dengan silinder diapragma. Jika
udara bertekanan dimasukkan kedalam silinder, maka akan diterima oleh
diapragma dan akan membuka gulungan sepanjang dinding bagian dalam silinder.
Seterusnya akan menggerakkan batang torak ke depan (maju). Jenis silinder
diapragma ini memungkinkan langkah batang torak menjadi jauh lebih panjang
(bisa mencapai 50 mm sampai dengan 80 mm).

Silinder kerja ganda (double acting cylinder)


Berbeda dengan silinder kerja tunggal, elemen ini dapat digerakkan dari dua arah.
Pada waktu langkah maju dan mundur dapat dipakai untuk kerja, sehingga dalam
hal ini akan dapat digunakan semua langkah. Secara prinsip panjang langkah torak
tidak sampai mendekati ujungnya. Sama halnya pada silinder kerja tunggal,
pistonnya terbuat dari bahan fleksibel dan dipasang pada torak dari bahan logam.

Gambar silinder ganda

Keterangan:
1) batang / rumah silinder.
2) saluran masuk.
3) saluran keluar
4) batang piston
5) seal
6) bearing
7) piston

Prinsip kerja
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston ( arah maju
) sedangkan arah yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir, maka gaya
diberikan pada sisi permukaan tersebut sehingga batang piston akan terdorong
keluar sampai mencapai batas maksimun dan berhenti. . Gerakan silinder kembali
masuk, diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston (arah mundur) dan
sisi permukaan piston (arah maju) udaranya terbuka ke atmosfir.

Keuntungan silinder kerja ganda dapat dibebani pada kedua arah gerakan batang
pistonnya. Ini memungkinkan pemasangannya lebih fleksibel. Gaya yang diberikan
pada batang piston gerakan keluar lebih besar daripada gerakan masuk. Karena
efektif permukaandikurangi pada sisi batang piston oleh luas permukaan batang
piston

Macam-Macam Silinder Kerja Ganda


Adapun macam-macam silinder kerja ganda sebagai berikut:

a. Silinder berbantalan pelindung (double acting cylinder with end positioning


cushioning).
Yang dimaksud dengan silinder berbantalan pelindung (double acting cylinder with
end positioning cushioning) adalah silinder pneumatik kerja ganda dengan bantalan
di kedua ujung (akhir) langkah. Hal ini dimaksudkan sebagai pencegah kerusakan
piston akibat tenaga yang cukup besar. Sebelum torak mencapai langkah
maksimum bantalan piston secara langsung akan menghambat keluarnya udara,
sehingga gerakan piston sudah akan diperlambat akibatnya tahanan udara di sisi
yang lain.

b. Silinder tandem atau saling bergandengan.


Konstruksi ini mencakup dua silinder kerja ganda yang dirakit menjadi satu unit
konstruksi. Melalui penataan seperti ini dan dengan masuknya piston secara
bersamaan, gaya pada batang piston menjadi berlipat ganda. Silinder jenis ini
dipasang disetiap tempat yang memerlukan gaya yang besar, tetapi diameter
silinder turut menentukan.

Katup Pneumatik
Sistem kontrol pneumatik terdiri dari beberapa komponen sinyal dan bagian kerja.
Komponen-komponen sinyal dan kontrol menggunakan rangkaian atau urutanurutan kerja dari berbagai kerja yang disebut katup (valve ). Jadi katup pneumatik
adalah perlengkapan pengontrolan atupun pengatur, baik untuk memulai (start)
ataupun berhenti (stop). Arah aliran atau tekanan dari suatu perantara yang dibawa
oleh kompresor dan disimpan dalam suatu bejana. (Drs. Suyanto, M.Pd, M.T,2003 :
40 ) (Suyanto,2003)

Pemasangan katup
Keandalan sebuah pengontrolan bertahap sangat bergantung pada pemasangan
katup batas ( limit switch ) yang benar. Untuk semua perencanaan pemasangan

katup batas harus bisa diatur posisi kedudukan dengan mudah agar supaya
mendapatkan keserasian koordinasi gerakan silinder dalam urutan kontrol.

Penempatan Katup
Pemilihan katup yang cermat, penempatan yang benar adalah sebagai salah satu
persyaratan lanjutan, untuk keandalan sifat pensakelaran harus bebas gangguan
pengoperasiannya, hal ini memberikan kemudahan untuk mereparasi dan
memelihara. Pemakaian ini pada katup-katup dalam bagian daya dan katup-katup
dalam bagian kontrol.

Katup yang diaktifkan secara manual untuk sinyal masukan pada umumnya
ditempatkan pada panel kontrol atau meja kontrol. Maka dari itu praktis dan tepat
sekali untuk memakai katup-katup dengan pengaktifan yang bisa ditempatkan pada
katup dasar. Variasi pengaktifan tersedia untuk macam yang luas dari fungsi
masukan.

Penempatan katup kontrol harus bisa diambil dengan mudah untuk mereparasi,
mengeluarkan atau memodifikasi kerjanya. Penomoran komponen dan pemakai
indikator sebagai penunjuk untuk sinyal kontrol merupakan hal yang paling penting
guna untuk mengurangi waktu tunda dan memudahkan pencarian kesalahan.

Katup-katup daya mempunyai tugas pengaktifan pneumatik untuk mengatur sesuai


dengan urutan tahapan kontrol yang telah ditentukan. Persyaratan dasar untuk
katup daya adalah untuk membolehkan membalik aliran udara ke silinder begitu
sinyal kontrol telah diberikan. Katup daya sebaiknya ditempatkan sedekat mungkin
dengan silinder. Agar supaya panjang saluran bisa diperpendek dan juga waktu
pensakelaran seideal dan sependek mungkin . Katup daya bisa ditempatkan
langsung ke pengatur. Sebagai keuntungan tambahan adalah bahwa penyambung,
slang dan waktu pemasangan bisa dihemat.

Katup-katup Pneumatik secara garis besar dibagi menjadi 5 (lima) kelompok


menurut fungsinya, yaitu: (Drs. Suyanto, M.Pd, M.T,2003 : 40 )

1) katup pengarah ( direction way valve )

Katup pengarah adalah perlengkapan yang menggunakan lubang-lubang saluran


kecil yang akan dilewati oleh aliran udara bertekanan, tereutama untuk memulai
(start) dan berhenti (stop) serta mengarahkan aliran itu.

2) Katup pengontrol aliran ( flow control valve )


Katup pengontrol aliran adalah peralatan pneumatic yang berfungsi sebagai
pengatur dan pengendali aliran udara bertekanan (pengendali angin) khususnya
udara yang harus masuk kedalam silinder-silinder pneumatik. Ada juga aliran angin
tersebut harus di kontrol untuk peralatan pengendali katup-katup pneumatik.

3) Katup pengontrol dan pengatur tekanan (pressure control valve)


Katup pengontrol dan pengtur tekanan adalah bagian dari komponen pneumatik
yang mempengaruhi tekanan atau dikontrol oleh besarnya tekanan.

Macam-macam katup ini ada 3 kategori, yaitu:


a) Katup pengatur tekanan (pressure regulating valve)
Katup ini berfungsi untuk menjaga tekanan supaya terjadi tekanan yang tetap
(konstan). Aplikasi dari katup ini misalnya tekanan yang telah diatur (distel) pada
manometer harus dipindahkan pada batas konstan terhadap elemen kerja atau
penggerak walaupun tekanan yang disuplai berubah.

b) Katup pembatas tekanan (pressure limiting valve)


Katup ini digunakan utamanya sebagai katup pengaman. Kerja utamanya adalah
mencegah tekanan udara yang berlebihan dari sistem pneumatik yang ada. Jika
tekanan maksimum sudah tercapai pada bagian masuk dari katup, maka bagian
keluar dari katup terbuka sehingga udara bertekana akan keluar ke atmosfer.

c) Katup rentenan atau katup rangkai (sequence valve)


Prinsip kerja katup ini hampir sama dengan katup pembatas.

4) Katup penutup (shut-off valve)

Katup ini berfungsi sebagai pemberi atau pencegah aliran udara yang tak terbatas.
Artinya, jika aliran udara harus dihentikan, maka katup akan bertindak. Tetapi jika di
butuhkan aliran kecil, maka katup akan membuka sedikit saja. Pemakain sederhana
adalah pada keran air.

5) Katup-katup kombinasi/gabungan (combination valve)


Katup kombinasi merupakan katup pneumatik yang tersusun sedemikian rupa
hingga kerjanya menjadi sangat spesifik. Keberadaan katup-katup ini memang
dirancang untuk maksud-maksud tertentu yang tentunya disesuaikan dengan
kebutuhan operasi di segi otomatisasi.

Kompresor
kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas, Kompresor udara
biasanya mengisap udara dari atmosfir. Namun ada pula yang mengisap udara atau
gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini kompresor
bekerja sebagai penguat (booster). Sebaliknya ada pula kompresor yang mengisap
gas yang bertekanan lebih rendah dari pada tekanan atmosfir.

Jenis-Jenis Kompresor
Adapun jenis-jenis kompresor terdiri dari dua kelompok, yaitu:
Kelompok pertama, adalah yang bekerja dengan prinsip pemindahan dimana udara
dikompresi (dimampatkan) dan diisikannya kedalam suatu ruangan. Kemudian
mengurangi atau memperkecil isi ruangan tersebut. Jenis ini disebut kompresor
torak. ( reciprocating piston compressor, rotary piston compressor)

Kelompok kedua, adalah bekerja dengan prinsip aliran udara yaitu dengan cara
menyedot udara masuk kedalam bagian suatu sisi dam memampatkannya dengan
cara percepatan massa seperti pada prinsip sebuah turbin.

Selain jenis kompresor yang telah disebutkan diatas, kompresor juga diklasifikasikan
berdasarkan konstruksinya, yaitu:
1) Klasifikasi berdasarkan jumlah tingkat kompresi:
- satu tingkat, dua tingkat ........banyak tingkat

2) Klasifikasi berdasarkan langkah kerja:


- kerja tunggal (single acting), kerja ganda (double acting)

3) Klasifikasi berdasarkan susunan silinder:


- mendatar, tegak,bentuk L, bentuk V, bentuk bintang

4) Klasifikasi berdasarkan cara pendinginan:


- pendinginan air, pendinginan udara

5) Klasifikasi berdasarkan transmisi gerak


- sabuk V, roda gigi

6) Klasifikasi berdasarkan penempatannya:


- permanen (stationary), dapat dipindah (portable)

7) Klasifikasi berdasarkan pelumasannya:


- pelumasan minyak, tanpa minyak

Penggerak Mula (Motor)


Yang dimaksud disini adalah tenaga penggerak utama (primer mover) dari
kompresor. Hal ini terutama tergantung dari syarat-syarat cara kerja kompresor
tersebut. Pada umumnya yang biasa dipakai sebagai penggerak kompreor untuk
mendapatkan udara mampat adalah motor listrik atau motor bakar torak.

Jenis-jenis penggerak antara lain:

1. Motor listrik
Secara garis besar motor listrik diklasifikasikan menjadi dua, yaitu motor induksi
dan motor sinkron, motor induksi mempunyai faktor daya dan efisiensi yang lebih
rendah dari pada motor sinkron. Arus awal motor induksi juga sangat besar, namun
motor induksi sampai 600 kW banyak dipakai karena harganya relative murah dan
pemeliharaannya mudah.

Adapun motor sinkron mempunyai faktor daya dan efisiensi sangt tinggi, namun
harganya mahal. Dengan demikian motor ini hanya dipakai bila diperlukan daya
besar dimana pemakaian daya merupakan faktor yang sangat menentukan.

2. Motor bakar torak


Motor bakar torak digerakkan sebagai penggerak kompresor bila tidak tersedia
sumber listrik di tempat pemasangan, atau bila kompresor tersebut merupakan
kompresor portabel. Untuk daya kecil sampai 5,5 kW dapat dipakai motor bensin,
dan untuk daya yang lebih besar dipakai motor diesel.

Bila dipakai motor listrik sebagai penggerak, maka transmisi yang dapat digunakan
adalah sabuk-V, kopling tetap dan rotor terpadu. Bila dipakai motor torak dapat
digunakan sabuk-V, kopling tetap atau kopling gesek

Penampung Udara Kempaan (receiver)


Udara yang diperoleh dari kompresor perlu adanya suatu pendinginan dan
penyimpanan dalam keadaan bertekanan sebelum digunakan untuk sesuatu
pekerjaan system. Sehingga fungsi dari penampung udara mampat tersebut adalah
sebagai tempat pendinginan dan penyimpanan udara mampat yang naik suhunya
setelah dikompresi oleh kompresor.

Penampung udara bertekanan ini juga berfungsi untuk menstabilkan pemakaian


angin. Penampung udara bertekanan yang kebanyakan dipakai adalah tangki,
karena tengki mempunyai sifat akan memperhalus fluktuasi tekanan dalam jaringan
ketika udara dipakai oleh jaringan tersebut. Oleh karena itu, bagian dari uap lembab
dalam udara dipisahkan, seperti air, akan secara langsung mengembun didasar
tangki. Sedangkan ukuran dari penampung udara kempaaan tergantung pada:

a. Penghantar volume kompresor (debit kompresor)


b. Pemakaian udara
c. Jaringan
d. Perbedaan tekanan yang diijinkan dalam system.

Gambar Penampung udara bertekanan

Pressure gauge
Pressure gauge merupakan alat untuk memantau besarnya tekanan yang terjadi
pada sistem pneumatik. Keberadaan pressure gauge dalam sistem pneumatik
cukup vital karena dengan adanya pressure gauge seorang operator akan tahu
berapa tekanan yang akan terjadi dalam sistem pneumatik ini.
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Label: Pendidikan, Pengertian, Pengetahuan, Teknologi
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Archive

15 (127)

14 (370)
o

Juli (1)

April (1)

Maret (23)

Februari (150)

Januari (195)

Analisis Hubungan Value Based Management dengan Co...

Aktivitas Corporate Social Responsibility

Pengertian Dan Definisi Requirement Menurut Para A...

Closed Circuit Television (CCTV)

Mengapa Kita Melakukan Monitoring dan Evaluasi?

Pengertian Monitoring Menurut Para Ahli

Pengertian Dan Manfaat Wonosobo

Pengertian Pengendalian Persediaan Menurut Para Ah...

Pengertian Dan Fungsi Persediaan Menurut Para Ahli...

Pengertian, Tujuan Sistem Dan Prosedur Pembelian B...

Pengertian Dan Fungsi Pneumatik

Sistem-Sistem Jaringan Komputer

Pengertian Asynchronous Transfer Mode (Atm)

Pengertian Dan Fungsi Signal

Pengertian Switching Dan Signaling

Pengertian, Fungsi Dan Manfaat Packet Switching

Pengertian Dan Penanggulangannya Pencemaran Air

Sistem Perencanaan Pembangunan Indonesia Yang Menu...

Pengertian Pengangguran Tuna Karya

Pengertian Kurs Rupiah

Pengertian Dan Penjelasan Krisis Air dan Pangan

Analisis Dampak Perdagangan Bebas terhadap Kemiski...

Pengertian Dan Penjelasan Krisis Ekonomi Global

Hukum Islam Dan Transformasi Sosial Masyarakat Jah...

Sistem Pengalamatan Ip Dan Mac Pada Jaringan

Pengertian Dan Manfaat Komputer Dalam Pembelajaran...

Pengertian Dan Manfaat Bump Mapping Pada Obyek Qua...

Pengertian Keseimbangan Ekonomi AD-AS

Pengertian Dan Manfaat Ekonomi dalam Mengkonsumsi ...

Peranan Negara dalam Perekonomian

Pengertian Penanaman Modal Asing (PMA) Menurut Par...

Teori-Teori Akuntabilitas Korporasi ( Corporate Ac...

Peranan Sumber Daya Manusia Bidang Informatika Dal...

Pengertian Ekonomi Sumber Daya Manusia

Pengertian Hubungan Manusiawi

Etika Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

Manfaat Audit SDM

Pengertian dan Lingkup Pengembangan SDM

Pelaksanaan Landreform Tentang Larangan Pemilikan ...

Prosedur Perubahan Uud 1945 Kendala, Peluang Dan L...

Konsep Konstitusionalisme, Pemisahan Kekuasaan, Da...

Peranan Komunikasi Nirverbal Dalam Pendidikan Dan ...

Pengembangan Pendidikan Dalam Rangka Desentralisas...

Migrasi Penduduk Dan Sektor Informal Di Perkotaan

Analisis Kebijakan Pelibatan Masyarakat Dalam Mend...

Membangun Model Pelayanan Publik Yang Dapat Memenu...

Lemahnya Etika Pelayanan Publik Di Dalam Birokrasi...

Pengertian Jual-Beli

Akad Al Qardh Dalam Transaksi Pinjam Meminjam

Urgensi Dan Prospektif Ekonomi Syariah Dalam Siste...

Pengertian Asuransi Syariah

Pengertian Sumber Dana Bank

Pengertian Rahasia Bank

Pengertian Kesehatan Bank

Sejarah Dan Berkembangan Perbankan

Pengertian Lembaga Keuangan

Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Muamal...

Pengertian Riba dan Pembagiannya

Relevansi Dan Aktualisasi Administrasi Publik Di E...

Pembangunan Berbasis Nilai Menurut Para Ahli

Nasionalisme Sebagai Landasan Pengembangan Entrepr...

Hubungan Industial Di Indonesia; Perspektif Ekonom...

Pengertian Sistem Ekonomi Indonesia

Pengertian HAM Menurut Para Ahli

Pengertian Hukum Syari / Hukum Islam ( Syariah )

Pengertian Hak Asasi Manusia

Penjelasan, Pengertian Dan Fungsi Flora Normal

Penerapan Bioteknologi Mikroba

Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik

Proses Pendidikan Dalam Filsafat Pendidikan

Kemanusiaan Dalam Islam

Teori Belajar Kognitif

Respon Masyarakat Terhadap Nilai-Nilai Agama

Konsep Dasar Keperawatan

Teori Ilmu Kebudayaan

Teori Belajar, Teori Pembelajaran, Dan Teori Siste...

Pengungkapan Humanisme dan Environmentalisme dalam...

Environmentalisme Perspektif Taoisme

Humanisme Perspektif Konfusianisme

Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajara...

Fungsi Manajemen Logistik Rumah Sakit

Sistem Informasi Manajemen

Sejarah dan Perkembangan Pekerjaan Sosial Industri...

Definisi Pekerjaan Sosial Industri

Antara Asuransi Pendidikan Dan Tabungan Pendidikan...

Sistem Informasi Fungsi Bisnis

Analisa Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Ekon...

Pemberdayaan Peran Audit Internal Dalam Mewujudkan...

Landasan Pemikiran

Pengertian dan Tujuan Koperasi.

Pajak Penghasilan (PPh)

Metode-metode pembebanan PPh

Etika Dalam Manajemen Keuangan

Konsep security

Jenis-Jenis Parasit Pada Ikan Laut

Klasifikasi dan Morfologi Ikan Tongkol (Auxis thaz...

Menanamkan Ikhlas, Takwa dan Sedekah

Meneladani Nabi Muhammad Saw

Pentingnya Meyakini Hari Kiamat

Pentingnya Mengetahui Tanda-tanda Akhir Zaman

Pentingnya Memahami Asma al-husna

Manfaat Permainan Matematika dalam Pembelajaran Ma...

Penerapan Permainan Matematika dalam Pembelajaran ...

Macam-Macam Permainan Matematika

Pengertian Permainan Matematika

Model Komunikasi Sirkuler dari Osgood dan Schramm

Model Dasar Komunikasi

Pengertian dan Fungsi Model

Pemanfaatan Energi Biomassa sebagai Biofuel

Jangan Anggap Remeh Cemaran Mikotoksin : Belajar D...

Ancaman Organisme Pengganggu Tanaman Terhadap Keta...

Dukungan Perlindungan Tanaman Dalam Membangun Keda...

Mengembangkan Komunikasi Pengawasan yang Efektif

Manusia dalam Perspektif Psikologi

Psikologi Kultural Dan Semiotik: Arti Yang Bertent...

Aplikasi Filsafat Dalam Ilmu Komunikasi

Benchmarking for information systems management us...

Manajemen Risiko Pada Bank Dalam Kaitannya Dengan ...

Hubungan Teknologi Informasi, Keunggulan Daya Sain...

Globalisasi Ekonomi Dan Perekonomian Indonesia

Manusia dalam Perspektif Psikologi

Islam Dan Pendidikan Pluralisme

Definisi Pluralisme Agama

Peran Islam dalam Perkembangan IPTEK

Pengertian Kriptografi

Sistem Keamanan Data Dengan Metode Public Key Cryp...

Pengertian Manajemen Personalia

Melihat Kembali Hakikat Pengetahuan Dan Agama

Paradigma ilmu pengetahuan Thomas Kuhn

Pandangan Dunia Islam

Revolusi Intelektual Sebagai Dasar Perkembangan Il...

Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)

Pendekatan Modern : Integrasi Pendekatan Agama Dan...

Artikulasi Peran Aristoteles Dalam Membentuk Wajah...

Masyarakat Indonesia Dan Dunia Menghadapi Tahun 20...

Perkembangan Sains Dan Teknologi Di Tahun 2020

Perubahan Orientasi Farmasi

Akibat Hukum Penggunaan Lembaga Mediasi Sebagai Al...

Pengodean (Coding)

Pengertian Dan Ciri-Ciri Grounded Theory

Pengertian Wawancara Dan Kriteria Penyusunan Perta...

Pengamatan Terlibat (Participant Observation)

Pengertian Dan Ciri-Ciri Observasi (Pengamatan)

Pengertian Penelitian Kualitatif

Fenomenologi dan Psikologi

Interpretive, Hermeneutik, Fenomenologi

Sejarah Pengertian Iklim Komunikasi Keorganisasian...

Makna Motivasi Dalam Pengembangan Diri

Pengertian Komunikasi Kelompok

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli

Pengertian Pembelian Melalui Media Internet

Pengertian Kepercayaan

Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pengertian Aliran Fluida

Pengaruh Pemisahan Hak Aliran Kas Dan Hak Kontrol ...

Hakikat Manusia, Hakikat Pendidikan Dan Tujuan Pen...

Hakikat Pendidikan Menurut Para Ahli

Reposisi Ilmu Informasi Dan Perpustakaan

Sistem Informasi Geografis Pengertian Dan Aplikasi...

Aspek Demand Dan Supply Dari Informasi

Konsep Dasar Data, Informasi dan Sistem Informasi

Ketaatan Masyarakat Internasional terhadap Hukum I...

Pengertian Geostrategi

Pancasila Dalam Kajian Filsafat

Perbandingan Metode Eoq (Economic Order Quantity) ...

Pengertian Persediaan (Inventory)

Membangun Daya Saing Bangsa Melalui Pendidikan

Meneropong Problem Pendidikan Di Indonesia

Hijrah Menuju Kebangunan Watak Bangsa

Memberdayakan Perpustakaan Komunitas Sebagai Ujung...

Masalah Pengajaran Kemahiran Berbahasa Di Sekolah ...

Perbedaan Pemahaman Matematis dan Pemecahan Masala...

UGM Selamatkan Wajah Pendidikan Indonesia di Mata ...

Percepatan Dan Perluasaan Pembangunan Ekonomi Indo...

Pengembangan Desain Komunikasi Visual Untuk Dunia ...

Perkembangan Ketenagakerjaan di Indonesia

Merekonstruksi Pendidikan di Era Global

Negara Super Power Pendidikan

Komunikasi dan Efektivitas Kebijakan Moneter Bank ...

Analisis Kebijakan Moneter Kaitannya Dengan Penana...

Fenomenologi Agama Menuju Penghayatan Agama Yang D...

Belajar Dari Fenomenologi Husserl

Dasar-Dasar Filosofis Ilmu Olahraga

Pengertian Dan Sejarah Filsafat

Aspek Ontologi, Nilai Etlka Dan Logika Dalam Hukum...

Pandangan Tentang Hukum Era Post-Modernisme

Pandangan Tentang Hukum Pada Zaman Modern

Pandangan Tentang Hukum Pada Zaman Klasik

Pengertian Filsafat, Pembidangan Filsafat Dan Leta...

Aliran-Aliran Dalam Filsafat Hukum Dan Yang Releva...

Bisakah Kebijakan Fiskal Dan Moneter Menjadi Instr...

Kebijakan Moneter dan Inflation Targeting

Fiskal vs Moneter Kebijakan Mana Yang Lebih Effekt...

Dampak Kebijakan Fiskal Dan Moneter Dalam Perekono...

13 (403)

Popular posts

Pengertian Penetrasi Pasar / Market Penetration

Pengertian Penjualan Menurut Ahli

Pengertian Dan Fungsi Bursa Efek

Pengertian Fungsi sistem dan Prosedur Menurut Para Ahli

Contoh Proposal Bab II Dan Bab III Landasan Teori Dan Kajian Pustaka

Pengertian Ekonomi Sumber Daya Manusia

Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli

Contoh Proposal Bab III Metode Penelitian

Pengertian Dan Fungsi Pneumatik

Aplikasi Mobile Peta Wisata Kota Blitar Menggunakan Sistem Operasi Android
Labels

Administrasi

Agama

Agribisnis

Akuntansi

Akuntansi Asuransi Syariah

Akuntansi Pasar Modal Syariah

Akuntansi Pegadaian Syariah

Akuntansi Perbankan Syariah

Akuntansi Syariah

Akuntansi Zakat

al-Quran

Aliran sungai

Aspek

Biokimia

Biologi

Bisnis

Budaya

Contoh Ilmiah

Contoh Judul Skripsi

Contoh Jurnal

Contoh Makalah

Contoh Proposal

Contoh Skripsi

Dakwah

Defenisi Hutan

Defenisi Hutan Mangrove

Ekologi Hutan

Ekonomi

Energi

Filologi

Filosofis

Filsafat

Fisika

Formasi Ekosistem Hutan

Gizi

Hewan

Hukum

Hutan

Ilmu Kesehatan

Ilmu Olahraga

Ilmu Seni

Industri

Informasi

Informatika

Internet

Iptek

Jaringan

Kedelai

Kehutanan

Keperawatan

Kesehatan

Kesenian

Kimia

Komputer

komunikasi

Komunitas

Koperasi

Macam Dan Tipe Hutan

Manajemen

Manfaat

Mikroba

Motivasi

Obat

Obat-Obatan

Outsourcing

Pajak

Paradigma

Pariwisata

Pemasaran

Pembangunan

Pendidikan

Penelitian

Pengertian

Pengetahuan

Perdagangan

Perdangangan

Perputakaan

Persedian

Pertanian

Politik

Program

Proposal Penelitian

Psikologi

Sejarah

Seni

Siklus Air

Siklus Hidrologi

Sorgam

Tanaman

Teknologi

Ternak

Tumbuhan

Waralaba

Profil

ericson damanik
Lihat profil lengkapku
Teman

Anda mungkin juga menyukai